[ppt]kerangka untuk perikatan asuranseaa502.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/... ·...
TRANSCRIPT
Standar AuditYulazri M.Ak. CPA
Universitas Esa Unggul
1
Audit atas Laporan
Keuangan Historis
Pemeriksaan (Examination) atas Laporan
Keuangan Prospektif
Standar Auditing
Standar untuk Prakiraan dan
Proyeksi Keuangan
Tipe Perikatan Atestasi Lain
• Standar untuk Pelaporan Pengendalian Intern
• Perikatan Prosedur yang Disepakati Bersama
Perikatan Non Atestasi
• Standar Jasa Akuntansi dan Review
• Standar Jasa Konsultansi
Perikatan Atestasi
Perikatan (Engagement)
3
4
Summary of General Standards
(before 2013)
Generally Accepted Auditing StandardsGenerally Accepted Auditing Standards
General : 3General : 3
1. Adequate training1. Adequate training and proficiencyand proficiency2. Independence in2. Independence in mental attitudemental attitude3. Due professional3. Due professional carecare
Field Work : 3Field Work : 3
1. Proper planning1. Proper planning and supervisionand supervision2. Internal control2. Internal control understandingunderstanding3. Sufficient3. Sufficient competentcompetent evidenceevidence
Reporting : 4Reporting : 4
1. Statements prepared in1. Statements prepared in accordance with GAAPaccordance with GAAP2. Circumstances when2. Circumstances when GAAP not followedGAAP not followed3. Adequacy of disclosures3. Adequacy of disclosures4. Expression of opinion4. Expression of opinion on financial statementson financial statements
10 Pernyataan standar
5
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki memiliki keahlian dan pelatihan tekniskeahlian dan pelatihan teknis yang cukup yang cukup sebagai auditor.sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi (independence) dalam sikapindependensi (independence) dalam sikap harus harus dipertahankan oleh auditordipertahankan oleh auditor
Standar Umum (General Standards)
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya (due kemahiran profesionalnya (due profesional care)profesional care) dengan cermat dan seksama. dengan cermat dan seksama.
6
1. 1. Pekerjaan harus direncanakanPekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semstinya.digunakan asisten harus disupervisi dengan semstinya.
2. Pemahaman yang memadai atas 2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian struktur pengendalian internintern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.dilakukan.
Standar Pekerjaan Lapangan
3. 3. Bukti audit kompetenBukti audit kompeten yang memadai harus diperoleh yang memadai harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasidan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan hasil audit.pendapat atas laporan keuangan hasil audit.
Standar Auditing 7
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan 1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah telah disusun sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umumdisusun sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
2. Laporan harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip 2. Laporan harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi secara akuntansi secara konsisten diterapkankonsisten diterapkan dalam penyusunan laporan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang keuangan periode berjalan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnyaditerapkan dalam periode sebelumnya
Standar Pelaporan (Standard of reporting)
Standar Auditing 8
3. 3. Pengungkapan informasiPengungkapan informasi dalam laporan keuangan dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.dalam laporan audit.
