presentation 1

Upload: siegnugraha

Post on 13-Jul-2015

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

(Studi di Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember) Jember)

Oleh: YUNASH EKA NUGRAHA 072110101074

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG

BAB 4 HASIL KEGIATAN MAGANG

BAB 5 PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 LATAR BELAKANGo Faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan. Ruang lingkup lingkungan yang paling dekat dengan kegiatan manusia adalah rumah, dimana rumah sebagai tempat tinggal dan segala aktifitas manusia. Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan sarana yang terkait, seperti penyediaan air bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya pelayanan sosial. o Daerah Jawa memiliki lebih dari 100 tempat pemondokan/kos yg sudah terdaftar & sudah diperiksa. Dari jumlah tersebut sebagian besar berada pada daerah utara jalan raya jawa, yaitu jawa 2 sebanyak 11 tempat pemondokan atau kos, jawa 4 sebanyak 28 tempat pemondokan/kos, & jawa 6 sebanyak 25 tempat pemondokan/kos. Dari inspeksi yang telah dilakukan Dinas Sosial yang dibantu oleh pihak-pihak terkait yang didalamnya termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Jember didapatkan bahwa 44 tempat kos tersebut masih kurang memenuhi syarat kesehatan yang meliputi masih kurangnya kebersihan, kurangnya fentilasi & pencahayaan,serta masih kurangnya persyaratan kesehatan fasilitas sanitasi meliputi kualitas air & juga kuantitas air serta sarana penyediaan air bersih o masih banyak tempat kos yang masih belum memperhatikan aspek penyediaan sumber airnya. Banyak media-media penyaluran air bersih yang tidak terawat dan kotor timbulnya penyakit menular menyerang penghuni kos.

LANJUTAN...I.2 Rumusan Masalah Analisis Penyediaan Air Bersih pada Sanitasi Rumah Pemondokan/ kos yang berada di jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 1.3 Tujuan Penelitian Umum: untuk menganalisis keadaan status penyediaan air bersih pada sanitasi tempat pemondokan/kost Jalan Jawa kelurahan Sumbersari kecamatan Sumbersari kebupaten Jember tahun 2011. Khusus: Menganalisis keadaan Sanitasi tempat pemondokan/kost secara umum Menganalisis aspek penyediaan air bersih pada tempat pemondokan/kost di jalan Jawa kelurahan Sumbersari kecamatan Sumbersari kabupaten Jember. Mendeskripsikan status penyediaan air bersih tempat pemondokan/kost di jalan Jawa kelurahan Sumbersari kecamatan Sumbersari kabupaten Jember. Menganalisis penyebab serta pemecahan masalah terkait penyediaan air bersih air bersih pada tempat pemondokan/kost di jalan Jawa kelurahan Sumbersari kecamatan Sumbersari kabupaten Jember.

MANFAAT PENELITIANPeserta Magang Dapat menggambarkan penyediaan air bersih di kawasan rumah pemondokan/ kos mahasiswa universitas dan pemeliharaan lingkungan sekitar rumah pemondokan/ kos di jalan Jawa Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Fakultas Kesehatan Masyarakat: Referensi dalam kajian Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan sebagai unsur peningkatan wawasan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Bagi para penghuni rumah kos: Evaluasi bagi para penghuni dan pemilik rumah kos untuk lebih memperhatikan higiene sanitasi lingkungan rumah pemondokan/ kos terutam terkait penyediaan air bersih di tempat kos. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember: Dapat dijadikan pedoman untuk pengambilan keputusan guna pemantauan dan pengawasan terhadap sanitasi lingkungan rumah pemondokan/ kos dan juga sarana penyediaan air bersih.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA2.1 Perumahan/Pemukiman 2.2 Sanitasi 2.3 Rumah Pemondokan/Kos 2.3.1 Pengertian Rumah Pemondokan/Kos 2.3.2 Kesehatan lingkungan Rumah pemondokan/ kos 2.4 Air Bersih 2.4.1 Pengertian Air Bersih 2.4.2 Sumber air bersih 2.4.3 Kualitas air bersih 2.4.4 Karakteristik Air 2.4.5 Kuantitas air bersih 2.4.6 Sumber Air Bersih 2.4.7 Tanah/Lahan 2.4.8 Pengolahan Air Bersih Link....!

2.4.9 Tandon Air Bersih 2.4.10 Perpompaan 2.4.11 Perpipaan 2.4.12 Tidak Perpipaan 2.4.13 Lembaga Pengelola Dan Perangkatnya 2.4.14 Pelaku Penggunaan Air Bersih

BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG

Waktu dan Tempat Magang 3.1.1 Waktu Magang Persiapan magang : 11-15 Juli 2011 Pengarahan Magang : 8 Agustus 2011 Pembekalan Magang : 15 Agustus 2011 Pelaksanaan kerja magang selama 6 minggu efektif di lapangan yaitu tanggal 12 September 21 Oktober 2011 Seminar hasil : 21-28 Oktober 2011 Pengumpulan nilai akhir magang 1 November 2011 Evaluasi magang : 1 November 2011 3.1.2 Tempat Magang Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.

