presentasi kasus

38
SEORANG LAKI-LAKI 58 TAHUN DENGAN MONOPLEGIA INFERIOR DEXTRA Pembimbing dr. Suratno, Sp.S.(K) Presentasi Kasus Disusun Oleh Nurul Dwi Utami G99142001 Gerry Febrian R G99142002 Antonius Setyo W G99142003 Dwiana Ardianti G99142004 G Harldy Parendra G99142005 Alvian Oscar Irawan G99142006 Andreas Agung K G99142007 Novian Anindito S G99142008 Rabi’atul Adawiyah G99142009 Arifa Martha Santoso G99142010 Istna Sofia Aulia G99142011

Upload: ifan-mendrofa

Post on 06-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

fuck

TRANSCRIPT

ThemeGallery PowerTemplate

SEORANG LAKI-LAKI 58 TAHUN DENGAN MONOPLEGIA INFERIOR DEXTRA Pembimbingdr. Suratno, Sp.S.(K)Presentasi KasusDisusun OlehNurul Dwi UtamiG99142001Gerry Febrian RG99142002Antonius Setyo WG99142003Dwiana ArdiantiG99142004G Harldy ParendraG99142005Alvian Oscar IrawanG99142006Andreas Agung KG99142007Novian Anindito SG99142008Rabiatul AdawiyahG99142009Arifa Martha SantosoG99142010Istna Sofia Aulia G99142011Tn. S / 58 thKedung Bunder, Bojonegoro, Jawa Timur No RM : 01-30-15 53 Tanggal Masuk : 19 Mei 2015Tanggal Periksa : 25 Mei 2015IDENTITAS PASIEN

Tungkai & kaki kanan tidak dapat digerakkan. KELUHAN UTAMAAnamnesisNyeri di tungkai kanan bawah dan atas, daerah selangkangan kanan, dan pinggang bagian kanan, tapi tidak menjalar.Berat saat berjalan dengan tungkai kanan.2 hariSMRSHari masuk RSAnamnesisNyeri di tungkai kanan bawah dan atas, daerah selangkangan kanan, dan pinggang bagian kanan, tapi tidak menjalar.Tungkai & kaki kanan tidak dapat digerakkan.Kesemutan pada tungkai dan kaki kanan.Tidak bisa BAK & BAB.2 hariSMRSHari masuk RSAnamnesisTungkai & kaki kanan tidak dapat digerakkan.Kesemutan pada tungkai dan kaki kanan.Tidak bisa BAK & BAB.Terpasang DC dari puskesmas.2 hariSMRSHari masuk RSRiwayat Penyakit DahuluRiwayat Stroke: disangkal Riwayat Pekerjaan: petani, angkat-angkat beratRiwayat penyakit jantung: disangkalRiwayat Trauma: disangkalRiwayat Hipertensi: disangkalRiwayat DM: disangkalRiwayat Penyakit KeluargaRiwayat sakit jantung : disangkalRiwayat Hipertensi : disangkalRiwayat keluhan serupa : disangkalRiwayat DM : disangkalRiwayat KebiasaanRiwayat konsumsi alkohol : disangkalRiwayat merokok: selama 40 tahun, sehari 10 batang Riwayat pengobatan:minum obat asam urat dan herbal untuk mengatasi nyeri Anamnesa SistemikNyeri tungkai kanan bawah dan atas, daerah selangkangan kanan, pinggang bagian kanan, tapi tidak menjalar.Kesemutan tungkai dan kaki kanan.Kkelemahan tungkai dan kaki kananExtremitas inferiorPemeriksaan FisikStatus neurologisGCS = E4 V5 M6Fx Luhur = dbnFx Otonom = retensi urin dan alviFx sensorik = paresthesia L1 dextraFx motorik =KTRFRP5/5/5 +2+2+1+2----5/5/50/0/05/5/5NNNNMeningeal signsKaku kuduk: (-)Brudzinski I: (-)Brudzinski II: (-)Brudzinski III: (-)Brudzinski IV: (-)Kernig: (-)

Status neurologisNervus CranialisN II, III: RC (+ / +), pupil isokor (3mm/3mm)II, IIV, VI pergerakan bola mata dbnN VII dbnN XII dbnStatus neurologiscolumna vertebralis & provokasi nyeriKelainan : (-) Nyeri tekan/ketok : (-) Laseque: (-/-)Patrick Sign : (-/-) Kontra Patrick Sign : (-/-) Status neurologisPemeriksaan PenunjangLab (19 Mei 2015) Hb : 13.5Hct : 41AL : 6.8AT : 265AE : 4.30PT/APTT : 12.3/29.5INR : 0.970GDS : 152 Ur/Cr : 33/0,7Na+/ K+ : 134/4,1Ca2+ : 1.22Foto Thorax PA:

Simpulan:Cardiomegaly (CTR 61%)

Pemeriksaan Penunjang

Foto Lumbosacral AP/Lateral:

