praktik peradilan tata negara

10
PRAKTIK PERADILAN TATA NEGARA Tahegga Primananda Alfath, S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Narotama Surabaya Tahun 2014

Upload: hubert

Post on 22-Feb-2016

65 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Praktik Peradilan tata negara. Tahegga Primananda Alfath , S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Narotama Surabaya Tahun 2014. P engantar. Hadirnya Mahkamah Konstitusi , sesudah reformasi , menjadi babak baru perkembangan praktik hukum tata Negara di Indonesia. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Praktik Peradilan tata negara

PRAKTIK PERADILAN TATA

NEGARATahegga Primananda Alfath, S.H., M.H.

Fakultas Hukum Universitas Narotama SurabayaTahun 2014

Page 2: Praktik Peradilan tata negara

Pengantar• Hadirnya Mahkamah Konstitusi, sesudah reformasi, menjadi babak baru

perkembangan praktik hukum tata Negara di Indonesia.• Mahkamah Konstitusi diatur dalam Pasal 24C ayat (1) UUD NRI 1945,

sehingga tersedialah lahan praktib beracara di pengadilan bagi ilmu hukum tata Negara• Bidang kajian yang semula bersifat teoritis-politis berkembang menjadi

bidang kajian yang dapat dipraktikkan di pengadilan dengan orientasi juristic.• Mahkamah Konstitusi memiliki fungsi sebagai pengawal demokrasi dan

konstitusi (the guardian of democracy and the constitution) ataupun sebagai penjaga atau perlindung hak konstitusional warganegara (the protector of the constitutional rights)

Page 3: Praktik Peradilan tata negara

Kedudukan, Fungsi, dan Wewenang Mahkamah Konstitusi RI• Kedudukan Mahkamah Konstitusi adalah sebagai salah satu pelaku kekuasaan

kehakiman, hal tersebut berdasarkan Pasal 24 ayat (2) UUD NRI 1945.• MK adalah lembaga peradilan yang dibentuk untuk menegakkan hukum dan

keadilan dalam lingkup wewenang yang dimiliki • Tugas dan fungsi MK adalah menangani perkara ketatanegaraan atau perkara

konstitusional tertentu dalam rangka menjaga konstitusi agar dilaksanakan secaar bertanggungjawab sesuai dengan kehendak rakyat dan cita-cita demokrasi. Selain itu keberadaan MK dimaksudkan sebagai koreksi terhadap pengalaman ketatanegaraan yang ditimbulkan oleh tafsir ganda atas konstitusi. (Mukhtie Fadjar, 2006)

• Fungsi tersebut dijalankan melalui wewenang yang dimiliki MK, yaitu memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tertentu berdasarkan pertimbangan konstitusional.

Page 4: Praktik Peradilan tata negara

Lanjutan..Terdapat 5 (lima) fungsi yang melekat pada keberadaan MK dan dilaksanakan melalui wewenangnya, yaitu:1. Sebagai pengawal konstitusi (the guardian of the constitution)2. Sebagai penafsir final konstitusi (the final interpreter of the constitution)3. Sebagai pelindung hak asasi manusia (the protector of the human rights)4. Sebagai pelindung hak konstitusional warga Negara (the protector of the citizen

constitutional rights)5. Sebagai pelindung demokrasi (the protector of democracy)

Page 5: Praktik Peradilan tata negara

Wewenang dan Kewajiban MK dalam Pasal 24c Ayat (1) dan ayat (2) UUD NRI 1945

Wewenang MK1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar2. Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan

oleh Undang-Undang Dasar3. Memutus pembubaran partai politik4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum

Kewajiban MK5. Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran hukum

yang dilakukan oleh presiden dan/ atau wakil presiden menurut Undang-Undang Dasar.

