praktik tata kelola yang baik (good corporate€¦ · corporate governance) pada semua aspek dan...

105
1 Praktik Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance) menjadi hal pokok dalam pengelolaan Perusahaan, tidak hanya sebatas pemenuhan peraturan perundang-undangan, namun juga dikembangkan menjadi budaya kerja di lingkungan kerja PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Hal ini dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja Perusahaan, melindungi segenap pemangku kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum. Bank melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan segenap insan Perusahaan mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan berlandaskan pada nilai-nilai pokok yang tertuang pada Budaya Kerja Perusahaan. Kesadaran ini didukung penuh oleh Dewan Komisaris yang dibantu dengan Komite Audit untuk melakukan pengawasan kegiatan terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance. Selain mempersiapkan diri menghadapi persaingan global, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik juga merupakan salah satu kunci utama dalam mencapai cita-cita Perusahaan sebagai Bank dalam kategori 20 teratas di Indonesia. Berkat penerapan tata kelola perusahaan dengan standar tertinggi, Perusahaan dapat memperkuat daya saing dan memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak, antara lain pemegang saham, karyawan, masyarakat dan Pemerintah setempat, Pemerintah Pusat, serta mitra kerja asing. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melalui jajaran manajemen dan seluruh karyawan selalu berusaha menerapkan prinsip- prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada semua aspek dan lini kerja serta menjadikannya sebagai bagian dari budaya Perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan sustainable sehingga dapat menciptakan suatu sistem dan struktur perusahaan yang kuat dengan pencapaian sesuai dengan visi dan misi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Pelaksanaan Good Corporate Governance sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat, karena sebagai syarat The Practice of Good Corporate Governance (Good Corporate Governance) is a necessity in managing the Company, not only for the compliance with regulations, but also for the development of work culture in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. This is needed in order to improve the Company’s performance, protect the interests of stakeholders and improve compliance with prevaliling legislation and generally applicable ethical values. The Bank, through the Board of Commissioners, Board of Directors and all employees have committed to implementing the Good Corporate Governance principles based on the basic values stated in the Company’s Work Culture. This awareness is fully supported by the Board of Commissioners, which is assisted by the Audit Committee in supervising the activities of Good Corporate Governance implementation. Apart from preparing to face global competition, Good Corporate Governance implementation is also one of the main keys in achieving the Company’s goal to be in the Top 20 Banks in Indonesia. Owing to its Good Corporate Governance implementation with highest standards, the Company is able to increase its competitive advantages and gain the trust from various stakeholders, including shareholders, employees, communities and local government, central government, as well as foreign partners. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk through its management and all employees always strives to implement Good Corporate Governance principles in all aspects as well as apply those principles as e part of the Bank’s corporate culture. Good Corporate Governance implementation is a necessity in order to build tough and sustainable condition of the Company so as to create strong corporate system and structure to achieve the vision and mission of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. The implementation of Good Corporate Governance is needed to have the people’s trust as an absolute requirement for the Bank to grow

Upload: others

Post on 15-May-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Praktik Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance) menjadi hal pokok dalam pengelolaan Perusahaan, tidak hanya sebatas pemenuhan peraturan perundang-undangan, namun juga dikembangkan menjadi budaya kerja di lingkungan kerja PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Hal ini dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja Perusahaan, melindungi segenap pemangku kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum. Bank melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan segenap insan Perusahaan mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan berlandaskan pada nilai-nilai pokok yang tertuang pada Budaya Kerja Perusahaan. Kesadaran ini didukung penuh oleh Dewan Komisaris yang dibantu dengan Komite Audit untuk melakukan pengawasan kegiatan terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance. Selain mempersiapkan diri menghadapi persaingan global, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik juga merupakan salah satu kunci utama dalam mencapai cita-cita Perusahaan sebagai Bank dalam kategori 20 teratas di Indonesia. Berkat penerapan tata kelola perusahaan dengan standar tertinggi, Perusahaan dapat memperkuat daya saing dan memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak, antara lain pemegang saham, karyawan, masyarakat dan Pemerintah setempat, Pemerintah Pusat, serta mitra kerja asing. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melalui jajaran manajemen dan seluruh karyawan selalu berusaha menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada semua aspek dan lini kerja serta menjadikannya sebagai bagian dari budaya Perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan sustainable sehingga dapat menciptakan suatu sistem dan struktur perusahaan yang kuat dengan pencapaian sesuai dengan visi dan misi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Pelaksanaan Good Corporate Governance sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat, karena sebagai syarat

The Practice of Good Corporate Governance (Good Corporate Governance) is a necessity in managing the Company, not only for the compliance with regulations, but also for the development of work culture in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. This is needed in order to improve the Company’s performance, protect the interests of stakeholders and improve compliance with prevaliling legislation and generally applicable ethical values. The Bank, through the Board of Commissioners, Board of Directors and all employees have committed to implementing the Good Corporate Governance principles based on the basic values stated in the Company’s Work Culture. This awareness is fully supported by the Board of Commissioners, which is assisted by the Audit Committee in supervising the activities of Good Corporate Governance implementation. Apart from preparing to face global competition, Good Corporate Governance implementation is also one of the main keys in achieving the Company’s goal to be in the Top 20 Banks in Indonesia. Owing to its Good Corporate Governance implementation with highest standards, the Company is able to increase its competitive advantages and gain the trust from various stakeholders, including shareholders, employees, communities and local government, central government, as well as foreign partners. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk through its management and all employees always strives to implement Good Corporate Governance principles in all aspects as well as apply those principles as e part of the Bank’s corporate culture. Good Corporate Governance implementation is a necessity in order to build tough and sustainable condition of the Company so as to create strong corporate system and structure to achieve the vision and mission of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. The implementation of Good Corporate Governance is needed to have the people’s trust as an absolute requirement for the Bank to grow

2

mutlak bagi sebuah perusahaan agar dapat berkembang dengan baik dan sehat. Dengan pelaksanaan Good Corporate Governance, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan kinerja bank. TATA KELOLA PERUSAHAAN DI PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan, Perusahaan senantiasa memastikan adanya pengelolaan sumber daya manusia yang kompeten, pengelolaan risiko usaha, pengelolaan keuangan yang berhati-hati, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta menghindari benturan kepentingan. Perpaduan yang kuat antara implementasi prinsip Good Corporate Governance dengan nilai-nilai inti Perusahaan merupakan faktor kunci kesuksesan transformasi menjadi Perusahaan yang lebih baik. Perusahaan percaya bahwa dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Good Corporate Governance di seluruh operasional Perusahaan adalah syarat penting untuk mempertahankan dukungan para pemangku kepentingan dan menjamin pencapaian misi dan tujuan pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang Perusahaan. Praktik terbaik dalam mekanisme kontrol dan akuntabilitas guna meningkatkan kinerja Perusahaan, tata kelola Perusahaan yang baik senantiasa diterapkan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk demi tercapainya tujuan Perusahaan dalam memberikan keuntungan pemegang saham. Termasuk komitmen para pemegang saham untuk memenuhi kewajibannya, maupun pendanaan untuk jangka panjang guna mencapai kekayaan yang cukup untuk kelangsungan usaha. Hal ini dilakukan melalui proses pengumpulan dan pengelolaan dana dan memastikan bahwa investasi yang dilakukan sudah tepat dengan biaya yang seefisien mungkin. Good Corporate Governance digunakan sebagai salah satu tolak ukur kinerja Direksi dalam mengelola Bank dengan cara melakukan assessment (penilaian) baik secara internal maupun eksternal (pihak independen). LANDASAN HUKUM DAN IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk diwujudkan dalam

properly and healthy. Good Corporate Governance implementation is expected to support the Bank’s performance growth. GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION IN PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK In the implementation of Good Corporate Governance, the Company continues to ensure competent human resource management, business risk management, financial management, compliance with applicable regulations, and avoidance of conflict of interest. Strong integration of Good Corporate Governance implementation and the Company’s core values is the key factor in the successful transformation to a better Company. The Company believes that the upholding of Good Corporate Governance principles in all operations of the Company is an important requirement to maintain the support from stakeholders and ensure the achievement of the mission and objectives of the Company’s sustainable growth in the long term. Best practices in the control and accountability mechanism in order to improve the Company’s performance and Good Corporate Governance are always applied by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk to achieve the Company’s goals of providing profit to the shareholders. It includes the commitment of the shareholders to fulfill its obligations and long-term financing to gain sufficient wealth for business sustainability. This is done through fund collection and management process and by ensuring right investments at the most efficient cost. Good Corporate Governance is applied to measure the performance of the Board of Directors in managing the Bank through assessments carried out internally and externally (by an independent party). GOOD CORPORATE GOVERNANCE LEGAL BASIS AND IMPLEMENTATION Good Corporate Governance principles in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk are implemented in the performance of duty and

3

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank, penanganan benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal, penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern, penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, penyusunan rencana strategis bank, serta transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank. Komitmen yang tinggi dari Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan merupakan modal utama PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk untuk mewujudkan organisasi yang memenuhi 5 (lima) prinsip Good Corporate Governance:

Prinsip Keterbukaan Prinsip keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dalam menyampaikan informasi material dan relevan mengenai segala sesuatu tentang PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Prinsip Akuntabilitas Prinsip kejelasan fungsi, struktur, sistem, tata pelaksanaan dan tanggung jawab di dalam organisasi sehingga pengelolaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dapat berjalan efektif dan efisien.

Prinsip Pertanggungjawaban Prinsip yang mengemukakan kesesuaian pengelolaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang sehat.

Prinsip Kemandirian Prinsip yang menekankan sikap profesionalisme tanpa benturan kepentingan, pengaruh, serta tekanan dari pihak manapun yang bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip pengelolaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang baik.

Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan Prinsip perlakuan adil dan setara dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors, the availability and implementation of duties of the committees and task forces functioning as the Bank’s internal control, compliance, internal auditor, external auditor, risk management including internal control system, provision of funds to related parties and provision of large exposure, bank strategic business arrangement, as well as transparanecy of financial and non financial conditions. High commitment of the Board of Commissioners, the Board of Directors and all employees is the main asset to build an organization that complies with these 5 (five) Good Corporate Governance principles:

Transparency Transparency in the process of decision making and PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s transparency in providing relevant and material information regarding PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Accountability The clarity of function, structure, system, procedure and responsibility in the organization which will enable PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk to run effectively and efficiently.

Responsibility The compliance of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk management with the applicable laws and regulations as well as the principle of sound management of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Independency The principle that emphasizes professionalism with no conflict of interest, influence and pressure from any party that is contrary with the law and reagulation as well as the management principles of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Fairness and Equality Fairness and equal treatment in fulfilling the stakeholders’ rights based on the applicable legislation.

4

STRUKTUR GOOD CORPORATE GOVERNANCE Struktur Good Corporate Governance PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memiliki beberapa aspek utama yang berperan dalam menunjang penguatan kontrol dan pengelolaan terhadap bank. Terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, dan organ pendukung yang mencakup Satuan Kerja Audit Internal, Sekretaris Perusahaan, dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris (Komite Audit, Komite Nominasi & Remunerasi, dan Komite Pemantau Risiko). Penetapan anggota struktur Good Corporate Governance Bank telah disesuaikan dengan penggabungan Bank Saudara dan Bank Woori Indonesia. Implementasi Good Corporate Governance yang terkandung dalam visi, misi dan strategi Perusahaan, dinyatakan dengan nilai-nilai Perusahaan serta kode etik yang disusun untuk memastikan adanya kepatuhan seluruh jajaran Perusahaan. Hal tersebut berguna untuk menghindari benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak ketiga yang tidak tepat. Oleh karena itu, risiko Perusahaan dikelola dengan sistem pengendalian dan monitoring yang baik. Kualitas penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan diuji berdasarkan pedoman Good Corporate Governance dan efektivitas pelaksanaan pedoman Good Corporate Governance diterapkan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham tanpa merugikan kepentingan para pemangku kepentingan lainnya. Analisis atas kajian mengenai praktik Good Corporate Governance diperlukan untuk membantu investor dalam memperoleh gambaran yang jelas mengenai tata kelola. Sistem pemeringkatan dengan skor atau indeks tata kelola Perusahaan mencerminkan bahwa Perusahaan menerapkan Good Corporate Governance yang dinilai berdasarkan indeks sehingga dapat merepresentasikan tingkat penerapan Good Corporate Governance yang komprehensif di Perusahaan. Bank berkomitmen dalam melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan keberhasilan usaha guna memberikan keuntungan yang optimal bagi para pemegang saham secara etis dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan lainnya.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE Good Corporate Governance Structure of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has several main aspects functioning to support the Bank’s control and management. This structure consists of General Meeting of Shareholder, the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the supporting organs comprising Internal Audit Task Force, Corporate Secretary, and Committees under the Board of Commissioners (Audit Committe, Nomination & Remuneration Committee, and risk monitoring committee). Good Corporate Governance Structure was already adjusted in accordance with the merger of Bank Saudara and Woori Bank Indonesia. Good Corporate Governance implementation contained in the Company’s vision, mission and strategy is represented in the Company’s values and code of ethics arranged to ensure the compliance of all levels in the Company. This is to avoid conflicts of interest and inappropriate transactions with third parties. Therefore, the Company’s risks are managed with a proper control and monitoring system. Good Corporate Governance implementation quality is assessed based on Good Corporate Governance guidelines and effectiveness of the Good Corporate Governance guidelines implementation to create shareholders’ value without prejudice to the interests of other stakeholders. Analysis of Good Corporate Governance practices is required to assist investors in getting a clear picture of the management. Rating system with Good Corporate Governance score or index reflects that the Company implements Good Corporate Governance assessed based on the index reflects the level of a comprehensive Good Corporate Governance implementation in the Company. The Bank is committed in implementing Good Corporate Governance principles as part of the effort to create successfull business in order to provide optimal profit to shareholders ethically and sustainably by taking into account the interests of other stakeholders.

5

Struktur Tata Kelola Perusahaan yang baik dibentuk berdasarkan regulasi yang tepat dalam membuat keputusan serta memastikan kesuksesan bisnis dan akuntabilitas Perusahaan.

Good Corporate Governance Structure is established based on the applicable regulation in the decision making as well as ensuring the success of the Company’s business and accountability.

DEWAN KOMISARIS Dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat berdasarkan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, serta keputusan Rapat Umum Pemegang saham, selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut : 1. Mengadakan rapat dalam memantau

kinerja Bank secara periodik, yaitu dilaksanan setiap Bulanan dan Triwulan yang dibantu oleh Komite Audit, Komite Nominasi & Remunerasi dan Komite Pemantau Risiko.

2. Memberikan rekomendasi kepada

pemegang saham atas usulan Direksi untuk merubah arahan investasi.

3. Menunjuk Auditor dan Aktuaris dalam

penyelesaian laporan keuangan dan laporan aktuaris PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk periodik per 31 Desember 2015.

BOARD OF COMMISSIONERS In carrying out their supervisory and advisory duties based on prevailing laws and regulations as well as the decision of the General Meeting of Shareholders, during 2015, the Board of Commissioners conducted the following activities: 1. Held monthly and quarterly meetings in

monitoring the Bank’s performance, assisted by the Audit Committee, Nomination & Remuneration Committee and the Risk Monitoring Committee.

2. Provided recommendations to shareholders

on the Board of Directors’ proposal to change investment direction.

3. Appointed Auditors and Actuaries in the

completion of financial statements and actuarial report of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as of 31 December 2015.

REGULATOR

6

FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Anggota Dewan Komsisaris dipilih oleh pemegang saham yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pengawasan dan pemantauan pelaksanaan Good Corporate Governance di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan penerapan Good Corporate Governance di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk berjalan dengan optimal. Dewan Komisaris PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Anggaran Dasar Perseroan, Undang-Undang Perseroan Terbatas, Peraturan Perbankan, Undang- Undang Pasar Modal, dan Peraturan Bank Indonesia, yaitu sebagai berikut: 1. Tugas a. Mengawasi pelaksanaan kebijakan, di mana

Dewan Komisaris juga menetapkan kebijakan-kebijakan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan wajib diputuskan oleh Dewan Komisaris maupun kebijakan yang bersifat strategis.

b. Menyetujui kebijakan atas kebijakan yang ditetapkan oleh Direksi, dengan sebelumnya Dewan Komisaris mengevaluasi konsep kebijakan tersebut.

c. Memantau pelaksanaan kebijakan melalui Komite-komite yang telah dibentuk, pemeriksaan oleh SKAI, dan pihak independen untuk melakukan pemeriksaan khusus.

d. Mengawasi perkembangan terhadap kondisi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan melakukan analisis dan pembahasan atas laporan bersama Direksi atau pihak lain yang dianggap ahli, dan memanfaatkan dan mengembangkan hasil-hasil pemeriksaaan internal maupun eksternal.

e. Memberikan nasihat kepada Direksi untuk menghindarkan dan mengamankan Perseroan dari perkembangan kegiatan usaha yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi Perseroan secara signifikan.

2. Wewenang a. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau

pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Bank, dan dilaksanakan bersamaan dengan rapat Dewan Komisaris selama tahun 2015.

FUNCTIONS, DUTIES AND AUTHORITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners is appointed by the shareholders and assumes the responsibility for controlling and supervising Good Corporate Governance implementation in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. The Board of Commissioners is also responsible for ensuring optimal application of Good Corporate Governance. The Board of Commissioners of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk performs their duties and responsibilities based on the Board of Commissioners Charter, the Bank’s Articles of Association, Banking Regulation, Capital Market Regulation, and Bank Indonesia Regulation as follows: 1. Duties a. Monitoring the implementation of policies,

where the Board of Commissioners also determines the policies, which by law should be determined by the Board of Commissioners, as well as strategic policies.

b. Approving the policies set by the Board of Directors and previously reviewed by the Board of Commissioners.

c. Monitoring the implementation of policies

through the established committees, Internal Audit Task Force’s examination, and specific audit by an independent party.

d. Monitoring the development of the Bank’s

condition by analyzing and discussing reports with the Board of Directors or other expert parties, as well as using and developing the examination result internally and externally.

e. Giving advices to the Board of Directors to prevent the Bank from the development of business activities that could inflict the Bank significantly.

2. Authority a. Asking for explanation from the Board of

Directors and / or other officials on all issues related to the management of the Bank,which is done during the Board of Commissioners meetings in 2015.

7

b. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

c. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya dibawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

d. Memberhentikan sementara anggota

Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

e. Membentuk Komite Audit, dan komite-komite lain, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Bank.

f. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Kriteria Seluruh anggota Dewan Komisaris: • Memiliki integritas, kompetensi dan

reputasi keuangan yang memadai. • Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit.

• Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan.

Dewan Komisaris memiliki Pedoman dan Etika Kerja yang mengikat bagi setiap anggotanya. INDEPENDENSI KEANGGOTAAN DEWAN KOMISARIS Menurut Pasal 120 ayat (1) UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dapat mengatur adanya 1 (satu) orang atau lebih Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan bertindak secara independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Perusahaan juga memiliki 3 (tiga) orang Komisaris Independen. Mereka tidak memiliki hubungan usaha, keuangan, kepengurusan dan kepemilikan saham dengan Perusahaan dalam jangka waktu paling sedikit 2 tahun sebelum pengangkatannya, serta tidak memiliki hubungan afiliasi dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya atau dengan Pemegang Saham atau hubungan lainnya dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.

b. Keeping abreast of all policies and actions that have been and will be made by the Board of Directors

c. Requesting the Board of Directors and / or other officials under the Board of Directors with the knowledge of the Board of Directors to attend the Board of Commissioners meetings.

d. Temporarily discharging members of the Board of Directors in accordance with the Bank’s Articles of Association.

e. Establishing Audit Committee and other committees, if deemed necessary, by taking into account of the Bank’s capability.

f. Carrying out other supervisory authorities as long as they are not in contrary to the applicable laws and regulations, articles of association, and/or General Meeting of Shareholders resolutions.

3. Criteria All members of the Board of Commissioners: • Have adequate integrity, competency and

financial reputation. • Have not been declared bankrupt or found

guilty of causing a company to become bankrupt;

• Have never done any wrongdoing and been punished for criminal actions.

The Board of Commissioners has Guideline and Work Ethics binding all members of Board of Commissioners. INDEPENDENCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS According to Article 120 paragraph (1) of Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies, the Bank’s Articles of Association arrange for one (1) or more independent commissioners. All members of the Board of Commissioners act independently and free from intervention from any party. The Company also has 3 (three) Independent Commissioners. They have no business, financial and managerial relationships and share ownership in the Company within a minimal period of 2 years prior to the appointment, and have no affiliation and family relationship with members of the Board of Directors and fellow members of the Board of Commissioners or the Shareholders or other relationships with the Company which can affect their judgement to act independently.

8

Dalam suatu Perusahaan, Dewan Komisaris diharapkan menjadi penyeimbang terhadap keputusan yang dibuat oleh pemegang saham mayoritas untuk mewakili pemegang saham minoritas. Ini dimaksudkan agar kepentingan pemegang saham minoritas tidak terabaikan. PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS Dalam rangka melaksanakan tugas mengawasi dan memberikan saran atas pengelolaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk kepada Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komsiaris yang dibahas dalam tata tetib ini mengenai larangan menerima keuntungan pribadi selain dan fasilitas lain yang ditetapkan melalui RUPS. Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk disusun sesuai peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai Good Corporate Governance, serta praktik terbaik yang ditinjau secara berkala. KETENTUAN JABATAN DEWAN KOMISARIS • Komposisi Dewan Komisaris harus efektif

sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efektif, tepat, cepat dan independen.

• Anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik Secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Bank dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan.

• Sesama anggota Dewan Komisaris dan

sesama anggota Direksi serta antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan darah keluarga.

• Masa Jabatan a. Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat

Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali. Jika sebelum masa jabatan Dewan Komisaris berakhir terdapat

In a company, the Board of Commisioners is expected to become a counterweight to the decisions made by the majority shareholders to represent minority shareholders. This is meant to ensure that the interests of minority shareholders are not neglected. BOARD OF COMMISSIONERS MANUAL In in order to monitor and give advices on the management of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk to the Board of Directors, the Board of Commissioners refers to the Board of Commissioners Manual. The Board of Commissioner’s duties and responsibilities explained in this Manual are concerning the prohibition to have personal advantages besides the remuneration and other facilities determined in General Meeting of Shareholders. The Board of Commissioners Charter of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is arranged in accordance with the governing regulations, namely Bank Indonesia and OJK regulations concerning Good Corporate Governance, and also periodically monitored best practices. REQUIREMENT OF BOARD OF COMMISIONERS POSITION • Composition of the Board of Commissioners

must be effective to ensure effective, accurate, fast and independent decision-making.

• Members of the Board of Commissioners do not have concurrent position which may raise conflict of interest, directly or indirectly, with the Bank’s interest.

• There shall be no blood relationship among members of the Board of Commissioners and among members of the Board of Directors as well as between members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors.

• Term of Office a. Members of the Boards of Commissioner

are appointed by the General Meeting of Shareholders for a tenure of 3 (three) years and may be reappointed. In the event of a change in the Board of Commissioners

9

penggantian anggota Dewan Komisaris, maka anggota Dewan Komisaris baru tersebut mempunyai jabatan selama sisa masa jabatan Dewan Komisaris yang digantikannya.

b. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila masa jabatannya berakhir, mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan Perundang-undangan, meninggal dunia atau diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

• Sistem pemberian remunerasi bagi anggota

Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham termasuk pemberian uang jasa dan tunjangan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Dewan Komisaris, maka pengisian jabatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

• Anggota Dewan Komisaris dapat

diberhentikan untuk sementara oleh Rapat Umum Pemegang Saham jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya, atau terdapat alasan yang kuat.

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS Jabatan Dewan Komisaris Perusahaan diemban oleh individu-individu profesional yang berpengalaman dan memiliki dedikasi tinggi dalam mengawasi kinerja Perusahaan. Dewan Komisaris Perusahaan terpilih secara transparan dan akuntabel sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 7 November 2014 dan 24 Desember 2014. Komposisi Dewan Komisaris Perusahaan saat ini adalah sebagai berikut :

composition prior to the expiry of the tenure, the new member of the Board of Commissioners shall serve the remaining tenure of the Board of Commissioners members replaced.

b. Term of office of a member of the Board of Commissioners ends due to the expiry of his/her term of office, his/her failure in meeting the requirements based on laws and regulations, his/her demise or dismissal based on the General Meeting of Shareholders resolution.

• Remuneration System for the Board of

Commissioners is determined by the General Meeting of Shareholders including bonus and pension benefits in accordance with applicable regulations.

• In the event of vacant position of the Board of Commissioners, such vacant position will be filled in accordance with the Company’s Articles of Association.

• Members of the Board of Commissioners

may be dismissed temporarily by the General Meeting of Share holders if performing some acts contrary to the Bank’s Articles of Association or due to negligence of duty, or other reasonable grounds.

COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners position is carried by professional and experienced individuals with high dedication in overseeing the Company’s performance. The Company’s Board of Commissioners is appointed in a transparent and accountable manner according to the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 7 November 2014 and 24 December 2014. At present, composition of the Board of Commissioners is as follows:

Nama Name

Jabatan Position

Akta Penunjukan Deed of Appointment

Farid Rahman Presiden Komisaris President Commissioner

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

10

Maskan Iskandar Komisaris Independen Independent Commissioner

Akta Notaris No. Akta Notaris No. tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

Raden Ahmad Agus Setiadjaja

Komisaris Independen Independent Commissioner

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

Ahmad Fajarprana Komisaris Independen Independent Commissioner

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

MASA JABATAN DEWAN KOMISARIS Masa jabatan Dewan Komisaris ditetapkan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemagang Saham dengan menyebutkan alasannya atau dengan alasan lainnya yang dinilai tepat oleh Pemegang Saham demi kepentingan dan tujuan Perusahaan. Masa jabatan masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah sebagaimana tabel di bawah ini:

TERM OF OFFICE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS The term of office of the Board of Commissioners is set for 3 (three) years and may be reappointed for another 1 (one) term. The Board of Commissioners may be dismissed at any time under the General Meeting Shareholders resolution by stating the reasons deemed appropriate by the Shareholders in the interests and objectives of the Company. The term of each member of the Board of Commissioners is presented in the table below:

PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Berdasarkan keputusan RUPS dan Dewan Komisaris memperoleh honorarium dengan

PROCEDURE FOR DETERMINING THE BOARD OF COMMISSIONERS REMUNERATION Pursuant to the GMS resolution, the honorarium received with the amount of a certain

11

besaran prosentase tertentu sesuai dengan hasil RUPS 2015. Dewan Komisaris dan Direksi juga berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya sebanyak 1 (satu) kali honorarium. BAGAN PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI KOMISARIS

percentage in accordance with the GMS 2015. The Board of Commissioners and Board of Directors are also entitled to Religious Holiday Allowance amounting to 1-month honorarium. PROCEDURE FOR DETERMINING THE BOARD OF COMMISSIONERS REMUNERATION CHART

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Penetapan remunerasi Dewan Komisaris sebagai berikut:

BOARDS OF COMMISSIONERS REMUNERATION Boards of Commissioners Remuneration Determination is as follows

(dalam jutaan Rupiah, dihitung perbulan)

(in millions of Rupiah, calculated per month)

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and other Facilities

Jumlah diterima dalam 1 tahun Amount received in 1 year

Dewan Komisaris The Board of Commissioners

Orang Person

Nominal Nominal

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)

Posisi Akhir Tahun 2015 End of 2015

4 3.320.351.870

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) Other facilities in the form of natura (housing, transportation, helath insurance, etc.) a. Dapat dimilik

Could be owned b. Tidak dapat dimiliki

Coud not be owned

Komite Nominasi & Remunerasi Nomination and Remuneration

Committee

12

Jumlah Remunerasi per Orang Dalam 1 Tahun Total Remuneration per Person in 1 Year

Jumlah Komisaris Number of Commissioner

Diatas Rp 2 Miliar

Above Rp 2 Billion 0

Diatas Rp 1 Miliar – 2 Miliar

Above Rp 1 Billion - 2 Billion 1

Diatas Rp 500 Juta – 1 Miliar

Above Rp 500 Million - 1 Billion 3

Rp 500 Juta kebawah Rp 500 Million Downward

0

RAPAT DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap 1 (satu) bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris. Dalam hal Presiden Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka Presiden Komisaris menunjuk seorang anggota Dewan Komisaris untuk memimpin rapat tersebut. Dalam hal tidak ada penunjukan, maka anggota Dewan Komisaris yang paling lama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai pimpinan rapat. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris atau permintaan Direksi, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Dalam setiap rapat Dewan Komisaris dibuatkan risalah rapat oleh Sekretaris Perusahaan dan ditandatangani oleh pimpinan rapat serta seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat. Risalah rapat berisi hal-hal yang dibicarakan dan hal-hal yang diputuskan. Selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 12 kali (dua belas) kali pertemuan dengan rata-rata frekuensi kehadiran 100 %. Sebagaimana diatur dalam PBI No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Pasal 15 bahwa Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan wajib dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Dewan Komisaris juga mengadakan rapat dengan komite-komite pendukung kegiatan Dewan Komisaris. Selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat per Triwulanan bersama dengan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi

BOARD OF COMMISSIONERS MEETING The Board of Commissioners convenes at least once a month where the Board of Commissioners may invite the Board of Directors to attend the meeting. Board of Commissioners Meeting is chaired by the President of Commissioners. In the event the President of Commisioners is absent or unavailable, the President of Commissioners should appoint a member of the Board of Commissioners to lead the meeting. If no one is appointed, then the longest-serving member of the Board of Commissioners should act as leader of the meeting. The Board of Commissioners may hold meetings at any time by the request of 1 (one) or several members of the Board of Commissioners or Board of Directors by stating the topic to be discussed. In each Board of Commissioners meeting, minutes of meeting should be made by Corporate Secretary and signed by the meeting chairman and all members of the Board of Commissioners attending the meeting. Minutes of meeting contain matters that are discussed and decided. In 2015, the Board of Commissioners held 12 (twelve) meetings with 100% average attendance. As set forth in PBI No.8 / 4 / PBI / 2006 on Implementation of Good Corporate Governance Article 15 that the Board of Commissioners shall be held periodically at least 4 (four) times a year and shall be attended by the entire Board of Commissioners physically at least 2 ( two) times a year. The Board of Commissioners also holds meetings with the committees that support the activities of the Board of Commissioners. In 2015, the Board of Commissioners held 4 quarterly meetings with the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Nomination

13

dan nominasi sebanyak 4 kali (empat) kali pertemuan. Rekapitulasi tingkat kehadiran Dewan Komisaris disajikan dalam tabel berikut:

and Remuneration Committee. Recapitulation of the Board of Commissioners attendance is presented in the following table:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Jumlah Rapat Meeting Frequency

Farid Rahman 12

Maskan Iskandar 12

Raden Ahmad Agus Setiadjaja 12

Ahmad Fajarprana 11

RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DENGAN DIREKSI Selama tahun 2015 Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali pertemuan. Topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain hasil kinerja Bank, Pengembangan Usaha serta Rekomendasi dan Arahan dari Dewan Komisaris kepada Direksi. PROGRAM PENGEMBANGAN DEWAN KOMISARIS Selama tahun 2015 Dewan Komisaris mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau workshop, yang disajikan sebagai berikut:

JOINT MEETING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS In 2015, the Board of Commissioners and the Board of Directors held 12 (twelve) meetings. Topics covered during the meetings included results of the Bank’s performance, Business Development as well as recommendation and direction from the Board of Commissioners to the Board of Directors. BOARD OF COMMISSIONERS DEVELOPMENT PROGRAM In 2015, the Board of Commissioners attended various training programs, conferences, seminars or workshops, which are presented below:

REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS SELAMA 2015 1. Memberikan arahan dan meningkatkan Risk

Awareness di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk;

2. Memberikan rekomendasi mengenai peningkatan kinerja bank;

3. Memberikan arahan mengenai seluruh Kebijakan di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ;

RECOMMENDATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS DURING 2015 1. Providing guidance and increase the Risk

Awareness at PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk;

2. Providing recommendations of improvement the Bank’s performance;

3. Providing directions regarding policies in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk

Raden Ahmad

Agus Setiadjaja

14

KOMISARIS INDEPENDEN Anggota Dewan Komisaris PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan PBI No.8/14/PBI/2006 Tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP/2013 tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Jumlah anggota Dewan Komisaris Bank saat ini adalah 4 (empat) orang, yang 3 (tiga) orang diantaranya atau sama dengan 75% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Dengan demikian, komposisi tersebut juga telah memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan mengenai Komisaris Independen. Sesuai dengan kriteria PBI No.8/14/2006, Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

INDEPENDENT COMMISSIONER Members of the Board of Commissioners PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk have fulfilled the provisions on the number, composition, criteria and independence according to Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/ 2006 and PBI No.8 / 14 / PBI / 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/DPNP/ 2013 dated 29 April 2013 regarding Good Corporate Governance Impelementation for Commercial Banks. At present, the Board of Commissioners consists of 4 (four) members, 3 (three) or 75% of whom are Independent Commissioners. Thus, the composition also has complied with the regulation set by the Financial Services Authority on the Independent Commissioner. According to the criteria PBI No. 8/14/2006, the Independent Commissioner should not have financial relationship, management relationship, share ownership and/or family relationship up to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and/or the controlling shareholders or the relationship with the Bank which may affect the Bank’s ability to act independently.

DIREKSI Direksi merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kepengurusan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang pengangkatannya tercantum di RUPS. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan kepentingan dan tujuan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan diatur dalam Anggaran Dasar yang merujuk kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas, ketentuan Bank Indonesia, OJK dan ketentuan terkait lainnya. Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab juga mengacu kepada pedoman dan tata tertib kerja Direksi (Piagam Direksi) yang senantiasa ditingkatkan secara berkala. Tugas utama Direksi adalah bertanggung jawab menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Bank. Direksi juga mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan dengan keterbatasannya

DIRECTORS Board of Directors was a Company organization whose has full responsibility in conducted management of PT Bank Woori Saudara 1906, Tbk. were appointment listed on GMS. Implementation of job and responsibility Board of Directors accordance with interests and objectives of PT Bank Woori Saudara 1906, Tbk. and regulated by Company charter were refers to Limited Company, Bank Indonesia Regulation, OJK and other related regulation. Board of Directors on his Job and Responsibility refers to Guideline and work rules Board of Directors, which will always developed in periodically. Main task of the Board of Directors is to be responsible for carrying out all actions related to the management of the Bank. The Board of Directors also represents the Company in and outside the Court with limitations stipulated in

15

sebagaimana diatur perundang-undangan dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. INDEPENDENSI KEANGGOTAAN DIREKSI Seluruh anggota Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk tidak mempunyai rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain, selain yang diizinkan oleh peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan No.8/14/PBI/2006 mengenai Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum. Independensi Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk juga dapat dilihat dari tidak adanya kepemilikan saham yang tidak sesuai peraturan dan hubungan keluarga, baik antar anggota Direksi maupun antara anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan pemegang saham pengendali. PEDOMAN TATA KERJA DIREKSI Direksi dalam melakukan tugas dan kewajibannya senantiasa merujuk pada Pedoman Kerja dan Direksi yang tertuang dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Dalam pedoman tata kerja tersebut, dijelaskan mengenai tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami, dan dapat dijalankan dengan konsisten dalam melaksanakan tugasnya masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: • Mengelola dan menjalankan tanggung

jawab terhadap Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan penuh tanggung jawab.

• Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi.

• Menindaklanjuti temuan-temuan audit baik internal maupun eksternal dan melaporkannya ke Dewan Komisaris.

• Melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris serta menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

• Menetapkan kebijakan perusahaan yang bersifat strategis untuk pegawai melalui

the legislation and/or the General Meeting of Shareholders. INDEPENDENCE OF THE BOARD OF DIRECTORS All members of the Board of Directors of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk do not hold concurrent positions as Commissioner, Director or Executive Officer in other Banks, companies and or institutions other than those permitted by Bank Indonesia regulation No. 8/4/PBI/2006 and No.8/14/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation in Commercial Banks. The independence of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Board of Directors is indicated by the fact that members of the Board of Directors do not own shares in the Company and there is no family relationship among members of the Board of Directors and the Board of Directors members do not have family relationship with the Board of Commissioners members and the controlling shareholder. BOARD OF DIRECTORS MANUAL The Board of Directors performs their duties and responsibilities by referring to Board of Directors Charter contained in the Company’s Articles of Association. The Manual describes activity stages in structured, systematic, comprehendable and sustainable manner where each of the Board members should apply consistently in carrying out their respective duties to achieve the Company’s vision and mission, so that high standards of work can be achieved in accordance with Good Corporate Governance principles. DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF DIRECTORS In general, the duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows: • Managing and assuming responsibility for

for the implementation of the Company’s Long-Term Business Plan (RJPP) and Work and Budget Plan (RKAP) in a full responsible manner.

• Developing and utilizing information technology.

• Following up findings of internal and external audits and making related reporting to the Board of Commissioners.

• Reporting relevant informations to the Board of Commissioners and holding General Meeting of Shareholders (GMS).

• Establish the company’s policies for employees through facilities that are

16

sarana yang mudah diakses oleh pegawai antara lain melalui portal knowledge management, website, email dan pertemuan (rapat) internal.

Berdasarkan kemampuan yang dimiliki, tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain: Presiden Direktur 1. Memimpin Direksi dalam melaksanakan

kepengurusan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk sesuai dengan aspirasi pemegang saham dan taat kepada prinsip kehati-hatian dan pelaksanaan tata kelola Bank yang baik;

2. Memimpin kepengurusan atas fungsi:

Pengelolaan treasury

Pengelolaan nasabah dan pengembangan, pemasaran dan pengelolaan usaha dari produk dan jasa layanan investment dan international banking, serta produk dan jasa layanan bank yang lainnya;

Pengelolaan audit internal. 3. Manajemen dan kontrol dari seluruh divisi

Bank; 4. Bertanggungjawab atas pelaksanaan

tugas Divisi Satuan Kerja Audit Internal;

5. Bersama dengan Direktur lainnya menetapkan visi dan strategi jangka panjang bagi Bank.

Wakil Presiden Direktur 1. Memimpin kegiatan usaha PT Bank Woori

Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan seluruh Direktur sesuai aspirasi pemegang saham dan mengacu kepada prinsip kehati-hatian dan pelaksanaan tata kelola Bank yang baik.

2. Memimpin kepengurusan atas fungsi: Memformulasikan rencana strategis

Bank baik rencana fungsi bisnis maupun fungsi pendukung sebagai bentuk panduan dan arahan implementasi rencana bisnis Bank;

Penetapan sasaran/target Bank,

memonitor, dan mengevaluasi kinerja Bank;

Pertumbuhan Bisnis Korporat; Riset, baik terhadap kondisi makro

perekonomian nIndonesia sebagai bahan masukan dalam perencanaan strategis Bank, maupun melihat tren

accessible by the employees, such as through knowledge management portal, website, email and internal meetings.

Based on their respective capabilities, tasks and responsibilities of the Board of Directors are, among others: President Director 1. Leading the Board of Directors in managing

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in accordance with the aspiration of shareholders and by adhering to the principle of prudence and Good Corporate Governance implementation;

2. Leading the management in the functions of: • Treasury management; • Management of customers and

development, marketing and business management of investment products and services and international banking services, as well as the products and services of other banks;

• Management of internal audit. 3. Managing and controlling all divisions of

the Bank ; 4. Being responsible on the implementation of

the task of Division Internal Audit Working Unit;

5. Together with other Directors determining the Bank’s vision and long-term strategy.

Deputy President Director 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk business activities with all Directors in accordance with the aspiration of shareholders and by referring to the principle of prudence and Good Corporate Governance implementation

2. Leading the management in the function of: Formulate a strategic plan of the

Bank's plan to support business functions as well as functions as a form of guidance and direction of the implementation of the Bank's business plan;

Targeting / Bank target, monitoring and evaluate the performance of the Bank;

Corporate Business Growth; Research, both on the macro-economic

conditions of Indonesia as an input to the Bank's strategic planning, as well as see the development trend of the

17

perkembangan pasar dan perkembangan kebutuhan nasabah untuk produk-produk perbankan.

Direktur Human Capital 1. Memimpin kegiatan usaha PT Bank Woori

Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan seluruh Direktur dengan menerapkan kehati-hatian dan Good Corporate Governance.

2. Memimpin kepengurusan atas fungsi:

Pengelolaan SDM, termasuk organisasi, pengembangan SDM, dan manajemen kinerja.

Bertanggung jawab atas pelaksanaan

tugas Divisi Human Capital. Direktur Risiko dan Kepatuhan 1. Memimpin kegiatan usaha PT Bank Woori

Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan seluruh Direktur dalam pelaksanaan Good Corporate Governance.

2. Memimpin kepengurusan atas fungsi: Penerapan manajemen risiko; Penerapan prinsip mengenal

nasabah sebagaimana diatur oleh Regulator dan Perundang-undangan;

Bertanggung jawab atas Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan.

Direktur Bisnis UKM dan Konsumer 1. Memimpin usaha PT Bank Woori Saudara

Indonesia 1906, Tbk bersama seluruh Direktur dengan menerapkan kehati-hatian dan Good Corporate Governance.

2. Memimpin kepengurusan atas fungsi: Pengembangan dan manajemen

strategi yang mendukung pertumbuhan UKM & Konsumer, termasuk kualitas pelayanan;

Memastikan portofolio untuk UKM sesuai dengan rencana bisnis Bank.

Bertanggungjawab atas Divisi Pendanaan & Layanan, dan Divisi UKM & Kredit Konsumer.

Direktur TI dan Operasi 1. Memimpin usaha PT Bank Woori Saudara

Indonesia 1906, Tbk dengan seluruh Direktur sesuai aspirasi pemegang saham

market and customer’s growing needs for banking products.

Human Capital Director 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk business activities with all fellow members of the Board of Directors by referring of prudence and Good Corporate Governance.

2. Leading the management in the functions of: Human Capital management, including

the organization, Human Capital development, remuneration, and performance management.

Responsible on the implementation of the tasks Human Capital Division

Risk and Compliance Director 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk with all fellow members of the Board of Directors in the implementation of Good Corporate Governance.

2. Leading the management in the functions of: Risk management implementation; Implementation the principles of

Know-Your-Customer as stipulated by the Regulator and Legislation;

Responsible on the implementation of the tasks Risk Management Division and Compliance Division.

SME and Consumer Business Director 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk with all fellow members of the Board of Directors by applying the precautionary and the implementation of Good Corporate Governance.

2. Leading the management in the functions of: Strategy improvement and

development that support the growth of SME & Consumer business, including service quality.

Ensuring that SME portfolios are in accordance with the Bank’s business plan.

Responsible for Funding & Service Division, and SME & Consumer Loans Division.

IT and Operations Director 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk business activities collegially with all fellow members of the Board of Directors

18

dan berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan pelaksanaan tata kelola Bank yang baik.

2. Memimpin kepengurusan atas fungsi:

Pengelolaan dan pengendalian strategi tentang TI, jaringan dan operasi;

Bertanggungjawab atas Divisi Strategi TI & Pengembangan Global Standard System (GSS), Divisi Sistem & Teknologi, dan Divisi Jaringan & Operasi.

KOMPOSISI DIREKSI Pengangkatan anggota Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dilakukan melalui RUPS. Pengangkatan anggota Dewan Direksi dinyatakan efektif setelah dinyatakan lulus Fit and Proper test Otoritas Jasa Keuangan. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mengangkat Direksi berdasarkan hasil RUPLB pada tanggal 7 November 2014 dan 24 Desember 2014 dengan komposisi sebagai berikut:

in accordance with the aspiration of the shareholders and by referring to the principle of prudence and the Bank’s Good Corporate Governance implementation.

2. Leading the management in the functions of: IT, network and operational

management and controlling strategies;

Responsible for IT Strategy and Global Standard System (GSS) Development, System & Technology Division, and Network & OperationDivision.

COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk Board of Directors is appointed through GMS. Such appointment takes into effect after the Directors pass Otoritas Jasa Keuangan Fit and Proper Test. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk Board of Directors is appointed based on the AGMS on November 7, 2014 and December 24, 2014 with composition as follows:

Nama Name

Jabatan Position

Akta Penunjukan Deed of Appointment

Madyantoro Purbo Presiden Direktur President Director

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

Kim Dong Soo Wakil Presiden Direktur Deputy President Director

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

Arief Budiman Direktur Human Capital Human Capital Director

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

Denny Novisar Mahmuradi

Direktur UKM & Konsumer SME and Consumer Director

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

Hardono Budi Prasetya Direktur Operasi & TI Operation and IT Director

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

19

I Made Mudiastra Direktur Risiko & Kepatuhan Risk and Compliance Director

Akta Notaris No. Akta Notaris No.29 tanggal 7 November 2014 dan No.42 tanggal 24 Desember 2014 Notarial deed No.29 dated November 7, 2014 and deed No.42 dated December 42, 2014

MASA JABATAN DIREKSI Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan dengan tidak mengurangi hak Pendiri untuk memberhentikan sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya. Masa jabatan anggota Direksi sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini :

TERM OF OFFICE OF DIRECTORS Term of Office of the Board of Director is set for three (3) years and may be reappointed for 1 (one) term, without prejudice to the right of the Founder to dismiss at any time by stating the reasons. Term of Office of members of the Board of Directors is outlined in the table below:

Nama Name

Jabatan Position

Masa Jabatan Term of Office

Mulai Start

Selesai End

KRITERIA

Mayoritas anggota Direksi telah memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional.

Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia.

Seluruh anggota Direksi: a. Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau

dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit.

CRITERIA

The majority of members of the Board of Directors has more than 5 (five) years of experience in the area of operations of the Company.

All members of the Board of Directors reside in Indonesia.

All members of the Board of Directors: a. Have not been declared bankrupt or

found guilty of causing a company to become bankrupt;

20

b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum.

c. Tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Perusahaan sejenis, dan atau lembaga lain yang sejenis.

d. Tidak memiliki hubungan keuangan

dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham.

REMUNERASI DIREKSI Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dalam hal Penetapan remunerasi Direksi Tahun 2015 sebagai berikut:

b. Have never done any wrongdoing and been punished.

c. Do not hold concurrent position as Commissioner, Director or Executive Officer at other companies with the same business field, and or other similar institutions.

b. Do not have a financial relationship with the members of the Board of Commissioners and / or shareholders.

REMUNERASI DIREKSI Resolutions of the General Meeting of Shareholders concerning the Board of Directors remuneration in 2015 are as follows:

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and other Facilities

Jumlah diterima dalam 1 tahun Amount received in 1 year

Direksi The Board of Directors

Orang Person

Nominal Nominal

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)

Posisi Akhir Tahun 2015 End of 2015

6 11.436.838.441

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) Other facilities in the form of natura (housing, transportation, helath insurance, etc.) a. Dapat dimiliki

Could be owned b. Tidak dapat dimiliki

Coud not be owned

Jumlah Remunerasi per Orang Dalam 1 Tahun

Total Remuneration per Person in 1 Year

Jumlah Direksi

Number of Directors

Diatas Rp 2 Miliar

Above Rp 2 Billion 1

Diatas Rp 1 Miliar – 2 Miliar

Above Rp 1 Billion - 2 Billion 5

Diatas Rp 500 Juta – 1 Miliar

Above Rp 500 Million - 1 Billion 0

Rp 500 Juta kebawah Rp 500 Million Downward

0

RAPAT DIREKSI Rapat Direksi diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan dan dalam rapat tersebut Direksi dapat mengundang pejabat setingkat di bawah Direksi. Dalam setiap rapat Direksi dibuat risalah rapat yang ditandatangani oleh pimpinan rapat Direksi dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat. Sekretaris Perusahaan atau pejabat yang ditunjuk bertugas untuk

BOARD OF DIRECTORS MEETING Board of Directors Meeting is held regularly, at least once a month and in the meeting the Board of Directors may invite one lower-level officials. In each meeting of the Board of Directors, minutes of the meeting is made, signed by the meeting chairman and all members of the Board of Directors attending the meeting, and contains all matters discussed and decided in the meeting. Corporate Secretary or appointed

21

membuat serta mendistribusikan risalah rapat Direksi. Sesuai dengan PBI No. 8/4/PBI/2016 pasal 33, bagian Tugas dan Tanggung Jawab Direksi, bahwa Direksi wajib memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota direksi, yang salah satunya isinya paling kurang wajib mencantumkan pengaturan rapat. Hasil keputusan rapat telah didokumentasikan dalam risalah-risalah rapat terkait.

official is in charge to make and distribute minutes of meetings. In accordance with Regulation No. 8/4 / PBI/ 2016 chapter 33, section Duties and Responsibilities of Directors, that the Board of Directors shall have guidelines and work rules that are binding upon every member of the board of directors, one of whom shall state the contents at least meeting arrangements. The result of the meeting has been documented in the minutes of the meeting concerned.

Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Direksi Tahun 2015

Recapitulation of the Board of Directors Meeting Attendance in 2015

Dewan Direksi Board of Directors

Jumlah Rapat Meeting Frequency

Jumlah Kehadiran Total Attendance

Madyantoro Purbo 31 30

Kim Dong Soo 31 30

Arief Budiman 31 30

Denny Novisar Mahmuradi 31 25

Hardono Budi Prasetya 31 26

I Made Mudiastra 31 28

Agenda dan Pokok Bahasan Rapat Direksi Selama tahun 2015, Direksi telah mengadakan rapat dalam sebanyak 31 (tiga puluh satu) kali pertemuan mengenai kinerja bank, perkembangan usaha bank dan hal-hal lainnya. Program Pengembangan Untuk mengembangkan kompetensi Direksi, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mengikutsertakan anggota Direksi dalam berbagai kegiatan seminar, workshop, serta kegiatan pelatihan lainnya. Rincian kegiatan pelatihan dan pengembangan anggota Direksi selama tahun 2015, sebagai berikut :

Board of Directors Meeting Agenda Throughout 2015, the Board of Directors held 31 (thirty-one) meetings was concerning the Bank’s performance and business development, and other matters. Development Program To develop the competencies of Directors, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk encourages members of the Board of Directors to attend various seminars, workshops, and other training activities. Training and development programs attended by members of the Board of Directors in 2015 are as follows:

22

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS – DIREKSI

SHARE OWNERSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS – THE BOARD OF DIRECTORS

23

HUBUNGAN AFILIASI ANTARA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI • Dewan Komisaris dan Direksi saling

menghormati mengenai fungsi dan peranan masing-masing dalam mengurus Bank sebagaimana telah diatur dalam peraturan Perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan.

• Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Bank secara tepat waktu dan lengkap, dan Direksi bertanggung-jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap.

• Direksi bertanggung-jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Hubungan Afiliasi antara Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham adalah sebagai berikut:

AFFILIATE RELATION BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS

The Board of Commissioners and the Board of Directors should have mutual respect on each other’s function and role in managing the Bank as stipulated in the Company’s Articles of Association.

The Board of Commissioners is entitled to access the Bank’s information in timely and complete manner, and the Board of Directors is responsible for ensuring such information is provided to the Board of Commissioners in timely and complete manner.

The Board of Directors is responsible for delivering reports required by the Board of Commissioners on a regular basis according to the applicable regulations.

Affiliate relationship between the Board of Directors, the Board of Commissioners, and Shareholders is described as follows:

KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan komite di bawah Dewan Komisaris dengan merujuk kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum; PBI No 8/14/ PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas PBI No 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good

AUDIT COMMITTEE The Audit Committee is a committee under the Board of Commissioners formed by referring to Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks; PBI No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 on the Amendment of PBI No. 8/4 / PBI / 2006 on Good Corporate

24

Corporate Governance Bagi Bank Umum; Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. Komposisi Komite Audit Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk per 31 Desember 2015 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 001/KEP.DEKOM/KA/II/2015 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk tertanggal 25 Februari 2015 adapun Susunan Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Governance Implementation for Commercial Banks; Bank Indonesia Circular Letter No. 9/12/DPNP on 30 May 2007 on Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks. Composition of Audit Committee PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Audit Committee as of 31 December 2015 was based of the Decision letter of the Board of Commissioners No. 001/KEP.DEKOM/KA/II/ 2015 of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dated 25 February 2015 while composition of the Audit Committee of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as of 31 December 2015 is as follows :

Nama Name

Jabatan Position

Keputusan Presiden Komisaris President Commissioner Decision Letter

Raden Ahmad Agus Setiadjaja

Komisaris Independen merangkap sebagai Ketua Komite Audit Indenpendent Commissioner

No. 005/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Gasmara Tisnawinata Anggota Komite Audit Audit Committee Member

No.008/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Waldy Gutama Anggota Komite Audit Audit Committee Member

No.009/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Nany Dewi Anggota Komite Audit Audit Committee Member

No.007/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Suharjadi Sunarja Anggota komite Audit Audit Committee Member

No.014/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Profil Komite Audit Raden Ahmad Agus Setiadjaja Warga Negara Indonesia, berumur 60 tahun, lahir di Bandung tahun 1956. Resmi menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 24 Desember 2014. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Magister Sains Bidang Kajian Ilmu Akuntansi di Fakultas Pasca Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung Indonesia, memulai karir di perbankan di PT Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906 sebagai staff Ahli atau Biro Direksi pada tahun 1989, sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Dalem Kaum PT Bank HS 1906 sejak 12 September 1994, sebagai Corporate Secretary PT Bank HS 1906 sejak 3 Mei 1999, sebagai Kepala Divisi Satuan Kerja Audit Intern PT Bank HS 1906 sejak 10 Juli 2000 dan menjadi Komisaris Bank Saudara sejak 26 Mei 2011.

Profile of the Audit Committee Raden Ahmad Agus Setiadjaja Indonesian Citizen, aged 60, born in Bandung in 1956. He has officially served as Independent Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He graduated from the Faculty of Economics and earned Master of Science in Accounting Sciences, both from Padjajaran University, Bandung, Indonesia. He started his banking career in Bank Saudara in 1989 as Expert Staff at the Board of Directors Department, prior to serving as Head of Dalem Kaum Supporting Branch since September 12, 1994, Corporate Secretary since May 3, 1999, Head of Internal Audit Unit since Juli 10, 2000 and Commissioner since May 26, 2011.

25

Gasmara Tisnawinata Berusia 68 tahun, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi di Universitas Padjajaran Bandung. Merintis karir di dunia Perbankan sejak tahun 1973 sampai dengan 2000 bagian Perkreditan dan menjadi Wakil Pemimpin Cabang di Bank Bumi Daya, pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 menjabat sebagai Direktur PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. Sebelum merger telah bergabung di Bank Saudara (sekarang PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk) menjadi Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dan terhitung sejak 16 Maret 2015 hingga saat ini sebagai Anggota Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Waldy Gutama Berusia 60 thn, pendidikan terakhir Magister Manajemen bidang keuangan di sekolah tinggi swasta di jakarta, pensiun dari Bank Indonesia tahun 2011 terakhir sebagai Pengawas Bank Madya, memiliki sertifikat dari Bank Indonesia sebagai Pemeriksa dan Analis Bank, menjadi peserta di berbagai seminar di dalam dan luar negeri (a.l London dan USA), pernah menjadi Komite Audit di Bank Woori Indonesia, saat ini juga sbg anggota Komite Audit di BTN dan bergabung dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menjadi Anggota Komite Audit pada bulan Maret 2015. Nanny Dewi, Berusia 52 tahun, Warga Negara Indonesia, Staf Pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Padjadjaran sejak tahun 1989 sampai sekarang. Menyelesaikan pendidikan Master di University of Wollonggong, Australia pada tahun 1992 dan pendidikan Doktoral di Universitas Padjajaran pada tahun 2006. Berpengalaman sebagai anggota Komite Audit pada PT Rabobank Indonesia dan PT Energi Mega Persada, Tbk. Bergabung sebagai Anggota Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk pada bulan Maret 2015. Suharjadi Sunarja Berusia 48 tahun, Warga Negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Universitas Bandung Raya, Bandung – Jawa Barat pada 1996 dan Program Profesi Akuntansi di Universitas Padjadjaran Bandung pada 2007. Mengawali karir sebagai staf akunting pada 1991, beliau saat ini menjabat sebagai Supervisor Auditor di Kantor Akuntan Publik Koesbadijah (sejak 1995), Beddy Sams & Setiasih

Gasmara Tisnawinata Aged 68, Bachelor of Economics from the University of Padjadjaran, Bandung. Started his career in banking from 1973 to 2000 in Credit Division and became Deputy Branch Manager at Bank Bumi Daya, from 2000 to 2003 served as Director of PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk. Before the merger, he joined PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as Member of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee and from March 16, 2015 to date, he has been serving as Audit Committee Member of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Waldy Gutama Aged 60, Master of Management in finance from a private collage in Jakarta, retired from Bank Indonesia in 2011 as Bank Supervisor Associate, has a certificate from Bank Indonesia as Investigator and Bank Analyst, participated in various seminars in Indonesia and overseas (e.g London and the USA), once served as Audit Committee member in Bank Woori Indonesia, and at present also serves as Audit Committee member of Bank BTN and joined PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as Audit Committee member in March 2015. Nanny Dewi, Aged 52, Indonesian citizen, Lecturer at the Faculty of Economics and Business at Padjadjaran University since 1989 up to date. She passed her master’s degree from the University of Wollonggong, Australia in 1992 and her doctorate degree from Padjadjaran University in 2006. Experienced as Audit Committee member at PT Rabobank Indonesia and PT Energi Mega Persada Tbk. Joined as Audit Committee member of the PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in March 2015. Suharjadi Sunarja Aged 48, Indonesian citizen. Finished his education in Accounting at Bandung Raya University, Bandung – West Java, in 1996 and Accounting Program Study at the Padjadjaran University, Bandung, in 2007. Started his career 1991 as an accounting staff, he is currently Auditor Supervisor in Koesbadijah, Beddy Sams & Setiasih Public Accountants Firm in Bandung (since 1995), Director of CV. He joined PT Bank

26

di Bandung, Direktur CV. Beliau bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1960 Tbk sejak 2008 sebagai Komite Audit Perseroan, dan masih menjadi anggota Komite Audit setelah merger di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan tata kelola Bank. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Komite audit diberikan wewenang untuk menyelidiki semua temuan yang dipandang perlu sebagai upaya menjamin bahwa pengendalian internal, praktek akuntansi dan tata kelola PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah berjalan dengan baik. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi antara lain: 1. Membuat kajian atas dan menyetujui

rencana kegiatan tahunan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

2. Melakukan penelaahan informasi keuangan yang akan dikeluarkan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya serta meyakinkan bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

3. Menganalisis atas ketaatan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank.

4. Mengevaluasi dan menganalisis rencana audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan implemantasinya. Memastikan bahwa audit telah dilaksanakan dalam frekuensi dan lingkup yang sesuai dan mengawasi tindak lanjut dari laporan audit.

5. Menganalisis independensi dan obyektifitas Akuntan Publik serta kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar audit yang berlaku.

6. Menganalisis kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua resiko penting telah dipertimbangkan.

7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut Direksi atas hasil temuan SKAI,

Himpunan Saudara 1960 Tbk in 2008 as the Audit Committee member, and still served after the merger of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Duties and Responsibilities of Audit Committee The Audit Committee of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has duties and responsibilities in supervising the Bank’s financial reporting, internal control and governance. To carry out the duties and responsibilities, the Audit Committee is granted the authority to investigate all findings deemed necessary to ensure proper operations of internal control, accounting practices and governance in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Duties and responsibilities of the Audit Committee comprise, among others: 1. To review and approve the annual work

plan of Internal Audit Task Force (SKAI).

2. To review PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s financial information to be released, such as financial statements, projections, and other financial information. Audit Committee also ensures that financial statements have been prepared in line with prevailing accounting standards.

3. To analyze PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s compliance with capital market regulations and other laws and regulations relevant to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s activities.

4. To evaluate and analyze PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s audit plan as well as implementation, to ensure that audit activities have been carried out with appropriate frequency and scope as well as monitor follow-up of audit report.

5. To analyze independency and objectivity of

public accountants as well as compliance of audit implementation with the prevailing audit standards.

6. To analyze adequacy of audit work

conducted by the Public Accountants Firm in order to ensure that all significant risks are already examined.

7. To monitor and evaluate Board of Directors follow up action on Internal Audit findings,

27

KAP dan Hasil Pengawasan Bank Indonesia guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

8. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan di RUPS.

9. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

10. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, data dan informasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang dimilikinya.

11. Membuat, mengkaji dan memperbarui Piagam Komite Audit.

12. Menyelenggarakan maupun memberi-kan kewenangan untuk melakukan investigasi dalam ruang lingkup tugasnya.

13. Menggunakan jasa konsultan, akuntan atau pihak eksternal lain yang memberikan nasehat atau pelaksanaan suatu investigasi dan pengumpulan informasi yang diperlukan oleh Komite dan karyawan.

14. Melaksanakan tugas lain yang sewaktu-waktu diberikan oleh Dewan Komisaris.

Kedudukan Komite Audit Kedudukan Komite Audit Perusahaan berdasarkan Piagam Audit yang dibuat pada tanggal tanggal 26 Mei 2015 adalah sebagai berikut : • Komite Audit diangkat dan diberhentikan

oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

• Komite Audit bekerja secara kolektif dan diketuai oleh Komisaris lndependen.

• Komite Audit wajib melaporkan hasil evaluasinya kepada Dewan Komisaris.

Kode Etik Komite Audit Kode etik Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: • Menjunjung tinggi integritas,

profesionalisme dan standar profesi dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Komite Audit.

• Melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab secara jujur, objektif dan independen semata-mata untuk kepentingan Perusahaan.

• Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika dan norma-norma

public accountant firm and Bank Indonesia’s supervision results, in order to provide recommendations to the Board of Commissioners.

8. To recommend to the Board of Commissioners the appointment of Public Accountant and Public Accountant Firm, to be presented in the GMS.

9. To analyze and report any claims relating to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk to the Board of Commissioners.

10. To keep the confidentiality of all

documents, data and information regarding PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in their possession.

11. To prepare, review and periodically update the Audit Committee Charter.

12. To conduct, or grant authority, to conduct investigation within its scope of work.

13. To retain consultancy service, accountant,

or other external parties that will provide counsel, conduct investigation or gather information needed by the Committee from employees.

14. To conduct other duties any time assigned by the Board of Commissioners.

Audit Committee Position Position of the Company’s Audit Committee based on Audit Charter made of May 26, 2015 is as follows: • Audit Committee is appointed and

dismissed by the Board of Commissioners and directly responsible to the Board of Commissioners.

• The Audit Committee works collectively and is chaired by Independent Commissioner.

• The Audit Committee shall report the results of its evaluation to the Board of Commissioners.

Code of Ethics of Audit Committee The code of ethics of the Audit Committee is as follows: • Upholding the integrity, professionalism

and professional standards in carrying out duties as member of the Audit Committee.

• Carrying out any duties and responsibilities in honest, objective and independent manner solely for the benefit of the Company.

• Avoiding activities that are contrary to law, ethics and norms prevailing in the society as

28

yang berlaku di masyarakat serta kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan dan tujuan Perusahaan.

• Tidak menerima imbalan atau sesuatu apapun diluar dari yang sudah ditetapkan sebagai penghargaan atas tugasnya.

• Memberikan pendapat dengan menggunakan bukti dan kompeten untuk mendukung pendapat tersebut serta tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi.

Independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit saat ini tidak memiliki hubungan keuangan dengan sesama anggota Komite Audit, Dewan Komisaris, Direksi, maupun pemegang saham pengendali. Rapat Komite Audit Berdasarkan Piagam Komite Audit sesuai dengan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Audit, dengan ketentuan sebagai berikut: • Komite Audit mengadakan rapat

pertemuan formal sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 (tiga) bulan.

• Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau yang paling senior, apabila berhalangan hadir.

• Jika dipandang perlu, Komite Audit dapat menunjuk manajemen Perusahaan yang terkait untuk hadir dalam rapat Komite Audit.

• Setiap rapat Komite Audit, hasil rapat wajib tercantum dalam risalah rapat dan ditandatangani yang menghadiri Komite Audit.

• Komite Audit mengadakan rapat koordinasi dengan Operational Excellence Department (Internal Audit Working Unit) sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan.

Selama 2015 Komite Audit melakukan rapat sebanyak dua belas kali. Hasil rapat baik berupa kajian, analisis maupun rekomendasi dan keputusan yang telah ditetapkan, dituangkan dalam risalah rapat dan telah didokumentasikan dengan baik. Sesuai dengan PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum pasal 47 yaitu rapat komite diselengarakan sesuai dengan kebutuhan Bank. Frekuensi dan catatan

well as activities that are contrary to the interests and objectives of the Company.

• Not accepting any reward or anything beyond those already stated as reward for their tasks.

• Providing opinions with sufficient and competent evidence to support the argumentation and not using the information for personal gain.

Independence of Audit Committee All the current members of the Board of Commissioners do not have financial relationships to the second level with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Controlling Shareholder. Audit Committee Meeting The Audit Committee Charter, in accordance with the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam LK) Decision Letter No. Kep-643 / BL / 2012 dated 7 December 2012 on the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee, provides the following: • Audit Committee holds formal meetings on

at least once in three (3) months.

• Audit Committee Meeting is chaired by the Audit Committee Chairman or the most senior, when unable to attend.

• If deemed necessary, the Audit Committee appoint the Company’s management related to attend Audit Committee meeting.

• All results of Audit Committee meetings should be listed in the minutes of the meeting signed by attendance of the Audit Committee.

• The Audit Committee holds a coordination meeting with the Operational Excellence Department (Internal Audit Working Unit) at least once in three months.

In 2015 the Audit Committee held twelve meetings. Results of the meetings, in the form of studies, analysis and recommendations and decisions, were already set and poured in the minutes of meetings and well documented. In accordance with Regulation No. 8/4 / PBI / 2006 on Implementation of Good Corporate Governance for Banks Article 47 that the committee meeting held in accordance with the needs of the Bank. Frequency and attendance

29

kehadiran Rapat Komite Audit dapat dilihat pada tabel berikut:

of Audit Committee meetings are presented in the following table:

Nama Name

Jumlah Rapat Meeting Frequency

Jumlah Kehadiran Total Attendance

Raden Ahmad Agus Setiadjaja

12 12

Suharjadi Sunarja 12 12

Nany Dewi 12 12

Gasmara Tisnawinata 12 12

Waldy Gutama 12 12

Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Audit 2015 Komite Audit melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah merealisasikan Program Kerja Komite Audit, yaitu sebagai berikut: 1. Membahas hasil audit dengan Auditor

Eksternal; 2. Menerima dan mereview laporan hasil

audit SKAI; 3. Memonitor tindak lanjut hasil audit SKAI;

4. Mengevaluasi kebijakan-kebijakan

Perseroan; 5. Mengidentifikasi dan memantau

permasalahan yang menjadi perhatian dari Dewan Komisaris;

6. Menilai kebijakan Perseroan berkaitan dengan peraturan internal maupun eksternal yang berlaku, etika usaha, dan bernturan kepentingan (conflict of interest).

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 003/KEP. DEKOM/KRN/II/ 2015 tentang Perubahan atas Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk Nomor : 002/KEP-DEKOM/SDRA/III/2012, Tentang Pengangkatan/Penunjukan Anggota Komite Nominasi & Remunerasi, bahwa posisi 31 Desember 2015 adalah berjumlah 5 orang. Adapun susunan anggota Komite Nominasi & Remunerasi pada 2015 sebagai berikut:

Report of the Audit Committee in 2015 The Audit Committee has carried out its duties and functions properly. In addition, the Audit Committee has also realized its Work Programs, such as the following: 1. Discussed the audit results with external

auditors; 2. Received and reviewed IAU’s audit report;

3. Monitored the follow-up of IAU’s audit

result; 4. Evaluated the Company’s policies;

5. Identified and monitored the problems that

required Board of Commissioners’ concern 6. Assessed the Company’s policies related to

the prevailing Company’s internal and external regulations, business ethics and conflict of interest.

