presentasi kasus
DESCRIPTION
DAQFwfTRANSCRIPT
PRESENTASI KASUS
TONSILITIS AKUTPRESENTASI KASUSKEPANITERAAN KLINIK ILMU THTANAMNESISIdentitasNama:Tn. HHJenis Kelamin:Laki-lakiUmur:53 tahunAlamat:Jalan perdana Gg. Mitra Pekerjaan:Swasta Tanggal periksa:05 April 2010Anamnesis dilakukan pada pukul10:00 WIB
PENYAJIAN KASUSKeluhan UtamaNyeri menelan sejak 10 hari yang lalu
Riwayat Penyakit SekarangNyeri menelan sejak 10 hari yang lalu. Demam, tubuh meriang, nyeri sendi, dan perasaan mengganjal di tenggorokan batuk berdahak sejak 2 minggu lalu. 5 hari yang lalu sudah pergi ke PUSKESMAS Pasien sudah minum obat Amoxicillin dan parasetamol sejak 5 hari lalu namun belum ada perubahan.
Pasien menyatakan baru pertama kali mengalami gejala penyakit seperti ini. Batuk berdahak sudah dialami pasien sejak 2 minggu. Selain itu pasien hanya mengatakan bahwa dirinya sering mengalami infeksi gigi, dan sering diberi antibiotik dari puskesmas namun sampai sekarang gigi yang sakit belum dicabut.
Riwayat Penyakit Dahulu
Saat ini tidak ada keluarga pasien yang mengalami gejala yang sama dengan pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
Dilakukan pada tanggal: 05 April 2010pukul: 10.15 WIBKedaan Umum: Tampak sakit sedang
PEMERIKSAAN FISIK
Telinga Inspeksi, Palpasi
STATUS LOKALIS
Telinga KananTelinga kiriAurikulaEdema (-), hiperemis (-), massa (-).Edema (-), hiperemis (-), massa (-).PreaurikulaEdema (-), hiperemis (-), massa (-), fistula (-), abses (-).Edema (-), hiperemis (-), massa (-), fistula (-), abses (-).RetroaurikulaEdema (-), hiperemis (-), massa (-), fistula (-), abses (-).Edema (-), hiperemis (-), massa (-), fistula (-), abses (-).PalpasiNyeri pergerakan aurikula (-), nyeri tekan tragus (-).Nyeri pergerakan aurikula (-), nyeri tekan tragus (-).Otoskopi :
Telinga KananTelinga KiriMAEEdema (-), hiperemis (-), sekret (-), furunkel (-), serumen (+), laserasi (-)Edema (-), hiperemis (-), sekret (-), furunkel (-), serumen (+), laserasi (-)Membran TimpaniTertutup serumenTertutup serumenInspeksi, PalpasiDeviasi tulang hidung (-), bengkak daerah hidung dan sinus paranasal (-)Krepitasi tulang hidung (-), nyeri tekan hidung dan sinus paranasal (-)Deformitas (-), benjolan (-)
Hidung dan Sinus Paranasal
Cavum Nasi dextraCavum Nasi sinistraMukosa HidungEdema (-), hiperemis (-), massa (-).Edema (-), hiperemis (-), massa (-).SeptumDeviasi (-)Dislokasi (-)Deviasi (-)Dislokasi (-)Konka Inferior dan MediaEdema (-), hiperemis (-), sekret (-)Edema (-), hiperemis (-), sekret (-)Meatus inferior dan mediaSekret (-), polip (-)Sekret (-), polip (-)Rinoskopi AnteriorRinoskopi Posterior:Tidak dilakukan pemeriksaan
TenggorokanInspeksi:Mukosa:Edema (-), Hiperemis (+)Tonsil:T2 T3Pembesaran kelenjar limfe : sub mandibula sinistra dan dextra (+)
Laringoskopi Indirek:Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DIUSULKAN
Pemeiksaan laboratorium darah rutin Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri saat menelan. Selain itu pasien juga mengalami demam, batuk berdahak dan pembersaran kelenjar limfe sub mandibula kiri dan kanan.Pada pemeriksaan tenggorok didapatkan tonsil yang membesar (T2-T3) dan hiperemis.
