produktivitas alat berat dan efisiensi waktu … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu...

29
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU KERJA KEGIATAN PEMANENAN KAYU DI IUPHHK HA DI PAPUA BARAT WIDA NINGRUM DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

Upload: phamphuc

Post on 06-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

DAN EFISIENSI WAKTU KERJA KEGIATAN

PEMANENAN KAYU DI IUPHHK HA DI PAPUA BARAT

WIDA NINGRUM

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 2: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Produktivitas Alat

Berat dan Efisiensi Waktu Kerja Kegiatan Pemanenan Kayu di IUPHHK-HA di

Papua Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Wida Ningrum

NIM E14100134

Page 3: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

ABSTRAK WIDA NINGRUM. Produktivitas Alat Berat dan Efisiensi Waktu Kerja Kegiatan

Pemanenan Kayu di IUPHHK-HA di Papua Barat. Dibimbing oleh JUANG RATA

MATANGARAN

Pencapaian target produksi berkaitan erat dengan produktivitas dan waktu

kerja alat yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan

menganalisis produktivitas serta menghitung efisiensi waktu kerja kegiatan

produksi kayu di areal IUPHHK-HA di Papua Barat untuk mengetahui jumlah alat

berat yang dibutuhkan untuk setiap tahapan kegiatan produksi. Pengukuran waktu

kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu kerja untuk setiap tahapan

kegiatan produksi kemudian mengukur hasil kerja (volume) untuk mengetahui

produktivitas setiap kegiatan pemanenan. Produktivitas penebangan adalah sebesar

12.66 m³/jam, penyaradan 8.97 m³/jam, pemuatan 127.82 m³/jam, pengangkutan

17.45 m³/jam, dan pembongkaran 201.75 m³/jam. Jumlah alat yang dibutuhkan

untuk kegiatan produksi adalah sebanyak 14 unit chainsaw untuk penebangan, 14

unit skidder untuk penyaradan, 1 unit wheel loader untuk pemuatan, 4 unit logging

truck untuk pengangkutan, dan 1 unit wheel loader untuk pembongkaran. Terdapat

kelebihan jumlah alat sebanyak 4 unit chainsaw untuk penebangan, 4 unit skidder

untuk penyaradan, 1 unit wheel loader untuk pemuatan, 2 unit logging truck untuk

pengangkutan, dan 2 unit wheel loader untuk pembongkaran.

Kata kunci : alat berat, produktivitas, target produksi, waktu kerja.

ABSTRACT WIDA NINGRUM. Heavy equipment productivity and work time efficiency of

harvesting activity in a Natural Forest Utilization Company in west Papua.

Supervised by JUANG RATA MATANGARAN

Accomplishment production target was related with productivity and work

time of tools that was used. The objective of the study were to calculating and

analyzing the productivity and also calculating the efficiency of wood production

work time in the area of wood production in West Papua to determine the amount

of heavy equipment needed for each step of production activities. Measurement of

working time performed by measuring work time directly for each step of

production and then measure the results (volume) to determine the productivity of

harvesting activities. Productivity of felling was 12.66 m³/hour, skidding was 8.97

m³/hour, loading was 127.82 m³/hour, hauling was 17.45 m³/hour, and unloading

was 201.75 m³/hour. The number of tools needed for production activities was 14

units chainsaw for felling, 14 units skidder for skidding, 1 unit wheel loader for

loading, 4 units logging truck for hauling, and 1 unit wheel loader for unloading.

There was an excess 4 units chainsaw for felling, 4 units skidder for skidding, 1

unit wheel loader for loading, 2 units logging truck for hauling, and 2 unit wheel

loader for unloading.

Keywords: heavy equipment, productivity, production target, work time.

Page 4: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Manajeman Hutan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

DAN EFISIENSI WAKTU KERJA KEGIATAN

PEMANENAN KAYU DI IUPHHK-HA DI PAPUA BARAT

WIDA NINGRUM

Page 5: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Judul Skripsi : Produktivitas Alat Berat Dan Efisiensi Waktu Kerja Kegiatan

Pemanenan Kayu di IUPHHK-HA di Papua Barat

Nama : Wida Ningrum

NIM : E14100134

Disetujui Oleh:

Prof Dr Ir Juang Rata Matangaran, MS

Pembimbing

Diketahui Oleh:

Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc FTrop

Ketua Departemen

Tanggal pengesahan :

Page 6: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis haturkan atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Karya

ilmiah ini merupakan karya yang penulis tujukan untuk memberikan informasi

ilmiah kepada setiap pembacanya mengenai produktivitas alat berat kegiatan

pemanenan kayu seperti chainsaw untuk penebangan, skidder untuk penyaradan,

loader untuk pemuatan dan pembongkaran, dan logging truck untuk pengangkutan

beserta waktu efektif penggunaan alat-alat tersebut untuk kemudian memberikan

informasi mengenai kecukupan jumlah alat tersebut terhadap target produksi yang

dimiliki suatu perusahaan yang dalam studi ini perusahaan tersebut adalah PT

Wijaya Sentosa pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan alam

(IUPHHK-HA) di Papua Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr Ir Juang Rata Matangaran MS

sebagai dosen pembimbing, Bapak Sugijanto Soewadi selaku direktur IUPHHK-

HA PT Wijaya Sentosa Papua Barat yang telah memberikan izin pelaksanaan

penelitian, seluruh keluarga besar kamp Simei dan tim PKL Penelitian yang telah

membantu pengumpulan data, seluruh keluarga untuk dukungan doa dan semangat,

dan kepada seluruh staf Departemen Manajemen Hutan serta rekan-rekan

mahasiswa Departemen Manajemen Hutan angkatan 47 Fakultas Kehutanan IPB

yang memberi bantuan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Besar harapan penulis agar karya ini dapat bermanfaat untuk setiap

pembacannya.