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE Pursuant to the Board of Commissioners Decree No. 003/KEP.DEKOM/KRN/II/2015 regarding the Changes of Board Commissioners Decree PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk No. 002/KEP-DEKOM/SDRA/III/2012 about the appointment / assignment Nomination & Remuneration Committee Member, as of 31 December 2015 was 5 members. Composition of Nomination & Remuneration Committee in 2015 is as follows:

Nama Name

Jabatan Position

Keputusan Presiden Komisaris President Commissioner Decision Letter

Maskan Iskandar Komisaris Independen merangkap sebagai Ketua Komite Independent Commissioner, also serves as Head of Committee

No. 015/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

30

Farid Rahman Presiden Komisaris merangkap sebagai Anggota Komite President Commissione also serves as Committee Member

No.017/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Ahmad Fajarprana Komisaris Independen merangkap sebagai Anggota Komite Independent Commissioner, also serves as Committee Member

No.018/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Lim Cheol Jin Pejabat Eksekutif merangkap sebagai Anggota Komite Executive Official, also serves as Committee Member

No.019/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Ervy Sinoranti Pejabat Eksekutif merangkap sebagai Anggota Komite Executive Official, also serves as Committee Member

No.016/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Profil Komite Nominasi dan Remunerasi Maskan Iskandar Warga Negara Indonesia, berumur 69 tahun, lahir di Garut tahun 1946. Resmi menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris no. 42 tanggal 24 Desember 2014 . Meraih gelar Sarjana Hukum jurusan perdata di Unpad pada tahun 1973, dan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam dan di luar negeri. Memulai karir perbankan sejak tahun 1975 di Bank Indonesia dan pernah menjabat sebagai Direktur Komunikasi dan Pengamanan BI, Direktur Sumber Daya Manusia BI, Direktur/Pimpinan Koordinator BI Jabar, Sumatera Selatan dan Bandar Lampung dan menjadi Komisaris Bank Saudara sejak bulan Mei 2002. Farid Rahman Warga Negara Indonesia, berumur 58 tahun, lahir di Jakarta tahun 1958. Resmi menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 24 Desember 2014 Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University, San Fransisco, USA. Pengalaman kerja mulai tahun 1984 dirintis dari Corporate Banking Bank Duta, Chief Executive Officer Duta International Finance Co.Ltd (anak perusahaan Bank Duta yang berkedudukan di Hongkong), dan kemudian International Banking Division Head Bank Duta Kantor Pusat. Duduk sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 1994 dan menjadi Komisaris Bank Saudara sejak 26 Mei 2011 dan menjadi Presiden Komisaris sejak tanggal 16 Maret 2012.

Profile of Nomination and Remuneration Committee Indonesian Citizen, aged 69, born in Garut in 1946. He has officially served as Independent Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He earned his Bachelor’s Degree in Law majoring in civil law from Padjadjaran University (Unpad) in 1973, and has participated in trainings held inside and outside the country. Started his banking career since 1975 at Bank Indonesia and once served as Director of Communications and Security of Bank Indonesia (BI), Director of Human Resource of BI, Director/Chief Coordinator of BI West Java, South Sumatra and Bandar Lampung and has been Commissioner of Bank Saudara since May 2002. Farid Rahman Indonesian Citizen, aged 58, born in Jakarta in 1958. He has officially served as President Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He graduated from the Faculty of Economics of the University of Indonesia and received his MBA title from Golden Gate University, San Fransisco, USA. His work experience first began in 1984 by starting a career at Corporate Banking of Bank Duta as Chief Executive Officer of Duta International Finance Co. Ltd (subsidiary of Bank Duta headquartered in Hong Kong) and as Head of International Banking Division at the Head Office of Bank Duta. He was President Director of the Company since 1994 and Commissioner of Bank Saudara since March 16, 2012.

31

Ahmad Fajarprana Warga Negara Indonesia, berumur 58 tahun, lahir di Jakarta, 1 Februari 1958. Resmi menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris no. 42 tanggal 24 Desember 2014 Meraih gelar Megister Hukum Universitas Gajah Mada. Menjabat sebagai Vice President di Citibank tahun 1991-1996. Pernah menjabat sebagai Group Head Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tahun 1999 hingga tahun 2004. Menjadi Executive Vice President Bank Mutiara di tahun 2014. Lim Cheol Jin Warga Negara Korea Selatan, berusia 58 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan Korporat di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Bank Woori Indonesia. Lulus dari Universitas Chonuk National University, Cheonju, Korea pada 1980. Ervy Sinoranti Warga Negara Indonesia, berusia 42 tahun. Mendapat gelar Sarjana Teknik jurusan Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung – Jawa Barat pada 1995 dan gelar Magister Manajemen Jurusan Manajemen SDM dari Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB), Bandung – Jawa Barat pada 1997. Chief Of Human Capital Development Division di Yogya Group pada tahun 2000-2004. Bergabung dengan Bank Saudara pada Maret 2004 dan mulai Februari 2011 hingga kini beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Human Capital Bank Saudara. Setelah merger, beliau menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi & Nominasi Bank Woori Saudara. Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi 1. Mengevaluasi struktur, sistem dan praktek

remunerasi Direksi dan menyampaikan saran Dewan Komisaris.

2. Mengevaluas i struktur, sistem dan praktek remunerasi karyawan dan menyampajikan saran perubahan kepada Dewan Komisaris.

3. Membuat kriteria penilaian kinerja masing-

masing Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat eksekutif dan Karyawan.

4. Melakukan evaluasi kinerja masing-masing Direksi, pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.

Ahmad Fajarprana Indonesian Citizen, aged 58, born in Jakarta, February 1, 1958. He has officially served as Independent Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He received his Master’s Degree in Law from Gadjah Mada University. He was Vice President in Citibank (1991-1996), Group Head in Indonesian Bank Restructuring Agency or BPPN (1999-2004), and Executive Vice President of Bank Mutiara in 2014. Lim Cheol Jin South Korean citizen, aged 58 years. Served as Head of Corporate Planning Division at PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and served as a Commissioner of PT Bank Woori Indonesia . Graduated from the University Chonuk National University , Cheonju , Korea in 1980 . Ervy Sinoranti Indonesian citizen, aged 42. Earned her Bachelor’s Degree in Civil Engeering in 1995 from the Parahyangan Catholic University, Bandung – West Java and Master’s Degree in Human Capital (HR) Management in 1997 from Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB), Bandung – West Java. Chief of HR Development Division of Yogya Group in 2000-2004. She first joined Bank Saudara in March 2004 and as Head of Human Capital Division since February 2011 up to the present. After the merger, she served as member of Remuneration & Nomination Committeeat Bank Woori Saudara. Duties and Responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee 1. To evaluate structure, system and practices

of remuneration for Board of Directors and propose the recommendation of the Board of Commissioners.

2. To evaluate structure, system and practices of remuneration for employees and propose the recommendation of the Board of Commissioners.

3. To set up performance criteria for each of Board of Commissioners and Board of Directors, executives and all employees.

4. To evaluate the performance of each member of the Board of Directors, executives and all employees as a whole.

32

5. Mengembangkan dan memfasilitasi Direksi, pejabat Eksekutif dan karyawan.

6. Membuat kriteria seleksi dan prosedur nominasi Dewan Komisaris, Direksi dan jabatan satu tingkat di bawah Direksi yang strategis menurut penilaian Komisaris.

7. Melakukan seleksi dan menyusun rekomendasi Komisaris atas daftar nominasi Direksi dan pejabat eksekutif.

8. Melakukan seleksi dan menyusun rekomendasi Komisaris atas daftar nominasi anggota Komite.

Selama 2015 Komite Nominasi & Remunerasi melakukan rapat sebanyak sebelas kali frekuensi dan catatan kehadiran 100%. Hasil rapat baik berupa kajian, analisis maupun rekomendasi dan keputusan yang telah ditetapkan, dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Frekuensi dan catatan kehadiran Rapat Komite Nominasi & Remunerasi dapat dilihat pada tabel berikut:

5. To develop and facilitate the Board of Directors, executives and all employees.

6. To set criteria and nomination procedure to select the Board of Commissioners and the Board of Directors as well as the positions one level below the Board of Directors that are deemed strategic by Board of Commissioners.

7. Selection and make a recommendation on the nomination list of Commissioners Board of Directors and executive officers.

8. To select and provide recommendation to Board of Commissioners on the list nominees for the Committees under Board of Commissioners.

Throughout 2015, the Nomination & Remuneration Committee convened eleven meetings with 100% attendance. The meetings resulted in studies, analysis and recommendations and decisions set and poured in the minutes of meetings that are well documented. Frequency and attendance of Nomination & Remuneration Committee meetings can be seen in the following table:

Nama Name

Jumlah Rapat Meeting Frequency

Jumlah Kehadiran Total Attendance

Maskan Iskandar 11 11

Farid Rahman 11 11

Ahmad Fajarprana 11 11

Lim Cheol Jin 11 11

Ervy Sinoranti 11 10

KOMITE PEMANTAU RISIKO Komite Pemantau Risiko dibentuk dalam rangka meningkatkan pelaksanaan dan tata kelola perusahaan yang baik sebagai fungsi Dewan Komisaris. Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.002/KEP.DEKOM/KPR/II/ 2015 tentang Perubahan atas Keputusan Dewan Komisaris No.002/KEP-DEKOM/SDRA/III/ 2013 tanggal 22 Maret 2013 tentang Pengangkatan /Penunjukan Anggota Komite Pemantau Risiko. Adapun keanggotaan Komite Pemantau Resiko terdiri dari 4 (tiga) orang yaitu 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 3 (tiga) orang independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko dan keuangan. Susunan anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk posisi 31 Desember 2015 yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

RISK MONITORING COMMITTEE Risk Monitoring Committee is formed to enhance the Company’s operation and good governance as Board of Commissioners functions. Pursuant to Board of Commissioners Decision Letter No. 002/KEP-DEKOM/KPR/II/2015 on Amendments to the Board of Commissioners Decision No. 002/ KEP-DEKOM/SDRA/III/2013 dated 22 March 2013 on the Appointmen of Risk Monitoring Committee Members, Risk Monitoring Committee consists of at least 4 (four) members: 1 (one) Independent Commissioner as chairman and 3 (three) independent individuals with expertise in risk management and finance. Members of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Risk Monitoring Committee as of December 31, 2015 are appointed based on the Board of Commissioners Decision Letters as follows:

33

Nama Name

Jabatan Position

Keputusan Presiden Komisaris President Commissioner Decision Letter

Ahmad Fajarprana Komisaris Independen merangkap sebagai Ketua Komite Independent Commissioner, also serves as Head of Committee

No. 018/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Waldi Gutama Sekretaris Komite Committee Secretary

No.009/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Ratna Komara Anggota Komite Committee Member

No.012/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Yanyan Mulyanto Anggota Komite Committee Member

No.013/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Suharjadi Sunarya Anggota Komite Committee Member

No.014/KEP-DEKOM/III/15, tanggal 16 Maret 2015 Dated 16 March 2015

Profil Anggota Komite Pemantau Risiko Ahmad Fajarprana Warga Negara Indonesia, berumur 58 tahun, lahir di Jakarta, 1 Februari 1958. Resmi menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris no. 42 tanggal 24 Desember 2014 Meraih gelar Megister Hukum Universitas Gajah Mada. Menjabat sebagai Vice President di Citibank tahun 1991-1996. Pernah menjabat sebagai Group Head Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tahun 1999 hingga tahun 2004. Menjadi Executive Vice President Bank Mutiara di tahun 2014. Waldy Gutama Berusia 60 thn, pendidikan terakhir Magister Manajemen bidang keuangan di sekolah tinggi swasta di jakarta, pensiun dari Bank Indonesia tahun 2011 terakhir sebagai Pengawas Bank Madya, memiliki sertifikat dari Bank Indonesia sebagai Pemeriksa dan Analis Bank, menjadi peserta di berbagai seminar di dalam dan luar negeri (a.l London dan USA), pernah menjadi Komite Audit di Bank Woori Indonesia, saat ini juga sbg anggota Komite Audit di BTN dan bergabung dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menjadi Anggota Komite Audit pada bulan Maret 2015. Ratna Komara Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 56 tahun. Menyelesaikan pendidikannya di jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas

Profile of Risk Monitoring Committee Members Ahmad Fajarprana Indonesian Citizen, aged 58, born in Jakarta, February 1, 1958. He has officially served as Independent Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He received his Master’s Degree in Law from Gadjah Mada University. He was Vice President in Citibank (1991-1996), Group Head in Indonesian Bank Restructuring Agency or BPPN (1999-2004), and Executive Vice President of Bank Mutiara in 2014. Waldy Gutama Aged 60, Master of Management in finance from a private collage in Jakarta, retired from Bank Indonesia in 2011 as Bank Supervisor Associate, has a certificate from Bank Indonesia as Investigator and Bank Analyst, participated in various seminars in Indonesia and overseas (e.g London and the USA), once served as Audit Committee member in Bank Woori Indonesia, and at present also serves as Audit Committee member of Bank BTN and joined PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as Audit Committee member in March 2015. Ratna Komara Indonesian citizen, aged 56. Passed her Bachelor’s Degree in Management from the Faculty of Economics of Padjajaran University,

34

Padjajaran Bandung pada 1981. Pada 2003-2007 menjabat sebagai Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, pada 2004-2007 menjabat sebagai Staff Akademik Program Magister Manajemen Universitas Padjajaran, pada 2007-2008 menjabat sebagai Sekretaris Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Program Magister Manajemen Universitas Padjajaran, pada 2009-2011 sebagai Sekretaris Satuan Penjaminan Mutu UNPAD. Mulai April 2012 bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko dan masih menjabat posisi tesebut setelah merger dilakukan. Yanyan Mulyanto Berusia 44 tahun, Warga Negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikan S2 di Royal Melbourne Institute of Technology University – Melbourne Australia jurusan Risk Management of Financial Engineering. Pada 2010 – 2011 menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko di PT Sapta Cipta Tri Rekayasa. Pada 2010-2011 bergabung di PT Bank Agroniaga Tbk anak perusahaan PT BRI Tbk sebagai perencana organisasi manajemen risiko dan inisiatif strategic business plan dan Menjadi Komite Pemantau Risiko (2011 - 2012). Pada 2012 hingga kini masih menjadi Tenaga Ahli Wakil Rektor 3 Universitas Padjadjaran di Bidang Research Community Service/PPM. Managing Director PT Swaption (sejak 2012 hingga kini) dan Bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk pada bulan April 2013. Suharjadi Sunarja Berusia 48 tahun, Warga Negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Universitas Bandung Raya, Bandung – Jawa Barat pada 1996 dan Program Profesi Akuntansi di Universitas Padjadjaran Bandung pada 2007. Mengawali karir sebagai staf akunting pada 1991, beliau saat ini menjabat sebagai Supervisor Auditor di Kantor Akuntan Publik Koesbadijah (sejak 1995), Beddy Sams & Setiasih di Bandung, Direktur CV. Beliau bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1960 Tbk sejak 2008 sebagai Komite Audit Perseroan, dan masih menjadi anggota Komite Audit setelah merger di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk bertugas mengevaluasi dan

Bandung in 1981. After that she served in Padjajaran University as Academic Staff at the Magister Management Program in 2003 – 2007, and Secretary at Finance and General Administration Affairs of Magister Management Program in 2008, and Secretary at Quality Warranty Task Force in 2009-2011. She joined Bank Saudara in April 2012 as member of Risk Monitoring Committee and continues to hold the position after the merger exercise. Yanyan Mulyanto Indonesian citizen, aged 44. Passed his master’s degree in Royal Melbourne Institute of Technology University – Melbourne Australia majoring in Risk Management of Financial Engineering. He was Director of Risk Management in PT Sapta Cipta Tri Rekayasa (2010-2011) and Planner of Risk Management Organization and Strategic Business Plan Initiatives as well as Risk Monitoring Committee member in PT Bank Agroniaga Tbk, subsidiary of PT BRI Tbk (2010-2011). He has been an Expert Staff in Research Community Service/PPM for the Vice Chancellor of the Padjadjaran University (since 2012 – present), Managing Director of PT Swaption (since 2012 - present) and joined PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk in April 2013. Suharjadi Sunarja Aged 48, Indonesian citizen. Finished his education in Accounting at Bandung Raya University, Bandung – West Java, in 1996 and Accounting Program Study at the Padjadjaran University, Bandung, in 2007. Started his career 1991 as an accounting staff, he is currently Auditor Supervisor in Koesbadijah, Beddy Sams & Setiasih Public Accountants Firm in Bandung (since 1995), Director of CV. He joined PT Bank Himpunan Saudara 1960 Tbk in 2008 as the Audit Committee member, and still served after the merger of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Duties and Responsibilities of the Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is assigned to

35

memastikan padanan antara kebijakan manajemen risiko di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan pelaksanaannya, serta memantau, mengevaluasi penerapan tugas dan fungsi Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko sebagaimana dijelaskan dalam Piagam Komite Risiko yaitu: 1. Memberikan masukan kepada Dewan

Komisaris dan perbaikan kebijakan manajemen risiko.

2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja manajemen risiko, menguji pelaksanaan atas risiko dan membahasnya dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

3. Mempelajari kebijakan dan peraturan-

peraturan internal. 4. Mengevaluasi laporan triwulanan profil

risiko korporasi dan menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.

Rapat Komite Pemantau Risiko Selama 2015 Komite Pemantau Risiko melakukan rapat sebanyak 12 kali (dua belas) kali dengan frekuensi tingkat kehadiran 100%. Hasil rapat baik berupa kajian, analisis maupun rekomendasi yang telah ditetapkan, dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Berikut adalah rapat Komite Pemantau Risiko:

evaluate and ensure the alignment of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s risk management policy and implementation as well as monitor and evaluate duties and functions of Risk Management Committee and Risk Management Task Force. Duties and responsibilities of Risk Monitoring Committee as specified in Risk Monitoring Committee Charter are as follows: 1. To provide inputs to the Board of

Commissioners and renewing risk management policies.

2. To discuss with the Board of Commissioners or the work units management, examine the implementation of risk and discuss the result of examination in Board of Commissioners and Board of Directors joint meeting.

3. To study internal policies and regulations. 4. To evaluate quarterly reports on enterprise

risks and give feedback to Board of Commissioners for further discussion with the Board of Directors.

Risk Monitoring Committee Meeting Throughout 2015, Risk Monitoring Committee held 12 (twelve) meetings with 100% attendance. The meetings resulted in studies, analysis, recommendations arranged in Minutes of Meetings and documented in a proper manner. Risk Monitoring Committee meetings is as follows:

Nama Name

Jumlah Rapat Meeting Frequency

Jumlah Kehadiran Total Attendance

Ahmad Fajarprana 12 12

Waldi Gutama 12 12

Ratna Komara 12 12

Yanyan Mulyanto 12 12

Suharyadi Sunarya 12 12

Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko melakukan fungsi, tugas, dan menyelesaikan beberapa program kerja di 2015 antara lain: 1. Melakukan pengawasan bahwa Bank telah

melakukan identifikasi risiko secara komprehensif;

2. Meyakinkan bahwa semua risiko yang sudah diidentifikasi dapat dan sudah diukur oleh manajemen Bank;

Implementation of Duties of Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee has carried out its functions and duties and completed several work programs in 2015, among others: 1. Supervised comprehensive risk identification

by the Bank; 2. Ensured that all risks identified could be and

were already measured by the Bank’s management;

36

3. Meyakinkan bahwa Bank telah melakukan proses pengawasan secara berkesinambungan;

4. Meyakinkan bahwa Bank telah mempunyai kontrol sistem yang memadai dalam memitigasi risiko Bank secara efektif pada level yang manageable dan dapat diterima;

5. Meyakinkan bahwa Bank telah mempunyai kebijakan dan proses yang memadai untuk melakukan pemantauan atas kepatuhan pada peraturan dan kebijakan yang berlaku baik yang bersifat internal maupun eksternal.

3. Assured that the Bank conducted monitoring process continuously;

4. Assured that the Bank had an adequate control system in mitigating its risk effectively at manageable and acceptable level;

5. Assured that the Bank had adequate policies and processes in monitoring the compliance with prevailing regulations and policies both internal and external.

SEKRETARIS PERUSAHAAN Arinto Hartoyo Warga Negara Indonesia, berusia 43 tahun, lahir di Lumajang 7 Agustus 1971. Menyelesaikan pendidikan di Jurusan Agronomi lnstitut Pertanian Bogor di tahun 1995, karir profesionalnya diawali di Bank Nusa lnternasional pada tahun 1996-2000 sebagai Account Officer. Bergabung di Bank Saudara (sekarang PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk) pada tahun 2000 sebagai Account Officer. Menjabat sebagai Kepala Cabang Surabaya pada tahun 2007 hingga 2013. Tahun 2013 dipercaya sebagai Kepala Divisi Funding & Service. Pada 26 November 2014 dipercaya menjabat sebagai Corporate Secretary. Sekretaris Perusahaan berperan penting dalam membantu Bank memenuhi peraturan pasar modal, yaitu dengan menyediakan pedoman kepada Dewan Komisaris dan Direksi mengenai seperti Good Corporate Governance, Anggaran Dasar Bank, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekretaris Perusahaan Bank berfungsi sebagai penghubung antara PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan lembaga/instansi terkait (Bank Indonesia), otoritas pasar modal, komunitas pemodal, dan masyarakat umum. Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab menyediakan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan investor yang berhubungan dengan kinerja PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk secara tepat waktu, akurat dan transparan sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku bagi bank maupun bagi perusahaan publik. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Memastikan terselenggaranya corporate agenda sesuai peraturan yang berlaku, serta

CORPORATE SECRETARY Arinto Hartoyo Indonesian citizen, aged 43, born in Lumajang, 7 August 1971. He completed his education at the Department of Agronomy, Bogor Agricultural Institute in 1995, started his professional career at Bank Nusa lnternational in the year 1996-2000 as Account Officer. He joined Bank Saudara in 2000 as Account Officer. Served as Head of Surabaya Branch in 2007-2013. In 2013, he was entrusted to be Head Funding and Service Division. On 26 November 2014, he was entrusted to serve as Corporate Secretary. Corporate Secretary plays a significant role in assisting the Bank to comply with the capital market regulations by providing guidelines to Board of Commissioners and Board of Directors on the issues regarding Good Corporate Governance, the Bank’s Articles of Association, and prevailing regulations. The Bank’s Corporate Secretary functions as PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s liaison with concerned authorities/institutions (Bank Indonesia), capital market outhority, investor community and general public. Corporate Secretary is responsible for providing and communicating information on PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s performance to public and for the interests of investors in a timely, accuracy and transparency manner pursuant to prevailing laws and regulations related to banking and public companies. DUTIES AND RESPONSIBILITIES Corporate Secretary is tasked to ensure that corporate agenda is implemented in accordance

37

memelihara citra positif perusahaan di masyarakat. Yang merupakan tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai berikut: 1. Memimpin penyusunan strategi secretary,

termasuk di dalamnya Corporate Action dan Corporate Social Responsibility Program;

2. Memimpin penyusunan & pengembangan kebijakan dan prosedur Corporate Secretary;

3. Memastikan terselenggaranya Corporate Agenda (RUPS, RUPSLB, dsb.) dengan baik;

4. Memastikan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal yang berkaitan dengan operasionalisasi perusahaan dan pengembangan usaha perusahaan;

5. Memimpin proses fasilitasi Mutu/Goal Setting dan Prosedur Mutu Unit Kerja;

6. Memimpin proses fasilitasi dalam mempersiapkan bahan-bahan laporan untuk Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);

7. Mengkoordinasikan penyusunan Sasaran Mutu/Goal Setting dan Prosedur Mutu Unit Kerja sampai disahkan oleh Direksi;

8. Memimpin kegiatan Corporate Secretary dan memastikan kebenaran informasi/data;

9. Memastikan terselenggaranya hubungan yang baik PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan Stakeholder (Bank Indonesia, BAPEPAM-LK, Bursa Efek Indonesia, Pemegang Saham Pengendali dan masyarakat);

10. Memastikan terselenggaranya layanan informasi, terkait dengan informasi CSR, kondisi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk selaku emiten atau perusahaan publik, dan informasi lainnya baik melalui internet, surat kabar, etc;

11. Memastikan komunikasi informasi dan/atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal berlangsung dengan baik;

12. Memastikan tersedianya Daftar Khusus Daftar Pemegang Saham;

13. Memimpin kegiatan pelaksanaan tindak lanjut setiap temuan internal audit/temuan regulator;

14. Memastikan bahwa karyawan di unit kerjanya menjalankan tugas;

15. Melaksanakan evaluasi kinerja dan coaching subordinate;

with applicable regulations and the Company’s positive image in the public is maintained. Which is the duties and responsibilities as follows: 1. To direct the preparation of Secretary,

including Corporate Actions and Corporate Social Responsibility Programs;

2. To direct the preparation & development of Corporate Secretary policy and procedure;

3. To ensure that the Company’s corporate

agenda (GMS, EGM, etc) is implemented successfully;

4. To ensure has complied with the Capital Market regulations related to the Company’s operation and development;

5. To direct the process of Goal/ Goal Setting

preparation and Quality Procedure Work Unit;

6. To direct the process of facilitating material report preparation for the Board of Directors Meeting, the Board of Commissioners Meeting and GMS;

7. To coordinate the preparation of Quality

Goal/ Goal Setting and Quality Procedure Work Unit prior to the approval by the Board of Directors;

8. To direct the Corporate Secretary activities and ensure that all information/data;

9. To ensure good relationship PT Bank Woori

Saudara Indonesia 1906, Tbk and Stakeholders (Bank Indonesia, BAPEPAM-LK, Indonesia Stock Exchange, Controlling Shareholder and public);

10. To ensure the implementation of

information service related to CSR information, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk condition as issuer or public company, and other information through internet, newspaper, etc;

11. To ensure that information on the and/or government’s policy is well communicated to internal and external parties.

12. To ensure the availability of Special List and Shareholders List document;

13. To direct the follow-up of internal audit/regulation findings;

14. To ensure the employees’ implementation of duties;

15. To perform the performance evaluation and coaching to subordinates;

38

16. Memberikan rekomendasi bagi penerimaan, penilaian prestasi kerja, promosi, rekomendasi gaji, pemindahan (mutasi) dan pemberhentian karyawan di unit kerjanya.

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA 2015 Pada 2015, Sekretaris Perusahaan memenuhi kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diembannya. Aktivitas dan pekerjaan rutin yang dilakukan selama tahun 2015, antara lain:

Penyusunan Laporan Tahunan 2014;

Penyelenggaraan RUPST pada tanggal 12 Mei 2015

Penyelenggaraan Public Expose Tahunan pada tanggal 12 Mei 2015;

Pembagian dividen pada tanggal 12 Juni 2015

Penyelenggaraan rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan;

Keterbukaan informasi sehubungan dengan laporan keuangan kuartalan, tengah tahun, dan tahunan;

Rapat dengan analis dan investor baik tatap muka maupun melalui konferensi telepon;

Keterbukaan informasi sehubungan dengan pengunduran diri dari Direksi Perusahaan;

Keterbukaan informasi sehubungan dengan adanya transaksi dari pemegang saham tertentu;

Keterbukaan informasi lainnya;

Pengelolaan website Perusahaan;

Penyampaian informasi proyeksi pembayaran hutang dalam valuta asing tiap akhir bulan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

Penyampaian laporan kepemilikan efek yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh setiap bulannya berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek Perusahaan;

Menyampaikan laporan-laporan melalui www.idxnet.co.id dan https://spe.ojk.go.id;

Menghadiri undangan sosialisasi dan seminar yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia (IDX) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia;

Wawancara dengan media pada saat Public Expose Tahunan.

16. To provide recommendation for recruitment, performance appraisal, promotion, salary, mutation, and dismissal in the work unit.

REPORTS OF WORK PROGRAM IMPLEMENTATION IN 2015 Corporate Secretary has carried out 2015 activities in accordance with his duties and responsibilities. His routine activities and works conducted in 2015 included the following:

Prepared the 2014 Annual Report;

Organized Annual GMS on May 12, 2015;

Organized Annual Public Expose on May 12, 2015;

Distributed dividend on Juni 12, 2015;

Organized Board of Directors and Board of Commissioners meetings;

Disclosed information in the form of quarterly, semesterly and annual financial statements, and annual report;

Conducted meetings with analysts and investors, both in-person or via telephone conference;

Disclosed information relating to the Company’s Directors resignation;

Disclosed information relating to the transactions of specific stockholders;

Disclosed other information;

Managed the Company’s website;

Submitted the information on projected debt payments in foreign currency at the end of each month to Financial Services Authority (FSA);

Reported the ownership of 5% or above of shares issued and fully paid every month based on the report from the Company’s Share Registrar;

Delivered reports through www.idxnet.co.id and https://spe.ojk. go.id;

Attended invitations to socialization events and seminars organized by the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange (IDX) and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia;

Conducted interviews with the media during Annual Public Expose.

39

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ Bank yang memegang kekuasaan tertinggi serta memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris Bank dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar Bank serta peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Melalui forum RUPS, para pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang berhubungan dengan mata acara RUPS dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. Para pemegang saham juga dapat menggunakan haknya untuk mengemukakan pendapat dan mengeluarkan suara dalam proses pengambilan keputusan mengenai hal-hal yang diputuskan dalam setiap mata acara RUPS, yang secara garis besar mempengaruhi kinerja Perseroan agar lebih berkembang di masa depan. RUPS juga merupakan forum bagi para pemegang saham untuk mengevaluasi kinerja Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS yang dilaksanakan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, terdiri dari: 1. RUPS Tahunan 2. RUPS Lainnya, yang dalam Anggaran Dasar

Bank disebut RUPS Luar Biasa. RUPS TAHUNAN RUPS Tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan sejak tahun buku berakhir. Dalam RUPS Tahunan, Direksi menyampaikan: 1. Laporan Tahunan; 2. Usulan penggunaan Laba Perseroan jika

Perseroan mempunyai saldo laba yang positif;

3. Usulan Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit tahun buku Perseroan yang sedang berjalan;

4. Hal-hal lain yang memerlukan persetujuan RUPS sepanjang hal tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar dan Peraturan Perundangan yang berlaku.

RUPS LUAR BIASA RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Bank.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS The General Meeting (GMS) is a corporate organ holding the highest power and authority unassigned to the Board of Directors and Board of Commissioners by observing the Articles of Association and the prevailing laws and regulations. GMS is a place where shareholders are entitled to ask for information concerning the Company from the Board of Directors and/or the Board of Commissioners as long as it is relevant with the agenda and not contrary to the Company’s interest. The shareholders may also use their rights to convey their opinions and vote in the decision making of the matters resolved in each GMS agenda, which in general affects the Company’s performance for the Company’s better growth in the future. GMS is also a forum for the shareholders to evaluate the performance of the Board of Directors and the Board of Commissioners. GMS held by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk consists of: 1. Annual GMS 2. Other GMS, which is called “Extraordinary

GMS” under the Bank’s Articles of Association.

ANNUAL GMS Annual GMS shall be held within a maximum period of 6 (six) months after the financial year ended. In the Annual GMS, the Board of Directors shall present: 1. Annual Report; 2. Proposed use of the Company’s income if

the Company has positive retained earnings;

3. Proposed Appointment of Public Accountants registered in the Financial Services Authority to audit the Company’s financial statements in the current year.

4. Other matters that require GMS approval to the extent permitted by the Articles of Association and prevailing legislation.

EXTRAORDINARY GMS Extraordinary GMS may be held at any time based on the Bank’s need.

40

TATA CARA PENYELENGGARAAN RUPS Sebagai Perusahaan Terbuka, tata cara penyelenggaraan RUPS PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk tunduk pada ketentuan yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagai berikut: 1. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,

Tbk wajib melakukan pemberitahuan mata acara rapat kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum Pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pengumuman RUPS;

2. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk wajib melakukan Pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum Pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pengumuman dan tanggal Pemanggilan. Pengumuman RUPS tersebut paling kurang melalui: a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa

Indonesia yang berperedaran nasional;

b. Situs web Bursa Efek; dan c. Situs web PT Bank Woori Saudara

Indonesia 1906, Tbk, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

Pengumuman RUPS paling kurang memuat: a. Ketentuan pemegang saham yang

berhak hadir dalam RUPS; b. Ketentuan pemegang saham yang

berhak mengusulkan mata acara rapat;

c. Tanggal penyelenggaraan RUPS; dan d. Tanggal pemanggilan RUPS. Bukti Pengumuman RUPS sebagaimana dijelaskan diatas wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pengumuman RUPS.

3. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,

Tbk wajib melakukan pemanggilan kepada pemegang saham paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan RUPS tersebut paling kurang melalui:

PROCEDURES OF GMS HOLDING As a public company, the GMS holding procedures of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is subject to the provisions stipulated in OJK Regulation No.32/POJK.04/2014 on Public Company’s GMS Planning and Holding as follows: 1. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,

Tbk shall notify the GMS agenda to OJK no later than five (5) business days before the GMS Notice, without counting the date of GMS announcement.

2. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk shall make announcement on the GMS Holding to the shareholders no later than fourteen (14) days before the Invitation of the AGM, without counting the date of GMS Calling. The GMS announcement should be made at least through:

a. 1 (one) Indonesian national daily

newspaper;

b. BEI Website; and c. PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk website, in Indonesian and foreign languages, at least in English.

The GMS announcement should contain at least: a. Criteria of the shareholders eligible to

attend the GMS; b. Criteria of the shareholders eligible to

propose meeting agenda;

c. Date of GMS; d. Date of GMS Invitation Advertisement Proof of the said GMS announcement should be submitted to OJK at least 2 (two) working days after the GMS announcement.

3. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,

Tbk should make GMS Invitation to at the latest 21 (twenty-one) days prior to the date of GMS holding, without counting the date of Invitation and the GMS date.

The GMS Invitation should be done at least through:

41

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;

b. Situs web Bursa Efek; dan c. Situs web PT Bank Woori Saudara

Indonesia 1906, Tbk, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

Pemanggilan RUPS paling kurang memuat informasi: a. Tanggal penyelenggaraan RUPS; b. Waktu penyelenggaraan RUPS; c. Tempat penyelenggaraan RUPS; d. Ketentuan pemegang saham yang

berhak hadir dalam RUPS; e. Mata acara rapat termasuk penjelasan

atas setiap mata acara tersebut; dan f. Informasi yang menyatakan bahan

terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan.

Bukti Pemanggilan RUPS sebagaimana dijelaskan diatas wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pemanggilan RUPS.

4. Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS. Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan RUPS.

5. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan

RUPS adalah sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundan-undangan yang berlaku.

6. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,

Tbk wajib membuat risalah RUPS dan ringkasan risalah RUPS. Risalah RUPS wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan. Ringkasan risalah RUPS wajib diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan paling kurang melalui:

a. 1 (one) Indonesian national daily newspaper;

b. BEI Website; and c. PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk website, in Indonesian and foreign languages, at least in English.

The GMS Invitation should at least contain the following information: a. Date of the GMS Holding b. Time of the GMS Holding c. Venue of the GMS Holding d. Criteria of the shareholders eligible to

attend the GMS; e. Meeting agenda with elaboration of

each agenda item. f. Information that the GMS materials

are available for shareholders as of the date of GMS Invitation up to the GMS Holding.

