presentasi kasus masa nifas

16
Presentasi kasus masa nifas I. Identitas Pasien Nama Pasien : Ny. Surini Umur : 40 tahun Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Islam Alamat : Sumberejo RT 03/RW 007 kecamatan pabelan kabpaten semarang Nama Suami : Tn.Selamet Umur suami : 42 tahun Pekerjaan Suami : Buruh No.RM : 57876 Tgl. Masuk RS : 11 Januari 2010 II. Anamnesis Datang seorang ibu G2P1A0, 40 tahun, hamil 38 minggu, merasa kencang-kencang sejak tanggal 11 januari pukul 02.00 WIB. Kenceng-kenceng dirasakan sudah jarang dan tidak menentu. Ibu berkata telah mengluarkan lendir darah dari vaginanya. III. Riwayat Penyakit Dahulu - Hipertensi : (-) - DM : (-) - Jantung : (-) - Infeksi berat : (-) - Asma : (-) - Paru : (-)

Upload: dian-novita-sari

Post on 29-Jun-2015

777 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi kasus masa nifas

Presentasi kasus masa nifas

I. Identitas Pasien

Nama Pasien : Ny. Surini

Umur : 40 tahun

Pendidikan: SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam

Alamat : Sumberejo RT 03/RW 007 kecamatan pabelan kabpaten semarang

Nama Suami : Tn.Selamet

Umur suami : 42 tahun

Pekerjaan Suami : Buruh

No.RM : 57876

Tgl. Masuk RS : 11 Januari 2010

II. Anamnesis

Datang seorang ibu G2P1A0, 40 tahun, hamil 38 minggu, merasa kencang-kencang sejak tanggal 11

januari pukul 02.00 WIB. Kenceng-kenceng dirasakan sudah jarang dan tidak menentu. Ibu berkata telah

mengluarkan lendir darah dari vaginanya.

III. Riwayat Penyakit Dahulu

- Hipertensi : (-) - DM : (-)

- Jantung : (-) - Infeksi berat : (-)

- Asma : (-) - Paru : (-)

Riwayat operasi : (-)

IV. Riwayat Menstruasi

Page 2: Presentasi kasus masa nifas

Menarche : usia 16 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 7 hari

Dismenorhea : (-)

V. Riwayat Pernikahan

Menikah : 1 kali

Lama : 10 tahun

VI. Riwayat Obstetrik

Kehamilan I : Laki-laki, Lahir spontan dengan bidan umur 8 th

Kehamilan II : Hamil ini

VII. Riwayat Keluarga Berencana

Belum pernah KB sebelumnya.

VIII. Pemerikasaan Fisik

- KU : Baik, CM,

- VS : T: 120/80 mmHg; N:80x/mnt; RR: 20x/mnt; t:36,50C

- Mata : CA (-/-)

- Thorax : c/p dbn

- Abdomen : teraba janin tunggal, IU, TFU 30 cm, TBJ 2945 gram, .

DJJ: (+), his (+)

IX. Pemeriksaan Dalam dan Persalinan

- Vaginal Toucher : Ø 8 cm , KK(-), portio tipis

- 1 jam berikutnya pasien di pimpin persalinan, 30 menit kemudian bayi lahir spontan dengan berat

bayi 2800 gram,menangis keras, cacat (-),anus (+)

- 15 menit setelah bayi lahir, plasenta lahir lengkap dengan ukuran 20x20x2 cm, panjang tali pusat +/-

50 cm

X. Diagnosa Klinis

P2A0, 40 tahun, partus spontan.

Masa nifas

Page 3: Presentasi kasus masa nifas

Pengertian:

Masa nifas (Puerperium) adalah: masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu ± 3 bulan pasca persalinan.

Ada yang membagi masa ke dalam 3 periode:

1. Masa nifas dini, yaitu masa pemulihan di mana ibu telah dibolehkan berdiri an berjalan-jalan. Dalam agama Islam masa nifas dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah lewat 40 hari.

