presentasi kasus erlan

36
L/O/G/O Presentasi Kasus APRIL 2015 “ENSEFALOPATI HIPERTENSI” Erlanza Edisahputra K1A1 100 76 Pembimbing : dr. Irmayani Aboe Kasim, M.Kes, Sp.S KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN SARAF-

Upload: erlanza-edisahputra

Post on 11-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

  • Nama: Ny. CUmur: 56 tahunAlamat: BaitoPendidikan:Tamat SMPPekerjaan : Ibu rumah tanggaStatus: KawinAgama: IslamRuang perawatan: AsokaNo IGD: 43.35. 82

  • Keluhan UtamaNyeri kepalaRiwayat Penyakit SekarangPasien datang berobat ke Poli Saraf RSU Bahteramas dengan keluhan nyeri kepala yang dialami sejak satu minggu SMRS. Nyeri kepala pasien dirasakan semakin memberat ketika beraktifitas maupun sedang beristirahat , Nyeri kepala yang dirasakan pasien diseluruh kepala, nyeri kepala pasien dirasakan terus- menerus serta pasien juga merasa pusing berputar. keluhan lain pasien adalah Mual, susah tidur, malaise, malas makan namun BAB dan BAK dalam batasan normal. Menurut keluarga pasien 1 tahun yang lalu pasien pasien pernah terjatuh dari motor dengan kepala terbentur diaspal di bagian kepala sebelah kiri dan disertai muntah namun tidak dilakukan pengobatan intensif di pelayanan kesehatan (hanya dirawat dirumah). Pasien juga memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang lama.

  • Riwayat Penyakit DahuluAda riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu . DM (-), asam urat (-), kolestrol tinggi (-). Riwayat trauma jatuh dari motor.Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang samaBACK

  • 9 MARET 2015Status GeneralisKeadaan Umum : Tampak sakit sedang

    Tanda vital

    Tekanan Darah: 150/90 mmHgNadi: 88x/menitPernapasan: 24x/menitSuhu: 37 0C

  • Kesadaran GCS : Compos Mentis (E4M6V5 = 15)Tanda rangsang meningeal Kaku kuduk (-)Laseque sign(-)Kernig sign(-)Brudzinki 1 (-)Brudzinki 2 (-)Pupil : Bulat, isokor, 2, 5mm, RCL +/+, RCTL +/+

  • Nervus KranialN.I : Dalam batasan normalN.II: Dalam batasan normalN.III,: Dalam batasan normalN.IV: Dalam batasan normalN. VI: Dalam batasan normalN.V: Dalam batasan normalN.VII: Dalam batasan normaN.VIII: Dalam batasan normalN.IX,X: Dalam batasan normalN.XI: Dalam batasan normalN.XII: Dalam batasan normal

  • Motorik PNN NN

    K 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 T N N

    N N Refleks Fisiologis

    BR : N / NTR : N / N KR : N` / NAR : N / N

    Refleks Patologis Hoffman : -/-Tromner : -/-Babinsky : -/-

  • Sensibilitas: Dalam batasan NormalOtonom : BAK (dalam batas normal) BAB (dalam batas normal) Keringat (dalam batasan normal)BACK

  • Pasien perempuan usia 56 tahun datang berobat ke Poli Saraf RSU Bahteramas dengan keluhan cefalgia yang dialami sejak satu minggu SMRS. cefalgia dirasakan semakin memberat ketika beraktifitas maupun sedang beristirahat , cefalgia yang dirasakan pasien diseluruh kepala, cefalgia dirasakan terus- menerus. keluhan lain pasien: nausea, insomnia, malaise, malas makan. BAB dan BAK dalam batasan normal. Menurut keluarga pasien 1 tahun yang lalu pasien pasien pernah terjatuh dari motor dengan kepala terbentur di regio os. Frontalis sinistra dan disertai vomiting namun tidak dilakukan pengobatan intensif di pelayanan kesehatan (hanya dirawat dirumah). Pasien juga memiliki riwayat hipertensi yang lama. Pemeriksaan fisik neurologis 20 april 2015, keadaan umum sakit sedang, compos mentis, tanda vital tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi 88x/menit, Pernapasan 16x/menit, Suhu 37C. Rangsang Meningeal Kaku kuduk (-), Laseque (-), Kernig (-). Tidak didapatkan kelain nervus cranialis. Tidak didapatkan kelainan reflex patologis. Pemeriksaan motorik, sensorik dan otonom dalam batasan normal.