Bogor, September 2014

Wida Ningrum

Page 7: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 1

METODE PENELITIAN 2

Lokasi dan Waktu Penelitian 2

Keadaan Umum Lokasi Penelitian 2

Bahan 2

Alat 3

Pengumpulan Data 3

Pengolahan Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Produktivitas Alat 5

Kebutuhan Alat 8

Waktu Kerja 8

SIMPULAN DAN SARAN 13

Simpulan 13

Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 15

RIWAYAT HIDUP 21

Page 8: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

DAFTAR TABEL

1 Produktivitas alat 5

2 Hasil pengujian hubungan 5

3 Kebutuhan alat produksi 8

4 Perbandingan jumlah alat yang dibutuhkan dan kebutuhan alat produksi 8

5 Waktu kerja kegiatan produksi 9

DAFTAR GAMBAR

1 Persentase waktu kerja penebangan 9

2 Persentase waktu kerja penyaradan 10

3 Persentase waktu kerja pemuatan 11

4 Persentase waktu kerja pengangkutan 12

5 Persentase waktu kerja pembongkaran 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Data topografi areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa 15

2 Data iklim sekitar areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa 15

3 Hasil uji pengaruh lereng dan volume terhadap produktivitas penebangan 16

4 Hasil uji pengaruh volume erhadap produktivitas penyaradan 16

5 Hasil uji pengaruh volume terhadap produktivitas pemuatan 17

6 Hasil uji pengaruh jarak terhadap produktivitas pengangkutan 17

7 Hasil uji pengaruh volume terhadap produktivitas pembongkaran 18

8 Dokumentasi penelitian 19

Page 9: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini kegiatan produksi kehutanan di hutan alam telah menerapkan sistem

pemanenan secara mekanis. Penerapan sistem mekanis dalam pemanenan

memerlukan biaya yang besar dalam hal pengadaan, pemeliharaan, dan

pengoperasian alat tersebut. Penggunaan alat mekanis untuk kegiatan produksi pada

dasarnya adalah untuk mengefisienkan waktu dan biaya dalam pencapaian target

produksi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari RKU PT Wijaya Sentosa (2013),

areal kerja PT Wijaya Sentosa merupakan areal yang di take over dari PT Wapoga

Mutiara Timber Unit 1 dan dinyatakan berdiri sesuai SK.723/MENHUT-II/2011

Tanggal 20 Desember 2011. PT Wijaya Sentosa memulai penebangan dengan

adanya Ijin Penebangan dari Kepala Dinas Provinsi Papua Barat berupa Bagan

Kerja 2013 KEP-522.1/40/SK.BKT-13/1/2013 tanggal 21 Januari 2013.

Mengingat penggunaan alat mekanis yang pasti digunakan dengan kondisi

hutannya yang sudah merupakan hutan bekas tebangan dan merupakan perusahaan

yang tergolong baru beroperasi serta belum pernah dilakukan penelitian apapun di

areal ini, maka diperlukan penelitian-penelitian dasar untuk membantu pencapaian

target produksi yang efisien dari segi waktu dan biayannya.

Pencapaian target produksi berkaitan erat dengan produktivitas kerja alat

yang digunakan dan waktu kerja alat tersebut, oleh karena itu diperlukan penelitian

mengenai produktivitas alat yang digunakan dan efisiensi waktu kerja yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tersebut sehingga dapat diketahui

dengan pasti jumlah alat yang dibutuhkan oleh IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa

untuk mencapai target produksi sesuai dengan waktu perizinan yang dimiliki.

Tujuan Penelitian

Menghitung dan menganalisis produktivitas dan kebutuhan alat sesuai

kondisi lingkungan kerja dan menghitung efisiensi waktu kerja kegiatan produksi

kayu di areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi produktivitas alat dan

jumlah alat yang diperlukan berdasarkan kondisi yang nyata ada dan terjadi di

lapangan untuk mencapai target produksi. Memberikan informasi mengenai

efisiensi waktu kerja kegiatan produksi sehingga dapat menjadi informasi dasar

bagi tindakan manajemen pekerja.

Page 10: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa

Provinsi Papua Barat pada bulan April sampai Mei 2014.

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Letak Geografis, Luas dan Jatah Tebangan Per Tahun

Areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa secara geografis terletak pada

3º 35’ - 3º 11’ LS dan 134º 16’ - 134º 11’ BT dan berdasarkan administrasi

pemangkuan hutan termasuk dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten Teluk

Wondama, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat. Luas areal IUPHHK-HA PT

Wijaya Sentosa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK.33/Menhut-

II/2013 tanggal 15 Januari 2013 seluas ±130 755 Ha. Etat luas yang diberikan

adalah sebesar 39 360 Ha/10 tahun dan etat volume yang diberikan adalah 1 645

082 m³/10 tahun dengan rata -rata tebangan tahunan adalah sebesar 164 508

m³/tahun.

Iklim

Berdasarkan data iklim stasiun pencatat Wasior, curah hujan rata-rata untuk

wilayah IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa adalah sebesar 3 080 mm per tahun

dengan jumlah hari hujan 181 hari. Distribusi hujan bulanan hampir merata

sepanjang tahun dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar

412 mm dan terendah pada bulan Desember, rata-rata hari hujan bulanan sebesar

15.08 hari dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 256.6 mm.

Topografi

Berdasarkan hasil penggambaran peta joint operation grafik skala 1 : 250.000

tahun 1967 menunjukkan bahwa areal kerja IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa

didominasi oleh topografi bergelombang dengan persentase sebesar 34.30% (44

849 Ha).

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder mengenai

jumlah alat produksi yang ada di lapangan berikut tipenya, informasi jatah tebang

tahunan perusahaan, dan data primer berupa informasi waktu kerja kegiatan

produksi dan jumlah hasil produksi yang dihasilkannya.

Page 11: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, tally sheet, pita

ukur, meteran jahit, kalkulator dan stopwatch sedangkan alat yang diukur adalah

chainsaw pada penebangan, bulldozer pada penyaradan, wheel loader pada

kegiatan muat bongkar dan logging truck pada pengangkutan.

