presentation 1

16
Trigger 6 : senja yang kelabu Ifo kelas 3 sd mendapat hiperpireksia sejak 1 minggu yll , demamnya remitten dan terutama pada sore sampai pada malam hari .selain itu ifo juga mengalami mual2 dan nyeri perut .ibunya membawa berobat ke RS sitirahmah dengan hasil pemeriksaan ditemukan coated tongue rose spot pada abdomen dan hepatomegali .dokter menganjurkan pemeriksaan haematologi ruti dan tes widal . hasil pemeriksaan labor di temukan : hn 12g/dl ,leukosit 3200/ul ,led 13 mm / jam . diferensial count 0/3/6/57/30/4 . tes widal di temukan titer 0: 1/320, titer h : 1/160 ,titer VI /160 . dokter menerangkan bahwa ifo mungkin terkena demam thypoid bahwa penyakit ini dapat menurunkan daya tahan tubuh . bagaimana anda menjelaskan tentang penyakit ifo .

Upload: merlyn-sanctisya-yaznil

Post on 09-Dec-2014

49 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

infeksi bakteri salmonela

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation 1

Trigger 6 : senja yang kelabu

Ifo kelas 3 sd mendapat hiperpireksia sejak 1 minggu yll , demamnya remitten dan terutama pada sore sampai pada malam hari .selain itu ifo juga mengalami mual2 dan nyeri perut .ibunya membawa berobat ke RS sitirahmah dengan hasil pemeriksaan ditemukan coated tongue rose spot pada abdomen dan hepatomegali .dokter menganjurkan pemeriksaan haematologi ruti dan tes widal . hasil pemeriksaan labor di temukan : hn 12g/dl ,leukosit 3200/ul ,led 13 mm / jam . diferensial count 0/3/6/57/30/4 . tes widal di temukan titer 0: 1/320, titer h : 1/160 ,titer VI /160 . dokter menerangkan bahwa ifo mungkin terkena demam thypoid bahwa penyakit ini dapat menurunkan daya tahan tubuh . bagaimana anda menjelaskan tentang penyakit ifo .

Page 2: Presentation 1

STEP 1 Clarify Unfamiliar Terms

1. hiperpireksia : suhu badan melebihi 41,1 celcius2. hepatomegali : pembesaran hati 3. bed rest : istirahat di kasur 4. Rose spot : bintik kemerahan pada kulit 5. remitten : berulang – ulang6. tes widal : tes aglutinasi untuk typhoid 7. haematologi : ilmu yang mempelajari tentang darah 8. Demam typhoid : demam yang di sebabkan oleh kuman infeksi salmonella thypi dan salmonella parathypi

Page 3: Presentation 1

• STEP 2 Define The Problems 1. Apa yang menyebabkan demam thypoid ?2. Apa gejala dari demam thypoid ?3. Apa definisi thypoid ?4. Cara penularan thypoid ?5. Penatalaksanaannya ?6. Cara infeksi ?7. Diagnosa thypoid ?8. Mengapa pada demam thypoid timbul rose

spot dan hepatomegali ?9. Bagaimana pencegahan thypoid ?10.Sistem imun yang berperan ?11.Bagaimana patofisiologi thypoid ?

Page 4: Presentation 1

STEP 3 Brainstorm possible hypothesis or explanation

1. Salmonella thypi dan para thypi dari genul salmonella2. Gejala : minggu pertma = demam , sakit kepala , pusing , mual ,

muntah . minggu ke dua = demam lebih berat , hepatomegali , perut kembung

3. Thypoid adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi dan menyerang saluran pencernaan pada manusia .

4. Aktif = pada saat sakit dan fase penyembuhan . carier = orang yang mengidap thypoid sudah lama dan didalam fesesnya masih terdapat bakteri .

5. Bed rest , konsumsi antibiotik , diet thypoid , pemberian anti mikroba

6. Makanan dan minuman yang telah terkontaminasi bakteri salmonella .

7. Pemeriksaan hepatomegali , tes widal 8. Sama dengan nomer 29. Pencegahan : pola hidup sehat , pemberian faksin thypoid , rajin

mencuci tangan .10. Sel IgA dan makrofak

Page 5: Presentation 1

INFEKSI DAN IMUNITAS

BAKTERISISTEM IMUN YANG

BERPERAN

KARAKTERISTIK

DEMAM THYPOID

SALMONELLA THYPI EPIDEMIOLOGI

GEJALA PATOFISIOLOGI

CARA PENULARAN CARA INFEKSI

DIAGNOSA PENATALAKSANAAN

PENCEGAHAN

Page 6: Presentation 1

STEP 5 Define Learning Objective 1. Salmonella

o Karakteristik2. Demam thypoid

a) Etiologib) Epidemiologic) Gejala klinikd) Patofisiologi e) Cara infeksi f) Cara penularan g) Diagnosah) Penatalaksanaai) Pencegahan

Page 7: Presentation 1

STEP VII Share The Result of

Explanation and Private Study1. Salmonella

• Klasifikasi: Salmonella thyposa

• Kingdom : Bakteria• Phylum : Proteobakteria• Classis : Gamma

proteobakteria• Ordo : Enterobakteriales• Familia :

Enterobakteriakceae• Genus : Salmonella• Species : Salmonella

thyposa Salmonella digolongkan ke dalam bakteri gram negatif sebab salmonella adalah jenis bakteri yang tidak dapat mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram.

