presentation 1

40
TEMA 4 Pelaksanaan Program-program Sekolah

Upload: wida-rosyidah-diyanatul-fitri

Post on 04-Aug-2015

81 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation 1

TEMA 4Pelaksanaan

Program-program Sekolah

Page 2: Presentation 1

Nama:Wida Rosyidah Diyanatul FitriTempat, tanggal lahir:Bandung, 22 Juli 1995Alamat:Jalan Kebon Kopi No.198Riwayat Pendidikan:TK Wijaya KusumahSDN Perumnas Cijerah 3SMPN 1 BandungSMAN 4 BandungUniversitas yang diinginkan:FTI, ITB

Page 3: Presentation 1

1. Menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam diskusi.

2. Membaca cerpen dan menanggapinya.

3. Menulis kritik dan esai.

4. Mendengarkan laporan lisan isi program sekolah.

Page 4: Presentation 1

Nama : Andaliyanto WibowoTempat, tanggal lahir:Bandung, 23 Desember 1995Alamat: Jalan Rajawali 2 No. 7Riwayat Pendidikan:TK YWKASD YWKASMPN 2 BandungSMAN 4 BandungUniversitas yang diinginkan:FTSL, ITB

Page 5: Presentation 1

Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi

Kemampuan berkomunikasi seseorang tidak tumbuh dengan sendirinya. Kemampuan tersebut

harus sering dilatih dengan berkomunikasi di berbagai peristiwa agar menjadi lebih baik.

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa secara nyata. Kegiatan ini dapat berlangsung

dengan bercakap-cakap, tanya jawab, berdialog, berpidato, berdiskusi/seminar

Page 6: Presentation 1

Diskusi

• Diskusi adalah kegiatan komunikasi langsung yang dilakukan sekelompok orang untuk membahas atau memecahkan masalah tertentu. Diskusi sekelompok disebut juga percakapan terpimpin. Dalam diskusi sekelompok semua orang yang ikut berdiskusi disebut peserta. Contoh diskusi ini adalah diskusi dalam rapat atau konferensi tertentu.

• Diskusi sekelompok biasanya melibatkan sedikit orang ( tidak terlalu besar ). Ada seorang pembicara yang mempersiapkan dan menyajikan masalah secara tertulis maupun lisan. Ada juga pemimpin diskusi ( moderator ) yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Dalam diskusi, ada komunikasi antar peserta dalam membahas secara tuntas untuk memecahkan masalah bersama. Permasalahan yang diangkat dalam diskusi akan dikaji sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipahami oleh seluruh peserta diskusi.

Page 7: Presentation 1

Ada beberapa macam bentuk diskusi, diantaranya sebagai berikut:• Diskusi panel

Diskusi panel melibatkan beberapa pembicara (panelis) yang mempunyai keahlian dalam bidang masing-masing dan bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar.

• Simposium Simposium hampir sama dengan diskusi panel, hanya lebih bersifat formal. Pembicara harus menyampaikan makalah mengenai suatu masalah yang disoroti dari sudut keahlian masing-masing.

• Seminar Seminar merupakan pertemuan yang membahas suatu masalah dengan tujuan untuk mendapatkan pemecahan masalah tersebut. Oleh karena itu, dalam seminar harus dlakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan, baik berbentuk usul, saran, solusi, maupun rekomendasi.

Diskusi sedikit berbeda dengan seminar. Dalam seminar melibatkan banyak orang atau orang yang lebih banyak ( kelompok yang lebih besar ). Seminar juga dipimpin oleh moderator dan penyajian materi oleh pembicara dilakukan secara tertulis atau menyampaikan dalam bentuk makalah.

Page 8: Presentation 1

Seseorang agar memiliki kemampuan berbicara secara baik dan benar dalam diskusi/seminar, maka dia harus menguasai hal-hal berikut ini:

a. Penguasaan masalahb. Penguasaan intonasic. Pengenalan situasid. Keberanian berbicarae. Penguasaan bahasa/kekayaan kosakata dan gaya penyampaiannyaf. Sering latihan/kebiasaan

Page 9: Presentation 1

Persiapan sebuah diskusi sangat bergantung pada bentuk diskusi yang dipilih. Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan pada saat akan mengadakan diskusi, yakni sebagai berikut.