Pengumpulan Data

Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah :

1. Menghitung waktu kerja setiap tahapan pekerjaan.

waktu yang diukur untuk setiap tahapan kegiatan diuraikan sebagai berikut :

a. Penebangan

Pengukuran waktu mulai dilakukan saat penebang mulai berjalan

menuju pohon yang akan ditebang dan berakhir saat penebang selesai

melakukan trimming yang menghasilkan log siap sarad. Jumlah ulangan

yang dilakukan sebanyak 111 batang pohon yang ditebang. Alat tebang

yang digunakan adalah chainsaw Stihl MS 72

b. Penyaradan

Pengukuran waktu mulai dilakukan saat bulldozer mulai bergerak

menuju log yang akan disarad dan berakhir saat log selesai disusun di

Tempat Pengumpulan sementara (TPn). Jumlah ulangan yang dilakukan

sebanyak 114 penyaradan kayu. Alat sarad yang digunakan adalah

bulldozer Caterpillar D527

c. Pemuatan

Dilakukan di TPn. Pengukuran dimulai saat loader mulai menurunkan

trailer dan berakhir ketika loader selesai menyusun kayu di atas logging

truck. Jumlah ulangan yang dilakukan sebanyak 136 pemuatan kayu.

Alat pemuatan yang digunakan adalah wheel loader Caterpillar 980F.

d. Pengangkutan

Dilakukan di TPn menuju Tempat Penimbunan Kayu (TPK/logpond).

Pengukuran dimulai saat logging truck mulai berjalan tanpa muatan dari

logpond menuju TPn dan berakhir saat logging truck kembali ke

logpond dan siap untuk menuju TPn kembali. Jumlah ulangan yang

dilakukan sebanyak 31 trip ulangan. Alat pengangkutan yang digunakan

adalah logging truck Mercedesbenz 3836.

e. Pembongkaran

Dilakukan di logpond. Pengukuran dimulai saat loader mulai bergerak

mendekati logging truck dan berakhir saat loader selesai menaikkan

trailer. Jumlah ulangan yang dilakukan adalah 77 pembongkaran kayu.

Alat pembongkaran yang digunakan adalah Caterpillar 980F.

2. Menghitung volume hasil kegiatan dari setiap ulangan dalam setiap tahapan

produksi dengan mengukur diameter dan panjang log.

3. Pengumpulan data sekunder berupa data kondisi umum tempat penelitian,

data curah hujan, dan jumlah hari libur yang mempengaruhi hari kerja

efektif setiap tahapan produksi.

Page 12: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Pengolahan Data

1. Perhitungan volume dihitung dengan menggunakan rumus Brereton metrik:

V = 14⁄ π (

Du + Dp

2)

2

x L

Keterangan:

V = volume kayu (m3)

Du = diameter ujung (cm)

Dp = diameter pangkal (cm)

L = panjang (m)

π = konstanta (3,14)

2. Produktivitas alat dihitung dengan menggunakan rumus :

Conway (1976)

P =V

W

Keterangan :

P = produktivitas (m3/jam)

V = volume produksi persiklus (m3)

W = waktu siklus (menit)

3. Perhitungan jumlah alat yang dibutuhkan dihitung dengan menggunakan

rumus : United tractor (1984)

N = VP ∶ WP

KP

Keterangan :

N = jumlah alat

VP = target volume pekerjaan (m3/tahun)

WP = waktu penyelasaian pekerjaan (jam/tahun)

KP = kapasitas produksi alat (m3/tahun)

4. Pengujian hubungan faktor yang mempengaruhi produktivitas

a. Analisis regresi linier untuk penyaradan, pemuatan, dan pembongkaran

Persamaan Y = a + bX

b. Analisis regresi linier berganda untuk penebangan

Persamaan Y = a + bX1 + cX2

c. Analisis regresi linier untuk pengangkutan

Persamaan Y = a + bX3

Keterangan :

Y = produktivitas (m3/jam)

a = konstanta

b = koefisien regresi X/X1

c = koefisien regresi X2

X = volume (m3)

X1 = lereng (%)

X2 = volume (m3)

X3 = jarak (km)

Page 13: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produktivitas Alat

Produktivitas menurut ILO (1979) dirumuskan sebagai hasil perbandingan

antara keluaran (output) dan masukan (input). Produktivitas juga dapat dirumuskan

sebagai hubungan antara hasil kerja (jumlah satuan produksi, misalnya m3 kayu)

dengan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut (jumlah

satuan waktu, misalnya jam kerja) (Elias 2002).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja diantaranya

adalah faktor lapangan yaitu letak geografi areal kerja, iklim, cuaca, tegakan hutan

dan kondisi lapangan berupa daya dukung tanah, konfigurasi permukaan tanah dan

kemiringan lapang. Faktor yang umumnya mempengaruhi produktivitas dalam

pemanenan kayu yaitu: objek kerja, metode/sistem kerja, keadaan lingkungan

kerja, organisasi kerja, dan pekerjanya (Elias 1997). Hasil perhitungan

produktivitas alat per hari di IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa disajikan pada Tabel

1.

Tabel 1 Produktivitas alat

Kegiatan

Volume

(m³)

Total

waktu

kerja

(jam)

Waktu

efektif

(jam)

Waktu

tidak

efektif

(jam)

Produktivitas

aktual

(m³/jam)

Produktivitas

efektif

(m³/jam)

Penebangan 59.85 4.72 3.54 1.19 12.66 16.91

Penyaradan 59.31 6.61 5.46 1.15 8.97 10.86

Pemuatan 435.10 3.40 2.60 0.80 127.82 167.35

Pengangkutan 401.45 23.00 14.23 8.77 17.45 28.21

Pembongkaran 407.14 2.02 1.23 0.79 201.75 331.01

Hasil pengujian pengaruh variabel uji terhadap produktivitas disajikan pada

Tabel 2.

