prarancangan pabrik xylitol dari bagas tebu …digilib.unila.ac.id/55417/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PRARANCANGAN PABRIK XYLITOL DARI BAGAS TEBU
DENGAN METODE HIDROLISIS ENZIM – HIDROGENASI
KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN
(Perancangan Reaktor Hidrogenasi (RE-401))
(Skripsi)
Oleh :
WANDA GUSTINA UTAMI
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRACT
MANUFACTURING OF XYLITOL FROM SUGARCANE BAGASSE
BY ENZYME HYDROLYSIS – HIDROGENATION METHOD
CAPACITY 40.000 TONS/YEAR
(Design of Hidrogenation Reactor (RE-401))
By
WANDA GUSTINA UTAMI
Xylitol plant with materials sugarcane bagasse is planned to be built in
Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Establishment of this plant is based on
some consideration due to the raw material resourcess, the transportation, the
labors availability and also the environmental condition.This plant is meant to
produce 40.000 tons/year xylitol with operation time 24 hour/day, 330 hour/year.
Raw materials used consist of sugarcane bagasse 27.770,7367 kg/hour. The utility
units consist of water supply system, instrument air supply system, electrical
supply system and waste treatment system.
The bussines entity form is Limited Liability Company (Ltd) using line
and staff organizational structure with 192 labors.
From the economic analysis, it is obtained that: Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 907.785.874.965,-
Working Capital Investment (WCI) = Rp. 160.214.782.083,-
Total Capital Investment (TCI) = Rp. 1.068.000.657.048,-
Break Even Point (BEP) = 44,6697%
Shut Down Point (SDP) = 29,1324%
Pay Out Time before taxes
Pay Out Time after taxes
Return on Investment before taxes
(POT)b
(POT)a
(ROI)b
=
=
=
3,0732 year
3,5169 year
80,0078%
Return on Investment after taxes (ROI)a = 64,0062%
Discounted cash flow (DCF) = 27,67% Considering the summary above, it is proper to study the establishment of xylitol plant further, because the plant is profitable and has good prospects.
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK XYLITOL DARI BAGAS TEBU
DENGAN METODE HIDROLISIS ENZIM - HIDROGENASI
KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN (Perancangan Reaktor Hidrogenasi (RE-401))
Oleh
WANDA GUSTINA UTAMI
Pabrik xylitol berbahan baku bagas tebu direncanakan didirikan di Terusan
Nunyai, Lampung Tengah. Pendiriaan pabrik berdasarkan atas pertimbangan
ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang
mudah didapatkan, dan kondisi lingkungan. Pabrik direncanakan memproduksi
xylitol sebanyak 40.000 ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330
hari/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah bagas tebu sebanyak 27.770,7367
kg/jam. Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik terdiri dari unit pengadaan air,
pengadaan udara instrument, unit penyedia listrik, dan unit pengolahan limbah.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 192 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 907.785.874.965,-
Working Capital Investment (WCI) = Rp. 160.214.782.083,-
Total Capital Investment (TCI) = Rp. 1.068.000.657.048,-
Break Even Point (BEP) = 44,6697%
Shut Down Point (SDP) = 29,1324%
Pay Out Time before taxes
Pay Out Time after taxes
Return on Investment before taxes
(POT)b
(POT)a
(ROI)b
=
=
=
3,0732 tahun
3,5169 tahun
80,0078%
Return on Investment after taxes (ROI)a = 64,0062%
Discounted cash flow (DCF) = 27,67%
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik xylitol
ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dan
mempunyai masa depan yang baik.
PRARANCANGAN PABRIK XYLITOL DARI BAGAS TEBU
DENGAN METODE HIDROLISIS ENZIM – HIDROGENASI
KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN
(Perancangan Reaktor Hidrogenasi (RE-401))
Oleh :
WANDA GUSTINA UTAMI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Teknik
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah dilakukan oleh orang lain dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atas pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana diterbitkan dalam daftar
pustaka. Selain itu saya menyatakan pada skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.
Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sanksi sesuai
hukum yang berlaku.
Bandar Lampung, Desember 2018
Wanda Gustina Utami
NPM. 1315041050
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sidomukti, pada tanggal 31
Agustus 1995, sebagai putri pertama dari dua bersaudara,
dari pasangan Bapak Slamet dan Ibu Tugiatmi.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD
Negeri 2 Sidomulyo pada tahun 2007, Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Pulau Panggung pada tahun 2010 dan
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Talang Padang pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013.
Pada tahun 2016, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung
Ringin Sari, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun
2017, penulis melakukan Kerja Praktik di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
(PUSRI Palembang), Sumatera Selatan dengan judul Tugas Khusus “Evaluasi
Kinerja Katalis Promoted Iron Pada Ammonia Converter (105-D) Unit Amoniak
Pusri-III”. Selain itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Temperatur Kalsinasi Coal Bottom Ash Pada Karakteristik Zeolit LTA Sintesis”,
dimana penelitian tersebut telah dipublikasikan pada Seminar Nasional Hasil
Penelitian Sains, Teknik dan Aplikasi Industri (SINTA) 2018.
ix
Selama kuliah penulis aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan diantaranya,
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Lampung (BEM FT
Unila) pada periode 2016-2017 sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Pengabdian,
Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTKI)
pada periode 2014-2016 sebagai Pimpinan Daerah 1 Regional Sumatera Bidang
Pengabdian Masyarakat, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung (Himatemia FT Unila) pada periode 2015/2016 sebagai
Sekretaris Departemen Hubungan Luar, Forum Silaturahim & Studi Islam
Fakultas Teknik Universitas Lampung (FOSSI FT Unila) pada periode 2015-2016
sebagai Sekretaris Departemen Hubungan Masyarakat dan pada periode 2014-
2015 sebagai Sekretaris Departemen Media dan Informasi serta menjabat sebagai
Bendahara Umum di Panitia Khusus Pemilihan Raya Universitas Lampung pada
tahun 2015.
Beberapa prestasi yang diraih oleh penulis antara lain: Juara 2 Lomba Karya Tulis
Ilmiah Engineering Expo pada tahun 2017, Penerima Hibah Program Mahasiswa
Wirausaha (PMW) Universitas Lampung pada tahun 2017, Penerima Hibah
Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-
M) oleh DIKTI pada tahun 2016, Peserta Terbaik 1 pada Latihan Kepemimpinan
dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) BEM FT Unila pada
tahun 2013, Juara 1 Lomba Cepat Tepat Bidang Kimia Tingkat Provinsi Lampung
pada tahun 2013, dan Juara 2 Olimpiade Sains Bidang Kimia Tingkat Kabupaten
Tanggamus pada tahun 2012.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap Alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT,
Dengan bangga ku persembahkan hasil karyaku ini:
Untuk kedua orang tuaku tersayang, Bapak Slamet dan Ibu Tugiatmi yang
tidak lelah terus mendukung setiap langkahku dan melimpahkan kasih sayang
serta pengorbanan kepadaku selama ini.