Page 8: Presentation 1

2.Demam Thypoid• Etiologi

Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi dari Genus Salmonella. Bakteri ini berbentuk batang, gram negatip, tidak membentuk spora, motil, berkapsul dan mempunyai flagella (bergerak dengan rambut getar). Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu. Bakteri ini dapat mati dengan pemanasan (suhu 600C) selama 15 – 20 menit, pasteurisasi, pendidihan dan khlorinisasi.

Page 9: Presentation 1

• EpidemiologiDistribusi dan Frekwensi

• Orang Demam tifoid dapat menginfeksi semua orang dan tidak ada perbedaan yang nyata antara insiden pada laki-laki dan perempuan. Insiden pasien demam tifoid dengan usia 12 – 30 tahun 70 – 80 %, usia 31 – 40 tahun, 10 – 20 %, usia > 40 tahun 5 – 10 %.• Tempat dan Waktu Demam tifoid tersebar di seluruh dunia. Pada tahun 2000, insiden rate demam tifoid di Amerika Latin 53 per 100.000 penduduk dan di Asia Tenggara 110 per 100.000 penduduk. Di Indonesia demam tifoid dapat ditemukan sepanjang tahun, di Jakarta Utara pada tahun 2001, insiden rate demam tifoid 680 per 100.000 penduduk dan pada tahun 2002 meningkat menjadi 1.426 per 100.000 penduduk.

Page 10: Presentation 1

Gejala Klinik

1. Masa tunas demam thypoid berlangsung 10-14 hari.2. Minggu I  :  Keluhan dan gejala-gejala dengan

penyakit infeksi akut pada umumnya demam, nyeri kepala, pusing, nyeriotot, anoreksia, mual,muntah, konstipasi/diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis, pada pemeriksaan hanya didapatkan peningkatan suhu badan.

3. Minggu II  :  Gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam,bradikardi relatif,lidah khas (kotor di tengah,tepi dan ujung merah dan tremor),hepatomegali,splenomegali,gangguan mental berupa samnolen,strupor,koma,delirion/psikos.

Page 11: Presentation 1
Page 12: Presentation 1

Cara Infeksi

Penularan demam tifoid terjadi melalui mulut, kuman S.typhy masuk kedalam tubuh melalui makanan/minuman yang tercemar ke dalam lambung, ke kelenjar limfoid usus kecil kemudian masuk kedalam peredaran darah. Kuman dalam peredaran darah yang pertama berlangsung singkat, terjadi 24-72 jam setelah kuman masuk, meskipun belum menimbulkan gejala tetapi telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang dan ginjal. Pada akhir masa inkubasi 5 – 9 hari kuman kembali masuk ke aliran darah (kedua kali) dimana terjadi pelepasan endoktoksin menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan gejala demam tifoid.

Page 13: Presentation 1

Diagnosa• Untuk mendiagnosis demam tifoid perlu dilakukan pemeriksaan

laboratorium. Ada 3 metode untuk mendiagnosis penyakit demam tifoid, yaitu :

 Diagnosis klinik • Diagnosis klinis penyakit ini sering tidak tepat, karena gejala kilinis

yang khas pada demam tifoid tidak ditemukan atau gejala yang sama dapat juga ditemukan pada penyakit lain. Diagnosis klinis demam tifoid sering kali terlewatkan karena pada penyakit dengan demam beberapa hari tidak diperkirakan kemungkinan diagnosis demam tifoid.

 Diagnosis mikrobiologik/pembiakan kuman • Metode diagnosis mikrobiologik adalah metode yang paling spesifik

dan lebih dari 90% penderita yang tidak diobati, kultur darahnya positip dalam minggu pertama. Hasil ini menurun drastis setelah pemakaian obat antibiotika, dimana hasil positip menjadi 40%. Meskipun demikian kultur sum-sum tulang tetap memperlihatkan hasil yang tinggi yaitu 90% positip. Pada minggu-minggu selanjutnya hasil kultur darah menurun, tetapi kultur urin meningkat yaitu 85% dan 25% berturut-turut positip pada minggu ke-3 dan ke-4. Organisme dalam tinja masih dapat ditemukan selama 3 bulan dari 90% penderita dan kira-kira 3% penderita tetap mengeluarkan kuman Salmonella typhi dalam tinjanya untuk jangka waktu yang lama.

Page 14: Presentation 1

c. Diagnosis serologik a.HematologiPada penderita demam tifoid bisa didapatkan anemia, jumlah leukosit normal, bisa menurun atau meningkat, mungkin didapatkan trombositopenia dan hitung jenis biasanya normal atau sedikit bergeser ke kiri, mungkin didapatkan aneosinofilia dan limfositosis relatif, terutama pada fase lanjut. Jumlah trombosit normal atau menurun (trombositopenia). Penelitian oleh beberapa ilmuwan mendapatkan bahwa hitung jumlah dan jenis leukosit serta laju endap darah tidak mempunyai nilai sensitivitas, spesifisitas dan nilai ramal yang cukup tinggi untuk dipakai dalam membedakan antara penderita demam tifoid atau bukan, akan tetapi adanya leukopenia dan limfositosis relatif menjadi dugaan kuat diagnosis demam tifoid.b. UrinalisaProtein : bervariasi dari negatif sampai positif (akibat demam). Leukosit dan eritrosit normal; bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit.c. Kimia KlinikEnzim hati (SGOT, SGPT) sering meningkat dengan gambaran peradangan sampai hepatitis Akut.

Page 15: Presentation 1
Page 16: Presentation 1