presentasi kasus

Click here to load reader

Upload: budi-nugraha

Post on 04-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Presentasi Kasus

Billy Muchamad Ramdani2005 031 0136Presentasi KasusStatus PasienIDENTITASNo. RM: 167826Nama: Ny. A.A.Umur: 1 tahunJenis Kelamin: PerempuanMSRS: 18 Mei 2010Agama: IslamAlamat: Sumogawe 3/2 Getasan Kabupaten SemarangAnamnesisKeluhan UtamaGatal-gatal dibadan, paha dan bokongRPS + 3 minggu yll timbul bercak-bercak merah dan terasa gatal. Semakin lama bercak semakin meluas. Rasa gatal biasanya datang terutama pada saat berkeringat. Terlihat juga bekas garukan. Menurut ibu pasien, anaknya belum pernah diperiksakan ke dokter. Pernah diobati dengan minyak zaitun dan membaik.RPKKeluarga tidak ada yang mengalami sakit serupaPemeriksaanPredileksiPerut (Pusar), bokong, pahaUKKLesi bulat, lonjong berbatas tegas terdiri dari eritem dan skuama terdapat erosi dan eksoriasi.Pemeriksaan LabTidak dilakukan

Diagnosis bandingTinea korporis : Makula hiperpigmentasi dengan tepi yang lebih aktifDermatitis kontak alergi karena gesper celana : Makula hiperpigmentasi dengan skuama halusDermatitis seboroik intertrigo : Makula eritematosa dengan skuama berminyak diatasnyaPsoriasis Vulgaris : Makula eritematosa dengan skuama putih tebal diatasnyaDermatitis numularis : Makula eritematosa eksudatif, besarnya numuler, terkadang hiperpigmentasi

DiagnosisTinea Korporis Terapi- Topikal: Exoderil cream 2 dd 1 ue- Sistemik: Lusanoc tab CTM tab Sacc. Lac q.s M.f.la pulv dtd No. XV S 1 dd pulv I

PembahasanTinea KorporisSinonimTinea sirsinata, tinea glabrosa, Scherende Flechte, Kurap, Herpes sircine trichophytique, tinea arkuata DefinisiPenyakit kulit yg disebabkan oleh jamur superfisial golongan dermatofita, menyerang daerah kulit tak berambut pada wajah, badan, lengan dan tungkai.EtiologiTerdapat bermacam-macam dermatofita dapat menyebabkan penyakit ini, tetapi yang paling sering adalah Microsporum canis, Trichophyton rubrum, dan Trichophyton Mentagrophytes EpidemiologiUmur: Semua umur tetapi lebih sering orang dewasaJenis Kelamin : Menyerang pria & wanitaBangsa/Ras: Penyakit ini tersebar diseluruh duniaDaerah: Terutam pada daerah tropisMusim/Iklim : Insiden meningkat pada kelembapan udara yg tinggiKebersihan: Sangat mempengaruhi perkembangan penyakitKeturunan: Tidak berpengaruhLingkungan: Lingkungan yg kotor mempengaruhi perkembangan penyakitSimtomatologiGejala subjektif : Biasanya berupa rasa gatal Predileksi : Muka, badan, ekstremitas, dan glutea Gejala objektif : Biasanya berupa lesi bulat, lonjong atau berbentuk bulan sabit, batas tegas, terdiri dari eritem, skuama, kadang-kadang disertai dengan papula atau vesikula ditepinya.

Cont Bila digaruk akan timbul erosi dan/ atau ekskoriasi dengan krusta diatasnya. Umumnya merupakan bercak-bercak yang terpisah satu sama lain. Dapat pula dijumpai lesi yang tepinya polisiklik akibat konfluensi beberapa lesi Bentuk dengan tanda radang lebih nyata, lebih sering dilihat pada anak-anak daripada orang dewasa karena umumnya mereka mendapat infeksi baru pertma kali

DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang khas dan lokasinya serta pada pemeriksaan kerokan kulit dengan mikroskopik langsung memakai larutan KOH 10-20 % untuk melihat hifa atau spora Pemeriksaan biakan agar

Diagnosis BandingTinea korporis : Makula hiperpigmentasi dengan tepi yang lebih aktifDermatitis kontak alergi karena gesper celana : Makula hiperpigmentasi dengan skuama halusDermatitis seboroik intertrigo : Makula eritematosa dengan skuama berminyak diatasnyaPsoriasis Vulgaris : Makula eritematosa dengan skuama putih tebal diatasnyaDermatitis numularis : Makula eritematosa eksudatif, besarnya numuler, terkadang hiperpigmentasi

Sifilis Stadium II : pada telapak kaki/tangan tampak makula hiperpigmentasi dengan skuama yg jelas, terdapat mouse eaten alopesia.Dermatitis Kontak : ada riwayat dengan sensitizer tertentuTerapiUmum : Perbaikan higine kulit Topikal : Salep asidum salicylicum 3 %, salep sulfur Praecipitatum 3 %, Salep Whitfield, krim Mikonasol 2 %, Krim kotrimasol 1 %, krim haloprogin, salep tolnaftat 2 % Sistemik : Griseofulvin dosis 500 mg sehari selama 3-4 minggu, dapat juga Ketokenazol 200 sehari selama 3-4 minggu, itrakonazol 100 mg sehari selama 2 minggu, atau terbinafin 250 mg sehari selaam 2 minggu

PrognosisRespon terhadap pengobatan umumnya baik

TERIMA KASIH