Terima kasih karena telah menghadirkan namaku di setiap sujud
dan do’amu Pak, Bu. Serta permohonan maaf yang tak terhitung jumlahnya
untuk tetasan keringat dan air mata yang jatuh demi keberhasilan, kesuksesan,
dan kebahagiaan anak-anakmu.
Untuk dosen-dosen dan guru-guru yang ku hormati. Terima kasih telah
mengajarkanku ilmu pengetahuan dan akhlak untuk menghadapi dunia.
Untuk almamater tercinta, Universitas Lampung,
Terima kasih sudah menjadi tempat bagiku untuk berakar, tumbuh dan mekar.
Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Aamiin.
MOTTO
“... Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.”
-Q.S. Ar-Ra’d : 28-
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang
tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang
tidak pernah puas, dan dari do’a yang tidak dikabulkan”
-HR. Muslim no. 2722-
“Try not to become a man of success, but rather try to become
a man of value”
-Albert Einstein-
“When there’s an end, there also is another start”
-Kim Hanbin-
“Kita tidak dapat menentukan bagaimana awal hidup kita, tapi kita dapat
menentukan bagaimana akhir hidup kita. Terus belajar dan berjuang.
Hasil tidak akan mengkhianati proses.”
-Wanda Gustina Utami-
“Tidak ada yang bisa menghentikan bunga untuk mekar di musim semi.
Sekeras apapun perlawanan dan hambatannya, kita semua
pasti akan mekar -pada waktu yang tepat-.”
-Wanda Gustina Utami-
xii
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tugas akhir dengan judul
“Prarancangan Pabrik Xylitol dari Bagas Tebu Dengan Metode Hidrolisis Enzim–
Hidrogenasi Kapasitas 40.000 Ton/Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh derajat kesarjanaan (S1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung, yang telah memberikan banyak ilmu, pengarahan, bimbingan, dan
canda tawa pada saat proses belajar akademik maupun non akademik sehingga
saya banyak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
2. Ibu Simparmin Br. Ginting, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I, Dosen
Pembimbing Penelitian dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik saya
yang tidak kenal lelah memberikan ilmu, pengarahan, bimbingan, kritik dan
saran serta senyumannya selama berada di kampus.
3. Ibu Dr. Herti Utami, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan ilmu, pengarahan, bimbingan, kritik dan saran selama
penyelesaian Tugas Akhir saya.
xiii
4. Bapak Muhammad Hanif, S.T., M.T. dan bapak Donny Lesmana, S.T., M.Sc.
selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran, juga selaku
dosen atas semua ilmu yang telah penulis dapatkan.
5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Teknik Kimia yang telah banyak
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan membantu dalam proses
pengerjaan Tugas Akhir dan dalam proses perkuliahan.
6. Orang tuaku tersayang, Bapak Slamet dan Ibu Tugiatmi, atas segala cinta,
kasih sayang, dukungan, pengorbanan dan do’a yang selalu mengiringi di
setiap langkahku. Rehan Arifin adikku, terima kasih atas do’a, dukungan,
bantuan dan kasih sayangnya. Semoga Allah SWT selalu memberikan
perlindungan dan kesehatan sehingga kita dapat senantiasa berbagi
kebahagiaan dan kebermanfaatan kepada orang lain.
7. Nita Pita Sari (11-37) selaku partner seperjuangan dalam suka dan duka,
teman hidup selama 5 tahun dalam tawa dan air mata, yang telah membantu
penulis di kehidupan perantauan dan dalam penyelesaian Tugas Akhir.
8. Sahabat Sholehahku, Ani Lailia (13-12), Rantiana Sera (13-43), Nita Pita Sari
(13-37), Anggi Pratiwi (13-09), Nurhasanah (11-39), Laila Kurnia Purwati
(13-30), Fadhilla Soraya Isfahani (13-22), Indah Lestari (13-28), dan adikku
Veranika Pratiwi (14-65) yang selalu ada menemani dalam ke-moody-an dan
ke-childish-an saya. Terima kasih untuk hari yang berwarna-warni,
berjungkat-jungkit dan porak-poranda di tempat perantauan, tanpa kalian
sumpah gue garing dan gabut banget. Thank’s for everything guys.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 dari NPM awal sampai akhir:
Achmad Fachry Zimam (13-01), Ade Febriana Syahfitri (13-02), Agus
xiv
Sudarno (13-04), Alib Yuli Setiawan (13-05), Amalia Sasmita Yusuf (13-06),
Ancastami (13-07), Andri Sanjaya (13-08), Anggita Pradana (13-10), Anggun
Lestari (13-11), Annisa Mufida (13-13), Atika Maharani Np (13-16), Cindy
Rizka Aulia (13-17), Della Inestia (13-18), Eka Nanda Putriani (13-21),
Firstiando Yuda Putra (13-24), Gracelia Irmalinda (13-25), Hermawan (13-
26), Heru (13-27), Kiki Fatmala Dewi (13-29), M Rouf Suprayogi (13-32),
Marcelo Aditya (13-33), Meiliza Anggraini (13-35), Pia Sabrina Murtadho
(13-41), Rendy Parningotan Pasaribu (13-44), Rini Martina (13-46), Rohmat
(13-47), Siti Apriani (13-48), Fransiska Pratiwi Siburian (1345-01), Guntur
Wahyu Hariaji Widodo (1345-02), Hilda Lestari (1345-03), dan Yeni Yulia
(1345-05). Terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk kalian semua yang
telah memberikan senyuman, kepercayaan, dan membantu saya dalam segala
hal. Terima kasih karena sudah menerima saya menjadi bagian dari cerita
hidup kalian dan menjadi keluarga terbaik yang pernah saya miliki di tempat
perantauan. Sukses untuk kita semua dan semoga kita dapat dipertemukan
kembali suatu saat nanti. Love you all.
10. Teman-teman pejuang organisasi di BKKMTKI Daerah 1-7, Himatemia FT
Unila, BEM FT Unila, BEM U KBM Unila, FOSSI FT Unila, BIROHMAH
Unila, PANSUS Unila, dan IMAMTA Unila. Semoga perjuangan yang telah
dilalui lillah, berkah dan membawa manfaat bagi semesta. Aamiin.
11. Seluruh mahasiswa dan alumni Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung
yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
xv
Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga
skripsi ini berguna di kemudian hari. Aamiin.