2. Masa nifas intermedial, yaitu pemulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.

3. Remote puerperium,yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untk sehat sempurna dibutuhkan waktu yg lebih lama.

Aspek Klinis & Fisiologis Masa Nifas :

1. Perubahan pada Uterus

Involusi Rahim :

Setelah placenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi

otot-ototnya.

§      Fundus Uteri         : ± 3 jari di bawah pusat

§      Berat                     : 1000 Gram (Post partum)

                                      500 Gram (± 1 minggu Post partum)

                                      50 Gram (akhir masa nifas)

Involusi tempat implantasi placenta :

§     Post partum merupakan luka ± sebesar telapak tangan

Setelah persalinan, tempat placenta merupakan tempay dengan permukaan kasar,

tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan.Dengan cepat luka ini mengecil,

pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.

§      Proses penyembuhan tanpa parut,

Pada permulaan nifas bekas placenta mengandung banyak pembuluh darah besar

yang tersumbat oleh thrombus. Biasanya luka yang demikan sembuh dengan cara

yang luar biasa ialah dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan  baru

Page 4: Presentasi kasus masa nifas

endometrium baru dibawah permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari

pinggir luka dan juga dari sisa-sisa kelenjar pada dasar luka.

Pembuluh darah rahim

         Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar,

tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak,

maka arteri mengecil lagi pada masa nifas.

2. Perubahan pada serviks dan vagina

§      Ostium Externum lebih besar

Beberapa hari setelah persalinan, Ostium Externum dapat dilalui oleh 2 jari,

pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan.

Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan lingkaran

retraksi berhubungan dengan bagian atas dari canalis cervicalis

§      Rugae vagina terbentuk lagi ± minggu ke 3 PP

3. Dinding Perut

Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang sangat lama, tetapi

biasanya pulih kembali dalam ± 6 minggu.

4. Traktus Urinarius

§      Oedema Trigonum → Retentio urine

Dinding kandung kencing memperlihatkan oedema dan hyperaemia. Kadang-

kadang oedemadari trigonum, menimbulkan obstruksi dari utethra sehingga

terjadi retentiop urinae

§      Vesica Urinaria :

·    Kurang sensitif

·    Kapasitas bertambah

Kandung kencing dalam puerperium kurang sensitiv dan kapasitasnya

bertambah sehingga kandung kencing penuh atau sesudah kencing

masih tinggal urine residual. Sisa urin dan trauma pada dinding kandung

kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi.

5. Laktasi

      Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam

kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan kolostrum

yang dapat dikeluarkan dengan memijat oerola mammae.

Page 5: Presentasi kasus masa nifas

§     Kolostrum adalah cairan berwarna kuning tua  seperti jeruk nipis yang

disekresi  payudara pada awal masa nifas

§     Kolostrum lebih banyak mengandung protein dan mineral tapi lebih   sedikit

mengandung gula dan lemak daripada ASI

§     Cairan kolostrum terdiri dari albumin, yang membeku kalau dipanaskan.

§     Kolostrum mengandung euglobulin yang mengandung antibodi sehaingga

menambah kekebalan tubuh bayi.

Sebab-sebab  laktasi :

§      Estrogen dan progesteron dari plasenta merangsang pertumbuhan

kelenjar-kelenjar susu, sedangkan progesteron merangsang pertumbuhan

saluran kelenjar. Kedua hormon ini menghambat  LTH (Prolactin). Setelah

plasenta lahir, maka LTH dengan bebas merangsang laktasi.

§      Lobus posterior hypohyse mengeluarkan oxytocin yang merangsang

pengeluaran air susu. Pengeluaran air susu adalah refleks yang ditimbulkan

oleh rangsangan penghisapan putting susu oleh bayi. Rangsangan ini menuju

ke hypohyse  dan menghasilkan oxytocin yang menyebabkkan buah dada

mengeluarkan air susunya.

