produktivitas alat angkut
TRANSCRIPT
Produktivitas Alat Angkut
Macam-macam Alat Pengangkutan
1. Dump Truck
2. Power Scraper
3. Lokomotif dan Lori
4. Belt Conveyor
Produktivitas Truk
Produktivitas dari truk dipengaruhi oleh waktu siklusnya. Waktu siklus dump truck terdiri
dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan
kembali, dan waktu antri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu-waktu tersebut adalah:
1. Waktu muat, tergantung pada: ukuran dan jenis alat muat, jenis dan kondisi material yang
dimuat, kapasitas alat angkut, kemampuan operator alat muat dan alat angkut.
2. Waktu berangkat atau pengangkutam\n, tergantung pada: jarak tempuh alat angkut, kondisi
jalan yang dilalui (kelandaian, rolling resistance, dll).
3. Waktu pembongkaran muatan, tergantung pada: jenis dan kondisi material, cara
pembongkaran material, jenis alat angkut.
4. Waktu kembali juga dipengaruhi oleh hal-hal yang sama seperti waktu pengangkutan.
5. Waktu antri, tergantung pada: jenis alat muat, posisi alat muat, kemampuan alat angkut untuk
berputar.
Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truk adalah:
PT = K x60CT
x eff .
PT = Produktivitas dump truk, m3/jam
K = Kapasitas dump truk, m3
CT = Waktu siklus dump truck, menit
Eff. = Effisiensi kerja
3.2.3. Produktivitas Power Scraper
A. Produktivitas power scraper
Produktivitas power scraper tergantung dari beberapa faktor antara lain:
a. Keadaan material
b. Tenaga yang tersedia pada power scraper untuk memuat
c. Rute pengangkutan meliputi: kemiringannya dan keadaannya.
d. Kecepatan yang mungkin dipakai sepanjang rute pengangkutan
e. Efisiensi yang terjadi
f. Faktor-faktor lain yang kemungkinan timbul
Kapasitas sebuah power scraper tergantung dari ukuran bowl, dan ditentukan oleh tanah
yang dapat dimuat ke dalam bowl, kapasitas ini dinyatakan dalam dua ukuran yakni, struck
(peres) dan heaped (munjung), oleh karena kapasitas dalam Bank Measure (asli) sedang tanah
yang dimuat dalam bowl dalam keadaan loose (lepas) sehingga praktis volumenya lebih besar.
Waktu siklus power scraper merupakan penjumlahan dari waktu muat (LT), waktu
pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan waktu antri
(ST). Selain itu ada tambahan waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan,
perlambatan dan pengereman atau accelerating and braking time (ADBT). Karena LD, DT, ST,
TT, serta ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap (FT)
(lihat tabel III-8) sehingga rumus yang dipakai adalah :
FT = LT + DT + ST + TT + ADBT
Tabel III – 8
Nilai Waktu Tetap, FT (menit)
Kegiatan Kecepatan Pengangkutan Rata-rata8 – 12,5 km/j 12,5 – 24 km/j 24 – 48 km/j
1* 2* 3* 1* 2* 3* 1* 2* 3*Pemuatan 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4Pembongkaran & Memutar 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6Percepatan & Perlambatan 0,3 0,4 0,6 0,6 0,8 1,0 1,0 1,5 2,0Total 1,5 1,9 2,6 1,8 2,3 3,0 2,2 3,0 4,0
(Sumber : Construction Planning, Equipment, and Methods, 1985)Keterangan: 1* = kondisi baik
2 * = kondisi sedang
3 * = kondisi buruk
Sedangkan waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap, waktu angkut, dan waktu
kembali. Waktu angkut dan waktu kembali dihitung tersendiri karena selalu berubah tergantung
pada kondisi jalan dan jarak tempuh. Perhitungan CT menggunakan rumus :
CTps = HT + RT + FT
Rumus yang digunakan untuk menentukan produktivitas power scraper adalah:
PPS =
V x 60 x effCT PS
dimana:
PPS = produktivitas power scraper, m3/jam
V = kapasitas bowl, m3
CTPS = waktu edar power scraper, menit
60 = konversi jam ke menit
Contoh 3.16:
Sebuah power scraper, dengan kapasitas bowl 8 m3 peres, berat kosong 10 ton, panjang blade
2,40 m, mengerjakan tanah, berat 1400 kg/bm3, swell = 20%, kondisi lapangan (haul route) datar.