Bandar Lampung, Desember 2018
Penulis,
Wanda Gustina Utami
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
COVER DALAM ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
PERNYATAAN .............................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... x
MOTTO .......................................................................................................... xi
SANWACANA ............................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xxiv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Kegunaan Produk ............................................................................... 4
1.3 Ketersediaan Bahan Baku .................................................................. 4
1.4 Analisa Pasar ...................................................................................... 5
xvii
1.5 Kapasitas Produksi Pabrik ................................................................. 8
1.6 Lokasi Pabrik ..................................................................................... 9
II. PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES
2.1 Tinjauan Proses
2.2 Pemilihan Proses ................................................................................ 16
2.3 Uraian Proses ..................................................................................... 26
III. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK
3.1 Bahan Baku ........................................................................................ 30
3.2 Produk ................................................................................................ 33
IV. NERACA MASSA DAN NERACA PANAS
4.1 Neraca Massa ..................................................................................... 34
4.2 Neraca Panas ...................................................................................... 43
V. SPESIFIKASI ALAT
5.1 Spesifikasi Alat Proses ....................................................................... 50
5.2 Spesifikasi Alat Utilitas ..................................................................... 82
VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
6.1 Unit Pendukung Proses ...................................................................... 108
6.2 Unit Pengolahan Limbah ................................................................... 125
6.3 Laboratorium...................................................................................... 126
6.4 Instrumentasi Dan Pengendalian Proses ............................................ 129
VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
7.1 Lokasi Pabrik ..................................................................................... 132
7.2 Tata Letak Pabrik ............................................................................... 136
.................................................................................. 12
xviii
VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN OPERASI PERUSAHAAN
8.1. Project Master Schedule .................................................................... 140
8.2. Bentuk Perusahaan ............................................................................. 142
8.3. Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................... 145
8.4. Tugas Dan Wewenang ....................................................................... 166
8.5. Status Karyawan Dan Sistem Penggajian .......................................... 173
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
9.1 Investasi ............................................................................................ 185
9.2 Evaluasi Ekonomi .............................................................................. 188
9.3 Discounted Cash Flow(DCF) ............................................................ 190
X. KESIMPULAN DAN SARAN
10.1 Kesimpulan ........................................................................................ 192
10.2 Saran .................................................................................................. 192
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A (NERACA MASSA)
LAMPIRAN B (NERACA ENERGI)
LAMPIRAN C (SPESIFIKASI ALAT)
LAMPIRAN D (PERHITUNGAN UTILITAS)
LAMPIRAN E (PERHITUNGAN EKONOMI)
LAMPIRAN F (TUGAS KHUSUS)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Produsen Pengguna Xylitol ................................................... 3
1.2 Perusahaan Penyedia Bagas Tebu .......................................... 5
1.3 Penggunaan Xylitol Di Indonesia .......................................... 6
1.4 Industri Xylitol Di Dunia Dan Kapasitas Produksi ............... 7
1.5 Data Impor Polyhidric Alcohol Di Indonesia ........................ 7
1.6 Harga Bahan Baku Dan Produk ............................................. 8
2.1 Harga Bahan Baku, Katalis Dan Produk ............................... 17
2.2 Berat Molekul Masing-Masing Komponen ........................... 17
2.3 Nilai Δhf° Dan Δgf° Masing-Masing Komponen................... 22
2.4 Nilai Konstanta A, B, C Dan D Masing-Masing Komponen 22
2.5 ΔHR Dan ΔGR Reaksi Hidrogenasi Dan Fermentasi .............. 23
2.6 Perbandingan Kondisi Operasi Masing-Masing Proses ......... 24
3.1 Komposisi Bagas Tebu .......................................................... 30
4.1 Neraca Massa Pada Bagasse Storage (BS – 101) .................. 35
4.2 Neraca Massa Pada Rotary Washer (RW – 101) .................. 35
4.3 Neraca Massa Pada Cutting Machine (CM – 101) ................. 36
4.4 Neraca Massa Pada Ball Mill (BM – 101) ............................. 36
4.5 Neraca Massa Pada Dissolving Tank (DT – 201) .................. 37
4.6 Neraca Massa Pada Reaktor Hidrolisis (RE – 201) ............... 37
4.7 Neraca Massa Pada Rotary Filter (RF – 301) ........................ 38
4.8 Neraca Massa Pada Adsorber (AD – 301) ............................. 38
4.9 Neraca Massa Pada Evaporator Efek 1 (EV – 301) .............. 39
4.10 Neraca Massa Pada Evaporator Efek 2 (EV – 302) .............. 39
4.11 Neraca Massa Pada Evaporator Efek 3 (EV – 303) .............. 39
4.12 Neraca Massa Pada Reaktor Hidrogenasi (RE – 401) ........... 40
4.13 Neraca Massa Pada Cristallizer (CR – 501) .......................... 40
xx
4.14 Neraca Massa Pada Centrifuge (CE – 501)............................ 41
4.15 Neraca Massa Pada Ball Mill (BM – 501) ............................. 41
4.16 Neraca Massa Pada Screen (SR – 501) .................................. 42
4.17 Neraca Massa Pada Solid Storage (SS – 501) ........................ 42
4.18 Kapasitas Panas Untuk Masing-Masing Komponen ............. 44
4.19 Tabel Kapasitas Panas Padatan ............................................. 44
4.20 Nilai Konstanta A, B, C Dan Kapasitas Panas Cairan ......... 45
4.21 Tabel Panas Pembentukan Dan Energy Gibbs ...................... 45
4.22 Neraca Energi Pada Heater (HE – 201) ................................. 46
4.23 Neraca Energi Pada Reaktor Hidrolisis (RE – 201) ............... 46
4.24 Neraca Energi Pada Cooler (CO – 301) ................................ 47
4.25 Neraca Energi Pada Evaporator Efek 1 (EV – 301) .............. 47
4.26 Neraca Energi Pada Evaporator Efek 2 (EV – 302) .............. 47
4.27 Neraca Energi Pada Evaporator Efek 3 (EV – 303) .............. 48
4.28 Neraca Energi Pada Heater (HE – 401) ................................. 48
4.29 Neraca Energi Pada Reaktor Hidrogenasi (RE – 401) 4.28 ... 49
4.30 Neraca Energi Pada Cristallizer (CR – 501) ......................... 49
5.1 Spesifikasi Bagasse Storage (BS - 101) ................................ 50
5.2 Spesifikasi Hopper (HP – 101) .............................................. 51
5.3 Spesifikasi Bucket Elevator (BE – 101) ................................ 51
5.4 Spesifikasi Rotary Washer (RW - 101) ................................. 52
5.5 Spesifikasi Bucket Elevator (BE - 102) ................................. 52
5.6 Spesifikasi Screw Conveyor (SC - 101) ................................. 53
5.7 Spesifikasi Cutting Machine (CM - 101) ............................... 54
5.8 Spesifikasi Belt Conveyor (BC - 101) .................................... 54
5.9 Spesifikasi Ball Mill (BM - 101) ........................................... 55
5.10 Spesifikasi Belt Conveyor (BC - 102) .................................... 55
5.11 Spesifikasi Bucket Elevator (BE - 102) ................................. 56
5.12 Spesifikasi Screw Conveyor (SC - 102) ................................. 56
5.13 Spesifikasi Solid Storage (SS - 201) ...................................... 57
5.14 Spesifikasi Screw Conveyor (SC - 201) ................................. 58
5.15 Spesifikasi Bucket Elevator (BE - 201) ................................. 58
xxi
5.16 Spesifikasi Screw Conveyor (SC - 202) ................................. 59
5.17 Spesifikasi Dissolving Tank (DT - 201) ................................ 60
5.18 Spesifikasi Reaktor Hidrolisis (RE- 201) .............................. 61
5.19 Spesifikasi Rotary Filter (RF - 301) ...................................... 62
5.20 Spesifikasi Adsorber (AD – 301)........................................... 62
5.21 Spesifikasi Evaporator (EV – 301. EV – 302, EV – 303) ..... 63
