presentation 2
DESCRIPTION
gfuidhfIKESHTLAkTRANSCRIPT
L/O/G/O Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat 2014
Kelompok B
JURNAL
REHABILITASI PASIEN STROKE MENGGUNAKAN PIJAT
TRADISIONAL THAILAND, PERAWATAN HERBAL DAN TERAPI
FISIK
Kelompok BKelompok B
Muhammad Sujana, S.KepMuhammad Syarwani, S.KepValentino Benny K, S.KepYuliza Ayu Ambaristi, S.KepNoorhidayah, S.Kep
Laily Elfa Syahrini, S.KepDevi Magdalena S, S.Kep
Latar belakangLatar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua di seluruh dunia, dan di thailand stroke merupakan penyebab
kematian yang menempati urutan ketiga
WHO1. Iskemik2. Hemoragik
Pengobatan utama untuk pemulihan stroke adalah ambulasi dini dan latihan
• Program latihan terstruktur mis : latihan aerobik dan gym• Hidroterapi atau terapi menggunakan air• Pengobatan komplementer dan alternatif ( CAM ) mis : vitamin, massage dan akupunktur• Terapi herbal
orang-orang Thailand dalam mengatasi gangguan kesehatan menggunakan metode pengobatan tradisional
beberapa obat tradisional atau terapi yang digunakan adalah seperti pijat ala Thai, kompres herbal, mandi herbal dan pijat kaki.
Pijat ala Thai manfaatnya yaitu penurunan denyut jantung dan tekanan darah, mengurangi stres, meningkatkan suplai darah ke organ,
peningkatan fleksibilitas, mengatasi kecemasan dan depresi serta meningkatkan imunitas.
Dan meninggkatkan Kualitas hidup
Tujuan penelitianTujuan penelitian
penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah program rehabilitasi untuk pasien stroke yang melibatkan pijat ala Thai, terapi herbal dan aktivitas fisik dapat meningkatkan ADL, memperbaiki suasana hati, pola tidur, dan mengurangi intensitas nyeri .
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
PIJAT TRADISIONAL THAILAND, PERAWATAN HERBAL DAN TERAPI FISIK
Tempat Penelitian
42 tempat rehabilitasi di Thailand bagian utara (Thung
Bo Paen Rehabilitation Centre)
Sampel Penelitian
kriteria inklusi : semua pasien
baru di atas usia 18 tahun
Kriteria eksklusi : pasien dengan cedera
kepala tulang belakang, pasien dengan
gangguan kognitif
Metode penelitian : Perawatan Metode penelitian : Perawatan
kompresi panas menggunakan daun lily Crinum disebarkan ke seluruh tubuh (30 menit).
Kompres panas pada bagian kaki dalam bentuk kompresi bola herbal, untuk mengendurkan otot-otot dan
meningkatkan mobilitas otot.
Pasien kemudian direndam dalam bak kamar mandi penuh dengan herbal hangat seperi jeruk purut
dan sereh selama 5 sampai 10 menit untuk mengurangi ketegangan
otot dan meningkatkan sirkulasi.
Untuk meningkatkan rehabilitasi otot,
pasien kemudian dilakukan pijat ala Thai dan gerakan sendi.
Pertama, prosedur untuk menghilangkan memar,
pembengkakan dan nyeri
latihan di gym di mana mereka latihan pada berbagai
peralatan olahraga, untuk memperkuat otot
Cont … Cont …
Terakhir Pasien diminta :
Berjalan melalui lumpur dapat meningkatkan otot dan sendi pasien.
Hal ini juga dapat membantu memperbaiki cara berjalan mereka
yang menyimpang dan mencegah kaki mengarah keluar apabila berjalan
TindakanTindakanADL dinilai menggunakan Indeks Barthel, menggunakan skala 0-100, berdasarkan 10 item tentang ADL dan mobilitas. Semakin tinggi skor semakin bagus pula tingkat kemandirian pada orang tersebut. Index Barthel adalah pengamatan yang dilakukan oleh perawat. Penetapan indeks Barthel merupakan bagian dari perawatan rutin. Mood, nyeri dan pola tidur dinilai dengan menggunakan skala analog visual 10 poin (VAS).
Masing-masing skala ini diwakili oleh garis dengan tanda-tanda dari 0 sampai 10. Pada skala nyeri kata-kata "nyeri terburuk" ditulis di ujung bawah dan kata-kata "tidak sakit" di ujung atas. Pada mood skala kata "bahagia" di ujung atas. Pada skala pola tidur, kata "tidur" ditulis di ujung bawah dan kata "baik tidur" di ujung atas.
