presentation 1
DESCRIPTION
fraktur caput collum corpus femurTRANSCRIPT
Kelompok 10Fraktur collum femoris
dan Fraktur corpus femoris
Nama kelompok:Avelina tyas 2013.66.122Andry david 2013.66.183
Dinda malfira 2013.66.083 Ulmi wahyu 2013.66.074
Fraktur collum femoris
Fraktur collum femoris adalah diskontinuitas susunan/jaringan tulang pada daerah collum femur. Biasanya terjadi pada orang lanjut usia.
Fraktur collum femoris
Fraktur ini dibedakan menjadi :a. Sub capital : antara caput dan
collum femorisb. Trans cervical : pertengahan
collum femoris c. Intertochanterica : antara
collum dan trochantor
a. Fraktur sub capital (intra capsular)Garis frakturnya melintasi collum
femur tepat dibawah caput femur. Lebih sering terjadi pada usia lanjut akibat trauma langsung. Kondisi caput biasanya sering porosis/keropos, sehingga mudah terjadinya fraktur.
b. Fraktur trans cervical (intra capsular) Garis frakturnya melewati
setengah panjang collum femur. Banyak ditemukan pada wanita dewasa/tua akibat trauma tidak langsung.
c. Fraktur inter trochanterica (ekstra capsular)
Banyak ditemukan pada pria dewasa/muda akibat trauma langsung pada trochantor major.
Klasifikasi menurut garden 1.Stadium I : Fracture incomplete atau fracture
impaksi valgus (valgus malalignment) tanpa displaced tulang.
2.Stadium II : Fracture complete tanpa displaced tulang.
3.Stadium III : Fracture complete dengan displaced sebagian dari fragmen-fragmen tulang yang mengalami fracture.
4.Stadium IV : Fracture complete dengan displaced total / seluruh fragmen-fragmen tulang yang mengalami fracture.
Mekanisme terjadinya fraktur
Fraktur collum femur biasanya terjadi akibat jatuh, tetapi pada orang yang menderita osteoporosis, kecelakaan yang sangat ringan pun bisa menyebabkan fraktur, misalnya kaki yang tersandung karpet dan menyebabkan sendi panggul mengalami eksorotasi.
Pada orang dengan usia muda, fraktur biasanya terjadi akibat terjatuh dari ketinggian atau akibat kecelakaan lalu lintas.
Penatalaksanaan
Fiksasi
Fraktur tanpa displascement dan ekstra capsular, cukup bed rest dengan anti rotasi bar kurang lebih 6-8 minggu, karena ekstra capsular sudah identik dengan fiksasi.
Fraktur dengan displascement dan kerusakan pada capsul sendi, disarankan untuk diberikan internal fiksasi dengan nail (three flange nail/smith peterson nail) dan setelah pemasangan nail bed rest dengan anti rotasi bar.
Khusus untuk inter trochanteria terkadang diberikan kombinasi three flange nail dan plate.
Prinsip fisioterapi
Pertahankan kondisi umum Kembalikan kekuatan otot Kembalikan ROM persendian Kembalikan aktivitas fungsional Latihan berjalan/ambulasi
Penatalaksanaan fisioterapiFisioterapi pada post-operasi :breathingexerciseHold relaxRelaxed Passive Movement Assisted active movementWalking exercise (NWB,PWB,FWB)
Fisioterapi pada konservatip :
Ambulasi seawal mungkin dimulai dari jalan NWB dan bertahap sampai pada jalan FWB (pertumbuhan callus).
Latihan aktif lainnya (Non gravity exercise) dilakukan bertahap, untuk meningkatkan kuat otot dan ROM.
Fraktur corpus femur
Fraktur ini sering terjadi pada semua usia dan paling banyak pada orang dewasa dan lanjut usia. Penyebab yang umum adalah trauma langsung dan traffict accident.