RESUME
Diagnosis kerja : Tonsilitis AkutDiagnosis banding : Angina Plaut Vincent, tonsilitis TB
DIAGNOSIS
Medikamentosa:Antibiotik : Amoxicillin klavulanat 3 x 500 mgAntipiretik sebagai penurun panas : paracetamolNon-Medikamentosa:Melakukan istirahat (tirah baring ) yang cukupMinum yang banyak dan makan makanan yang bergizi namun tidak terlalu padat dan merangsang tenggorokanMenghindari minuman dingin (es) dan makanan yang mengandung MSGMenggunakan obat kumur antiseptik untuk menjaga higiene mulut atau pemberian kumur hangat ( sendok teh garam dalam 1 gelas air)Mencabut gigi yang berlubang karena bisa menjadi sumber infeksi tenggorok
TATALAKSANA
Ad vitam: bonamAd functionam: dubia ad bonamAd sanactionam: bonam
PROGNOSIS
TINJAUAN PUSTAKA TONSILITIS AKUT
Tonsilitis akut adalah radang akut pada tonsil akibat infeksi kuman terutama Streptokokus hemolitikus (50%) atau virus 18Definisi
Sering disebabkan oleh kuman grup A Streptokokus beta hemolitikus, pneumokokus, Streptokokus viridian dan Streptokokus piogenes. Virus virus Epstein Barr
Etiologi Tonsilitis akut paling sering terjadi pada anak-anak, terutama berusia 5 tahun dan 10 tahunPenyebarannya melalui droplet infection, yaitu alat makan dan makananEpidemiologi Tonsilitis bakterialTonsilitis viralKlasifikasi
Tonsil : sistem imun non spesifikInfiltrasi kuman ke epitel epitel terkisis reaksi jaringan limfoid superfisialTebentuk bendungan radang oleh infiltrasi limfosit PMNKorpus tonsil berisi bercak kuning detritus PatofisiologiGambaranTonsilitis
nyeri tenggorok nyeri sewaktu menelan, nafas yang berbausuara akan menjadi serakdemam dengan suhu tubuh yang tinggirasa lesurasa nyeri di persendian tidak nafsu makan, dan rasa nyeri di telinga26Manifestasi KlinikPada pemeriksaan : nampak tonsil membengkak, hiperemis, dan terdapat detritus berbentuk folikel, lakuna akan tertutup oleh membran semuKelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan
Manifestasi Klinik
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik Pada tonsillitis akut ditemukan tonsil yang udem, hiperemis dan terdapat detritus yang memenuhi permukaan tonsil baik berbentuk folikel, lakuna, atau pseudomembran Diagnosis Tonsilitis kronisOtitis media akut (OMA)Abses peritonsilar Abses parafaringealAbses retrofaringealKomplikasi sistemikKomplikasi
Penyebabnya virus, cukup istirahat, minum yang cukup serta makan makanan yang bergiziSimptomatik :analgesik dan antipiretik Penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik : eritromisin 500 mg 3 x sehari atau amoksisilin 500 mg 3 x sehari yang diberikan selama 5 hari. Dosis pada anak : eritromisin 40 mg/kgBB/ hari, amoksisilin 30 50 mg/kgBB/hari
PenatalaksanaanSejumlah antibiotik terbukti efektif mulai dari penicillin dan derivatnya, sefalosporin maupun makrolida.Penicillin tetap menjadi pilihan karena efektifitas dan keamanannya sudah terbukti, spektrum luas serta harga yang terjangkau. Lama terapi dengan terapi antibiotik oral rata-rata selama 10 hari untuk memastikan eradikasi Streptococcus, kecuali pada azitromisin hanya 5 hari. Untuk infeksi yang menetap atau gagal, maka pilihan antibiotik yang tersedia adalah eritromisin, cefaleksin, klindamisin ataupun amoksisilin klavunalanat (Anonim, 2005).
Tirah baringPerbanyak asupan cairanMakanan bergizi Obat kumur untuk menjaga higiene mulutPenatalaksanaanIndikasi Tonsilektomi
Indikasi absolut1. Hipertrofi tonsil yang menyebabkan: obstruksi saluran napas misal pada osas (obstructive sleep apnea syndrome), disfagia berat yang disebabkan obstruksi, gangguan tidur, gangguan pertumbuhan dentofacial, gangguan bicara (hiponasal), komplikasi kardiopulmoner.
2. Riwayat abses peritonsil.
3. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi terutama untuk hipertrofi tonsil unilateral.
4. Tonsilitis kronik atau berulang sebagai fokal infeksi untuk penyakit-penyakit lain.INDIKASI TONSILEKTOMIIndikasi relatif1. Terjadi 7 episode atau lebih infeksi tonsil pada tahun sebelumnya, atau 5 episode atau lebih infeksi tonsil tiap tahun pada 2 tahun sebelumnya atau 3 episode atau lebih infeksi tonsil tiap tahun pada 3 tahun sebelumnya dengan terapi antibiotik adekuat.2. Kejang demam berulang yang disertai tonsilitis.3. Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis.4. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus B-hemolitikus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik resisten -laktamase.
Gejala tonsillitis biasanya mereda setelah 2 sampai 3 hari setelah pengobatan dimulai Infeksinya biasanya sembuh setelah masa pengobatan berakhirPrognosis TERIMAKASIH