    BACK

  • Diagnosa Klinis: cephalgia + vertigo vestibuler Diagnosa Topis: Vaskuler + Canalis semisirkularis Diagnosa Etiologi: Hipertensi ensefalopati + BPPV

  • Non Medikamentosa

    Modifikasi gaya hidupMengurangi asupan garam yang berlebihan

  • Medikamentosa1. Pemberian cairan kristaloid: NaCl + neurosanbe 1 ampul + tramadol 1 ampul/drips/12 jam = 16 TPM 2. Pemberian ranitidine injeksi 1 ampul/ 12 jam 3. Pemberian Calcium cahanel blocker = amlodipine 10 mg 1x1 tablet4. Pemberian golongan benzodiazepine = Clobazam 10 mg 2 x 1 tablet5. Pemberian neuroprotektor = Citicoline 250 mg/IV/12 jam 6. Anti vertigo = Betashystine mesylate 6 mg 3 x1

  • PEMBAHASAN

  • Pendahuluan Pada tahun 1928, Oppenheimer dan Fishberg memperkenalkan istilah hypertensive encephalopathy untuk menggambarkan keadaan ensefalopati dalam hubungannya dengan hipertensi maligna oleh karena kenaikan tekanan darah yang menyebabkan hipertensi vaskulopati dan edema intraserebral.

  • Otak merupakan organ vital yang memiliki kebutuhan akan oksigen yang tinggi. Apabila terjadi gangguan sirkulasi yang mengangkut oksigen ke otak maka dapat terjadi kerusakan pada otak yang dapat bersifat permanen jika tidak ditangani dengan segera.

  • Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada otak oleh karena kenaikan tekanan darah secara mendadak yang melampaui kemampuan autoregulasi otak. Hal ini dikenal dengan ensefalopati hipertensi

  • Ensefalopati hipertensi adalah sindrom klinik akut reversibel yang dicetuskan oleh kenaikan tekanan darah secara mendadak sehingga melampaui batas autoregulasi otak.

  • Hipertensi Ensefalopati dapat terjadi pada normotensi yang tekanan darahnya mendadak naik menjadi 160/100 mmHg. Sebaliknya mungkin belum terjadi pada penderita hipertensi kronik

  • Hipertensi ensefalopatiEnsefalopati hipertensi banyak ditemukan pada usia pertengahan dengan riwayat hipertensi essensial sebelumnyaMortalitas dan morbiditas dari penderita ensefalopati hipertensi bergantung pada tingkat keparahan yang dialamiSelain itu, diteliti bahwa insiden hipertensi essensial pada orang kulit putih sebanyak 20-30%, sedangkan pada orang kulit hitam sebanyak 80%. Sehingga orang kulit hitam lebih beresiko untuk menderita ensefalopati hipertensi

  • Ensefalopati hipertensi dapat merupakan komplikasi dari berbagai penyakit antara lain penyakit ginjal kronis, stenosis arteri renalis, glomerulonefritis akut, toxemia akut, pheokromositoma, sindrom cushingEnsefalopati hipertensi lebih sering ditemukan pada orang dengan riwayat hipertensi esensial lama

  • Secara fisiologis peningkatan tekanan darah akan mengaktivasi regulasi mikrosirkulasi di otak (respon vasokontriksi terhadap distensi dinding endotel).

  • Ketika tekanan darah meningkat secara tiba-tiba, maka akan terjadi vasokontriksi dan vasodilatasi dari arteriol otak yang mengakibatkan kerusakan endotel, ekstravasasi protein plasma, sehimgga menyebabkan edema serebral.

  • Continue.1. Reaksi autoregulasi yang berlebihan (the overregulation theory of hypertensive encephalopathy).