Lokasi fraktur : • Subtrochantor (1/3 atas)• Shaft of femur (1/3 tengah) • Supracondylar (1/3 bawah)
Arah displascement
Subtrochantor :Fragment proksimal ke arah
fleksi abduksi karena tarikan otot iliopsoas dan gluteus, sedangkan fragment distal ke arah adduksi dan tertarik ke atas.
Shaft of femur : Fragment proksimal ke arah fleksi (tarikan otot iliopsoas ) dan internal rotasi (tarikan otot adduktor magnus), sedangkan fragment distal tertarik ke atas oleh otot hamstring dan rectus femoris.
Supra Condylar : Fragment proksimal ke arah fleksi
karena tarikan otot iliopsoas, sedangkan fragment distal ke belakang oleh tarikan otot gastrocnemius. Pada fraktur supra condylar fragment dapat menyudut ke anterior dimana fragment proksimal bisa menembus otot rectus femoris dan otot vastus intermedius. kadang-kadang terjadi komplikasi hiper ekstensi lutut (genu recurvatum).
Penatalaksanaan
a. Reposisi/reduksi : Manual. Traksi : Thomas splint atau sekeletal
traksi dengan Hare traction.
Operatip.
b. Immobilisasi :Long leg plasterTraksi : skeletal (supra condylar) dan skin traksi (gallow traksi pada anak-anak) Plate dan skrup
c. Fisioterapi :Tergantung pada usia, jenis fraktur dan immobilisasi.Walking exercise (NWB,PWB,FWB) gunakan axillar kruk, canadian kruk, walker, tripot atau stick (latihan jalan dimulai di Paralel Bar).
Fraktur caput femoris
Fraktur caput femoris adalah diskontinuitas susunan/ jaringan tulang pada daerah caput femur.
Penatalaksanaan
Operatif : AMP
Fisioterapi : Penangannya hampir sama dengan collum dan corpus femoris.
Dislokasi hip
Dislokasi panggul adalah suatu keadaan dimana terjadi perpindahan permukaan caput femoris keluar dari acetabulum. Kondisi ini dapat cognential atau didapat (acquired). Dari kedua dislokasi ini, dislokasi yang paling sering adalah dislokasi panggul akibat trauma (dilokasi panggul traumatika)
Dislokasi panggul traumatika (acquired)
Berdasarkan arah dislokasi, terbagi menjadi 3, yaitu : Dislokasi posterior. Dislokasi anterior. Dislokasi pusat (central).
PenatalaksanaanDislokasi harus direduksi secepat
mungkin di bawah anestesi umum. Reduksi (reposisi) harus dilakukan dalam waktu 12 jam sejak terjadinya dislokasi. Pada sebagian besar kasus dilakukan reduksi tertutup, namun jika reduksi tertutup gagal sebanyak 2 kali maka harus dilakukan reduksi terbuka untuk mencegah kerusakan caput femoris lebih lanjut.
Sebelum melakukan reduksi, sebaiknya dilakukan pemeriksaan neurovaskular.
Austin Moore Prothese (AMP)
Pasca operasi
Impairment Nyeri Oedem Keterbatasan LGS Functional limitation (ADL)
Penatalaksanaan fisioterapi Pasca operasi :
Breathing exercise Relaxed Passive Movement Static contraction Hold relaxed Latihan transfer dan ambulasi untuk meningkatkan
kemampuan fungsional.
Daftar pustaka Bisa, maksimus, 2001, Muskulo Skeletal
Fisioterapi. Subagyo, 2013, Fracture Collum Femoris
Dewasa, (http://www.ahlibedahtulang.com/artikel-180-2--fracture-collum-femoris-dewasa.html, diakses tanggal 22 November 2015).
Subagyo, 2013, Dislokasi Sendi Pnggul (http://www.ahlibedahtulang.com/artikel-166-1--dislokasi-sendi-panggul.html,diakses, tanggal 06 Desember 2015).
Penatalaksanaa fisioterapi padapost operasi fracture collum dextra dengan pemasangan AMP (http://eprints.ums.ac.id/26894/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf).
Terima kasih