praktik manajemen sumberdaya manusia dalam konteks globalisasi

Upload: fabryan-gunaldi

Post on 03-Mar-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Praktik Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam Konteks Globalisasi

    1/5

    Praktik Manajemen Sumberdaya Manusia dalam Konteks Globalisasi: Sebuah

    Tinjauan Rerangka Konseptual

    ABSTRAKSI

    Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu atau

    organisasi. Globalisasi menyebabkan batas-batas antar negara dan bangsa di dunia menjadi

    kabur. Setiap orang dapat menjadi bagian dari negara dan bangsa lain di dunia dengan cepat.Organisasi sebagai bagian dari komunitas global tidak dapat menghindar dari dampak

    globalisasi. Globalisasi menyebabkan perubahan paradigma riset dan praktik MSDM.

    Perubahan tersebut meliputi perubahan agenda riset MSDM dalam konteks global!

    manajemen keberagaman! dinamika konteks perubahan global dan hubungan tenaga kerja

    dalam konteks globalisasi. "rtikel ini bertujuan menjelaskan perkembangan konsep! riset dan

    praktik MSDM dalam konteks global yang meliputi agenda utama riset MSDM dalam

    konteks global! rerangka konseptual manajemen keberagaman dalam perspektif global!

    rerangka konseptual pengembangan riset MSDM antar negara dalam konteks globalisasi dan

    dampak globalisasi terhadap hubungan tenaga kerja.

    Kata kuni:manajemen keberagaman, model kontekstual, strategic MSDM, riset MSDM

    dan hubungan tenaga kerja.

    S!M Indonesia dalam Persaingan GlobalSumberdaya manusia #SDM$ merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi!

    yakni bagaimana menciptakan

    SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam

    persaingan global yang selama ini kitaabaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal

    penting menyangkut kondisi SDM %ndonesia! yaitu

    Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. &umlah

    angkatan kerja nasional padakrisis ekonomi tahun pertama #'(()$ sekitar (*!+, juta orang!sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar )+!+ juta orang dan ada sekitar

    !/ juta orang penganggur terbuka #open unemployment$. "ngka ini meningkat terus selama

    krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar ) juta.

    0edua! tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan

    angkatan kerja %ndonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar ,!* 1. 0edua

    masalah tersebut menunjukkan bah2a ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya

    kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.

    3esunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini

    mengakibatkan rendahnya kesempatankerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.

    Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat.Sampai dengan tahun */// ada sekitar *!, juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi.

    0esempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak

    semakin banyak angka pengangguran sarjana di %ndonesia.

    Menurut catatan Direktorat &enderal Pendidikan 4inggi #Ditjen Dikti$ Depdiknas angka

    pengangguran sarjana di %ndonesia lebih dari ,//./// orang.

    5enomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut

    bertanggungja2ab. 5enomena enganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi!

    karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung

    kemampuan 2irausaha mahasis2a.

    Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini

    kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. %tu sebabnya keberhasilan

  • 7/26/2019 Praktik Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam Konteks Globalisasi

    2/5

    pembangunan yang selama ,* tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata +1!

    hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif #hutan! dan hasil tambang$! arus

    modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian! bukan berasal dari

    kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. 0eterpurukan ekonomi nasional

    yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari

    rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi global.0enyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa %ndonesia untuk kembali memperbaiki

    kesalahan pada masa lalu.

    6endahnya alokasi "P78 untuk sektor pendidikan 9 tidak lebih dari '*1 9 pada peme-

    rintahan di era reformasi. %ni menunjukkan bah2a belum ada perhatian serius dari pemerintah

    pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik tingkat pusat

    maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas. Sekarang bukan saatnya

    lagi %ndonesia membangun perekonomian dengan kekuatan asing. 4api sudah seharusnya

    bangsa %ndonesia secara benar dan tepat memanfaatkan potensi sumberdaya daya yang

    dimiliki #resources base$ dengan kemampuan SDM yang tinggi sebagai kekuatan dalam

    membangun perekonomian nasional. Orang tidak bekerja alias pengangguran merupakanmasalah bangsa yang tidak pernah selesai. "da tiga hambatan yang

    menjadi alasan kenapa orang tidak bekerja! yaitu hambatan kultural! kurikulum sekolah! dan

    pasar kerja.:ambatan kultural yang dimaksud adalah menyangkut budaya dan etos kerja.

    Sementara yang menjadi masalah dari kurikulum sekolah adalah belum adanya standar baku

    kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembangkan

    kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sedangkan hambatan pasar

    kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan

    pasar kerja.