1. Menentukan topik yang menarik untuk dibahas dalam diskusi. 2. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan topik yang dipilih. 3. Menentukan pemimpin diskusi atau moderator. Moderator dalam diskusi

bertugas: menjelaskan tujuan dan maksud diskusi; mengatur jalannya diskusi agar berlangsung tertib dan teratur; menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan diskusi; menutup diskusi dan menyiapkan laporan.

4. Menentukan panelis, pembicara, atau narasumber. Pembicara diskusi mempunyai tugas: menyiapkan dan menguraikan bahan atau materi yang akan didiskusikan; menyampaikan materi yang telah disiapkan; menjawab tanggapan-tanggapan para peserta diskusi atau audiens.

5. Menentukan sekretaris diskusi atau notulis. Notulis bertugas mencatat hal-hal penting selama jalannya diskusi.

Page 10: Presentation 1

Catatan hasil diskusi dituliskan dalam bentuk notulen. Notulen merupakan catatan singkat mengenai jalannya diskusi, hal-hal yang diputuskan dalam diskusi tersebut, serta pembicaraan penting lainnya. Hasil catatan tersebur dapat dijadikan rujukan pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati. Oleh karena itu, selama berjalannya diskusi, notulis harus mampu mencatat hal-hal penting dan hasil-hasil yang dicapai.

Bagian-bagain notula:1. Judul notula (yang berisi organisasi penyelenggaraan rapat).2. Keterangan penyelenggaraan rapat (yang meliputi tempat rapat, tanggal,

dan waktu penyelenggaraan, pemimpin rapat, acara rapat, dan peserta rapat.

3. Pelaksanaan rapat (yang meliputi pembukaan, pembinaan pendidikan karakter bangsa, tanya jawab dan lain-lain , serta penutup).

4. Notula rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan notulis.

Page 11: Presentation 1

Kewajiban-kewajiban peserta diskusi/seminar antara lain :

a. Berkemampuan mengusahakan terselenggarakannya diskusi secara lancar dan tertib.b. Sabar, adil, dan tidak memihak.c. Mematuhi dan menjalankan peraturan diskusi yang telah dibuat/ditetapkan.d. Bersama-sama anggota/sekretaris menyusun kesimpulan diskusi danmengumumkannyae. Menguasai pokok-pokok masalah yang didiskusikan.Hak peserta diskusi.f. Mematuhi aturan berdiskusib.Menguasai/memahami pokok-pokok masalah.g. Aktif menyumbangkan ide, gagasan, dan pokok-pokok pikirannya.h. Menghargai pendapat orang lain.i. Selalu menghindari sikap emosional dan alogis.j. Mengajukan usul/pendapat setelah dipersilakan oleh ketua diskusi.

Page 12: Presentation 1

Cara menyampaikan pendapat dan gagasan banyak kesamaannya, kesamaan tersebut antara lain:

1. Ada gagasan yang akan disampaikan.2. Disampaikan dengan melalui pemanfaatan bahasa, intonasi dan gerak.3. Berusaha dapat didengar oleh semua pendengar.4. Penerima ide bisa memberikan tanggapan terhadap gagasan yang

disampaikan.5. Memperhatikan kondisi dan situasi saat berlangsungnya rapat atau

seminar.6. Menggunakan Ekspresi yang tepat.7. Menggunakan data-data pendukung yang memperkuat pendapat.8. Menyampaikan pendapat secara logis, sistematis, jelas dan mudah

diterima.9. Memperhatikan ketetapan sopan-santun berbahasa.

Page 13: Presentation 1

Nama : Siti Rahmawati FebriantiTempat, tanggal lahir:Bandung, 25 Februari 1996Alamat: Jalan Rajawali 2 No. 7Riwayat Pendidikan:RA Baitul MuttaqinSDN Babakan Ciparay 18SMPN 13 BandungSMAN 4 BandungUniversitas yang diinginkan:SF, ITB

Page 14: Presentation 1

Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan yang Logis

Diskusi merupakan suatu bentuk bertukarpikiran yang teratur dan terarah baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Beberapa pendapat akan muncul dalam diskusi. Pendapat merupakan gagasan, pikiran, atau ide tentang suatu hal (orang atau peristiwa). Jika Anda mengajukan pendapat dalam diskusi, Anda harus menyertakan argumentasi.

