presentation 1

8
PEMBORAN UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK Kegiatan pemboran untuk penyediaan lubang ledak pada saat ini umumnya memakai sistem mekanik (perkusif, rotary, rotary perkusif) Komponen utama pemboran mekanis adalah : sumber energi mekanik, batang bor penerus (transmitter), mata bor, peniupan udara (flushing) Metode pemboran perkusif : komponen utamanya adalah piston yang mendorong dan menarik tangkai (shank ) batang bor Frekuensi impak normal adalah ± 50 tumbukan/detik Pada metode perkusif yang terjadi adalah proses peremukan (crushing) Metode rotary perkusif : kombinasi putaran dan tumbukan

Upload: dheo-ebhee-louve

Post on 11-Apr-2016

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

BOR

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation 1

PEMBORAN UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK

• Kegiatan pemboran untuk penyediaan lubang ledak pada saat ini umumnya memakai sistem mekanik (perkusif, rotary, rotary perkusif)

• Komponen utama pemboran mekanis adalah : sumber energi mekanik, batang bor penerus (transmitter), mata bor, peniupan udara (flushing)

• Metode pemboran perkusif : komponen utamanya adalah piston yang mendorong dan menarik tangkai (shank ) batang bor

• Frekuensi impak normal adalah ± 50 tumbukan/detik• Pada metode perkusif yang terjadi adalah proses peremukan

(crushing)• Metode rotary perkusif : kombinasi putaran dan tumbukan• Terbagi menjadi dua : Top hammer dan Down the hole hammer• Metode Rotari : berdasar sistem penetrasinya terdiri atas : tricone

dan drag bit

Page 2: Presentation 1

• Perlengkapan metode pemboran rotari-perkusifa. Integral drill steels : shank adaptors, batang bor, mata bor

yang terpasang menjadi satub. Extension drill steels : shank adaptor, batang bor, coupling,

mata bor (button bit, insert bit)

Page 3: Presentation 1
Page 4: Presentation 1
Page 5: Presentation 1
Page 6: Presentation 1
Page 7: Presentation 1
Page 8: Presentation 1

• Faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran :

a. Sifat batuan (kekerasan, kekuatan, elastisitas, plastisitas,abrasifitas, tekstur, struktur geologi)

b. Drillabilitas batuan, geometri pemboran (diameter, kedalaman, kemiringan)

c. Umur dan kondisi mesin bor (kesediaan mekanik, kesediaan fisik dsb)

d. Ketrampilan operator