5.22 Spesifikasi Storage Tank (ST - 401) ...................................... 64
5.23 Spesifikasi Compressor (CP-401) ......................................... 64
5.24 Spesifikasi Reaktor Hidrogenasi (RE - 401) .......................... 65
5.25 Spesifikasi Cristallizer (CR - 501) ........................................ 66
5.26 Spesifikasi Centrifuge (CE - 501) .......................................... 67
5.27 Spesifikasi Ball Mill (BM - 501) ........................................... 67
5.28 Spesifikasi Belt Conveyor (BC - 501) .................................... 68
5.29 Spesifikasi Screen (SC – 501) ............................................... 68
5.30 Spesifikasi Bucket Elevator (BE – 501) ................................ 69
5.31 Spesifikasi Screw Conveyor (SC – 501) ......................................... 69
5.32 Spesifikasi Solid Storage (SS – 501) ..................................... 70
5.33 Spesifikasi Heater (HE - 201) ............................................... 71
5.34 Spesifikasi Heater (HE – 401) ............................................... 71
5.35 Spesifikasi Cooler (CO - 301) ............................................... 72
5.36 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 201) ..................................... 73
5.37 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 202) ..................................... 73
5.38 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 203) ..................................... 74
5.39 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 204) ..................................... 75
5.40 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 301) ..................................... 75
5.41 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 302) ..................................... 76
5.42 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 303) ..................................... 76
5.43 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 304) ..................................... 77
5.44 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 305) ..................................... 78
5.45 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 306) ..................................... 78
5.46 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 401) ..................................... 79
5.47 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 402) ..................................... 79
xxii
5.48 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 403) ..................................... 80
5.49 Spesifikasi Pompa Proses (PP - 501) ..................................... 81
5.50 Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS - 401) ................................ 82
5.51 Spesifikasi Tangki Alum (ST - 401) ...................................... 82
5.52 Spesifikasi Tangki Kaporit (ST - 402) ................................... 83
5.53 Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (ST - 403) ......................... 84
5.54 Spesifikasi Tangki Penggumpalan (TP - 401) ....................... 85
5.55 Spesifikasi Clarifier (CL - 401) ............................................. 85
5.56 Spesifikasi Sand Filter (SF - 401) ......................................... 86
5.57 Spesifikasi Tangki Air Filter (ST - 404) ................................ 86
5.58 Spesifikasi Tangki H2SO4 (PP - 405) .................................... 87
5.59 Spesifikasi Tangki Dispersan (ST - 406) ............................... 88
5.60 Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST – 407) ................................ 88
5.61 Spesifikasi Cooling Tower (CT – 401) .................................. 89
5.62 Spesifikasi Cold Basin (CB – 401) ........................................ 90
5.63 Spesifikasi Cation Exchanger (CE - 401) .............................. 90
5.64 Spesifikasi Anion Exchanger (AE - 401) ............................... 91
5.65 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Proses (ST - 408) ....... 91
5.66 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Kondensat (ST - 409) . 92
5.67 Spesifikasi Tangki Hidrazin (ST - 410) ................................. 93
5.68 Spesifikasi Deaerator (DA - 401) ......................................... 93
5.69 Spesifikasi Pompa (PU - 401) ................................................ 94
5.70 Spesifikasi Pompa (PU - 402) ................................................ 95
5.71 Spesifikasi Pompa (PU - 403) ................................................ 95
5.72 Spesifikasi Pompa (PU - 404) ................................................ 96
5.73 Spesifikasi Pompa (PU - 405) ................................................ 96
5.74 Spesifikasi Pompa (PU - 406) ................................................ 97
5.75 Spesifikasi Pompa (PU - 407) ................................................ 97
5.76 Spesifikasi Pompa (PU - 408) ................................................ 98
5.77 Spesifikasi Pompa (PU - 409) ................................................ 98
5.78 Spesifikasi Pompa (PU - 410) ................................................ 99
5.79 Spesifikasi Pompa (PU - 411) ................................................ 99
xxiii
5.80 Spesifikasi Pompa (PU - 412) ................................................ 100
5.81 Spesifikasi Pompa (PU - 413) ................................................ 100
5.82 Spesifikasi Pompa (PU - 414) ................................................ 101
5.83 Spesifikasi Pompa (PU - 415) ................................................ 101
5.84 Spesifikasi Pompa (PU - 416) ................................................ 102
5.85 Spesifikasi Pompa (PU - 417) ................................................ 102
5.86 Spesifikasi Pompa (PU - 418) ................................................ 103
5.87 Spesifikasi Pompa (PU - 419) ................................................ 103
5.88 Spesifikasi Pompa (PU - 420) ................................................ 104
5.89 Spesifikasi Pompa (PU - 421) ................................................ 104
5.90 Spesifikasi Pompa (PU - 422) ................................................ 105
5.91 Spesifikasi Boiler (BO – 401) ................................................ 105
5.92 Spesifikasi Compressor (CP - 401) ....................................... 106
5.93 Spesifikasi Tangki Solar (ST - 411) ...................................... 107
6.1 Kebutuhan Air Umum ........................................................... 109
6.2 Kebutuhan Air Untuk Pembangkit Steam………………...... 110
6.3 Kebutuhan Air Pendingin .................................................... 113
6.4 Kebutuhan Air Proses .......................................................... 116
6.5 Kebutuhan Air Total ........................................................... 116
6.6 Tingkatan Kebutuhan Informasi Dan Sistem Pengendalian 130
7.1 Distribusi Penggunaan Lahan Industri ................................ 135
8.1 Project Master Schedule Pabrik Xylitol ............................. 142
8.2 Jadwal Kerja Masing - Masing Regu .................................. 176
8.3 Perincian Tingkat Pendidikan.............................................. 177
8.4 Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ............................ 178
8.5 Jumlah Karyaawan Berdasarkan Jabatan ............................ 180
9.1 Fixed Capital Investment ..................................................... 186
9.2 Manufacturing Cost ............................................................. 187
9.3 General Expenses ................................................................. 188
9.4 Hasil Analisa Kelayakan Ekonomi ...................................... 191
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Grafik Data Impor Polyhidric Alcohol Di Indonesia ........................... 8
2.1. Diagram Blok Uraian Proses Pembuatan Xylitol ................................. 26
3.1 Struktur Molekul Xylitol ...................................................................... 33
6.1. Deaerator ............................................................................................. 111
6.2. Diagram Cooling Water System ........................................................... 115
7.1. Foto Maps Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah ................. 134
7.2. Foto Maps Lokasi Pabrik Xylitol ......................................................... 135
7.3. Tata Letak Pabrik Xylitol Dari Bagas Tebu ......................................... 139
7.4. Tata Letak Alat Proses ......................................................................... 122
8.1 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 165
9.1. Analisa Ekonomi Pabrik Xylitol .......................................................... 190
9.2. Kurva Cummulative Cash Flow Terhadap Umur Pabrik ..................... 191
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia banyak melakukan
pengembangan disegala bidang, salah satunya adalah pembangunan dibidang
industri. Di era globalisasi Indonesia masih bergantung kepada negara lain untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku maupun bahan baku penunjang dalam industri
kimia, salah satunya adalah xylitol.
