praktikum fase mitosis akar bawang

9
Praktikum Fase Mitosis Akar Bawang (Alium cepa) Baca artikel berikut dalam Bahasa Indonesia Read article below in Indonesian Di dalam membelajarkan siswa tentang pembelahan sel secara mitosis, praktikum yang paling sering digunakan di sekolah menengah adalah dengan pengamatan fase-fase pembelahan akar bawang (allium cepa). Berikut ini saya tampilkan resep praktikum fase mitosis akar bawang merah, beserta contoh hasil dan analisis data serta diskusi-diskusi yang mungkin terjadi. Hasil pengamatan pada artikel ini berdasarkan hasil pengamatan yang benar-benar penulis lakukan praktikum. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1. Alat Mikroskop cahaya Kaca benda dan kaca penutup Pipet Pinset Gelas arloji Silet berkarat Silet tajam

Upload: oemzhen-ad-dukai

Post on 04-Aug-2015

439 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum Fase Mitosis Akar Bawang

Praktikum Fase Mitosis Akar Bawang (Alium cepa)

Baca artikel berikut dalam Bahasa Indonesia

Read article below in Indonesian

Di dalam membelajarkan siswa tentang pembelahan sel secara mitosis, praktikum yang paling

sering digunakan di sekolah menengah adalah dengan pengamatan fase-fase pembelahan akar

bawang (allium cepa). Berikut ini saya tampilkan resep praktikum fase mitosis akar bawang

merah, beserta contoh hasil dan analisis data serta diskusi-diskusi yang mungkin terjadi. Hasil

pengamatan pada artikel ini berdasarkan hasil pengamatan yang benar-benar penulis lakukan

praktikum.

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Alat

         Mikroskop cahaya

         Kaca benda dan kaca penutup

         Pipet

         Pinset

         Gelas arloji

         Silet berkarat 

         Silet tajam 

         Botol ampul

         Pembakar spiritus dan korek api

         Plastik dan karet

2. Bahan

Page 2: Praktikum Fase Mitosis Akar Bawang

          Ujung akar bawang merah (Allium cepa)

          Kertas hisap

          Tisu

          Alkohol 70 %

          FAA

          HCl 1 N

          Acetocarmin

Prosedur Kerja

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini adalah tahap penumbuhan akar bawang merah (Allium cepa) dan

pemotongan akar bawang merah (Allium cepa). Penumbuhan akar dilakukan di dalam gelas

p;lastik yang berisi air selama 1 minggu (7 hari), dengan cara menusuk bagian tengan bawang

merah secara horizontal sedemikian rupa sehingga hanya bagian akarnya saja yang menyentuh

air. Pemotongan ujung bawah akar dilakukan pada malam hari sebelum praktikum (Minggu)

pukul 00.00-00.15. akar dipotong sepanjang 1 cm dari ujung dan selanjutnya akar direndam

dalam botol ampul yang sudah diisi dengan larutan FAA, lalu botol ampul ditutup rapat dengan

plastik dan diikat dengan karet.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi pembuatan preparat dan pengamatan fase-fase mitosis di bawah

mikroskop. Untuk pembuatan preparat dilakukan dengan cara mengambil potongan ujung akar

bawang merah (Allium cepa) dari botol ampul denagn pinset. Kemudian memindahkannya

kedalam gelas arloji dan menambahkan alkohol 70 % dan dibiarkan terendam selama 2 menit.

Setelah 2 menit, alkohol 70 % dihisap dengan kertas hisap kemudian menambahkan larutan HCl

1 N dan merendamnya selama 5 menit. Setelah 5 menit berlalu, mengambil potongan akar

bawang dari gelas arloji, memotong bagian ujung (tudung akar) dan meletakkannya pada kaca

benda. Langkah selanjutnya yaitu ditetesi dengan larutan acetocarmin, lalu dicacah dengan silet

berkarat kemudian ditutup dengan kaca penutup. Sebelum diamati di bawah mikroskop, preparat

Page 3: Praktikum Fase Mitosis Akar Bawang

dilewatkan di atas lampu spiritus, selanjutnya menggilasnya dengan jempol atau ujung pensil

yang tumpul, baru setelah itu diamati dibawah mikroskop.

Analisis Data

Dari hasil pengamatan fase-fase mitosis pada akar bawang merah (Allium cepa) ini diperoleh

beberapa fase, antara lain:

        Anafase

Pada fase ini nampak kromosom-kromosom homolog saling berjauhan (berkumpul menuju kutub

yang berlawanan). Kromosom nampak jelas mengalami penebalan sehingga dapat dilihat jelas

dengan mikroskop cahaya sekalipun.

        Telofase

Fase ini merupakan fase terakhir pada mitosis. Pada fase ini nampak adanya dinding pemisah

yang berupa sekat yang belum sempurna yang memisahkan kromosom-kromosom yang telah

mencapai kutub. Sekat belum sempurna dan sel belum benar-benar terpisah tetapi tanda akan

terbentuknya dua sel sudah mulai tampak.

        Telofase akhir

Pada fase ini sel benar-benar telah utuh. Dinding sel terlihat jelas dan kromosom yang tebal

nampak berkumpul di tengah.

Pembahasan

Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentangan 5 menit

sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB. (Margono, 1973), berdasarkan keterangan tersebut maka

proses pemotongan akar bawang merah (Allium cepa) dilakukan pada pukul 00.00. Dengan

dipotongnya akar bawang pada jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan akar yang

mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun kami tidak

mungkin melakukan pengamatan pada tengah malam, jadi kami memasukkan potongan kar

bawang tersebut ke dalam botol fial berisi FAA, fungsi dari FAA ini adalah untuk menghentikan

aktivitas mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel akar bawang sebagaimana saat kami

memotongnya.

