presentasi gender issue aborsi

32
Oleh : Oleh : Swat Lie Liliawati, S.H., M.Hum. Swat Lie Liliawati, S.H., M.Hum. Prof. dr. Sulaiman sastrawinata, Sp.OG. Prof. dr. Sulaiman sastrawinata, Sp.OG. dr. drs. Pinandojo Djojosoewarno, AIF. dr. drs. Pinandojo Djojosoewarno, AIF.

Upload: angga-herlambang-nagarasit-liong

Post on 15-Dec-2015

177 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Presentasi Gender Issue Aborsi

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Gender Issue Aborsi

Oleh :Oleh :

Swat Lie Liliawati, S.H., M.Hum.Swat Lie Liliawati, S.H., M.Hum.

Prof. dr. Sulaiman sastrawinata, Sp.OG.Prof. dr. Sulaiman sastrawinata, Sp.OG.

dr. drs. Pinandojo Djojosoewarno, AIF.dr. drs. Pinandojo Djojosoewarno, AIF.

Page 2: Presentasi Gender Issue Aborsi

Gender issueGender issue

Konstruksi sosialKonstruksi sosial yang membedakan yang membedakan kedudukan antara laki-laki dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan.perempuan. Dari sifatnya merupakan Dari sifatnya merupakan tugas, peran, nilai-nilai yang tugas, peran, nilai-nilai yang dilekatkan pada perempuan dan laki-dilekatkan pada perempuan dan laki-laki karena konstruksi sosial laki karena konstruksi sosial berdasarkan waktu, budaya dan berdasarkan waktu, budaya dan kelas sosial.kelas sosial.

Page 3: Presentasi Gender Issue Aborsi

Perbedaan kodrati antara laki-laki Perbedaan kodrati antara laki-laki dan perempuandan perempuan

- - Memiliki rahim, menyebabkan Memiliki rahim, menyebabkan perempuan perempuan

memiliki kemampuan untuk mengandungmemiliki kemampuan untuk mengandung

dan melahirkan.dan melahirkan.

- - Organ vital (kelamin dan payudara)Organ vital (kelamin dan payudara)

menyebabkan wanita dapat menyusui.menyebabkan wanita dapat menyusui.

- - Kekuatan otot, daya tahan, hormon.Kekuatan otot, daya tahan, hormon.

Page 4: Presentasi Gender Issue Aborsi

Teori Nature Teori Nurture

Pria berada di sektor domestik, perempuan di sektor rumah tangga adalah merupakan pemberian alam

Pembedaan laki-laki dan perempuan di luar yang kodrati adalah merupakan konstruksi masyarakat

Page 5: Presentasi Gender Issue Aborsi

ABORSIABORSI

Abortus – Keguguran kandunganAbortus – Keguguran kandungan

Ada 2 Macam :Ada 2 Macam :

• Abortus spontanAbortus spontan

• Abortus buatanAbortus buatan

- abortus provocatus therapeticus-- abortus provocatus therapeticus-legallegal

- abortus provocatus criminalis-ilegal- abortus provocatus criminalis-ilegal

Page 6: Presentasi Gender Issue Aborsi

Istilah-istilah berkaitan dengan Istilah-istilah berkaitan dengan aborsiaborsi

a.a. Aborsi/Pengguguran/Procured Aborsi/Pengguguran/Procured Abortion/Abortus Provocatus/Induced Abortion/Abortus Provocatus/Induced Abortion.Abortion.

Batasan medis usia aborsi adalah Batasan medis usia aborsi adalah penghentian kehamilan pada usia mana penghentian kehamilan pada usia mana janin tidak dapat hidup di luar janin tidak dapat hidup di luar kandungan, yaitu usia kurang dari 2 kandungan, yaitu usia kurang dari 2 minggu dan berat kurang dari 500 minggu dan berat kurang dari 500 gram.gram.