3.2 Jadwal Kegiatan

BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG

3.2 Jadwal KegiatanKegiatan Minggu keI Pra Magang ( Persiapan, Pengarahan dan Pembekalan) II III IV V VI VII VIII

Pelaksanaan Magang di Instansi Supervisi Seminar Pengumpulan Evaluasi Nilai Akhir Magang dan

3.2 Jadwal Kegiatan

BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG

3.3 Pengelolaan Program Magang Penanggung jawab : Drs. Husni Abdul Gani, MS. Koordinator : Anita Dewi PS., S.KM., M.Sc. 3.4 Pembimbing Magang Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

: Dr. Isa Marufi, S.KM, M.Kes : Suhartono, S.KM

3.2 Jadwal Kegiatan

BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG

3.5.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2005). 3.5.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di Dusun Tegal Boto Lor Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Waktu penelitian dilakukan mulai tanggal 12 September- 21 Oktober 2011 3.5.3 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah Rumah Pemondokan/ kos di jalan Jawa Kelurahan Sumbersari. Sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling.

3.2 Jadwal Kegiatan

BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG

3.5.4 Data dan Sumber Data Data Primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi untuk melihat sanitasi lingkungan. Sedangkan wawancara atau pengisian kuesioner dilakukan untuk mengetahui jumlah kamar tidur, penghuni dan jumlah kamar mandi,serta jenis sumber penyediaan air bersih. Data Sekunder Diperoleh dari data-data di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dan kantor Kelurahan Sumbersari. 3.5.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Data akan dikumpulkan dengan cara mengisi instrumen penelitian berupa kuesioner yang diajukan kepada responden yang berada pada satu rumah. Instrumen penelitian pada penelitian ini berupa kuesioner dan lembar observasi. 3.5.6 Variabel, Sumber Data, Skala Data, dan Klasifikasi

3.2 Jadwal Kegiatan

BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG

3.5.8 Penyajian dan Analisis Data Data akan disajikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan informasi kegiatan sanitasi lingkungan rumah pemondokan/ kos yang dilakukan secara langsung. Sedangkan analisis data dilakukan secara diskriptif dengan menganalisa kegiatan sanitasi lingkungan rumah pemondokan/ kos yang kemudian dibandingkan dengan teori yang ada.

3.2 Jadwal Kegiatan

BAB 3 METODE KEGIATAN MAGANG3.5.9 Kerangka Alur PenelitianMemilih salah satu program Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan di Seksi Kesehatan Lingkungan yaitu Program Sanitasi Lingkungan Rumah Pemondokan/ Kos

Memilih salah satu pokok bahasan yang terkait dengan Program Sanitasi Lingkungan

Survei pendahuluan Merumuskan masalah Menentukan populasi sampling sebagai objek penelitian Menentukan dan menyusun instrumen penelitian Pengambilan data ke lapangan secara langsung Mengolah dan menganalisis data Penyajian data Pembahasan Kesimpulan dan saran

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGGambaran Umum Dinas KesehatanTugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Perda nomor 18 tahun 2003, Tugas Pokok Dinas Kesehatan adalah mengupayakan tercapainya Kabupaten Jember Sehat dengan cara menggerakkan pembangunan berwawasan Kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan kesehatan lingkungan serta memelihara meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi: Perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, bimbingan dan pengendalian di bidang Kesehatan. Pemberian perijinan dan pelayanan di bidang Kesehatan Pembinaan terhadap UPTD dalam lingkup Dinas Kesehatan Melaksanakan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGVisi dan Misi Dinas Kesehatan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember adalah Terwujudnya Jember Sehat 2010. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember adalah sebagai berikut: Meningkatkan Mutu dan Kinerja Upaya Kesehatan Memberdayakan Masyarakat Memantapkan Manajemen Kesehatan Tujuan dan Sasaran Tujuan yang diharapkan adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pembinaan, pelaksanaan dan pengembangan fungsi fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh Sistem Informasi Kesehatan (SIK), IPTEK dan peraturan perundang-undangan kesehatan.

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANG sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember pada tahun 2010 diarahkan pada: Semua penduduk miskin menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan sebagaimana diatur dalam UUD. Tersedianya tenaga kesehatan (Nakes) yang dibutuhkan dan komposisi serta rasio sebagai Memantapkan sebagai kebijakan dan pedoman, berikut: serta peraturan-peraturan dan penunjang 1. Dokter dengan penduduk sebesar 24 : pembangunan kesehatan. 100.000 Terselenggaranya Sistem Informasi Dan 2. Bidan dengan penduduk sebesar 100 : Manajemen Kesehatan (SIMK). 100.000 Terselenggaranya promosi kesehatan (Promkes) 3. Perawat dengan penduduk sebesar 158 : dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan 100.000 pengembangan perilaku hidup sehat. Puskesmas yang memiliki tenaga dokter minimal Terselenggaranya sistem surveilans dan kewaspadaan dini serta penanggulangan kejadian 80% Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan, luar biasa (KLB)/ wabah. tersedia obat essensial-generik di sarana Terselenggaranya advokasi dan pengawasan oleh kesehatan 100%. masyarakat di bidang kesehatan secara efektif Terselenggaranya pengawasan pada Unit dan efisien. Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan dengan Tersedianya pembiayaan kesehatan yang cukup, cakupan 100%. secara bertahap, alokasi anggaran kesehatan menjadi 15% APBD.