Argumentasi adalah pemberian alasan, contoh, dan bukti sehingga peserta diskusi membenarkan pendapat, gagasan, dan sikap. Anda dapat mengemukakan persetujuan atau penolakan terhadap pendapat orang lain. Akan tetapi, persetujuan dan penolakan tersebut harus bersifat objektif dan disertai alasan yang logis.

Page 15: Presentation 1

• Contoh kalimat persetujuan pendapat:Saya sependapat dengan pendapat Saudara bahwa motivasi itu berasal dari diri sendiri dan didukung oleh dorongan orang-orang sekitar. Hal terpenting untuk memotivasi diri adalah tetap teguh pendirian dan sabar.

• Contoh kalimat penolakan pendapat:Saya kurang sependapat dengan apa yang Anda sampaikan karena wirausaha memerlukan modal, bukan hanya kemauan. Kemauan tanpa ada kemampuan sama saja nol.

Page 16: Presentation 1

Agar Anda mampu mengemukakan pendapat dengan alasan yang logis, lakukan langkah-langkah berikut.

1. Berpikir kritis dan logis.2. Menjauhkan emosi dan subjektivitas.3. Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sulit dibantah.

Selain tanggapan, dalam diskusi juga ada berbagai pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan tersebut harus sesuai dengan materi yang dibahas. Pertanyaan tidak boleh memojokkan orang lain.

Page 17: Presentation 1

Mengajukan Pertanyaan dan Menjawabnya

Dalam diskusi biasanya diadakan acara tanya jawab. Pemrasaran atau pembicara yang baik harus menyiapkan diri agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sebaliknya, peserta yang baik harus siap mengajukan pertanyaan.

• Syarat-syarat mengajukan pertanyaan adalah:• Pertanyaan diajukan dengan jelas, tidak berbelit, dan

langsung menuju sasaran.• Pertanyaan diajukan dengan sopan;

hindarkan pertanyaan dalam bentuk perintah atau permintaan.

• Usahakan agar pertanyaan tidak ditafsirkan sebagai bantahan.

Page 18: Presentation 1

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika mengemukakan pertanyaan dan tanggapan.Cara mengemukakan pertanyaan dan tanggapan.1. Pertanyaan dan tanggapan yang dikemukakan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan2. Pertanyaan dan tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah3. Pertanyaan dan tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain.4. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat.5. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.6. Pertanyaan dan tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak, mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi.

Page 19: Presentation 1

Dalam menjawab pertanyaan pembicara harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Jawaban hanya diberikan sesuai dengan pertanyaan itu saja bila ada komentar jangan terlalu panjang.2. Jawaban harus obyektif dan didukung dengan fakta.Hindarkan prasangka dan emosi.3. Bila tidak dapat menjawab, hendaklah pembicara berterus terang dengan mengatakan tidak atau belum dapat menjawab.4. Usahakan agar penanya puas dengan jawaban yang diberikan.

Page 20: Presentation 1

• Menolak atau menyanggah pendapat orang lain harus mengingat hal berikut.

1. Emosi marah dan prasangka negatif harus dihindari.2. Sanggahan harus objektif, logis, dan jujur.3. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan

yang dapat meyakinkan peserta lain.4. Sanggahan atau penolakan disampaikan secara urut, terperinci,

teliti, dan tidak berbelit-belit. Dengan demikian, sanggahan mudah dimengerti.

5. Jangan menjelekkan orang lain.

Page 21: Presentation 1

Mengajukan Argumen Mendukung dan Menentang Contoh:1.Maaf Pak, saya kurang sependapat dengan pemikiran Bapak tadi. Karena untuk menulis memerlukan modal. Dengan demikian, penulis pemula seperti saya kurang percaya diri untuk mampu menulis seperti yang Bapak sampaikan tadi. (Argumen Menentang)