Kebutuhan xylitol terus bertambah seiring dengan perkembangan industri-
industri di Indonesia. Walaupun tingkat konsumsi xylitol di Indonesia cukup
besar, namun belum ada perusahaan yang memproduksi xylitol tersebut. Saat ini
semua kebutuhan xylitol masih diimpor dari negara lain. Negara-negara yang
mengimpor xylitol ke Indonesia adalah negara Amerika Serikat (AS), negara-
negara di Eropa, Cina, India, dan Jepang. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
sangat tepat apabila didirikan pabrik xylitol di Indonesia dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk dapat
diekspor ke luar negeri.
Xylitol merupakan unsur kimia organik golongan gula alkohol (polyhydric
alcohol) dengan rumus C5H12O5 yang banyak digunakan sebagai gula alternatif.
2
Xylitol bukan saja gula yang bebas pemanis tetapi penggunaannya dapat
ditemukan di bidang farmasi, kesehatan, dan industri makanan. Xylitol
mempunyai sifat yang menguntungkan yaitu rasa yang menarik, tidak merusak
gigi (non kariogenik), menurunkan pembentukan carries dan plak pada gigi,
menguntungkan bagi penderita diabetes, mempunyai efek sensasi dingin yang
menyenangkan, tahan panas dan tidak mengalami karamelisasi (Evi Indrawanto,
2007).
Tidak seperti gula lainnya yang terdiri dari enam atom karbon, struktur
kimia xylitol terdiri dari lima atom karbon dan lima gugus hidroksil (C5H12O5).
Xylitol bukan merupakan molekul gula monosakarida (gula tunggal) yang
memiliki gugus kimia aldehida (seperti pada glukosa) atau keton (seperti pada
fruktosa). Xylitol adalah gula alkohol yang langka karena hanya sedikit terdapat
pada tanaman dan buah-buahan.
Xylitol pertama kali ditemukan oleh peneliti berkebangsaan Jerman
bernama Herman Emil Fischer. Pada tahun 1943, xylitol pertama kali ditemukan
pada tanaman birch di Finlandia. Xylitol telah digunakan sebagai pemanis
makanan sejak tahun 1960-an (Holgeston, 2007) namun penggunaannya untuk
kesehatan gigi baru dimulai pada tahun 1970-an di Finlandia (Kidd dan Bechal,
1992). Setelah diputuskan sebagai pemanis yang aman untuk di konsumsi pada
tahun 1983 xylitol banyak diproduksi dalam bentuk permen karet di Swedia dan
Norwegia. Xylitol juga banyak dijumpai dalam bentuk tablet, pastiles, minuman
ringan dan obat-obatan.
3
Penggunaan xylitol telah disetujui dalam makanan, obat-obatan, dan
produk-produk kesehatan mulut di lebih dari 35 negara (American Academy of
Pediatric Dentistry, 2010). Food and Drug Administration (FDA) telah
mengijinkan xylitol sebagai makanan aditif pada tahun 1963 dan telah digunakan
secara luas di pasar umum sejak pertengahan 1970-an. Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) juga telah mengatur penggunaan xylitol sebagai pemanis
alternatif. Tabel 1.1 menunjukkan penggunaan xylitol pada berbagai produk yang
telah terdaftar di BPOM Indonesia.
Tabel 1.1. Produsen Pengguna Xylitol
No Nama Produk Nama Pabrik
1. PASTA GIGI WHITE (Micro Active
Foam & Xylitol, Whitemax)
PT Lion Wings, Jakarta Timur
2. KODOMO (Toothpaste with Xylitol) PT Lion Wings, Jakarta Timur
3. CIPTADENT (Cool Mint Micro
Active Foam & Xylitol + IPMP
Antibacterial)
PT Lion Wings, Jakarta Timur
5 Pasta gigi - Xylitol, Fluoride &
Calcium
PT. Shanghai Maspion Tooth
Paste Industry, Surabaya
6 HAPPYDENT (Pasta Gigi - Xylitol) PT Perfetti Van Melle
Indonesia, Jawa Barat
7 Permen Kunyah Xylitol PT Lotte Indonesia, Jawa Barat
Xylitol dapat ditemukan dalam bahan yang mengandung lignoselulosa,
salah satunya adalah bagas tebu. Bagas tebu merupakan limbah pada proses
pengolahan gula. Selama ini, pemanfaatan bagas tebu sebagai bahan baku particle
board, pulp, bahan bakar, pupuk, dan pakan ternak bersifat terbatas dan bernilai
4
ekonomi rendah. Bagas tebu mengandung selulosa (43,40%), hemiselulosa
(21,70%), lignin (20,30%), abu (5,60%), zat ekstraktif (2,30%) dan air (6,70%)
(Iryani dkk, 2014). Bagas tebu memiliki komposisi hemiselulosa yang cukup
tinggi, sehingga memiliki potensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan xylitol
yang bernilai ekonomis. Harga bagas tebu Rp 200.000 /ton (BPS Sumatera Barat,
2016),- dan harga xylitol Rp 60.000.000 /ton (www.alibaba.com, 2017).
Ketersediaan bahan baku dan permintaan xylitol yang terus meningkat setiap
tahunnya, sehingga akan bernilai bisnis dan ekonomi yang tinggi. Berdirinya
pabrik xylitol tentu akan membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
1.2. Kegunaan Produk
Kegunaan xylitol antara lain adalah :
1. Sebagai pemanis pada produk permen karet, dan permen bebas gula..
2. Sebagai bahan tambahan pada produk farmasi dan kesehatan seperti pasti gigi,
obat kumur, pelega tenggorokan dan multivitamin.
3. Sebagai pemanis pada es krim, coklat dan pada makanan diet lainnya.
1.3.Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku utama pembuatan xylitol yaitu bagas tebu yang diperoleh dari
pabrik-pabrik gula yang menyediakan bagas tebu di Provinsi Lampung, seperti
pada tabel 1.2 sebagai berikut.
