praktikum kimia

Upload: ikhsan-al-khadafi

Post on 16-Jul-2015

834 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Alat 1. Tabung reaksi 2. Tungku kaki tiga 3. Cawan petri 4. Spatula 5. Bunsen 6. Segi tiga 7. Pipet tetes

Bahan 1. Indicator PP 2. Serbuk magnesium(Mg) 3. Kristal tembaga sulfat(CuSO4 5H2O) 4. H3PO4 0.1 M 5. NaOH 0.1 M 6. HCl 0.1M 7. H2SO4 0.1M

VI. Prosedur Percobaan v Reaksi penggabungan Masukan seujung spatula logam magnesium bubuk (Mg),lalu bakar pada nyala Bunsen dan amati serta catat hasilnya. v Reaksi penguraian Masukan seujung spatula Kristal tembaga sulfat (CuSO4 5H2O) kedam tabung reaksi,kemudin panaskan dengan nyala Bunsen. Amati dan catat hasilnya. v Reaksi netralisasi a. Masukan H3PO4 o,1 M sebanyak satu nili dengan menggunaka pipet tetes lalu masukan kedalam tabung reaksi. Setelah itu campurkan dengan indicator PP sebanyak satu tetes. Dan ditambah NaOH sebanyak 4 tetes kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes. Amati dan catat hasilnya. b. Masukan HCL 0.1M sebanyak satu mili kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes,lalu masukan indicator PP sebanyak satu tetes. Kemudan tambahkan NaOH 0,1M sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes. Amati dan catan hasinya. c. Masukan H2SO4 0.1M sebanyak satu mili kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes,lalu masukan indicator PP sebanyak dua tetes. Kemudan tambahkan NaOH 0,1M sebanyak 5 tetes kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes. Amati dan catan hasinya. VII. Hasil pengamatanNo Persamaan reaksi Bukti terjadinya reaksi 1. Reaksi penggabungan Mg(s) + O2(g) MgO2(s) Magnesium dapat menyala dan dengan berkedip-kedip dengan indah. Lalu setelah padam,terdapat sisa-sisa magnesium yang bereaksi yang berwarna putih 2. Reaksi penguraian CuSO4(s) . 5H2O CuSO4(s) + 5H2O(aq) Terjadi perubahan warna dari semula berwarna biru berubah menjadi biru agak keputihan,dengan mengeluarkan uap air. 3. Reaksi netralisasi H3PO4(aq)+ 2 NaOHaq) Na2HPO4(aq) + 2H2O(l) HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl (aq) + H2O(l) H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(l) Terjadi perubahan warna yang semula bening menjadi berwarna merah muda tua (hampir ungu) setelah ditetesi 4 tetes NaOH dan 1 tetes indicator PP. Terjadi perubahan warna yang semula bening menjadi berwarna merah muda tua (hampir ungu) setelah ditetesi 10 tetes NaOH dan 1 tetes indicator PP. Terjadi perubahan warna yang semula bening menjadi berwarna merah muda tua (hampir ungu) setelah ditetesi 5 tetes NaOH dan 2 tetes indicator PP. VIII. Analisis data Reaksi penggabungan adalah sintesi satu jenis senyawa menjadi dua zat atau lebih, seperti halnya pada proses kita memanaskan bubuk magnesium itu,terdapat reaksi penggabungan didalamnya. Mg(s) + O2(g) MgO2(s) Penggabungan dua dua buah unsure baru yang menghasilkan senyyawa baru. MgO2 merupakan hasil dari reaksi penggabungan unsure Mg dan unsure O2 dari udara.sebagai bukti terjadinya reaksi didalamnya adalah terjadinya perubahan warna yang serbuk Mg berwarna agak hitam,namun setelah terjadi reaksi penggabungan dengan O2 melalui pemanasan warnanya berubah menjadi putih. Reaksi penguraian,yaitu terpecahnya suatu senyawa menjadi dua zat atau lebih. Terurainya CuSO4(s) . 