    2. Kegagalan autoregulasi (the breakthrough theory of hypertensive encephalopathy)

  • 1 . Reaksi autoregulasi yang berlebihan (the overregulation theory of hypertensive encephalopathy

  • 2. Kegagalan autoregulasi (the breakthrough theory of hypertensive encephalopathy

  • MANIFESTASI KLINIS1. Nyeri kepala hebat. 2. Mual 3. Muntah, 4. Gangguan penglihatan5. pingsan sampai koma.6.Defisit neurologis fokal, tanda-tanda lateralisasi yang bersifat reversibel maupun irreversibel yang mengarah ke perdarahan cerebri atau stroke.

  • DIAGNOSIS1. Anamnesis

    2. Pemeriksaan Fisik

    3. Pemeriksaan C-T scan atau MRI

  • FARMAKOTERAPILabetalol = 20-80 mg dosis intravena setiap 10 menit

    2. Sodium nitroprusside = Dosis inisial 0,3-0,5 mcg/kg/min IV,

    3. Fenildopam (Corlopam) = 0,003 mcg/kg/min IV secara progresif ditingkatkan sampai maksimal 1,6 mcg/kg/min.

  • 4. Nicardipine = Dosis 5-15 mg/h IV.5. Nifedipine = 5 10 mg (3 x 1).

  • Telah dilakukan pemeriksaan pada seorang wanita berusia 56 tahun dengan di tegakkan diagnosis hipertensi ensefalopati berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik di dapatkan keluhan yang mendasari penyakit ini.Pemeriksaan fisik neurologis 20 april 2015, keadaan umum sakit sedang, composmentis, tanda vital tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi 88x/menit, Pernapasan 16x/menit, Suhu 37C. Rangsang Meningeal Kaku kuduk (-), Laseque (-), Kernig (-). Tidak didapatkan kelain nervus cranialis. Tidak didapatkan kelainan reflex patologis. Pemeriksaan motorik, sensorik dan otonom dalam batasan normal.

  • Ensefalopati hipertensi merupakan suatu sindrom hipertensi berat yang dikaitkan dengan ditemukannya nyeri kepala hebat, mual, muntah, gangguan penglihatan, confusion, pingsan sampai koma. Onset gejala biasanya berlangsung perlahan, dengan progresi sekitar 24-48 jam. Gejala-gejala gangguan otak yang difus dapat berupa defisit neurologis fokal,

  • DASAR PENGOBATAN:1. Pemberian cairan kristaloid: NaCl + neurosanbe 1 ampul + tramadol 1 ampul/drips/12 jam = 16 TPM = karena berperan penting dalam memelihara tekanan osmosis darah dan jaringan + tramadol mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem saraf pusat sehingga menghambat sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. Disamping itu tramadol menghambat pelepasan neurotransmiter dari saraf aferen yang sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri terhambat.2. Pemberian ranitidine injeksi 1 ampul/ 12 jam = menurunkan produksi asam lambung tersebut dengan cara memblok langsung sel penghasil asam lambung.

  • 3. Pemberian Calcium cahanel blocker = amlodipine 10 mg 1x1 tablet = dengan bekerja langsung sebagai vasodilator arteri perifer yang dapat menyebabkan penurunan resistensi vaskular serta penurunan tekanan darah4. Pemberian golongan benzodiazepine = Clobazam 10 mg 2 x 1 tablet = Klobazam termasuk golongan benzodiazepin yang bekerja berdasarkan potensiasi inhibisi neuron dengan asam gama-aminobutirat (GABA) sebagai mediator. Klobazam memiliki efek antikonvulsi, ansiolitik, sedatif, relaksasi otot, dan amnestik.5. Pemberian neuroprotektor = Citicoline 250 mg/IV/12 jam = Memperbaiki sirkulasi darah otak 6. Anti vertigo = Betashystine mesylate 6 mg 3 x1 = pada pasien ini mengalami gejala vertigo.

  • PROGNOSIS Jika tekanan darah tidak segera diturunkan, maka penderita akan jatuh dalam koma dan meninggal dalam beberapa jam. Sebaliknya apabila tekanan darah diturunkan secepatnya secara dini prognosis umumnya baik.

    L/O/G/O

    Thank You!

    ****Content Layouts*Content Layouts*Content Layouts