4. Laporan audit harus 4. Laporan audit harus membuat pernyataan pendapatmembuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Standar Pelaporan
IFAC Code of Ethics for Professional Accountants
ISQCs 1-99 International Standards on Quality Control
Related ServicesFrameworkInternational Framework for Assurance Engagements
Audits and Reviews of Historical Financial Information
Assurance Engagements Other ThanAudits or Reviews of Historical Financial Information
ISAs 100-999International Standards
On Auditing
ISREs 2000-2699International Standards
On Review Engagements
IAPSs 1000-1999International Auditing Practice Statements
IREPSs 2700-2999Reserved for
International Review Engagement Practice
ISAEs 3000-3699International Standards
On Assurance Engagements
IAEPSs 3700-3999Reserved for
International Assurance Engagement Practice
Statements
ISRSs 4000-4699International Standards
On Related Services
IRSPSs 4700-4999Reserved for
International Related Services Practice
Statements9
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
(Kode Etik)
Standar Pengendalian
Mutu 1 (SPM 1)Kerangka untukPerikatan
Asurans(Kerangka)
Standar Audit (SA)
Standar Perikat
an Asurans
(SPA)
Standar Perikat
an Reviu (SPR)
Standar Jasa
Terkait (SJT)
10
Prinsip Umum dan Tanggung
Jawab
PenilaianRisiko danRespons terhadap
Risiko yangDinilai
Bukti Audit
Penggunaan Hasil Pekerjaan Pihak
Lain
Kesimpulan Audit dan Pelaporan
Area Khusus
SA 200SA 210SA 220SA 230SA 240SA 250SA 260SA 265
SA 300SA 315SA 320SA 330SA 402SA 450
SA 500SA 501SA 505SA 510SA 520SA 530SA 540SA 550SA 560SA 570
SA 600SA 610SA 620
SA 700SA 705SA 706
SA 720
SA 800SA 805SA 810
Standar Audit
SA 710
SA 580 1
1
17
18
19
Topics ISA Reference
1. Ethics, ISAs, and Quality Control ISQC 1, 200, 2202. Risk-Based Audit- Overview Multiple3. Internal Control- Purpose and Components 3154. Financial Statement Assertions 3155. Materiality and Audit Risk 3206. Risk Assessment Procedures 240, 3157. Responding to Assessed Risks 240, 300, 330, 5008. Further Audit Procedures 330, 505, 5209. Accounting Estimates 54010. Related Parties 550
Topics ISA Reference11. Subsequent Events 56012. Going Concern 57013. Audit Documentation ISQC 1, 220, 230, 240,
300, 315, 33014. Summary of Other ISA Requirements 250, 402, 501, 510,
600, 610, 620, 72015. Forming an Opinion on Financial Statements 700
22
23
24
25
26
27
Struktur SA:1.Pendahuluan2.Tujuan3.Definisi4.Ketentuan
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain SA mengharuskan auditoruntuk menggunaka
npertimbangan profesional and memelihara skeptisisme profesional dalam merencanakan dan melaksanakan audit atas laporan keuangan. SA mengharuskan auditor untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan independensi, yang berkaitan dengan perikatan audit atas laporan keuangan.
SA mengharuskan auditor memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima, dan oleh karena itu, memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan wajar yang mendasari opini auditor.
Auditor harus mematuhi seluruh SA yang relevan dengan
audit Auditor harus memiliki suatu pemahaman
tentang keseluruhan isi suatu SA, termasuk materi penerapan dan penjelasan lain.
Auditor tidak diperkenankan untuk menyatakan kepatuhannya terhadap SA dalam laporan auditor kecuali auditor telah mematuhi ketentuan SA 200 dan SA lain yang relevan
a. Dokumentasi auditb. Audit atas estimasi akuntansic. Evaluasi atas kesalahan penyajiand. Penggunaan pekerjaan pakar
auditore. Audit atas pihak berelasif. Komunikasi dengan Pihak
Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
g. Audit atas laporan keuangan grup
yang
SA mencakup berbagai ketentuan tambahan dokumentasi Prinsip yang mendasari untuk menentukan luasnya dokumentasi audit – untuk memungkinkan bagi seorang auditor yang berpengalaman dan tidak mempunyai hubungan dengan audit untuk dapat memahami:a.Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang dilaksanakan untuk mematuhi SA dan ketentuan lainnyab.Hasil dari pelaksanaan prosedur tersebutdan buktiyang didapat
profesional yang dibuat untuk mencapaikesimpulantersebut
c. Hal-hal signifikan yang timbul selamaaudit,
kesimpulanatas
hal tersebut, pertimbangan
Fokus tambahan – estimasi signifikan, estimasidenganketidakpastian estimasi yang
tinggia. Mengevaluasi asumsi alternatif atauhasil
dipertimbangkan oleh manajemenb. Mengevaluasi kewajaran asumsi yang
signifikan
yang