Advertisement proof of the said GMS Invitation should be submitted to OJK at least 2 (two) working days after the GMS Calling.

4. The shareholders, either alone or

represented by power of attorney, are entitled to attend the GMS. The shareholders entitled to attend the AGM are shareholders whose names are registered in the register of shareholders of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk 1 (one) working day prior to the GMS.

5. Quorum of attendance and quorum of GMS decisions are as stipulated in the Bank’s Articles of Association and prevailing legislation.

6. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,

Tbk shall make the minutes of the GMS and summary of the minutes of the AGM. Minutes of the AGM must be submitted to the OJK at least 30 (thirty) days after the AGM is held. Summary of minutes of the AGM shall be announced to the public at least 2 (two) working days after the AGM held, at least through:

42

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;

b. Situs web Bursa Efek; dan c. Situs web PT Bank Woori Saudara

Indonesia 1906, Tbk, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

Ringkasan risalah RUPS wajib memuat informasi paling kurang: a. Tanggal RUPS, tempat pelaksanaan

RUPS, waktu pelaksanaan RUPS, dan mata acara RUPS;

b. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS;

c. Jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah;

d. Ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat;

e. Jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat, jika pemegang saham diberi kesempatan;

f. Mekanisme pengambilan keputusan RUPS;

g. Hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak memberikan suara) untuk setiap mata acara rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara;

h. Keputusan RUPS; dan i. Pelaksanaan pembayaran dividen

tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai.

Bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dijelaskan diatas wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diumumkan, sedangkan Risalah RUPS wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan.

a. 1 (one) Indonesian national daily newspaper;

b. BEI Website; and c. PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk website, in Indonesian and foreign languages, at least in English.

Summary of minutes of the GMS should at least contain the following information: a. Date of the GMS, venue of the GMS,

time of the GMS, and agenda of GMS;

b. Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners that were present at the GMS;

c. Number of shares with valid voting rights that were present at the GMS and its percentage of the total shares with valid voting rights;

d. Presence or absence of opportunities given for shareholders to ask questions and/or give opinions related to the agenda of the meeting;

e. Number of shareholders who have any

questions and/ or give opinions related to the agenda of the meeting, if shareholders are given the opportunity;

f. The GMS decision-making mechanism;

g. Voting results which include the number of votes agree, disagree, and abstain (not to vote) for each agenda item, if decision-making is done by voting;

h. Decisions of the GMS; and i. Implementation of the cash dividend

payment to shareholders who are entitled, if there is a decision in the GMS related to the distribution of cash dividend.

Advertisement proof of the announced summary of minutes of the GMS should be submitted to OJK at least 2 (two) working days after the announcement, while the Minutes of the GMS should be submitted to OJK at least 30 (thirty) days after the GMS held.

43

PENYELENGGARAAN RUPS TAHUN 2015 Pada tahun 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan (RUPST) dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST dan RUPSLB (selanjutnya RUPST dan RUPSLB secara bersama-sama disebut RUPS) tersebut diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 12 Mei 2015, bertempat di Gedung The Energy Lantai 28, Kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) Lot 11A, Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52-23 Jakarta Selatan dengan tahapan penyelenggaraan sebagai berikut:

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS 2015 (GMS) In 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has held 1 (one) Annual GMS (AGM) and 1 (one) Extraordinary GMS (EGM). The AGM and EGM (AGM and EGM here in after jointly referred as GMS) was held on Tuesday, May 12, 2015, at The Energy Building 28th Floor, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 11A, Jalan Jenderal Sudirman, Kavling 52- 23, South Jakarta, with the implementation of the following steps:

No Tahapan Steps

Tanggal Pelaksanaan/ Pelaporan Date Of Holding/ Reporting

Keterangan Remarks

1

Pemberitahuan Mata Acara Rapat kepada OJK

26 Maret 2015 Melalui surat nomor 086/PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBKI-DIR/OJK/III/2015

The notification of Meeting Agenda Items to OJK

March 26, 2015 Through letter no. 086/PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBKI-DIR/OJK/III/2015

2

Pengumuman RUPS

2 April 2015 Melalui surat kabar harian Investor Daily dan Tribun Jabar

The Announcement of GMS April 02, 2015 Investor Daily dan Tribun Jabar Through Investor Daily and Tribun Jabar daily newspaper

3

Pemanggilan RUPS

20 April 2015 Melalui surat kabar harian Investor Daily dan Tribun Jabar

The Invitation of GMS April 20, 2015 Investor Daily dan Tribun Jabar Through Investor Daily and Tribun Jabar daily newspaper

4

Pelaksanaan RUPS 12 Mei 2015

Bertempat di Gedung The Energy Lantai 28, Kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) Lot 11A, Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52-23 Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB s/d selesai

The Holding Of GMS May 12, 2015

Took place at The Energy Building 28th Floor, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 11A, Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52- 23 South Jakarta, at 10 am until finished.

5

Pengumuman Ringkasan

Risalah RUPS 15 Mei 2015 Melalui surat kabar harian Investor Daily

The Announcement of Summary of Minutes of the GMS

May 15, 2015 Through Investor Daily newspaper

6

Penyampaian Risalah RUPS Kepada OJK

11 Juni 2015 Melalui surat nomor 162/PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBKI-CORP.SEC/OJK/VI/2015

The Submission of Minutes of the GMS to OJK

June 11, 2015 Through letter no. 162/PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBKI-CORP.SEC/OJK/VI/2015

44

Mata Acara RUPST dan Keputusan 1. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk

Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014 Menyetujui dan mengesahkan Laporan

Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2014, termasuk Laporan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Osman Bing Satrio & Eny (anggota jaringan Deloitte Touche Tohmatsu Limited di Indonesia);

Menyetujui Laporan Keuangan PT Bank Woori Saudara, Tbk Indonesia yang telah menjadi satu kesatuan dengan Laporan Keuangan Perseroan, dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Woori Indonesia yang tidak lagi menjabat atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama Tahun Buku 2014.

2. Penetapan penggunaa Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2014 Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014 sebesar Rp138.073.561.338,53,- (seratus tiga puluh delapan miliar tujuh puluh tiga juta lima ratus enam puluh satu ribu tiga ratus tiga puluh delapan Rupiah dan lima puluh tiga sen).

3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk

mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2015

Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 termasuk untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi KAP tersebut, serta menunjuk KAP Pengganti.

AGMS Agenda and Decision 1. Approval of the Annual Report including

Ratification of the Financial Statements and the Supervisory Report of the Board of Commisioners for 2014 Financial year Approved and ratified the Company’s

Financial Report for the Financial year ended December 31, 2014, including the Report of the Board of Directors and Supervisory Report of the Board of Commissioners and ratified the Company’s Financial Statements for the financial year December 31, 2014, which was audited by Public Accountant Firm “Osman Bing Satrio & Eny (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited network in Indonesia);

Approved the Financial Report of PT Bank Woori Saudara, Tbk, which has become an integral part of the Company’s Financial Statements, thus providing full release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Bank Woori Indonesia that were no longer served for the actions of management and supervision they have run for financial year 2014.

2. The determination of the use of Company’

s net income of the financial year 2014 Approved the use of Company’s Net Income for the financial year 2014 of Rp 138,073,561,338.53.- (one hundred and thirty-eight billion, seventy-three million five hundred and sixty-one thousand, three hundred and thirty-eight Rupiah and fifty-three cents)

3. The appointment of Public Accountant Firm to audit the Company’s Financial Statements for the financial year 2015 Approved to impart the power and

authority to the Board of Commissioners to appoint Public Accountant Firm (KAP) to audit the Company’s Financial Statements for the financial year ended on December 31, 2015, include determining the honorarium and other requirements for KAP, as well as assigning a substitution if the appointed.

45

4. Penetapan Gaji / honorarium dan Tunjangan Lainnya bagi Anggota Direksi Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015 serta tantiem Tahun Buku 2014 bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris.

Menyetujui menetapkan gaji atau honorarium dan tunjangan lain bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015 sebagai berikut : Gaji Presiden Direktur mengalami kenaikan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari gaji Tahun Buku 2014. Penyesuaian gaji anggota Direksi dan honorarium Dewan Komisaris sebagai berikut : o Gaji Wakil Presiden Direktur

sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari gaji Presiden Direktur;

o Gaji Direktur sebesar 74% (tujuh puluh empat persen) dari gaji Presiden Direktur;

o Gaji atau Honorarium Presiden Komisaris sebesar 50% (lima puluh persen) dari gaji Presiden Direktur, dan gaji atau honorarium Komisaris sebesar 40% (empat puluh persen) dan 35% (tiga puluh lima persen) dari gaji Presiden Direktur.

Menyetujui menetapkan gaji atau honorarium dan tunjangan lain bagi nggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015 tersebut pada angka 1 diatas mulai berlaku efektif terhitung sejak bulan Januari 2015.

Menyetujui struktur berupa gaji, honorarium, insentif dan/atau tunjangan lain sesuai dengan Tahun Buku 2014.

Menyetujui tidak ada pembagian tantiem bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014.

4. The determination of salary /honorarium and other allowances for the Board of Directors and Board of Commissioners for the financial year 2015 and tantiem of financial year 2014 for Members of the Board of Directors and Board of Commissioners Approved the determination of salary

or honorarium and other allowances for members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for financial year 2015 as follows : Salary of President Director increased by 25% (twenty five percent) of salary in the financial year 2014. Adjustment of salary of the Board of Directors and honorarium of the Board of Commissioners as follows : o Salary of the Vice President

Director by 95 % (ninety five percent) of the salary of President Director;

o Salary of the Directors by 74% (seventy four percent) of the salary of President Director;

o Salary or honorarium of the President Commissioner by 50 % (fifty percent) of the salary of the President Director, and salary or honorarium of the Commissioners by 40 % (forty percent) and 35 % (thirty five percent) of the salary of the President Director;

Approved the determination of salary or honorarium and other allowances for Members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the financial year 2015 mentioned in item 1 above shall become effective as from January 2015;

Approved the remuneration structure in the form of salaries, honorarium, incentives and/or other benefits in accordance with the financial year 2014.

Approved that there are no distribution of tantiem for Members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for financial year 2014.

Mata Acara RUPLB dan Keputusan 1. Peningkatan Modal Dasar Perseroan

Menyetujui peningkatan Modal Dasar Perseroan dari semula sebesar Rp600.000.000.000,- (enam ratus

Extraordinary GMS Agenda and Decision 1. The increment of the Company’s

Authorized Capital

Approved the increment of the Company’s Authorized Capital from Rp600,000,000,000.- (six hundred billion

46

miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp1.500.000.000.000,- (satu triliun lima ratus miliar Rupiah);

Menyetujui memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan tersebut dan menyatakan dalam suatu akta notariil tersendiri dihadapan notaris, termasuk memohon persetujuan kepada instansi yang berwenang serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut di atas.

2. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan antara lain untuk disesuaikan dengan ketentuan :

Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan antara lain penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada butir 1 tersebut diatas, untuk selanjutnya seluruh anggaran dasar Perseroan menjadi berbunyi sebagaimana ternyata dalam Lampiran Berita Acara Rapat ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan yang Berita Acara Rapat ini;

Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan Mata Acara Rapat tersebut termasuk namun tidak terbatas untuk menyempurnakan atau melakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar dan menyatakan kembali seluruh perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut dalam Akta Notaris tersendiri termasuk meminta persetujuan dan memberitahukan perubahan data Perseroan kepada

Rupiah) to Rp1,500,000,000,000.- (one trillion five hundred billion Rupiah);

Approved the authorization of the Board of Directors with the substitution right to take whatever action is required regarding the increment of the Company’s authorized capital and stated in a separate notarized deed in front of a public notary, including applying for approval to the relevant authorities and conducting all the necessary actions in this regard mentioned above.

2. The amendments to the Company’s

Articles of Association in order to comply with :

Approve the amendments to the Company’s Articles of Association among other adjustments to the OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 on the Planning and Holding of the General Meeting of Shareholders of Public Company and the OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 on the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company.

Approved to reconstitute all the provisions in the Articles of Association in connection with the changes referred to item 1 above, hereinafter the entire Company’s Articles of Association would be as stipulated in the Attachment of Minutes of the Meeting as a conjoined part of the Minutes of the Meeting

Approved to provide power and authority to the Board of Directors with substitution rights to take whatever action is required regarding the decision of the Meeting Agenda, including but not limited to enhance or make changes to the Articles of Association and to restate the entire changes in the Company’s Articles of Association in separate Notarial Deed, including to request approval and notify changes of the Company’s data to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia and perform all necessary actions

47

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

regarding this matter in accordance with the provisions of the prevailing legislation.

Realisasi Keputusan RUPS Tahun 2015 Seluruh keputusan RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa yang diadakan pada tahun 2015 telah terealisasikan.

The Implementation of 2015 GMS Decisions All of the decisions made in both the Annual GMS and Extraordinary GMS held in 2015 had been implemented.

TRANSPARANSI TATA KELOLA PERUSAHAAN TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dalam menerapkan keterbukaan informasi telah berpedoman pada Peraturan BAPEPAM-LK No.X.K1 tentang Informasi Penting yang harus diumumkan kepada publik, dan Peraturan BAPEPAM-LK No.X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan berkala. Sepanjang tahun 2015 telah dilaksanakan korespondensi terkait keterbukaan informasi meliputi Pengumunan Laporan Keuangan berkala di media massa nasional secara berkala dan tepat waktu dan mengungkapkan hal-hal material dalam Laporan Keuangan. Selain itu, Perusahaan juga telah menyampaikan Laporan Keuangan lengkap sesuai Peraturan BAPEPAM-LK no.VIII G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan ke BAPEPAM-LK, Bursa Efek Indonesia dan diunggah di website Bursa Efek Indonesia melalui mekanisme pelaporan elektronik. Selama tahun 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyampaikan transparansi penyampaian laporan, sebagai berikut:

TRANSPARENCY OF CORPORATE GOVERNANCE TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NON- FINANCIAL CONDITIONS NOT YET DISCLOSED IN OTHER REPORTS In implementing the disclosure of information, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk refers to BAPEPAM-LK regulation No.X.K1 regarding Important Information that must be announced to the public, and BAPEPAM-LK regulation No.X.K.2 regarding Obligation to Submit Periodic Financial Statements. Throughout the year of 2015, correspondences with regard to the disclosure of information was already implemented, including publication of Periodic Financial Statements in the national media, periodically and timely, disclosing material matters in the Financial Statements. In addition, the Company also Submitting the complete Financial Statements in accordance with BAPEPAM-LK Regulation No. VIII G.7 regarding the Guideline for the Presentation of Financial Statements to BAPEPAM-LK, Indonesia Stock Exchange and uploaded it on the website of Indonesia Stock Exchange by electronic reporting mechanism. Throughout 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk realized the transparency in reporting as follows:

Tanggal/Date Materi Laporan/Material Reports Tujuan/Objectives

09 Januari 2015 January 09, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

09 Februari 2015 February 9, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

10 Maret 2015 March 10, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan

48

Monthly Registration of Securities Holders

Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

08 April 2015 April 8, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

07 Mei 2015 May 7, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

10 Juni 2015 June 10, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

09 Juli 2015 July 9, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

10 Agustus 2015 August 10, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

08 September2015 September 8, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

09 Oktober 2015 October 9, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

09 November 2015 November 9, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

10 Desember 2015 December 10, 2015

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Registration of Securities Holders

Keterbukaan informasi terkait Pemegang Efek Perusahaan Disclosure of information related to the Company’s Securities Holders

PENYIMPANGAN INTERNAL Berikut adalah tabel jumlah penyimpangan internal yang terjadi dan upaya penyelesaiannya:

INTERNAL FRAUD The following is the number of internal frauds occurred and the resolutions:

Penyimpangan Internal dalam

1 Tahun Internal

Frauds in 1 year

Jumlah kasus yang dilakukan oleh Number of cases done by

Pejabat Eksekutif Executive Officer

Pegawai Tetap Permanent employee

Pegawai Tidak Tetap Part Time Employee

Pihak Eksternal External Party

Tahun Sebelum

nya (2014)

Previous Year

(2014)

Tahun Berjalan (2015)

Current Year

(2015)

Tahun Sebelum

nya (2014)

Previous Year

(2014)

Tahun Berjalan (2015)

Current Year

(2015)

Tahun Sebelum

nya (2014)

Previous Year

(2014)

Tahun Berjalan (2015)

Current Year

(2015)

Tahun Sebelum

nya (2014)

Previous Year

(2014)

Tahun Berjalan (2015)

Current Year

(2015)

Telah Diselesaikan

- - 9 3 8 4 4 1

49

Settled

Dalam Proses Penyelesaian internal In the Process of Internal Settlement

- - - - - - - -

Belum Dilakukan Penyelesaian Settlement has not been completed

- - - - - - - 1

Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum Follow-up has been conducted through legal process

- - - - 1 - 1 2

Total Penyimpang-an Total Fraud

0 0 9 3 9 4 5 4

PERMASALAHAN HUKUM Selama tahun 2015, per 31 Desember 2015 kasus hukum yang masih berjalan di pengadilan maupun yang sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut:

LEGAL CASES Information regarding legal cases which were still on-going in the court and which already had legitimate legal standing as of December 31, 2015 was presented below:

Permasalahan Hukum Legal Cases

Jumlah Total Cases

Perdata Criminal

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang sah) Settled (has a legitimate legal standing)

1 -

Dalam proses penyelesaian In the process of settlement

2 -

Total 3 -

INFORMASI KEUANGAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN LUAR BIASA Selama tahun 2015, tidak terdapat kejadian luar biasa yang mempengaruhi keuangan Perusahaan secara signifikan, karena sudah dilakukan strategi mitigasi yang tepat. OPSI SAHAM Tidak ada kebijakan share option yang dimiliki oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif PT Bank Woori Saudara Indonesia

FINANCIAL INFORMATION CONTAINING EXTRAORDINARY EVENTS During 2015, there was no extraordinary event affecting the Company’s financial significantly, as mitigation strategies had been done appropriately. SHARE OPTION There is no share options policy by the Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk on the Company’s share ownership.

50

1906, Tbk terhadap kepemilikan saham Perusahaan. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari suatu perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.

The Highest and Lowest Salary Ratio The salary is earned and employee rights are expressed in the form of money as a reward from a company or employer to employees who set up and paid out according to an agreement, the agreement or the regulations, including allowances for employees and their families for a job and/or the service he has done.

Kriteria Criteria

Rasio Ratio

Pegawai tertinggi dan terendah The highest and lowest employee

37,04

Direksi tertinggi dan terendah Directors highs and lows

1,35

Komisaris tertinggi dan terendah Commissioner highs and lows

1,43

Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi Directors and employees of the highest highs

2,15

BENTURAN KEPENTINGAN Benturan kepentingan adalah situasi dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan. Maka, segenap elemen PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk harus menjaga integritas bisnis dan mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila terdapat potensi benturan kepentingan oleh pejabat pemutus, maka unit kerja pemrakarsa mengikutsertakan unit kerja yang independen untuk melakukan pembahasan bersama sehingga transaksi yang merugikan dapat dihindari. GRATIFIKASI Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dilarang menyalahgunakan jabatan untuk memenuhi kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain melalui menerima pemberian yang memiliki nilai tambah baik maupun non material.

CONFLICT OF INTEREST Conflict of interest is a situation where there is a conflict between the economic interests of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and the personal economic interests of shareholders, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as employees. Thus, all elements of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk shall maintain the integrity of the business and support the principles of fair competition in accordance with the rules and regulation. If a potential conflict of interest by decision making officials occurs, then the initiator work unit shall include an independent work unit to conduct mutual discussion so that harmful transactions can be avoided. GRATIFICATION Members of the Board of Commissioners and Board of Directors and employees of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk are prohibited to abuse office position for satisfy interest and personal gain, family and others parties by accepting gift which have value added both material or non material.

51

KOMITMEN PERUSAHAAN TERHADAP LAYANAN KONSUMEN Untuk meningkatkan hubungan baik yang selama ini telah terbina dan mendapatkan umpan balik serta masukan dari stakeholders disamping melalui media website, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyediakan media untuk pemantauan kepuasan pelanggan, pengaduan pelanggan baik secara tertulis maupun lisan. Perusahaan sudah memiliki ketentuan mengenai prosedur penerimaan, penanganaan dan penyelesaian pengaduan Pelanggan sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan maka Perusahaan membuka buku tamu yang dapat diakses pada website www.bankwoorisaudara.com

COMPANY’S COMMITMENT TO CUSTOMER SERVICE To improve the good relationship that has been maintained and get feedback and input from stakeholders aside from the website, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has provided a medium for monitoring customer satisfaction, customer complaints either orally or in writing. The Company has in place regulations concerning admission, handling and settlement of customers complaints procedures in accordance with the Law of the Republic of Indonesia No. 14 Year 2008 on Transparency of Public Information and thereby and also OJK Regulation No. 1 / POJK.07 / 2013 on Consumer Protection Financial Services Sector, the Company provides a guest book that can be accessed on the website www.bankwoorisaudara.com

KEPATUHAN Pelaksanaan fungsi kepatuhan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya mengembangkan Bank. Pelaksanaan fungsi kepatuhan berperan dalam pencegahan dan memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, dan bertujuan meningkatkan kinerja PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk agar menjadi yang lebih baik dan sehat. Dalam mendukung pelaksanaan fungsi kepatuhan, diperlukan adanya kerjasama dari seluruh bagian yang ada di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Agar efektifitas pelaksanaan fungsi kepatuhan berjalan dengan baik, maka PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menunjuk Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Merumuskan strategi guna mendorong

terciptanya budaya kepatuhan bank. 2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau

prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi.

3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank.

4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia dan peraturan perundang-

COMPLIANCE FUNCTION The compliance function implementation is one of the important elements in effort to improve the Bank’s resilience. Implementation of the compliance function plays a role in the prevention and ensure that the activities conducted by the Bank in accordance with the prevailing regulations and legislations, and aims to improve Bank’s performances to become a better bank. In supporting the implementation of the compliance function, the cooperation between the entire lines on Bank Woori Saudara should be in place. In order to implement the compliance function in an effective manner, the Bank has appointed Director to be in charge of compliance function with duties and responsibilities as follows: 1. Formulate strategies to encourage the

Bank’s compliance culture. 2. Proposing compliance policies or principles

ratified by the Board of Directors.

3. Fixing forth compliance system and procedures will be used to prepare the Bank’s stipulations and internal guidelines.

4. Ensuring that all internal policies and

business activities conducted by the Bank was according with Bank Indonesia and OJK regulations, Provision and law.

52

undangan Otoritas Jasa Keuangan/ Bank Indonesia yang berlaku.

5. Meminimalkan risiko kepatuhan bank. 6. Melakukan tindakan pencegahan agar

kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi bank tidak menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan Otoritas Jasa Keuangan/ Bank Indonesia yang berlaku.

7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan fungsi kepatuhan.

Dalam mengimplementasikan fungsi kepatuhan, Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi, antara lain melalui : 1. Evaluasi dan kajian terhadap seluruh

kebijakan, prosedur serta panduan kegiatan internal yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional Bank.

2. Pemantauan terhadap pemenuhan komitmen yang dibuat bank dalam menindaklanjuti hasil temuan audit intern dan ekstern serta komitmen kepada pihak Regulator.

3. Penyusunan analisa kepatuhan terhadap kegiatan pengembangan jaringan kantor serta peluncuran produk/aktivitas baru.

4. Sosialisasi kebijakan dan ketentuan internal secara langsung (tatap muka) atau dalam bentuk website yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.

5. Pemantauan risiko kepatuhan yang dilakukan bersamaan dengan pengukuran profil risiko terhadap risiko inhern dan risiko kepatuhan berdasarkan penilaian pada kualitas penerapan manajemen risiko.

6. Menyusun dan menyampaikan laporan kepatuhan secara berkala kepada pihak internal dan eksternal sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Dalam menjalankan kegiatan usaha, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah memenuhi ketentuan Regulator yang terkait dengan aspek kecukupan modal, pemenuhan ketentuan bidang perkreditan, pemeliharaan likuiditas, pemeliharaan posisi devisa neto, serta penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

5. Minimize of Bank compliance risk. 6. Taking precautions so that the policies

and/or decisions made by the Bank Directors are in accordance with Bank Indonesia Provision resulting and OJK law and regulation.

7. Carrying out other duties concerned with Compliance Function.

In the implementation of compliance function, the Director in charge is assisted by Risk Management and Compliance Working Unit (“SKMR”) responsible for making initiatives to embed compliance culture in all lines of the Bank’s activities and at each level of the Bank’s organization, among others through the followings: 1. Evaluation and study on all policies,

procedures as well as guidelines of internal activities used for the Bank’s operations.

2. Monitoring the fulfillment of commitment made by Bank to following-up the findings of internal and external audit as well as the commitment to the Regulators.

3. Arranging compliance analysis on the

activities to develop office network as well as launching of new products/activities.

4. Direct (face-to-face) dissemination of policies and internal regulation or through website that is accessible by all employees.

5. Monitoring the compliance risk that conducted in conjunction with risk profile measurement to inherent risks and compliance risk based on assessment on the quality of risk management application.

6. Preparing and submitting compliance report in a periodic manner to internal and external parties in accordance with prevailing stipulations.

7. In running its business activities, Bank Woori Saudara has met the Regulators’ stipulations concerned with the aspects of capital adequacy, fulfillment of financing requirements, liquidity maintenance, net open position maintenance, as well as the application of Anti-Money Laundering and Terrorism Funding Prevention program.

53

Aspek Kepatuhan Compliance Aspect

Pemenuhan Bank Bank Compliance

Acuan Sesuai Ketentuan Reference According to Conditions

Status

Risiko Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) / Capital Adequacy Ratio

9,24% ≥8% Terpenuhi

Fulfilled

Pelampauan / Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Exeedances of Legal Lending Limit

Tidak Ada Nothing

Tidak Diperkenankan Not Allowed

Terpenuhi Fulfilled

Rasio Non Performing Loan (NPL) NPL Rato

1,26% ≤5% Terpenuhi

Fulfilled

Posisi Devisa Neto (PDN) Net Open Potition

1,98% ≤20% Terpenuhi

Fulfilled

Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Primer / Primary Minimum Reserve Requirement

8,01% ≥8% Terpenuhi

Fulfilled

Rasio GWM Sekunder / Secondary Minimum Reserve Requirement

10,84% ≥4% Terpenuhi

Fulfilled

Rasio GWM dalam Valuta Asing Minimum Reserve Requirement in Forign Currency

8,19% ≥8% Terpenuhi

Fulfilled

AUDIT INTERNAL Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai salah satu pihak yang berkepentingan dengan Sistem Pengendalian Intern Bank turut berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan. SKAI berperan dalam memberikan keyakinan berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa pengendalian internal dan pelaksanaan kegiatan operasional, akuntansi, manajemen risiko dan kegiatan Bank lainnya telah terselenggara dengan baik dan mampu menjamin kepentingan Bank serta stakeholder. Untuk itu, pelaksanaan audit intern harus didukung oleh tenaga auditor yang independen dan berkompeten, terutama dalam praktik dan penerapan penilaian risiko dengan jumlah tenaga auditor yang memadai. Pada tahun personil SKAI telah mengikuti sertifikasi auditor dengan harapan SKAI dapat terus meningkatkan kapabilitas fungsi audit intern berikut kompetensi baik technical maupun behavior. Selain itu, setiap awal tahun juga diadakan workshop SKAI untuk mengoptimalkan peran dan fungsi sebagai auditor. Pada dasarnya, dalam menetapkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, profesionalisme, organisasi dan ruang lingkup tugasnya, SKAI berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Standar Pelaksanaan

INTERNAL AUDIT As one of the parties responsible for the Bank’s Internal Control System, Internal Audit Task Force (“SKAI”) plays an active role in improving the effectivity of the Internal Control System continually. SKAI provides assurance based on the examination results concluding that the Bank’s internal control, operational activities, accounting, risk management and other activities are carried out properly and capable of guaranting the interests of the Bank and its stakeholders. For that reason, the implementation of internal audit should be supported by independent and competent auditors, especially in practicing and applying risk assessment with an adequate numbers of auditors. In 2015, a number of SKAI personnels have completed the auditor certification in the hope of improving the capability of internal audit function and competency, both in terms of technical and behavior. In addition, SKAI workshop to optimize the role and function as auditor is organized at the beginning of each year. Basically, in determining the position, authorities, responsibilities, professionalism, organization and scope of duties, SKAI refers to the prevailing Bank Indonesia regulations on Compliance Director and Standard of Internal Audit Function Implementation, by conducting the following activities:

54

Fungsi Audit Intern (SPFAIB) dengan melaksanakan beberapa hal berikut: 1. Penyusunan Piagam Audit Intern (Internal

Audit Charter) yang ditandatangani Presiden Direktur dan disetujui oleh Dewan Komisaris telah dilakukan revisi keempat yang efektif berlaku tanggal 20 Juni 2013.

2. Pembentukan Fungsi Satuan Kerja Audit Intern sesuai Standar Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dengan nama Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

Struktur dan Kedudukan Audit Internal Divisi SKAI pertama kali dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk No. 180/KEP.DIR/SDM/X/ 2006 tanggal 16 Oktober 2006 yang selanjutnya telah mengalami beberapa kali revisi dan penyesuaian dengan Surat Keputusan Direksi No. 118/KEP. DIR/HC.III/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014 tentang perubahan Struktur Organisasi Divisi SKAI. Kepala Satuan Kerja Audit Intern dijabat oleh Bambang Sutidjo, 54 tahun, sejak bulan Desember 2011. Berikut adalah struktur dan kedudukan SKAI sesuai dengan Surat Keputusan Direksi di atas:

1. Arrangement of Internal Audit Charter

signed by President Director and approved by the Board of Commissioners, where the fourth revision was already effective since 20 June 2013.

2. Formation of Internal Audit Task Force in accordance with the Standards of Internal Audit Functions Implementation in Banks and named “Internal Audit Task Force” (SKAI).

Structure and Position of Internal Audit SKAI was first formed based on the Decision Letter of the Board of Directors of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk No. 180/KEP.DIR/SDM/X/2006 dated 16 October 2006, which was further revised and adjusted pursuant to the Decision Letter of the Board of Directors No. 118/ KEP.DIR/HC.III/XII/2014 dated 30 December 2014 on the Change of Organization Structure of SKAI Division. Head of SKAI is Bambang Sutidjo, aged 54, who has been serving since December 2011. The following is SKAI structure and position in accordance with the afore-mentioned Board of Directors Decision Letter:

Berdasarkan struktur dan kedudukan SKAI di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kepala Divisi SKAI bertanggung jawab

langsung kepada Presiden Direktur dan diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, No. 478/KEP.DIR/HC.1/XII/2011 tanggal 23 Desember 2011.

2. Kepala Divisi SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas

The explanation based on the above SKAI structure and position is below: 1. Head of SKAI Division is responsible directly

to the President Director and appointed based on the Decision Letter of the Board of Directors of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk No. 478/KEP.DIR/HC.1/ XII/2011 dated December 23, 2011.

2. Head of SKAI Division is appointed and discharged by President Director upon the

55

persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Bank Indonesia serta Bapepam dan LK (sekarang OJK).

3. Auditor SKAI bertanggung jawab kepada Kepala Divisi SKAI sesuai dengan struktur organisasi SKAI.

4. Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah tenaga pemeriksa pada Divisi SKAI adalah 41 orang, termasuk Kepala Divisi dan Kepala Departemen.

Ruang Lingkup Audit Internal Ruang lingkup kerja audit internal mencakup seluruh kegiatan operasional PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. SKAI melaksanakan kegiatan audit serta pemberian konsultasi terhadap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang untuk memastikan kecukupan dan efektivitas pengendalian intern, manajemen risiko dan Good Corporate Governance. Metode Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menerapkan metodologi Risk Based Internal Audit (RBIA) dengan pendekatan proses bisnis. Dimana RBIA tersebut diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan tingkat kematangan manajemen risiko secara korporat. Dengan metodologi tersebut, maka proses bisnis dan unit bisnis yang diperkirakan memiliki risiko yang signifikan dalam pencapaian tujuan usaha lebih diprioritaskan untuk diaudit, sehingga dapat diyakini bahwa seluruh potensi risiko dapat diminimalkan sesuai dengan toleransi risiko yang telah ditetapkan. Tugas dan Tanggung Jawab SKAI Tugas utama Satuan Kerja Audit Internal sebagai berikut:

Audit operasional, audit laporan keuangan dan proses akuntansi, audit kepatuhan, membangun hubungan dan koordinasi dengan Auditor Independen dan Komite Audit serta mengajukan rekomendasi, usulan dan memonitor implementasinya.

Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Internal Tahunan yang diserahkan kepada Presiden Direktur untuk disetujui setelah berkonsultasi dengan Komite Audit untuk melaksanakan serangkaian kegiatan audit dan pengujian sehingga dapat menguji dan memastikan kualitas sistem pengendalian internal Perusahaan.

consent on the Board of Commissioners; such appointment /discharge should be reported to Bank Indonesia and Bapepam-LK (now OJK).

3. SKAI Auditors are responsible to Head of SKAI Division in accordance with SKAI Organization Structure.

4. On December 31, 2015 the number of auditors in SKAI Division was 41 including Division Head and Department Head.

Scope of Internal Audit The scope of Internal Audit work covers the entire operations of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. SKAI conducts audit and consultancy to work units at the Head Office and Branch Offices to ensure the adequacy and effectiveness of internal control, risk management and corporate governance. Audit Method PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk applies Risk Based Internal Audit (RBIA) methodology with business process approach in which RBIA is implemented gradually in accordance with the maturity level of corporate risk management. With the methodology, the business processes and business units suspected to pose significant risks in the achievement of business objectives are prioritized to be audited, in order to make sure that all potential risks can be minimized in accordance with the established risk tolerance. Duties and Responsibilities of SKAI The main tasks of SKAI are as follows:

Operational audits, financial and accounting processes audits, compliance audits, building relationship and coordination with the Independent Auditors and the Audit Committee and roviding recommendations, proposals and monitoring related implementations.

Developing and carrying out Annual Internal Audit Plan submitted to President Director for approval after consultation with the Audit Committee to conduct a series of audit and testing activities to test and verify the quality of the Company’s internal control system.

56

Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan diaudit, mengevaluasi serta menilai tingkat risiko kegiatan-kegiatan tersebut sehubungan dengan perencanaan audit.

Melakukan pengujian dan evaluasi atas sistem pengendalian intern dan sistem manajemen risiko.