Page 7: Presentasi Gender Issue Aborsi

b.Aborsi Eugenetikb.Aborsi EugenetikPenghentian kehamilan untuk Penghentian kehamilan untuk menghindari kelahiran bayi cacat atau menghindari kelahiran bayi cacat atau mempunyai penyakit genetis.mempunyai penyakit genetis.

c.c. Aborsi Langsung-Tak LangsungAborsi Langsung-Tak LangsungAborsi langsung ialah intervensi Aborsi langsung ialah intervensi medis yang tujuannya secara medis yang tujuannya secara langsung membunuh janin, langsung membunuh janin, sementara Aborsi tak langsung, sementara Aborsi tak langsung, dimana aborsinya sendiri tidak dimana aborsinya sendiri tidak dimaksudkan dan bukan menjadi dimaksudkan dan bukan menjadi tujuan dari intervensi medis tersebut.tujuan dari intervensi medis tersebut.

Page 8: Presentasi Gender Issue Aborsi

d.Selective abortiond.Selective abortion

Adalah penghentian kehamilan karena Adalah penghentian kehamilan karena janin yang dikandung tidak memenuhi janin yang dikandung tidak memenuhi kriteria yang diinginkan.kriteria yang diinginkan.

e.e. Embrio Reduction (Pengurangan Embrio Reduction (Pengurangan embrio)embrio)

Dilakukan apabila pembuahan artifisial Dilakukan apabila pembuahan artifisial (IVF), embrio yang berkembang (IVF), embrio yang berkembang menjadi beberapa janin maka menjadi beberapa janin maka dianjurkan untuk pengurangan dianjurkan untuk pengurangan embrio.embrio.

Page 9: Presentasi Gender Issue Aborsi

f.f. Partial Birth AbortionPartial Birth Abortion (Dalam kedokteran (Dalam kedokteran ini tidak dianggap aborsi)ini tidak dianggap aborsi)Adalah istilah politik/hukum yang dalam Adalah istilah politik/hukum yang dalam istilah medis dikenal denga intact dilation istilah medis dikenal denga intact dilation and extraction (D&X) dengan memberi and extraction (D&X) dengan memberi obat agar cervix (leher rahim) terbuka obat agar cervix (leher rahim) terbuka secara prematur, kemudian bayi diputar secara prematur, kemudian bayi diputar posisinya dan ditusuk setelah meninggal posisinya dan ditusuk setelah meninggal baru dikeluarkan. Cara ini untuk bayi baru dikeluarkan. Cara ini untuk bayi diatas 20 minggu, sehingga pengeluaran diatas 20 minggu, sehingga pengeluaran janin tidak mungkin dengan obat tetapi janin tidak mungkin dengan obat tetapi harus dengan alat isap (vacuum harus dengan alat isap (vacuum aspiration). Sebenarnya cara ini tidak aspiration). Sebenarnya cara ini tidak dapat digolongkan sebagai aborsi tetapi dapat digolongkan sebagai aborsi tetapi pembunuhan bayi (infanticide).pembunuhan bayi (infanticide).

Page 10: Presentasi Gender Issue Aborsi

KAITAN GENDER ISSUE KAITAN GENDER ISSUE DENGAN ABORSIDENGAN ABORSI

• Problematik gender issue dan aborsi yaitu Problematik gender issue dan aborsi yaitu jika aborsi dilarang keras, perempuan sering jika aborsi dilarang keras, perempuan sering menjadi korban, bukan hanya beban fisik menjadi korban, bukan hanya beban fisik tetapi juga psikis.tetapi juga psikis.

-- melahirkan, menyusui, bahkan mendidik melahirkan, menyusui, bahkan mendidik menjadi beban ibu, ketika laki-laki yang menjadi beban ibu, ketika laki-laki yang menghamilinya melepaskan tanggung jawab.menghamilinya melepaskan tanggung jawab.

-- Jika perempuan menikah sudah hamil laki-Jika perempuan menikah sudah hamil laki-laki acapkali tidak peduli dengan penderitaan laki acapkali tidak peduli dengan penderitaan istrinya.istrinya.