    ;konomi abad ke-*'! yang ditandai dengan globalisasi ekonomi! merupakan suatu proses

    kegiatan ekonomi dan perdagangan! di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu

    kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

    Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa %ndonesia menuntut adanya efisiensi dan

    daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional

    dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. %ndonesia dalam kancah persaingan

    global menurut atau terendah dari

    seluruh negara yang diteliti! di ba2ah Singapura #)$! Malaysia #,>$! =ina #,$! 5ilipina #,)$!

    dan 4hailand #>/$. Per2ujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang akan dihadapi bangsa

    %ndonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk

    berikut Produksi! di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara! dengan sasaran agar

    biaya produksi menjadi lebih rendah. :al ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah!

    tarif bea masuk yang murah! infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha danpolitik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

    Pembiayaan.

    Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi

    #baik dalam

    bentuk portofolio ataupun langsung$ di semua negara di dunia. Sebagai contoh! P4 4elkom

    dalam memperbanyak satuan sambungan telepon! atau P4 &asa Marga dalam memperluas

    jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola 7O4 #build-operate-

    transfer$ bersama mitrausaha dari mancanegara. 4enaga kerja. Perusahaan global akan

    mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya! seperti penggunaan

    staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasionaldan?atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human

  • 7/26/2019 Praktik Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam Konteks Globalisasi

    3/5

    movement akan semakin mudah dan bebas. &aringan informasi. Masyarakat suatu negara

    dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena

    kemajuan teknologi! antara lain melalui 4@! radio! media cetak dan lain-lain. Dengan

    jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai

    belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh 05=! :oka :oka 7ento! Mac

    Donald! dll melanda pasar di mana-mana. "kibatnya selera masyarakat dunia Abaikyang berdomisili di kota maupun di desaA menuju pada selera global.

    Perdagangan. :al ini ter2ujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta

    penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan

    persaingan menjadi semakin ketat dan fair. 7ahkan! transaksi menjadi semakin cepat karena

    Bless papersCdocuments dalam perdagangan! tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi

    telekomunikasi yang semakin canggih.

    Dengan kegiatan bisnis korporasi #bisnis corporate$ di atas dapat dikatakan bah2a globalisasi

    mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antarnegara melalui peningkatan

    volume dan keragaman transaksi antarnegara #cross-border transactions$ dalam bentuk

    barang dan jasa! aliran dana internasional #international capital flo2s$! pergerakan tenaga

    kerja #human movement$ dan penyebaran teknologi informasi yang cepat. Sehingga secarasederhana dapat dikemukakan bah2a globalisasi secara hampir pasti telah merupakan salah

    satu kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap bangsa! masyarakat! kehidupan manusia!

    lingkungan kerja dan kegiatan bisnis corporate di %ndonesia. 0ekuatan ekonomi global

    menyebabkan bisnis korporasi perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan

    strategi usaha serta melandaskan strategi manajemennya dengan basis entrepreneurship! cost

    efficiency dan competitive advantages. Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin

    terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan.

    4anpa dibekali kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi niscaya produk suatu negara!

    termasuk produk %ndonesia! tidak akan mampu menembus pasar internasional. 7ahkan

    masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Dengan kata lain! dalam

    pasar yang bersaing! keunggulan kompetitif #competitive advantage$ merupakan faktor yang

    desisif dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu! upaya meningkatkan daya

    saing dan membangun keunggulan kompetitif bagi produk %ndonesia tidak dapat ditunda-

    tunda lagi dan sudah selayaknya menjadi perhatian

    berbagai kalangan! bukan saja bagi para pelaku bisnis itu sendiri tetapi juga bagi aparat

    birokrasi! berbagai organisasi dan anggota masyarakat yang merupakan lingkungan kerja dari

    bisnis corporate.

    6ealitas globalisasi yang demikian memba2a sejumlah implikasi bagi pengembangan SDM

    di %ndonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi. Daya saing ekonomi

    akan ter2ujud bila didukung oleh SDM yang handal. Entuk menciptakan SDM berkualitasdan handal yang diperlukan adalah pendidikan. Sebab dalam hal ini pendidikan dianggap

    sebagai mekanisme kelembagaan pokok dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan.

    Pendidikan merupakan kegiatan investasi di mana pembangunan ekonomi sangat

    berkepentingan. Sebab bagaimanapun pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM

    yang unggul baik dalam kapasitas penguasaan %P4;0 maupun sikap mental! sehingga dapat

    menjadi subyek atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi!

    penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu

    dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu

    kualitas SDM melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.

    Salah satu problem struktural yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah bah2a

    pendidikan merupakan subordinasi dari pembangunan ekonomi. Pada era sebelum reformasipembangunan dengan pendekatan fisik begitu dominan. :al ini sejalan dengan kuatnya

  • 7/26/2019 Praktik Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam Konteks Globalisasi

    4/5

    orientasi pertumbuhan ekonomi. @isi pembangunan yang demikian kurang kondusif bagi

    pengembangan SDM! sehingga pendekatan fisik melalui pembangunan sarana dan prasarana

    pendidikan tidak diimbangi dengan tolok ukur kualitatif atau mutu pendidikan.