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGProgram Pembangunan KesehatanProgram-program Pembangunan Kesehatan:1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan pokok: Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). Pengembangan upaya kesehatan bersumber msyarakat dan generasi muda. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Lingkungan Sehat dengan Kegiatan pokok: Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan. Pengembangan wilayah sehat. 3. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan kegiatan pokok: Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan saranan dan prasarana puskesmas dan jaringannya. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan pengobatan dasar. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.

2.

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANG4. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan penanggulangan wabah. dengan kegiata pokok: Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Pengembangan kelembagaan Edukasi (KIE) pencegahan dan puskesmas untuk pengembangan pemberantasan penyakit. program community safe. 6. Perbaikan Gizi masyarakat dengan Pengembangan sarana dan prasarana kegiatan pokok: puskesmas untuk program UKP secara Peningkatan pendidikan gizi selektif. masyarakat. Pengembangan pelayanan dokter Penanggulangan Kurang Energi Protein keluarga. (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Peningkatan peran serta sektor swasta Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang dalam upaya kesehatan perorangan. vitamin A dan kekurangan zat gizi 5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mikro lainnya. dengan kegiatan pokok: Penanggulangan gizi lebih. Pencegahan dan penanggulangan Peningkatan surveilans gizi. faktor risiko. Pemberdayaan masyarakat untuk Peningkatan imunisasi. pencapaian keluarga sadar gizi Penemuan dan tatalaksana penderita. (Kadarzi). Peningkatan surveilans epidemiologi

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANG7. Sumber Daya Kesehatan dengan kegiatan pokok: Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan. Peningkatan ketrampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui diklat tenaga kesehatan. Pemenuhan kebutuhan tenaga dan sarana kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta rumah sakit. Pembinaan tenaga kesehatan. Penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan. 8. Obat dan perbekalan Kesehatan dengan kegiatan pokok: Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan 9. kesehatan. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan RS. Pengawasan Obat dan Makanan dengan kegiatan pokok: Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya. Peningkatan pengawasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA). Peningkatan pengawasan mutu, khasiat, dan keamanan produk terapeutik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, suplemen makanan dan produk kosmetika. Pengembangan Obat Asli Indonesia dengan kegiatan pokok: Pengembangan dan studi kasus tanaman obat. Peningkatan promosi pemanfaatan obat bahan alam indonesia. Kebijakan Manajemen Pembangunan Kesehatan dengan kegiatan pokok: Pengkajian dan penyusunan kebijakan. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK). Pengembangan Sistem Kesehatan Daerah. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat secara kapitasi dan pra upaya terutama bagi penduduk miskin yang berkelanjutan.

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANG7. Sumber Daya Kesehatan dengan kegiatan pokok: keamanan produk terapeutik/obat, perbekalan Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan. kesehatan rumah tangga, obat tradisional, suplemen Peningkatan ketrampilan dan profesionalisme tenaga makanan dan produk kosmetika. kesehatan melalui diklat tenaga kesehatan. Pengembangan Obat Asli Indonesia dengan kegiatan Pemenuhan kebutuhan tenaga dan sarana kesehatan, pokok: terutama untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas Pengembangan dan studi kasus tanaman obat. dan jaringannya serta rumah sakit. Peningkatan promosi pemanfaatan obat bahan alam Pembinaan tenaga kesehatan. indonesia. Penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi 10.Kebijakan Manajemen Pembangunan Kesehatan dengan kesehatan. kegiatan pokok: 8. Obat dan perbekalan Kesehatan dengan kegiatan pokok: Pengkajian dan penyusunan kebijakan. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan Pengembangan sistem perencanaan dan kesehatan. penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan pengawasan dan penyempurnaan administrasi kesehatan. keuangan, serta hukum kesehatan. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK). kesehatan. Pengembangan Sistem Kesehatan Daerah. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk masyarakat secara kapitasi dan pra upaya terutama miskin. bagi penduduk miskin yang berkelanjutan. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan 11.Studi kasus dan Pengembangan Kesehatan dengan RS. kegiatan pokok: 9. Pengawasan Obat dan Makanan dengan kegiatan Studi kasus dan Pengembangan. pokok: Pengembangan tenaga peneliti, sarana dan prasarana Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan studi kasus. bahan berbahaya. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil studi kasus Peningkatan pengawasan penyalahgunaan narkotika, dan pengembangan kesehatan. psikotropika, zat adiktif (NAPZA). Peningkatan pengawasan mutu, khasiat, dan

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGStrategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Untuk mencapai dan mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan pada tahun 2010 dan sesuai sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Jember memiliki strategi sebagai berikut : Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan Meningkatkan pertanggung-jawaban dan pertanggung-gugatan Membina sistem kesehatan daerah dan sistem peraturan-perundangan di bidang kesehatan Memanfaatkan dan mengembangkan iptek kesehatan Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan Untuk tercapainya tujuan dan sasaran dalam penyelenggaraan pembangunan jangka menengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember melaksanakan kebijakan sebagai berikut: Penggalangan kemitraan lintas sektor; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas; Peningkatan kemampuan rumah sakit, puskesmas dan posyandu; Pemberdayaan masyarakatdanswasta; Pengembangan sumberdayakesehatan; Pelaksanaan upaya kesehatan

