presentasi test specifications
TRANSCRIPT
Gunawan Hidayat (09702251016)Aji Pranoto (09702251004)Yulia Fransisca (09702251014)Ali Rahmat U (09702251018)
TEST SPECIFICATIONS
Test dikatakan baik apabila secara eksplisit :
1.Butir-butir soal mewakili keseluruhan konsep yang penting dalam suatu bidang studi
2. Jumlah butir soal sesuai dengan kedalaman setiap pokok bahasan (dalam prosentase)
3.Butir soal mendistribusikan tingkat kesukaran
Test Yang Baik
Kisi-Kisi TestKisi – kisi atau biasa disebut Tabel Spesifikasi Test atau Cetak Biru Test ( Blue Print Test ) harus dengan mudah terbaca :
1. Pokok atau sub pokok bahan yang diuji2. Kemampuan yang diuji ( level ranah kognitif)3. Tingkat kesukaran butir soal (pertimbangan pada
penulis soal)Kisi-kisi yang sudah ada menggambarkan proporsi banyaknya butir soal untuk setiap pokok/sub pokok bahasan dan setiap tingkat kemampuan pada ranah kognitif
Kisi-Kisi Test
Type TestEbel dan Fresbie membagi tiga tipe soal :1. Essay2. Obyektif3. Problem matematik
Ada kesalahfahaman yang umum dalam pengguna tes yaitu anggapan yang menyatakan suatu tipe tes lebih baik dari tipe test lainnya dalam mengukur ranah kognitif tertentu. Pemilihan tipe tes yang akan digunakan lebih banyak ditentukan oleh kemampuan dan waktu yang tersedia pada penyusun test dari pada kemampuan peserta test atau aspek yang akan diukur.
Yang harus direncanakan dalam menentukan jumlah butir soal adalah
1. Jumlah keseluruhan2. Jumlah untuk setiap pokok bahasan3. Jumlah untuk setiap format4. Jumlah untuk tiap kategori tingkat kesukaran5. Jumlah untuk setiap aspek pada ranah kognitif
Dalam menentukan jumlah-jumlah ini tentulah mempertimbangkan waktu yang tersedia, biaya, kompleksitas tugas yang dituntut oleh test dan waktu ujian yang diadakan
Jumlah Butir Soal
• Ahli konstruksi test sependapat bahwa test yang baik adalah test yang mempunyai tingkat kesukaran sekitar 0.50.
• Makin dekat ketitik tersebut (0.50) test makin mampu membedakan kelompok yang belajar dan kelompok yang kurang belajar
• Penentuan distribusi tingkat kesukaran ditentukan juga oleh tujuan test. Misalnya tujuan untuk seleksi mengandung tingkat kesukaran yang lebih tinggi
• Dalam penyebarannya, tingkat kesukaran yang rendah sebaiknya diletakan diawal test dan yang tinggi diakhir perangkat test.
Tingkat Kesukaran
1. Memahami istilah ( atau kosakata )2. Pemahaman fakta dan prinsip (atau generalisasi)3. Kemampuan untuk menjelaskan atau
menggambarkan ( pemahaman tentang hubungan )
4. Kemampuan untuk menghitung (masalah numerik)
5. Kemampuan untuk memprediksi tindakan yang tepat
6. Kemampuan untuk membuat penilaian evaluative
6 kategori Pertanyaan Test Agar Mudah Difahami
Ada beberapa pertimbangan dalam merencanakan test :
1. Apakah akan menggunakan “open book” atau “closed book”
2. Apakah frekwensi pelaksanaan test sering atau jarang
3. Apakah pelaksanaan test diumumkan sebelum atau mendadak
4. Bagaimana metode penyajian test
Perencanaan Test
Stalnaker dan Stalnaker mencatat beberapa alasan yang mendukung jenis test secara “open Book” :
1.“Open Book” dapat dibangun dan digunakan disemua bentuk uji test
2.Ketakutan dan emosional saat menghadapi ujian dapat dikurangi
3.Penalaran terhadap isi materi dapat lebih menjadi ditekan
4.Kecurangan tereliminasi
1. Peserta test mungkin saja malas membaca buku atau catatan sehingga membuat dangkal pengetahuannya
2. Peserta test yang malas membaca buku akan kehabisan waktunya dengan membolak-balik/ mencari jawaban test
3. Kecenderungan peserta test malas berpikir sehingga upaya belajarnya menjadi berkurang
4. Peserta test yang alat kelengkapan belajarnya minim akan dirugikan
Kelemahan test “Open Book
PAU-PPAI-UT 11