presentasi pipa kelompok 7

Click here to load reader

Upload: zain-al-abidin

Post on 16-Feb-2015

111 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2013

Kelompok 71. 2.

3.4. 5.

Zaenal Abidin Bismar Abi Faisal Aprillia Dewi Suyono P. Andri Yudhi P. Arindra Dwi Kusuma P.

(4209100102) (4210100021) (4210100047) (4210100071) (4210100087)

OUTLINEDefinisi

Klasifikasi KebakaranSistem Pemadam Kebakaran pada Kapal Contoh Perhitungan

DEFINISI

PENDAHULUANSistem Pemadam Kebakaran KapalSistem pemadam kebakaran pada kapal termasuk salah satu bagian yang diatur dalam International Convention of Safety of Life at Sea (SOLAS). Terdapat dalam SOLAS Chapter II-2 Construction Fire Protection, Fire Detection and Fire Extinction. Untuk Fire Fighting terdapat dalam Chapter II-2 Regulation 10.

DEFINISIBagaimana terjadinya proses pembakaran (combustion process)?

Proses pembakaran adalah proses kimia yang terjadi antara suatu zat dengan oksigen sehingga menghasilkan zat lain dan adanya proses pelepasan panas. Dari segitiga api, dapat disimpulkan dalam pemadaman kebakaran harus: a. Menghilangkan oksigen, b. Menghilangkan panas.Material

KLASIFIKASI KEBAKARAN

KLASIFIKASI KEBAKARANBagaimana mengklasifikasikan kebakaran?Klasifikasi kebakaran didasarkan pada zat yang terbakar sehingga dapat ditentukan metode yang paling baik dalam proses pemadamannya. Clas Material s A Solids Example Wood, paper, textile, plastic. Liquifying goods, petrol, alcohol, stearine, fat, tar, paint. Sample of Room/Space Accommodation Room, another regular service room. Engine Room, Cargo Room (for tanker).

B

Liquids

C

Gasses

LPG, butane, propane.

Engine Room, Cargo Room (for liquefied gasses carrier).

D

Metals

Magnesium, allumiunium, Wheelhouse, Engine titanium, zirkonium, sodium, Control Room. potassium.

KLASIFIKASI KEBAKARANSifat-Sifat pada Kelas Benda yang Mudah TerbakarKela s A Sifat Menghasilkan debu sisa pembakaran. Dapat dengan mudah dipadamkan dengan menghilangkan oksigen, panas atau benda yang terbakar. Lebih sulit dipadamkan. Pemadaman menggunakan air akan menambah penyebaran api. Lebih sulit dipadamkan. Air dapat menyebabkan electrical shock. Bila sumber listrik diputus menjadi kategori A. Lebih sulit dipadamkan. Air dan beberapa zat lain bisa menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan kebakaran semakin membesar.

B C

D

KLASIFIKASI KEBAKARANPenggunaan Jenis Pemadam Berdasarkan Kelas Kebakaran

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPAL

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALCO2 System

FIXED Local FiFi

Dry Foam SystemWatermist Sytem Sprinkle System CO2 Bottles Dry Foam Bottles Powder Bottles Foam Bottles

Local FiFi Sytem

FiFi Sytem

PORTABLE Local FiFi SW Fire Hydrants Emergency Fire Pump

FIRE-MAIN Sytem

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemTerdiri dari: 1. Fire pump. 2. Fire main. 3. Sea water hydrant. 4. Hose and nozzle. 5. Emergency fire pump. 6. International shore connection.

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemFire Pumps

Sumber gambar: http://www.hamworthy.com/en/Products-Systems/OilGas/Pump-Systems-/Fire-Water-Pumps/

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemFire pumps menurut SOLAS. Parameter Sistem / kategori Ketentuan Pompa ballast, bilge, sanitary dan general service dapat dikatakan fire pump jika digunakan secara normal dan tidak digunakan memompa minyak. 1. Kapal penumpang: a. >= 4000 GT, minimal 3 b. < 4000 GT, minimal 2 2. Kapal kargo: a. >= 1000 GT, minimal 2 b. < 1000 GT, minimal 2 (1 dapat dikopel dengan M/E, 1 harus independen). Kapasitas Pompa utama pada kapal kargo tidak kurang dari 4/3 kapasitas pompa bilga. Chapter II-2 Reg. 10.2.2.4 Aturan Chapter II-2 Reg. 10.2.2.1

Jumlah

Chapter II-2 Reg. 10.2.2.2

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemFire pumps menurut SOLAS. Parameter Ketentuan Aturan