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANG

Susunan Organisasi Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari: 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat 3. Bidang Pelayanan Kesehatan 4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan 5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan 6. Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat 7. Kelompok Jabatan Fungsional 8. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGGambaran Umum Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Khususnya Sie Kesehatan Lingkungan (KL) Visi dan Misi Bidang P2KL Sie KL Visi dari bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) khususnya Sie KL adalah terwujudnya kesehatan masyarakat Jember yang optimal melalui upaya penyehatan lingkungan sehingga tercapai pembangunan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau, efisien menuju Indonesia Sehat 2010. Adapun untuk menjalankan visi tersebut, misi yang harus dilakukan adalah: 1. Meningkatkan sanitasi lingkungan dan penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat. 2. Memelihara kualitas lingkungan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan. 3. Berupaya mencegah dan mengendalikan pencemaran lingkungan 4. Mengembangkan masyarakat yang sehat untuk mewujudkan lingkungan yang sehat.

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANG

Tugas Bidang P2KL Sie KLSeksi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan penyehatan lingkungan dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian, Penyakit dan Kesehatan Lingkungan.

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGmakanan minuman, air, kualitas lingkungan, perumahan, kawasan dan pengamanan limbah. Seksi Kesehatan Lingkungan mempunyai fungsi 7. Pelaksanaan, advokasi terkait program meliputi: penyehatan makanan minuman, air, kualitas 1. Pelaksanakan perencanaan program lingkungan, perumahan, kawasan, dan penyehatan makanan, minuman, air, kualitas pengamanan limbah. lingkungan, perumahan, kawasan dan 8. Pelaksanaan koordinasi dengan lintas program, pengamanan limbah. lintas sektor, organisasi profesi, institut 2. Penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan, pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan petunjuk teknis serta prosedur tetap pelayanan pihak swasta terkait program penyehatan yang terkait dengan program penyehatan makanan minuman, air, kualitas lingkungan, makanan minuman, air, kualitas lingkungan, perumahan, kawasan dan pengamanan limbah. perumahan, kawasan dan pengamanan limbah. 9. Pelaksanaan pengelolaan anggaran terkait 3. Melakukan penilaian cepat kesehatan (rapid penyelenggaraan program penyehatan makanan health assesment) dan melakukan tindakan minuman, air, kualitas lingkungan, perumahan, darurat di bidang penyehatan lingkungan. kawasan dan pengamanan Limbah 4. Pelaksanaan pembinaan program penyehatan 10. Pelaksanaan evaluasi program penyehatan makanan minuman, air, kualitas lingkungan, makanan minuman, air, kulitas lingkungan, perumahan, kawasan dan pengamanan limbah. perumahan, kawasan dan pengamanan limbah. 5. Pelaksanaan pemantauan program penyehatan makanan minuman, air, kualitas lingkungan, perumahan, kawasan dan pengamanan limbah. 6. Pelaksanaan pengendalian program penyehatan

Fungsi Bidang P2KL Sie KL

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGStruktur Organisasi Bidang P2KL Sie KLKabid P2KL

Kasi P2

Kasi P3PM

Kasi KL

Bendahara

Staff Pelaksana Penyehatan dan Pengelolaan Sanitasi TTU, TP3, TPM

Staff Pelaksana Penyehatan dan Pengelolaan PSN, Sarana Air Bersih Dan DAM

Staff Pelaksana Penyehatan dan Pengelolaan Perumahan dan Pemukiman

Staff Pelaksana Program GESIT

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGPelaksanaan Program Bidang P2KL Sie KL Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Rumah Kebijakan Pemondokan/Kos 1. Pendataan, yang dimaksud adalah untuk Tujuan Umum memperoleh data yang akan di capai Meningkatkannya pengetahuan dan sebagai dasar penyusunan rencana kesadaran serta kemampuan penghuni kegiatan. dan pemilik pemondokan/kos dalam Pendataan rumah pemondokan/kos menyehatkan lingkungan secara Jumlah dan klarifikasi pemilik rumah keseluruhan. pemondokan/kos Tujuan Khusus Data yang di perlukan adalah data 1. Termotivasinya penghuni dan pemilik tentang sarana sanitasi dari rumah pemondokan/kos untuk pemondokan/kos memiliki/bertempat tinggal dirumah yang 2. Melakukan survey ke lapangan bersama memenuhi syarat kesehatan. tim yang terdiri dari Dinas Sosial, Dinas 2. Terlaksananya pemberian nasehat tentang Kesehatan, maupun Dinas Pekerjaan rumah pemondokan/kos yang sehat bagi Umum Cipta Karya, Satpol PP. keluarga, penghuni, dan pemilik. 3. Pelaksanaan survey rumah 3. Terlaksananya pengawasan dan penilaian pemondokan/kos dibagi menjadi 2 tim rumah pemondokan/kos yang sehat dan setiap tim terdiri dari 4 dinas/ instansi sesuai peraturan perundangan yang terkait berlaku.