5
Tabel 1.2 Perusahaan Penyedia Bagas Tebu
No Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
Bahan Baku
Tebu
(Ton/Tahun)
1. PT. Gula Putih Mataram (GPM)1 Kab. Lampung Tengah 2.244.000
2. PT. Sweet Indo Lampung (SIL)1 Kab. Lampung Tengah 2.805.000
3. PT. Indo Lampung Perkasa (ILP)1 Kab. Tulang Bawang 1.496.000
4. PT. Gunung Madu Plantation (GMP)2 Kab. Lampung Tengah 2.244.000
5. PTPN VII Bunga Mayang3 Kab. Lampung Utara 1.309.000
6. PT. Pemuka Sakti Manis Indah4 Kab. Way Kanan 748.000
Jumlah bahan baku tebu (Ton/tahun) 10.846.000
Jumlah bagas tebu = 90% jumlah
bahan baku tebu (Ton/tahun)
(www.gunungmadu.com)
9.761.400
Sumber: 1hendri, 2016,
2gunungmaduplantation.co.id,
3jejamo.com,
4jimbo, 2009.
Bagas tebu yang tersedia 9.761.400 ton/tahun, dimana dua pertiganya
dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler dan bahan bakar pembangkit untuk
pemenuhan kebutuhan listrik perusahaan, sedangkan sisanya 3.253.800 ton/tahun
masih belum dimanfaatkan. Sehingga dengan kapasitas rancangan 40.000
ton/tahun diperkirakan bahan baku masih dapat terpenuhi karena tersediaannya
masih melimpah.
1.4.Analisa Pasar
A. Pasar Dalam Negeri
Xylitol di Indonesia sebagian besar dimanfaatkan sebagai pemanis untuk
beberapa produk yaitu permen karet dan pasta gigi. Komposisi xylitol dalam
permen karet mengandung 65% (Soderling, 2011), sedangkan pada pasta gigi
6
mengandung 50% (Fithrony, 2009). Pada tabel di bawah ini, dapat dilihat data
penggunaan xylitol dalam beberapa produk di Indonesia.
Tabel 1.3 Penggunaan Xylitol di Indonesia (kg/tahun)
Nama Pabrik Jenis Produk Kapasitas
(Ton/Tahun)
Kebutuhan Xylitol
(Ton/Tahun)
PT. Lion Wings Pasta Gigi 30.000 15.000
PT. Shanghai Maspion
Tooth Paste Industry
Pasta Gigi 2.200 1.100
PT. Lotte Indonesia Permen Karet 10.200 6.630
PT. Perfetti Van Melle
Indonesia
Permen Karet 26.800 17.420
Jumlah 40.150
Sumber: Daftarperusahaanindonesia.com, 2017
Dari tabel 1.3 diketahui bahwa kebutuhan xylitol di Indonesia cukup
banyak yaitu sekitar 40.150 ton/tahun. Namun di Indonesia belum ada pabrik
yang memproduksi xylitol. Kebutuhan xylitol Indonesia masih bergantung pada
impor dari negara Jepang, Kanada, dan China.
B. Pasar Luar Negeri
Industri xylitol di dunia memiliki kapasitas beragam. Pada tabel di bawah
ini menunjukkan berbagai industri penghasil xylitol di dunia beserta kapasitas
produksinya.
7
Tabel 1.4 Industri Xylitol di Dunia dan Kapasitas Produksi
No Nama Pabrik Negara Kapasitas
(Ton/Tahun)
1 Nikken Chemicals Jepang 50.000
2 Sunopta Kanada 10.000
3 Futaste China 35.000
4 Yucheng Futian
Pharmacy
China 10.000
Total 105.000
Sumber: icis, 2014.
Xylitol yang dipakai di Indonesia selama ini merupakan produk impor dan
diperkirakan akan selalu meningkat penggunaanya. Berikut adalah data impor
xylitol di Indonesia yang disajikan pada tabel 1.5.
Tabel 1.5 Data Impor Polyhidric Alcohol di Indonesia
Tahun Jumlah
(Ton/Tahun)
2014 579.464
2015 891.788
2016 990.266
Sumber: Badan Pusat Statistika, 2017.
C. Harga bahan baku dan produk
Harga bahan baku dan produk merupakan salah satu aspek penting yang
perlu diperhatikan dalam mendirikan suatu pabrik. Supaya diperoleh keuntungan
dari suatu harga produk yang telah ditetapkan, perlu dilakukan penyesuaian
dengan biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku. Tabel 1.6 berikut
menunjukkan nilai harga bagi masing-masing komponen.
8
Tabel 1.6 Harga Bahan Baku dan Produk
Komponen Harga ($/Kg)
Bahan baku
Bagas Tebu 0,015(1)
Hidrogen 3,5(2)
Produk
Xylose 3(1)
Xylitol 15(1)
Sumber : (1) Alibaba, 2013; (2) EBTKE, 2012;
1.5.Kapasitas Produksi Pabrik
Kapasitas produksi pabrik ditentukan agar tercapai keuntungan dan juga
untuk memenuhi kebutuhan xylitol, teringat bahwa pabrik xylitol yang akan
didirikan merupakan pabrik pertama di Indonesia. Kapasitas produksi pabrik
ditentukan berdasarkan data impor xylitol di Indonesia. Grafik data impor
disajikan apda gambar 1.1 berikut:
Gambar 1.1. Grafik Data Impor Polyhidric Alcohol di Indonesia
y = 205401x - 4E+08 R² = 0,9172
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
2014 2015 2016
Jum
lah
(to
n/t
ahu
n)
Tahun
Grafik Data Impor Polyhidric Alcohol di Indonesia
9
Berdasarkan gambar 1.1 di atas didapatkan persamaan Y yang kemudian
dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah impor pada tahun yang diinginkan.
Setelah dihitung, pada tahun 2021 impor Polihidric Alcohol ke Indonesia sebesar
1.577.672 ton. Polyhidric Alcohol terdiri dari xylitol, maltitol, isomalt dan lactitol.
Sehingga kebutuhan impor rata-rata untuk xylitol adalah sebesar 394.418 ton.
Pabrik ini direncanakan akan memenuhi kebutuhan impor sebesar 10 % yaitu
39.441,8 ton. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka pabrik yang akan didirikan
pada tahun 2021 direncanakan beroperasi dengan kapasitas sebesar 40.000
ton/tahun.
1.6. Lokasi pabrik
Secara geografis penentuan letak lokasi suatu pabrik sangat menentukan
kemajuan pabrik tersebut saat produksi dan masa datang. Pemilihan lokasi yang
tepat dari pabrik akan menghasilkan biaya produksi dan distribusi yang seminimal
mungkin. Pabrik Xylitol ini direncanakan akan didirikan dekat dengan lokasi
sumber bahan baku di daerah terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah,
Provinsi Lampung.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatiakan dalam penentuan lokasi
pabrik yang dirancang agar secara teknis dan ekonomis menguntungkan. Adapun
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain:
1. Penyediaan bahan baku
Kriteria penilian dititik beratkan pada kemudahan memperoleh bahan
baku. Dalam hal ini, bahan baku utama berupa pentosan dari bagas tebu yang
diperoleh dari Sugar grup Companies yang memiliki 3 anak perusahan penghasil
10
gula yaitu PT. Gula putih Mataram (GPM), Kabupaten Lampung tengah; PT.