Tabel 2 Hasil pengujian pengaruh

Kegiatan Variabel yang diuji Persamaan R² (%)

Penebangan Lereng, volume Y = 12.6 + 0.137 X1 + 0.930 X2 4.8

Penyaradan Volume Y = 2.27 + 2.15 X 41.2

Pemuatan Volume Y = 57.6 + 30.0 X 17.5

Pengangkutan Jarak Y = 35.9 - 1.15 X 41.5

Pembongkaran Volume Y = 46.8 + 44.1 X 37.5

Penebangan

Kegiatan penebangan menurut Suparto (1979) didefinisikan sebagai langkah

awal dari kegiatan pemanenan kayu yang meliputi tindakan yang diperlukan untuk

memotong kayu dari tunggaknya secara aman dan efisien. Berdasarkan hasil

pengujian pengaruh variabel lereng dan volume terhadap produktivitas

penebangan, diketahui pengaruh lereng dan volume terhadap produktivitas

Page 14: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

penebangan yaitu sebesar 4.8% sedangkan 95.2% yang lainnya dipengaruhi oleh

variabel lain seperti keterampilan operator, kerapatan tegakan, dan cuaca. Menurut

Mujetahid (2008), produktivitas kerja kegiatan penebangan secara umum lebih

dipengaruhi faktor-faktor seperti jenis peralatan, intensitas penebangan dan sistem

pengupahan yang digunakan.

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan diketahui bahwa produktivitas alat

penebangan adalah sebesar 12.66 m³/jam dengan rata-rata volume log 3.77 m³ dan

waktu yang dibutuhkan untuk menebang satu pohon sebesar 17.89 menit dan rata-

rata waktu kerja per hari sebesar 4.72 jam, maka dapat diketahui jumlah rata-rata

pohon yang ditebang per hari adalah sebanyak 15-16 pohon. Hasil ini tidak jauh

berbeda dengan hasil penelitian produktivitas alat penebangan yang dilakukan oleh

Basari (2004) di Kalimantan Tengah yaitu sebesar 15.93 m3/jam.

Penyaradan

Berdasarkan pengukuran di lapangan diketahui produktivitas bulldozer

Caterpillar D527 adalah sebesar 8.97 m³/jam dengan jarak sarad rata-rata 311.4 m

dan waktu penyaradan per siklus adalah sebesar 29.9 menit/log. Produktivitas alat

ini lebih kecil jika dibandingkan dengan produktivitas bulldozer Komatsu D70

sebesar 19.92 m³/jam pada jarak sarad rata-rata 368.01 m berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Muhdi, Sucipto dan Widyanti (2006). Hal ini terjadi karena

adanya perbedaan alat yang digunakan dan perbedaan kondisi tempat penelitian.

Hasil pengujian hubungan variabel volume terhadap produktivitas

menunjukkan bahwa pengaruh volume sarad terhadap produktivitas adalah sebesar

41.2 % sedangkan 58.8 % lainya dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan

pengamatan di lapangan, variabel lain yang mempengaruhi besarnya produktivitas

penyaradan adalah keterampilan operator dan helper, kerapatan tegakan, dan

kemiringan lapang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhdi, Sucipto dan Widyanti

(2006), besarnya pengaruh variabel volume kayu, jarak sarad, dan kemiringan jalan

adalah sebesar 73.3% terhadap produktivitas penyaradan, sedangkan 26.7% lainnya

dipengaruhi oleh variabel keterampilan operator dan helpernya, waktu kerja

penyaradan, kerapatan tegakan, kondisi tanah, cuaca, dan lain sebagainya. Lubis

(1994) menyatakan bahwa produktivitas penyaradan biasanya sangat tergantung

pada prestasi kerja regu tebang yang menjadi pasangan kerjanya.

Pemuatan dan Pembongkaran

Produktivitas alat muat bongkar sangat terkait dengan kegiatan

pengangkutan. yakni dalam hal kelancaran pengangkutan dan ketersediaan kayu

pada TPn. Produktivitas alat muat bongkar merupakan produktivitas terbesar dalam

kegiatan pemanenan hutan karena aktivitasnya yang terkonsentrasi di suatu tempat

saja sehingga jarak kerjanya dekat. Produktivitas alat muat bongkar juga

dipengaruhi oleh tipe dan jenis alat yang dipakai, ukuran kayu, dan jenis alat yang

akan dimuati (Lubis 1994).

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan diketahui bahwa besar

produktivitas pemuatan dan pembongkaran dengan menggunakan wheel loader

Caterpillar 980F secara berurut adalah sebesar 127.82 m³/jam dan 201.75 m³/jam.

Page 15: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Hasil ini berbeda jauh dengan penelitian produktivitas muat yang dilakukan oleh

Suhartana et al. (2009) di Kalimantan Barat dengan menggunakan excavator

Komatsu PC 200 yaitu sebesar 30 m3/jam untuk pemuatan dan menggunakan wheel

loader yaitu sebesar 56.25 m³/jam untuk pembongkaran. Perbedaan ini disebabkan

oleh perbedaan tenaga alat yang digunakan. Berdasarkan pengamatan di lapangan

terlihat bahwa produktivitas pemuatan sangat dipengaruhi oleh keterampilan

operator dan kondisi TPn. Terdapat perbedaan waktu yang relatif lebih lama saat

helper loader melakukan pemuatan dibanding dengan operator berpengalaman.

Penggunaan waktu pemuatan kayu ke atas truk berhubungan erat dengan

kemampuan operator alat muat sehingga penggunaan waktu pemuatan yang efisien

sebenarnya dapat dicapai dengan jalan meningkatkan kemampuan dan pengalaman

operator alat (Sukadaryati dan Sukanda 2008).

Hasil pengujian pengaruh variabel volume terhadap pemuatan adalah sebesar

17.5% terhadap pemuatan, sedangkan 82.5% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain

seperti kondisi TPn dan keterampilan operator. Pengaruh volume terhadap

pemuatan adalah sebesar 37.5% sedangkan 62.5% lainya dipengaruhi oleh faktor

lain seperti keterampilan operator dan kondisi alat yang digunakan. Menurut

Sukadaryati dan Sukanda (2008), jenis truk yang digunakan dalam kegiatan

pemuatan dan pembongkaran kayu berpengaruh nyata terhadap produktivitas, biaya

dan efisiensi pemuatan dan pembongkaran kayu.