2.Maaf Bapak Moderator, saya hanya ingin menyampaikan bahwa pada prinsipnya saya sependapat dengan pendapat yang disampaikan Bapak Rohmadi tadi. Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau training ini dilanjutkan ke training jurnalistik tingkat lanjut karena dengan menulis akanmendatangkan banyak keuntungan bagi kita, baik pelajar maupun mahasiswa. Terima kasih. (Argumen Mendukung)

Page 22: Presentation 1

Nama:Asri KholilahTempat, tanggal lahir:Bandung ,21 januari 1995Alamat:Jalan Udawa No. 12Riwayat pendidikan: TK Islam Yahya SD kresnaSMPN 1 BandungSMAN 4 BandungUniversitas yang diinginkan:Psikolog, UNPAD

Page 23: Presentation 1

Cerita Pendek

• Cerita pendek atau cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif yang ceritanya cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang seperti novel.

• Cerpen memiliki unsur-unsur intrinsik, yaitu :1. Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan

sumber cerita. 2. Latar atau setting adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam

cerita.Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana sertakeadaan ketika cerita berlangsung.

3. Alur / plot adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

• Alur dibagi menjadi tiga, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

Page 24: Presentation 1

• Alur meliputi beberapa tahap: 1. Pengantar : bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yangmerupakan awal cerita. 2. Penampilan masalah : bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelakucerita. 3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat,konflik telah memuncak. 4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur – angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang. 5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.

4. Perwatakan :Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari dialog tokoh, penjelasan tokoh, atau penggambaran fisik tokoh.

5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.

6. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis/pengarang untuk pembaca

Page 25: Presentation 1

• Unsur-unsur ekstrinsik dalam cerpen yaitu:1. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi).2. Latar belakang kehidupan pengarang.3. Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.

Page 26: Presentation 1

Nama:Bryan Monang WienerTempat, tanggal lahir:Bandung, 3 Juni 1994Alamat:Jalan Hegarmanah No. 43Riwayat pendidikan: TK KartikaSDK BaptisSMPK BaptisSMAN 4 BandungUniversitas yang diinginkan:FMIPA, UNPAM

Page 27: Presentation 1

Menanggapi Isi Sebuah Cerita Pendek

Umumnya cerpen dibaca secara diam dengan tujuan tertentu, misalnya untuk mendapatkan hiburan, memperluas pengetahuan tentang kehidupan manusia, dan untuk kepentingan pembelajaran.

Dalam menanggapi isi sebuah cerita pendek, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:1. Mendengarkan pembacaan cerpen.2. Mendiskusikan pelaku dan perwatakan.3. Memahami latar cerpen.4. Menanggapi cara pembacaan cerpen.

Page 28: Presentation 1

Menceritakan Kembali Isi Cerita PendekMenceritakan kembali isi cerpen merupakan pembelajaran

berbicara sastra. Agar dapat menceritakan kembali cerpen, Anda sebaiknya membuat kerangka pokok cerita. Kerangka pokok cerita itu dapat digunakan sebagai panduan agar Anda dapat menceritakan kembali isi cerita secara runtut. Membaca sebuah cerpen berbeda dengan membaca berita. Dalam membaca cerpen, hal-hal yang harus diperhatikan adalah

a. Vokal atau pengucapanVokal atau pengucapan yang tepat akan membuat

pendengar merasa senang untuk mendengar atau menyimakisi cerpen tersebut. Bila vokal atau pengucapan kurang jelas,pendengar akan merasa tidak senang, bahkan merasa bosan.b. Gerak dan mimik

Gerak dalam membaca cerpen kadang diperlukan, kadang tidak.Gerakan dan mimik (perubahan raut muka) yang ditampilkanpembaca cerpen bukanlah gerakan yang diciptakan sendiri. Olehsebab itu, pembacalah yang harus mengikuti isi cerpen tersebut.

Page 29: Presentation 1

c. KomunikatifPembacaan cerpen bertujuan agar pendengar dapat memahami

isi cerpen tersebut sekaligus menikmatinya. Untuk itu, pembacacerpen harus mampu berkomunikasi dengan pendengar.

Page 30: Presentation 1

Nama:Annisa Nurfitriani BachriTempat, tanggal lahir:Bandung, 10 September 1995Alamat:Jalan Tundung Sari No. 47Riwayat pendidikan: TK MelatiSDN Garuda 5SMPN 1 BandungSMAN 4 BandungUniversitas yang diinginkan:Keperawatan, UNPAD

Page 31: Presentation 1

Kritik Sastra

• Kritik sastra adalah analisis terhadap suatu karya sastra untuk mengamati atau menilai baik-buruknya suatu karya secara objektif.