Sweet Indo Lampung (SIL), Kabupatem Lampung Tengah; dan PT. Indolampung
Perkasa (ILP), Kabupaten Tulang Bawang; PT. Gunung Madu Plantation,
Kabupaten Lampung Tengah; PTPN VII Bunga Mayang, Kabupaten Lampung
Utara dan PT. Pemuka Sakti Manis Indah; Kabupaten Way Kanan.
Keberlangsungan ketersediaan bahan baku ini dapat dilakukan dengan melakukan
kontrak kerjasama antar kedua belah pihak.
2. Tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang terampil diperlukan untuk menjalankan
mesin-mesin produksi. Sumber tenaga yang dibutuhkan baik tenaga
berpendidikan tinggi, menengah maupun kerja terampil serta tenaga engineer, dan
tenaga kerja tersebut dapat direkrut dari daerah lampung dan sekitarnya.
Penerimaan tenaga kerja untuk pabrik xylitol ini dapat mengurangi jumlah
pengangguran di daerah tersebut.
3. Penyediaan Utilitas
Sarana-sarana pendukung seperti tersedianya air, listrik dan sarana lainnya
perlu diperhatikan sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik. Air
merupakan kebutuhan yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Air digunakan
sebagai air proses, air pendingin dan air sanitasi. Penentuan lokasi pabrik di
Terusan Nunyai, Lampung Tengah bedekatan dengan sumber air. Sumber air yang
dapat digunakan untuk keperluan air pabrik diantaranya Sungai Way Seputih dan
Sungi Way sekampung. Kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari PT.
Pertamina Refinery Unit III Plaju, Palembang. Penyediaan kebutuhan listrik
11
direncanakan akan disuplai secara internal menggunakan pembangkit listrik
dengan bahan bakar bagas tebu dan juga secara eksternal dari PLN Lampung.
4. Pemasaran Produk
Faktor yang perlu diperhatikan adalah letak wilayah pabrik yang
membutuhkan xylitol dan jumlah kebutuhannya. Daerah Lampung merupakan
daerah yang strategis untuk pendirian pabrik karena dekat dengan Jakarta sebagai
pusat perdagangan Indonesia.
5. Sarana dan Prasarana Transportasi
Sarana dan Prasarana Transportasi sangat diperlukan untuk proses
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Lampung merupakan pintu
gerbang sumatera, sehingga berdekatan dengan wilayah Jabodetabek, yang
merupakan wilayah pengembangan industri nasional. Hal ini merupakan peluang
yang menjanjikan bagi Provinsi Lampung untuk memperluas jaringan pemasaran
dan perdagangan antar pulau/kota. Lokasi pabrik direncanakan dekat dengan jalan
lintas barat sumatera sehinggga memudahkan dalam distribusi bahan baku
maupun produk.
6. Karakteristik lokasi
Daerah Lampung Tengah sangat berpotensi menjadi daerah industri karena
memiliki lahan yang masih luas untuk didirikan suatu pabrik. Selain itu,
Lampung Tengah memiliki kontur tanah yang datar sehingga sangat cocok untuk
dijadikan wilayah industri.
BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN
10.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap
Prarancangan Pabrik Xylitol dengan kapasitas 40.000 ton/tahun dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 80,0078% dan sesudah
pajak sebesar 64,0062%.
2. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 3,0732 tahun dan sesudah pajak 3,5169
tahun.
3. Break Even Point (BEP) sebesar 44,6697% dan Shut Down Point (SDP)
sebesar 29,1324%
4. Interest Rate of Return (IRR) sebesar 27,67%, lebih besar dari suku bunga
bank saat ini, sehingga investor akan lebih memilih untuk menanamkan
modalnya ke pabrik ini daripada ke bank.
10.2. Saran
Berdasarkan pertimbangan hasil analisis ekonomi di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa Prarancangan Pabrik Xylitol dengan kapasitas 40.000
ton/tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut dari segi proses maupun ekonominya.
DAFTAR PUSTAKA
Alibaba. 2017. Tersedia Di http://www.alibaba.com/showroom/xylose-crystal-
powder.html . Diakses Tanggal 2 Desember 2017.
American Academy Of Pediatric Dentistry (Aapd). Policy On The Use Of Xylitol In
Caries Prevention. Pediatr Dent 2010; 32(Special Isue): 36-8.
Badan Pusat Statistik, 2017. Statistic Indonesia. www.bps.go.id . Indonesia. Diakses
9 November 2017 Pukul: 15:39.
Banchero, Julius T., And Walter L. Badger. 1955. Introduction To Chemical
Engineering. Mcgraw Hill : New York.
Bank Indonesia (Bi). 2014. Tersedia Di http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-
kurs/transaksi-bi/default.aspx . Diakses 17 juli 2018.
Bar, A.1991. Xylitol. In Alternative Sweetener, Ed. Nabors, L. O. And Gelardi, R.C.
2nd. Edition, 349-379. N.Y., Basel, Hong-Kong: Marcel Dekker Inc.
194
Brown G.George., 1950. Unit Operation 6th
edition. Wiley & Sons. USA.
Brownell Lloyd E. And Young Edwin H., 1959. Process Equipment Design. John
Wiley & Sons, Inc. New York.
Coulson J.M., And Richardson J.F., 1983. Chemical Engineering Volume 2 5th
Edition Particle Technology And Separation Process. Butterworth-Heinemann.
Washington.
Coulson J.M., And Richardson J.F., 1999. Chemical Engineering Volume 1 6th
Edition Fluid Flow, Heat Transfer And Mass Transfer. Butterworth-
Heinemann. Washington.
Cunningham, Mary Lou, Et Al. 2007. Non Crystallizing Liquid Xylitol Compositions
And Co-Hydrogenation Processes For Making Same. Brevet Canadien,
Canadian Patent.
Da Silva, Manuel A.V. Ribeiro, Dkk. 2013. Thermochemistry Of D-Xylose (Cr).
Journal Chem. Thermodynamics.
EBTKE. 2012. Harga Hidrogen Bisa Lebih Murah Dari Premium. Tersedia Di
http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/energi-baru/hidrogen/494-harga-hidrogen-
bisa-lebih-murah-dari-premium.html . Diakses 25 November 2017.
195
Ferreira Dkk. 2006. Process For The Production Of Crystalline Xylose From
Sugarcane Bagasse, Crystalline Xylose Obtained By Said Process, Process For
The Production Of Xylitol From The Said Xylose And Crystalline Xylitol
Obtained Thereby. US Patent 0281913.
Fithrony, Hamim. 2009. The Influence Of Xylitol Containing Toothpaste On Plaque
Formation Inhibition Onfixed Bridge. Dental Journal, Vol. 42., No. 3., July-
September 2009.
Fogler, H. Scott, 1999. Elements Of Chemical Reaction Engineering 4th
Edition.
Butterworth-Heinemann. Washington.
Foust, S. 1956. Principles Of Unit Operations 1nd
Ed. John Wiley And Sons, New
York.