Jarak angkut = 400 meter sekali jalan, tebal lapisan penggalian 10 cm dan pengurangan 20
cm loose. Ditarik oleh crawler tractor, berat 12 ton dengan DBP yang ada:
Gear (gigi)Kecepatan
(Speed) (km/jam)DBP (kg)
1
2
3
4
5
2,36
3,80
4,51
6,45
10,0
9000
5340
4050
2540
1530
RR untuk ban karet = 70 kg/ton
untuk crawler track = 30 kg/ton
Volume yang ada dalam power scraper (loose) = 8 x 1,30 = 10,40 m3
Jarak buang =
10 ,400 ,28 x 2 ,40
=21 ,67 meter
Jarak muat =
8 ,000 ,10 x 2 , 40
=33 ,34 meter
Berat power scraper = 10.000 kg
Berat muatan = 8 x 1.400 = 11.200 kg
Jumlah berat = 21.200 kg
DBP yang diperlukan :
- Untuk tractor = 12 x 30 = 360 kg
- Untuk power scraper = 21,1 x 70 = 1484 kg
Jumlah = 1844 kg
Dari tabel terlihat bahwa power scraper masih bisa dijalankan pada gigi ke 4, atau dengan
kecepatan 7 km/jam. Sekalipun demikian, pada saat membuang ataupun memuat, power scraper
tidak dijalankan pada kecepatan itu, hal ini mengingat “kesulitan” pada tanah yang bersangkutan
pada waktu memuat maupun membuang, kita bisa secara ideal menentukan tebal lapisan yang
uniform/sama pada kecepatan itu. Sehingga waktu yang kita perhitungkan menjadi:
Muat, gigi kesatu =
33,342,360:60
=0,85 menit
Buang, gigi kesatu =
21,672.360 : 60
=0,55 menit
Putar 2 kali per trip @ 0,5 menit = 1,00 menit
Waktu tetap = 1,00 menit
Waktu tidak tetap, diperhitungkan berdasarkan kecepatan 7 km/jam
=
2 x 4007000 : 60
=6 ,95 menit
Waktu siklus = 11,25 menit
Jumlah trip/jam =
6011,25
=5,33 trip/jam
Faktor koreksi :
- Efisiensi waktu 45 menit/jam = 0,83
- Tata laksana kondisi pekerjaan (baik-baik) = 0,75
Faktor koreksi total = 0,83 x 0,75 = 0,62
Taksiran produksi = 0,62 x 42,64 bcm/jam
RR=4%GR=8%
L=0,5 kmRR=6%L=1 km
= 26,44 bcm/jam.
Contoh 3.17:
Tanah sebanyak 300.000 lcm dipindahkan dengan menggunakan power scraper 621E.
Spesifikasi tanah dan alat adalah sebagai berikut :
Berat jenis tanah = 1340 kg/lcm,
Job efficiency = 50/60
Heaped capacity = 15,30 m3
Berat josong = 30,479 kg, C
Berta maksimum = 52,249 kg, A B
Kondisi permukaan sedang
Untuk loading digunakan pusher
Pertanyaan :
1. Berapakah siklus waktu power scraper ?
2. Berapakan produktivitas power scraper ?
3. Berapa siklus waktu pusher ?
4. Berapa jumlah power scraper yang diperlukan ?
Menentukan waktu berangkat :
Berat power scraper = berat kosong + (kapasitas power scraper x bj tanah)
= 30.479 + (15,3 x 1340)
= 50.981 kg < berat maksimum (52.249) OK
Dari RR GR TR L (km) V (km/jam) T (menit)A – B 6 0 6 1 23 2,6B – C 4 8 12 0,5 12 3,8
t2 = 6,4
Menentukan waktu kembali :
Berat power scraper = 30.479 kg
Dari RR GR TR L (km) V (km/jam) T (menit)C – B 4 -8 -4 0,5 55 0,5
B – A 6 0 6 1 39 1,5 t4 = 2,0
t1 + t3 = 3,0 menit
Waktu siklus = t1 + t3 + t2 + t4
= 3,0 + 6,4 + 2
= 9,6 menit
Produktivitas power scraper = Kapasitas x 60 / waktu siklus x job efficiency
= 15,30 x 60 / 9,6 x 50/60
= 76,69 lcm/jam
Waktu siklus pusher = 140 % loading time + 0,25
= 1,4 x 1 + 0,25
= 1,65 menit
Jumlah power scraper = waktu siklus power scraper / waktu siklus pusher
= 9,6 / 1,65
= 15 power scraper
B. Peningkatan Produktivitas Power Scraper
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi power scraper didalam operasinya. Cara-cara operasi tersebut adalah :
1. Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat dalam bowl. Dengan demikian
waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari ripper harus lebih besar dari
kedalaman penetrasi cutting edge.
