presentasi kasus
DESCRIPTION
kausu poli paruTRANSCRIPT
Presentasi Kasus Pasien Poli
PneumoniaDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala - Puskesmas Lampoh Daya
Disusun oleh :
Mirza Syahputra0607101010018
Pembimbing :
dr. Yunita Arliny, Sp.P
BAGIAN ILMU FAMILY MEDICINEFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH2012
STATUS PASIEN POLI PUSKESMAS LAMPOH DAYA
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. A
Umur : 44 tahun
Alamat : Punge Blang cut
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Suku : Aceh
Pekerjaan : swasta
Tanggal Pemeriksaan : 15 Oktober 2012
No Rekam medik : 087
Jaminan : JKA
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Batuk
Keluhan tambahan :
Badan lemas, demam, sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 3 minggu yang lalu.
Batuk yang dikeluhkan adalah batuk kering yang sesekali berdahak. Batuk tidak mengeluarkan
darah, pasien juga mengeluhkan demam yang dirasakan sejak 3 minggu yang lalu, dan terus
menerus. Pasien selama ini juga mengeluhkan badan terasa lemah dan nafas terasa sesak yang
dirasakan sesekali dan mulai memberat sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengaku seorang perokok
sejak umur 17 tahun sampai sekarang, dengan jumlah rokok 1 bungkus sehari. Riwayat sesak
nafas di malam hari disangkal. Bangun dari tidur karena sesak nafas disangkal, pasien mengaku
berat badan pasien turun namun tidak begitu jauh. Nafsu makan pasien berkurang, keringat
malam disangkal pasien
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat hipertensi : disangkal
Diabetes mellitus : disangkal.
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit kuning : disangkal
Riwayat penyakit asma : disangkal
Riwayat penyakit diabetes : disangkal
Riwayat Epistaksis : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tn. j Ny. s
67 thn 63 thn
Tn. M Ny. N Tn. A Ny. A Tn.M Ny.J An. M
49 thn 35 thn 44thn 28 thn 43 thn 40 thn 35 thn
An. H An.R An.N
12 thn 4 thn 2 bulan
Keterangan :
Laki-laki Pasien
Perempuan Tinggal satu rumah
Riwayat Pemakaian Obat :
Obat batuk dari puskesmas
III. PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis
- Tekanan Darah : 130/70 mmHg
- Nadi : 88 x / menit
- Pernafasan : 20 x / menit
- Suhu : 36,8 0C
IV. STATUS INTERNUS
a. Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : Cepat kembali
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Oedema : (-)
Anemia : (-)
b. Kepala
Rambut : Hitam, sukar dicabut
Wajah : Simetris, edema (-), deformitas(-).
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), ikterik (-/-), refleks cahaya
langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+),
pupil isokor 3 mm/3 mm, diplopia (-)
Telinga : Serumen (-/-)
Hidung : Sekret (-/-)
Mulut
Bibir : Bibir pucat (-), mukosa basah (+), sianosis (-)
Lidah : Tremor (-), hiperemis (-)
Tonsil : Hiperemis (-/-)
Faring : Hiperemis (-)
c. Leher
Inspeksi : Simetris
Palpasi : JVP (normal) R-2 cm H2O,
pembesaran KGB (-)
Kaku kuduk (-)
d. Thorax
Inspeksi
Statis : Simetris, cardiac bulging(-), bentuk normochest
Dinamis : Pernafasan abdominal-thoracal
Retraksi suprasternal (-)
Retraksi interkostal (-)
Retraksi epigastrium (-)
Paru
Inspeksi : Statis; simetris, Dinamis; simetris
Kanan Kiri
Palpasi : Fremitus Normal Fremitus Normal
Perkusi : Sonor Sonor
Auskultasi : Vesikuler Normal Vesikuler Normal
Ronchi(+)minimal, wheezing(-) Ronchi(+), wheezing(-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V LMCS.