Page 11: Presentasi Gender Issue Aborsi

-- Perempuan hamil yang tidak menikah juga Perempuan hamil yang tidak menikah juga menanggung beban fisik dan mental menanggung beban fisik dan mental karena dipersalahkan, sementara laki-laki karena dipersalahkan, sementara laki-laki tidak menanggung.tidak menanggung.

-- Pada kehamilan usia dini di sekolah Pada kehamilan usia dini di sekolah umpanya siswa perempuan dikeluarkan umpanya siswa perempuan dikeluarkan sementara laki-laki yang menghamilinya sementara laki-laki yang menghamilinya mungkin teman sekelasnya tetap dapat mungkin teman sekelasnya tetap dapat bersekolah dengan tenang dan nyaman.bersekolah dengan tenang dan nyaman.

-- Pada kehamilan yang tidak dikehendaki Pada kehamilan yang tidak dikehendaki seperti akibat perkosaan atau incest, seperti akibat perkosaan atau incest, perempuan seringkali menanggung beban perempuan seringkali menanggung beban fisik dan mental seorang diri bahkan fisik dan mental seorang diri bahkan dicemooh masyarakat sekitarnya.dicemooh masyarakat sekitarnya.

Page 12: Presentasi Gender Issue Aborsi

-- Saat aborsi perempuan lah yang Saat aborsi perempuan lah yang menanggung resiko kematian akibat menanggung resiko kematian akibat pelayanan medik yang buruk.pelayanan medik yang buruk.

-- Pada aborsi ilegal, perempuan Pada aborsi ilegal, perempuan diancam pidana, sementara laki-laki diancam pidana, sementara laki-laki yang menghamilinya terbebas dari yang menghamilinya terbebas dari semua itu.semua itu.

Page 13: Presentasi Gender Issue Aborsi

PPerspektif HAMerspektif HAM

• Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada manusia sebagai manusia dan dimiliki oleh pada manusia sebagai manusia dan dimiliki oleh manusia sejak dilahirkan bukan karena diberikan manusia sejak dilahirkan bukan karena diberikan oleh negara. Penegakan hak-hak universal oleh negara. Penegakan hak-hak universal menentang ketidak adilan sosial yang berlaku bagi menentang ketidak adilan sosial yang berlaku bagi semua kelompok. Prinsip-prinsip pencerahan semua kelompok. Prinsip-prinsip pencerahan mengajarkan untuk tidak melihat adanya mengajarkan untuk tidak melihat adanya perbedaan ras, gender, agama dan etnisitas perbedaan ras, gender, agama dan etnisitas sebagai perbedaan yang bersifat vertikal (sub sebagai perbedaan yang bersifat vertikal (sub ordinasi), tanpa diskriminasiordinasi), tanpa diskriminasi

• Pada konferensi HAM II di Wina (1993), disepakati Pada konferensi HAM II di Wina (1993), disepakati konsensus oleh negara-negara anggota PBB, Hak konsensus oleh negara-negara anggota PBB, Hak Asasi Perempuan adalah Hak Asasi Manusia. Di Asasi Perempuan adalah Hak Asasi Manusia. Di Indonesia, UU No. 39 Tahun 1999, Pasal 45-51 Indonesia, UU No. 39 Tahun 1999, Pasal 45-51 mengakui bahwa kekerasan terhadap perempuan mengakui bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran HAM.adalah pelanggaran HAM.