Pengangkutan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa produktivitas pengangkutan

dengan menggunakan logging truck Mercedesbenz 3836 adalah sebesar 17.45

m³/jam dengan jarak angkut 15-22 km dan waktu per trip 3.01 jam. Hal ini berbeda

dengan penelitian serupa yang dilakukan Darmawan (2014) di IUPHHK-HA di

Kalimantan Timur dengan menggunakan logging truck Mercedesbenz Actros 4043

yaitu sebesar 26.38 m³/jam. Hal ini terjadi karena kondisi jalan angkut yang berbeda

pada lokasi penelitian, kapasitas berbeda, dan umur alat yang berbeda. Kondisi

permukaan jalan yang padat dan rata serta relatif landai pada penelitian Darmawan

(2014) berbeda dengan kondisi permukaan jalan di tempat penelitian ini yang

kondisi permukaan jalannya tidak terlalu rata dengan lebar jalan yang sempit pada

beberapa ruas jalan sehingga menjadi hambatan dalam kegiatan pengangkutan.

Pengaruh kondisi jalan yang buruk terhadap produktivitas pengangkutan yang

rendah diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Suhartana dan Yuniawati

(2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suhartana dan Yuniawati

(2007), rendahnya produktivitas pengangkutan disebabkan oleh kondisi jalan yang

rusak dan tanpa perkerasan yang menyulitkan truk untuk melewatinya.

Menurut United Tractor (1984), produktivitas kegiatan pengangkutan

menggunakan truk dipengaruhi oleh jarak angkut, kelandaian jalan angkutan,

kondisi permukaan jalan, kemampuan alat, dan keterampilan serta motivasi

operator, yaitu operator yang bertugas melakukan pemuatan dan operator truk itu

sendiri.

Hasil pengujian pengaruh jarak terhadap produktivitas pengangkutan

menunjukkan jarak mempengaruhi produktivitas pengangkutan sebesar 41.5%

sedangkan 58.5% lainnya dipengaruhi oleh kondisi jalan dan keterampilan operator.

Page 16: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Kebutuhan Alat

Hasil perhitungan kebutuhan alat di IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa

berdasarkan informasi target produksi tahunan, produktivitas dan hari kerja efektif

disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Kebutuhan alat produksi

Kegiatan Target

produksi

(m³/tahun)

Produktivitas

alat (m³/jam)

Jam kerja

(jam/hari)

Hari kerja

(hari/tahun)

Kebutuhan

alat

(unit)

Penebangan 164 508 12.66 4.72 206 14

Penyaradan 164 508 8.97 6.61 203 14

Pemuatan 164 508 127.82 17.00 108 1

Pengangkutan 164 508 17.45 23.00 108 4

Pembongkaran 164 508 201.75 10.10 108 1

Perbedaan jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun untuk setiap tahapan

produksi disebabkan oleh faktor penyusun hari kerja tidak efektif yang berbeda-

beda untuk setiap tahapan kegiatan produksi. Perbandingan jumlah alat yang

digunakan di lapangan dengan kebutuhan alat produksi disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Perbandingan jumlah alat yang digunakan dan kebutuhan alat produksi

Kegiatan Jumlah alat

yang dimiliki

(unit)

Kebutuhan alat

(unit)

Selisih alat

(unit)

Penebangan 18 14 +4

Penyaradan 18 14 +4

Pemuatan 2 1 +1

Pengangkutan 5 4 +1

Pembongkaran 3 1 +2

Berdasarkan hasil perbandingan jumlah alat yang dimiliki dengan kebutuhan

alat di lapangan terlihat bahwa IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa memiliki jumlah

alat yang berlebih. Kelebihan jumlah alat terbesar ada pada jumlah alat tebang

sebanyak empat unit dengan diikuti oleh alat sarad sebanyak empat unit. Jumlah

alat tebang yang melebihi kebutuhan ini menyebabkan habisnya jatah tebangan

yang diizinkan sebelum jangka waktu perizinan berakhir yang akan berdampak

pada berhentinya kegiatan produksi secara keseluruhan dan menyebabkan alat

menjadi menganggur.

Waktu Kerja

Waktu kerja dibagi menjadi dua, yaitu waktu kerja efektif yang merupakan

waktu yang digunakan untuk suatu kegiatan yang sudah merupakan bagian tertentu

dari pekerjaan tersebut dan waktu kerja tidak efektif yang merupakan waktu yang

digunakan untuk pekerjaan yang tidak efektif. Waktu kerja tidak efektif dapat

disebabkan oleh kekurangan pihak manajemen dalam menetapkan kebijakan

Page 17: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

pemasaran, sistem kerja dan menstandarkan komponen antar produk. Waktu kerja

tidak efektif juga dapat disebabkan oleh batas kemampuan dari pekerja dalam

menyelesaikan suatu produk (ILO 1979). Hasil pengukuran waktu kerja kegiatan

produksi di IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Waktu kerja kegiatan produksi

Kegiatan Waktu kerja

efektif

Waktu kerja tidak

efektif

Waktu kerja

total (jam)

(jam) (%) (jam) (%)

Penebangan 3.54 74.92 1.19 25.08 4.72

Penyaradan 5.46 82.60 1.15 17.40 6.61

Pemuatan 2.60 76.25 0.80 23.75 17.00

Pengangkutan 14.23 61.89 8.77 38.14 23.00

Pembongkaran 1.23 60.71 0.79 39.29 10.10

Penebangan

Upaya meningkatkan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan mengurangi

waktu kerja tidak efektif pada kegiatan penebangan. Berdasarkan penelitian

diketahui waktu kerja tidak efektif yang teramati yaitu sebesar 16.11 % untuk waktu

istirahat (merokok, mengobrol, dan makan), sebesar 7.20 % untuk waktu persiapan

alat (mengambil alat, menghangatkan mesin, mengasah mata rantai, dan mengisi

bahan bakar), sebesar 0.86 % untuk waktu perbaikan alat (memperbaiki rantai

putus), dan sebesar 0.91 % untuk waktu pemeriksaan kayu rebah. Rincian

persentase waktu kerja penebangan disajikan pada gambar 1.