Perencanaan a. Pada kapal penumpang >= 1000 GT, bila Chapter II-2 pengoperasian. terjadi kebakaran di salahsatu Reg. 10.2.2.1 kompartemen, semua pompa harus bisa dijalankan. b. Pada kapal penumpang =4000 GT, 0,40 N/mm2 b. < 4000 GT, 0,30 N/mm2 2. Kapal kargo: a. >= 6000 GT, 0,27 N/mm2 b. < 6000 GT, 0,25 N/mm2 Aturan Chapter II-2 Reg. 10.2.1.6

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemHoses

Sumber gambar: http://gemilang-utama.indonetwork.co.id/3704478/complete-fire-hose-package.htm

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemHoses menurut SOLAS Paramete r Umum Ketentuan Hoses di ruangan dalam (interior) pada kapal penumpang berjumlah >36 orang harus selalu terpasang pada hydrant. Aturan Chapter II-2 Reg. 10.2.3.1.1

Panjang

Minimal 10 meter tetapi tidak boleh lebih dari: a. 15 m pada machinery spaces, b. 20 m pada ruangan lain dan dek terbuka, c. 25 meter pada dek terbuka apabila lebar kapal >30 m. Pada kapal penumpang: Minimal satu untuk tiap hydrant. Digunakan hanya saat terjadi kebakaran , latihan atau survei.

Chapter II-2 Reg. 10.2.3.1.1

Jumlah

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemHoses menurut SOLAS Paramete r Jumlah Ketentuan Pada kapal kargo: a. >= 1000 GT, harus ada satu tiap 30 meter dan ada satu cadangan tetapi tidak boleh kurang dari lima buah secara keseluruhan. Kapal yang mengangkut bahan berbahaya harus menambah hoses sebanyak 3 buah. b. < 1000 GT, dihitung sesuai dengan aturan 2.3.2.3.1 dan tidak boleh kurang dari 3. Aturan Chapter II-2 Reg. 10.2.3.2.3.1 dan 2.3.2.3.2

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemNozzles

Sumber gambar: http://gemilang-utama.indonetwork.co.id/3704479/hs-nozzle.htm http://www.solasmarine.com/php/product.php?linkid=1&subcatid=405&flag=s

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemNozzles menurut SOLAS Paramete r Ukuran Ketentuan Ukuran standar adalah 12 mm, 16 mm dan 19 mm. Ukuran yang lebih besar dapat dipergunakan sesuai dengan kebijakan yang berwenang. Aturan Chapter II-2 Reg. 10.2.3.3.1

Pad ruang akomodasi dan service rooms lain, ukuran nozel maksimal 12 mm.Di ruang mesin dan bagian luar (eksterior), nozzle harus bisa menyalurkan air dengan maksimal sesuai dengan tekanan yang disyaratkan. Ukuran nozel ini maksimal 19 mm.

Chapter II-2 Reg. 10.2.3.3.2Chapter II-2 Reg. 10.2.3.3.3

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemEmergency Fire Pump

Sumber gambar: http://www.hzproduct.com/s-c/544/551/fire-control-10.html

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemEmergency Fire Pump menurut SOLASParamete r Lokasi Ketentuan Ruangan tempat emergecy fire pump tidak boleh terhubung secara menerus dengan ruang permesinan kategori A atau ruang tempat main fire pump diletakkan. Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan dan terpaksa terhubung, sekat kedap yang memisahkan ruangan harus diinsulasi oleh material tahan api. Aturan Chapter II-2 Reg. 10.2.2.3.2.1

Akses menuju ruang emergenc y fire pump

Tidak boleh ada akses langsung antara kamar Chapter II-2 mesin dengan ruang emergency fire pump. Apabila Reg. terpaksa ada, pintu harus terbuat dari baja dengan 10.2.2.3.2.2 kelas A-60 atau bisa juga melalui pintu sekat kedap air.

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemEmergency Fire Pump menurut SOLASParamete r Ventilasi Ketentuan Ventilasi harus diatur dengan baik sehingga dapat menghalangi kemungkinan masuknya asap dari kamar mesin. Aturan Chapter II-2 Reg. 10.2.2.3.2.3

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemInternational Shore Connection

Sumber gambar: http://enews.nfa.gov.tw/issue/950518/images/tool.htm http://www.marineinsight.com/misc/marine-safety/what-is-international-shore-connection/

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemInternational Shore Connection

Sumber gambar: http://www.marineinsight.com/misc/marine-safety/what-is-international-shore-connection/

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PADA KAPALFire Main SystemInternational Shore Connection

Dalam SOLAS Chapter II-2 Regulation 10.2.1.7.1: Kapal berukuran