2. Cara kedua adalah dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Ada beberapa jenis tanah
yang dapat dimuat dengan lebih mudah bila dalam kondisi basah. Pembasahan tanah ini
dilakukan sebelum tanah dimuat kedalam bowl.
3. Memuat material pada kondisi menurun juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
produksi power scraper.
2. Produktivitas Belt Conveyor
a. Belt
Belt terdiri dari beberapa lembar (ply) bahan yang disatukan dengan semacam perekat.
Jumlah lapisan dapat 4, 6, 7, 8, dan seterusnya, serdangkan berat setiap lapisan adalah 28, 32, 36,
42 oz, dan seterusnya. Bagian permukaan belt ditutupi oleh karet yang berfungsi untuk
menghindari terjadinya abrasi akibat gesekan material.
b. Kapasitas Belt
Berat material yang dapat dipindahkan oleh belt conveyor ditentukan dengan menggunakan
rumus berikut ini :
T = 60 . A . S . W2000
Keterangan :
T = merupakan berat material yang dihitung (ton/jam.)
A = adalah potongan luas area material (sq ft)
S = adalah kecepatan ban (ft/menit)
W = adalah berat jenis material (ft/menit)
Luas area material yang tergantung dari lebar belt, kedalam material, sudut kemiringan
material (angle of repose), lebar ban yang dimuati material. Gambar 3.2 menunjukan potongan
luas area material. Material yang diangkut sebaiknya diletakan di tengah dan sisi terpinggir tidak
boleh kurang dari 0.05 w + 1 in. Tabel III-11 merupakan potongan luas area material dengan
lebar ban dan sudut kemiringan yang berbeda.
Tepi beban Permukaan beban
α = 300
α = 200
200
W/3
Gambar 3.3
Potongan Luas Area Material
Tabel III – 11
Potongan Luas Area Material dengan Lebar Belt dan Sudut Kemiringan yang Berbeda.
Lebar Belt(in) 0.05 w + 1
(in)
Luas Rata Beban (in)
Luas tambahan (ft2)Untuk sudut kemiringan
Luas total (ft2) untuk
Sudut kemiringan10o 20o 30o 10o 20o 30o
16 1.8 0.072 0.029 0.059 0.090 0.101 0.131 0.16218 1.9 0.096 0.038 0.078 0.118 0.134 0.174 0.21420 2.0 0.122 0.048 0.098 0.150 0.170 0.220 0.27224 2.2 0.185 0.072 0.146 0.225 0.257 0.331 0.41030 2.5 0.303 0.118 0.238 0.365 0.421 0.541 0.66836 2.8 0.450 0.174 0.351 0.540 0.624 0.801 0.99042 3.1 0.627 0.241 0.488 0.749 0.868 1.115 1.37648 3.4 0.833 0.321 0.649 0.992 1.154 1.482 1.82554 3.7 1.068 0.408 0.826 1.264 1.476 1.894 2.33260 4.0 1.333 0.510 1.027 1.575 1.843 2.360 2.908
(sumber : Contruction Planning, Equipment and Methods, 1996)
Tabel 1II-12Kapasitas Angkut Conveyor pada Lebar yang Berbeda
untuk Kecepatan 100fpm.
LebarBelt (in)
Berat material (lb/cft)30 50 90 100 125 150 160 180 200
1416182024
913162030
1521273350
2838486090
31425467100
39526783125
466381100150
496786107160
567597120180
6283107133200
303642485460
4780100138178222
79117167230297369
142210300414534644
158234333460593738
197292417575741922
2363515006908901110
2523745347369481180
28442160082810701330
31546766792011901480
(Sumber : Construction Planning,Equipment and Methods,1996)
Tabel III-12. memberikan kapasitas angkut conveyor (ton/jam) pada lebar yang berbeda
untuk kecepatan 100 fpm (feet per minute). Tabel III-13 berisi kecepatan maksimum conveyor
yang tergantung pada jenis material dan lebar ban.
Tabel III-13
Kecepatan Maksimum Conveyor (fpm) yang Tergantung pada Jenis Material dan Lebar
Belt.
Jenis dan kondisi
Material
Lebar belt (in)
14 16 18 20 24 30 36 42 48 54 60
Batubara, kerikil, batu
berukuran tidak seragam,
abu dan material sejenis
300 300 350 350 400 450 500 550 600 600 600
Batubara, arang berukuran
seragam dan material
yang dapat dipecahkan
250 250 250 300 300 350 350 400 400 400 400
Pasir kering dan basah 400 400 500 600 600 700 800 800 800 800 800
Material abrasif halus 250 250 300 400 400 500 500 500 500 500 500
Batu besar dan material
abrasif besar- - - - 350 350 400 400 400 400 400
c. Idler
Idler merupakan alat yang menahan ban. Idler bagian atas (troughing idler) yang menahan
beban berbentuk trapesium dimana sepertiganya lebar di bagian tengah rata dengan kedua bagian
sisi yang miring, sedangkan idler bagian bawah (return idler) rata.