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGSasaran Kegiatan penghuni dan pemilknya Dalam melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan rumah pemondokan/kos diutamakan pada wilayah Langkah-langkah Pelaksanaan sekitar kampus,yaitu jl. Jawa Kelurahan Sumbersari a. Pembentukan Tim yang terbagi menjadi dua tim Kecamatan Sumbersari Kab. Jember dan daerahdalam melakukan survey lapangan. daerah yang mempunyai resiko tinggi terhadap b. Sosialisasi/Penyebar luasan Informasi tentang penularan penyakit spt Diare, DBD, ISPA, Hepatitis. pendataan rumah pemondokan/kos yang layak Sasaran Pelaku Kegiatan terdiri dari: untuk dihuni. a. Semua Warga Masyarakat di Sekitar Lingkungan c. Melakukan pelaksanaan untuk survey ke rumah Rumah Pemondokan/Kos pemondokan/kos yang sudah didata pada dinas b. Murid Sekolah/pelajar dan Mahasiswa sebagai sosial. Penghuni rumah pemondokan/kos d. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan c. Penanggung jawab/Pemilik/Pengurus TTU pemeriksaan kesehatan rumah pemondokan/kos. Strategi Pelaksanaan e. Memberikan umpan balik, pembinaan dan a. Melakukan Pemeriksaan rumah bimbingan tekhnis terhadap pelaksanaan pemondokan/kos dan lingkungannya bagi yang kegiatan pemeriksaan kesehatan rumah sudah mendaftar pada Dinas sosial, karena pemondokan/kos semua sasaran kegiatan. data tentang rumah pemondokan/ kos akan di f. Memberikan Reword terhadap kelompok periksa ada pada Dinas Sosial. sasaran yang paling berhasil dalam b. Gerakan pemeriksaan kesehatan rumah melaksanakan sanitasi pemondokan/kos yang pemondokan/kos dilakukan oleh 4 dinas yang layak huni. terkait, agar bisa menimbulkan kesadaran

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGTujuan Khusus 1. Tersosialisasinya Hygiene Sanitasi Depot Air Minum di seluruh lapisan masyarakat. 2. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan Kabupaten/Kota sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual. 3. Terlaksananya praktek penyelenggaraan Depot Air Minum yang melaksanakan depan kaidah hygiene sanitasi serta perilaku hidup bersih dan Latar Belakang sehat dalam melayani masyarakat. Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air 4. Teridentifikasinya masyarakat depot air minum minum siap pakai demikian besar, sehingga usaha yang harus dibina oleh pemerintah derah baik di depot pengisian air minum tumbuh subur dimanaKabupaten maupun di Kota dan KKP. mana yang perlu diawasi, dibina dan diawasi kualitasnya agar selalu aman dan sehat untuk Tempat Pelaksanaan dikonsumsi masyarakat. Tempat : Labkesling kabupaten Jember Sasaran : pemilik depot air minum (DAM) Tujuan Umum Kecamatan Sumbersari Terlindungnya masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat konsumsi air minum yang berasal dari Depot Air Minum. Kegiatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air Minum Dasar DIPA APBD Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2010, Kegiatan Pertemuan Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang. Kegiatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygine Sanitasi Depot Air Minum

BAB 4. HASIL KEGIATAN MAGANGManfaat 6. 1. Diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam menjaga kualitas air 7. minum baik kalangan pemerintah, pengusaha dan organisasi asosiasinya, maupun konsumen 8. serta lembaga kemasyarakatan lainnya yang peduli terahadap perlindungan masyarakat 9. konsumen. 2. Mengidentifikasi apakah DAM tersebut bebas dari pencemaran dengan cara melakukan uji 10. bakteriologis 11. Dasar Hukum Untuk Depot Air Minum 1. UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. 2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. 3. UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan. 4. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 5. PP No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah kepada Propinsi sebagai Daerah Otonom. PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan. Permenkes 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Kepmenkes No.907/2002 tentang Syarat2 dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Permenkes No. 736/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. Peraturan Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota SK Gubernur, Bupati/Walikota.

BAB 5. PEMBAHASANHasil Pemeriksaan Sanitasi Tempat Pemondokan/Kos Wilayah Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Jember Jalan Jawa 2No. 1 2 3 4 5 6 7 Nama Pemilik Yennie Rosida F, SE Ir Maskur Sukasti Twie Andari Tola'aini Peni Widiantari Ir. M. Sigit Boedi Abrori Alamat Jl. Jawa II D/4 Jl. Jawa II E/1 Jl. Jawa II C/1 Jl Jawa II E/8 Jl. Jawa II E/10 Jl Jawa II E/11a Jl. Jawa II E/14 Nilai C C+ C+ C+ C+ C C Rekomendasi Kebersihan kurang Kebersihan lingkungan kurang Tempat sampah kurang Lantai Bawah Gelap Kebersihan kurang Kamar bawah pencahayaan kurang, kebersihan kurang Kebersihan kurang, tempat sampah kurang

8 9 10 11

Ahmad Fanani, ST Dr. Mohammad Dimyati, SE, M.Si Siti Marwiyah Amd Drs. H. Djoko Ranarjo