    Problem utama dalam pembangunan sumberdaya manusia adalah terjadinya missalocation of

    human resources. Pada era sebelum reformasi! pasar tenaga kerja mengikuti aliran ekonomi

    konglomeratif. Di mana tenaga kerja yang ada cenderung memasuki dunia kerja yangbercorak konglomeratif yaitu mulai dari sektor industri manufaktur sampai dengan

    perbankan. Dengan begitu! dunia pendidikan akhirnya masuk dalam kemelut ekonomi politik!

    yakni terjadinya kesenjangan ekonomi yang diakselerasi struktur pasar yang masih

    terdistorsi. 0enyataan menunjukkan banyak lulusan terbaik pendidikan masuk ke sektor-

    sektor ekonomi yang justru bukannya memecahkan masalah ekonomi! tapi malah

    memperkuat proses konsentrasi ekonomi dan konglomerasi! yang mempertajam kesenjangan

    ekonomi. :al ini terjadi karena visi SDM terbatas pada struktur pasar yang sudah ada dan

    belum sanggup menciptakan pasar sendiri! karena kondisi makro ekonomi yang memang

    belum kondusif untuk itu. Di sinilah dapat disadari bah2a visi pengembangan SDM melalui

    pendidikan terkait dengan kondisi ekonomi politik yang

    diciptakan pemerintah. Sementara pada pascareformasi belum ada proses egalitarianismeSDM yang dibutuhkan oleh struktur bangsa yang dapat memperkuat kemandirian bang sa.

    Pada era reformasi yang terjadi barulah relatif tercipta reformasi politik dan belum terjadi

    reformasi ekonomi yang substansial terutama dalam memecahkan problem struktural seperti

    telah diuraikan di atas. Sistem politik multipartai yang telah terjadi de2asa ini justru

    menciptakan oligarki partai untuk mempertahankan kekuasaan. Pemilu '((( yang konon

    merupakan pemilu paling demokratis telah menciptakan oligarki

    politik dan ekonomi. Oligarki ini justru bisa menjadi alasan mengelak terhadap

    pertanggungja2aban setiap kegagalan pembangunan.

    Dengan demikian! pada era reformasi de2asa ini! alokasi SDM masih belum mampu

    mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang telah tercipta

    sejak pemerintahan masa lalu. Sementara di sisi lain %ndonesia kekurangan berbagai keahlian

    untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi. Pertanyaannya sekarang adalah bah2a

    keterlibatan %ndonesia pada liberalisasi perdagangan model "54"! "P;= dan

  • 7/26/2019 Praktik Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam Konteks Globalisasi

    5/5

    ketergantungan kepada utang luar negeri! teknologi! dan manajemen asing. Sebab SDM yang

    diciptakan dalam kerangka mikro hanya semakin memperkuat proses ketergantungan

    tersebut.

    7angsa %ndonesia sebagai negara yang kaya akan SD"! memiliki posisi 2ilayah yang

    strategis #geo strategis$! yakni sebagai negara kepulauan dengan luas laut *C, dari luas total

    2ilayahH namun tidak mampu mengembalikan manfaat sumber kekayaan yang dimilikikepada rakyat. :al ini karena strategi pembangunan yang diciptakan tidak membangkitkan

    local genuin. ang terjadi adalah sumber kekayaan alam %ndonesia semakin mendalam

    dikuasai oleh asing. Sebab meskipun andaikata bangsa ini juga telah mampu menciptakan

    SDM yang kualifaid terhadap semua level %P4;0! namun apabila kebijakan ekonomi yang

    diciptakan tidak berbasis pada sumberdaya yang dimiliki #resources base$! maka

    ketergantungan ke luar akan tetap berlanjut dan semakin dalam. Oleh karena itu harus ada

    shifting paradimn! agar proses pembangunan mampu mendorong terbentuknya berbagai

    keahlian yang bisa mengolah SD" dan bisa semakin memandirikan struktur ekonomi bangsa.

    Supaya visi tersebut pun terjadi di berbagai daerah! maka harus ada koreksi total kebijakan

    pembangunan di tingkat makro dengan berbasiskan

    kepada pluralitas daerah. Dengan demikian harapannya akan tercipta SDM yang mampumemperjuangkan kebutuhan dan penguatan masyarakat lokal. 0arena untuk apa SDM

    diciptakan kalau hanya akan menjadi perpanjangan sistem kapitalisme global dengan

    mengorbankan kepentingan lokal dan nasional.