Untuk menentukan daya angkut belt conveyor maka tenaga yang di perlukan oleh idler
untuk bergerak perlu di tetapkan. Tenaga tersebut tergantung dari tipe dan ukuran idler, berat
bagian yang berputar, berat ban, dan berat material. Idler yang di lengkapi dengan anti friksi
memiliki faktor friksi yang tercantum pada tabel III-14.
Tabel III-14
Faktor Friksi
Diameter idler 4 in 5 in 6 in 7 in
Faktor friksi 0.0375 0.036 0.030 0.025
(Sumber : Construction Planning, Equipmen and Methods, 1996)
d. Tenaga Untuk Menggerakan Belt
Sejumlah tenaga luar di butuhkan untuk menggerakan sebuah conveyor belt. Tenaga itu di
pergunakan untuk menggerakan belt dalam keadaan kosong, memindahkan beban secara
horizontal serta mengangkat atau menurunkan beban secara vertikal. Ketiga tenaga tersebut
kemudian dijumlahkan untuk mengetahui tenaga total yang dibutuhkan.
Tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakan belt kosong tergantung dari tipe idler,
diameter dan jarak antar idler, serta panjang, berat dan kecepatan belt. Energi yang di butuhkan
di tentukan dengan rumus :
E = L. S. Q. C
Dimana :
E = energi (ft-lb/menit)
L = panjang belt (ft)
S = kecepatan belt (fpm)
C = faktor friksi ( dari Tabel III-14)
Q = adalah berat bagian yang bergerak untuk setiap 1 ft conveyor.
Jika rumus di atas di hitung dalam horsepower maka rumus tersebut diturunkan menjadi :
Pk =
L . S . C . Q33000
Sedangkan tenaga yang di butuhkan untuk menggerakan beban secara horizontal
didasarkan atas rumus :
Ph =
L . S . C . W33000
W adalah berat beban (lb) pada setiap 1 ft belt. Jika berat beban yang di pindahkan
dihitung dengan satuan ton/jam maka rumus di atas menjadi:
Ph =
L . C . T990
T adalah berat material yang dipindahkan per jam (ton/jam).
Untuk menaikan dan menurunkan beban secara vertikal tenaga yang dibutuhkan adalah
tenaga untuk menggerakan ke elevasi yang dituju. Rumus yang digunakan untuk menghitung
tenaga agar material sampai di elevasi yang dituju adalah :
Ph =
T . H990
H adalah ketinggian elevasi yang dituju (ft).
Dengan demikian maka jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk memindahkan material
adalah :
P = Pk + Ph ± Pv
Jika material yang diangkut akan diturunkan maka Pv merupakan pengurangan sedangkan
jika material akan dinaikan ke suatu elevasi tertentu maka Pv di jumlahkan.
Contoh 3.20:
Belt dengan lebar 36 in dipakai untuk mengangkut pasir kering dengan berat jenis 100
lb/ft3. sudut kemiringan material adalah 200. panjang conveyor adalah 400 ft dengan idler
berdiameter 5 in dengan berat per foot adalah 26 lb. Hitung tenaga yang diperlukan untuk
memindahkan material ke elevasi 5 ft lebih tinggi dari ujung awal conveyor.
Dari Tabel III-11 diketahui A adalah 0.801 ft2
Dari Tabel III-13 diketahui S adalah 800 fpm
Dari Tabel diketahui T adalah 234 ton/jam (untuk kecepatan 100 fpm), sehingga T = 8 x 234 =
1872 ton/jam.
Untuk menggerakkan belt kosong :
Dari Tabel III-14 diketahui C adalah 0.036
Diketahui Q adalah 26 lb/ft.
Pk =
L . S . C . Q33000 =
400 x 800 x 0 . 036 x 2633000 = 9.08 hp
Untuk menggerakan conveyor secara horizontal :
Ph =
L . C . T990 =
400 x 0 .036 x 1872990 = 27.23 hp
Untuk menggerakan conveyor secara vertikal :
Pv =
T . H990 =
1872 x 5990 = 9.45 hp
Total tenaga adalah :
P = Pk + Ph + Pv
= 9.08 + 27.23+ 9.45 = 45.76 hp