Memeriksa dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi di bidang keuangan, akuntansi, operasional, penjualan dan pemasaran, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Memberikan rekomendasi langkah perbaikan dan informasi yang objektif mengenai kegiatan departemen yang di audit demi meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja serta penggunaan sumber daya dan dana.

Melaporkan dan memonitoring laporan hasil audit dan aktivitas perusahaan kepada Presiden Direktur dan Komite Audit.

Memonitor pelaksanaan dan ketepatan tindak lanjut atas temuan, saran-saran dan rekomendasi yang telah dilaporkan sebelumnya.

Mendukung pelaksanaan tugas komite audit.

Menyusun program untuk melakukan evaluasi mutu terhadap kegiatan audit internal yang dilakukan.

Berperan aktif sebagai inisiator dan peninjau dalam pembuatan kebijakan dan prosedur sebagai panduan di setiap departemen dan pelaksanaan audit.

Melakukan pemeriksaan (audit) khusus yang ditugaskan langsung oleh Presiden Direktur dan atau Komite Audit diluar yang telah ditetapkan dalam Rencana Audit Tahunan untuk kasus-kasus tertentu yang bersifat mendesak dan penting serta tersedia sumber daya manusia untuk melakukan penugasan tersebut.

Kualifikasi Internal Auditor Untuk mendukung pelaksanaan audit internal di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, Kepala dan Anggota unit Audit Internal telah mengikuti berbagai diklat dan sertifikasi di berbagai lembaga akreditasi profesi. Pada tahun 2015, Jumlah pegawai Unit Audit Internal sebanyak 41 orang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Satuan, 11 (sebelas) orang Supervisor, 11

Identifying the activities to be audited, evaluating and assessing the level of risk of such activities in connection with the audit plan.

Performing test and evaluation of the internal control system and risk management system.

Examining and evaluating the effectiveness and efficiency in the areas of finance, accounting, operations, sales and marketing, human resources, information technology and other activities.

Examining the compliance of the prevailing rules and regulations.

Providing recommendations of corrective measures and objective information regarding the activities of the department audited in order to improve the work efficiency and effectiveness as well as the use of resources and funds.

Reporting and monitoring audit results and the Companies’s activities to President Director and Audit Committee.

Monitoring the implementation and accuracy of the follow-up on the findings, suggestions and recommendations that have been reported previously

Supporting the implementation of Audit Committee duties.

Developing a program to evaluate the quality of internal audit activities that are carried out.

Taking an active role as an initiator and observer in the making of policies and procedures as a guideline in every department and audit implementation.

Conducting examinations (audits) specifically assigned by President Director and or the Audit Committee beyond that has been stipulated in the Annual Audit Plan for certain cases that are urgent and important and the availability of human resources to carry out the assignment.

Internal Auditor Qualifications To support the implementation of internal audit in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, the Head and Members of SKAI Division have participated in various trainings and certifications in various professional accrediting agencies. In 2015, the number of employees of Internal Audit Unit are 41 consisting of 1 (one) SKAI Division Head, 11 (eleven) Supervisors, 11

57

(sebelas) orang Senior Auditor dan 18 (delapan belas) orang Staf Auditor. Jumlah Auditor Internal yang telah memperoleh sertifikasi nasional sampai dengan tahun 2015, sebagai berikut:

(eleven) Senior Auditors and 18 (eighteen) Staff Auditors. Total Internal Auditors who have received national certifications until 2015 are as follows:

Sertifikasi Certification

Jumlah Total

Risk Management (BSMR/LSPP) 34

Internal Audit 1

Pelaksanaan Tugas Unit Audit Internal tahun 2015 Adapun tugas dan kegiatan dari audit internal dalam Perusahaan sepanjang tahun 2015 dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Melakukan penilaian secara sistematis dan

objektif terhadap efektivitas dan efisiensi operasi serta kontrol yang ada dalam Perusahaan untuk menjamin keakuratan dan kebenaran informasi keuangan dan operasi.

2. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal sesuai dengan kebijakan Perusahaan dalam Standar Operasional Perusahaan (SOP).

3. Memastikan bahwa peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti dengan benar dan efektif.

4. Membuat laporan hasil temuan audit dan rekomendasi perbaikan kedepan serta menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris.

5. Memantau, menganalisa dan melaporkan kepada Presiden Direktur tentang pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan kepada manajemen unit operasional. Hal ini demi tercapainya peningkatan tujuan Perusahaan.

6. Melakukan pemeriksaan (audit) khusus apabila diperlukan atau sesuai dengan permintaan Presiden Direktur, Presiden Komisaris dan atau Komite Audit.

Pada tahun 2015, Departemen Internal Audit telah melaksanakan audit operasional sesuai dengan rencana kerja audit dengan mengacu pada Peraturan Perusahaan dan Standard Operating Procedure (SOP). Laporan hasil audit beserta rekomendasi perbaikannya telah disampaikan kepada Direksi dan juga departemen atau divisi yang diaudit. Laporan hasil kegiatan Audit Internal disampaikan langsung kepada Presiden Direktur dan Presiden Komisaris, yang selanjutnya akan

Implementation of SKAI Duties in 2015 The duties and activities of SKAI in the Company during 2015 can be described as follows: 1. Performed a systematic and objective

assessment on the effectiveness and efficiency of operations as well as existing controls in the Company to ensure the accuracy and reliability of financial information and operations.

2. Evaluated the implementation of internal control in accordance with the Company’s policies in the Company Operating Standard.

3. Ensured that external regulations and internal policies and procedures that can be accepted have been followed correctly and effectively.

4. Made a report of the audit findings and recommendations for further improvements as well as submit it to the President Director and Board of Commissioners.

5. Monitored, analyzed and reported to President Director the implementation of improvements suggested to the operational unit management in order to realize the Company’s objectives.

6. Conducted special examination (audit)

when necessary or as requested by President Director, President Commissioner and or Audit Committee.

In 2015, SKAI carried out operational audits in accordance with audit work plan with reference to the Company Regulations and Standard Operating Procedure (SOP). The report of the audit result along with its improvement recommendations was already submitted to the Board of Directors and also the audited departments or divisions. Reports on Internal Audit activity results were submitted directly to President Director and President Commissioner, which would then be

58

dikomunikasikan kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit serta pihak-pihak teraudit untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. Ketua Komite Audit akan melakukan peninjauan secara berkala terhadap laporan dan kegiatan Audit Internal untuk memastikan terpenuhinya standar mutu audit dan memonitor efektivitas atas tindak lanjut terhadap temuan dan rekomendasi Audit Internal. Audit Internal juga berperan sebagai konsultan internal yang berperan sebagai mitra manajemen dalam meningkatkan kinerja Perusahaan. Dengan demikian, Audit Internal Perusahaan dapat memberikan kontribusi terhadap nilai tambah Perusahaan. Kegiatan audit tahun 2015 pada dasarnya dapat berjalan sesuai dengan yang digariskan dalam rencana kerja dengan beberapa penyesuaian waktu sesuai dengan perkembangan kondisi di lapangan di bawah Supervisi Kepala Departemen dan Koordinator Audit Residen per Wilayah meliputi:

communicated to the Board of Commissioners and Audit Committee and the audited parties to be followed-up accordingly. Chairman of the Audit Committee conducted periodic reviews of the reports and activities of Internal Audit to ensure the accomplishment of audit quality standards and monitor the effectiveness of the follow-up on the findings and recommendations of Internal Audit. Internal Audit also plays a role as an internal consultant functioning as managing partner in improving the Company’s performance. Accordingly, the Company’s Internal Audit can contribute to the added value of the Company. Audit activities in 2015 were basically carried out accordingly as outlined in the work plan, with some adjustments corresponding to developments of conditions in the field under the supervision of Head of Department and Resident Audit Coordinator per region, covering:

Aktivitas Activity

Rencana Plan

Realisasi Realization

Pencapaian Achievement

Keterangan Description

Pemeriksaan Umum General Examination

21 21 100% On schedule

Pemeriksaan Khusus Special Examination

- 8 - Sesuai perkembangan isu Bank In line with the development of the Bank’s issues

Pemeriksaan SKN & RTGS (Mandatory BI) Examination of SKN & RTGS (BI Mandatory)

2 2 100% On schedule

Monitoring cabang dan atau unit kerja Monitoring of branch and or work units

92 92 100% -

Pemeriksaan investigasi Investigation

19 14 74%

Auditee unit dialihkan pada pemeriksaan khusus yang terjadi di unit bisnis lainnya Auditable unit was transferred to the special examination occuring in other business units

Penyusunan Profil Risiko Cabang Preparation of Branch Risk Profile

12 12 100% -

Penyusunan Laporan Pokok-Pokok Hasil Audit (Mandatory BI) Preparation of Summary of Audit Results (BI Mandatory)

2 2 100% -

59

Monitoring tindak lanjut temuan Monitoring the follow-up of findings

92 92 100% -

User Acceptance Test (UAT)

- 20 -

Sesuai pengembangan aplikasi teknologi informasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk In accordance with the development of information technology application in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk

Counterpart/PIC Kegiatan Pemeriksaan OJK Counterpart/PIC of FSA Examination Activities

1 1 100% -

Review Laporan Keuangan Bank Woori Saudara Review of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk Financial Statements

2 2 100% -

Workshop SKAI 1 1 100% -

Review SKAI oleh Pihak Eksternal Review of SKAI by External Parties

1 1 100% KAP Sabar

Setiap akhir tahun buku, SKAI melakukan pemeriksaan data dan transaksi beberapa perkiraan/pos laporan keuangan untuk memastikan semua transaksi telah dilakukan sesuai kebijakan yang berlaku. SKAI juga memastikan kebenaran setiap saldo dan transaksi sebelum tutup buku tahun 2015. Berdasarkan hasil pemeriksaan SKAI, risiko utama yang dihadapi Bank selama pemeriksaan 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit, jaminan berupa SK palsu,

kegagalan proses take over kredit, indikasi side streaming dan unclaimed asuransi.

2. Risiko Operasional, penggelapan dana nasabah, pemalsuan dokumen transaksi, pemalsuan tanda tangan nasabah dan pembobolan bank oleh cracker.

Dalam menjalankan usahanya PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menghadapi berbagai risiko kerugian, termasuk yang ditimbulkan karena fraud. Untuk dapat meminimalisir dampak kerugian akibat fraud, Bank perlu memiliki dan mengembangkan sistem pengendalian internal yang kuat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan semakin meningkatnya kasus fraud perbankan saat ini,

At the end of each fiscal year, SKAI examines data and transactions of several financial estimations/accounts to ensure that all transactions are done in accordance with the governing policy. SKAI also ensures that each balance and transactions are correct before the closing of the 2015 financial year. Based on SKAI examination results, the main risks faced by the Bank during the 2015 examination were as follows: 1. Credit Risk: Fictive Decision Letters as

collateral, failure to take over credit process, an indication of side streaming and unclaimed insurance.

2. Operational Risk: embezzlement of customer’s funds, forgery of customer’s transaction document and the signature of the customer, and bank fraud by cracker.

In running its business, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk faces the risk of losses, including those caused by frauds. In order to minimize the impact of losses due to frauds, the Bank needs to have and develop a strong internal control system in accordance with the needs of the Company. Due to the increase of Bank fraud cases today, both in scale and modus operandi, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has

60

baik skala maupun modus operandinya, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyusun strategi anti fraud yang komprehensif dan rinci untuk memperkuat sistem pengendalian intern dan meningkatkan kualitas penerapan Good Corporate Governance seperti yang tertuang dalam Kebijakan Umum Penerapan Strategi Anti Fraud sesuai SK Dir.No.013/KEP- DIR/A-05/V/12 tanggal 21 Mei 2012. Sebagai indikator efektivitas pemeriksaan SKAI, berdasarkan data monitoring perkembangan tindak lanjut hasil pemeriksaan intern dan ekstern dari seluruh unit kerja/unit bisnis yang mempunyai komitmen atau action plan terkait dengan pending hasil pemeriksaan sampai dengan periode Desember 2015, tercatat sebesar 78% temuan internal telah ditindaklanjuti sedangkan untuk temuan audit dari KAP telah ditindaklanjuti sebesar 63% dan rata-rata penyelesaian/tindak lanjut hasil pemeriksaan OJK sebesar 81%. Monitoring tindak lanjut dan rekonsiliasi atas hasil pemeriksaan SKAI dan OJK dilakukan secara intens dalam rangka memenuhi komitmen PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan sebagai upaya meningkatkan penerapan Good Corporate Governance. Audit Eksternal Akuntan Perusahaan ditunjuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan usulan dari Direksi dengan alasan dan besarnya kompensasi yang diusulkan untuk Auditor Eksternal tersebut. Auditor Eksternal harus independen dari pengaruh Direksi, Dewan Komisaris dan pihak yang berkepentingan di Perusahaan. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang diperlukan bagi Akuntan Perusahaan sehingga memungkinkan Akuntan Perusahaan memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan dan kesesuaian laporan keuangan Bank dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia. Akuntan Perusahaan wajib memberitahu PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk bila ada kejadian dalam Perusahaan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai surat persetujuan Komisaris tanggal 14 September 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menunjuk Auditor Independen yang direkomendasikan oleh Komite Audit, yaitu Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan yang berkantor pusat di Gedung Plaza

developed anti-fraud strategy that is comprehensive and detailed to strengthen the internal control system and improve the quality of Good Corporate Governance implementation as set out in Public Policy of Anti- Fraud Strategy Implementation in accordance with SK Dir.no.013/KEPDIR/A-05/V/12 dated May 21, 2012. As an indicator of SKAI examination effectiveness, based on the data from the monitoring of follow-up of internal and external audit results in all work units/business units with commitment or action plan with regard to the pending examination results until December 2015, it was recorded that 78% of internal audit findings and 63% of KAP/external audit findings were already followed-up and the average settlement/follow-up results from the FSA was 81%. Follow-up monitoring and reconciliation of SKAI and FSA examination results were carried out intensely in order to meet PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s commitment and as an effort to improve Good Corporate Governance implementation. External Audit The Company’s Accountant is appointed by the Board of Commissioners based on the Board of Directors proposal with the grounds and proposed compensation amount for the External Auditor. External Auditors must be independent from the influence of the Board of Directors, Board of Commissioners and interested parties in the Company. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is obliged to provide all accounting records and supporting data that are necessary for the Company’s Accountant thus allowing the Company’s Accountant to give his/her opinions on the fairness, compliance and conformity of the Bank’s financial statements with Indonesia Financial Accounting Standard. The Company’s Accountant is obliged to inform PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk of events in the Company that do not comply with the prevailing rules and regulation. In accordance with the letter of the Board of Commissioners’ consent dated 14 September 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk appointed Independent Auditor recommended by the Audit Committee, namely Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners

61

89, Jl. HR. Rasuna Said Kav, X-7, No.6, Jakarta 12940, sebagai Pelaksana Pekerjaan Audit Umum. Penunjukan Auditor Independen tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Audit Umum Atas Laporan Keuangan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Independensi Audit Tim yang ditugasi adalah independen sesuai dengan Standar Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP) dan Peraturan Pasar Modal sehubungan dengan audit Perusahaan. Tidak terdapat hubungan personal, pemberian jasa profesional lain atau hubungan bisnis antara Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi independensi KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagai auditor Perusahaan. Opini dan Fee Audit Kantor Akuntan Publik Laporan keuangan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk periode 31 Desember 2015 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan yang mendapatkan opini “Wajar tanpa pengecualian” dan telah disampaikan kepada Direksi. Jumlah biaya audit yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.809.000.000 (belum termasuk PPN) atau 0,30 % dari jumlah beban penjualan, umum dan administrasi konsolidasian yang dikeluarkan oleh Perusahaan di tahun 2015. Kantor Akuntan Publik Yang Telah Mengaudit Laporan Keuangan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk adalah sebagai berikut:

headquartered in Gedung Plaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav, X-7, No.6, Jakarta 12940, as the executor for General Audit Work. The appointment was followed-up with the Agreement on the Implementation of General Audit Work on the Financial Statements of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk for the fiscal year ended on December 31. 2015. Independence The Audit Team assigned is independent in accordance with the Public Accountant Examination Standard and the Capital Market Regulation in connection with the audit of the Company. There is no personal relationship, other professional services or business relationship between the Public Accountant Firm and the Company that could affect independence of KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners as the Company’s auditor. Opinion and Audit Fee of Public Accountant Firm PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s financial statements for 31 December 2015 period audited by Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners obtained opinions “Unqualified Opinion“ and was already submitted to the Board of Directors. The amount of audit fee incurred for the audit of the Company’s Consolidated Financial Statements for the financial year ending on December 31, 2015 was Rp1,809,000,000 (excluding VAT) or 0.30% of the total selling expenses, general and administrative consolidation incurred by the Company in 2015. The Public Accountants Firm that have been audited the Financial Statements of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, are listed below:

Tahun Year

Jenis Audit Type of Audit

Kantor Akuntan Publik Public Accountant Firm

Akuntan Accountant

Fee Jasa Audit Audit Services Fees

2015 Laporan Keuangan Financial Statements

Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan

Angelique Dewi Daryanto

Rp1.809.000.000

2014 Laporan Keuangan Financial Statements

Osman Bing Satrio & Eny Muhammad Irfan $ 155,000

MANAJEMEN RISIKO Manajemen risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk pada dasarnya telah mengikuti kaidah Bank Indonesia yaitu Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei

RISK MANAGEMENT Basically, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s risk management has complied with Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 amended by Bank Indonesia

62

2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Surat Edaran No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum juga Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Kerangka kerja manajemen risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menetapkan pendekatan pengelolaan risiko dan kerangka pengendalian dimana risiko dikelola untuk mendapatkan keseimbangan antara risiko (risk) dan pendapatan (return). Penerapan kerangka kerja manajemen risiko dilakukan melalui perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite), dan toleransi risiko (risktolerance) bagi setiap jenis risiko, pengembangan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang berkesesuaian serta pengembangan struktur pengendalian internal secara terpadu. Selain itu, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk juga membangun budaya risiko yang menitikberatkan kesadaran seluruh karyawan akan risiko dan efektivitas proses manajemen risiko. Tata Kelola dalam Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dikelola melalui Komite Pemantau Risiko pada tingkat Dewan Komisaris serta Komite Manajemen Risiko dan Asset & Liability Committee (ALCO) pada tingkat Direksi. Sesuai kewenangan yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris, Komite Pemantau Risiko mengevaluasi kebijakan manajemen risiko, dan memantau implementasinya, mengembangkan budaya pengelolaan risiko serta memastikan sumber daya yang memadai telah dikembangkan untuk memastikan pengelolaan risiko di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Sementara Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dengan tugas utamanya menyusun dan memperbarui kebijakan manajemen risiko serta mengkoordinir penerapannya, memantau kecukupan permodalan Bank terhadap risk exposure sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio Bank.

Regulation No. 11/ 25/ PBI/2009 dated July 1, 2009 on Risk Management Implementation for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter No.5/21/DP NP dated September 29, 2003 amended with Circular Letter No. 13/23/DP NP dated October 25, 2011 concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks and Bank Indonesia Regulation No. 13/1/PBI/2011 dated Januari 5, 2011 on Assessment for Commercial Banks’ Soundness Level and Circular Letter No. 13/24/DP NP dated October 25, 2011 on the Assessment for Commercial Banks’ Soundness Level. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s risk management framework determines risk management approach and control framework where the risks are managed to get the balance between risks and return. Risk management framework is implemented by formulating risk appetitte, risk tolerance for each type of risk, policy development and aligned risk management procedures as well as the development of the structure of integrated internal control. Besides, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has also built risk culture which put the stress on the employees’ awareness on risks and effectivity of risk management process. Risk Management Governance The implementation of risk management in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is arranged through Risk Monitoring Committee at the Board of Commissioners level, as well as Risk Management Committee and Asset Liability Committee (ALCO) at the Board of Directors level. In accordance with the authority delegated by the Board of Commissioners, Risk Monitoring Committee evaluates risk management policies and monitors the implementation, develops risk management culture and ensures the adequacy of resources developed for risk management in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. On the other side, Risk Management Committee is responsible to the President Director with main duty to set and update the Bank’s capital adequacy toward the risk exposures in accordance with the prevailing stipulations and assess the whole composition of the risks in the Bank’s portfolio.

63

Direktur Risiko & Kepatuhan (selaku Direktur yang ditugaskan khusus dalam penerapan manajemen risiko) mengelola Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko yang independen terhadap fungsi Bisnis dan Operasional Bank serta fungsi yang melakukan Audit. Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko bertanggung jawab melakukan pemantauan pelaksanaan manajemen risiko dan mengkaji secara berkala terhadap proses manajemen risiko termasuk pengkajian setiap usulan produk dan aktivitas baru. Divisi Manajemen Kepatuhan & Risiko dalam rangka proses pengukuran dan pemantauan risiko membuat laporan profil risiko yang merupakan laporan penilaian terhadap eksposur risiko yang melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) serta kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system). Laporan profil risiko dibuat setiap bulan yang kemudian dilaporkan kepada Direksi dan dibahas dalam Komite Manajemen Risiko. Alur kerja manajemen risiko, terdiri dari:

1. Identifikasi Identifikasi dilakukan dengan menganalisis seluruh jenis dan karakteristik risiko yang terdapat pada setiap kegiatan usaha PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang juga meliputi produk dan jasa lainnya.

2. Pengukuran Sistem pengukuran risiko digunakan untuk mengukur eksposur risiko segmen usaha sebagai acuan untuk melakukan pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala baik untuk produk dan portofolio maupun seluruh aktivitas bisnis PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

3. Pemantauan Pemantauan risiko dilakukan terhadap besarnya eksposur risiko, kepatuhan limit internal dan konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Hasil pemantauan disajikan dalam bentuk laporan berkala yang disampaikan kepada Manajemen dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan.

4. Pengendalian Pengendalian risiko dilakukan antara lain dengan memberikan tindak lanjut atas

Director of Compliance (as the Director specially assigned for risk management implementation) manages the Risk Management and Compliance Task Force (“SKMR”) which is independent from the Bank’s Business and Operational functions as well as audit functions. SKMR is responsible for monitoring risk management implementation and making regular review on risk management process including the review on the proposed products and new activities. For the purpose of risk measurement and monitoring, Compliance & Risk Management Division prepares Risk Profile Report, a report on the assessment of the inherent risks in functional activities as well as the adequacy of risk control system. Risk Profile report is prepared every month and then reported to the Board of Directors and discussed in Risk Management Committee meeting. Risk management workflow consists of: 1. Identification

Identification is performed by analyzing all types and characteristics of the risks inherent in any business activities of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk which also include other products and services.

2. Measurement

Risk Measurement system is used to measure the risk exposure of business segments as a reference to implement control. Risk Measurement is conducted periodically for both of product and portfolios as well as all business activities of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

3. Monitoring Risk Monitoring is conducted on the magnitude of risk exposure, internal limit compliance and consistent implementation of the policies and procedures stipulated. The monitoring results are presented in the form of periodic reports submitted to the Management in order to mitigate the risks and actions required.

4. Control Risk Control is conducted among others by providing a followup on both moderate and

64

risiko yang bersifat moderate dan high yang melebihi limit, peningkatan kontrol (pengawasan melekat), penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian, dan audit internal secara periodik. Di samping itu juga dilakukan analisis terhadap Produk dan/atau Aktivitas Baru.

high risks that exceed the limit, control improvement (inherent supervision), additional capital to absorb potential losses, and periodic Internal Audit. Beside that analysis on new products and/or activities are also conducted.

Identifikasi dan Pengelolaan Risiko Usaha PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk secara bertahap telah menerapkan manajemen risiko secara menyeluruh dan terintegrasi meliputi pemilihan konteks, penilaian (assessment) risiko, perlakuan risiko, pemantauan (monitoring) risiko, penelaahan (review) risiko, perbaikan mitigasi dan penurunan level risiko. Berikut adalah jenis-jenis risiko yang dihadapi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk sehubungan dengan kegiatan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk di tahun 2015 dan upaya pengelolaannya: Risiko Kredit Penerapan Manajemen Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya kepada Bank. Selain Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko, terdapat pula unit-unit kerja yang mengelola dan mengendalikan risiko kredit sebagai bagian dari kegiatan operasional unit kerja tersebut, yaitu:

Divisi yang membidangi Perkreditan, bertugas menyiapkan kebijakan, prosedur perkreditan dan limit kewenangan, mengembangkan produk kredit, perencanaan portofolio, pengelolaan risiko kredit dan pricing.

Task Force Pengelolaan Remedial dan Agunan Yang Diambil Alih, yang bertanggungjawab dalam penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah.

Unit Bisnis, yang bertugas sebagai pengelola kredit sesuai dengan segmentasi bisnis debitur dan bertanggungjawab atas pelaksanaan operasional perkreditan.

Untuk menjaga kualitas kredit dan dalam rangka penerapan prinsip kehati-hatian, maka dalam penerimaan permohonan kredit dilakukan pemisahan antara fungsi pemasaran dan analisa kredit. Selain itu, pemberian kredit harus memperoleh persetujuan komite kredit yang memiliki integritas, profesionalisme dan kompetensi yang memadai di bidang perkreditan.

Identification and Management of Business Risk PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has gradually implemented a comprehensive and integrated Risk Management, including context selection, Risk Assessment, Risk Treatment, Risk Monitoring, Risk Review, mitigation enhancement and decreased levels of risks. The following are the types of risks faced by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in connection with the activities of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in 2015 and its management efforts: Credit Risk Implementation of Credit Risk Management Credit Risk is a risk that occurs due to the failure from counterparty in fulfilling its obligation to the Bank. Besides the Compliance and Risk Management Division, there are work units that manage and control credit risks as part of their operational acitivities, namely: • Credit Division, which is assigned to prepare

policies, authority limits and loan procedures, develop loan products, portfolio planning, loan risk management and pricing.

• Remedial and Taken-Over Collateral Management Task Force, which is responsible in the handling and settlement of nonperforming loans.

• Business Unit, which is assigned to manage loans in accordance with business segmentation of debtors and responsible for lending operational implementation.

In order to maintain loan quality and with a view to implement the principle of prudence, there is segregation between marketing function and credit analysis function in the submission of loan application. In addition, loan disbursement should be approved by Loan Committee which has integrity, profesionalism, and competence in lending sector.

65

Berdasarkan sebaran portofolio, eksposur risiko kredit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memiliki 2 (dua) sektor ekonomi terbesar, yaitu untuk kredit pensiunan dan industri pengolahan. Untuk mendukung proses bisnis dan dalam rangka pengelolaan risiko kredit, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah mengembangkan beberapa perangkat manajemen risiko, antara lain melalui penilaian rating yang ketat terhadap client dalam penyaluran kredit serta penetapan limit eksposur (pada tingkat portofolio maupun individu), juga penetapan pemilihan dan kriteria penerimaan.

Based on portfolio distribution, the majority of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s credit risk exposures has 2 (two) major economic sectors, i.e. retirement loan the largest portion in consumer and processing industry with Korean companies as major debtors. To support business process and for the purpose of credit risk management, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has developed a number of risk management tools, among other things through strict appraisal of the client rating in lending and exposure limits (on the portfolio level as well as individuals), as well as the determination of selection and acceptance criteria

Risiko kredit yang dihadapi perseroan diukur secara berkala, baik secara portofolio (kualitas eksposur) maupun individual (analisa kredit/penilaian rating). Pengukuran risiko tersebut dilakukan secara independen dan digunakan dalam mendukung proses pengambilan keputusan. Selain itu, telah dilakukan penetapan toleransi risiko perkreditan, mitigasi /pengalihan risiko kredit dan pembentukan sistem pengamanan pertama guna mendukung proses pengendalian risiko kredit. Selama tahun 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk berhasil mengantisipasi dan membatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portfolio kredit bruto sebesar Rp13,96 triliun dengan rasio tagihan yang telah jatuh tempo (tagihan atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari) sebesar 1,98% (Non Performing Loan nett sebesar 1,26%). Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dibagi menjadi 2 (dua) tipe evaluasi, yaitu CKPN individual dan CKPN kolektif yang dibagi berdasarkan tingkat signifikansi. CKPN individual terdiri dari kredit yang memiliki nilai diatas tingkat signifikansi dan terdapat bukti obyektif mengalami penurunan nilai, dibentuk berdasarkan selisih antara nilai tercatat kredit dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif (discounted cashflow) dimana maksimal pembentukan sebesar baki debet. CKPN kolektif terdiri dari kredit yang memiliki nilai dibawah tingkat signifikansi dan kredit dengan nilai diatas tingkat signifikansi namun tidak terdapat bukti obyektif mengalami penurunan nilai dan dievaluasi berdasarkan

Either through portfolio (quality of exposure) or individual (credit analysis/scoring). The risk assessment is conducted independently and used to accommodate decision making process. Loan risk tolerance, mitigation/the transfer of credit risk, and early warning system formation are also being stipulated in order to accommodate loan risk control process. Throughout 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk managed to anticipate and limit its loan risk with the loan portfolio bruto of Rp13,96 trillion on the ratio of past due receivables (receivables for the payment of principal and/or interest payments that are past due for more than 90 days) of 1.98% (1.26% Net Non Performing Loan). The Allowance for impairment losses (“CKPN”) is divided into 2 (two) types of evaluation based on the level of significance, namely individual CKPN and collective CKPN. The individual CKPN includes loans that have a value above the significance level and have an objective evidence of impairment experienced, which is established based on the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at an effective interest rate (discounted cash flow) where the maximum formation is the amount of the debit tray. The collective CKPN includes loans with values below the level of significance and loans with values below above the level of significance but with no objective evidence of impairment experienced and evaluated based on similar

66

kesamaan karakteristik risiko kredit (tipe kredit dan status tunggakan). Pembentukan CKPN kolektif tersebut menggunakan metode migration analysis.

characteristics of credit risk (loan type, geographic location, and status of arrears). The collective CKPN is formed by using migration analysis method.

Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Berdasarkan penyebabnya, risiko kredit yang dihadapi perseroan adalah risiko kredit yang diakibatkan kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Kredit, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menerapkan penggunaan pendekatan standar (standardized approach). Penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar telah diaplikasikan untuk eksposur aset dalam bentuk surat berharga yang dimiliki dan penempatan pada bank. Terhadap kedua eksposur aset tersebut, minimum peringkat yang diterima PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk adalah setara dengan peringkat investasi (investment grade) dimana peringkat eksposur aset yang digunakan adalah peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia.

Credit Risk with Standard Approach Based on the cause, the credit risk faced by the Company is the one arose from the failure of debtors in fulfilling their obligations to the Bank. In the calculation of Risk-Weighted Assets (RWA) of Credit Risk, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has applied standardized approach. The use of ratings in the calculation of RWA – Standardized Approach has been applied to the exposure of assets in the form of securities owned and placed on the Bank. The minimum acceptable rank of the two asset exposures is equivalent to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s investment rating issued by credit rating institutions recognized by Bank Indonesia.

Salah satu upaya untuk memitigasi risiko kredit adalah pemberian kredit dengan agunan dalam bentuk tunai yaitu giro, tabungan, atau deposito (cash collateral) yang diterbitkan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk atau SBLC yang diterbitkan oleh Prime Bank yang menghasilkan bobot risiko sebesar 0% atas portofolio yang dijamin tersebut. Cash collateral yang dijadikan agunan atas portofolio kredit dinilai sebesar nilai wajar dan dilakukan pengikatan sebesar nilai wajarnya. Selain itu, atas agunan tersebut dilakukan pemblokiran secara sistem sampai dengan portofolio yang dijaminnya lunas.

An effort to mitigate credit risk is credit with collateral security in the form of cash such as giro, savings, or deposits (cash collateral) issued by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk or SBLC issued by Prime Bank that produces a risk weighting of 0% over the secured portfolio. The cash collateral used over the loan portfolio is being valued in a reasonable manner and a binding at the said fair value is also being conducted. In addition, regarding those collaterals, a blocking system is implemented until the guaranteed loan portfolio is paid off.

Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) Total Credit Risk Measurement Disclosure (in millions of Rupiah)

31 Desember 2015 December 31, 2015

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL RWA FOR CREDIT RISK

11.114.549

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR

-

Risiko Pasar Aktivitas bisnis pada portofolio trading book dan banking book memiliki eksposur risiko pasar karena terdapat potensi pergerakan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas bisnis yang dikelola

Market risk Business activities in trading book and banking book portfolio are exposed to market risk because there is a potential movement in interest rates and exchange rates of the said business

67

tersebut. Pemantauan terhadap pergerakan potensi risiko pasar dilakukan oleh Tresuri, Asset and Liability Committee (ALCO), dan Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko. Pemantauan dilakukan dengan metode valuasi mark to market dengan melihat nilai pasar portofolio di pasar sekunder atau nilai pasar sekunder yang terbentuk dari transaksi yang terjadi paling lama dalam 10 (sepuluh) hari kerja terakhir atau rata-rata quotation dari minimal 2 (dua) market maker atau broker. Pengendalian risiko pasar dilakukan melalui penetapan maksimum eksposur untuk obligasi trading, penetapan risk factor terhadap masing-masing mata uang yang dikelola, penetapan limit transaksi per mata uang dan counter party, penetapan limit Posisi Devisa Neto (PDN), penetapan limit cut loss valuta asing dan surat berharga trading. Pengukuran risiko pasar dilakukan secara periodik untuk keperluan pemantauan risiko maupun perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Pemantauan dilakukan terhadap rasio Posisi Devisa Neto (PDN), potensi keuntungan atau kerugian harga pasar surat berharga yang dimiliki, dan ATMR pasar berdasarkan posisi surat berharga dan Posisi Devisa Neto (PDN). Pada perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) cakupan portofolio yang masuk dalam perhitungan ATMR pasar adalah surat berharga trading dan AFS (risiko suku bunga), dan eksposur valuta asing (risiko nilai tukar).

activities being managed. The monitoring of the movement of potential market risk is undertaken by Treasury, Asset and Liability Committee (ALCO) and Risk Management & Compliance Task Force. The monitoring was conducted using mark to market evaluation method by observing the market value of the portfolio in the secondary market or the secondary market formed from a transaction occurring in no later than 10 (ten) working days, or an average of quotations from a minimum of 2 (two) market makers or brokers. The market risk control is done by determining the maximum exposure for trading bonds, determining risk factors for each managed currency, determining limits per currency transactions and counterparties, determining limits of the Net Open Position (NOP), determining limits of foreign exchange cut loss, and securities trading. Market risk is measured periodically for risk monitoring and Capital Adequacy Ratio (CAR) calculation purposes. The monitoring is conducted upon NOP ratio, the potential gain or loss of market prices of securities held, and RWA market based on securities positions and NOP. In the calculation of CAR, the coverage of portfolio in the calculation of RWA market is securities trading and AFS (interest rate risk), and foreign currency exposure (exchange rate risk).

Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Market Risk Disclosure with Standart Methode

No Jenis Risiko

Risk Type

31 Desember 2015 December 31, 2015

Bank

Beban Modal Capital Expense

ATMR RWA

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

a. Risiko Spesifik a. Specific Risk

4.105 51.315

b. Risiko Umum b. General Risk

9140 114.253

Risiko Nilai Tukar Exchange Rate Risk

9.914 123.929

Risiko Option Option Risk

- -

Total 22.159 289.497

68

Eksposur risiko pasar karena fluktuasi suku bunga maupun perubahan kurs atas portofolio yang dimiliki terus dijaga dengan mengendalikan portofolio sesuai limit yang telah ditentukan, selain itu dilakukan pemantauan terhadap kecukupan cadangan modal untuk mengantisipasi potential loss dari portofolio dan stress test atas eksposur banking book maupun trading book. Langkah antisipasi atas eksposur risiko pasar yang tinggi sudah diantisipasi dengan penyusunan contingency plan oleh Asset and Liability Committee (ALCO). Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional merupakan suatu proses yang secara terus-menerus mengalami penyempurnaan. Hal tersebut dicapai melalui penerapan model Pertahanan 3 (tiga) Lapis (Three Lines of Defences) dalam pengendalian internal PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Pada lini pertama, risiko dikelola secara langsung oleh masing-masing unit kerja. Pada lini kedua, Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko melakukan pengawasan, evaluasi dan metodologi pengelolaan risiko secara organisasi. Pada lini ketiga, Satuan Kerja Audit Intern bertugas memberikan review yang menyeluruh terhadap kegiatan operasional Bank dan implementasi praktik kelola risiko yang dijalankan Bank. Setelah memperoleh ijin penggabungan usaha (merger) dari Otoritas Jasa Keuangan, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah melakukan integrasi pada berbagai aspek utama perusahaan yang meliputi corporate identity, struktur organisasi serta kebijakan & prosedur internal. Sejalan dengan hal itu, pada tahun 2015 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mulai melakukan pengembangan single platform core banking system, yang dinamakan Woori Global Standard System (WGSS), yang diharapkan dapat diimplementasikan pada pertengahan tahun 2016. Melalui integrasi sistem tersebut akan semakin meningkatkan kualitas pengendalian risiko operasional sekaligus memperkuat daya saing dan posisi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk di perbankan Indonesia.

Exposure to market risk due to fluctuations in interest rates and changes in foreign exchange portfolio is restrained by controlling the portfolio in accordance with the specified limit, and also by monitoring the adequacy of capital reserves to anticipate the potential loss of a portfolio and stress test on the banking book and trading book exposures. The high market risk exposure has also been anticipated with the exercise of the planning of a contingency plan by the Asset and Liability Committee (ALCO). Operational Risk Operational risk management is a process that is constantly improved. This is achieved through the application of the model of Three Lines of Defenses applied by the internal control of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. In the first line, the risk is managed directly by each work unit. On the second line, SMKR monitors, evaluates and applies Risk Management Methodology in the organization. In the third line, SKAI is assigned to do a thorough review of the Bank’s operations and risk management practices. After obtaining business merger permit from the Financial Services Authority, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has integrated all of the Company’s major aspects which include corporate identity, organizational structure and internal policies & procedure. Accordingly, in 2015 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk began to develop a single core platform banking system, named Woori Global Standard System (WGSS), which is expected to be implemented in mid-2016. Through the integration of these systems, the Bank will further improve the quality of operational Risk Control all at once, strengthens the competitiveness and position of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in Indonesian banking.

69

Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah) Quantitative Operational Risk Disclosure - Individual Bank (in millions of Rupiah)

Pendekatan Yang

Digunakan Used Appproach

31 Desember 2015/31 December 2015

Pendapatan Bruto (Rata – rata 3 Tahun Terakhir)/Average Gross Income in the past 3 years

Beban Modal/ Capital Charge

ATMR/ RWA

Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach

815.016 122.252 1.528.155

Total 815.016 122.252 1.528.155

Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas dilakukan oleh Tresuri sebagai pelaksana pengelola likuiditas dimana secara harian menghitung posisi proyeksi arus kas dan rasio likuiditas yang disampaikan kepada Asset and Liability Committee (ALCO). Perseroan memiliki indikator peringatan dini untuk mengetahui kondisi likuiditas yaitu dengan perhitungan posisi proyeksi arus kas (long atau short) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Dalam mengelola likuiditas, Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko secara periodik menyusun laporan profil risiko likuiditas, dan melakukan identifikasi pengukuran risiko likuiditas berupa proyeksi arus kas secara kontraktual dan behavioral, profil maturitas secara kontraktual dan behavioral, analisa core deposit, dan stress test penarikan dana oleh deposan inti. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan melalui penyediaan Giro Wajib Minimum (GWM), penempatan dana dalam bentuk instrument berkualitas tinggi (secondary reserves), dan interbank borrowing.

Liquidity Risk Liquidity risk management is done by the Treasury as managing executive who in a daily manner calculates the position of the projected cash flow and liquidity ratios that are presented to the Asset and Liability Committee (ALCO). The Bank has an early warning indicator to determine the condition of the liquidity based on the calculation of cash flow position (long or short) and the Loan to Deposit Ratio (LDR). In managing liquidity, SKMR prepares periodic reports on liquidity risk profile, and identify liquidity risk measurement in the form of contractual and behavioral cash flow projections, contractual and behavioral maturity profile, core deposit analysis and the stress test on fund withdrawal by the core depositors. Liquidity risk management is controlled through Minimum Reserve Requirement (MRR), the placement of funds in the form of high-quality instruments (secondary reserves), and interbank borrowing.

Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko kerugian finansial atau lainnya yang terjadi karena litigasi atau kasus hukum. Pengelolaan risiko hukum dilakukan oleh Departemen Corporate Legal dan Legal Support di Unit Bisnis bersama-sama dengan Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko. Departemen Corporate Legal dan Legal Support di Unit Bisnis berperan sebagai mitra bagi seluruh unit kerja untuk memastikan bahwa semua risiko hukum potensial yang berkaitan dengan transaksi/perjanjian antara PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan nasabah, karyawan dan pihak ketiga lainnya dapat dimitigasi dengan baik.

Legal risk Legal risk is the risk of financial or other loss that occurs due to litigation or law case. Legal risk management is carried out by Corporate Legal Department and Legal Support Task Force Business Unit together with SKMR, Corporate Legal Department, Legal Support in Business Unit which serve as a partner for all work units to ensure that all potential legal risks associated with the transaction/agreements between PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and its customers, employees and other third parties can be mitigated well.

70

Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui mekanisme :

Review secara berkala atas perjanjian PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan pihak ketiga dan mengupayakan perbaikan atas kelemahan perjanjian yang dapat menimbulkan kerugian bagi perseroan.

Menangani perkara hukum yang melibatkan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk serta memantau proses penanganannya dengan melakukan upaya sesuai hukum untuk melindungi kepentingan hukum dan bisnis perseroan.

RIsiko Stratejik Pengelolaan Risiko strategis menjadi tanggung jawab Direksi yang dilakukan bersamaan dengan pengawasan dari Dewan Komisaris. Risiko ini adalah fungsi dari kesesuaian antara tujuan strategis organisasi, strategi bisnis yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut, dan kualitas implementasinya. Melalui penetapan rencana bisnis jangka pendek dan menengah yang mempertimbangkan risiko, baik dari internal maupun eksternal, bank mampu mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis. Hal ini disertai dengan evaluasi rencana bisnis dan analisa berkala atas lingkungan bisnis, makro dan mikro, termasuk perkembangan regulasi. Pengukuran risiko stratejik dan parameter pengukurannya dilakukan berdasarkan kinerja Perseroan yaitu dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil aktual. Selain itu, faktor-faktor lain dalam identifikasi risiko stratejik meliputi kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, posisi bank di pasar, dan kondisi makro ekonomi. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku serta tidak memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan OJK. Risiko Kepatuhan di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dikelola oleh Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko yang bertanggungjawab untuk menetapkan dan mempertahankan kerangka kerja sesuai kebijakan kepatuhan serta memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meminimalkan dampak risiko yang ditimbulkan karena ketidakpatuhan

Legal risk management process is carried out through the following mechanism: • Periodic review on the Bank’s agreements

with third parties and improvements effort on the weakness of agreements that may result in the Bank’s losses.

• Dealing with legal matters involving PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and monitor the process of handling the lawful efforts to protect the Company’s legal and business interests.

Strategic risk Strategic risk management is the responsibility of Directors that is performed in conjunction with the supervision of the Board of Commissioners. This risk is the functions from the alignment of the Bank’s strategic objectives, business strategies designed to achieve those goals, and the quality of its implementation. Through the establishment of short-term and longterm business plans that consider the risks, both internal and external, the Bank is able to identify and respond to changes in the business environment, accompanied by a business plan evaluation and periodic analysis of the business environment, the macro and the micro, including regulatory developments. Strategic risk measurement and its parameter measurement are performed based on the Bank’s performance by comparing the results achieved with the actual results. In addition, other factors in the identification of strategic risk include conformity with the conditions of the business environment, the bank’s position in the market, and macroeconomic conditions. Compliance risk Compliance Risk occurs when the Bank does not obey or does not implement prevailing laws and regulations as well as does not fulfill the commitment made with OJK. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Compliance Risk is managed by SKMR which is responsible for determining and maintaining the work frame in accordance with compliance policy as well as ensure that the compliance policy runs in a proper manner so as to minimize the impacts of risk that may come up due to adherence to the prevailing stipulations and/or laws and legislation.

71

terhadap ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Strategi pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional yang didukung oleh penerapan sistem pengendalian intern secara konsisten dari seluruh unit kerja.

The compliance risk management strategies are carried out by Compliance Task Force who is independent from operational task force supported by the consistent implementation of internal control system by all work units.

Risiko Reputasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menjaga prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kebijakan operasional perbankannya dengan memprioritaskan pelayanan kepada nasabahnya. Risiko reputasi sangat mungkin timbul dari kegagalan mitigasi yang efektif dari satu atau lebih risiko kredit, likuiditas, pasar, hukum, regulasi, dan risiko operasional, atau gagal untuk mematuhi standar sosial, lingkungan dan etika yang memberi dampak terhadap harapan dari stakeholders dan perolehan pendapatan di kemudian hari. Risiko Reputasi pada PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dikelola oleh Departemen Corporate Communication dan Departemen Service Quality. Strategi pengelolaan risiko reputasi dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

pemantauan pemberitaan yang berhubungan dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dalam berbagai media;

penetapan/standarisasi kualitas layanan dan pengujian atas kualitas layanan yang dijalankan oleh unit-unit bisnis;

Komunikasi aktif dan terbuka dengan seluruh pihak stakeholder; baik pada saat kondisi normal maupun pada saat kondisi krisis reputasi.

Reputation risk PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk maintains the prudential principles in carrying out its banking operations policy by prioritizing services to its customers. Reputation risk may arise from a failure of effective mitigation of one or more credit risk, liquidity, market, legal, regulatory, and operational risk, or a failure to comply with social, environmental and ethical standard, which impact the stakeholders’ expectations and revenue generation in the future. Reputation risk is managed by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Corporate Communication Department and Department of Service Quality. Reputation risk management strategies are carried out through the following activities:

Monitoring news relating to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in a variety of media;

Establishing/standardizing service quality and testing for the service quality run by business units;

Communicating actively and in transparency with all stakeholders, both in normal condition and in the crisis of reputation.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan standar pedoman untuk mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh Manajemen Bank secara berkesinambungan (on going basis) guna menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank, kehandalan dalam pelaporan keuangan, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian termasuk kecurangan (fraud), meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Sistem Pengendalian Internal merupakan komponen

INTERNAL CONTROL SYSTEM Internal Control System is a standard guideline for monitoring mechanism that established by the Bank’s management continually (on going basis) in order to preserve and secure the assets of the Bank, its reliability in financial reporting, improve adherence to applied regulations, reducing the impact of losses including fraud, enhance organizational effectiveness and improve cost efficiency. Internal Control Systems is an important component in the governance and the basis for healthy, prudent and secured bank activities

72

penting dalam tata kelola dan menjadi dasar kegiatan bank yang sehat, hati-hati (prudent) dan aman. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melalui Divisi SKAI secara terus menerus mengembangkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif dalam mengelola risiko perusahaan secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program Good Corporate Governance. Bank sudah memiliki kebijakan Sistem Pengendalian Internal untuk dapat dilaksanakan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal yang andal dan efektif menjadi tanggung jawab semua pihak dalam organisasi Bank melalui : 1. Akuntabilitas pejabat/pengurus bank dan

pengembangan budaya pengendalian internal pada seluruh jenjang organisasi.

2. Pelaksanaan identifikasi dan penilaian risiko kegiatan operasional bank

3. Pemisahan fungsi antara operasi, penyimpanan dan akuntansi (pencatatan)

4. Pelaksanaan evaluasi berkala terhadap kinerja, pengendalian keuangan dan operasional bank

5. Pelaksanaan komunikasi dan pemenuhan informasi dalam organisasi Bank, khususnya tingkat pengambilan keputusan risk exposure

6. Pengawasan dan kegiatan audit internal yang efektif

7. Pemenuhan komitmen manajemen Bank untuk menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran ketentuan yang berlaku

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk through SKAI Division continuously develops and implements effective internal control system in managing risks which is part of Good Corporate Governance implementation. The Bank has in place internal control system policy to be implemented by all levels of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Implementation of reliable and effective internal control system is the responsibility of all parties in the organization of the Bank through: 1. Accountability of the Bank’s officers / officials

and development of internal control culture at all levels of the organization.

2. Identification and assessment of the Bank’s operational risks

3. Segregation of functions between operations, storage and accounting (journaling)

4. Periodic evaluation on the Bank’s performance, financial and operational control.

5. Implementation of communication and information fulfillment in the Bank’s organization, particularly in the risk-expoure decision-making level.

6. Monitor an effective internal audit activities 7. Fulfillment of the Bank’s management

commitment to apply strict sanctions against violations of applied regulations

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN Informasi dan data mengenai Bank dapat dilihat oleh public melalui website www.bankwoorisaudara.com maupun melalui nomor telepon (+6222) 87831906 dan (+6222) 87831900, serta email [email protected] dan [email protected] Komunikasi Internal Tabloid Berita Woori Saudara Dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan komunikasi Internal, perusahaan telah menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan yang dilakukan di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk termasuk juga mengenai program dan

ACCESS TO COMPANY INFORMATION AND DATA Information and data about the Bank can be viewed by public through the website www.bankwoorisaudara.com or via telephone (+62 22) 87831906 and (+62 22) 87831900, as well a by email saudara@bankwoorisaudara .com and customercare@bankwoorisaudara .com. Internal Communications Tabloid “Woori Saudara” In carrying out activities related to the Internal communication, the Company has been spreading out the information related to the activities carried out by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, and also the programs and management policies through Woori Saudara

73

kebijakan manajemen melalui Buletin Berita Woori Saudara yang terbit sejak tahun 2008 sampai sekarang. Sarana komunikasi internal perusahaan disajikan dalam bentuk digital dan poster. Dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan Perusahaan disampaikan kepada seluruh internal karyawan melalui Mading dalam bentuk tabloid digital maupun poster yang ditempatkan di lokasi strategis baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang.

tabloid published since 2008. Internal communication is presented in digital form and posters. Where everything related to the Company’s internal conveyed to all employees through Mading in the form of digital tabloids and posters placed in strategic locations both at Head Office and Branch Offices.

Sepanjang tahun 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menerbitkan sebanyak 4 edisi penerbitan dengan tema terbitan sebagai berikut:

Throughout 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk published three editions themed as follows:

Bewara Digital Sejak bulan Desember 2013, informasi digital yang dalam bentuk Bewara Digital (Berita Woori Saudara Digital) telah hadir sebagai terobosan baru guna memberikan informasi yang lebih menarik yang dikemas dalam video berdurasi sekitar 30- 60 detik tergantung konten berita yang ditayangkan melalui LCD TV. Informasi yang disampaikan dalam Bewara Digital diantaranya berupa informasi Ulang Tahun Karyawan/ti PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk setiap bulannya, Performance Keuangan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, dan pemberitahuan jadwal latihan kegiatan karyawan bertema olahraga dan kegiatan lainnya. Kegiatan Event PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memiliki berbagai kegiatan yang bersifat berkala maupun tertentu, diselenggarakan dan dipromotori oleh Corporate Communication yang mengelola alur kegiatan setiap event dari awal hingga akhir. Di mana event yang diselenggarakan dihadiri oleh internal karyawan/ti PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk maupun pihak Eksternal seperti pemegang saham dan nasabah. Event-event yang dilaksanakan oleh Internal Komunikasi yang berlangsung selama tahun 2015 di antaranya:

Bewara Digital Since December 2013, digital information in the form of “Bewara Digital (Berita Warga Saudara Digital)” has come as a new breakthrough in providing more interesting information packaged into video with 30 to 60 seconds duration, depending on the content of news, which is then broadcasted on LCD TV. The information presented in the Bewara Digital includes Monthly Inormation on Employees’ Birthday, quarter financial report, and employees’ sport activities and other events. Events PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has several periodic and ad-hoc activities held and promoted by Corporate Communication, which manages the flow of activities of every event from the beginning to the end. The events are attended by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s internal employees and external parties such as the shareholders and customers. The events held by Internal Communication during 2015 are as follows:

74

Tanggal Date

Lokasi Located in

Tema Kegiatan Theme of event

Sabtu, 7 Februari 2015 Saturday, 7 February 2015

Bandung Kick Off Meeting PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk 2015

Kamis, 26 Februari 2015 Thursday, 26 February 2015

Jakarta Grand Launching of the 2015 PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK Logo

Selasa, 12 Mei 2015 Tuesday, 12 May 2015

Jakarta RUPST & RUPSLB 2015 The 2015 AGMS & EGMS

Rabu, 24 Juni 2015 Wednesday, 24 June 2015

Bandung

Buka Puasa Bersama & Pengundian Haji Kantor Pusat PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK 2015 Fasting Breaking Gathering & Hajj Drawing for PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK Main Office 2015

Senin, 3 Agustus 2015 Monday, 3 August 2015

Bandung

Halal Bi Halal PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK dengan pendiri HS 1906 PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK Gathering with the Founders of HS 1906

Jumat, 7 November 2015 Friday, 7 November 2015

Jakarta RUPSLB 2014 Extraordinary GMS 2014

Komunikasi Eksternal Komunikasi Eksternal berfungsi untuk memastikan komunikasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan pihak eksternal berjalan dengan baik sehingga meningkatkan reputasi dan citra korporat PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Berikut adalah tugas dari Departemen Corporate Communication PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk antara lain: Media Internet (Website) Media internet yang digunakan adalah situs web dengan alamat www.bankwoorisaudara.com yang dapat diakses pengguna jaringan internet. Situs ini menyajikan beragam informasi Bank seperti produk dan layanan, laporan keuangan, jaringan, dan berita.

External Communications External Communication functions to ensure that PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s communication with external parties is conducted in a proper manner so as to enhance the Bank’s corporate image. Duties of the Bank’s Corporate Communication Department are as follows: Internet (Website) The internet media used by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is website with address www.bankwoorisaudara.com which is accessible for the internet users. The website presents a variety of corporate information such as products and services, financial reports, network and news.

Media Monitoring Untuk memberikan informasi terkait dengan berbagai macam pemberitaan di media massa baik itu pemberitaan mengenai PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ataupun lingkup hal yang berkaitan dengan perusahaan. Media monitoring berperan bagi Internal PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dalam mengetahui seputar informasi yang sedang hangat seperti halnya Kenaikan BI rate, merger bank, dana pensiun, dll. Media monitoring juga berperan dalam perhitungan PR Value dan Advetorial value di berbagai pemberitaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang telah terpublish.

Media Monitoring To provide the information related to various kinds of news in mass media, either news about PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, or other news related to the company. Media monitoring plays a role for PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s internal in knowing about trending information such as the increase of BI rate, banks merger, retirement funds, etc. Media monitoring also plays a role in calculating PR Value and advertorial value in various news of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk which has been published.

75

Media Relation Dalam rangka membangun kerjasama yang baik dengan pihak media, Komunikasi Eksternal mempunyai tugas untuk bagian Media Relations agar menjaga hubungan baik antara Bank dengan wartawan media. Sepanjang 2015 komunikasi eksternal melakukan serangkaian kegiatan dalam media relations yaitu kegiatan silahturahmi dengan wartawan dan media tour.

Media Relations To build a good relationship with media, the External Communication is assigned as a media relation to represent PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in liaising with the journalists. Throughout 2014, the external communication carried out a series of media relations such as gathering with journalists and media tour.

Media Cetak dan Elektronik Komunikasi eksternal dalam penyebaran informasinya menggunakan media cetak dan elektronik. Sasaran penyebaran informasi yaitu kepada masyarakat umum dengan komunikasi yang disampaikan berupa publikasi cetak dan elektronik sebagai alat promosi kepada masyarakat. Penyampaian informasi dengan media tersebut dapat berupa iklan cetak koran dan radio selama tahun 2015.

Print and Electronic Media External Communication disseminates information by means of printed and electronic media. The target of this information dissemination is general public where the communication is conducted through printed and electronic publications as a tool of promotion to public. The information is also communicated through advertisements in printed media and radios in 2015

Media Luar Ruang Selain melalui media internet, cetak, elektronik, Bank juga menggunakan media luar ruang sebagai sarana penyampaian informasi dan bentuk promosi berupa iklan Billboard. Saat ini terdapat 6 titik iklan billboard yang telah terpasang dengan detail sebagai berikut:

Above The Line (ATL) In addition to internet, printed and electronic media, Bank also uses ATL media as means of information communications and other promotional forms such as billboard advertisements. Currently there are 6 installed billboards points as listed below:

76

Pengelolaan Informasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memastikan sifat data, informasi, dan pengetahuan organisasi sebagai berikut : • Untuk memastikan keakuratan data dan

informasi, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk berkordinasi dengan unit yang bertugas menjaga keakuratan data dan informasi.

• Untuk memastikan integritas dan reliabilitas informasi berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh setiap unit kerja Perusahaan.

• Untuk memastikan data dan informasi tepat waktu, dilakukan dengan cara bagian keuangan me-review ketepatan data informasi dan juga dilakukan internal assessment dan audit IT setiap tahunnya.

• Untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data dan informasi, maka di buat user name, password dan anti virus dijaringan dalam mengakses ke jaringan LAN PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Ketersediaan Data dan Akses Informasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk membuat ketersedian data dan informasi berdasarkan data center yang dapat diakses oleh setiap karyawan. Perusahaan juga menyediakan data dan informasi melalui website, webmail yang dapat diakses oleh pihak-pihak terkait misalnya pelanggan, mitra, dan umum. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip keterbukaan, untuk itu Perusahaan selalu menyampaikan informasi tentang Perusahaan melalui website Perusahaan, yaitu www.bankwoorisaudara.com Selain itu, Perusahaan juga menyampaikan perkembangan Perusahaan mengenai Informasi Material dan Keterbukaan Informasi yang Perlu Diketahui Publik secara teratur kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan(OJK)

Information management PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ensures organizational data, information, and knowledge as follows: • To ensure the accuracy of data and

information, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk coordinate with the unit to maintain the accuracy of the data and information in their respective units.

• To ensure the integrity and reliability information based on verification result by each unit of the Company.

• To ensure data and information are published in a timely manner, Finance Department reviews the accuracy of the information data, internal assessment and IT audit are also conducted annually.

• To ensure the security and confidentiality of data and information, a user name, password, and anti-virus are installed in the network to access the LAN PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Availability of Data and Access to Information PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has made available data and information based on the data center accessible by every employee. The company also provides data and information via website, webmail that can be accessed by interested parties e.g customers, partners, and the public. The Company is committed to implementing the principle of tranparency, so that the Company has always conveyed all information about the company through the company website, which is www.bankwoorisaudara.com. In addition, the Company also presents its progress concerning the Material Information and Public Disclosure regularly to the Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority in accordance with the applicable capital market regulations.

77

sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku. Kontak Relasi Investor: Yery J. Triardi Departemen Investor Relation Telepon: (022) 87831906 Email : [email protected] Alamat : Gedung PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK, Jl. Diponegoro No.28 – Bandung, 40115

Investor Relations Contact: Yery J. Triardi Departemen Investor Relation Phone: (022) 87831906 Email : [email protected] Address : Gedung PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK, Jl. Diponegoro No.28 – Bandung, 40115

KODE ETIK PERUSAHAAN Dalam menjaga nama baik dan reputasi perusahaan sesuai dengan penerapan Good Corporate Governance, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menerapkan Kode Etik yang menjelaskan masalah pola aturan yang digunakan sebagai pedoman berperilaku berdasarkan nilai dan pertimbangan integritas, kesadaran diri dan profesionalisme, reputasi perusahaan, keluarga dan pribadi. Setiap karyawan wajib mengisi formulir Pakta Integritas Pelaksanaan Kode Etik yang pada prinsipnya berjanji untuk tidak melakukan segala bentuk tindakan dan perbuatan yang melanggar Kode Etik Perusahaan. Sosialisasi Kode Etik Bank berkomitmen dalam menjalankan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Melaksanakan sosialisasi code of conduct terhadap seluruh jajaran Bank, pelanggan, dan mitra bisnis secara berkala.

Melaksanakan evaluasi atas pencapaian kepada jajaran.

Pengkajian secara berkala butir-butir aturan code of conduct dalam rangka pengembangan code of conduct selanjutnya.

Adanya sosialisasi kode etik ini dilakukan oleh bagian Sekretaris Perusahaan sebagai penanggungjawab atas implementasi Good Corporate Governance dan code of conduct yang berkoordinasi dengan unit kerja terkait.

Budaya Kerja Perusahaan Dewan Komisaris beserta Direksi telah bersama-sama membahas, mengkaji, dan menyetujui Core Value, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk secara mendalam dan berkomitmen untuk melaksanakannya guna menghadapi dinamika bisnis perbankan. Persetujuan tersebut telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No.117/KEPDIR/A-06/VII/15 dan menjadi

CODE OF CONDUCT In maintaining the Company’s good image and reputation in accordance with Good Corporate Governance implementation, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk implemented Code of Conduct that describes the rules used as guidelines to conduct based on integrity values and considerations, self-awareness and professionalism, the Company’s reputation, family and personal. Every employee is required to fill in Integrity Pact of Code of Conduct Implementation Form, which is a commitment for not doing any action that will violate the Company’s Code of Conduct. Dissemination of Code of Conduct Socialization Bank is committed to effectively and thoroughly disseminating Code of Conduct through the following steps: • Disseminating code of conduct to all lines in

the Bank and all business partners periodically.

• Evaluating the achievements in all lines of the Company.

• Periodically assessing provisions of Code of Conduct to further develop the Code of Conduct.

• Dissemination of Code of Conduct is conducted by Corporate Secretary as the person in charge of Good Corporate Governance and Code of Conduct implementation collaborating with related units.

Corporate Culture The Board of Commissioners and Board of Directors have jointly made in-depth discussion of and approved PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Core Values as stated in the Board of Directors’ Decision Letter No.117/KEP-DIR/A-06/VII/15. The Bank’s Core Values serve as guidelines of business activities for all elements of the Company. To establish conducive and productive working ethics, PT

78

pedoman kegiatan usaha bagi seluruh elemen Perusahaan. Sebagai bagian upaya membangun lingkungan kerja yang kondusif dan etika kerja yang produktif, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk saat ini tengah melakukan beberapa inisiatif untuk membentuk budaya perusahaan yang positif. Budaya Perusahaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ini akan berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, tingkah laku, dan cara kerja karyawan dan manajemen, yang bermuara pada peningkatan kualitas kinerja PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Penyebaran Etika Perusahaan Mekanisme penegakan Kode Etik diatur sebagai berikut: 1. Terdapat laporan pelanggaran Kode Etik baik

melalui media surat atau email kepada Atasan Langsung Pegawai.

2. Setiap pelaporan yang masuk akan diperhatikan secara serius dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang sudah ditetapkan Perusahaan.

3. Pelaksanaan proses penyelidikan. 4. Penetapan sanksi apabila hasil penyelidikan

menyatakan pegawai melakukan pelanggaran Kode Etik.

Oleh karena itu, karyawan memiliki hak dan kewajiban untuk melaporkan dugaan pelanggaran dan/atau pelanggaran terhadap Kode Etik, baik yang dilakukan oleh sesama karyawan atau pihak-pihak yang terkait, secara sengaja atau tidak sengaja, yang dapat mempengaruhi reputasi Perusahaan. Hak pelaporan ini harus dipergunakan secara bertanggung jawab dan dilakukan hanya apabila diyakini terjadi pelanggaran, bukan pelaporan yang bertujuan untuk menjatuhkan seseorang.

Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is currently carrying out a number of initiatives aiming to establish a positive corporate culture. The Corporate Culture PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s contain values, norms and habits that affect the thoughts, behavior, and ways of working of management and employees, which will lead to quality improvement of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s performance. Enforcement of Code of Conduct Mechanism of Code of Conduct enforcement mechanism is as follows: 1. A breach of Code of Conduct may be reported

through correspondence or e-mail to Direct Supervisors.

2. Each report received will be taken seriously and followed-up according to the procedure set by the Company.

3. Investigation process. 4. Determination of sanctions when the

investigation results indicate a breach of Code of Conduct.

Therefore, employees have the right and obligation to report suspected breach and/or a breach of Code of Conduct, whether committed by a fellow employee or related parties, intentionally or unintentionally, which could affect the Company’s reputation. The right to report must be used in a responsible manner and when a breach is believed to occur and not intended to ruin someone’s reputation.

INFORMASI TRANSAKSI AFILIASI, TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI, SERTA TRANSAKSI YANG MENGANDUNG

BENTURAN KEPENTINGAN

Transaksi Afiliasi dan Transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat terjadi dalam kegiatan usaha PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Segenap elemen PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk berkomitmen untuk terus menjaga integritas bisnis dan mendukung prinsip-prinsip

INFORMATION ON AFFILIATED TRANSACTIONS, TRANSACTIONS BETWEEN RELATED PARTIES, AND TRANSACTIONS BEARING CONFLICTS OF INTERESTS

Affiliated transactions and transactions bearing conflicts of interests may occur in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk business activities. All elements of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk are committed to continuously upholding business integrity and supporting the principle of fair competition in accordance with prevailing legislation.

79

persaingan usaha yang sehat sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku. Transaksi Afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan afiliasinya atau afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham utama PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat perbedaan antara kepentingan ekonomis PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham utama yang dapat merugikan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah memiliki kebijakan internal yaitu melalui Surat Edaran Direksi Nomor 034/SE-DIR/B-06/III/15 tanggal 20 Maret 2015 tentang Prosedur Benturan Kepentingan. Transaksi Afiliasi Transaksi Afiliasi yang dilakukan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dalam Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Jenis Transaksi : Perjanjian Kerjasama Pengembangan Woori Global Standard System (“WGSS”)

Obyek Transaksi : Biaya Kontribusi Pengembangan WGSS

Pihak Afiliasi : Woori Bank, Korea

Hubungan Afiliasi : Pemegang Saham Utama

Nilai Transaksi : Rp6.254.715.500,- Alasan dilakukannya transaksi: 1. Adanya kebutuhan terkait pemenuhan

regulasi dan ketentuan untuk operasional bisnis Woori Bank, Korea selaku Parent Bank dari PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

2. Pengembangan sistem dan modifikasi WGSS akan dapat dimengerti serta memenuhi kebutuhan dalam standar global Woori Bank, Korea

3. Apabila pengembangan sistem dilakukan oleh pihak ketiga kemungkinan tidak dapat memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sesuai dengan WGSS, dan belum tentu mengerti kondisi di masing-masing negara dimana group atau subsidiary bank berada.

Affiliated transaction is a transaction made by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk with its affiliates or the affiliates of the Board of Directors, the Board of Commissioners or Majority Shareholders. Conflict of interest is a condition where there are differences between PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s economic interests and the economic interests of the Board of Directors, the Board of Commissioners or Majority Shareholders that may adversely affect PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has in place an internal policy under the Board of Directors’ Circular Letter No. 034/SE-DIR/B-06/III/15 dated 20 March 2015 on Procedures of Conflict of Interest Affiliated Transaction Affiliated transaction executed by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in 2015 is as follows:

Transaction Type : Agreement on Woori Global Standard System (WGSS) Development;

Transaction Object : Contribution Cost for WGSS Development;

Affiliated Party : Woori Bank Korea;

Type of Affiliation : Majority Shareholder

Transaction Value : Rp6,254,715,500 Reasons for transactions: 1. Compliance with regulatory requirements on

the business operations of Woori Bank Korea as Parent Bank of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk;

2. WGSS system and modification will be understood as well as to meet the requirements of Woori Bank Korea’s global standards.

3. If the development is conducted by a third party, there is a possibility that the system development is not in tune with WGSS and the third party may have no understanding on the conditions of the country where Group or subsidiary bank resides.

80

Pendapat atas kewajaran transaksi: Berdasarkan Laporan Pendapat Kewajaran Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar Bey & Rekan (“KJPP Y&R) nomor Y&R/FO/15/0601 tertanggal 4 Juni 2015, KJPP Y&R berpendapat bahwa transaksi ini ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan, adalah wajar bagi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Realisasi transaksi: Pada saat ini, proses pengembangan sistem WGSS masih berjalan. Atas nilai transaksi, Woori Bank, Korea memberikan fasilitas pinjaman yang pembayaran pokok dan bunganya akan dilakukan setiap bulan selama 5 tahun sejak tanggal digunakan, dengan beban bunga sebesar 3,96% per tahun. Transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat terkait dengan transaksi afiliasi ini, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, melalui iklan pada surat kabar Investor Daily yang terbit pada hari Jumat, tanggal 18 September 2015. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dalam Tahun 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk tidak memiliki transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan atau dengan pihak berelasi.