Page 14: Presentasi Gender Issue Aborsi

TANGGUNG JAWAB BERSAMATANGGUNG JAWAB BERSAMA

HAK REPRODUKSIHAK REPRODUKSI

HAK ASASI - PASANGAN - INDIVIDU

HAK ASASI - PASANGAN - INDIVIDU

KESETARAAN PEREMPUAN = LAKI-LAKI(GENDER)

KEHAMILAN KELEBIHAN – KEUNIKAN PEREMPUAN = BEBANKEHAMILAN KELEBIHAN – KEUNIKAN PEREMPUAN = BEBAN

JumlahJumlah JarakJarak waktuwaktu Hak InformasiHak InformasiStandar Kespro - seksual

Standar Kespro - seksual

ALASAN. BIOLOGIS

. SOSIAL

ALASAN. BIOLOGIS

. SOSIAL

PEREMPUAN MENANGGUNG BEBAN

KEHAMILAN PAND. MASY NEGARAFERTILITAS

BERBASIS GENDER

Perempuan tdk berani/mau memilih kepentingannya sendiri

SUB ORDINASI

Page 15: Presentasi Gender Issue Aborsi

KESEHATANKESEHATAN

HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA

PENTING BAGI SETIAP ORANGPENTING BAGI SETIAP ORANG

KEBANGSAANKEBANGSAAN USIAUSIASOSIALSOSIALKELASKELASJENIS KELAMINJENIS KELAMIN ETNISETNIS

HAK UNTUK HIDUP SEHAT• FISIK• NON FISIK

BELUM MENJADI HAK• FAKTOR EKONOMI• SOSIAL• BUDAYA

KENYATAAN

MEMELIHARA KESEHATAN

Page 16: Presentasi Gender Issue Aborsi

PPerspektif AGAMAerspektif AGAMA

• Ada beberapa pandangan dalam Ada beberapa pandangan dalam agama-agama berkaitan dengan agama-agama berkaitan dengan kedudukan perempuan. Namun ada kedudukan perempuan. Namun ada benang merah persamaan yang dapat benang merah persamaan yang dapat ditarik yakni Tuhan tidak membedakan ditarik yakni Tuhan tidak membedakan mahluk laki-laki dan perempuan. mahluk laki-laki dan perempuan. Semua manusia sama dihadapannNya. Semua manusia sama dihadapannNya.

Page 17: Presentasi Gender Issue Aborsi

PPerspektif ETIKAerspektif ETIKA

• --pro lifepro life : Gerakan anti aborsi. Tindakan-tindakan : Gerakan anti aborsi. Tindakan-tindakan aborsi secara langsung selalu bertentangan dengan aborsi secara langsung selalu bertentangan dengan moral. Kelompok ini berpendapat bahwa foetus moral. Kelompok ini berpendapat bahwa foetus (delapan minggu sesudah konsepsi embrio zygote (delapan minggu sesudah konsepsi embrio zygote mulai membentuk wujud manusia), merupakan mulai membentuk wujud manusia), merupakan mahluk hidup yang tidak bersalah dan tidak boleh mahluk hidup yang tidak bersalah dan tidak boleh dibunuh.dibunuh.

• --pro choicepro choice : Gerakan yang menyetujui legalisasi : Gerakan yang menyetujui legalisasi aborsi. Kelompok ini berpendapat bahwa foetus, aborsi. Kelompok ini berpendapat bahwa foetus, bukan mahluk manusiawi atai dia (jikalau mahluk bukan mahluk manusiawi atai dia (jikalau mahluk manusia) tidak mempunyai hak dan kepentingan manusia) tidak mempunyai hak dan kepentingan dan tidak logis dilukiskan bersalah atau tidak dan tidak logis dilukiskan bersalah atau tidak bersalah.bersalah.

Page 18: Presentasi Gender Issue Aborsi

PPerspektif HUKUMerspektif HUKUM

• Tujuan Hukum adalah Keadilan, Tujuan Hukum adalah Keadilan, Kepastian dan kedayagunaan. Kepastian dan kedayagunaan. Keadilan tidak selalu diartikan sama Keadilan tidak selalu diartikan sama rata, melainkan dikenal pula keadilan rata, melainkan dikenal pula keadilan distributif (distributif (AristotelesAristoteles) “) “Justice is done Justice is done when equal are thread equallywhen equal are thread equally” artinya ” artinya pada kondisi yang tidak pada kondisi yang tidak sama/berbeda, untuk mencapai sama/berbeda, untuk mencapai keadilan, hukum harus keadilan, hukum harus menyeimbangkan keadaan tersebut, menyeimbangkan keadaan tersebut, dengan melindungi pihak yang lebih dengan melindungi pihak yang lebih lemah/tertindas (lemah/tertindas (option for the pooroption for the poor).).