Page 4: Praktikum Fase Mitosis Akar Bawang

Sebelum mengamati sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop, potongan-potongan akar tersebut

harus memalui beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%, perendaman ini

bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa FAA yang masih terdapat di dalam sel-sel akar bawang

merah. Selain itu perendaman dengan alcohol bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar

bawang yang sudah semalaman dimasukkan kedalam botol fial berisi FAA.

Perlakuan berikutnya adalah perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan

dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl dapat

memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih

dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat

melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong.

Perlakuan berikutnya lagi adalah pemberian acetocarmin, acetocarmin adalh pewarna, sehingga

jelas fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk

diamati. Tidak cukup dengan itu agar penyerapan warna lebih cepat maka perlu ditambahkan

FeCl2, yang pada praktikum kemarin kami dapatkan dengan mencacah bahan amatan dengan

menggunakan silet berkarat.

Pada saat pengamatan kami menemukan sel-sel yang sedang berda dalam fase Anafase, telofase

awal dan telofase akhir. Pada sel yang sedang dalam fase Anafase terlihat jelas kromosom yang

terkumpul pada kutub masing-masing dari sel tersebut. Pengamatan tersebut semakin

menyakinkan kami setelah kami melihat model fase-fase pembelahan yag terdapat di ruang

genetika.

Sel berikutnya yang kami amati adalah sel dengan sekat yang belum sempurna, sehingga kami

simpulkan sel tersebut sedang dalam fase Telofase awal. Dan sel terakhir yang sempat kami

amati memiliki ciri-ciri bagiannya sudah utuh, dinding selnya terlihat jelas dan kromosom

terlihat mengumpul di tengah sehingga kami simpulkan sel tersebut berada dalam fase Telofase

akhir.

Page 5: Praktikum Fase Mitosis Akar Bawang

Pengamatan sel-sel pembelahan mitosis ini kurang maksimal karena kungnya lat yang memadai,

serta keterbatasan waktu, yang sebenarnya juga karena kami tidak cepat tanggap. Sebenarnya

banyak fase-fase lain yang belum sempat teramati.

Diskusi

        Alasan penggunaan akar pada praktikum kali ini adalah antara lain karena akar merupakan salah

satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-sel somatik, khusus pada ujung akar bersifat

meristematik. Mitosis merupakan pembelahan sel yang umumnya terjadi pada sel-sel yang hidup

terutama sel-sel yang sedang tumbuh, dan dan sel-sel ini umnya terdapat pada ujung akar dan

ujung batang tumbuhan. Hal inilah yang melatarbelakangi digunakannya akar dalam praktikum

mitosis ini.

a. Alasan pemotongan akar bawang merah dilakukan pada pukul 00.00 adalah karena mitosis pada

akar bawang merah terjadi pada jam-jam tersebut. Proses itosis pada tanaman umumnya terjadi

selama antara 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatau proses yang

berputar dan terus-menerus (melalui fase-fase yang terus berjalan) dan pada akar bawang merah

(Allium cepa) ini mitosis terjadi mulai pukul 00.00

b. Tidak, tidak semua tanaman mitosisnya terjadi pada malam hari, waktu terjadinya mitosis

tergantung pada spesies tanaman yang bersangkutan. Contohnya tumbuhan paku, mitosis pada

tumbuhan paku tidak terjadi pada malam hari, melainkan siang hari.

c. (Mungkin) Tidak, karena mitosis pada tumbuhan terjadi selama 30 menit sampai beberapa jam

dan merupakan suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Setelah mengalami fase

mitosisinti yang dalam keadaan tidak membelah berada dalam stadium interfase dan fase ini

berlangsung dalam tempo yang cukup lama.

        Tujuan penggunaan silet berkarat pada saat pencacahan adalah untuk mengefektifan pewarnaan.

Seperti kita ketahui dalam karat besi terdapat Fe Cl2yang dapat mempercepat proses penyerapan

warna

        Ya, kami dapat menjumpai fase-fase mitosis pada tumbuhan lain selain pada bawang merah

(Allium cepa), hal ini dikarenakan semua tumbuhan pasti melakukan mitosis, sehingga kita dapat

mengamati fase-fase pembelahannya, misalnya saja pengamatan fase-fase mitosis pada

tumbuhan paku.

Page 6: Praktikum Fase Mitosis Akar Bawang

Kesimpulan

1.      fase-fase mitosis yang ditemukan pada pengamatan akar bawang merah (Allium cepa) adalah

Anafase, Telofase awal, dan Telofase akhir.

2.      ciri-ciri yang dapat dideteksi pada masing-masing fase yang ditemukan antara lain:

  Pada Anafase nampak kromosom-kromosom homolog berkumpul menuju kutub yang berlawanan.

  Pada Telofase awal nampak adanya dinding pemisah yang berupa sekat yang belum sempurna

  Pada Telofase akhir sel nampak sudah utuh, dinding sel jelas dan kromosom mengumpul di

tengah.

Pustaka

Anonim. 2004. The Cell Cycle & Mitosis Tutorial. (Online). http://www.biology.

arizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html, diakses tanggal 28 Februari 2007

Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang

Merah (Alium cepa). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIP

Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuihan. Malang: JICA.