presentation 2

21

Upload: dema-syah-fadli

Post on 27-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presentation about you ver 2

TRANSCRIPT

BLOK ETIK, MORAL, DAN PROFESIONALISMEPOLISI ENGGAN BEBERKAN REKAM MEDIS CICIT SOEHARTO

A18

Ketua : M. FadliSyahdema (1102012150) Sekretaris : Dewa Ayu Bulan N. (1102012059) Anggota : Abdi Rida (1102012002) DeaArdeliaPutri (1102012050)

Desla Citra Ayu (1102012057) DikaCahayaPutri (1102012065)

Dimas Adriyono W. (1102012067)Dmitri Rifanda (1102012071)AndrianWijaya (1102011027)

SASARAN BELAJAR

  LI 1 Memahami dan menjelaskan rekam medis

LO 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi rekam medis LO 1.2 Memahami dan menjelaskan tujuan rekam medis LO 1.3 Memahami dan menjelaskan bagian-bagian rekam medis

  LI 2 Memahami dan menjelaskan hukum yang berhubungan dengan rekam medis

LO 2.1 Memahami dan menjelaskan kode etik kedokteran tentang rekam medis

LO 2.2 Memahami dan menjelaskan UU rekam medis  LI 3 Memahami dan menjelaskan pandangan agama terhadap

penjagaan kerahasiaan rekam medis

LI 1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN REKAM MEDIS

LO 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi rekam medis- Pengertian Rekam Medis menurut :

- Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran

- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989

Kedua pengertian ini  menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes menekankan pada sarana pelayanan kesehatan tetapi UU Praktik Kedokteran pengaturan berlaku untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan.

Pemaparan isi kandungan rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter yang bertanggung jawab dalam perawatan pasien dan hanya untuk :

kepentingan kesehatan pasien; Penegakan hukum atas perintah pengadilan; permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri; permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan

perundang-undangan kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,

sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.

Lama Penyimpanan :

Permenkes tentang RM tahun 1989, pada pasal 7 :Penyimpanan minimal 5 tahun terhitung dari tanggal berobat, lama penyimpanan RM yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat khusus dapat diterapkan sendiri.

LO 1.2 Memahami dan menjelaskan tujuan rekam medis

Mengingatkan kembali dokter tentang keadaan, hasil pemeriksaan dan pengobatan yang telah diberikan bila pasien datang untuk berobat ulang

Melindungi kepentingan hukum pasien, dokter, paramedic,dan rumah sakit

Alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien yang sama

Sebagai dasar analisis, study, evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan dan penghitungan biaya medis, serta menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan

Sebaga bukti tertulis atas segala pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat.

Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan,serta sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan.

Sebagai dasar perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien,

Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan

Sebagai dasar perencanaan obat pengobatan /perawatan pasien.

LO 1.3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN BAGIAN-BAGIAN REKAM MEDIS

Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008, data-data yang harus dimasukkan dalam Medical Record dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit rawat jalan dan rawat inap dan gawat darurat.

Rawat Jalan & Gawat Darurat : Identitas dan formulir perizinan (lembar hak

kuasa)

Riwayat penyakit (anamnesis) tentang : Keluhan utama, Riwayat sekarang, Riwayat penyakit yang pernah diderita, Riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan

Laporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium,foto rontgen,scanning,MRI,dll.

Diagnosis dan atau diagnosis banding

Intruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan yang berwenang.

Rawat Inap : Sama dengan rawat jalan, tetapi dengan tambahan :

Persetujuan tindakan medic Catatan konsultasi Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan Resume akhir dan evaluasi pengobatan

LI 2 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN REKAM MEDIS

LO 2.1 Memahami dan menjelaskan kode etik kedokteran tentang rekam medis

Pasal 12 setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia

  Pasal 7c

Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien

 

LO 2.2 Memahami dan menjelaskan UU rekam medis

- Tentang Rekam Medis :

Pasal 1 Permenkes Rekam Medis.- Ayat 1 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Pasal 13 Permenkes Rekam Medis : Rekam medis dapat dipakai sebagai :a. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;b. Alat bukti dalam proses penegakan hukum;c. Keperluan penelitian dan pendidikan;d. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan.e. Data statistik kesehatan.

UU nomor 29 tahun 2004 pasal 46 : Ayat (1), (2), & (3)

- Tentang sanksi tidak membuat rekam medis

Pasal 17 Permenkes Rekam Medis menyatakan : Pelanggaran terhadap ketentuan dalam peraturan ini dapat dikenakan sanksi administratif mulai dari teguran lisan sampai pencabutan surat ijin;

Pasal 79 huruf b UU Praktek Kedokteran menyatakan :Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp. 50.000.000, setiap dokter/dokter gigi yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 : (1)

 

- Tentang rahasia rekam medis

Pasal 10 Permenkes Rekam Medis menyatakan : Rekam Medis merupakan berkas yang wajib dijaga kerahasiaannya.

  Pasal 11 Permenkes Rekam Medis, yaitu sebagai berikut:

- Ayat (1) penjelasan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.

 - Ayat (2) pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi rekam medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang – undangan.

 

Pasal 47 ayat (2) UU Praktek Kedokteran menyatakan : Rekam Medis harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. 

Pasal 48 UU no 29 tahun 2004 Praktek Kedokteran menyatakan :- Ayat (1) setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran;

- Ayat (2) rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, & UU 

Pasal 322 KUHP Sumpah Dokter Indonesia

LI 3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PANDANGAN AGAMA TERHADAP PENJAGAAN KERAHASIAAN REKAM MEDIS

Ada beberapa Ayat & Hadist yg menjelaskan tentang pandangan islam terhadap janji / menjaga rahasia (rekam medis) :

F ؤIوال KسMم MانM ك MدKهMعK ال Wإن YدKهMعK Yال ب وKفIواM وMأ

“Dan penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu akan ditanyakan.” (Al Isra’: 34)

An-Nur ayat 19 :“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui”

Al-Hujurat ayat 12 :“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Ayat lain yg menjelaskan tentang Janji & Rahasia :Al-Ma’arij : 32-35; Al-Anfal : 27; An-nisa : 58

Hadist :

Dalam islam menjaga rahasia sama dengan menjaga amanah, terutama seorang muslim, rasulallah saw bersabda “Barang siapa mengkhianati amanat yang diberikan kepadanya, sungguh ia tidak memiliki sedikitpun keimanan didalam dirinya. Barang siapa ingkar terhadap janjinya, ia tidak memiliki citarasa hidup Islami.”

  Seorang hamba yang menutupi aib orang lain didunia kelak allah akan

menutupi aibnya dihari kiamat.(hadist Abu Hurairah)   “Seseorang dicap tidak beriman manakala tidak mampu

menjaga amanat” Rasulullah saw. bersabda: ل<ه د< Aع<ه ال< Aم<نGل دGين< و<ال< Kل<ه ان<ة< م<

أ< ال< Aم<نGل إGيم<ان< ال<“Tidak ada iman bagi yang tidak ada amanat padanya (menjaga amanat) dan tidak ada agama bagi yang tidak ada janjinya baginya (memenuhi janji).” (H.R. Imam Ahmad)

 

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dikti.go.id/files/atur/sehat/Kode-Etik-Kedokteran.pdf

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, 2006

Hanafiah, Jusuf. 2007. Etika kedokteran & hukum kesehatan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC

Salafy.or.id

TERIMA KASIH

ASSALAMUALAIKUM