5H2O CuSO4(s) + 5H2O(aq) Ini terjadi setelah terjadi proses pemanasan beberapa saat. Senyawa CuSO4(s) . 5H2O setelah dipanaskan beberapa saat terurai menjadi dua yaitu menjadi CuSO4 dan 5H2O hal ini dapat terlihat dengan terdapatnya uap air disekitar tabung reaksi ketika pemanasan CuSO4 .5H2O hal ini menjadi bukti telah terjadinya reaksi penguraian yang melepaskan H2O. selain itu terdapat pula bukti lain yang menunjukan terjadinya suatu reaksi yaitu perubahan warna yang semula berwarna biru cerah nammun setelah terjadi pemanasan warnanya berubah menjadi biru agak keputihan. Reaksi netralisasi sesungguhnya ialah jenis dari reaksi penggantian rangkap, dengan satu kation hydrogen dan satu kation hodroksida. Hydrogen dalam asam menetralkan hidroksida dalam basa untuk membentuk air. Reaksi netralisasi adalah tujuannya agar suatu larutan pH nya menjadi netral. H3PO4(aq) + 2 NaOHaq) Na2HPO4(aq) + 2H2O(l) HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(l) Ketiga reaksi diatas adalah reaksi penetralan asam basa yaitu H3PO4 , HCl , H2SO4 yang dinetralisasi dengan cara menambahkan basa NaOH hingga mencapai titik pH yang setimbang. Untuk mengetahui telah tercapainya keseimbangan yang kita amati ialah apabila telah terjadi perubahan warna berarti telah mencapai keseimbangan. Karena berbeda jenis tingkat keasaman asam yang kita gunakan maka berbeda pula banyaknya NaOH yang ditambahkan ke masing-masing asam agar mencapai pH yang netral. Asam H3PO4 memerlukan NaOH sebanyak 4 tetes NaOH baru terjadi perubahan warna yang semula bening menjadi merah muda agak kebiruaan. Asam HCl memerlukan NaOH sebanyak 10 tetes baru terjadi perubahan warna yang semula bening menjadi warna merah muda agak ungu. Asam H2SO4 membutuhkan sebanyak 5 tetes NaOH baru terjadi perubahan warna yang semula tanpa warna berubah menjadi warna merah muda agak ungu. Jadi pada reaksi penetralan perubahan warna pada campuran asam basa menjadi patokan elah tercapainya tingkat kesetimbangan yaitu dengan pH netral. IX. Kesimpulan Reaksi kimia terdiri atas lima jenis reaksi, yang pertama reaksi penggabungan, yang kedua reaksi penguraian, yang ketiga reaksi penggantian, yang keempat reaksi penggantian rangkap, dan yang terakhir reaksi netralisasi. Reaksi-reaksi kimia tersebut biasanya dipengaruhi oleh zat-zatk kimia lainnya seperti bereaksi dengan zat asam, oksigen, hydrogen bahkan bisa disebabkan oleh pemanasan suhu. Adapun ciri-ciri suatu zat mengalami reaksi kimia diantaranya: Terjadi perubahan warna Terjadi perubahan suhu Terbentuknya endapan

