presentation 1

33
OLEH KELOMPOK IV : IRMA FEBRIANI ARINI BUDI ENDANG ZAINUL WENDI JAMALUDIN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN BALITA

Upload: muhammad-zainul-arip

Post on 10-Jul-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep keluarga baru menikah dengan balita

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Oleh Kelompok IV :

Irma FebrianiArini Budi EndangZainulWendi JamaludinASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN BALITA

BALITABalita adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bagi usia di bawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun faal (kerja alat tubuh semestinya) bagi usia di bawah satu tahun berbeda dengan anak usia di atas satu tahun, maka anak di bawah satu tahun tidak termasuk ke dalam golongan yang dikatakan balita.

KONSEP DASARPeriode Early Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun dibagi atas :

Toddler : umur 1 - 3 tahunPreschool : umur 3 - 6 tahun

KARAKTERISTIK BATITAAnak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasifLaju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia pra-sekolah Jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil dari anak yang usianya lebih besar.

KARAKTERISTIK USIA PRA-SEKOLAHAnak menjadi konsumen aktifMulai bergaul dengan lingkungannya atau bersekolah playgroup Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar memprotesKarakteristik anak pra-sekolah ini mencakup perkembangan fisik dan kemampuan motorik serta emosional anak.

Perkembangan Fungsi Mental dan PersonalityFASE PERKEMBANGANPOSITIFNEGATIFFASE ORAL (0 -1thn)Memberikan kepuasan/kesenanganMenghisap, menelan, memainkan bibirMakan kenyang, tidurMenggigit, mengeluarkan air liurMarah, menangis.

FASE ANAL (1-3thn)BAB/BAK dan senang melakukannya sendiriAnak akan menahan dan mempermainkannyaFASE PHALIC (3-6thn)Egosentris : sosial interaksiMempertahankan keinginanya.

Perkembangan Psikososial (Ericson)

Percaya vs tidak percayaOtonomi vs ragu-raguInisiatif vs rasa bersalah

Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lainRasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan

Alat gerak dan rasa, telah matangPerkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya.

Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkunganRasa inisiatif mulai menguasai anakAnak mulai menuntut untuk melakukan tugasKemampuan anak berbahasa meningkatRasa kecewa dan bersalah.

Perkembangan Kongnitif (Piaget)Sensori motorik (lahir 2 tahun) :Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungan.

Pre operasional (2-7 tahun) :Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.

Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler dan PreschoolTodler :Masa mengeksplorasi lingkunganTugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi dan bimbingan orang tua.

Preschool :Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi, makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.

TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN BALITA1. Keluarga dengan Childbearing/melahirkanDimulai dengan kelahiran s.d umur 30 bln, orang tua menjalankan peran baru peran ini awalnya sulit karena :Perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baruKurangnya bantuan dari keluargaNasehat yang menimbulkan konflik Tidur kurang karena anak rewel

Keluarga dengan Childbearing/melahirkanFaktor yang menyulitkan (Bradt 1988) :Banyaknya wanita yang bekerjaNaiknya angka perceraian dan masalah perkawinanPenggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazimMeningkatnya biaya perawatan anak

Masalah yang sering terjadi :Kesulitan dalam perawatan anakSuami merasa diabaikanTerdapat peningkatan perselisihanInterupsi dalam jadwal yang terus menerusKehidupan sosial dan seksual terganggu

Keluarga dengan Childbearing/melahirkanTugas perkembangan keluarga dengan tahap ini :Membentuk keluarga muda yang bahagiaPenyesuaian tugas baruMempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskanMemperluas persahabatan dengan keluarga besar/temanMendidik anak berdasar agama

Masalah kesehatan pada keluarga dengan Childbearing :Perawatan bayi yang baikImunisasiKBPenyakit infeksiMasalah transisi pada orangtuaSibling rivalryTempertantrumNegativismeTumbuh kembang

TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN BALITA2. Keluarga dengan anak preschool :Anak ke-I berumur 2,5 - 5 thnKeluarga menjadi majemukKesibukan orangtua meningkatKelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan anak

Tahap Keluarga dengan Anak Pra SekolahTugas perkembangan keluarga tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah :

Memenuhi kebutuhan anggota keluarga.Membantu anak untuk sosialisasi.Beradaptasi dengan anak ke 2.Pembagian waktu untuk individu, pasangan, keluarga.Pembagian tanggungjawab anggota keluarga.Merencanakan kegiatan untuk stimulasi tumbang anak

Tahap Keluarga dengan Anak Pra SekolahMasalah kesehatan pada keluarga dengan anak pra sekolah :

Masalah kesehatan fisik pada anak ; sakit, jatuhKesehatan psikososial : hubungan perkawinanPersaingan adik-kakakMasalah komunikasi keluargaMasalah pengasuhan anak.

TINJAUAN KASUS Data Umum

Nama kepala keluarga:Bpk. HAlamat:Jl. Perwira no. G4 Asrama KodimBelakang Balok Bukit Tinggi.

Komposisi keluarga:

NoNamaSexHubungan dengan kepala keluargaUmurPendidikanStatus ImunisasiBCGPolioDPTHepatitisCampak1Ibu HP Istri35SMA3An. RPAnak5-4An. PPAnak2 bln-

TINJAUAN KASUS Tipe KeluargaTipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.Suku BangsaKeluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotikAgama Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.

TINJAUAN KASUS Status Sosial Ekonomi KeluargaIbu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari hari dan setiap bulanannya ibu H mendapat penghasilan tambahan dari bayaran / sewa kamar kos di rumah yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di perumahan TNI.

