presentasi tugas ii (korosi)
TRANSCRIPT
Oleh : DEDDY ARIES S.20151334036
TUGAS KOROSI II
Korosi Galvanik Terjadi ketika dua buah logam yang berbeda, saling
kontak dalam suatu larutan elektrolit. Misal : Korosi Galvanik sistem Besi-Seng Diketahui Potensial ElektrodaE Zn = -0.763 V E Fe = -0.44 V Beda Potensial =E Zn - E Fe = 0.323 V
KOROSI GALVANIK
Korosi celah (crevice corrosion) adalah korosi lokal yang terjadi pada celah di antara dua komponen. Mekanisme tejadinya korosi celah ini diawali dengan terjadi korosi merata di luar dan di dalam celah, sehingga terjadi oksidasi logam dan reduksi oksigen. Apabila oksigen (O2) di dalam celah telah habis sedangkan oksigen(O2) di luar celah masih banyak, maka akibatnya permukaan logam yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katode dan permukaan logam di dalam celah menjadi anode sehingga terbentuk celah yang terkorosi.korosi ini Tidak tampak dari luar dan sangat merusak konstruksi. Sering terjadi pada sambungan kurang kedap. Penyebabnya, lubang, gasket, lap joint, kotoran/endapan.
Korosi Celah (Crevice Corrosion)
Korosi CelahKorosi Celah
Lingkungan sekitar
Pitting corrosion merupakan salah satu bentuk korosi yang paling merusak dan berbahaya karena lokasi terjadinya sangat kecil tetapi dalam, sehingga dapat menyebabkan peralatan atau struktur patah mendadak. Pitting corrosion lebih sulit untuk dideteksi dan diprediksi terhadap desain.
Korosi Sumuran (Pitting Corrosion)
Apa peran kromium dalam mengurangi karat-baja....!!!
SAYA ….!!!!Kromium berperan sebagai proses pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan logam
yang keras, kuat dan mencegah terjadinya korosi. Kromium tahan terhadap korosi karena reaksi
dengan udara menghasilkan C2 O2 yang bersifat pori.
Intergranular corrotion : Korosi selektif dalam batas butir dari logam atau paduan
tanpa serangan cukup pada butir atau kristal itu sendiri. Ketika parah, serangan ini menyebabkan hilangnya kekuatan dan
duktilitas dari proporsi logam.
Transgranular corrotion : merupakan jenis korosi yang terjadi disepanjang retakan atau patahan diseluruh kristal dalam logam dan paduan ini mengikuti pola butir dalam kisi
individu material.
Dezincification
Merupakan korosi yang mengandung zinc alloy kuningan dimana produk utama dari korosi logam tembaga. Dezincification adalah terlarutnya zinc yang terjadi pada kuningan yang terpapar lingkungan berair dengan konsentrasi CO2 dan atau klorida tinggi. Dezincfikasi terutama terjadi pada kuningan dengan kadar seng diatas 15–20%, pada lingkungan air yang mengandung ion Cl- seperti air payau & air laut dan air yang mengandung O2. Sedangkan untuk kuningan dengan kadar seng kurang dari 5% biasanya tahan terhadap korosi ini. Produk dari proses dezincfikasi menghasilkan kuningan yang berlubang, rapuh, memiliki kekuatan mekanis yang rendah dan warna kuningan berubah dari kuning ke merah. Terlarutnya Zn menyebabkan adanya lapisan tembaga. Tipe atau bentuk serangan pada proses desincfikasi dibagi menjadi 2 bagian :1. Tipe setempat (plug)Tipe korosi ini menyerang secara lokal sampai ke dalam kuningan membentuk lubang. 2. Tipe lapisan (merata)Tipe korosi ini menyerang secara merata pada permukaan kuningan dan melarutkan seng pada seluruh permukaan kuningan dengan laju yang hampir sama.
Gaya mekanis seperti tarikan/kompresi dapat mengakibatkan retak logam. Retak akan tumbuh pada daerah anodik yang terlokalisasi. Retak yang terlindungi oleh oksida kemudian menghasilkan ujung retakan atau stress konsentrasi. Ketika diaplikasikan tegangan, maka retak akan menjalar dan oksida kembali akan terbentuk. Pertumbuhan retak ini dapat terjadi secara intergralunar maupun transgranular.
Hubungan zat polutan dengan korosi
Zat polutan adalah zat yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik pencemaran udara, air, tanah dll. Dan jika zat-zat tersebut terjadi penumpukan pada suatu metal atau plat maka akan terjadi korosi pada metal tersebut. Contoh minyak tumpah dan menempel pada plat kapal, jika tidak dibersikan maka lama-kelamaan akan timbul reaksi korosi pada plat.