Pemeriksaan PenunjangSimpulan:Spondylolisthesis VL5 terhadap VL4 ke posterior grade I, Spondylosis lumbalis, Degenerative disc disease of the spine,Unstable lumbosacral joint AssessmentK: Monoplegia inferior dextra, hipoesthesia L1 dextra, retensi urin dan alviT: Myelum setinggi segmen L1E: Degenerative disc diseasedd: spondylotisthesis, HNP, canalis stenosisTerapiInfus NaCl 0.9% 20 tpmInjeksi Vitamin B12 500mg/12 jam i.v.Injeksi Methyl Prednisolone 125 mg/8 jam i.v.Injeksi Ketorolac 30 mg/12 jamDulcolax supposituriaPlanningMondok bangsalEKGMRI thoracolumbal dengan kontrasPrognosis Ad vitam: dubia ad bonamAd sanam: dubia ad bonamAd fungsionam: dubia ad bonamTINJAUAN PUSTAKADermatom SensorikDan Lesi Medulla SpinalisDermatom SensorikDermatom adalah area kulit yang dipersarafi terutama oleh satu nervus spinalis. Ada 8 Nn. cervicales, 12 Nn. thoracales, 5 Nn. Lumbales, dan 5 Nn. sacrales. Manfaat klinikMenemukan level segmen kerusakan saraf spinalis

Pemetaan dermatomC2-4: C3 inferior cervical sampai clavicula, C4 tepat dibawah claviculaC5-T1: C5 lengan lateral dan superior siku, C6 lengan bawah dan radius, C7 jari tengah, C8 lateral tangan, T1 medial lengan bawahT2-12: daerah axilla sampai thoraxL1-5: L1 daerah pinggul dan inguinal, L2 & L3 anterior femur, L4 & L5 medial dan lateral kaki bagian bawahS1-5: S1 meliputi tumit dan kaki bagian belakang, S2 bagian belakang femur, S3 sisi medial gluteus, S4-5 daerah perineumPemetaan Dermatom (contd.)

Pemetaan Dermatom (contd.)Lesi Medulla SpinalisAnatomi Medulla spinalisBentuk silinder ,diameter < 2 cmSubstantia alba & substantia griseaCanalis centralis vertebraeForamen magnum - conus medullaris (VL1-2)Cauda equinaMeninges spinalis (piamater, duramater, dan arachnoideamater) (~VS5)

Manfaat klinikEtiologi lesi medulla spinalisLesi traumatik: melibatkan gaya eksternal seperti tembakan, kecelakaan, jatuhLesi non-traumatik: penyakit motorneuron, myelopati spondilotik, infeksi, inflamasi, penyakit vaskular, neoplasma, kondisi toksik dan metabolik, kelainan kongenital dan perkembangan

Level Lesi Medulla SpinalisTINJAUAN PUSTAKADegenerasi Discus IntervertebralisDegenerasi Discus IntervertebralisMerupakan hilangnya sifat bantalan struktur semi-kaku (discus intervertebralis) cervicalis yang memisahkan dan menahan kolom tulang (vertebrae) cervicalis secara bertahap akibat proses degenaratif.Dekade ketiga dehidrasi nucleus pulposus secara gradual discus bertambah kaku gaya tekan disalurkan ke anulus secara asimetris dapat terjadi ruptur atau herniasiTemuan:Sklerosis end plateOsteofitPenyempitan celah sendi (kompresi)

Klinis:LBPNyeri yang menyebar ke gluteus dan extremitas inferior.Nyeri yang bertambah berat dengan batuk, tertawa, dan straining.Rasa kebas (numbness) pada extremitas inferior.Kelemahan otot yang selanjutnya dapat menjadi atrofi.Spasme otot.

LBP pada degenerasi discusDegenerasi discus instabilitas segmental hiperekstensi segmental subluksasi posterior nyeri pinggang

Foto Lumbosacral AP/Lateral:

Pemeriksaan PenunjangSimpulan:Spondylolisthesis VL5 terhadap VL4 ke posterior grade I, Spondylosis lumbalis, Degenerative disc disease of the spine,Unstable lumbosacral joint Daftar PustakaApsari PIB, Suyasa IK, Maliawan S, Kawiyana S (2013). Lumbar spinal canal stenosis diagnosis dan tatalaksananya. Portal Garuda.Fraser JF, Huang RC (2003). Pathogenesis, presentation, and treatment of lumbar spinal stenosis associated with coronal or sagittal spinal deformities. Neurosurg Focus, 14:6.Garfin SR, Herkowitz HN, Mirkovic S (1999). Spinal Stenosis. Journal Bone Joint Surg Am, 81:572-86.Panjaitan N (2004). Upaya pencegahan terjadinya low back pain pada perawat di instalasi perawatan intensif rumah sakit materna medan. Universitas Sumatera Utara. Tesis.Purwanto ET. Hernia nukleus pulposus lumbalis. Dalam: Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA (eds) (2003). Nyeri punggung bawah. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), pp:133-48.Siebert E, Prss H, Klingebiel R, et al (2009). Lumbar spinal stenosis: Syndrome, diagnostics and treatment. Nat. Rev. Neurol, 5:392403Snell RS (2006). Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran, ed 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Spivak JM (1998). Current concepts review - degenerative lumbar spinal stenosis. Journal Bone Joint Surg Am, 80:1053-66.Yong PY, Alias NAA, Shuaib IL (2003). Correlation of clincal presentation, radiography, and magnetic resonance imaging for low back pain - a preliminary survey. Kuala Lumpur: J HK Coll radiol, pp:144-151.

TERIMA KASIH