Page 19: Presentasi Gender Issue Aborsi

UU 23/1992 Tentang KesehatanUU 23/1992 Tentang KesehatanPasal 15Pasal 15

(1)Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk (1)Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyclamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat menyclamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat ditakukan tindakan medis tertentu.ditakukan tindakan medis tertentu.

(2)Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud (2)Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan :dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan :a.a. berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut;diambilnya tindakan tersebut;b.b. oleh tenaga keschatan yang mempunyai keahlian oleh tenaga keschatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli;pertimbangan tim ahli;c.c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya;atau suami atau keluarganya;d.d. pada sarana kesehatan tertentu.pada sarana kesehatan tertentu.

(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Page 20: Presentasi Gender Issue Aborsi

KUHPidana KUHPidana Bab XIV Pasal 346 s/d 349Bab XIV Pasal 346 s/d 349

• Pasal 346 Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikankandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

• Pasal 347(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Page 21: Presentasi Gender Issue Aborsi

•Pasal 348(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Page 22: Presentasi Gender Issue Aborsi

• Pasal 349Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.

Page 23: Presentasi Gender Issue Aborsi

PPerspektif SOSIAL BUDAYAerspektif SOSIAL BUDAYA

• Relativisme budaya menyebabkan Relativisme budaya menyebabkan pandangan terhadap kedudukan pandangan terhadap kedudukan perempuan juga berbeda-beda. Meskipun perempuan juga berbeda-beda. Meskipun matriakhat lahir terlebih dahulu, namun matriakhat lahir terlebih dahulu, namun secara umum sebagian besar budaya di secara umum sebagian besar budaya di dunia ini penganut patriakhat, dan sering dunia ini penganut patriakhat, dan sering merugikan kedudukan perempuan. Di merugikan kedudukan perempuan. Di Indonesia masalah gender dari perspektif Indonesia masalah gender dari perspektif budaya sering terjadi akibat transformasi budaya sering terjadi akibat transformasi budaya yang terhambat oleh struktur budaya yang terhambat oleh struktur sosial budaya di masyarakat. sosial budaya di masyarakat.

Page 24: Presentasi Gender Issue Aborsi

• Di Indonesia secara sosial budaya Di Indonesia secara sosial budaya mulai diterima pandangan bahwa mulai diterima pandangan bahwa keadaan darurat bukan secara fisik keadaan darurat bukan secara fisik saja tetapi juga secara psikis, saja tetapi juga secara psikis, meskipun baru berupa wacana di meskipun baru berupa wacana di kalangan akademisi dan LSM kalangan akademisi dan LSM pemerhati perempuan. pemerhati perempuan.

Page 25: Presentasi Gender Issue Aborsi

Meskipun hampir di setiap lingkungan budaya Meskipun hampir di setiap lingkungan budaya peran Ibu (motherhood) adalah peran yang peran Ibu (motherhood) adalah peran yang dihormati, kedudukan tersebut masih sering dihormati, kedudukan tersebut masih sering disertai dengan kurang perhatian atau tidak disertai dengan kurang perhatian atau tidak terpenuhinya kebutuhan kesehatan perempuan. terpenuhinya kebutuhan kesehatan perempuan. Hal ini terlihat dari kenyataan :Hal ini terlihat dari kenyataan :

1.1. Masih adanya kebiasaan tradisional yang Masih adanya kebiasaan tradisional yang merugikan baik bagi kesehatan perempuan merugikan baik bagi kesehatan perempuan maupun bagi perempuan hamil.maupun bagi perempuan hamil.