Jl. Jawa II E/15 Jl. Jawa II E/27 Jl. Jawa II E/7b Jl. Jawa II E/18

C C B C+

BAB 5. PEMBAHASANNo. 1 Nama Pemilik Karsiman/Sudarto Alamat Jl. Jawa IV A/19a Nilai C Rekomendasi Kebersihan kurang, tempat sampah kurang 2 3 4 5 6 7 8 9 10 H. R. Hartatik Hadiaryono Eka Meita Ariyanti H. R. Hartatik Hadiaryono Siti Bashirah Murdjiati, S.Pd Hj Endang Sulistyowati Martiasih Hariyani Martiasih Hariyati Endang Djatmiko wati Elis Harlian Misiojo/ Mudjiati setijasih Agus Trijanto Sri Iswari Sri Wahyuni Drs. Suwarno Dra. Siti Rahayu Jl. Jawa IV B/4 Jl. Jawa IV B/8 Jl. Jawa IV B/4 Jl. Jawa IV B/8 Jl. Jawa IV B/10a Jl. Jawa IV C/3 Jl. Jawa IV C/6 Jl. Baturaden Jl. Jawa IV C/7 Jl. Jawa IV C/14 Jl. Jawa VI A/1 Jl. Jawa VI A/2c Jl. Jawa VI/07 Jl. Jawa VI/09 Jl. Jawa VI/10c Jl. Jawa VI/15 C C C C C B C C C C+ C B C B C+ C Kebersihan kamar mandi kurang, tempat sampah kurang Kebersihan kurang, tempat sampah kurang Kebersihan kurang Pencahayaan Kurang Pencahayaan kurang, Ventilasi kurang Tempat sampah kurang Tempat sampah kurang Tempat sampah kurang Kebersihan kurang, tempat sampah kurang Kebersihan kurang Kebersihan halaman kurang, banyak tong-tong bekas Kebersihan kurang Kebersihan kurang

Hasil Pemeriksaan Sanitasi Tempat Pemondokan/Kos Wilayah Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Jember Jalan Jawa 4

11 12 13 14 15 16 17

18 19 20 21

Suprapti Ilyas Suprapti Ilyas Hj. Ramelah Sunardi

Jl. Jawa VI/19 Jl. Jawa VI/19 Jl Jawaa IV C/25 Jl. Jawa IV/2

C C C C

22 23 24 25 26 27

Suhadi H.m. Soediki Hadi Irianto Ni Ketut Tuniati Hairudin Sri utari Ir. Siswijanto

Jl. Jawa IV/7 A Jl. Jawa IV/11 Jl. Jawa IV/25 B Jl. Jawa IV/60 Jl. Jawa IV A/3 Jl. Jawa IV A/19

C C C+ C C+ C

Kamar lantai bawah gelap Pencahayaan kurang Kebersihan kurang Tempat sampah kurang

Kebersihan kurang, pencahayaan kurang

28 29

Feddy Prijanto Sunardi

Jl. Jawa IV D/1 Jl. Jawa IV/2

C+ C

Ventilasi pencahayaan kurang Pencahayaan kurang, Ventilasi kurang

BAB 5. PEMBAHASANHasil Pemeriksaan Sanitasi Tempat Pemondokan/Kos Wilayah Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Jember Jalan Jawa 6No. 1 Nama Pemilik Norawati Alamat Jl. Jawa VI/23 Nilai C Rekomendasi Air bersih kurang saat kemarau, kamar bawah gelap, kebersiahan kurang

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

dr. Nailul Haq Sp. Pd Cristian Portier Jendhit Heraini Setyo Husodo Maria Ulfa S.Sos Tri Desi Herawati P Bambang Asmad Yoelistriono, MK. SH Yasmintini Yasminingsih

Jl. Jawa VI/25 Jl. Jawa VI/27 Jl. Jawa VI/29c Jl. Jawa VI/30 Jl. Jawa VI/35 Jl. Jawa VI/35 Jl. Jawa VI/4a Jl. Jawa VI A/4 Jl. Jawa VI B/1 Jl. Jawa VI A/6 Jl. Jawa VI B/2

B B+ C C+ C C C C C C

Tempat sampah kurang Pencahayaan Kurang Rehab Kebersihan kurang, tempat sampah kurang Banyak barang-barang sampah kurang bekas, tempat

Kebersihan kurang, kamar mandi kurang

Tempat sampah kurang, banyak barang bekas, kebersihan kurang

13 14 15

Atik Dwi Kurniati H. Soemarno Hidayat Loesianah, SE

Jl. Jawa VI B/23 Jl. Jawa IV/3 Jl. Jawa VII/22

C C

Kamar dekat garasi gelap, ventilasi kurang Kebersihan kurang, tempat kurang, ventilasi kurang, gelap sampah

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Ir. Hj. Sri Rahayuningsih Loesianah, SE Bambang Tri Anggono Sulastri Hj. Alfiyah Hj. Alfiyah Edy Mulyono Moh. Imam Safi'i/ Eny Suryani Sulastri Hj. Alfiyah

Jl. Jawa VII/29 Jl. Jawa VII/48 Jl. Jawa VII Jl. Jawa VIII/6a Jl. Jawa VI B/24 Jl. Jawa VIII/23 Jl. Jawa VIII/1 Jl. Jawa VIII/1 Jl. Jawa VIII/6 Jl. Jawa VIII/24

