presentation 1

Upload: aurelia-mirasti

Post on 14-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis jurnal anakNoor Kamelia

TRANSCRIPT

DEMENSIA

OLEHMIRA, NUNIK, JULIA, MISCA, MAYA, KHENI DAN FITRI

KLPK 2 S1KP-LJDEMENSIA

KASUS KASUS : Ny. B, 75 th dirawat di RS karena menderita hipertensi. Kondisi klien selama dirawat adalah selain masalah peningkatan tekanan darah ditemukan juga bahwa klien sudah kehilangan daya ingat (pikun), perhatian menurun, perilaku sosial yang menyerupai anak-anak, gelisah dan mood klien yang cepat berubah dari sedih menjadi gembira. Dari hasil pemeriksaan klien didiagnosa menderita hipertensi dan DEMENSIA. TUGAS :Jelaskan konsep demensia, bagaimana proses terjadinya, penyebab timbulnya, dan tindakan keperawatan apa yang bisa diambil untuk mengatasi masalah klien !

1. Konsep DemensiaDemensia merupakan gangguan jiwa yang meliputi defisit kognitif multipel, kerusakan memori utama dan minimal salah satu gangguan kognitif berikut : afasia, apraksia, agnosia atau gangguan fungsi fungsi eksekutif seperti kemampuan untuk berpikir abstrak dan merencanakan, memulai, mengurutkan, memantau, dan menghentikan perilaku yang kompleks (Videbeck, 2008).

PENYEBAB demensia yang paling sering terjadi dan penyebabnya diketahui menurut caine & Lyness, 2000; DSM-IV-TR,2000; small,2000 (dalam Vedeback, 2008) adalah :DEMENSIA Penyakit Alzheimer , Demensia vaskular .Penyakit Pick ; merupakan penyakit otak degeneratif yang terutama menyerang lobus frontalis dan temporalis.Penyakit Creutzfeld-jakob ; gangguan sistem saraf pusat yang biasa terjadi pada orang dewasa usia 40-60 tahun.Penyakit Parkinson : keadaan neurologis progresif yang lambat dan ditandai dengan tremor, rigiditas, bradikinesia dan ketidakstabilan postural.Demensia akibat trauma kepala terjadi sebagai akibat patofisiologi langsung trauma kepala

FAKTOR PREDISPOSISIDegenerasi yang berhubungan dengan proses menua.Gangguan suplai oksigen, glukosa dan zat-zat makanan yang penting untuk fungsi otak: Arteriosklerotik vaskuler, serangan iskemik singkat, Perdarahan otak, Gangguan infak pada otak.Penumpukan racun pada jaringan otakPenyakit hati kronik dan Penyakit ginjal kronikKekurangan vitamin (B1 atau Tiamin)MalnutrisiPenyakit HIV

Faktor presipitasi : Setiap kelainan atau gangguan pada otak dapat menjadi factor presipitasi pada gangguan kognitif. Kelainan tersebut antara lain: Hipoksia, gangguan metabolism (hipertiroidisme, hipotiroidisme, penyakit adrenal, hipoglikemia), racun pada otak, adanya perubahan struktur pada otak, stimulus lingkungan yang kurang atau berlebih yang mengakibatkan gangguan sensori dan respon perlawanan terhadap pengobatanAWITAN DAN PROSES KLINIS TERJADINYA DEMENSIARingan = Pelupa merupakan tanda awal demensia ringan. Pelupa dalam hal melebihi pelupa yang kadang-kadang tejadi dan normal, yang dialami sebagai bagian proses penuaan. Individu mengalami kesulitan dalam menemukan kata-kata, sering kehilangan barang, dan mulai mengalami ansietass karena kehilangan barang tersebut. Lingkungan pekerjaan dan sosial kurang dinikmati oleh individu dan mungkin individu berusaha untuk menghindarinya. Kebanyakan individu tetap berada di masyarakat selama tahap ini. Sedang = Kebingungan muncul bersamaan dengan kehilangan memori yang progresif. Individu tidak dapat lagi melakukan tugas yang kompleks, tetapi tetap terorientasi terhadap orang dan tempat. Orang yang dikenal masih tetap dikenali. Pada akhir tahap ini individu tidak mampu hidup mandiri dan membutuhkan bantuan akibat disorientasi terhadap waktu dan kehilangan informasi seperti alamat dan nomor telponnya. Individu dapat tetap berada di masyarakat apabila ada dukungan pemberi perawatan yang adekuat, tetapi beberapa individu akan pindah ke situasi kehidupan yang diawasi.Berat = Perubahan kepribadian dan emosional terjadi. Individu dapat mengalami waham, berkeluyuran di malam hari, melupakan nama pasangan dan anak-anaknya, dan memerlukan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Kebanyakan individu tinggal di fasilitas perawatan ketika mereka mencapai tahap ini kecuali jika tersedia dukungan yang sangat besar dimasyarakat (Videbeck, 2008).