TINJAUAN KASUS Aktivitas rekreasi keluargaKeluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota, salah satu disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk sebagai komandan di tempat kerja. Untuk berkunjung ke keluarga ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali ada acara acara penting.

TINJAUAN KASUS B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan1. Tahap Perkembangan Keluarga saat iniKeluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup atau sesuai sehingga mereka jarang berantem dan bisa bermain serta perhatian yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.

TINJAUAN KASUS 2. Riwayat Keluarga IntiIbu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah

3. Riwayat Keluarga sebelumnyaRiwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk ataupun berjudi.

TINJAUAN KASUS C. Lingkungan1. Karakteristik RumahRumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15 x 10 m2. Rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi karpet, keadaan bersih. Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih.

TINJAUAN KASUS 2. Karakteristik TetanggaKarna tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan anggota TNI dan Pegawai Negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga dan warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi.3. Mobilitas Geografis KeluargaKeluarga Bpk H pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian pindah ke Medan dan terakhir di Bukittinggi, karna penempatan dinas.4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan MasyarakatBpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk bekerja. Ibu H mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga Volly di lingkungan tempat tinggal.5. Sistem Pendukung KeluargaKeluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan menyewakan kamar untuk kosan. Menurut ibu H bayaran uang kos menambah penghasilan keluarganya.

TINJAUAN KASUS D. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi KeluargaDalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi baik itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Bpk H selalu membicarakan dengan ibu H.

2. Struktur Kekuatan KeluargaKeluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling mendukung. Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari hari. Untuk An. R dan An. P masih balita sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh ibu H dan dibantu oleh Bpk H. Apabila ada masalah ibu H diskusi dengan suami dan meminta nasehat kepadanya.

TINJAUAN KASUS 3. Struktur PeranBpk H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Komandan di TNI di salah satu kesatuan di Bukit Tinggi. Bpk H bekerja dari hari Senin Jumat dan pada hari libur membantu mengasuh kedua anaknya di rumah.Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih balita. Dalam pelaksanaan peran masing masing tidak ada masalah.

4. Nilai atau norma budayaKeluarga Bpk H menerapkan aturan aturan sesuai dengan ajaran agama Islam dan mengharapkan ke dua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

TINJAUAN KASUS E. Fungsi Keluarga1. Fungsi AfektifSemua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila ada yang sakit mereka saling membantu2. Fungsi SosialisasiKeluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka membiasakan anak anak mareka bermain dengan temannya.3. Fungsi Perawatan KesehatanIbu. H mengatakan An, R sering demam dan batuk. Apabila demam biasanya dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun panas yang diresepkan dokter.Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi. Ibu H mengatakan An P belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang belum adalah, hepatitis B3, campak, BCG. Ibu mengatakan An P pernah dibawa ke klinik karna sedang demam, sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu tidak jadi membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut. Ibu H mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi.

TINJAUAN KASUS F. Stress dan Koping Keluarga1. Stress jangka pendek dan jangka panjangIbu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di pulau Jawa, hal itu di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi pekerjaan / dinas bpk H yang tidak memungkinkan sering cuti lama.2. Kemampuan keluargaJika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Keluarga bisanya mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga di kampung halaman karna ibu H dan Bpk H tidak mau membuat resah keluarga dengan keadaan mereka di rantau. 3. Strategi KopingIbu H mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan Bpk H sehingga masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.4. Strategi adaptasi fungsionalDari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara cara keluarga mengatasi masalah secara mal adaptif

TINJAUAN KASUS G. Harapan KeluargaKeluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga. Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah:1. Identitas anakNama : An. R2. Riwayat kehamilan sampai kelahiranTrimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu mengatakan selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam porsi sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah. 3. Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarangBayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu dengan bidan. An. R mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An. R lebih cepat dan lincah disbanding dengan An A.

TINJAUAN KASUS 4. Kebiasaan Saat ini An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk di suruh tidur siang.5. Pertumbuhan dan perkembangan saat iniUntuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai dengan bertambahnya usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai An R sama dengan anak se usianya bisa menggambar dan berhitung 1 15.

TINJAUAN KASUS H. Pengkajian fokus anak prasekolah1. Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumahKeluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi untuk An. R, keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan mendapatkan stimulasi dan prasarana di sekolahnya nanti.2. Sudahkah anak diikutkan kegiatan play groupIbu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan play group, karena ibu H yang hanya ibu RT jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja3. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hariKarena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali apabila ibu sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2 3 dalam 1 bln. Untuk Bpk H biasanya hanya memliki waktu pada malam hari sepulang kerja dan pada hari libur.4. Siapakah orang orang yang setiap hari dengan anakOrang yang terdekat dengan anak anak adalah ibu H yang seharian berada di rumah, karena sekarang memiliki kosan, anak anak kos juga menjadi orang orang yang dekat dengan An. R selain orang tua.

TINJAUAN KASUS I. Data TambahanNutrisiKeluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran seperti bayam, sop, sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan buah. Untuk An r dan An P ditambah dengan susu. Minuman yang dikonsumsi teh manis, air putih. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi makanan.EliminasiDalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar.Istrirahat tidurDalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.Aktivitas sehari hariBpk H bekerja dari pagi sampai sore, dan ibu H membereskan rumah dan menjaga anak anak. An R bermain dirumah atau bersama anak anak sesusianya diluar rumah.MerokokBpk H mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus perhari. Ibu H mengatakan suaminya juga suka merokok dirumah.

TINJAUAN KASUS Pemeriksaan FisikAnalisa DataDiagnosa Keperawatan dan ScoringIntervensiImplementasi dan Evaluasi