2.2. Di berbagai belahan dunia masih serin terjadi Di berbagai belahan dunia masih serin terjadi berbagai diskriminasi yang berdampak negatif berbagai diskriminasi yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan hak reproduksi terhadap kesehatan dan hak reproduksi perempuan.perempuan.

3.3. Adanya ketidaksetaraan bagi perempuan dalam Adanya ketidaksetaraan bagi perempuan dalam akses pendidikan, pekerjaan, pengambilan akses pendidikan, pekerjaan, pengambilan keputusan dan sumber daya yang tersedia.keputusan dan sumber daya yang tersedia.

((Prof. Dr. Saparinah SadliProf. Dr. Saparinah Sadli))

Page 26: Presentasi Gender Issue Aborsi

Menurut Menurut Prof. dr. Sulaiman Sastrawinata, Prof. dr. Sulaiman Sastrawinata, Sp.OG.:Sp.OG.:

• Status dan hak perempuan meliputi hak Status dan hak perempuan meliputi hak seksual, hak reproduksi dan hak asasi.seksual, hak reproduksi dan hak asasi.

• Dokter berkewajiban untuk menjadi pembela Dokter berkewajiban untuk menjadi pembela kepentingan perempuan (kepentingan perempuan (advocary roleadvocary role).).

• Dokter wajib berupaya secara kontinu Dokter wajib berupaya secara kontinu menciptakan sistem pelayanan kesehatan menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang memperhatikan aspirasi dan yang memperhatikan aspirasi dan kebutuhan perempuan serta wajib kebutuhan perempuan serta wajib menginformasikan penderitaan atau menginformasikan penderitaan atau ketidakadilan yang menimpa perempuan.ketidakadilan yang menimpa perempuan.

Page 27: Presentasi Gender Issue Aborsi

Skenario Skenario

• Pada suatu malam, seorang siswi (Pada suatu malam, seorang siswi (AA) pergi ke sebuah ) pergi ke sebuah dikotik dengan beberapa teman wanita dan laki-laki dikotik dengan beberapa teman wanita dan laki-laki teman sekolahnya. Sepulang dari diskotik dia mabuk teman sekolahnya. Sepulang dari diskotik dia mabuk berat dan dpulang diantar beberapa teman laki-berat dan dpulang diantar beberapa teman laki-lakinya. Dua bulan kemudian dia terlambat haid dan lakinya. Dua bulan kemudian dia terlambat haid dan memeriksakan diri ke laboratorium ternyata hamil. memeriksakan diri ke laboratorium ternyata hamil. AA tidak ingat siapa teman laki-laki yang telah tidak ingat siapa teman laki-laki yang telah menghamilinya dan ia juga diancam dikeluarkan dari menghamilinya dan ia juga diancam dikeluarkan dari sekolah apabila dia ketahuan hamil. Kehamilan sekolah apabila dia ketahuan hamil. Kehamilan tersebut akan menghancurkan masa depannya. tersebut akan menghancurkan masa depannya. - Pada kasus tersebut b- Pada kasus tersebut bolehkah jika olehkah jika AA melakukan melakukan aborsi?aborsi? mengapa?mengapa?- Apabila kehamilan tersebut ternyata diakibatkan oleh - Apabila kehamilan tersebut ternyata diakibatkan oleh saudara laki-laki A (incest), apakah A boleh melakukan saudara laki-laki A (incest), apakah A boleh melakukan aborsi? Jelaskan!aborsi? Jelaskan!

Page 28: Presentasi Gender Issue Aborsi

INSTUMEN YANG DIPERLUKAN UNTUK INSTUMEN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN MEMBERIKAN PERLINDUNGAN

PEREMPUAN DALAM KAITANNYA PEREMPUAN DALAM KAITANNYA DENGAN ABORSIDENGAN ABORSI

a.a. Perlunya paradigme baru Perlunya paradigme baru mengenai hak perempuan dalam mengenai hak perempuan dalam bidang sosial budaya, hukum dan bidang sosial budaya, hukum dan agama sehingga perempuan tidak agama sehingga perempuan tidak selalu menjadi korban yang selalu menjadi korban yang dipersalahkan dalam pengguguran dipersalahkan dalam pengguguran kehamilan yang tidak dikehendaki. kehamilan yang tidak dikehendaki. (misal: perkosaan, incest, dsb). (misal: perkosaan, incest, dsb).