6. Hari ke 3 post partum :

Mammae besar, keras,nyeri. Ini menandai permulaan sekresi air susu.

§      Kondisi – kondisi  ibu dilarang menyusui anaknya:

·         Mastitis purulenta

·         Penyakit menular

·         Keadaan umum ibu kurang baik

·         Bayi prematur/ sakit keras

7. His pengiring (royan)

§      Kontraksi & relaksasi rahim

§      Umum multipara

8. Lochia

§      Cairan yang keluar dari vagina pada awal masa nifas

§      Merupakan sekret luka, yang berasal dari luka dalam rahim terutama luka

placenta.

§      Macam-macam Lochia

      1). Rubra (berupa darah)         : 3-4 hari

Page 6: Presentasi kasus masa nifas

      2). Serosa (darah encer)          : Sampai hari ke 10

      3) Alba (cairan putih)              : Setelah hari ke10  ± sampai 2-4 mg

9. Perawatan dalam nifas

§      kala IV : 1 jam pertama post partum. Pemeriksaan placenta supaya tidak

ada bagian-bagian placenta yang tertinggal

·    Pengawasan tingginya fundus uteri

·    Pengawasan perdarahan dari vagina

·    Pengawasan konsistensi rahim

·    Pengawasan keadaan umum ibu

§    Early Ambulation (mobilisasi)

Early Ambulation adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin

membimbin pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbing selekas

mungkin berjalan.

§     Diet

Diet harus sangat mendapat perhatian dalam masa nifas karena

makanan yang baik mempercepat penyembuhan ibu, Selain itu

makanan ibu sangat mempengaruhi susunan air susu.

§    Suhu

Harus diawasi terutama dalam minggu pertama dari masa nifas karena

kenaikan suhu adalah tanda pertama infeksi.

§     Mictie

dianjurkan untuk buang air kencing 6 jam postpartum.

§     Defecatio

Jika pasien hari ketiga belum juga buang air besar, maka diberi clysma

air sabun atau glycerine.

§     Puting susu

Puting susu harus diperhatikan kebersihannya dan rhagde (luka pecah)

harus segera diobati karena kerusakan putting susu dapat menyebabkan

mastitis

§      Haid

Page 7: Presentasi kasus masa nifas

Bagi ibu yang tidak menyusui anaknya, maka haid akan datang lebih

cepat dari pada ibu yan menyusukan anaknya. Ibu yang tidak

menyusukan anaknya biasanya haid datang 8 minggu postpartum,

sedangakan ibu yang menyusui anaknya biasanya haid datang pada bulan

ke-4 postpartum.

§       Keluarga Berencana

Masa postpartum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan

kontrasepsi karena pada masa ini pasangan suami istri mempunyai

motivasi tinggi untuk menunda kehamilan. Pil dapat mempengaruhi

sekresi air susu, biasanya ditawarkan IUD, injeksi atau sterilisasi.

Komplikasi masa nifas:

1. Masalah traktus urinarius: 24 jam pasca persalinan, pasien umumnya menderita

keluhan miksi akibat depresi pada reflek aktivitas detrussor yang disebabkan oleh

tekanan dasar vesika urinaria saat persalinan. Keluhan ini bertambah hebat oleh

karena adanya fase diuresis pasca persalinan, bila perlu retensio urine dapat diatasi

dengan melakukan kateterisasi. Resiko inkontinensia urine pada pasien dengan

persalinan pervaginam sekitar 70% lebih tinggi dibandingkan resiko serupa pada

persalinan dengan Sectio Caesar. 10% pasien P.P menderita inkontinensia

(biasanya stress inkontinensia) yang kadang-kadang menetap sampai beberapa

minggu pasca persalinan. Untuk mempercepat penyembuhan keadaan ini dapat

dilakukan latihan pada otot dasar panggul.