C C C+ C B C+ C C C C

Kebersihan kurang, tempat sampah kurang Kebersihan kurang, tempat sampah kurang

Kebersihan kurang

Kebersihan kurang, tempat sampah kurang Kebersihan kurang

BAB 5. PEMBAHASANPemondokan Yang Sudah Memenuhi Syarat Atau BelumJumlah Rumah NO Daerah Tempat Pemondokan/kos (Jalan) Jawa 2 Jawa 4 Jawa 6 Total Memenuhi Syarat 6 8 6 20 Tidak Memenuhi Syarat 5 20 19 44 Total

1 2 3

11 28 25 64

Persentase (%)

31,25%

68,75%

100%

BAB 5. PEMBAHASANHasil Pemeriksaan Sumber Air Bersih Pada Tempat Pemondokan Atau Kos di Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 1. Sumber Air BersihJenis sumber air yang digunakan Jawa 2 1 2 3 4 Sumur Gali Sumur Bor PDAM Lain-lain Jumlah 6 6 6 18 100% 2 1 3 0 Lokasi Pemondokan/Kost Jawa 4 4 1 1 0 Jawa 6 3 2 1 0 Juml ah 9 4 5 0

No.

Persentas e (%) 50% 22,22% 27,78% 0

BAB 5. PEMBAHASANHasil Pemeriksaan Sumber Air Bersih Pada Tempat Pemondokan Atau Kos di Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Kondisi Sumber Air Bersih

Sumber air bersih yang digunakan No. Kondisi Sumur Gali 1 2 3 Kurang Jumlah 9 4 5 18 100% Baik Cukup 1 2 3 0 16,7% 0% 8 Sumur Bor 2 PDAM 5 Lain-lain 15 83,3% Juml ah Persentas e

BAB 5. PEMBAHASANHasil Pemeriksaan Sumber Air Bersih Pada Tempat Pemondokan Atau Kos di Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 2 Kualitas Air Bersih

Komponen Penilaian Fisik Kimia Bakteriologi

Baik

%

Cukup

Kondisi %

Kurang

Jumlah

Persentase

16 15 15

89% 83% 83%

2 2 3

11% 11% 17% 1 6%

18 18 18

100% 100% 100%

BAB 5. PEMBAHASANHasil Pemeriksaan Sumber Air Bersih Pada Tempat Pemondokan Atau Kos di Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 3 Kuantitas Air BersihKondisi Komponen penilaian Baik % Cukup % Kurang % N Presentase (%)

Tersedia air L/orang/hari

minimal

60

16

89%

1

6%

1

6%

18

100

Tersedia air disetiap tempat secara berkesinambungan

14

78%

3

17%

1

6%

18

100

BAB 5. PEMBAHASANHasil Pemeriksaan Sumber Air Bersih Pada Tempat Pemondokan Atau Kos di Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 4 Tandon AirTandon Ya Tidak Jawa 2 6 0 Jawa 4 6 0 Jawa 6 5 1 Jumlah 17 1 Persentase 94,4% 5,6%

Kondisi Tandon AirKomponen Penilaian Kondisi Cukup % Jumlah Persentase

Baik

%

Kurang

%

Kondisi tandon air

13

76,5%

3

17,6%

1

17

100%

BAB 5. PEMBAHASAN

Hasil Pemeriksaan Sumber Air Bersih Pada Tempat Pemondokan Atau Kos di Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 5 Sistem PerpompaanNo Jenis Media Jawa 2 Lokasi Jawa 4 Jumlah Jawa 6 Persentase (%)

1 2 3

Katrol (tanpa pompa) Pompa tangan Pompa listrik 1 5 1 5 2 4 4 14 22,2% 77,8%

Sistem Perpipaan

BAB 5. PEMBAHASAN

Hasil Pemeriksaan Sumber Air Bersih Pada Tempat Pemondokan Atau Kos di Jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 5 Sistem PerpipaanPenggunaan sistem perpipaan Menggunakan perpipaan Tidak menggunakan perpipaan Lokasi Jawa 4 6 Persentase (%) 100%

No 1 2

Jawa 2 6

Jawa 6 6

Jumlah 18

Kondisi PerpipaanKomponen Penilaian Baik Kondisi perpipaan 1 5 % 83,3% Cukup 3 Kondisi % 16,7% Kurang % 18 100% Jumlah Persentase

Sistem Perpipaan

BAB 6. KESIMPULAN & SARANKesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat laporan ini disimpulkan dalam beberapa hal,diantaranya: 1. Dari data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2011 diketahui bahwa sebanyak 44 rumah atau 68,75% dari 64 rumah pemondokan atau tempat kos di jalan Jawa 2, 4 dan 6 kelurahan sumbersari kecamatan sumbwesari kabupaten jember masih belum memenuhi persyaratan rumah sehat untuk tempat pemondokan/kos. 2. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 18 sampel 50% penyedian air bersihnya menggunakan sumur gali sebagai sumber penyediaan air bersihnya. Untuk Sumur Bor sebanyak 4 rumah dengan persentase sebanyak 22,22%. Sedangkan yang menggunakan PDAM untuk pemenuhan kebutuhan air bersihnya adalah sebanyak 5 rumah dengan persentase 27,78%. Dengan kondisi sumber air yang cukup baik dan terawat.