Opinion on the fairness of transaction : Based of the Fairness Valuation Report from Public Appraisal Firm Yanuar Bey & Partner (“KJPP Y&R”) No. Y&R/FO/15/0601 dated 4 June 2015, KJPP Y&R‘s opinion was that from economic and financial point of view, the transaction was fair for PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Realization of Transaction: Up to date, WGSS system development is still going on. On the transaction value, Woori Bank Korea granted credit facility of which principal and interest payments will be done monthly for a period of 5 years as of the date of use with interest rate of 3.96% per annum. This transaction did not bear conflict of interest. In accordance to Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 Attachment to the Decision of Bapepam-LK Chairman No. Kep.412/BL/2009 on the Specific Affiliated Transaction and Conflict of Interest, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has disclosed to public the information on this affiliated transaction through Investor Daily newspaper of Friday, 18 September 2015. Transaction Bearing Conflict of Interest During 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk did not have transaction bearing conflict of interest and transactions bearing conflict of interest with related parties.

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK

TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR Bank Indonesia menetapkan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan prosedur pengeluaran pinjaman kepada pihak yang terkait. Selama 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk tidak pernah melanggar atau melampaui BMPK. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menetapkan suatu kebijakan tertulis untuk BMPK dan pengalokasian dana untuk pihak terkait, serta penyediaan dana besar. Selain itu, untuk meningkatkan dan mempermudah pengawasan terhadap penyediaan dana dengan pihak terkait, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menyusun dan melakukan pengkinian

FUND PROVISION FOR RELATED PARTIES AND LARGE EXPOSURES Bank Indonesia has determined Legal Lending Limit (“BMPK”) and procedure to provide funds to related parties. During 2015, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk did not violate and exceed BMPK. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has determined written policies concerning BMPK and provision of funds to related parties as well as provision of large exposures. Besides, to increase and facilitate supervision of rovision of large exposure to related parties, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk arranges and continuously updates the lists of detailed data of related parties. The data contains of description

81

data daftar rincian pihak terkait secara terus-menerus. Data tersebut merupakan rincian pihak-pihak yang mempunyai hubungan pengendalian dengan Bank, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan/atau keuangan. Penyediaan dana kepada pihak terkait adalah sebagai berikut:

of related parties having controlling relationship with the Bank direct or indirect through ownership, management and/or financial relationship. Funds provision to the related parties is as follows:

Penyediaan Dana Pihak Terkait The Provision of Funds to Related Parties and Core Debtors

(dalam miliar rupiah) (in billion Rupiah)

Penyediaan Dana Provision of Funds

Total

Debitur Core Debtors

Nominal Amount

Pihak Terkait (BMPK) 12 Debitur 39,9

Debitur Inti 25 Debitur 3,012

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN YANG BERPENGARUH Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/6/DPNP perihal Kegiatan Usaha Bank Yang Berdasarkan Modal Inti dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/7/dpnp Perihal Pembukaan Kantor Cabang Berdasarkan Modal Inti yang terbit tanggal 8 Maret 2013, merupakan peraturan yang berpengaruh signifikan terhadap Bank Saudara. Berdasarkan peraturan tersebut Bank Saudara termasuk dalam kategori Buku 1 dan harus membuat action plan untuk menyesuaikan kegiatan usaha atau meningkatkan modal inti. Pada tanggal 22 desember 2014 telah dikeluarkan izin oleh OJK untuk penggabungan usaha melalui surat OJK No.SR-131/PB.12/2014 perihal Pemberian Izin Penggabungan Usaha (Merger) PT. Bank Woori Indonesia kedalam PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. Pada tanggal 30 Desember 2014 Sesuai keputusan Menteri Hukum dan HAM No. AHU.00128.40.40.20124 telah disahkan penggabungan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

CHANGES IN THE LAWS AND REGULATIONS WITH SIGNIFICANT IMPACT Bank Indonesia Circular Letter No. 15/6/DPNP regarding Core Capital Based Bank’s Business Activities and Bank Indonesia Circular Letter No. 15/7/DPNP regarding Core Capital Based Branch Office Opening issued on 8 March 2013 are the regulations with significant effect on Bank Saudara. Under these regulations, Bank Saudara is included in BOOK 1 category and should arrange an action plan to adjust its business or to increase core capital. On 22 December 2014 OJK issued permit for merger with OJK Letter No. SR-131/PB.12/2014 concerning Issuance of Permit for Merger of PT. Bank Woori Indonesia into PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. On 30 December 2014, pursuant to the Minister of Justice and Human Rights Decree No. AHU.00128.40.40.20124, the merger in the form of Legal Entity of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk was already approved.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut: PSAK 24 (Revisi 2013) - Imbalan Kerja PSAK 24 (Revisi 2013) memberikan penyesuaian dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan pasca kerja. Perubahannya adalah:

biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara:

CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES The Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Accountants Association (“DSAK-IAI”) has revised the accounting standards that become effective on 1 January 2015 as follows: SFAS 24 (Revised 2013) - Employee Benefits SFAS 24 (Revised 2013) provides the adjustment for calculation and disclosure of post employement benefits. The changes are:

past service costs are recognized immediately in the statement of profit or loss at the earlier

82

ketika amandemen atau kurtailmen terjadi, dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon, serta penggunaan implied return atas plan assets (yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi return on plan asset.

Bank membukukan dampak penyesuaian periode lalu atas perubahan-perubahan diatas sebesar Rp 2 miliar pada laporan laba rugi tahun berjalan oleh karena jumlahnya tidak material. PSAK 1 (Revisi 2013) - Penyajian Laporan Keuangan Terkait dengan penerapan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya. Pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. PSAK 50 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 60 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 50 (Revisi 2014) menjelaskan persyaratan untuk saling hapus instrumen-instrumen keuangan dan mengantisipasi ketidak-konsistenan yang diidentifikasi dalam menerapkan kriteria saling hapus. PSAK 60 (Revisi 2014) mensyaratkan entitas mengungkapkan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pengaruh atau pengaruh potensial atas netting arrangements pada lapora posisi keuangan. Netting arrangement telah diungkapkan pada Catatan 44. PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrument keuangan yang tidak diukur pada

of the following dates: when the plan is amended or curtailment occur, and when the entity recognises related restructuring cost or termination benefits and the uses of implied return on plan assets (i.e. discount rate) to estimate return on plan assets

The Bank recorded the prior year impact of the above changes amounting to Rp 2 billion in statement of profit or loss in current year as it was not material. SFAS 1 (Revised 2013) - Presentation of Financial Statements In connection with the adoption of SFAS 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”, the Bank has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income. Items that would be reclassified to profit or loss in the future are presented separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis. SFAS 50, (Revised 2014) - Financial Instrument: Presentation, SFAS 55 (Revised 2014) – Financial Instruments: Recognition and Measurement, SFAS 60 (Revised 2014) - Financial Instruments: Disclosures SFAS 50 (revised 2014) clarifies the requirements for offsetting financial instruments and anticipates inconsistencies identified in applying the offsetting criteria. SFAS 60 (revised 2014) requires entity to disclose information to enable users of the financial statements to evaluate the effect or potential effect of netting arrangements on the statements of financial position. Netting arrangement has been disclosed in Note 44. SFAS 68 - Fair Value Measurement SFAS 68 provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of financial instruments not measured at fair value into the fair value hierarchy disclosure. SFAS 68 is applied prospectively. The change had no

83

nilai wajar ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK 68 di Catatan 2.d.iii dan 44.

significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included the new disclosures required under SFAS 68 in Note 2.d.iii and 44.

PROSPEK USAHA Prospek Kredit Merujuk pada hasil survey perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, memprediksikan bahwa pertumbuhan triwulanan kredit baru diperkirakan menguat pada triwulan 1-2016. Hal ini tercermin dari (Saldo Bersih Tertimbang) SBT perkiraan kredit baru triwulan 1-2016 sebesar 99,1%, meningkat dari 56,9% pada triwulan sebelumnya. Optimisme peningkatan kredit baru tersebut didorong oleh perkiraan membaiknya kondisi ekonomi pada awal tahun 2016, perkiraan penurunan risiko penyaluran kredit, kebijakan Bank Indonesia di bidang Perbankan, dan kebijakan Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan 1-2016, (Kredit Pemilikan Rumah) KPR / Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dan (Kredit Kendaraan Bermotor) KKB menjadi prioritas utama dalam penyaluran kredit konsumsi. Sementara itu, meskipun Kartu Kredit menjadi prioritas ketiga dalam penyaluran kredit tahun 2016, namun pada triwulan 1-2016 responden lebih mengutamakan penyaluran Kredit Tanpa Agunan (KTA). Prospek Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan masih tumbuh pada triwulan 1-2016, namun melambat dari triwulan sebelumnya. lndikasi tersebut tercermin dari nilai SBT pertumbuhan triwulanan penghimpunan DPK sebesar 27,7%, lebih rendah dari 89,8% pada triwulan IV-2015. Melemahnya pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada Bank skala Menengah dan Besar, terutama akibat penurunan suku bunga dana dan kondisi likuiditas bank. Prospek Suku Bunga dan Kredit Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan atau Cost of Fund (CoF) dalam rupiah pada triwulan1-2016 diperkirakan sebesar 7,02%, turun 3 bps dari triwulan sebelumnya. Sementara itu, biaya dana yang dioperasionalkan (ditempatkan) oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau Cost of Loanable Fund (CaLF) diperkirakan naik sebesar 11 bps menjadi 11,06%.

BUSINESS PROSPECT Loans Prospect Bank Indonesia’s Banking Survey predicts that new loans are expected to strengthen in QI-2016. This is observed from the new loans (Weightned Net Balance) WNB in QI-2016 estimated at 99.1%, an increase by 56.9% from the previous quarter. Optimism in this new loans increase was driven by expectations of improving economic conditions in early 2016, easing credit risk, Bank Indonesia’s banking policy and the Government’s policy in promoting the economic growth. In QI-2016, (House Ownership Credit) KPR / (Apartment Ownership Credit) KPA and (Vehicle Loan) KKB were top priority in consumer lending. Meanwhile, although Credit Card was the third priority in lending in 2016, during QI-2016, the customers prefer to have Unsecured Loan (KTA). Prospects for Third Party Funds Third Party Fund (DPK) is estimated to grow in Quarter-I 2016, but slower than the previous quarter. This indication is observed from the WNB of DPK quarterly growth of 27.7%, lower than the 89.8% posted in Quarter-IV 2015. Slower DPK growth is expected to be experienced by Medium and Big scale Banks, mainly due to a decrease in interest rates on bank funding and bank liquidity conditions. Interest Rates and Loan Prospects The average cost incurred by banks on customer funds or Cost of Fund (CoF) in Rupiah in QI-2016 estimated at 7.02%, down 3 bps from the previous quarter. Meanwhile, the cost of fund placed by banks to earn revenues or Cost of Loanable Fund (CaLF) is expected to rise by 11 bps to 11.06%

84

Berdasarkan data Bank Indonesia, suku bunga dana sampai dengan November 2015 masih dalam tren menurun, terutama suku bunga deposito. Sementara itu, suku bunga kredit cenderung meningkat pada November-Desember 2015. Seiring dengan penurunan suku bunga dana, rata-rata suku bunga kredit rupiah pada triwulan 1-2016 juga diperkirakan sebagian besar menurun. Rata-rata suku bunga Kredit Modal Kerja Rupiah diperkirakan turun 1 bps menjadi 13,48% per tahun dan suku bunga Kredit Konsumsi rupiah turun 7 bps menjadi 15,12% per tahun, sedangkan suku bunga Kredit lnvestasi naik 1 bps menjadi 13,13% per tahun. Berdasarkan jenis Kredit Konsumsi, penurunan suku bunga kredit diperkirakan terjadi semua jenis kredit. Pada triwulan 1 2016, rata-rata suku bunga KPR/KPA diperkirakan turun 3 bps, suku bunga KKB turun 1 bps, suku bunga Kartu Kredit turun 2 bps, suku bunga Kredit Multiguna turun 1 bps dan suku bunga KTA turun 18 bps. Prospek Perusahaan Salah satu strategi bisnis untuk mendukung pengembangan usaha PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK adalah bekerjasama dengan institusi pemerintah dan BUMN yang memiliki potensi yang sangat besar karena : • Aset institusi pemerintah dan BUMN

memiliki nilai yang cukup besar sehingga diperlukan mitra dalam pengelolaan kegiatan usahanya.

• Hampir semua institusi pemerintah dan BUMN memiliki anak perusahaan dan dana pensiun yang memiliki potensi yang tinggi.

• Jumlah institusi pemerintah di Indonesia saat ini mencapai 119 perusahaan dan merupakan pangsa pasar yang cukup besar

Based on Bank Indonesia data, deposit interest rate until November 2015 was still in a downward trend, particularly in deposit rates. Meanwhile, loan interest rates were likely to rise in November- December 2015. Along with the decrease in deposit interest rate, most of the average Rupiah lending rates in QI-2016 are also expected to decrease. Average interest rate of working capital loan is expected to fall 1 bps to 13.48% per annum and Rupiah consumer loan interest rate fell 7 bps to 15.12% per annum, investment loan interest rate rises 1 bps to 13.13% per annum. Based on type of consumer loans, the decline in loan interest rate is estimated to occur in all loan types. In QI-2016, the average interest rate of KPR/KPA is projected to decrease by 3bps, KKB interest rate falls 1 bps, credit card interest rate falls 2 bps, Multipurpose Loan interest rate falls 1 bps and KTA interest rates falls 18 bps. Business Prospect One of the business strategies to support PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK business development is to work with government institutions and state-owned enterprises which have ample potential for the following reasons: • Government institutions and state-owned

enterprises have a great amount of assets, making them in need of partners in managing their business activities.

• Almost all government institutions and state-owned enterprises have subsidiaries and pension funds with high potential.

• The number of government institutions in Indonesia, which currently reaches 119 companies, offers a sizeable market share.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Mekanisme Penyampaian Laporan Pelanggaran Sistem pengaduan pelanggaran (whistleblowing system) merupakan sarana komunikasi pihak internal dan eksternal Bank (nasabah, mitra bisnis, dan masyarakat) untuk melaporkan perbuatan/perilaku/kejadian yang berhubungan dengan tindakan penipuan, pelanggaran terhadap hukum, peraturan bank, kode etik, maupun benturan kepentingan yang bertujuan agar penerapan Good Corporate Governance menjadi lebih baik. Bank diwajibkan melaporkan beberapa poin sebagaimana terdapat pada peraturan Bapepam Nomor: KEP-431/ BL/2012,

WHISTLEBLOWING SYSTEM Whistleblowing System Mechanism Whistleblowing system (WBS) is a means of communication for the Bank’s internal and external parties (customers, business partners, and society) to report the actions/behaviors/ incidents related to acts of fraud, a breach of laws, bank regulations, codes of conduct, and conflict of interest. WBS aims to enhance Good Corporate Governance implementation. The Bank is obliged to report several matters contained in Bapepam Regulation No: KEP-431 / BL / 2012, August 1, 2012 concerning the submission of Annual Report of Issuers and Listed

85

1 Agustus 2012 mengenai penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik point G.13 perihal uraian sistem pelaporan pelanggaran. Penindaklanjutan pelaporan yang berpengaruh negatif terhadap citra Bank di masyarakat wajib dilakukan untuk mengetahui secara rinci permasalahan yang terjadi. Melalui Departemen Investigasi, Bank memberikan kewenangan kepada satuan kerja dari Divisi SKAI untuk memeriksa dan mendalami kasus-kasus. Dalam departemen tersebut, terdapat tim investigasi yang bertugas melakukan proses pemeriksaan, penyelidikan dan penyidikan, serta memberikan rekomendasi terkait kasus yang ditangani. Adapun skema pelaksanaan investigasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk sebagai berikut:

Companies point G.13 about the violation reporting system (WBS). Reports that adversely affects the Bank’s image in the public should be followed-up in order to find out every detail of the problems occurred. Through Investigation Department, the Bank has granted an authority to SKAI to investigate the cases. In the department, there is a team in charge of the inquiry and investigation process, as well as providing recommendations related to cases handled. The scheme of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk investigation process is as follows:

Perlindungan Bagi Pelapor Pelapor dalam mengungkapkan pelanggaran harus dilakukan dengan niat baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atau didasari kehendak buruk/fitnah. Pelapor diwajibkan untuk mencantumkan identitas dengan jelas pada laporan yang dibuat dengan bukti pendukung yang relevan. Tim Investigasi wajib merahasiakan identitas pelapor sebagai bagian dari upaya Bank dalam memberikan perlindungan bagi pelapor. Bank turut menyediakan perlindungan hukum sebagaimana ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku. Penanganan Pengaduan Dalam menangani pengaduan, Departemen Investigasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melakukan pemeriksaan berdasarkan laporan dan atau permintaan (pihak intern Divisi SKAI seperti Audit Residen, Inspektorat, dan Audit IT), dan pemeriksaan berdasarkan pengolahan database/core banking (pihak ekstern Divisi SKAI seperti BI/OJK, Management PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk termasuk Divisi di Kantor Pusat, dan Unit Bisnis). Tim Investigasi dapat juga memeriksa berdasarkan informasi yang didapat dari rekan kerja atau pihak lain mengenai kemungkinan penyimpangan, atau dari diskusi dan atau konsultasi mengenai beberapa kemungkinan penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan. Dalam pelaksanaannya, investigasi dilakukan sesuai standar, pedoman, dan peraturan Bank, di mana PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,

Protection for Whistleblowers Whistleblowers should reveal a violation with good intentions and does not constitute a personal grievance or is not based on harmful intention. Whistleblowers should mention the identity clearly in the report with relevant supporting evidences. Investigation Team should keep confidential the whistleblower’s identity as part of the Bank’s efforts in providing protection to whistleblowers. The Bank also provides legal protection in accordance with prevailing regulations. Complaint handling In handling the reports, the Department of Investigation PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk conducts the inspection based on reports and/ or demand (internal party Internal Audit Division such as Resident audit, Inspectorate, and IT audit), and the inspection conducted based on the processing of database /core banking (the External Internal Audit Division such as BI/FSA, Management of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk including Division at Central Office, and Business Unit). The investigation team also conducts the inspection based on information obtained from co-workers or other parties regarding the possibility of deviation, or from the discussion and/or consultation regarding some possibilities of deviation committed by employees. On its practice, the investigation conducted in accordance with standards, guidelines, and regulations of the Bank, in which PT Bank Woori

86

Tbk memegang teguh kode etik yang telah ditetapkan. Tim Investigasi wajib mengamankan dokumen yang relevan dalam pemeriksaan investigasi, di mana Tim Investigasi akan memeriksa, mengumpulkan dan menilai kecukupan dan relevansi bukti. Selanjutnya, Tim Investigasi wajib mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan dapat diterima untuk dijadikan acuan dan meminimalisir potensi kerugian perusahaaan. Setelah terungkap pihak yang bersalah, maka pihak yang dinyatakan tidak bersalah akan terbebas dari tuduhan dan wajib dipulihkan nama baiknya, di mana tim investigasi tetap menjaga kerahasiaan saksi. Tim juga memperoleh gambaran yang jelas mengenai penyimpangan yang terjadi dan segera mengambil keputusan tepat untuk langkah selanjutnya. Jika gambaran tersebut telah layak, maka Presiden Direktur akan membuat keputusan mengenai hasil investigasi dan tindak lanjutnya. Tim Investigasi turut memberikan rekomendasi mengenai bagaimana mengelola risiko terjadinya penyimpangan dengan tepat. Rekomendasi tersebut merupakan saran dan arahan yang didasarkan kepada kebijakan perusahaan, di mana pemberian rekomendasi tersebut bukan merupakan keputusan sanksi yang akan diberikan. Pihak Pengelola Pengaduan Bank melibatkan tim investigasi yang diketuai oleh Departemen Audit Investigasi dan anggota audit audit investigasi dan atau audit internal Divisi SKAI, dengan persetujuan pembentukan Tim dari kepala Divisi SKAI dalam mengelola pengaduan yang diterima. Hasil dari Penanganan Pengaduan Hasil pengaduan akan disampaikan oleh Tim kepada Presiden Direktur dengan memuat kesimpulan dari penanganan yang dilakukan. Tim juga menyampaikan rekomendasi mengenai bagaimana mengelola risiko terjadinya penyimpangan dengan tepat, dan menyajikan laporan perkembangan (progress report) secara berkala untuk membantu pengambilan keputusan mengenai investigasi tahap berikutnya. Investigasi bisa bersifat iteractive, yaitu suatu investigasi atas dugaan kejahatan/ kecurangan bepotensi menghasilkan temuan baru yang melahirkan dugaan tambahan atau suatu dugaan baru.

Saudara Indonesia 1906, Tbk adhere to a Code of Conduct that has been set. Investigation team must secure the documents relevant to the investigation, in which Investigation Team will inspect, gather and assess the sufficiency and relevance of evidences. Furthermore, Investigation Team needs to gather the sufficient and accepted evidence to be used as reference and minimize the potential losses of company. After the guilty party is revealed, then the opposite party will be stated free from accusations and his good name will be cleaned, in which the investigation team secure the confidentiality of witnesses. The team also obtained clear description of the deviations and immediately took the right decision for the further step. If the description is reasonable, then President Director will make a decision regarding the results of investigation and further action. The investigation team also provides recommendations on how to manage the risk of deviations appropriately. These recommendations are suggestions and direction based on company policies, in which the provision of such recommendations is not sanctions decision that will be given. The Responsible Team to Manage the Complaints Bank involves investigation team headed by Investigation audit department and member of the investigation audit, and/or Internal Audit Division, with the Team formation agreement from the head of Internal Audit Division in managing received complaints. Complaints Handling Results The results of the complaint will be delivered by the Team to President Director with the conclusions drawn from handling process. The team also provides recommendations on how to manage risk of the deviation appropriately and presents progress reports periodically to assist in decision-making process regarding the next step of the investigation. Investigation may be iteractive, an investigation into the alleged crime/ fraud that could potentially produce new findings that raise additional allegations or even a new allegation.

87

Oleh karena itu, penanganan pengaduan bertujuan agar aktivitas Bank semakin baik dan memotivasi seluruh pihak dan karyawan untuk bekerja secara profesional dengan menjaga keharmonisan hubungan kerja, serta transaksi yang berpotensi merugikan Bank atau dapat mengganggu jalannya operasional Bank dengan aman.

Therefore, the complaints handling aims for better Bank’s activities and to motivate all parties and employees to work professionally by maintaining the harmony of working relationships, and also transactions that could potentially harm the Bank or might disrupt the Bank’s operations.

KEBIJAKAN ANTI FRAUD Penerapan Program Anti Pencucian PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memiliki komitmen untuk melaksanakan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memiliki komitmen untuk melaksanakan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme secara berkelanjutan yang sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait. Selama tahun 2015, Perusahaan telah melakukan berbagai aktivitas usaha dalam rangka menerapkan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme yaitu antara lain sebagai berikut: 1. Membuat petunjuk pelaksanaan Aplikasi

Laporan Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri.

2. Menyempurnakan aplikasi pelaporan transaksi keuangan transfer dana dari dan keluar negeri (International Fund Transfer Report – IFTI) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

3. Melaksanakan program pelatihan/training untuk memberikan pemahaman, keahlian dan pengetahuan kepada seluruh karyawan dalam pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2015 diberikan dalam bentuk classical training dengan materi berupa pelatihan dasar yang diberikan kepada karyawan baru baik pada unit bisnis maupun kantor pusat, serta karyawan pada Funding Officer Training Program, dan juga Refreshment Training kepada karyawan Frontliner yang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya berhadapan dengan nasabah.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengkinian data nasabah melalui penyusunan target dan pemantauan realisasi terhadap target.

5. Melaksanakan aktivitas pelaporan kepada otoritas, tindak lanjut permintaan otoritas serta bank koresponden sebagai berikut:

ANTI-FRAUD POLICY Implementation of Anti-Money Laundering and Combating Funding of Terrorism Programs PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is committed to implementing the Anti- Money Laundering and Combating Funding of Terrorism program sustainably which is in line with Bank Indonesia regulations and other related legislation. During 2015, the Company has conducted various activities in implementing Anti-Laundering Money and Combating Funding of Terrorism programs as follows: 1. Preparing International Fund Transfer Report

Instructions.

2. Enhancing the application of International Fund Transfer Report (IFTI) to Fund Transfer Report and Analysis Center.

3. Conducting training programs to improve insights, skills and knowledges of all employees in the implementation of Anti- Money Laundering and Combating Funding of Terrorism programs. Training conducted in 2015 was in the form of clasical training with basic training materials were distributed to new employees both in business units and headquarter, as well as to employees in Funding Officer Training Program, and also Refreshment Training to the frontliners whose duties and responsibilities are to deal with customers directly.

4. Coordinating the implementation of customers data update through the development of targets and monitoring of target realization.

5. Conducting reporting activities to authorities, following-up the requests of authorities and correspondent bank as follows:

88

No Aktifitas Activity

Jumlah Total

1 Pelaporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) Cash Financial Transactional Reporting

1.756 Transaksi 1,756 Transaction

2 Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) Suspicious Financial Transactional Reporting

29 Laporan 29 Reports

3 Pelaporan Transaksi Keuangan Transfer Dana (LTKL) Funds Transfer Financial Transactional Reporting

397.698 Transaksi 397,698 Transaction

4 Pelaksanaan Tindak Lanjut Permintaan Data dan Informasi Rekening/Keuangan dari KPK/Kantor Pajak Follow-Up of Request for Account/Financial Data and Information from KPK / Tax Office

146 Laporan 146 Reports

KEBERAGAMAN KOMPOSISI Keberagaman Komisaris Ketentuan tentang keberagaman komposisi Dewan Komisaris dimuat dalam Kebijakan Good Corporate Governance Bank. Hal-hal yang terkait dengan komposisi Dewan Komisaris diatur sebagai berikut: 1. Komposisi Dewan Komisaris sedemikian rupa

sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen;

2. Dewan Komisaris terdiri atas setidaknya 3 (tiga) orang anggota Komisaris yang dipimpin oleh Presiden Komisaris atau Presiden Komisaris dan sebanyak banyaknya sesuai dengan jumlah Direksi;

3. Paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen;

4. Sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris wajib berdomisili di Indonesia

Keberagaman Direksi Ketentuan tentang keberagaman komposisi Direksi dimuat dalam Kebijakan Good Corporate Governance Bank. Hal-hal yang terkait dengan komposisi Direksi diatur sebagai berikut: 1. Komposisi Direksi sedemikian rupa sehingga

memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis;

2. Direksi terdiri atas setidaknya 3 (tiga) orang anggota Direktur yang dipimpin oleh Presiden Direktur atau Presiden Direktur;

DIVERSITY IN COMPOSITION Diversity of the Board of Commissioners The provisions on the diversity of Board of Commissioners are stated in Bank’s Good Corporate Governance Policy. Matters relating to the composition of the Board of Commissioners are set as follows: 1. Composition of the Board of Commissioners

should be arranged in a way that enables effective, accurate and fast decision making and independent actions;

2. The Board of Commissioners consists of at least three (3) members of the Board of Commissioners led by President Commissioner and not exceeding the number of the Board of Directors members.

3. At least 50% (fifty percent) of the Board of Commissioners members are Independent Commissioners;

4. At least 1 (one) member of the Board of Commissioners is domiciled in Indonesia;

Diversity of the Board of Directors The provisions on diversity of the Board of Directors are stated in the Bank’s Good Corporate Governance Policy. The matters that related to the composition of the Board of Directors is set as follows: 1. Composition of the Board of Directors should

be arranged in a way that enables effective, accurate and fast decision making and independent actions in the sense of not having interests that may interfere with their ability to perform their duties independently and critically;

2. The Board of Directors consists of at least three (3) members led by President Director;

89

3. Mayoritas anggota Direksi paling kurang memiliki pengalaman 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank;

4. Salah seorang anggota Direksi harus menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia;

Memiliki pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan atau lembaga keuangan antara lain adalah keahlian di bidang operasional, pemasaran, pembukuan, pendanaan, perkreditan, pasar uang, pasar modal dan hukum perundangundangan, yang berkaitan dengan bidang perbankan dan/atau lembaga keuangan;

3. The majority of the Board of Directors members at least have the experience of five (5) years in the field of operations as Bank Executive Officers;

4. One member of the Board of Directors shall serve as Compliance Director in accordance with Bank Indonesia regulation;

And should have experience and expertise in banking or financial institutions including expertise in the areas of operations, marketing, accounting, finance, credit, money markets, capital markets and legal legislation, relating to banking and / or financial institutions;

Komisaris Commissioner

Jabatan Position

Usia (Tahun) Age (Years)

Jenis Kelamin Gender

Pendidikan Terakhir Last Education

Pengalaman Kerja (Tahun) Work Experience (Years)

Farid Rahman Presiden Komisaris President Commissioner

58 L/M Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University Faculty of Economics, University of Indonesia, Earned an MBA from Golden Gate University

32

Maskan Iskandar Komisaris Independen Independent Commissioner

69 L/M Fakultas Hukum Unpad Faculty of Law, Padjadjaran University (Unpad)

43

Raden Ahmad Agus Setiadjaja

Komisaris Independen Independent Commissioner

59 L/M Fakultas Ekonomi Unpad, Magister Akuntansi Unpad Faculty of Economics, Unpad; Master of Accounting of Unpad

32

Ahmad Fajarprana

Komisaris Independen Independent Commissioner

58 L/M Fakultas Ekonomi, Univ Indonesia, Magister Hukum Bisnis UGM Faculty of Economics, University of Indonesia (UI), Master of Business Law, UGM

32

90

DIREKSI/DIRECTORS

Madyantoro Purbo

Presiden Direktur President Director

58 L/M NEW YORK INSTITUTE OF TECHNOLOGY, NEW YORK, Memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University New York Institute of Technology, NY, earned MBA from Golden Gate University

32

Kim Dong Soo Wakil Direktur Utama Deputy President Director

60 L/M Fakultas Bisnis, Univ Kyunghee Business Faculty, Kyunghee University

37

Arief Budiman Direktur Human Capital Human Capital Director

59 L/M Fakultas Teknik, Univ Indonesia Faculty of Engineering, UI

31

Denny Novisar Mahmuradi

Direktur UKM & Konsumer SME & Consumer Director

52 L/M Fakultas Teknik, ITB, Faculty of Engineering, ITB

28

Hardono Budi Prasetya

Direktur Operasi & TI Operation & IT Director

54 L/M Fakultas Hukum, Univ Airlangga Faculty of Law, Airlangga University

34

I Made Mudiastra Direktur Risiko & Kepatuhan Risk & Compliance Director

58 L/M Fakultas Ekonomi, STIE YAI, Magister Hukum Bisnis, Unpad Faculty of Economic, STIE YAI, Master of Business Law - Unpad

35

91

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Implementasi CSR di PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK lebih menitikberatkan pada pembangunan berkelanjutan dan memiliki dampak konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. The implementation of CSR in PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK is more focused on sustainable development and has social and environmental impact for the present as well as for the long term.

PENGANTAR Bank secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis perbankan. Keberlangsungan bisnis Bank tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam menyambut berbagai produk perbankan dan layanan yang ditawarkan oleh Bank. Tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility – CSR) PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ditargetkan untuk setiap tahunnya agar mengalami peningkatan pada program-program yang dijalankan. Bank mengedepankan konsep AA1000, yaitu konsep dengan prinsip-prinsip berbasis standar untuk membantu organisasi menjadi lebih akuntabel, bertanggung jawab dan berkelanjutan demi keberlangsungan kesejahteraan masyarakat. Beberapa hal yang melandasi komitmen ini adalah: • CSR merupakan bagian dari pelaksanaan tata

kelola perusahaan yang baik • Tuntutan global terhadap penerapan CSR

yang baik dan merata • Meningkatnya perhatian masyarakat luas

terhadap etika dan akuntabilitas bisnis • Harapan bahwa perusahaan dan lingkungan

sekitarnya dapat tumbuh bersama secara berdampingan

CSR PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk terbagi menjadi beberapa program, yaitu program pendidikan, program sosial, program kesehatan, dan program kemitraan. Jumlah dana yang dikeluarkan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk sepanjang 2015 sebesar Rp202.000.000 LANDASAN HUKUM Bank menerapkan kebijakan strategis dalam hal implementasi Tanggung Jawab Sosial

INTRODUCTION The Bank consistently implements Corporate Social Responsibility (CSR) activities to manifest PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s concern and appreciation to the society for the trust and support for the Bank’s banking business. The Bank’s business sustainability is inseparable from public participation in welcoming various banking products and services offered by the Bank. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk CSR is targeted to improve every year in terms of the implemented programs. In 2015, the Bank’s CSR programs prioritized the AA1000 concept, a concept equipped with standardized principles to assist the organization to be more accountable, responsible and sustainable for the welfare of the society. The matters underlying this Commitment are: • CSR is part of Good Corporate Governance

implementation.

• Global requirements to implement CSR in a proper and evenly distributed manner.

• Increasing attention of general public on the business ethics and accountability.

• The expectation that companies and their surrounding environments can grow together side by side.

CSR activities of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk are divided into educational, social, health, and partnership programs. Total fund allocated by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk for its CSR activities in 2015 amounted to Rp202,000,000. LEGAL BASIS The Bank applies strategic policies in its CSR implementation in a way to create favorable and

92

Perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) dalam rangka menumbuhkan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan. Penerapan kewajiban CSR sebagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 15 huruf b menyebutkan ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Pelaksanaan kegiatan CSR bagi perusahaan publik juga telah diatur oleh Bapepam-LK melalui Peraturan Bapepam No. X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Regulasi ini menjadi landasan sekaligus pedoman bagi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk untuk menyelenggarakan wujud tanggung jawab sosial yang baik dan merata di seluruh aspek. Sesuai dengan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LKNomor:Kep- 431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012, pelaksanaan tanggung jawab sosial bagi perusahaan publik meliputi aspek-aspek sebagai berikut: • Pengembangan sosial dan kemasyarakatan • Lingkungan hidup • Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan

keselamatan kerja • Tanggung jawab terhadap produk Implementasi CSR di PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK lebih menitikberatkan pada pembangunan berkelanjutan dan memiliki dampak konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Selain peraturan perundang-undangan, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk juga memiliki pondasi dasar kegiatan CSR yang tertuang dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas penyisihan laba yang diperuntukan dalam rangka pembinaan kegiatan CSR.

sustainable business climate. CSR obligation is stated in Law No 25 Year 2007 on the Capital Investment, Article 15 verse b, providing that “all investors are obliged to conduct CSR.” CSR implementation of public companies is also already provided by Bapepam-LK through Bapepam Regulation No. X.K.6 on the Submission of Annual report of Issuers and Public Companies. This regulation is a legal basis and guidance for PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk to realize its CSR in a good and well-distributed manner. Pursuant to the Attachment of Bapepam-LK Chairman No. Kep-431/BL/2012 dated August 1, 2012, CSR implementation of public companies covers the following aspects: • Social and Community Development. • Environment. • Employment, Occupational Health and Safety.