c. Menilai pertimbangan manajemen dan keputusan dalam membuat estimasi untuk melihat adanya indikator dari keberpihakan manajemen (management bias)
Fokus tambahan – pengevaluasian (1) dampakdarikesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit dan(2)kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi
a. Menentukan apakah strategi dan perencanaan audit secara keseluruhan perlu direvisi dengan adanya kesalahan penyajian yang diidentifikasi
b. Meminta manajemen untuk mengoreksi seluruh kesalahan penyajian yang diidentifikasi
c. Jika manajemen menolak, memahami alasannya dan dengan mempertimbangkan alasan tersebut, auditor mengevaluasi apakah telah terjadi kesalahan yang material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan
Fokus tambahan – Pakar manajemen dan pakar auditor Auditor diharuskan untuk memperoleh pemahaman
bidang keahlian pakar, untuk menentukan ruang lingkup dari pekerjaan pakar, untuk mengevaluasi hasil dari pekerjaan tersebut
Auditor harus mengevaluasi kompetensi, kapabilitasdan
objektivitas pakar Sifat, saat dan luas prosedur tergantung pada :a. Signifikansi atas hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan
pakarb. Pengalaman auditor tentangpekerjaan sebelumnya
yangdilakukan oleh pakar tersebutc. Dalam hal pakar auditor, apakah pakar tersebut menjadi
subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm auditor
Fokus tambahan – transaksi dengan pihak berelasi yang signifikan, pihak dengan pengaruh yang dominan, transaksi di luar kegiatan normal entitas Auditor diharuskan untuk waspada terhadap risiko kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan Auditor harus memahami rasional bisnis atas transaksi signifikan dan apakah transaksi tersebut telah diotorisasi dan disetujui degan tepat Auditor harus mengevaluasi apakah hubungan dan transaksi dengan pihak berelasi telah dicatat dan diungkapkan pada laporan keuangan secara tepat.
Fokus tambahan pada komunikasi dua arah antara auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
Auditor sekarang diharuskan untuk menilai “keefektifan” dan “ketepatan” proses komunikasi dua arah dan menentukan dampaknya terhadap penilaian risiko auditor
SA mencakup keharusan untuk mengomunikasikan hal- hal khusus ke pihak yang bertanggung Jawab atas tata Kelola
Prinsip-prinsip dasar Rekan perikatangrup
bertanggung jawabataspengarahan, pensupervisian, dan pelaksanaan
perikatan audit grup sesuai dengan standar profesional dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Rekan perikatan audit tidak dapat mengandalkan auditorkomponen. Rekan Perikatanaudit
atau firmrekanperikatan grup bertanggung jawab atas opini audit
grup Laporan auditor atas laporan keuangan grup tidak boleh mengacu ke auditor komponen, kecuali jika diharuskan oleh peraturan perundang-undangan untuk memasukkan pengacuan tersebut
SA mengenai audit grup mencakup penentuan tipe pekerjaan yang harus dilakukan atas informasi keuangan komponen
Areas yang memerlukan pekerjaan tambahan Materialitas
materialitas keseluruhan
komponen ditetapkan lebih rendahdari bagi laporan keuangan grup
secara Auditor grup dilibatkan dalam menentukan
tingkat materialitas komponen Auditor grup dilibatkan dalam penilaian
risiko auditorkomponen penyajian
untuk mengidentifikasi risikokesalahanmaterial yang signifikan dalam
laporankeuangan grup Auditor grup harus mengevaluasi
ketepatanproseduraudit lebih lanjut yang harus dilaksanakan
untukmereponssignifikan
risikokesalahanyang telah
penyajianmaterial
yangdiidentifikas
idalamlaporankeuangan
grup
Skeptisisme profesional: suatu sikap yang mencakup suatu pikiran yang selalu mempertanyakan, waspada terhadap kondisi yang dapat mengindikasikan kemungkinan kesalahan penyajian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, dan suatu penilaian penting atas bukti audit
Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan skeptisisme profesional mengingat kondisi tertentu dapat saja terjadi yang menyebabkan laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material
Sebagai suatu sikap, skeptisisme profesional secara fundamental merupakan suatu pikiran. Pikiran yang skeptikal mendorong perilaku auditor untuk mengadopsi suatu sikap mempertanyakan ketika mempertimbangkan keandalan informasi dan membuat kesimpulan
Skeptisisme profesional
mempunyai
peranan bagian
pentingdalam yangintegral
audit dari
danmerupakankemampua
nyang
perlu terkait
dimiliki olehseorang
auditor.
