presentation 2
DESCRIPTION
midwefryTRANSCRIPT
N U R JA N N A H
DETEKSI DINI TERHADAP KOMPLIKASI KEHAMILAN
Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan normal.
Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani
secara memadai sehingga kesakitan atau kematian dapat dicegah
TANDA-TANDA DINI BAHAYA / KOMPLIKASI IBU DAN JANIN MASA KEHAMILAN MUDA
PERDARAHAN PERVAGINAM
ABORTUS
KET
MOLAHIDATIDOSA
• Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
ABORTUS
• Abortus Spontan• Abortus ProvokatusJenis
• Abortus Imminens• Abortus Insipiens • Abortus Inkomplit • Abortus komplit • Abortus habitualis• Missed abortion
Tahap Abortus Spontan
ABORTUS IMMINENS
• Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan• DIAGNOSAPerdarahan sedikitNyeri memilin karena kontraksi tidak ada
atau sedikit sekaliPada pemeriksaan dalam belum ada
pembukaan.
Penanganan abortus imminens meliputi :• Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan
seksual• Istirahat baring. Tidur berbaring merupakan unsur penting
dalam pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik.
• Terapi hormon progesteron intramuskular atau dengan berbagai zat progestasional sintetik peroral atau secara intramuskular.
• Pemeriksaan ultrasonografi untuk menentukan apaka}r janin masih hidup.
• jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa.
ABORTUS INSIPIENS (KEGUGURAN SEDANG BERLANGSUNG)
• Abortus Insipiens didiagnosis apabila pada wanita hamil ditemukan perdarahan banyak, kadang-kadang keluar gumpalan darah disertai nyeri karena kontraksi rahim kuat dan ditemukan adanya dilatasi serviks (ostium uteri terbuka.• Diagnosa :• Perdarahan banyak, kadang-kadang keluar
gumpalan darah.• Ø Nyeri karena kontraksi rahim kuat.• Ø Akibat kontraksi rahim terjadi
pembukaan
PENANGANANNYA
• bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.• Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin
dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika
ABORTUS INKOMPLIT (KEGUGURAN BERSISA)
• Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri melalui canalis servikalis• Anamnesis : disertai nyeri/kontraksi rahim,
kram atau nyeri perut bawah• Pemeriksaan dalam : perdarahan sedang
hingga banyak, ostium uteri terbuka, ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan, ketuban utuh atau menonjol, belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi
PENANGANANNYA
• Perbaiki keadaan umum ibu, bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.• Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin
dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika
ABORTUS KOMPLIT (KEGUGURAN LENGKAP)
• Perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari cavum uteri lahir dengan lengkap• Dasar diagnosis :• Anannesis : kram perut bagian
bawah,perdarahan sedang hingga banyak dari jalan lahir.• Pemeriksaan dalam : perdarahan sedang
hingga banyak, serviks terbuka, ekspulasi sebahagian hasil konsepsi.
ABORTUS HABITUALIS (KEGUGURAN BERULANG)
• Abortus yang terjadi berturut-turut selama lebih dari tiga kali.
MISSED ABORTION
• Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati• Dasar diagnosis :
Anamnesis : perdarahan bisa ada / tidak, tanpa nyeriPemeriksaan fisik : buah dada mengecil, hilangnya tanda kehamilan, tidak ada bunyi jantung janin, BB menurun, TFU lebih kecil dari usia kehamilan.Pemeriksaan penunjang : USG, tanpak janin tidak utuh, dan membentuk gambar kompleks
PENANGANAN
• Berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
KET• Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana
setelah fertilisasi, implantasi terjadi diluar endometrium kavum uteri• Anamnesis : amenorhoe, mual, pusing,
perdarahan pervaginam• Pemeriksaan fisik : Tanda syok hypovolemik
(hypotensi, takikardi, pucat, anemis)
MOLAHIDATIDOSA
Anamnesis (amenorhoe, hyperemesis gravidarum, perdarahan)Pemeriksaan fisik ( uterus lebih besar dari usia kehamilan
Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi tidak
berkembang menjadi embrio.
PENANGANAN UMUM
• jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat)
HIPERTENSI GRAVIDARUM• Hipertensi Kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
• Dasar Diagnosis :• Anamnesa : nyeri kepala, gangguan penglihatan• Pemeriksaan Fisik : Tekanan Diastolik > 90 mmHg• Pemeriksaan Penunjang : Protein urine (+)
• Superimposed Pre EklampsiHipetensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh kehamilan.
NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
• Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama kehamilan ektopik atau abortus.• Kista Ovarium• Apendisitis
4. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis gravidarum merupakan kejadian mual dan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas ibu hamil.
Tingkatan dan Gejala Hiperemesis Gravidarum• Hiperemesis gravidarum tingkat I• Hiperemesis gravidarum tingkat
II• Hiperemesis gravidarum tingkat
III
TANDA-TANDA DINI BAHAYA / KOMPLIKASI IBU DAN JANIN MASA
KEHAMILAN LANJUT
PERDARAHAN PER VAGINAM
• Plasenta Previa• Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi
pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum
Deteksi dini Pengumpulan data Pemeriksaan fisik : Periksa TD, suhu, nadi
dan DJJ Pemeriksaan USG
SOLUSIO PLASENTA (ABRUPTIO PLACENTA)
• Lepasnya plasenta sebelum waktunnya
Deteksi dini Pengumpulan data Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahannya,
kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan dan lain-lain.
Tanyakan pada ibu apakah ia merasa nyeri/sakit ketika mengalami perdarahan tersebut
GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH
• Koagulopati dapat menjadi penyebab dan akibat perdarahan yang hebat
2. SAKIT KEPALA YANG HEBAT
• Sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang setelah beristirahat.• Kadang dengan sakit kepala
yang hebat tersebut ibu mungkin merasa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang.
Penanganan Umum• Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
• Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.
3. PENGLIHATAN KABUR
• Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda dari pre-eklampsia.
Diagnosa penunjangPemeriksaan data :
Periksa TD, protein urine, reflex, dan edema
Penanganan Umum• Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi
seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
• Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
4. BENGKAK PADA WAJAH DAN JARI - JARI TANGAN
• Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka
Penanganan Umum• Istirahat cukup• Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang
mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
• Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
5. KELUAR CAIRAN PER VAGINAM
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3
Penyebabnya : ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban,
infeksi
Tanda dan gejalaJika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan berwarna putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban
Penanganan Umum• Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG• Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT)
untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
• Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam.
• Mengobservasi tidak ada infeksi • Mengobservasi tanda–tanda inpartu
6. GERAKAN JANIN TIDAK TERASA
Diagnosis : Pengumpulan data Pemeriksaan Gerakan janin berkurang
bisa disebabkan oleh aktifitas ibu
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu
Tanda dan gejala : Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.
Penanganan Umum• Memberikan dukungan emosional pada ibu• Menilai denyut jantung janin (DJJ) : a) Bila ibu mendapat
sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler.
7. NYERI PERUT YANG HEBAT
• Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri abdomen yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.
Deteksi diniPengumpulan data Diagnosa banding
Penanganan Umum• Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi,
tensi, respirasi, suhu)• Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok
tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
• Jika ada syok segera terapi dengan baik