Sistem Perpipaan

BAB 6. KESIMPULAN & SARAN3. Kualitas air harus memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis, radioaktif; distribusi air menggunakan system perpipaan, sarana penyimpanan air harus tertutup dan bebas dari jentik nyamuk; terhindar dari kontaminasi silang (Labkesda Jember, 2011). Dari 18 sampel rumah pemondokan/kos yang diteliti di jalan Jawa Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dengan komponen penilaian fisik terdapat 16 rumah pemondokan/kos dengan presentase 89% dengan kondisi baik, katagori cukup jumlah 2 rumah pemondokan/kos dengan presentase 11%. Komponen penilaian kimia, terdapat 15 rumah yang mempunyai kondisi baik dengan presentase 83% dan 2 rumah dengan kondisi cukup dengan presentase 11% dan 1 rumah dengan kondisi kurang dengan presentase 6%. Komponen penilaian bakteriologis dengan melihat jarak antara septic tank dengan sumur, selain itu melakukan pengujian lab terdapat 15 rumah pemondokan/kos yang dengan presentase 83% dengan kondisi baik, katagori cukup jumlah 3 rumah pemondokan/kos dengan presentase 17%.

Sistem Perpipaan

BAB 6. KESIMPULAN & SARAN4. Dari 18 sampel rumah pemondokan/kos yang diteliti dengan komponen penilaian tersedia air minimal 60 L/orang/hari terdapat 16 rumah pemondokan/kos dengan presentase 89% dengan kondisi baik, katagori cukup jumlah 1 rumah pemondokan/kos dengan presentase 6%, sedangkan kondisi kurang 1 rumah dengan presentase 6%. Komponen tersedia air disetiap tempat secara berkesinambungan 14 rumah dengan kondisi baik dengan presentase 78%, 3 rumah dengan kondisi cukup dengan presentase sebanyak 17 % dan 1 rumah dengan kondisi buruk dengan presentase 6%. 4. Tandon air diperlukan bilamana kebutuhan jumlah air tidak dapat dicukupi oleh penyediaan yang harian, dan kebutuhan itu marupakan kebutuhan keadaan yang khusus atau kebutuhan puncak. Karena untuk menampung air, konstruksi bak atau tandon air juga kedap air. Ukuran tandon air tergantung kebutuhan yang tidak dapat dipasok melalui palayanan harian. Jadi tandon air merupakan persediaan cadangan yang dikeluarkan pada waktu diperlukan. Dari dari penelitian tersebut diperoleh data 17 rumah dari 18 sampel memiliki tandon sebagai media menampung air bersih dengan persentase 94% dan hanya 1 rumah yang tidak menggunakan tandon dengan persentase 5,6%.

Sistem Perpipaan

BAB 6. KESIMPULAN & SARAN6. Dari penelitian ini didapatkan data sebanyak 14 rumah dengan presentase77,8% menggunakan pompa listrik untuk pengambilan air bersihnya dari sumber air. 4 rumah menggunakan pompa tangan dengan persentase 22,2% sebagai media untuk pengambilan air bersihnya serta 0% yang menggunakan katrol (tanpa pompa). 7. Perpipaan, merupakan penggunan pipa untuk pelayanan air bersih kepada masyarakat. Fungsi perpipaan terbagi atas pipa transmisi dan pipa distribusi. Pemakaian perpipaan termasuk kelengkapannya yang disebut asesoris, antara lain berupa penghubung T, penghubung siku, penghubung lainnya, sock, klem, valve dan kran. Bahan pipa terbuat dari logam seperti steel/baja, galvanize, atau pralon plastik, dan untuk skala besar pada umumnya digunakan bahan baja atau beton bertulang. Penggunaan bahan tergantung pada lokasi, jarak pipa, fungsi pipa dan kapasitas serta kecepatan air bersih yang akan dipasok. Dari data penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa 15 sampel dengan persentase 83,3% memiliki sistem perpipaan yang memenuhi syarat, tidak bocor, bersih dan terawat. Sedangkan 3 sampel dengan persentase 16,7% memiliki kondisi perpipaan yang cukup.

Sistem Perpipaan

BAB 6. KESIMPULAN & SARANSaran Adapun saran yang dapat diberiakn penulis sebagai tindak lanjut laporan ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan motivasi dan pemberitahuan kepada penghuni dan pemilik rumah pemondokan/ kos untuk menjaga sanitasi lingkungan sehingga memenuhi syarat kesehatan lingkungan dan mencegah penyakit. 2. Memberikan informasi dan memotivasi agar pemilik dan penghuni tempat pemondokan/kost memperhatikan dan memelihara aspek penyediaan air bersihnya sehingga kualitas air bersih di tempat pemondokan/kost dapat tetap terjaga dan sehat. Serta mengurangi terjadinya penyebaran penyakit melalui media air. 3. Kepada 4 Dinas (Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, DPU Cipta Karya, dan Satpol PP) selalu melakukan pemantauan berkala terhadap rumah pemondokan/ kos dan juga lebih memperhatikan aspek penyediaan air bersih di tempat pemondokan/kost tersebut. 4. Membuat kebijakan yang lebih memfokuskan terhadap aspek penyediaan air bersih.

Sistem Perpipaan

Sistem Perpipaan

Sistem Perpipaan