Perkusi : Atas : Sela iga III sinistra
Kiri : ICS V, dua jari medial linea midclavicula
Kanan : ICS V, linea parasternal dextra
Auskultasi : BJ I > BJ II normal, regular, bising (-), gallop (-)
e. Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (-), tumor (-), vena collateral (-)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), defans muscular (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement tidak teraba
Perkusi : Timpani, shifting dullness(-)
Auskultasi : Peristaltik usus normal
f. Genitalia : Tidak diperiksa
g. Anus : Tidak diperiksa
h. Tulang Belakang : Simetris
i. Kelenjar Limfe : Pembesaran KGB (-)
j. Ekstremitas : Akral hangat
Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianosis - - - -
Oedema - - - -
Fraktur - - - -
Paresis - - - -
V. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah rutin
2. Sputum BTA
3. USG Ginekologis
VI. DIAGNOSA BANDING
1. Pneumonia
2. Tb paru
VI. DIAGNOSA KERJA
pneumonia
VII. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologis
Amoksisilin 3x500 mg
Paracetamol 3x500 mg
Ambroxol 3x30 mg
2. Non Farmakologis
Olahraga teratur
Hindari stress
Berhenti merokok
Istirahat teratur
PEMBAHASAN KASUS
Pneumonia
Definisi
Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia secara klinis dibedakan atas pneumonia lobaris, bronkopneumonia aspirasi misalnya
akibat aspirasi minyak tanah. Kuman penyebab banyak macamnya dan berbeda menurut sumber
penularan (komunitas / nosokomial). Jenis komunitas 47 – 74% disebabkan oleh bakteri, 5 –
20% oleh virus atau mikoplasma, dan 17 – 43% tidak diketahui penyebabnya. Pengobatan jenis
komunitas ini sangat memuaskan apapun penyebabnya.
Penyebab
Penyebab pneumonia adalah:
1. Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenzae
2. Virus: virus influenza, chicken-pox(cacar air)
3. Organisme mirip bakteri: Mycoplasma pneumoniae(terutama pada anak-anak dan dewasa
muda)
4. Jamur tertentu.
− Pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya
terjadi pada umur 2 – 3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh
bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gambaran klinis
− Secara klinis gambaran pneumonia bakterialis beragam menurut jenis kuman penyebab, usia
penderita , dan beratnya penyakit. Beberapa bakteri penyebab memberikan gambaran yang khas,
misalnya pneumonia lobaris karena S.pneumoniae, atau empiema dan pneumatokel oleh
S.aureus.
− Klasifikasi pneumonia pada balita sesuai dengan manajemen terpadu balita sakit yaitu batuk
disertai dengan napas cepat (usia < 2 bulan > 60 x/menit, 2 bulan – 1 tahun > 50 x/menit, 1-5
tahun > 40 x/menit
ada dasarnya gejala klinisnya dapat dikelompokkan atas :
§ gejala umum infeksi: demam, sakit kepala, lesu,
§ gejala umum penyakit saluran pernapasan bawah: seperti takipneu, dispneu, retraksi atau napas
cuping hidung, sianosis.
§ tanda pneumonia: perkusi pekak pada pneumonia lobaris, ronki basah halus nyaring pada
bronkopneumonia dan bronkofoni positif.
§ batuk yang mungkin kering atau berdahak mukopurulen, purulen, bahkan mungkin berdarah.
§ tanda di ekstrapulmonal
− Leukositosis jelas pada pneumonia bakteri dan pada sputum dapat dibiak kuman penyebabnya.
− Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan foto toraks, sedangkan uji serologi dapat menentukan
jenis infeksi lainnya. Selain memastikan diagnosis, foto toraks juga dapat digunakan untuk
menilai adanya komplikasi.
Diagnosis
− Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pneumonia.
− Pada pemeriksaan dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki.
− Pemeriksaan penunjang : rontgen dada, pembiakan dahak, hitung jenis darah, gas darah arteri.
Penatalaksanaan
− Penderita pneumonia dapat dirawat di rumah, namun bila keadaannya berat penderita harus
dirawat di rumah sakit untuk mendapat perawatan yang memadai, seperti cairan intravena bila
sangat sesak, oksigen, serta sarana rawat lainnya. Bayi memerlukan perhatian lebih khusus lagi.
− Diberikan kotrimoksazol 2 x 2 tablet.
Dosis anak:
• 2 – 12 bulan : 2 x ¼ tablet
• 1 – 3 tahun : 2 x ½ tablet
• 3 – 5 tahun : 2 x 1 tablet
− Antibiotik pengganti adalah amoksisilin atau ampisilin.
− Pada kasus dimana rujukan tidak memungkinkan diberikan injeksi amoksisilin dan / atau
gentamisin.
− Pada orang dewasa terapi kausal secara empiris adalah penisilin prokain 600.000 – 1.200.000
IU sehari atau ampisilin 1 gram 4 x sehari terutama pada penderita dengan batuk produktif. Bila
penderita alergi terhadap golongan penisilin dapat diberikan eritromisin 500mg 4 x sehari.
Demikian juga bila diduga penyebabnya mikoplasma (batuk kering).
− Tergantung jenis batuk dapat diberikan kodein 8 mg 3 x sehari atau brankodilator (teofilin atau
salbutamo