Page 6: Praktik Peradilan tata negara

Pengujian Undang-Undang terhadap Undang Undang Dasar • UU terhadap UUD diuji oleh hakim pada mahkamah konstitusi (constitutional court),

sedangkan peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap UU diuji oleh hakim Mahakamah Agung (Supreme Court)

• Jimly Asshiddiqie membedakan jika pengujian itu dilakukan terhadap norma hukum yang bersifat abstrak dan umum secara a posteriori, maka pengujian tersebut dapat disebut sebagai judicial review, akan tetapi jika ukuran pengujian itu dilakukan dengan menggunakan konstitusi sebagai alat pengukur, maka disebut constitutional review, yaitu pengujian mengenai kosntitusionalitas dari norma hukum yang sedang diuji (judicial review on the constitutionally of law).

• Judicial review merupakan upaya pengujian oleh lembaga judicial terhadap produk hukum yang diterapkan oleh cabang kekuasaan legislative, eksekutif, ataupun yudikatif dalam rangka penerapan prinsip check and balances berdasarkan system pemisahan kekuasaan Negara (separatioan power)

Page 7: Praktik Peradilan tata negara

Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar• Penyebab lembaga-lembaga Negara dapat bersengketa adalah, dalam system

ketatanegaraan yang diadopsikan dalam UUD NRI 1945, mekanisme hubungan antar lembaga Negara bersifat horizontal, tidak lagi bersifat vertical. Jika sebelumnya kita mengenal adanya lembaga tinggi dan lembaga tertinggi Negara. Maka sekarang tidak lagi lembaga tertinggi Negara. MPR bukan lagi lembaga yang paling kedudukannya dalam bangunan struktur ketatanegaraan Indonesia, melainkan sederajat dengan lembaga-lembaga konstituional lainnya, yaitu, Presiden, DPR, DPD, MK, MA dan BPK. (Jimly Asshiddiqie, 2005)

• Perkara sengketa kewenangan konstitusional lembaga Negara merupakan perkara yang pemohonnya adalah lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD NRI 1945 yang mempunyai kepentingan langsung terhadap kewenangan yang dipersengketakan.

Page 8: Praktik Peradilan tata negara

Memutus pembubaran partai politik

• Pada umumnya tujuan ketentuan pembubaran partai politik adalah untuk melindungi

1. Demokrasi2. Konstitusi3. Kedaulatan Negara4. Keamanan Negara5. Ideologi NegaraPerlindungan terhadap demokrasi dimaksudkan agar tatanan demokrasi yang sedang berjalan tidak rusak dan digantikan dengan system lain yang tidak demokrasi . Pemerintah demokrasi harus mencegah bentu-bentuk yang mengancam demokrasi

Page 9: Praktik Peradilan tata negara

Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum

• Perkembangan bentuk perselisihan pemilu di MK tidak sekedar terkait penentuan angka-angka hasil pemilu yang diperoleh peserta pemilu, melainkan juga terkait kualitas pelaksanaan pemilu.

• MK juga menilai substansi pelaksanaan pemilu, akan dilihat pelaksanaan pemilu sudah mampu mengejahwantahkan asas-asas pemilu LUBER dan JURDIL

• Apabila pemilu bermasalah maka MK dapat memerintahkan penyelanggara pemilu untuk melakukan penghitungan suara ulang atau pemungutan suara (pemilu) ulang.

Page 10: Praktik Peradilan tata negara

Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh

presiden dan/ atau wakil presiden menurut Undang-Undang Dasar

• Berdasarkan Pasal 7A dan Pasal 7B UUD NRI 1945 dapat diketahui bahwa proses pemberhentian Presiden/ Wakil Presiden melalui tiga tahapan, yaitu tahapan di DPR, tahapan di MK, dan tahapan di MPR.

• Tahapan di MK, apabila pendapat dari DPR tentang pelanggaran hukum yang dilakukan oleh presiden dan/ atau wakil presiden telah disetujui , DPR selanjutnya mengajukan pendapat tersebut kepada MK yang akan memeriksa, mengadili, dan memutus dengan seadil-adilnya dalam waktu 90 hari. MK dalam hal ini dapat memutuskan pendapat DPR terbukti atau tidak.