• Ciri-ciri Kritik Sastra:1. Bersifat objektif.2. Bertujauan untuk membangun (memperbaiki) karya yang dikritik.3. Menjadi bahan acuan untuk meningkatkan kreativitas pencipta karya tersebut.

Page 32: Presentation 1

Menulis kritik SastraSebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu kalian perhatikan hal hal berikut.a. Menentukan tema atau topik yang akan di tulis atau di kritikb. Mengumpulkan bahan bahan referensi pendukungc. Mengidentifikasi unsur unsur yang mendukung dan yang kontrad. Memilih unsur unsur yang mendukung temae. Memulai untuk menulis kritik atau esaif. Membaca dan melakukan pengeditan ualng untuk revisig. Mengirimkan ke media massa cetak Selain langkah langkah di atas, secara konkret anda dapat mengikuti langkah langkah

berikut ini.a. Menentukan temab. Menentukan bentuk tujuan tulisan (kritik atau esai)c. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukungd. Membuat kerangka (kritik atau esai)e. Penutup atau kesimpulan

Dengan langkah langkah di atas, anda dapat menulis kritik dan esai di bidang sastra maupun nonsastra dengan baik.

Page 33: Presentation 1

Contoh kritik puisiISTANA MIMPIKarya : Fetriyan Nor Rahman Hatiku hening saat sunyi menghampiriBersama malam memanggil sepiSaat dua belas ketukan berbunyiAku terlelep dalam kesunyian mimpi Disana ku buat istana megahMembentang jauh kearah cahayaGemilau emas terpancar derasDari arah yang tak ku duga Penasaran hati ingin menghampiriHingga rasa yang ada luluh mengalirMengikuti arah tujuan yang telah terpatriDengan seteguk rasa beraniAku mencariSosok kekasih yang telah lama ku nanti

Page 34: Presentation 1

KRITIK SASTRA

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang telah populer dimasyarakat. Jenis karya sastra ini lahir sebagai hasil pemikiran seseorang yang didasarkan pada pengalaman baik yang dilihat maupun yang dialaminya secara langsung dan tidak langsung. Hasil pemikiran ini terwujud dalam untaian kata yang memiliki nilai estetis.

Objek puisi dapat berupa masalah-masalah kehidupan dan alam sekitar, ataupun segala kerahasiaan (misteri) dibalik alam, realitas, dan metafisis. Contoh yang dapat kita lihat adalah puisi karya Fetriyan Nor Rahman yang berjudul “Istana Mimpi”. Dalam penulisan puisi tersebut, penyair menggunakan pilihan kata yang mampu menggambarkan tema yang diambil yaitu mengenai penantian seseorang akan kehadiran cinta sejatinya. Akan tetapi, penyair kurang hati-hati dalam memilih kata, sehingga orang awam akan mudah menafsirkan makna puisi tersebut. Penggunaan kata hening seharusnya diganti dengan hampa untuk lebih menguatkan keadaan hati yang sepi. Puisi tersebut menggunakan rima yang sama tiap baitnya yaitu a-a-a-a. Secara tersirat melalui puisi tersebut, penyair ingin menyampaikan bahwa walaupun harus keujung dunia carilah cinta sejatimu. Ditinjau dari berbagai segi, puisi ini cukup menarik untuk dibaca.

Page 35: Presentation 1

Nama:Nurul Yulia AliTempat, tanggal lahir:Bandung,21 januari 1995Alamat:Jalan Negla Tengah No.28Riwayat pendidikan: TK Al HidayahSDN Cihanjawar 1SMPN 1 CiwideySMAN 4 BandungUniversitas yang diinginkan:Psikolog, UNPAD

Page 36: Presentation 1

Esai

• Esai adalah karangan singkat yang membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi penulisnya. Masalah yang dibahas dalam esai merupakan masalah yang aktual dari berbagai bidang seperti kesusastraan, kebudayaan, iptek, atau politik.