Page 29: Presentasi Gender Issue Aborsi

b.Bilamana mungkin menarik instrumen hukum b.Bilamana mungkin menarik instrumen hukum yang mempidana aborsi diubah, untuk yang mempidana aborsi diubah, untuk menarik tindakan punitif yang dikenakan menarik tindakan punitif yang dikenakan kepada perempuan yang menjalani aborsi.kepada perempuan yang menjalani aborsi.

c.c.Memprioritaskan kehamilan yang tidak Memprioritaskan kehamilan yang tidak dikehendaki melalui keluarga berencana dan dikehendaki melalui keluarga berencana dan pendidikan seks (seks education) dan pendidikan seks (seks education) dan mengurangi tingkat tingkat kematian ibu mengurangi tingkat tingkat kematian ibu melalui layanan ibu yang aman dan bantuan melalui layanan ibu yang aman dan bantuan prenatal.prenatal.

d.Mengawasi pemberian layanan kesehatan d.Mengawasi pemberian layanan kesehatan kepada perempuan oleh lembaga-lembaga kepada perempuan oleh lembaga-lembaga publik, non pemerintah, swasta, guna publik, non pemerintah, swasta, guna memenjamin kualitas pelayanan.memenjamin kualitas pelayanan.

Page 30: Presentasi Gender Issue Aborsi

e.e.Mengharuskan semua layanan kesehatan Mengharuskan semua layanan kesehatan agar sesuai hak asasi perempuan agar sesuai hak asasi perempuan termasuk hak otonomi, privasi, termasuk hak otonomi, privasi, kerahasiaan, persetujuan berdasarkan kerahasiaan, persetujuan berdasarkan pengetahuan (informed consent) dan pengetahuan (informed consent) dan pilihan.pilihan.

f.f. Memastikan bahwa kurikulum pelatihan Memastikan bahwa kurikulum pelatihan pekerja kesehatan mencakup pelajaran pekerja kesehatan mencakup pelajaran yang menyeluruh wajib peka gender yang menyeluruh wajib peka gender terutama yang berkaitan dengan terutama yang berkaitan dengan kesehatan perempuan dan Hak Asasi kesehatan perempuan dan Hak Asasi Manusia.Manusia.

Page 31: Presentasi Gender Issue Aborsi

• Apabila aborsi dilegalisasi maka kelompok Apabila aborsi dilegalisasi maka kelompok yang memperjuangkan legalisasi aborsi di yang memperjuangkan legalisasi aborsi di Indonesia adalah ‘Forum Kesehatan Indonesia adalah ‘Forum Kesehatan Perempuan’, mereka mengusulkan legalisasi Perempuan’, mereka mengusulkan legalisasi aborsi dengan syarat:aborsi dengan syarat:

a.a. Aborsi hanya dipraktikkan dalam klinik atau Aborsi hanya dipraktikkan dalam klinik atau fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah dan organisasi-organisasi profesi pemerintah dan organisasi-organisasi profesi medis;medis;

b.b. Aborsi hanya dilakukan tenaga profesional Aborsi hanya dilakukan tenaga profesional terdaftar yang memiliki izin untuk itu dan terdaftar yang memiliki izin untuk itu dan memiliki kualifikasi;memiliki kualifikasi;

c.c. Harus disediakan konseling bagi perempuan Harus disediakan konseling bagi perempuan sesudah dan sebelum aborsi.sesudah dan sebelum aborsi.

d.d. Harus ditetapkan tarif baku yang terjangkau Harus ditetapkan tarif baku yang terjangkau oleh masyarakat.oleh masyarakat.

Page 32: Presentasi Gender Issue Aborsi