TANDA & GEJALAAfasia.Apraksia.AgnosiaKonfabulasi Sundown syndrome ; membruknya disorientasi di malam hariReaksi katastrofik.Perseveration phenomenon.Hiperoralitas

Kehilangan memori ; awalnya hanya hal-hal yang baru terjadi, dan akhirnya gangguan ingatan masa laluDisorientasi waktu, tempat, dan orangBerkurangnya kemampuan berkonsentrasi atau mempelajari materi baruSulit mengambil keputusanPenilaian buruk ; individu ini tidak mempunyai kewaspadaan lingkungan tentang keamanan dan keselamatan

KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DEMENSIAOrientasi = Beri tanda yang jelas pada kamar pasien dengan menggunakan namanya, Anjurkan pasien untuk menyimpan barang milik pribadi pasien di dalam kamarnya, Gunakan lampu tidur, Sediakan jam dan kalender Orientasi secara verbal dengan interval yang sering, Komunikasi = Perkenalkan diri, Tunjukan sikap positif tanpa pamrih terhadap pasien, Gunakan komunikasi verbal yang jelas dan singkat, Atur suara, Hindari penggunaan kata ganti, Gunakan pertanyaan ya/tidak, Minta satu dalam satu kesempatan (satu persatu), Pastikan bahwa komunikasi verbal selaras dengan nonverbal, Pelajari kehidupan masa lalu pasien DAN Berikan perasaaan bebas di tempat tinggalnya.Dukungan mekanisme kopingKurangi kebengongan pasien dengan mengidentifikasi kondisi terjadinya perilaku dan melakukan tindakan pencegahan.Kurangi agitasi = Beritahukan apa yang diharapkan secara jelas. Tawarkan pilihan jika pasien dapat melakukannya. Berikan jadual aktivitas, Hindarkan perebutan aktivitas. Jika pasien menolak permintaan, tinggalkan dan kembali dalam beberapa menit. Libatkan pasien dalam asuhan jika memungkinkanPendekatan farmakologikKeterlibatan anggota keluargaGunakan sumber yang ada di komunitas.

2. Proses terjadinya Demensia berdasarkan kasus pasien hipertensi akan terjadi penyumbatan pada arteri serebral sehingga terjadi sklerosis arteri yang menyebabkan penurunan vaskularisasi ke sel-sel otak. Hipoperfusi yang terjadi akan mengakibatkan lesi dan iskhemik pada subkortikal. Hal ini akan menyebabkan penurunan kognitif. Multiple infark serebral merupakan faktor penurunan kognitif secara progresif yang berkembang menjadi demensia (Kemenkes 2012).

3. Penyebab timbulnya Demensia berdasarkan kasus diatas adalah Penyakit vaskular : hipertensi yang sudah lama dialami oleh pasien.

4. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pasien sesuai kasus diatas adalah :Jaga KeselamatanAntisipasi lingkungan dapat membahayakan pasienMinimalkan risiko masalah kardiovaskuler (misalnya anemia, hipertensi, angina) dengan diet yang tepat, medikasi, latihan fisik, dan istirahat.Pantau obat-obatan dan interaksi obat, pastikan dosis yang aman untuk klien lansia. Beri perhatian khusus terhadap obat-obat antikolinergik.

Respon terhadap deficit neurologyPanggil klien dengan namanya dan perkenalkan diri andaBantu memori klien dengan kalender, papan orientasi, pengingat musiman, tanda-tanda dan label sesuai kebutuhanHindai tuntutan yang menimbulkan stres, dan batasi tugas klien dalam mengambil keputusanTawari aktivitas sesuai kemampuan klienHindari atau batasi situasi yang memalukan secara social ; dukung dan jaga martabat klienJaga memnyetujui, memperkuat halusinasi, ilusi dan wahamGunakan teknik mengingat untuk mendorong klien menggunakan ingatan yang lebih utuh. Misalnya gunakan album foto keluarga untuk menstimulasi ingatan

Hindari dan minimalkan reaksi katastropikPertahankan konsistensi rutinitasKurangi stimulus lingkungan bila klien cemasJangan menyentuh klien atau mengadakan pendekatan terlalu cepat bila klien mengalami iritabilitas, agitasi atau curigaPertahankan sikap tenang dan mendukung bila klien beragitasi

Pertahankan tingkat fungsional klien untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hariTingkatkan keseimbangan antara isitirahat dan aktivitasBantu klien dalam beraktivitasBantu klien toileting sesuai jadwalPertahankan diet yang seimbang dan pastikan asupan cairan yang adekuat

TERIMA KASIH