presentasi yenny wahid

20
OLEH YENNY ZANNUBA WAHID DIREKTUR THE WAHID INSTITUTE JAKARTA, 8 JANUARI 2013 AULA MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA KEKERASAN AGAMA DAN MASA DEPAN TOLERANSI DI INDONESIA

Upload: the-wahid-institute

Post on 15-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahan Seminar Kekerasan atas Nama Agama dan Masa Depan Toleransi di Indonesia - Mahkamah Konstitusi - 8 Januari 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Yenny Wahid

OLEH YENNY ZANNUBA WAHID D I R E K T U R T H E W A H I D I N S T I T U T E

J A K A R T A , 8 J A N U A R I 2 0 1 3 A U L A M A H K A M A H K O N S T I T U S I J A K A R T A

KEKERASAN AGAMA DAN MASA DEPAN TOLERANSI DI INDONESIA

Page 2: Presentasi Yenny Wahid

Potret Indonesia dulu

Page 3: Presentasi Yenny Wahid

Potret Indonesia sekarang?

Page 4: Presentasi Yenny Wahid

Apakah kekerasan atas nama agama tetap akan dibiarkan?

Page 5: Presentasi Yenny Wahid

Apa makna Bhinkea Tunggal Ika saat ini?

Page 6: Presentasi Yenny Wahid

PENGANTAR

�  Keadaban publik beragama di Indonesia terus mengalami kemerosotan.

�  Tindakan intoleransi dan kekerasan atas nama agama terus terjadi, kelompok-kelompok minoritas agama juga terus mengalami pelanggaran hak beragama.

�  Pemerintah sepertinya tidak mampu menegakkan hukum dan konstitusi, bahkan seolah memberi ruang sangat besar bagi kelompok-kelompok intoleransi di tengah masyarakat.

�  Ini bertolak belakang dengan karakter dasar bangsa Indonesia yang dikenal toleran

Page 7: Presentasi Yenny Wahid

FAKTA-FAKTA PELANGGARAN

�  Laporan the Wahid Institute yang dirilis akhir tahun lalu menunjukan bukti-bukti tantangan serius pelanggaran dan kekerasan agama

�  Sepanjang 2012, terjadi 274 pelanggaran KBB dengan 363 tindakan

�  Aktor pelakunya: aparatus negara 110 kasus (166 tindakan); non negara : 197 kasus (197 tindakan)

�  Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya

Page 8: Presentasi Yenny Wahid

PERBANDINGAN KASUS

Tahun Jumlah Naik (%)

2012 274 1 %

2011 267 10 %

2010 184 7 %

2009 121

Page 9: Presentasi Yenny Wahid

BENTUK PELANGGARAN KBB APARATUS NEGARA

�  Bentuk tindakan pelanggaran paling banyak dilakukan aparat negara pembiaran atau kelalaian aparat (33 peristiwa)

�  Pelarangan Rumah ibadah terbanyak kedua (26 peristiwa); dan pelarangan aktivitas keagamaan (18 peristiwa) terbanyak ketiga

�  Aparat di Jawa Barat masih menjadi provinsi terbanyak pelanggar KBB (44 peristiwa), disusul Aceh (22 peristiwa), Jawa Tengah (15 Peristiwa), dan Jawa Timur (15 Peristiwa)

�  Korban terbanyak mengalami pelanggaran KBB oleh aparat negara : umat Kristen/Katolik (37 tindakan); kelompok yang disesatkan (25 tindakan); individu (14); Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAT)

Page 10: Presentasi Yenny Wahid

APARATUS NEGARA DAN JUMLAH TINDAKAN PELANGGARAN KBB

Page 11: Presentasi Yenny Wahid

BENTUK PELANGGARAN KBB OLEH AKTOR NON-NEGARA

Page 12: Presentasi Yenny Wahid

WILAYAH, KORBAN, DAN PELAKU PELANGGARAN

KBB NON-NEGARA

�  Wilayah pelanggaran oleh non-negara paling banyak terjadi di Jawa Barat (57 tindakan), Jawa Timur (32 tindakan), Jawa Tengah (30 tindakan), NAD (30 tindakan)

�  Umat Kristen korban terbanyak (39 kasus). Disusul individu (35 tindakan), pengikut Syiah (27 tindakan), kelompok yang disesatkan (26 tindakan), pelaku usaha (21 tindakan), JAI (19 tindakan), dan lain-lain

�  Aparat di Jawa Barat masih menjadi provinsi terbanyak pelanggar KBB (44 peristiwa), disusul Aceh (22 peristiwa), Jawa Tengah (15 Peristiwa), dan Jawa Timur (15 Peristiwa)

�  Korban terbanyak mengalami pelanggaran KBB oleh aparat negara : umat Kristen/Katolik (37 tindakan); kelompok yang disesatkan (25 tindakan); individu (14); Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAT)

�  Pelaku pelanggaran non-negara terbanyak dilakuan kelompok bersimbol FPI (52 tindakan), kelompok masyarakat (51 tindakan), individu (25 tindakan), MUI (24 tindakan), tokoh agama (12 tindakan), dan lain-lain.