Inklusi dan EksklusiInklusi dan Eksklusi
Inklusi dan eksklusi. Gambar 1 menunjukkan diagram alur dari jumlah pasien pada setiap tahap penelitian. Ada 100 pasien dinilai terhadap kriteria, dengan 38 pertemuan kriteria eksklusi, ditetapkan 62 pasien dalam penelitian ini. Pada satu bulan tindak lanjut masih ada 62 pasien, pada tiga bulan tindak lanjut hanya ada 19 pasien yang tersisa.
Cont ..Cont ..
Dalam membandingkan 19 pasien yang tetap dalam penelitian dengan 43 pasien yang tidak, tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dalam usia
(p = 0.653) atau waktu sejak awal serangan stroke
(p = 0,217), tetapi persentase yang lebih besar adalah banyaknya perempuan (68%) yang tetap bertahan dalam penelitian (P = 0,014). Alasan utama untuk berhenti dalam masa pemulihan dan menghentikan perawatan adalah karena
(n = 33), kondisi pasien memburuk seperti tekanan darah terlalu tinggi,terjadi infeksi dan mengalami depresi (n = 6), serta tidak ada keluarga maupun pengasuh (n = 4) .
DemografiDemografi
Dari 62 pasien yang direkrut ke dalam penelitian, 45 % adalah perempuan. Usia rata-rata pasien adalah ( 59,6 ± 11,1 ) tahun, yang termuda berusia 22 tahun dan tertua berusia 88 tahun. Waktu rata-rata sejak awal serangan stroke adalah ( 15,0 ± 2,1 ) bulan, waktu minimum adalah satu minggu ( empat pasien ) dan waktu terlama 84 bulan .
Perubahan status kesehatan dari waktu ke waktuPerubahan status kesehatan dari waktu ke waktu
Tabel 1 menunjukkan rata-rata indeks Barthel untuk emosi, nyeri, skor tidur untuk pasien pada setiap periode. Analisis menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan secara statistik dari awal sampai periode tindak lanjut berikutnya untuk semua ukuran hasil. Hasil dari model longitudinal menunjukkan bahwa skor Barthel Index meningkat secara signifikan sebesar 6,1 poin setelah satu bulan ( P < 0,01 ) dan sebesar 12,4 poin setelah tiga bulan ( P < 0,01 ).
Pembahasan Pembahasan
Studi telah menunjukkan penurunan tingkat nyeri pada pasien stroke yang menggunakan perawatan dengan teknik CAM. Slow back massage membantu untuk mengurangi rasa sakit bagi penderita stroke usia lanjut , sedangkan kompres herbal dan mandi herbal yang terbukti bermanfaat untuk menghilangkan rasa nyeri
Cont …Cont …
. Gabungan aromaterapi dan akupresur untuk pasien stroke yang menderita nyeri bahu hemiplegia dilaporkan lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit mereka, dibandingkan dengan akupresur saja. Sebuah studi pada pasien stroke usia lanjut menunjukkan bahwa pijat membantu memperbaiki pola tidur, hal ini dinilai melalui kuesioner terbuka untuk menilai persepsi pasien dari pijat
Kesimpulan Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pijat tradisional Thailand, pengobatan herbal dan terapi fisik dapat diaplikasikan ke dalam praktek klinis barat untuk meningkatkan rehabilitasi pasien stroke. Namun, dibutuhan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan program ini dengan pengobatan yang lebih konvensional dalam bentuk percobaan klinis atau studi control, selain itu dibutuhkan juga pemantauan lebih lanjut pada program ini untuk menentukan apakah ada manfaat lain dari berbagai program yang ada pada penelitian ini.
KEKURANGAN KEKURANGAN
Kekurangan dalam penelitian ini adalah tidak adanya kelompok kontrol pasien untuk memungkinkan perbandingan antara program terapi tradisional Thailand dan perawatan yang lebih konvensional.
KELEBIHANKELEBIHAN• penurunan tingkat nyeri pada pasien
stroke yang menggunakan perawatan dengan teknik CAM.
• kompres herbal dan mandi herbal yang terbukti bermanfaat untuk menghilangkan rasa nyeri.
• Sebuah studi pada pasien stroke usia lanjut menunjukkan bahwa pijat membantu memperbaiki pola tidur, hal ini dinilai melalui kuesioner terbuka untuk menilai persepsi pasien dari pijat.
MANFAATMANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk para perawat mengaplikasikan intervensi keperawatan secara mandiri berupa pijat tradisional thailand, perawatan herbal dan terapi fisik, memberikan alternatif terapi nonfarmakologis untuk menurunkan derajat nyeri pada pasien stroke