Gambar 1 Persentase Waktu Kerja Penebangan

Waktu tidak efektif ini sebenarnya masih banyak yang dapat diminimalkan

dan bahkan dihilangkan untuk meningkatkan produksi. Waktu yang seharusnya

dapat dihilangkan adalah waktu untuk memeriksa kayu rebah dan waktu masih

dapat diminimalkan adalah waktu istirahat, waktu persiapan alat (mengambil alat,

menghangatkan mesin, mengasah mata rantai, dan mengisi bahan bakar), dan waktu

perbaikan alat. Waktu yang dapat diminimalkan ini terutama adalah waktu

persiapan alat berupa mengambil alat, pengisian bahan bakar, dan mengasah mata

rantai. Waktu ini dapat diminimalkan dengan meletakkan alat tebang yang

7.20 %16.11% 0.86%

0.91 %

74.92%

Keterangan

Persiapan Alat

Istirahat

Perbaikan Alat

Memeriksa Kayu Rebah

Waktu Kerja Efektif

Page 18: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

ditinggalkan pada hari sebelumnya sedekat mungkin dengan pohon yang akan

ditebang pada hari tersebut, memastikan bahan bakar tidak tertinggal jauh, dan

mempersiapkan rantai yang masih baik untuk digunakan.

Jumlah waktu total kerja yang diamati di lapangan untuk kegiatan

penebangan adalah sebesar 4.72 jam kerja aktual. Jumlah jam kerja yang lebih kecil

dari waktu kerja umum (8 jam/hari) ini disebabkan oleh sistem pengupahan yang

diberlakukan. Sistem pengupahan penebangan yang digunakan adalah sistem

borongan, sehingga pekerja menentukan sendiri waktu kerja mereka sesuai dengan

kesanggupan bekerja dan target pribadi mereka.

Penyaradan

Upaya meningkatkan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan mengurangi

waktu kerja tidak efektif pada kegiatan penyaradan. Waktu kerja penyaradan yang

tergolong dalam waktu kerja tidak efektif yaitu waktu persiapan (menghangatkan

mesin, memeriksa alat, dan orientasi kayu) sebesar 1.54 %, waktu pengisian bahan

bakar (1.99 %), waktu perbaikan alat (1.16 %), waktu istirahat (11.70 %), waktu

memutar jalan (0.43 %), dan waktu susun ulang kayu (1.42 %). Rincian

persentase waktu kerja penyaradan disajikan pada gambar 2.

Gambar 2 Persentase Waktu Kerja Penyaradan

Waktu persiapan sarad (orientasi kayu), waktu memutar jalan, dan waktu

susun ulang kayu seharusnya dapat dihilangkan dengan membuat rencana sarad

yang baik dan diketahui oleh penebang dan penyarad serta melakukan penyusunan

log dengan baik sehingga tidak perlu disusun ulang kembali. Waktu kerja yang

dapat diminimalkan adalah waktu istirahat dan waktu perbaikan alat. Waktu

istirahat yang dapat diminimalkan dan bahkan dihilangkan adalah waktu untuk

memasak makan siang yang sebaiknya disiapkan sejak awal dan waktu perbaikan

alat yang seharusnya dapat diminimalkan adalah perbaikan choker dan perbaikan

gulungan winch yaitu dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

helper.

Sistem pengerjaan penebangan dan penyaradan di lapangan dilakukan secara

berpasangan. Sehingga waktu kerja aktual penyaradan sangat dipengaruhi oleh regu

kerja penebangan yang menjadi pasangan kerjanya. Dengan produktivitas

penyaradan yang lebih rendah dari produktivitas penebangan, maka waktu yang

dibutuhkan untuk mengangkut setiap kayu hasil penebangan menjadi lebih besar.

1.54%

1.99% 1.16%

11.70% 0.43%

1.42%

82.6%

Keterangan

Persiapan Alat

Isi Bahan Bakar

Perbaikan Alat

Istirahat

Memutar Jalan

Susun Ulang Kayu

Waktu Kerja Efektif

Page 19: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Pemuatan

Waktu kerja pemuatan dipengaruhi oleh kapasitas angkut truk yang akan

dimuati, dan dimensi log yang akan dimuat. Semakin besar kapasitas alat angkut,

jumlah log yang dimuat akan semakin banyak, dan log yang lebih panjang dengan

diameter yang lebih kecil memerlukan waktu penyusunan yang lebih lama jika

dibandingkan dengan log yang pendek dengan diameter yang lebih besar.

Peningkatan produktivitas pemuatan dapat dilakukan dengan mengurangi waktu

kerja tidak efektif yaitu pada waktu kerja menurunkan trailer (3.12 %) dan

menunggu truk yang akan dimuati (20.63 %). Rincian persentase waktu kerja

pemuatan disajikan pada gambar 3.

Gambar 3 Persentase Waktu Kerja Pemuatan

Pada pemuatan tidak ditemukan waktu istirahat karena istirahat dilakukan

bersamaan dengan waktu menunggu truk yang akan dimuati. Kegiatan yang

dilakukan saat menunggu truk yang akan dimuati adalah mengobrol, merokok, dan

makan. Waktu kerja tidak efektif yang mungkin untuk diminimalkan yaitu

menurunkan trailer dengan meningkatkan keterampilan operator. Jumlah jam kerja

alat pemuatan ini sangat dipengaruhi oleh jumlah trip yang dilakukan oleh alat

pengangkutan.

Pengangkutan

Waktu kerja pengangkutan yang tergolong dalam waktu kerja tidak efektif

adalah persiapan alat (6 %), pengisian bahan bakar (2 %), tunggu bongkar (7 %),

tunggu muat (12 %), macet (1 %), antri muat (7 %), dan istirahat (2 %). Waktu tidak

efektif pengangkutan yang seharusnya dapat diminimalkan untuk meningkatkan

produktivitas kerja adalah waktu tunggu bongkar dan waktu tunggu muat. Rincian

persentase waktu kerja pengangkutan disajikan pada gambar 4.

3.12%

20.63%

76.25%

Keterangan

Menurunkan Trailer

Menunggu Truk

Waktu Kerja Efektif

Page 20: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Gambar 4 Persentase Waktu Kerja Pengangkutan

Waktu tunggu muat dan bongkar ini dapat diminimalkan dengan

meningkatkan keterampilan operator muat bongkar. Waktu kerja tidak efektif yang

dapat dihilangkan untuk meningkatkan produktivitas alat angkut adalah waktu

macet dan antri muat. Waktu macet dapat dihilangkan dengan mengantisipasi

mogok/kerusakan mesin dengan memastikan alat angkut yag beroperasi dalam

kondisi baik sehingga mencegah terjadinya kemacetan akibat kemogokan alat

angkut. Peminimalan waktu antri muat dapat dilakukan dengan melakukan

pengaturan jadwal pemberangkatan logging yang akan dimuati sehingga dapat

mencegah terjadinya penumpukan alat angkutan saat dilakukan pemuatan.

