prak 2_pembersihan, sortasi, dan grading

9
Pembersihan, Sortasi, dan Grading A. Teori Singkat Bahan hasil pertanian yang telah dipanen tidak dapat diolah langsung menjadi suatu bahan jadi. Terdapat beberapa tahap hingga bahan tersebut siap dilakukan pengolahan tahap berikutnya. Tahap yang perlu dilakukan untuk bahan hasil pertanian ini adalah pembersihan, sortasi, dan grading. Istilah sortasi dalam kamus bahasa indonesia dikenal dengan istilah menyotir yang berarti memilah (yang diperlukan dan mengeluarkan yang tidak diperlukan dan sebagainya. Pengertian tersebut sesuai dengan pengertian the freedictionary yang menjelaskan bahwa sortasi adalah mengklasifikasi atau memisahkan dari bahan lain. Sementara itu menurut Afrianto, dkk (2008), sortasi adalah pemisahan komoditi selama dalam aliran komoditas, misalnya sortasi di lokasi pemanenan yang didasarkan pada jenis, ukuran yang diminta pasar. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa pengertian sortasi adalah serangkaian kegiatan memisahkan bahan dengan berbagai cara untuk mendapatkan bahan sesuai dengan kriteria tertentu. Grading merupakan pemisahan bahan pangan ke dalam beberapa katagori berdasarkan mutunya. Standar grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yang meliputi komoditas, kelas grade kualitasnya dan atribut yang digunakan dalam penetapan standar grade tersebut seperti: warna, ukuran, tingkat kematangan, bentuk, tekstur, dan bebas tidaknya dari kerusakan seperti kebusukan, penyakit, dan kerusakan akibat Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan Pangan Universitas Sahid Jakarta 2015 Page 1

Upload: jeanette-thsvintania

Post on 13-Apr-2016

209 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

Praktikum satuan operasi dan keteknikan pangan, Cara kerja pembersihan; sortasi; dan grading pada sayuran singkong dan kangkung, Dapat mengetahui alat apa saja yang digunakan dalam sortasi dan grading, Pembahasan hasil praktikum mengenai sortasi dan grading sayuran singkong dan kangkung,

TRANSCRIPT

Page 1: Prak 2_Pembersihan, Sortasi, Dan Grading

Pembersihan, Sortasi, dan Grading

A. Teori Singkat

Bahan hasil pertanian yang telah dipanen tidak dapat diolah langsung menjadi suatu

bahan jadi. Terdapat beberapa tahap hingga bahan tersebut siap dilakukan pengolahan

tahap berikutnya. Tahap yang perlu dilakukan untuk bahan hasil pertanian ini adalah

pembersihan, sortasi, dan grading.

Istilah sortasi dalam kamus bahasa indonesia dikenal dengan istilah menyotir yang

berarti memilah (yang diperlukan dan mengeluarkan yang tidak diperlukan dan

sebagainya. Pengertian tersebut sesuai dengan pengertian the freedictionary yang

menjelaskan bahwa sortasi adalah mengklasifikasi atau memisahkan dari bahan lain.

Sementara itu menurut Afrianto, dkk (2008), sortasi adalah pemisahan komoditi selama

dalam aliran komoditas, misalnya sortasi di lokasi pemanenan yang didasarkan pada

jenis, ukuran yang diminta pasar. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa

pengertian sortasi adalah serangkaian kegiatan memisahkan bahan dengan berbagai cara

untuk mendapatkan bahan sesuai dengan kriteria tertentu.

Grading merupakan pemisahan bahan pangan ke dalam beberapa katagori

berdasarkan mutunya. Standar grade bahan meliputi tiga hal atau parameter yang meliputi

komoditas, kelas grade kualitasnya dan atribut yang digunakan dalam penetapan standar

grade tersebut seperti: warna, ukuran, tingkat kematangan, bentuk, tekstur, dan bebas

tidaknya dari kerusakan seperti kebusukan, penyakit, dan kerusakan akibat benturan fisik,

aroma dan cita rasa, bebas dari kontaminasi, bebas dari bagian yang tidak perlu sesuai

standar. Setiap jenis sayur dan buah dapat diperingkat berdasarkan satu atau beberapa

kriteria di atas (Frida.2014).

Pembersihan dilakukan setelah proses sortasi dan grading. Menurut Rusendi, Dadi,

dkk. 2014, Pembersihan dalam penanganan hasil pertanian adalah mengeluarkan atau

memindahkan benda asing (kotoran) dan bahan-bahan yang tidak diinginkan dari bahan

utama (produk yang diinginkan). Perbersihan bertujuan untuk menghilangkan kotoran-

kotoran yang menempel pada hasil pertanian. Kebersihan sangat mempengaruhi

kenampakan. Secara umum, pembersihan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dry

Method dan wet Method. Pembersihan dengan dry method, diantaranya meliputi

penyaringan dan pemungutan dengan tangan. Sementara dengan wet method, diantaranya

meliputi perendaman, water sprays, rotary drum, brush washer, shuffle or ahaker washer.

Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan PanganUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 1

Page 2: Prak 2_Pembersihan, Sortasi, Dan Grading

B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui prinsip kerja pembersihan, sortasi dan grading,

dan memperoleh bahan pangan yang dikehendaki yaitu yang baik dan tidak cacat.

C. Alat dan Bahan

Alat

1. Baskom

2. Timbangan

3. Penampah

4. Bak pencucian

Bahan

1. Daun Singkong

2. Daun Kangkung

D. Cara Kerja

1. Timbang bahan pangan kemudian pisahkan dari benda-benda asing dan

kelompokkan berdasarkan ukuran.

2. Bersihkan bahan pangan dari kotoran yang menempel.

E. Data Pengamatan

Kelompok 2 (kelompok kami)

1) Berat Awal

Daun singkong = 240 gram

Daun kangkung = 260 gram

2) Sortasi

Daun singkong = 230 gram

Daun kangkung = 200 gram

3) Grading

Daun singkong

Berdasarkan ukuran batang kecil = 110 gram

Berdasarkan ukuran batang besar = 120 gram

Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan PanganUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 2

Page 3: Prak 2_Pembersihan, Sortasi, Dan Grading

Daun kangkung

Berdasarkan ukuran batang kecil = 90 gram

Berdasarkan ukuran batang besar = 110 gram

Kelompok 1

1) Berat Awal

Daun singkong = 350 gram

Daun kangkung = 290 gram

2) Sortasi

Daun singkong = 320 gram

Daun kangkung = 200 gram

3) Grading

Daun singkong

Berdasarkan ukuran batang kecil = 200 gram

Berdasarkan ukuran batang besar = 120 gram

Daun kangkung

Berdasarkan ukuran batang kecil = 40 gram

Berdasarkan ukuran batang besar = 160 gram

Hasil rata-rata sortasi antara kelompok 1 dan 2

Daun singkong =230 gram+320 gram

2=390 gram

Daun kangkung =200 gram+200 gram

2=200 gram

Gambar Keterangan

Daun/sayur singkong yang sudah di sortasi

dari benda-benda asing dan bahan pangan

yang rusak atau cacat.

Daun/sayur kangkung yang sudah di grading

berdasarkan ukurang batang yaitu batang

kecil dan batang besar.

Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan PanganUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 3

Page 4: Prak 2_Pembersihan, Sortasi, Dan Grading

F. Pembahasan

Sortasi dan grading merupakan kegiatan utama dalam usaha penanganan pasca panen

hasil pertanian, baik dalam keadaan segar maupun dalam keadaan yang lain. Hal ini

dikarenakan sortasi dan grading merupakan kegiatan awal dalam penanganan yang akan

menentukan keberhasilan proses penanganan selanjutnya.

Pada praktikum kali ini, kami di tuntut untuk memahami terlebih dahulu apa itu

pengertian atau definisi sortasi. Menurut Afrianto, dkk (2008), sortasi adalah pemisahan

komoditi selama dalam aliran komoditas, misalnya sortasi di lokasi pemanenan yang

didasarkan pada jenis, ukuran yang diminta pasar. Berdasarkan pengertian tersebut dapat

dijelaskan bahwa pengertian sortasi adalah serangkaian kegiatan memisahkan bahan

dengan berbagai cara untuk mendapatkan bahan sesuai dengan kriteria tertentu. Selain

memahami pengertian sortasi, kami juga perlu memahami grading, karena kegiatan yang

dilakukan pada kedua kegiatan tersebut ada kecenderungan mirip atau bahkan sama.

Menurut Frida (2012), grading merupakan pemisahan bahan pangan ke dalam

beberapa katagori berdasarkan mutunya. Standar grade bahan meliputi tiga hal atau

parameter yang meliputi komoditas, kelas grade kualitasnya dan atribut yang digunakan

dalam penetapan standar grade tersebut seperti: warna, ukuran, tingkat kematangan,

bentuk, tekstur, dan bebas tidaknya dari kerusakan seperti kebusukan, penyakit, dan

kerusakan akibat benturan fisik, aroma dan cita rasa, bebas dari kontaminasi, bebas dari

bagian yang tidak perlu sesuai standar.

Dari penjelasan di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa sortasi bertujuan untuk

memisahkan hasil panen yang baik dan yang jelek atau memisahkan benda lain yang

tidak diharapkan. Pengertian hasil panen yang baik adalah yang tidak mengalami

kesusakan fisik dan terlihat menarik. Sedangkan hasil panen yang jelek adalah hasil yang

telah mengalami kebusukan atau kerusakan fisik akibat penguapan atau serangan hama

dan penyakit.