• Ciri-ciri Esai:1. Dikembangkan berdasarkan pandangan pribadi penulis esai.2. Membantu pembaca untuk memahami suatu karya atau masalah.3. Ditulis dengan bahasa yang santai dan cair (tidak kaku seperti artikel atau karya ilmiah).

Page 37: Presentation 1

• Langkah-langkah membuat esai sudah dijelaskan oleh Nurul.

• Prinsip-prinsip Penulisan Kritik dan EsaiAda beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis kritis

dan esai suatu karya sastra, yaitu sebagai berikut.– Setiap kritikus yang cakap harus memerhatikan berbagai hal yang

terdapat pada setiap karya sastra.– Kecermatan dalam mengungkapkan berbagai hal yang terdapat dalam

karya sastra tersebut tergantung pada tingkat ketajaman perasaan kritikus.

– Kritikus agar dapat menangkap kepribadian karya sastra harus melalui rekreasi artistik.

– Kritikus harus tahu bahasa yang digunakan oleh sastrawan atau harus akrab dengan berbagai jenis gaya bahasa/idiom, komposisi, latar belakang kebudayaan.

Page 38: Presentation 1

• Pada prinsipnya menuliskan kritik dan esai berkaitan dengan tiga aspek, yaitu:– Aspek historis, yaitu berkaitan dengan watak dan orientasi kesejarahan

(mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan sastrawan dan menafsirkan hasrat keinginan berdasarkan minat sastrawan serta latar belakang budayanya)

– Aspek rekreatif, yaitu menghubungkan apa yang ditangkap/yang telah diungkapkan sastrawan, menuliskan kesan-kesan tentang pengalaman rohani yang diperoleh dari karya sastra yang telah dibaca.

– Aspek penghakiman, yaitu berkaitan dengan nilai-nilai dan kadar artistiknya. Penentuan nilai harus memenuhu tiga criteria, yaitu:• estetik, yakni pencapaianya sebagai karya seni;• epistemic, yakni tentang kebenaran-kebenaran;• normative, yakni tentang arti kepentingan, keagungan, dan

kedalamannya.•

Page 39: Presentation 1

Contoh Esai

Perda Kesenian dan Rumah Hantu Oleh : Teguh W. Sastro

Beberap awaktu lalu Dewan Kesenian Surabaya (DKS) melontarkan keinginan agar Pemkot Surabaya memiliki Perda (Peraturan Daerah) Kesenian . Namanya juga peraturan, di buat pasti untuk mengatur. Tetapi peraturan belum tentu tidak ada jeleknya. Tetap ada jeleknya. Yakni, misalnya, jika peraturan itu justru potensial deduktif. Contohnya jika dilahirkan secara prematur. Selain itu, seniman kan banyak ragamnya. Ada yang pinter (pandai) dan ada juga yang keminter (sok tahu). Oleh karenya, pertentangan diantara mereka pun akan meruncing, misalnya, soal siapa yang palling berhak mengusulkan dan kemudian memasukan pasal-pasal ke dalam rancangan Perda itu. Sejauhmana keterlibatan seniman di dalam proses pembuatan Perda itu, dan seterusnya.

Itu hanya salah satu persoalan yang potensialnya muncul pada proses pembuatan Perda itu, belum sampai pada tataran pelaksankaannya. Hal ini bukannya menganggap bahwa adanya peraturan itu tidak baik, terutama menyangkut Perda Kesenian di Surabaya. Menyangkut Sarana dan Prasarana, misalnya, bolehkah dianggap tidak ada persoalan yang signifikan di Surabaya. Akan tetapi, bagaimana halnya jika menyangkut mental dan visi para seniman dan birokrat kesenian sendiri?

Page 40: Presentation 1

Berdasarkan contoh di atas kita dapat melihat bahwa esai tersebut merupakan suatu pandangan atau opini seseorang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak formal yang bertujuan untuk lebih dekat pada pembaca.

Perda Kesenian dan Rumah Hantu merupakan judul dari esai diatas

Paragraf pertama mengandung pendahuluan yang memperlihatkan latar belakang dan pandangan penulis tentang permasalahan tersebut.

Pada paragraf kedua merupakan kesimpulan dari penulis tersebut.