Pembongkaran

Waktu kerja kegiatan pembongkaran memiliki kaitan yang erat dengan

kegiatan pemuatan dan pengangkutan, yaitu dalam hal jumlah log yang termuat dan

jumlah alat angkut yang beroperasi. Berdasarkan pengamatan penulis, jumlah log

yang termuat dan dimensinya akan mempengaruhi waktu kerja pembongkaran. Log

yang berukuran lebih panjang memerlukan waktu pembongkaran yang lebih lama

jika dibandingkan dengan log yang berukuran lebih pendek. Hal ini berkaitan

dengan kemudahan dan keleluasaan bergerak operator. Rincian persentase waktu

kerja pembongkaran disajikan pada gambar 5.

Gambar 5 Persentase Waktu Kerja Pembongkaran

6.09%1.64%

61.86%

1.45%

8.45%

0.99%

12.22%7.29% Keterangan

Persiapan Alat

Pengisian Bahan Bakar

Waktu Kerja Efektif

Istirahat

Antri

Macet

Tunggu Muat

Tunggu Bongkar

60.71%11.14%

21.70%

6.45% Keterangan

Waktu Efektif

Menaikkan Trailer

Rapikan tumpukan kayu

Istirahat

Page 21: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Waktu kerja pembongkaran yang dapat diminimalkan untuk meningkatkan

produktivitas pembongkaran adalah dengan mengurangi waktu kerja tidak efektif

berupa waktu menaikkan trailer (11 %), waktu merapikan tumpukan (22 %), dan

istirahat (6 %). Waktu menaikkan trailer dapat diminimalkan dengan meningkatkan

keterampilan operator bongkar dan waktu merapikan tumpukan dapat

diminimalkan dengan melakukan peletakkan kayu secara tepat diawal penyusunan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi di IUPHHK-HA PT

Wijaya Sentosa adalah sebanyak 14 unit untuk penebangan, 14 unit untuk

penyaradan, 1 unit untuk pemuatan, 1 unit untuk pengangkutan, dan 1 unit untuk

pembongkaran. Produktivitas alat berdasarkan pengukuran di lapangan untuk

penebangan adalah 12.66 m³/jam dengan waktu kerja 4.72 jam/hari, penyaradan

8.97 m³/jam dengan waktu kerja 6.61 jam/hari, pemuatan 127.82 m³/jam 17

jam/hari, pengangkutan 17.45 m³/jam dengan waktu kerja 23.00 jam/hari, dan

pembongkaran 201.75 m³/jam dengan waktu kerja 10.10 jam/hari.

Saran

Perlu dilakukan penelitian mengenai variabel yang mempengaruhi

produktivitas alat agar diketahui secara pasti besarnya pengaruh setiap variabel

seperti pengaruh lereng, jarak angkut, sistem kerja, dan kondisi tegakan terhadap

produktivitas kegiatan pemanenan. Penelitian ini juga perlu dilanjutkan dengan

penelitian mengenai analisis biaya akibat kelebihan jumlah alat yang terjadi.

Page 22: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

DAFTAR PUSTAKA

Basari Z. 2004. Analisis biaya pemanenan kayu bulat sistem kemitraan HPH -

koperasi desa di Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 22(2):

113–122.

Conway S. 1976. Logging Practices (Principle of Timber Harvesting System).

Newyork (US): Miller Freeman Publication

Darmawan C. 2014. Ketersediaan dan kebutuhan alat berat pemanenan kayu pada

salah satu izin usaha pemanfaatan hutan alam di Kalimantan Timur [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Elias. 1997. Cara Menentukan Tarif Upah Pokok dan Tarif Premi Pemanenan Kayu

di Hutan Alam Tropika Indonesia. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan IPB.

Elias. 2002. Book 2 Reduced Impact Logging. Bogor (ID): IPB Press.

International Labor Organization (ILO). 1979. Penelitian Kerja dan Produktivitas.

Jakarta (ID): Erlangga.

Lubis S. 1994. Studi kesesuaian antara kombinasi alat-alat pemanenan dengan

target produksi dalam pengusahaan hutan [Skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

PT Wijaya Sentosa. 2013. Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi Berbasis Inventarisasi Hutan

Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2013-2022. Papua Barat (ID):

PT Wijaya Sentosa

Muhdi, Sucipto TM, Widyanti M. 2006. Studi produktivitas penyaradan kayu

dengan menggunakan traktor komatsu D70 LE di hutan alam. Jurnal

Komunikasi Penelitian. [Internet]. [diunduh 2014 Jan 15]. Tersedia pada:

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/19748.

Suparto RS. 1979. Eksploitasi Hutan Modern. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

Mujetahid A. 2008. Produktivitas penebangan pada hutan jati (Tectona grandis)

rakyat di Kabupaten Bone. Jurnal Perennial. 5(1):53–58.

Suhartana S, Yuniawati. 2007. Penggunaan alat pemanenan kayu yang efisien pada

perusahaan hutan tanaman di Kalimantan Selatan. Jurnal Wahana Foresta.

1(2):1–12.

Suhartana S, Yuniawati, Rahmat. 2009. Efisiensi kebutuhan peralatan pemanenan

di hutan tanaman industri di Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Tropis Borneo.

(26):119–127.

Sukadaryati, Sukanda. 2008. Produktivitas, biaya dan efisiensi muat bongkar kayu

di dua perusahaan HTI pulp. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 26(3):228–242

United Tractor. 1984. Teknik Dasar Manajemen Alat-Alat Besar. Jakarta (ID): PT

United Tractor.