Pada praktikum kali ini, kelompok kami memisahkan mana sayur/daun kangkung dan

singkong yang sudah rusak dalam arti layu, banyak gigitan serangga dan mana

sayur/daun kangkung dan singkong yang masih segar dan baik. Berat awal untuk

sayur/daun kangkung sebelum dilakukan sortasi adalah 260 gram kemudian setelah

dilakukan sortasi mengalami penyusutan akibat adanya beberapa sayur/daun yang

rusak/layu sehingga berat setelah dilakukan sortasi menjadi 200 gram. Sementara untuk

berat awal untuk sayur/daun singkong sebelum dilakukan sortasi adalah 240 gram

Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan PanganUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 4

Page 5: Prak 2_Pembersihan, Sortasi, Dan Grading

kemudian setelah dilakukan sortasi mengalami penyusutan akibat adanya beberapa

sayur/daun yang rusak/layu sehingga berat setelah dilakukan sortasi menjadi 230 gram.

Hasil ini pun kami lakukan pembandingan dengan kelompok lain guna untuk

mendapatkan rata-rata sortasi untuk sayur/daun singkong dan kangkung. Pada kelompok

1, berat awal untuk sayur/daun kangkung mereka sebelum dilakukan sortasi adalah 290

gram kemudian setelah mereka lakukan sortasi mengalami penyusutan juga sehingga

berat setelah dilakukan sortasi menjadi 200 gram. Sementara untuk berat awal untuk

sayur/daun singkong mereka sebelum dilakukan sortasi adalah 350 gram kemudian

setelah mereka lakukan sortasi mengalami penyusutan kembali sehingga berat setelah

dilakukan sortasi menjadi 320 gram. Dari hasil ini maka kami dapat mengetahui rata-rata

berat sayur/daun singkong dan kangkung yaitu

Daun singkong =230 gram+320 gram

2=390 gram

Daun kangkung =200 gram+200 gram

2=200 gram

Kemudian untuk grading dilakukan untuk mengelompokkan produk menjadi beberapa

kelas mutu/grade sesuai kriteria kelas mutu/grade masing-masing komoditas. Pada

praktikum kali ini pengolompokan didasarkan pada jenis ukuran batang besar dan kecil,

berikut ini adalah hasilnya sayur/daun singkong berdasarkan ukuran batang kecil adalah

110 gram sedangkan berdasarkan ukuran batang besar adalah 120 gram. Lalu sayur/daun

kangkung berdasarkan ukuran batang kecil adalah 90 gram dan berdasarkan ukuran

batang besar adalah 110 gram.

G. Kesimpulan dan Saran

Dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa sortasi

bertujuan untuk memisahkan hasil panen yang baik dan yang jelek atau memisahkan

benda lain yang tidak diharapkan. Sementara grading untuk mengelompokkan produk

menjadi beberapa kelas mutu/grade sesuai kriteria kelas mutu/grade masing-masing

komoditas.

Dengan demikian, berat rata-rata sortasi sayur/daun singkong kelompok kami dan

kelompok satu juga dapat diketahui yaitu 390 gram, sementara sayur/daun kangkung

adalah 200 gram. Kemudian untuk grading pengolompokan didasarkan pada jenis ukuran

batang besar dan kecil, berikut ini adalah hasilnya sayur/daun singkong berdasarkan

ukuran batang kecil adalah 110 gram sedangkan berdasarkan ukuran batang besar adalah

Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan PanganUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 5

Page 6: Prak 2_Pembersihan, Sortasi, Dan Grading

120 gram. Lalu sayur/daun kangkung berdasarkan ukuran batang kecil adalah 90 gram

dan berdasarkan ukuran batang besar adalah 110 gram.

Adapun saran dari kelompok kami untuk praktikum kedepan atau selanjutnya adalah

jenis bahan yang akan diamati sebisa mungkin lebih bervariasi agar antara kelompok satu

dengan yang lain tidak sama. Kemudian ketersedian alat seperti timbangan di

laboratorium lebih diperhatikan dalam hal ini diperbanyak, agar tidak terjadi proses

tunggu menunggu saat ingin menimbang.

Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan PanganUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 6

Page 7: Prak 2_Pembersihan, Sortasi, Dan Grading

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy. 2008. Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan Jilid II. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

Rusendi, Dandi dkk. 2014. Penuntun Praktikum Mk. Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Jatinangor. Universitas Padjajaran.

Sabariman, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan. Jakarta. Universitas Sahid.

Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan PanganUniversitas Sahid Jakarta 2015 Page 7