Sangatdengan pertimbangan
profesional Skeptisisme profesional melaksanakan
profesionaldan
pertimbangankedua-
duanyapenting
dalamdan
auditsecara
tepatmerupaka
n yang baik
kunci dariaudit
dengan
kualitas
terutama dalam membuat keputusan tentang:a.Sifat, saat, dan luas prosedur auditb.Evaluasi tentang apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah diperolehc.Evaluasi tentang pertimbangan manajemen dalam menerapkan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku bagi entitasd.Penarikan kesimpulan berdasarkan bukti audit yang diperoleh
Skeptisisme profesional memfasilitasi pelaksanaan
pertimbangan
profesional oleh auditor secaratepat,
Perencanaan audit
Pemahaman entitas
Penilaian risiko salah saji material
Respons terhadap risiko
Harapan pengendalian beroperasi efektif
Harapan pengendalian beroperasi tidak efektif
Pengujian pengendalian
Lapor kelemahan signifikan kepada TCWG dan semua
kelemahan kepada manajemen
Prosedur substantif penuhDapat diandalkan
Prosedur substantif terbatas
Penelaahan keseluruhan LK
Laporan auditor
PH ED ISA- DSP IAPI
Tidak dapat diandalkan
43
Penilaian Risiko Menanggapi Risiko Pelaporan
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
Kegiatan Pra-PenugasanLaksanakan prosedur penilaian risiko
3 Rencanakan audit
4Rancangan tanggapan meneyeluruh dan prosedur audit selanjutnya
5Implementasikan tanggapan terhadap RMM yang dinilai
6 Evaluasi bukti audit
7 Perlu pekerjaan tambahan?
Tidak
Ya
8Buat laporan auditor independen
PenilaianRisiko
A
Aktivitas Tujuan Dokumentasi Referensi
Kegiatan pra- penugasan
Putuskan untuk menerima/ menolak penugasan
Rinci faktor risiko Independensi Surat penugasan
SA 200
SA 210SA 220SA 230SPM 01
Laksanakan prosedur penilaian risiko
Identifikasi/ nilai risiko kesalahan penyajian material (RMM) dengan
Risiko bisnis dan kecurangan,termasuk risiko signifikan;
SA 200SA 230
Rancang/ implementasi pengendalian intern SA 240
SA 250 Nilai RMM di tingkat:1. Laporan keuangan;2. Asersi
SA 260memahami entitasSA 300SA 320
Perencanaan audit
Buat strategi audit menyeluruh dan rencana audit
Materialitas; Diskusi tim audit; Strategi audit menyeluruh.
SA 402SA 610SA 620
Menanggapi Risiko
A
Pelaporan
Aktivitas Tujuan Dokumentasi Referensi
Rancangan tanggapan meneyeluruh dan prosedur audit selanjutnya
Membuat tanggapan yang tepat terhadap RMM yang dinilai
Mutakhirkan strategi auditmenyeluruh Tanggapan keseluruhan Rencana audit yang mengaitkan
RMM yang dinilai ke prosedur audit
SA 200SA 230SA 240SA 250SA 260SA 300SA 320SA 402SA 610SA 620
Implementasikan tanggapan terhadap RMM yang dinilai
Turunkan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima.
Pekerjaan yang dilaksanakan Temuan audit Supervisi staf Riviu kertas kerja audit.
Evaluasi bukti audit
Tentukan pekerjaan audit tambahan yang diperlukan
Mutakhirkan strategi audit menyeluruh
Tanggapan keseluruhan Rencana audit yang mengaitkan
RMM yang dinilai ke prosedur audit
SA 200SA 230SA 240SA 250SA 260SA 300SA 320SA 402SA 610SA 620
Implementasikan tanggapan terhadap RMM yang dinilai
Turunkan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima.