2. Masalah pencernaan: Sejumlah pasien Post Partum mengeluh konstipasi yang

biasanya tidak memerlukan intervensi medis. Bila perlu dapat diberi obat

pencahar supositoria ringan (dulcolax). Haemorrhoid yang diderita selama

kehamilan akan menyebabkan rasa sakit pasca persalinan dan keadaan ini

memerlukan intervensi medis.

3. Nyeri punggung: Nyeri punggung sering dirasakan pada trimester ketiga dan

menetap setelah persalinan dan pada masa nifas. Kejadian ini terjadi pada 25%

wanita dalam masa puerperium namun keluhan ini dirasakan oleh 50% dari

mereka sejak sebelum kehamilan. Keluhan ini menjadi semakin hebat bila mereka

harus merawat anaknya sendiri.

Page 8: Presentasi kasus masa nifas

MASALAH PSIKOLOGI PADA MASA NIFAS:

Keberadaan bayi tidak jarang justru menimbulkan “stress” bagi beberapa ibu yang

baru melahirkan. Ibu merasa bertanggung jawab untuk merawat bayi, melanjutkan mengurus

suami, setiap malam merasa terganggu dan sering merasakan adanya ketidak mampuan dalam

mengatasi semua beban tersebut. Banyak wanita pasca persalinan menjadi sedih dan

emosional secara temporer antara hari 3 – 5 (third day blues) dan kira-kira 10% diantaranya

akan mengalami depresi hebat.

Seksualitas Pasca Persalinan:

Waktu serta perhatian ibu banyak tersita untuk mengurus bayinya. Bila terdapat

cedera perineum akibat persalinan, maka vagina dan perineum akan mengalami ketegangan

selama beberapa minggu. Gairah seksual seringkali mengalami penurunan. Pada beberapa ibu

yang memberikan ASI dapat terjadi penurunan libido dan menderita kekeringan pada vagina.

Pemeriksaan pasca persalinan:

Kunjungan pasca persalinan pertama [ 4 – 6 minggu ]:

1. Anamnesa mengenai perdarahan pervaginam

2. Tekanan darah dan berat badan

3. Darah lengkap

4. Pemeriksaan payudara:

- Pemakaian BH yang sesuai atau memada

- Kelainan putting dan masalah laktasi

5. Pemeriksaan vagina, kondisi hipoestrogen yang menyebabkan kekeringan

epitel vagina diatasi dengan pemberian krim estrogen menjelang tidur malam

6. Inspeksi servik [ bila perlu dilakukan hapusan inspekulo ]

7. Pemeriksaan luka perineum

8. Pemeriksaan bimanual pada uterus dan adneksa

9. Konsultasi mengenai:

- Pekerjaan profesional rutin

- Metode kontrasepsi

- Perencanaan kesejahteraan dalam keluarga

Page 9: Presentasi kasus masa nifas

KESIMPULAN

Masa nifas atau masa puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah

kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kmbali sepertinya dalam waktu

3 bulan. Pada masa nifas kita juga harus memperhatikan aspek klinis dan aspek fisiologis

pada masa nifas, karena bila tidak di perhatikan dapat terjadi komplikasi-komplikasi yang

dapat membahayakan ibu. Pemeriksaan-pemeriksaan pasca persalinan juga sangat di

butuhkan, karena pada saat pemeriksaan tersebut kita dapat memantau perubahan-perubahan

fisiologis ataupun patologis pasc persalinan.

Page 10: Presentasi kasus masa nifas

PRESENTASI KASUS

PERAWATAN MASA NIFAS

Diajukan kepada Yth:

dr. Agung Suprihandono, Sp. OG

Disusun Oleh

Galih Sahid W.

20050310100

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Page 11: Presentasi kasus masa nifas

RSUD SALATIGA

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipresentasikan laporan kasus dengan judul:

PERAWATAN MASA NIFAS

Hari/Tanggal : Januari 2010

Menyetujui :

Dokter pembimbing/Penguji

Page 12: Presentasi kasus masa nifas

dr.Agung Suprihandono, Sp.OG