Terjadi pembentukan gas Setelah melakukan berbagai kegiatan percobaan mengenai reaksi-reaksi kimia, dapat dipastikan bahwa rekasi-reaksi kimia tersebut ada dan benar-benar terjadi dengan bukti terjadinya perubahan-perubahan yang dapat kita lihat.selain itu reaksi-reaksi kimia juga bergantung pada jumlah zat pereaksi yang ditambahkan pada zat yang ingin direaksikan. Pada beberapa percobaan yang dilakukan, beberapa ciri-ciri reaksi kimia itu benar ada, seperti perubahan warna pada suatu zat yang direaksikan dengan suatu zat lainnya dengan jumlah zat pereaksi tertentu.

Praktikum LAJU REAKSI 17:25 Susilo Tri Atmojo No comments LAJU REAKSI (KELAS XI) Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Alat dan Bahan :Alat dan Bahan 1. Pipet 6. Labu takar11. Corong 2. Gelas kimia 100 ml 7. Pengaduk 12. NaOH(s) 2 gram 3. Gelas kimia 200 ml 8. Cawan 13. HCl 3 M 41,7 ml 4. Gelas ukur besar 9. Timbangan kaki 3 14. H2SO4 2,8 ml 5. Gelas ukur kecil 10. Sendok kecil 15. Air 100 ml Cara Kerja : Percobaan I Timbang sebanyak 2 gram NaOH(s). Tuangkan NaOH (s) ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan air 100 ml. Kemudian aduk hingga larut. Tuangkan larutan NaOH dari gelas kimia ke labu takar. Kemudian tambahkan air hingga volumenya 250 ml. Percobaan II Ambil sebanyak 41,7 ml HCl 3 M menggunakan gelas ukur. Tuangkan ke dalam gelas kimia dan tambahkan air 100 ml. Aduk hingga rata. Tuangkan larutan tersebut ke dalam labu takar dan tambahkan air sampai volumenya 250 ml. Kemudian kocok. Percobaan III Ambil 2,8 ml H2SO4 pekat menggunakan gelas ukur kecil. Siapkan 100 ml air dalam gelas kimia. Tuangkan sedikit demi sedikit H2SO4 pekat ke dalam gelas kimia sambil diaduk hingga rata. Tuangkan larutan tersebut ke labu takar dan tambahkan air sampai volumenya 250 ml. Kemudian kocok. Perhitungan Percobaan : Percobaan I Untuk membuat larutan 250 ml NaOH dari NaOH padat, maka pertama kali yang dilakukan adalah menimbang NaOH padat. Diketahui : volumenya 250 ml, Mr NaOH 40 Ditanyakan : massa NaOH padat Jawab : nNaoH = 250 ml x 2 = 50 mmol = 0,05 mol nNaOH = gram NaOH/Mr 0,05 = gram NaOH/40 Gram NaOH = 2 gram Jadi, massa NaOH yang diperlukan adalah 2 gram. Percobaan II Untuk membuat larutan 250 ml HCl 0,5 M dari HCl 3 M, pertama kali yang dilakukan adalah menghitung volume HCl. V1.M1 = V2.M2 250.0,5 = V2.3 V2 = 41,7 ml Jadi, volume HCl yang diperlukan adalah 41,7 ml Percobaan III Untuk membuat larutan 250 ml H2SO4 dari H2SO4 padat dengan kadar air 98% adalah melakukan perhitungan sebagai berikut. Diketahui : c = 1,8 kg/dm3, Mr H2SO4 = 98, V1 = 250 ml, M1 = 0,2 M Ditanyakan : molaritas H2SO4 pekat dan V2 Jawab : M=M V1.M1 = V2.M2 250.0,2 = V2.18

50 = 18V2 V2 = 2,8 ml Jadi, volume H2SO4 yang diperlukan adalah 2,8 ml (warna sama persis dengan air). Kesimpulan : Laju reaksi dipengaruhi oleh faktor : Konsentrasi pereaksi. Suhu. Luas permukaan. Katalis. Tekanan.

HIDROLISIS GARAM A. ALAT DAN BAHAN Plat tetes Pipet tetes Kertas lakmus merah Kertas lakmus biru Larutan NaCl 1 M Larutan (NH4)2SO4 1 M Larutan CH3COONa 1 M Larutan Na2CO3 1 M Larutan AlCl3 1 M B. CARA KERJA Masukkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam masing-masing larutan yang telah dimasukkan ke dalam plat tetes. C. HASIL PENGAMATAN No. Larutan Perubahan warna pH Sifat Lakmus biru Lakmus merah No . 1 2 3 4 5 Larutan NaCl 1 M (NH4)2SO4 1 M CH3COONa 1 M Na2CO3 1 M AlCl3 1 M Perubahan warna Lakmus Biru Biru Merah biru Biru Merah pH Lakmus Merah Merah Merah Biru Biru Merah 7 6 10 12 3 Sifat Netral Asam Basa Basa Asam

D. KESIMPULAN 1. Larutan garam yang bersifat netral adalah NaCl. 2. Larutan garam yang bersifat asam adalah (NH4)2SO4, AlCl3. 3. Larutan garam yang bersifat basa adalah Na2CO3, CH3COONa. 4. Garam-garam seperti NaCl berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis. 5. Garam-garam seperti (NH4)2SO4 dan AlCl3 berasal dari basa lemah dan asam kuat terhidrolisis dan bersifat asam. 6. Garam-garam seperti Na2CO3 dan CH3COONa berasal dari basa kuat dan asam lemah terhidrolisis dan bersifat basa.