Pekerjaan yang dilaksanakan Temuan audit Supervisi staf Riviu kertas kerja audit.
Aktivitas Awal Perikatan
Penerimaan atau keberlanjutan hubungan; Surat perikatan audit.
Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien
Kompetensi Tim Perikatan
Pemenuhan ketentuan Etika
Integritas klien
Prakondisi suatu audit
Pembatasan ruang lingkup
Kesepakatan perikatan
Surat Perikatan Audit
9
8
Aktivitas awal
perikatan
Strategi audit Pengembangan rencana audit
49
PERENCANAAN AUDIT
PH ED ISA- DSP IAPI
Perencanaan audit
Pemahaman entitas dan
lingkungannya
Pengidentifikasian dan penilaian
risiko salah saji material
PROSEDUR PENILAIAN RISIKO
Respons thd risiko yg dinilai
50
PH ED ISA- DSP IAPI
Pengidentifikasian Risiko
Penilaian Risiko
Bagaimana kemungkinan terjadinya? (H,M,L)
Apabila terjadi, dampaknya material? (H,M,L)
Lakukan Prosedur Penilaian RisikoTujuan & strategi entitas, faktor ekstern, sifat
entitas, kebijakan akuntansi, ukuran kinerja
1 2 3 4
M
LM
L H L
M H
M LL HTingkat Risiko yang Dinilai (H,M,L)
Apakah merupakan risiko signifikan (significant risk)? – Y/T
What can go wrong?
Daftar faktor risiko bisnis dan kecurangan yang dinilai.
T T Y Y presumed fraud risks
TANGGAL EFEKTIF SA
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah:•Tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau•Tanggal 1 Januari 2014 (untuk selain Emiten)Penerapan dini dianjurkan untuk entitasselain Emiten.
Implementasi yang efektif - biaya Penerapan ISA atas audit entitas kecil Metode dan proses audit KAP Peningakatan kapasitas, pelatihan danpendidikan Pengendalian mutu dan kepatuhan
55
1. Hadapi persyaratan ISA.a. Menyelesaikan tahapan penilaian risiko vs
langsung melakukan prosedur audit substantifb. Penggunaan pertimbangan profesional dalam
penentuan lingkup dan waktu pelaksanaan prosedur sesuai dengan ukuran, kompleksitas dan risiko entitas vs pengisian formulir dan checklist
c. Sikap terhadap penerapan ISA: pekerjaan ekstra untuk sekedar patuh vs kesempatan untuk meningkatkan kualitas audit dengan cara efektif – biaya.
Sumber: Stuart Hartley, FCA56
2. Identifikasi sumber risiko, bukan sekedar dampak yang terjadi.
57
Misal:Dampak risiko salah saji: penilaian persediaan; kelengkapan penjualan; atau keakuratan estimasi.
Sumber risiko: Kecenderungan industri yang memburuk atau kerentanan akuntan terhadap kesalahan.
3. Sediakan waktu untuk perencanaan yang baik.
4. Pahami lingkungan pengendalian.5. Fokus pada perbaikan berkelanjutan.6. Komunikasi dua arah dengan
manajemen.
58
Handbook of International Quality Control, Auditing, Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements, IAASB-IFAC, 2013
Guide to Using ISAs in the Audits of Small- and Medium-Sized Entities, IFAC, 3rd Edition, 2011
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), IAPI,Salemba Empat, 2013 Materi Public Hearing –DSAP, 2012 “Intepretation and Application of International Standards
onAuditing”, Collings, Steven, John Wiley & Son, 2011 Audit Berbasis ISA, Th. M. Tuanakotta, Salemba
Empat, 2013 Perencanaan dan Sampling Audit sesuai ISA, TimImplementasi ISA IAPI – 2013 (Agung Nugroho & Wisnu K)
Thank you
54