presentasi kelompok
DESCRIPTION
presentasiTRANSCRIPT
Teori Akuntansi Normatif
Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa saja yang harus
dipraktekkan. Menurut nelson (1973) teori normative hanya menyebutkan hipotesis
tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hasil hipotesis
tersebut.
Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati didalam
masyarakat. Penjelasan dan prediksi dalam PAT didasarkan pada hubungan keagenan
antara manajer dengan kelompok lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak
pengelola pasar modal dan institusi pemerintah.
Hubungan Teori Akuntansi Positif dan Normatif
hubungan teori akuntansi normative dan teori akuntansi positif yaitu:
teori akuntansi positif pada dasarnya merupakan alat untuk menguji secara empiris
asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori akuntansi normatif. (dara)
Kasus 1
PT. Sidomuncul sebagai salah satu perusahaan jamu dan farmasi di Indonesia telah
melakukan kegiatan penelitian untuk melakukan penelitian produk baru yg sesuai dengan
kebutuhan konsumen dan terus berusaha menyediakan berbagai variasi produk untuk
melengkapi jajaran produk yang sudah ada. Produk baru hasil dari kegiatan PT. Sidomuncul
tahun 2000, yaitu jamu anak sehat dan jamu kukubima TL dengan tribulus, pengeluaran dari
kegiatan penelitian yang dilakukan PT. Sidomuncul sebesar 1.300.000.000 dan diperlakukan
sebagai biaya operasional pada tahun dilaksanakannya kegiatan tesebut. Sehingga perlakuan
biaya penelitian yang dilakukan PT. Sidomuncul berbeda dengan perlakuan yang ada dalam
PSAK 20.
Seperti yang telah dijelaskan IAI, PSAK No 20 menyatakan bahwa biaya riset sebagai beban
dalam periode terjadinya dan tidak boleh diakui sebagi aktiva dalam periode berikutnya,
sedangkan biaya pengembangan diakui sebagai aktiva bila memenuhi kriteria tertentu yang
akan meningkatkan manfaat keekonomiaan masa depan>>karena memberikan manfaat lebih
dari 1 periode yang akan datang Sehingga jumlah biaya pengembangan yang diakui sebagai
aktiva harus diamortisasi dan diakui sebagai beban menurut dasar sistematik untuk
mencerminkan pola dimana manfaat keekonomian yang berhubungan diakui.
Biaya yang dikeluarkan oleh PT.Sidomuncul sebesar 1.300.000.000 yang terdiri dari:
biaya gaji desain produk 350.800.000
biaya bahan baku pembuatan produk 50.562.820
biaya overhead pabrik 44.026.530
biaya jasa konsultan 499.208
biaya penerbitan katalog 355.602.650
Biaya-biaya tersebut diakui sebagai biaya operasional perusahaan ( nindy)
PT.Sidomuncul tidak melakukan amortisasi tersebut karena memperlakukan biaya Litbang
bukan sebagai aktiva melainkan sebagai biaya operasional yang langsung mengurangi
pendapatan periode perusahaan karena perusahaan memandang bahwa kegiatan Litbang
telah menimbulkan pengorbanan ekonomi yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap
penerimaan laba periode perusahaan tanpa memperhatikan manfaat ekonomi yang
akan diperoleh di masa datang.
Biaya penelitian dan pengembangan (Litbang) menurut PSAK lebih kecil dibandingkan
dengan biaya dan pengembangan PT.Sidomuncul. Hal ini dikarenakan biaya gaji desain
produk tidak dimasukkan dalam investasi Litbang melainkan dimasukkan ke dalam HPP pada
tahun dilakukannya kegiatan Litbang.
sedangkan biaya penelitian dan pengembangan menurut PSAK sebesar 949.200.000 dan
dicatat sebagai investasi Litbang sehingga biaya tersebut diakui sebagai aktiva.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengamortisasi biaya pengembangan perusahan:
a. Pendapatan / manfaat lain dari penjualan
b. Jangka waktu selama produk dijual atau digunakan
Amortisasi tersebut dimulai ketika produk tersedia untuk dijual atau digunakan dan biaya
pengembangan diamortisasi dalam periode tidak lebih dari 5 tahun.
PSAK No. 20 juga menggolongkan biaya riset dan pengembangan yang meliputi:
a. upah, gaji, dan biaya pegawai lainnya yang terlibat dalam kegiatan riset dan
pengembangan.
b. biaya bahan dan jasa yang dikonsumsi dalam kegiatan riset dan pengembangan.
c. penyusutan properti, pabrik, dan peralatan yang digunakan untuk dalam kegiatan riset
dan pengembangan.
d. biaya overhead di luar biaya admnistrasi umum yang berhubungan dengan dalam
kegiatan riset dan pengembangan.
e. biaya lain, seperti amortisasi paten bila aktiva tersebut digunakan dalam kegiatan riset
dan pengembangan. (candy)
Kasus 2
Berdasarkan PSAK No. 64 (2011) paragraf 5, biaya overhead eksplorasi sebenarnya
merupakan biaya yang bisa dimasukkan dalam komponen aset eksplorasi dan evaluasi
karena memenuhi kriteria yang disebutkan dalam standar, yaitu tidak terjadi sebelum
eksplorasi dan evaluasi maupun setelah kelayakan teknis dapat dibuktikan. Jadi,
berdasarkan standar tersebut implementasi pengakuan biaya overhead eksplorasi oleh PT
Medco Energi Internasional Tbk masih bertentangan dengan standar. Namun
perusahaaan tetap mengakui biaya overhead eksplorasi dikarenakan beberapa masalah
berikut:
a. Biaya overhead eksplorasi didominasi oleh beban gaji head officer Departemen
Eksplorasi dan Produksi yang tugas-tugasnya tidak berkaitan langsung dengan kegiatan
lapangan.
b. Tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi tidak hanya mengerjakan
aktivitas yang langsung berhubungan dengan sumur eksplorasi, sehingga menyebabkan
ketidakpraktisan dalam mengalokasikannya.
c. Metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead eksplorasi masih menjadi
masalah. (widya)
Kasus Akuntansi Perubahan Harga