• Product Liability CSR implementation in PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK emphasizes more on sustainable development as well as having social and environmental impacts for today and for the long term. In addition to the applicable legislation, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk also has a basic foundation of its CSR activities as set out in: General Meeting of Shareholders (GMS) resolution on the allowance of profit allocated for CSR activities.

REALISASI PENYALURAN DANA CSR

ACTUAL DISTRIBUTION OF CSR FUND

Berikut adalah rincian kegiatan CSR per masing-masing segmen: Below is detail of CSR activities for each segment:

Jenis Program Type of Program

Nama Kegiatan Name of Activity

Dana Bantuan (Rp) Donated Fund (Rp)

Pendidikan Education

CSR Edukasi Perbankan Saung Angklung Udjo CSR for Banking Education – Saung Angklung Udjo

Rp20.000.000.

Sosial Kemasyarakatan- Bencana Alam

CSR Korban Bencana Banjir Wilayah Dayeuhkolot Kab. Bandung CSR for Victims of Flood in Dayeuhkolot, Bandung

Rp5.000.000

93

Social Community – Natural Disasters

CSR Kebakaran Pasar Klewer Solo CSR for Victims of Fire in Pasar Klewer , Solo

Rp15.000.000

CSR Sunatan Masal CSR for Mass Circumcision

Rp15.000.000

CSR Tempat Ibadah CSR for Place for Worship

Rp30.000.000

CSR Pasar Murah Kota Indramayu CSR for Bazaar in Indramayu

Rp2.000.000

CSR Infrastruktur/lingkungan CSR on Infrastructure/ Environment

Rp50.000.000

Kesehatan Health

CSR Pemberantasan Tuberkulosis di Indonesia CSR for Indonesian Association Against TB

Rp50.000.000

CSR Donor Darah CSR for Blood Donation

Rp15.000.000

TOTAL Rp202.000.000

KOMITMEN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN Kebijakan Komitmen PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta sebagai upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup, dituangkan dalam bentuk kebijakan pemberian kredit. Kebijakan tersebut memuat aturan bahwa dalam setiap analisis kredit terkait pemberian kredit kepada industri yang memiliki dampak terhadap lingkungan hidup dan pelestarian lingkungan diharuskan untuk memasukkan ketentuan tentang kewajiban memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Jenis Program Bank menyadari bahwa kelestarian lingkungan sangat penting terhadap keberlangsungan hidup masyarakat. Lingkungan yang bersih dapat meningkatkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Sebagai bank yang peduli terhadap kondisi masyarakat, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk senantiasa secara konsisten menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan tersebut meliputi: 1. Penggunaan lampu hemat energi pada setiap

kantor PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk;

2. Karyawan Bank pada setiap kantor disarankan untuk meminimalisir pemakaian kertas sebagai wujud partisipasi kelestarian lingkungan;

COMMITMENT TO ENVIRONMENTAL PRESERVATION Policy PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s commitment to assuming responsibility for the environment and conservation of nature is poured in the form of the Bank’s lending policy, which provides that any credit analysis related to lending to industries posing an impact on the environment and environmental preservation is required to include a provision on the obligation of having Environmental Impact Assessment (EIA). Type of Programs The Bank realizes that the environmental preservation is very important in the survival of the community. A clean environment can improve the community’s life for a better one. As a Bank that cares about community, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk consistently preserves the environment. The activities include: 1. The use of energy saving lamps at each office

of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk;

2. The Bank’s employees at each office is recommended to minimize the use of papers as a form of environmental preservation participation.

94

Sertifikasi Di Bidang Lingkungan Sampai saat ini PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk belum memiliki sertifikasi terkait dengan lingkungan.

Environmental Certification To date, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has not received any environmental certification.

PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA Kebijakan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menyadari bahwa karyawan merupakan aset utama Bank yang sangat penting dan harus dijaga dan diperlakukan dengan baik. Dalam berkarier, setiap karyawan diberikan kesempatan yang sama tanpa adanya diskriminasi di dalam Bank. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menjamin hak-hak karyawan untuk mengeluarkan pendapat dan berserikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan norma-norma yang berlaku. Jenis Program Dalam penerapan Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melaksanakannya dengan baik. Setiap karyawan Bank memiliki hak cuti dan hak izin tidak masuk kantor jika terdapat keperluan pribadi. Selain itu, Bank turut memberikan tunjangan-tunjangan bagi karyawan antara lain tunjangan hari raya, transportasi, makan, dan lain-lain. Bank pun turut memberikan fasilitas kendaraan dinas, kepemilikan kendaraan dinas khusus bagi pejabat level tertentu, dan jaminan sosial tenaga kerja. Meskipun tingkat risiko kecelakaan kerja pada industri perbankan relatif rendah, namun PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memberikan perhatian dan upaya safety and security dengan baik.

LABOR PRACTICE, OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY Policy PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk acknowledges that employees are the Bank’s main asset that should be maintained and treated well. In pursuing career, all employees should have equal opportunity with no discrimination in the Bank. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ensures the employees’ rights to expression and association in accordance with the prevailing legislation and norms. Type of Programs PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk implements Labor, Occupational Health, and Safety (K3) practices in a proper manner. Every employee has the right to take leave and permission for not coming to work if there is any personal purpose. In addition, the Bank provides benefits for employees, such as religious holiday allowance, transport allowance, meal allowance and others. Bank also provides employee facilities such as official vehicles, office vehicles, car ownership program for officials of specific levels, and employee social security. Although the level of risk of occupational accidents in the banking industry is relatively low, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk pays attention to and makes good efforts in safety and security.

PEMBERDAYAAN SOSIAL KEMASYARAKATAN Kebijakan & Jenis Program Masyarakat merupakan salah satu fokus utama Bank dalam menjalankan kegiatan usaha. Bank menyadari bahwa keberadaan masyarakat yang sejahtera dengan kondisi kesehatan yang terjamin akan mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Oleh karena itu, Bank menaruh perhatian terhadap masyarakat dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan antara lain: Program Pendidikan a. Kegiatan Edukasi Perbankan

Sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/POJK.07/2013 tanggal 6 Agustus 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa

SOCIAL COMMUNITY EMPOWERMENT Policy and Type of Programs Community is one of the Bank’s focuses in conducting its business activities. Bank realizes that the existence of prosperous and healthy society will also influence the Bank’s business. Therefore, the Bank strives to pay attention to the interest of society by carrying out several activities such as: Educational Programs a. Banking Education Activities

Pursuant to Financial Services Authority (OJK) Regulation No.1/SEOJK.07/2014 dated August 6, 2013 regarding Protection of Consumers in Financial Sector as well as OJK

95

Keuangan Nomor 1/SEOJK.07/2014 tanggal 14 Februari 2014 tentang Pelaksanaan Edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan kepada konsumen dan/ atau masyarakat, sehingga memberikan edukasi perbankan kepada masyarakat merupakan suatu kewajiban untuk perbankan. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk bekerjasama dengan Saung Angklung Udjo memberikan edukasi kepada masyarakat disekitar wilayah binaan Saung Angklung Udjo Bandung. Tahun sebelumnya PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk bekerjasama dengan Koperasi Amartha diwilayah Bogor dan di Kampus Universitas Pasundan Bandung. Dana yang digunakan untuk Edukasi Perbankan tahun 2015 ini adalah sebesar Rp20.000.000.

b. Program Sosial Bantuan Korban Bencana Banjir Dayeuhkolot merupakan daerah rawan banjir di Bandung. Bersama dengan Baleendah, kecamatan ini menjadi daerah siaga bila musim penghujan tiba. Wilayah Dayeuhkolot berpotensi terkena banjir setiap tahun. Wilayah ini termasuk DAS Citarum bagian hulu. Karena letak geografis Dayeuhkolot dan Baleendah yang berdekatan (bahkan berbatasan) dengan Kota Bandung, maka dapat dipastikan jalur transportasi dari/ke Kota Bandung yang padat pun terputus selama banjir dan melumpuhkan kegiatan ekonomi masyarakat. CSR PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk pada bulan Januari memberikan bantun berupa bahan makanan, pakaian, bantal dan selimut senilai Rp5.000.000. Bantuan Korban Kebakaran Pasar Klewer Solo Kebakaran terjadi di Pasar Klewer kota Solo dan hampir 700 kios terbakar. Sesuai arahan dari OJK Surakarta melalui Sub BMPD Surakarta menghimbau kepada seluruh Bank Eks Keresidenan Surakarta untuk membantu atau menyalurkan dana CSR. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp15.000.000 melalui bendahara SUB BMPD Surakarta. Bantuan Dana Tempat Ibadah dan Kegiatan Keagamanan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memberikan bantuan ke tempat ibadah disekitar jaringan kantornya, kegiatan ini merupakan salah satu kepedulian CSR PT Bank Woori Saudara

Circular Letter No 1/SEOJK.07/2014 dated February 14, 2014 regarding Implementation of Education to improve Consumers and/or Community’s Financial Literacy, banks should implement banking literacy education for the community. Therefore, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in collaboration with Saung Angklung Udjo held banking literacy education for the community surrounding the areas fostered by Saung Angklung Udjo. In the preceding year, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk also carried out the same activity in Bogor cooperating with Koperasi Amartha and in Pasundan University, Bandung. Total cost incurred for the Banking Literacy Education in 2015 was Rp20,000,000.

b. Social Programs Donation for Flood Victims Dayeuhkolot is a flood-prone area in Bandung. Together with Baleendah, this district is a flood-alert area during the rainy season. Dayeuhkolot is potentially affected by flooding every year. This region is on the upstream of Citarum Watershed. In terms of geographic location, Dayeuhkolot and Baleendah are near, even adjacent, to the City of Bandung, so that the heavy transport lines from / to Bandung will be cut off during flooding, which will make the economic activities come to a halt. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk CSR program in January extended donation in the form of food, clothes, pillows and blankets worth Rp5,000,000. Donation for Victims of Fire in Solo’s Pasar Klewer The fire occurred at Pasar Klewer Solo and burned nearly 700 stalls. OJK of Surabaya Region through Sub BMPD Surakarta appealed to Former Surakarta Residency banks to help or distribute their CSR funds. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk extended CSR fund donation of Rp15,000,000 through the Trasurer of SUB BMPD Surakarta. Donation for Places of Worship and Religious Activities PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk gives donations to places of worship surrounding its office network as one of its CSR programs in the field of religion. A money donation of Rp5,000,000 was extended to

96

Indonesia 1906, Tbk dalam bidang keagamaan. Sumbangan tersebut diberikan kepada Mesjid Yusuf di Gedung The Energy Jakarta sebesar Rp5.000.000. Untuk daerah Bandung, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menggulirkan dana sebesar Rp10.000.000 untuk Pembangunan Mesjid di PUSDIKOWAD TNI AD Lembang. Selain itu, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ramadhan, untuk tahun 2015 ini PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk bekerjasama dengan Mesjid Yusuf ikut meramaikan bulan suci ramadhan dengan berbagai kegiatan di Mesjid Yusuf gedung The energy dengan keikutsertaan senilai Rp10.000.000. Bantuan Dana ke Panti Asuhan Selain bekerjasama dengan Mesjid Yusuf, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mempunyai kegiatan reguler tiap tahunnya dengan memberikan sumbangan ke Panti Asuhan, tahun 2015 ini PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menggulikan dana CSR sebesar Rp5.000.000 ke Panti Asuhan Yayasan Permata Insani Bandung. Kegiatan Pasar Murah PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk selalu berperan serta dalam kegiatan Pasar Murah yang diadakan tiap tahunnya di Kota Indramayu. Bekerjasama dengan pemerintah setempat, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ikut meringankan beban masyarakat di daerah Indramayu dalam memperoleh kebutuhan bahan pokoknya. Setiap tahunnya PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menggulirkan danaCSR sebesar Rp2.000.000. Bantuan Infrastruktur dan Bedah Rumah Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2012 Pasal 3 tentang Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan Perseroan terbatas menjelaskan tentang kewajiban CSR yang dilakukan dilingkungan ataupun diluar lingkungan perseroan, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur masyarakat dilingkungan kantor PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Bekerjasama dengan KODIM 0609 Cimahi, KODIM 0607 Sukabumi, ASABRI, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menggulirkan dana sebesar Rp50.000.000

Yusuf Mosque in The Energy Building Jakarta. In Bandung, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk donated Rp10,000,000 for Mosque Development in PUSDIKOWAD TNI AD Lembang. In addition, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk also participates in Ramadhan activities. In 2015, during Ramadhan month, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in cooperation with Yusuf Mosque carried out various Ramadhan activities at the Mosque. The fund incurred for these activities was Rp10,000,000. Charity for Orphanage in Jakarta Besides cooperating with Yusuf Mosque, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk also holds a regular CSR activity annually by giving charity to orphanage. In 2015, the charity amounted to Rp5,000,000 and was distributed to Yayasan Permata Insani Orphanage, Bandung. Market Bazaar PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has always been participating in the Market Bazaar held annually in Indramayu. In collaboration with the local government, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk tries to help people in Indramayu in fulfilling their needs for staple food. For that purpose, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk extends CSR donation of Rp2,000,000 every year. Donation for Infrastructure and House Renovation In accordance with Indonesian Government Regulation No. 47 Year 2012 Article 3 regarding Social and Environmental Responsibilities of Limited Liability Companies providing CSR obligation inside and outside limited liability companies, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk took part in infrastructure development carried out by the local people surrounding PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s offices. Collaborating with KODIM 0609 Cimahi, KODIM 0607 Sukabumi, ASABRI, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk extended donation of Rp50,000,000 for the local

97

untuk pembangunan infrastruktur atau bedah rumah masyarakat.

c. Program Kesehatan

Pemberantasan Tuberkulosis di Indonesia Setiap tahunnya pemerintah Indanesia masih menggantungkan bantuan rata-rata USD 15 juta (Rp145,6Miliar) dari Amerika Serikat, melalui United States Agency International Development (USAID). Untuk kondisi di Indonesia, ada ancaman serius terkait keberadaan penyakit TB. Diantaranya adalah semakin tumbuhnya kasus TB multi drug resistant (TB-MDR). Indonesia adalah salah satu negara yang mempelopori target universal access untuk penderita TB-MDR. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melalui Perkumpulan Pemberantas Tuberkulosis Indonesia (PPTI) ikut serta dalam memberantas tuberkulosis di Indonesia. Dana yang digulirkan untuk kegiatan ini adalah Rp50.000.000 pertahun sejak tahun 2011. Kegiatan Donor Darah Setiap 3 bulan sekali secara rutin PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mengadakan kegiatan Donor Darah, kegiatan tersebut bekerja sama dengan PMI Kota Bandung dalam upaya untuk memberikan bantuan labu darah untuk mereka yang membutuhkan. Adapun dana CSR yang digulirkan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp15.000.000. Kegiatan Sunatan Masal Khitanan Massal merupakan bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility) Medco Group yang secara berkaladilaksanakan setiap tahunnya sebagai wujud peran serta korporasi dalam membantu anak-anak tumbuh sehat sehingga kelak menjadi harapan masa depan bangsa. Acara Khitanan Massal ini sudah diadakan setiap tahun dan mendapatkan apresiasi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang berkisar 100 anak. Sebagai apresiasi kegiatan tersebut, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk ikut serta berpartisipasi sebagai sponsorship dengan memberikan dana bantuan sebesar Rp15.000.000

people’s infrastructure development or renovation (“bedah rumah”).

c. Health program Combating Tuberculosis in Indonesia Each year Indonesian government still depends on the aid amounting to USD 15 million (Rp145.6 Miliar) on the average from the United States through the United States Agency for International Development (USAID). For Indonesian case, there is a serious threat of Tuberculosis (TB) such as the growing cases of multi-drug resistant of TB (MDR-TB). Indonesia is one of the countries pioneering the universal access targets for MDR-TB patients. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk through the Indonesian Association Against TB (PPTI) participated in the efforts to combat tuberculosis in Indonesia. The Company has extended donation of Rp50,000,000 per year since 2011. Blood Donation Every 3 months on a regular basis PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk holds blood donation in cooperation with PMI Bandung in an effort to provide blood for those in need. The CSR fund allocated for this activity is Rp15,000,000. Mass Circumcision Mass circumcision is part of Medco Group’s CSR programs held annually as a form of corporate participation in helping children to grow up healthy to become the future hope of the nation. Mass circumcision event has been held every year and get good appreciation, which was visible from the big number of children participating in the event, totaling approximately 100 children. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk gave an appreciation to the event by becoming a sponsor in the form of a donation of Rp.15,000,000

CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN Bank senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. Bank tidak hanya menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan maksimal kepada

CSR ON RESPONSIBILITY TO CONSUMERS The Bank always prioritizes customer satisfaction by providing the best service. The Bank offers not only products that are safe and beneficial for the public, but also provides maximum protection to consumers (product liability). The Bank’s

98

konsumen (product responsibility). Bentuk komitmen Bank terhadap perlindungan konsumen, mencakup antara lain: Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah, Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care), Program Engagement Konsumen dan Program Peningkatan Layanan. Kebijakan Pelayanan kepada Nasabah mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah dan mendorong perkembangan Bank. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan Kebijakan dan Prosedur Kualitas Pelayanan Nasabah (Customer Experience) agar Bank dapat melayani nasabah dengan lebih baik. Untuk itu, Bank melalui Surat Keputusan No Surat Keputusan No. 013/SE-DIR/B-08/II/2013 telah menyusun kebijakan standar terkait pelayanan nasabah. Jenis Program Beberapa program CSR terkait Konsumen yang dilakukan oleh Bank sepanjang tahun 2015, adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Kualitas Layanan

a. Yaitu program Program Duta Layanan, yaitu: Suatu kegiatan dalam rangka memperingati hari pelanggan nasional yang jatuh pada tanggal 4 September 2015, maka dibuatlah program duta layanan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dimana setiap Unit Bisnis menunjuk dari salah satu karyawan/ti sebagai perwakilan untuk Duta Layanan. Adapun tujuan dari dibuatnya program duta layanan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Sebagai salah satu bentuk campaign

service dalam rangka meningkatkan awareness nasabah maupun calon nasabah terhadap PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

2) Sebagai simbol pemberian layanan prima dari PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk terhadap setiap nasabah yang datang ke unit bisnis PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk maupun masyarakat yang berada di area sekitar unit bisnis dengan memberikan gimmick dan flyer.

b. Program “3 Clean” (Clean Desk, Clean

Room, Clean Office) Salah satu bentuk penerapan “Clean Desk” adalah dengan dibuatnya program “3 Clean” PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk

commitment to consumer protection, including among others: Customer Deposits Protection Insurance, Customer Care, Customer Engagement Program and Service Improvement Program. Policy Customer Service plays a very important role in the effort to increase the number of customers and encourage the Bank’s development. With regard to the matter, there is a need for the Bank to have Policy and Procedure of Quality Customer Service (Customer Experience) to serve customers better. To that end, the Bank with Decision Letter No.013/SE-DIR/B-08/II/2013 has developed a standard policy related to customer service. Type of Program The CSR programs related to customers carried out by the Bank throughout 2015 are as follows: 1. Service Quality Enhancement Program

a. “Duta Layanan” (Service Ambassador): a program carried out to commemorate National Customer Day on September 4, 2015, then be made an ambassador program services PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, where each Business Unit appointed an employee to serve as representative for “Duta Layanan”. The purpose of this program was as follows: 1) As a form of campaign service in order

to increase the awareness of customers and prospective customers to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

2) As a symbol of excellent service from PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk for every customer coming to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk business units and for the people in the surrounding of the business units by giving out gimmicks and flyers.

b. “3 Clean” (Clean Desk, Clean Room, Clean

Office) Program One form to implement “Clean Desk” was by conducting PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s “3 Clean” program in the celebrationof the

99

yangdilakukan dalam rangka menyambut HUT RI ke 70 yang diberlakukan Kepada seluruh karyawan/ti PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Adapun fokus utama dari kegiatan “3 Clean tersebut adalah: 1) Clean Desk 2) Clean Room dan, 3) Clean Office

Program tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan awareness dari seluruh karyawan/ti PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan area kantor masing-masing baik untuk kenyamanan nasabah maupun kenyamanan kerja karyawan/ti sendiri.

c. Program mystery calling merupakan bentuk penilaian untuk mengetahui apakah seluruh unit bisnis sudah menjalankan ketentuan berkaitan dengan etika bertelepon terhadap nasabah PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

d. Cross Visit, yaitu Kegiatan yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke setiap Unit Bisnis dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan cara metode pengumpulan data face to face interview terhadap frontliner yang ada di setiap Unit Bisnis, yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana standard layanan sudah di implementasikan oleh unit bisnis terhadap layanan kepada nasabah

e. Evaluasi Kepuasan Nasabah, yaitu :

Kegiatan yang dilakukan oleh team Departemen service Quality dengan menggunakan metode survey kepuasan nasabah terhadap seluruh produk dan layanan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk di setiap Unit Bisnis

2. Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah

Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila ada kepastian hukum dalam pengaturan, pengawasan Bank dan penjaminan simpanan nasabah Bank. Sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memberikan jaminan perlindungan atas uang

70th Anniversary of Indonesia imposed to all employees of the Bank. The main focus of this ”3 Clean program was as follows: 1) Clean Desk 2) Clean Room and 3) Clean Office

The program aimed to increase the awareness of all employees of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk on the importance to keep their own workplace clean and tidy for the comfort of their customers and for their own comfort.

c. “Mystery call” program was an evaluation to find out whether all business units have adhered to the rules on the ethics of having conversation on the phone with PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s customers.

d. Cross Visit was an activity of making a

direct visit to each Business Unit by quantitative approach, which was a method of collecting data by making face-to-face interview with frontliners in the Business Units, with a purpose to find out to the level of customer service standards applied by the Business Units.

e. Customer Satisfaction Evaluation: an activity conducted by Service Quality Department through customer satisfaction survey method on PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s products and services in all Business Units.

2. Customer Deposits Protection Insurance Public trust in the banking industry is one of the keys to maintaining stability in the banking system. This trust will be gained if there is legal certainty on banking regulation and supervision as well as insurance for customer deposits. Pursuant to the stipulations of Law No. 24 Year 2004 concerning the Deposit Insurance Agency (LPS), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk provides protection insurance of the

100

yang disimpan oleh nasabah melalui Lembaga Penjamin Simpanan.

3. Pusat Pengaduan Nasabah (Customer Care)

a. Bank telah membentuk pusat pengaduan konsumen. Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara lain: • Call Center yang beroperasi 24 jam

melalui Panggilan 1500-012 • Email:

[email protected] • Customer service yang berada di

cabang-cabang terdekat. Selanjutnya secara berkala cabang akan melaporkan kepada Kantor Pusat terkait data pengaduan dan tingkat penyelesaiannya.

b. Mekanisme Penyelesaian Keluhan Nasabah Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan respon yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak. Bank telah membentuk bagian Pengaduan Nasabah (customer care) di bawah Direktorat operasional yang fokus untuk menangani dan menindaklanjuti pengaduan/keluhan nasabah. Pengaduan nasabah dapat disampaikan melalui cabang dengan melakukan pengisian formulir permintaan/pengaduan nasabah yang diatur tersendiri dalam peraturan internal Bank atau nasabah dapat juga menyampaikan pengaduannya melalui Call Center Bank. Mekanisme tindak lanjut terhadap pengaduan nasabah adalah sebagai berikut: • Bank memiliki standar dalam merespon

atas pengaduan pelanggan 1 x 24 Jam. • Pengaduan masuk melalui call center,

email customer care dan cabang.

• Bagian Customer Care akan memberikan jawaban sebagai respon terhadap keluhan kepada pelanggan bahwa keluhan telah diterima dan akan segera diproses oleh unit bersangkutan.

• Bagian Customer Care menyampaikan pengaduan keluhan dari pelanggan kepada unit terkait.

• Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung

money deposited by customers through the Deposit Insurance Agency.

3. Customer Care

a. The Bank has established Customer Care Center. This Customer Care Center is accessible by customers through multiple channels, among others: • 24-Hour Call Center by calling 1500-012

• Email:

[email protected] • Customer service attendants in the

nearest branches. Furthermore, branches will make a periodic report to the Head Office containing data of complaints and solution level.

b. Customer Complaint Resolution Mechanism through Customer Care, the Bank quickly responds to the complaints received and resolve them wisely. The Bank has formed Customer Care Department under the Directorate of Operations focusing on the handling and followingup of customer complaints. Customer complaints may be submitted through branches by completing customer complaints form regulated separately under the Bank’sinternal rule or customers can also submit their complaints through the Bank’s Call Center.

Mechanism to follow-up customer complaints is as follows: • The Bank has a standard in responding to

customer complaints 1 x 24 Hours. • Complaints may be communicated

through Call Center, Customer Care email and branches.

• Customer Care Department will respond to a customer complaint by informing that the complaints is already received and will be processed by the relevant unit.

• Customer Care Department will forward the customer complaints to the relevant units

• Furthermore, customer complaints are processed and settled by the relevant units. The relevant units may

101

berkomunikasi kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.

communicate directly with customers in the process of resolving the complaint.

102

KESIMPULAN Sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melakukan self assessment tentang praktik Good Corporate Governance selama tahun 2015. Dalam pelaksanaan self assessment, penilaian dilakukan terhadap faktor-faktor yang ditentukan olah Bank Indonesia/OJK sebagai wujud pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yang terdiri dari keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung-jawaban, kemandirian dan kewajaran. A. Governance Structure

Kekuatan pada Governance Structure antara lain sebagai berikut : 1. Terpenuhinya struktur atau komposisi

anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta komposisi anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Bank telah memiliki struktur organisasi yang telah disesuaikan dengan unit bisnis Bank sehingga untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi serta penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern.

2. Bank meningkatkan infrastruktur Core Banking System (Woori Global Standard System) salah satunya bertujuan untuk menyediakan sistem pelaporan yang memadai yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mentransparansikan laporan tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

3. Bank telah menerapkan Change Management, yaitu sebagai alat untuk menjembatani Culture Gap dalam menyampaikan ataupun menerima informasi, agar tercapai tujuan sesuai dengan visi dan misi Bank.

4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Dewan Komisaris, Direksi, Komite, Satuan Kerja Internal Audit, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja

CONCLUSION In accordance with the provisions of Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/DPNP dated April 29, 2014 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk conducted self assessment of practice Good Corporate Governance during 2015. In the implementation of self assessment, assessment was conducted the factors that determined by Bank Indonesia/FSA (OJK) as form of implementation corporate governance principles, which consisted of transparency, accountability, responbility, independence and fairness. A. Governance Structure

The strength of the Governance Structure are as follows: 1. Fulfillment of the structure or

composition of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the composition of the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Nomination and Remuneration Committee. The Bank has an organizational structure that has been adapted to the Bank's business units so as to support the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the implementation of risk management and internal control.

2. Bank increased infrastructure Core Banking System (Woori Global Standard System) one of which aims to provide adequate reporting system tailored to the needs of reporting in accordance with applicable regulations and mentransparansikan the report in accordance with the provisions stipulated.

3. The Bank has implemented Change Management, namely as a tool to bridge the Culture Gap in delivering or receiving information, in order to achieve objectives in line with the vision and mission of the Bank.

4. Implementation of duties and responsibilities of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Internal Audit Unit,

103

Manajemen Risiko telah memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance, berjalan dengan efektif.

Kelemahan pada Governance Structure :

Bank telah memiliki sistem informasi dan sumber daya manusia yang baik, namun Bank harus terus berupaya menciptakan sinergi antara sistem informasi dengan kualitas sumber daya manusia agar berjalan secara optimal sehingga mampu mengikuti perkembangan kompleksitas usaha Bank.

B. Governance Process

Kekuatan pada Governance Process antara lain sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dengan melakukan rapat rutin bersama Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi untuk mendukung pelaksanaan tugas Direksi. Komisaris memberikan masukan kepada Direksi yang telah dituangkan kedalam memo.

2. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Komite telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Dalam meminimalkan Risiko Kepatuhan, Bank menjalankan program Compliance Training di setiap bulan kepada seluruh cabang di Indonesia dan sosialisasi terkait pentingnya risk awareness.

4. Bank berupaya untuk memastikan

bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan melakukan uji kepatuhan terhadap kebijakan yang akan atau telah dikeluarkan agar ketentuan internal yang terbit tidak bertentangan dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dengan memberikan reminder atas kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal agar terhindar

Compliance Unit and the Risk Management Unit has fulfilled the principles of good corporate governance, effective.

Weaknesses in Governance Structure:

The Bank has information systems and human resources are good, but the Bank must continue to strive to create synergies between information systems with the quality of human resources in order to run optimally so as to follow the development of the Bank's complexity.

B. Governance Process

Strength in the Governance Process are as follows: 1. Board of Commissioners to supervise

the performance of duties and responsibilities of the Board of Directors to carry out regular joint meetings of Directors and advises the Board of Directors to facilitate the task of Directors. Commissioner provide input to the Board of Directors that has been poured into the memo.

2. Organizing meetings of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Committee in accordance with applicable regulations.

3. In minimizing Compliance Risk, Bank

Compliance Training program run in every month to all branches in Indonesia and socialization about the importance of risk awareness.

4. The Bank seeks to ensure that all

policies, regulations, systems and procedures, as well as business activities conducted by the Bank in accordance with the provisions of Bank Indonesia / FSA (OJK) and legislation applicable to test compliance with the policies that will be or have been issued to published internal regulations do not conflict with the provisions of Bank Indonesia, the Financial Services Authority and the legislation in force and to provide a reminder of the obligation of reporting to external parties in order to avoid non-compliance or delays in delivery.

104

dari ketidakpatuhan ataupun keterlambatan dalam penyampaian.

5. Bank telah menyusun, menyampaikan

dan mempublikasikan laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dengan isi dan cakupan sesuai dengan PBI No. 8/4/PBI/2006 beserta perubahannya PBI No. 8/14/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

6. Direksi berupaya untuk melaksanakan

Rencana Bisnis Bank (RBB) secara efektif. Sampai dengan posisi Desember tahun 2015, Bank memiliki pencapaian laba bersih 130%, melebihi pencapaian dari target Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan.

Kelemahan pada Governance Process: 1. Tidak terdapat intervensi dari pemilik

terhadap pelaksanaan tugas Direksi yang menyebabkan kegiatan operasional terganggu ataupun yang menyebabkan kerugian Bank. Namun, PSP (Pemegang Saham Pengendali) masih memberikan opini atas pemberian fasilitas kredit diatas jumlah tertentu terkait dengan debitur yang perusahaan induknya menjadi nasabah di Woori Bank Korea dan kedepannya akan diterapkan sesuai prinsip Good Corporate Governance.

2. Bank terus berupaya untuk

memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang dibuat Bank kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, dan terus dilakukan perbaikan guna meningkatkan budaya patuh.

C. Governance Outcome

Kekuatan pada Governance Outcome antara lain sebagai berikut : 1. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan

Direksi telah mengungkapkan kepemilikan saham, hubungan keuangan dan hubungan keluarga, remunerasi dan fasilitas lain, serta share option yang dimiliki dalam laporan pelaksanaan Good Corporate Governance yang dipublikasikan melalui website Bank dan

5. The Bank has prepared, delivered and published the report Implementation of Good Corporate Governance with the content and scope in accordance with PBI No. 8/4 / PBI / 2006 and amendments PBI 8/14 / PBI / 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia on Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks.

6. The Board of Directors seeks to implement the Business Plan (RBB) effectively. Up to December 2015, the Bank had a net profit of 130%, surpassing the achievement of the Bank's Business Plan targets have been set.

Weakness in the Governance Process: 1. There is no intervention from the

owner of the workings of the Board of Directors that causes disturbed or operational activities that cause harm Bank. However, PSP (Controller Shareholder) still provide an opinion on the provision of credit facilities above a certain amount associated with the debtor's parent company as a customer at Woori Bank of Korea and the future will be implemented according to the principles of Good Corporate Governance.

2. The Bank continually strives to ensure compliance with the commitments made by the Bank to Bank Indonesia / Financial Services Authority (OJK), and continued improvements in order to improve the culture of adherent.

C. Governance Outcome

Strength in Governance Outcome are as follows: 1. All members of the Board of

Commissioners and Board of Directors have expressed shareholdings, financial relations and family relations, remuneration and other facilities, as well as share options held in Good Corporate Governance implementation report published by the Bank's website and distributed to all shareholders and

105

didistribusikan kepada seluruh pemegang saham dan kepada pihak-pihak lain sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku.

2. Setiap karyawan yang telah menjabat sebagai supervisor wajib mengikuti sertifikasi perbankan yang diselenggarakan oleh pihak ekstern dan dilakukan refreshment sertifikasi bagi setiap karyawan yang telah mendapatkan sertifikasi dari lembaga sertifikasi yang telah ditunjuk oleh Bank sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Anggota Dewan Komisaris, anggota

Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan rapat sesuai ketentuan.

4. Dalam upaya meningkatkan infrastruktur khususnya terkait IT, Bank sedang dalam proses pengembangan Core banking System (Woori Global Standard System).

Kelemahan pada Governance Outcome :

Rencana strategis Bank perlu didukung dengan penyiapan infrastruktur yang memadai, agar target Rencana Bisnis Bank dapat tercapai.

to other parties as defined by the applicable regulations.

2. Any employee who has served as a banking supervisor must attend certification held by external parties and do refreshment certification for each employee who has been certified by a certification body that has been designated by the Bank in accordance with prevailing regulations.

3. Members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and the Nomination and Remuneration Committee has organized a meeting in accordance with provisions.

4. In an effort to improve infrastructure, particularly related to IT, the Bank is in the process of development of the Core Banking System (Woori Global Standard System).

Weaknesses in Governance Outcome:

The Bank's strategic plan needs to be supported by adequate infrastructure setup, so that the Bank's Business Plan targets can be achieved.

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance

Self Assessment Good Corporate Governance Result

Peringkat

Rating

Definisi Peringkat

Rating Definition

2 Baik / Good

Sesuai hasil self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance di PT Bank Woori Saudara Indonesia

1906, Tbk untuk periode tahun 2015 secara umum memiliki peringkat “BAIK”.

According to the results of self assessment the implementation of Good Corporate Governance at PT Bank

Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk for a period of 2015 in general have a rating of “GOOD”.