Page 23: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Lampiran 1 Data topografi areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa

Kelas lereng Skala Luas Persentase (%)

Datar 0 – 8 25889 ha 19.80

Landai 9 – 15 21967 ha 16.80

Bergelombang 16 – 25 44849 ha 34.30

Curam 26 – 40 38051 ha 29.10

Sangat Curam >40 - -

Sumber : RKUPHHK PT Wijaya Sentosa berdasarkan peta joint operation grafik skala 1 :

250.000 tahun 1967

Lampiran 2 Data iklim sekitar areal IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa

Bulan Curah Hujan

(mm)

Jumlah Hari

Hujan (hari)

Januari 301 14

Pebruari 412 16

Maret 160 12

April 245 14

Mei 404 26

Juni 220 17

Juli 195 12

Agustus 260 11

September 202 15

Oktober 305 18

Nopember 196 14

Desember 180 12

Jumlah 3080 181

Rata-rata 256.6 15.08 Sumber : RKUPHHK PT Wijaya Sentosa berdasarkan data dari Stasiun Pengamat Wasior.

Kab.Teluk Wondama

Page 24: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Lampiran 3 Hasil uji pengaruh lereng dan volume terhadap produktivitas

penebangan

The regression equation is

produktivitas /jam = 12.6 + 0.137 lereng (%) + 0.930 volume (m3)

110 cases used. 2 cases contain missing values

Predictor Coef SE Coef T P

Constant 12.642 2.401 5.27 0.000

lereng (°) 0.13731 0.06782 2.02 0.045

volume (m3) 0.9301 0.5069 1.83 0.069

S = 10.0262 R-Sq = 6.6% R-Sq(adj) = 4.8%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 2 754.7 377.4 3.75 0.027

Residual Error 107 10756.2 100.5

Total 109 11510.9

Source DF Seq SS

lereng (°) 1 416.3

volume (m3) 1 338.5

Lampiran 4 Hasil uji pengaruh volume terhadap produktivitas penyaradan

The regression equation is

Produktivitas / jam = 2.27 + 2.15 volume (m3)

114 cases used. 1 cases contain missing values

Predictor Coef SE Coef T P

Constant 2.273 1.138 2.00 0.048

volume (m3) 2.1461 0.2422 8.86 0.000

S = 5.64307 R-Sq = 41.2% R-Sq(adj) = 40.7%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 1 2500.4 2500.4 78.52 0.000

Residual Error 112 3566.6 31.8

Total 113 6067.0

Page 25: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Lampiran 5 Hasil uji pengaruh volume terhadap produktivitas pemuatan

The regression equation is

produktifitas /jam = 57.6 + 30.0 volume (m3)

136 cases used. 1 cases contain missing values

Predictor Coef SE Coef T P

Constant 57.62 27.49 2.10 0.038

volume (m3) 29.987 5.625 5.33 0.000

S = 113.621 R-Sq = 17.5% R-Sq(adj) = 16.9%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 1 366942 366942 28.42 0.000

Residual Error 134 1729919 12910

Total 135 2096861

Lampiran 6 Hasil uji pengaruh jarak terhadap produktivitas pengangkutan

The regression equation is

Produktivitas/jam = 35.9 - 1.15 jarak (km)

31 cases used. 1 cases contain missing values

Predictor Coef SE Coef T P

Constant 35.896 3.968 9.05 0.000

jarak (km) -1.1538 0.2545 -4.53 0.000

S = 2.94234 R-Sq = 41.5% R-Sq(adj) = 39.5%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 1 177.97 177.97 20.56 0.000

Residual Error 29 251.06 8.66

Total 30 429.04

Page 26: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Lampiran 7 Hasil uji pengaruh volume terhadap produktivitas pembongkaran

The regression equation is

Produktivitas / jam = 46.8 + 44.1 volume (m3)

77 cases used. 1 cases contain missing values

Predictor Coef SE Coef T P

Constant 46.84 42.65 1.10 0.276

volume (m3) 44.112 6.581 6.70 0.000

S = 148.502 R-Sq = 37.5% R-Sq(adj) = 36.6%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 1 990862 990862 44.93 0.000

Residual Error 75 1653958 22053

Total 76 2644820

Page 27: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

Lampiran 8 Dokumentasi penelitian

Kegiatan penebangan menggunakan Chainsaw Stihl MS 72

(a) (b)

Kegiatan pengukuran panjang (a) dan diameter (b)

Kegiatan pengangkutan menggunakan Mercedesbens 3638

Page 28: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

(a) (b)

Kegiatan pemuatan (a) dan pembongkaran (b) menggunakan Caterpillar 980 F

Kegiatan penyaradan menggunakan Caterpillar D527

Page 29: PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DAN EFISIENSI WAKTU … · kerja dilakukan dengan mengukur langsung waktu ... Jumlah alat yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi adalah sebanyak ... karunia-Nya

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Bukit Langkap Daik Provinsi Kepulauan Riau

pada tanggal 26 Oktober 1992 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak Dadi Rosadi dan Ibu Cacu Ningrum. Pendidikan dasar ditempuh

penulis pada tahun 1998-2003 di SDN 039 Kerandin dan lulus pada tahun 2004 di

SDN 002 Gesek Toapaya. Penulis menempuh pendidikan menengah pertama di

SMP N 1 Gunung Kijang dan lulus pada 2007. Tahun 2010 penulis lulus dari

SMAN 1 Banjar dan kemudian melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Institut

Pertanian Bogor di Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan melalui

jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama mengikuti perkuliahan. penulis merupakan anggota FMSC (Forest

Management Student Club) kelompok studi pemanfaatan hutan pada tahun 2012

dan menjadi asisten praktikum Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan Wilayah pada tahun

ajaran 2012/2013. Penulis melakukan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan

(PPEH) di daerah Gunung Ciremai Jawa Barat tahun 2012. Praktek Pengelolaan

Hutan (PPH) tahun 2013 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi

dan KPH Perhutani Cianjur, dan pada tahun 2014 penulis melakukan Praktek Kerja

Lapang (PKL) dan penelitian di PT Wijaya Sentosa Papua Barat.

Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kehutanan di Institut

Pertanian Bogor penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Produktivitas Alat

Berat Dan Efisiensi Waktu Kerja Kegiatan Pemanenan Kayu di IUPHHK-HA di

Papua Barat di bawah bimbingan Prof Dr Ir Juang Rata Matagaran MS.