Page 13: Presentasi Yenny Wahid

SITUASI REGULASI TERKAIT AGAMA

�  Regulasi dan Rencana Regulasi diskriminatif di daerah �  Pergub No. 55 tahun 2012 tentang Pembinaan Kegiatan Keagamaan

dan Pengawasan Aliran Sesat di Jawa Timur (Juli 2012). �  Raperda: Kab. Tasikmalaya: Raperda tentang Peningkatahn Mutu

Pendidikan Agama Islam; Kota Bandung: Raperda Pendidikan Diniyah Takmiliyah bagi anak Usia SD dari kelas 2 sampai 5

�  Kota Tasikmalaya: rencana bentuk satuan Polisi Syariah utk menegakkan Perda nomor 12 tahun 2009, ttg kehidupan masyarakat berlandaskan ajaran Islam.

�  Kota Tasikmalaya: mempersiapkan Raperda busana. �  Perda dan Raperda tentang baca tulis al-Quran antara lain di: Kota

Makassar, Kota Samarinda, Kabupaten Mamuju Sulbar, Kota Gorontalo, Kabupaten Sidrap, Polewali Mandar, Wonogiri dan Kabupaten Bekasi.

Page 14: Presentasi Yenny Wahid

PERKEMBANGAN POSITIF KBB

�  Di Kec. Undaan Kab. Kudus: penganut Sedulur Sikep boleh mengosongkan kolom agama dalam e-KTP. Sebelumnya hrs ditulis Islam.

�  Putusan MK ttg JR UU No. 1/1974 ttg Perkawinan, terkait status anak di luar nikah, yg tetap mempunyai hub. Perdata dg ayah biologisnya.

�  Kerjasama muslim dan non muslim dlm MTQN di Ambon, dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) di Kendari.

Page 15: Presentasi Yenny Wahid

PERKEMBANGAN POSITIF KBB

�  Bupati Semarang: Memberi ijin kebaktian Misa Natal di alun-alun . FPI Jateng berencana menggugat Bupati Semarang dengan tuduhan penistaan agama.

�  Polisi dengan sigap menahan anggota FPI yang akan melakukan sweeping pada masjid jemaat Ahmadiyah di Cianjur (Juli 2012)

�  Di Cianjur, anggota JAI tdk dihalangi untuk mencantumkan Islam dalam eKTP.

Page 16: Presentasi Yenny Wahid

CATATAN-CATATAN

�  Fenomena munculnya regulasi diskriminatif didaerah memperlihatkan politik desentralisasi membuka peluang sebesar-besarnya bagi berkembangnya politik aliran di level daerah.

�  Pemerintah pusat tidak mampu menegakkan aturan yang menegaskan bahwa masalah agama tetap jadi kewenangan pusat, karena para elit daerah mengklaim pengelolaan isu agama di daerah sebagai bagian dari pengaturan ketertiban umum.

�  Pada beberapa kasus bernuansa agama, Pemerintah Pusat lepas tangan dan justru menyerahkan penyelesaian urusan agama kepada Pemerintah Daerah.

Page 17: Presentasi Yenny Wahid

CATATAN -CATATAN

�  Kasus-kasus intoleransi di beberapa kabupaten/kota muncul justru menjelang perhelatan Pilkada.

�  Para elit lokal masih berpandangan sentimen agama merupakan salah satu alat politik yang efektif untuk meraih dukungan publik mayoritas.

�  Meningkatnya kasus intoleransi terjadi karena himpitan ekonomi dan sosial, hilangnya keteladanan dari para pemimpin politik serta merosotnya kepercayaan kepada pemerintah.

Page 18: Presentasi Yenny Wahid

CATATAN-CATATAN

�  Tindakan-tindakan intoleran terjadi karena lemahnya keberpihakan pemerintah terhadap kelompok minoritas.

�  Solusi yang sering muncul seringkali tidak realistis, simplistis dan terkesan hanya mencari jalan pintas penyelesaian masalah, misalnya usulan agar merelokasi kelompok minoritas ke pulau terpencil, dll.

Page 19: Presentasi Yenny Wahid

REKOMENDASI

�  Pemerintah dan masyarakat harus berpegang teguh pada konstitusi. Peraturan perundang-undangan dibawahnya khususnya yang mengatur masalah keagamaan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi.

�  Meminta berbagai aturan di tingkat pusat maupun daerah yang diskriminatif atau bahkan melanggar hak-hak beragama agar dievaluasi dan bila terbukti melanggar konstitusi agar segera dibatalkan.

�  Meminta Pemerintah dan DPR segera menyusun Undang Undang tentang perlindungan kebebasan beragama dan berkeyakinan.

�  Mendukung aparat kepolisian bertindak tegas atas berbagai pelanggaran KBB dengan sanksi yang tegas dan fair

�  Meminta tokoh agama dan masyarakat terus mengedepankan nilai keagamaan yang toleran dan terbuka, dan selalu mengedepankan dialog, bukan kekerasan

Page 20: Presentasi Yenny Wahid

SEKIAN