Froment, G.F., And Bischoff, K.B. 1990. Chemical Reactor Analysis And Design.
1nd Ed, John Wiley And Sons, New York.
Gaman, P.M. Dan Sherrington, K.B. 1981. Ilmu Pangan: Pengantar Ilmu Pangan,
Nutrisi Dan Mikrobiologi (Edisi Kedua). Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
196
Geankoplis, Christie.J., 1993. Transport Processes And Unit Operation 3th
Edition.
Allyn & Bacon Inc. New Jersey.
Google Map, 2018. www.gogle.co.id/maps/place/terusannunyailampungtengah .
Diakses Pada Tanggal 26 September 2018 Pukul 15.35 wib.
Himamia. 2012. Mengenal Xylitol Gula Langka Yang Menyehatkan. Tersedia Di
http://himamia.mipa.uns.ac.id/2012/09/09/mengenal-xylitol-gula-langka-yang-
menyehatkan/ . Diakses 31 November 2017.
Himmeblau, David., 1996. Basic Principles And Calculation In Chemical
Engineering 6th
Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.
Holgeston, P.L. 2007. Xylitol And It’s Effect On Oral Ecology. Departement Of
Odontology. Paediatric. Dentistry Fakulty Of Medicine. Umea. Hal.16-20.
Hyvonen, L. Dan Oivistoinen, P. 1982. Food Technological Evaluation Of Xylitol.
Advances In Food Research, Vol. 28. 373-400. New York: Academia Press.
Iryani, D.A., Dkk. 2014. The Hot Compressed Water Treatment Of Solid Waste
Material From The Sugar Industry For Valuable Chemical Production.
International Journal Of Green Energy.
197
Jaffe, Gerald Myer, Et Ak. 1976 Process For Producing Xylose. US Patent 3784408.
Joshi, M.V., 1981. Process Equipment Design. Mc. Millan India Limited. New Delhi,
Bombay.
Kidd, E.A.M., Dn Bechal, S.J. 1992. Dasar-Dasar Karies (Penyakit Dan
Penanggulanganya). Ecg: Jakarta.
Kim, Sang Yong, Dkk. 1999. Fermentation Process For Preparing Xylitol Using
Candida Tropicalis. United States Patent.
Kern, Donald Q., 1950. Process Heat Transfer. Mc-Graw-Hill. New York.
Kern, Donald Q., 1983. Process Heat Transfer. Mc-Graw-Hill. New York.
Larsen dkk. 2018. Methods Of Processing Lignocellulosic Biomass Using Single-
Stage Autohydrolysis Pretreatment And Enzymatic Hydrolysis. US Patent
9920345.
Matches, 2014. Matches’ Process Equipment Cost Estimates. Http://
http://www.matche.com/equipcost/default.html . Diakses 15 Juli 2018.
Mc. Cabe W.L. And Smith J.C., 1985. Operasi Teknik Kimia. Erlangga. Jakarta.
198
Mullin J.W., 2001. Crystallization 4th
Edition. Reed Educational And Professional
Publishing Ltd. Oxford, London.
Pernicone, N., Dkk. 2013. Wustite As A New Precursor Of Industrial Ammonia
Synthesis Catalyst. Unpublished Data.
Perry, Robert H., And Don W. Green. 1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook
7th
Edition. Mcgraw Hill. New York.
Perry, Robert H., And Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook
8th
Edition. Mcgraw Hill. New York.
Pham, T.N., Dkk. 2016. Catalytic Hydrogenation Of Xylose Over Ru Decorated
Carbon Foam Catalyst In A Spinchem Rotating Bed Reactor. Springer
Science+Business Media New York.
Powell, S.T., 1954, Water Conditioning For Industry, 1st Ed., Mcgraw-Hill Book
Company, Inc., New York.
Puls Et Al. 1980. Process For The Production Of Xylose By Enzymatic Hydrolysis Of
Xylan. Us Patent 4200692.
199
Puspita, P.J, Dkk. 2012. Optimization Of Xylose And Glucoce Concentration For
Xylitol Production By Candida Tropicalis. Department Of Biochemical Science
And Technology, Faculty Of Life Science, National Chiayi University. The 3rd
Annual Indonesian Scholar Conference In Taiwan.
Severn, R. H. 1956. The Chemical Process Industries, 5th
Edition. Tokyo : Mc Graw
Book Company, Ltd.
Smith, J.M., H.C. Van Ness, and M.M. Abbott. 2001. Chemical Engineering
Thermodynamics 6th
edition. McGraw Hill : New York.
Sinnot, R.K., 2005. Chemical Engineering Design Vol. 6 4th
Edition. Elsivier. Uk.
Soderling, E., Dkk. 2011. The Effect Of Xylitol On The Composition Of The Oral
Flora: A Pilot Study. Eur. J. Dent. Tersedia di:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21311610 . Diakses Tanggal 9 Desember
2017.
Sufnarski, M.D. 1999. The Regeneration Of Granular Activated Carbon Using
Hydrothermal Technology. Austin: University Of Texas.
200
Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, And Ronald E. West. 2002. Plant Design And
Economics For Chemical Engineers 5th
Edition. Mcgraw-Hill : New York.
Tsujibo H, Dkk. 1992. Appl. Env. Microbiology., 58 : 371-375.
Ulmann. 1994. Ulmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry. VCH Verlagsgesell
Scahft. Wanheim: Germany.
Ulrich.G.D. 1984. A Guide To Chemical Engineering Process Design And
Economics. John Wiley & Sons Inc: New York.
Ulrich.G.D., 1987, A Guide To Chemical Engineering Process Design And
Economics. John Wiley & Sons Inc, New York.
Wang, L, K. 2008. Gravity Thickener, Handbook Of Enviromental Engineering, Vol.
6th
. New Jersey : The Humana Press Inc.
Wilson, E. T. 2005. Clarifier Design. London : Mc Graw Hill Book Company.
Wallas, M. 1990/1988. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann :
Boston.
201
Yang R. C. A, Dkk. 1988. Appl. Env. Microbiol., 54 : 1023-1029.
Yankov Dkk. 1986. Study Of Optimum Conditions And Kinetics Of Starch Hydrolysis
By Means Of Thermostable-Amylase. Enzyme Microbiology Technology
Journal.
Yaws, Carl L., 1999. Handbook Of Chemical Compound Data For Process Safety.
Gulf Publishing Company. Huston, Texas.
Yulianto, W.A. 2001. Pengaruh Ph, Kadar Xilosa Dan Kadar Glukosa Terhadap
Produksi Xylitol Oleh Candida Shehatae Way 08. Jurnal Teknologi Dan
Industri Pangan. Vol Xii. No.2. Hal.157-162.
Yuliarsi, Y., Dan Lestari, S. 2003. Efek Permen Karet Yang Mengandung Xylitol Dan
Sorbitol Terhadap Plak Gigi Dan Ginggivitis. JITEKGI FKGUPDM.