LAPORAN KASUS

HIPERPLASIA GINGIVA

Pembimbing:

Drg. Ernani Indrawati, Sp. Ort

 

 

Disusun Oleh :

Muhammad Ridwan

209.121.0010

 

 

 LABORATORIUM GIGI DAN MULUTRSUD KANJURUHAN KEPANJEN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG2015

 

Nama : Ny. NAlamat : Sumber PucungUmur : 47 tahunKelamin : PerempuanPekerjaan : Ibu Rumah TanggaStatus : MenikahTanggal periksa : 10 Maret 2015

Identitas Pasien

Keluhan Utama: Nyeri pada gigi graham bawah kanan Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang ke poli gigi RSUD Kanjuruhan

Kepanjen dengan keluhan nyeri pada gigi graham bawah kanan kurang lebih sejak satu bulan yang lalu. Nyeri hilang timbul dan berkurang jika diberikan obat anti nyeri. Pasien mengaku beberapa tahun silam gigi paling belakang (di bagian rahang kanan bawah) tumbuh miring dann berlubang. Pasien tidak mengeluh demam dan tidak mengeluh kesulitan dalam melakukan fungsi pencernaan.

1.Anamnesis

Kelainan darah : (-) Kelainan endokrin : (-) Gangguan nutrisi : (-) Kelainan jantung : (-) Kelainan kulit/ kelamin : (-) Gangguan pencernaan : (-) Gangguan respiratori : (-) Kelainan imunologi : (-) Gangguan TMJ : (-) Tekanan darah : (-) Diabetes mellitus : (-) Lain-lain : (-)

Riwayat perawatan-Gigi : Pasien 2 minggu yang lalu periksa ke praktik dokter gigi lalu dilakukan tumpatan pada gigi graham bawah kanan, kemudian 1 minggu yang lalu dilakukan tumpatan ulang pada gigi tersebut di Puskesmas karena pasien terus merasakan nyeri.-Jar.lunak R. mulut dan sekitarnya : Belum pernah melakukan perawatan jaringan lunak rongga mulut.

Riwayat kesehatan

Obat-obatan yang telah /sedang dijalani Pasien dari puskesmas mednapatkan obat clindamicyn 3x1, asam mefenamat 3x1 dan Na diklofenak 3x1 yang diminum rutin..

Keadaan sosial/kebiasaan Keadaan Sosial: pasien termaksuk kondisi

ekonomi menengah Kebiasaan : menggosok gigi tiga kali sehari.

Riwayat Penyakit Keluarga: (-)

Pemeriksaan Klinis 1. EKSTRA ORAL : Muka : simetris Pipi kiri : tidak ada kelainan Pipi kanan : tidak ada kelainan Bibir atas : tidak ada kelainan Bibir bawah : tidak ada kelainan Sudut mulut : tidak ada kelainan Kelenjar submandibularis: tidak ada kelainan Kelenjar submentalis : tidak ada pembesaran Kelenjar leher : tidak ada pembesaran Kelenjar sublingualis : tidak ada pembesaran Kelenjar parotis : tidak ada pembesaran

2. INTRA ORAL : Mukosa labial atas : tidak ada kelainan Mukosa labial bawah : tidak ada kelainan Mukosa pipi kiri : tidak ada kelainan Mukosa pipi kanan : tidak ada kelainan Bukal fold atas : tidak ada kelainan Bukal fold bawah : tidak ada kelainan Labial fold atas : tidak ada kelainan Labial fold bawah : tidak ada kelainan Ginggiva rahang atas : tidak ada kelainan Ginggiva rahang bawah kanan : Hiperplasia gingiva Lidah : tidak ada kelainan Dasar mulut : tidak ada kelainan Palatum : tidak ada kelainan Tonsil : tidak ada kelainan Pharynx : tidak ada kelainan Lain – lain : tidak ada kelainan

Pengobatan R/ Na diklofenak tab 50 mg No. X S 3 dd I p.c R/ Asam mefenamat tab 500 mg No. X S 3 dd I p.c R/ Clindamicyn cap 300 mg No. X S 3 dd I p.c

Pemeriksaan Penunjang Lab.Rontgenologi mulut/ Radiologi : Foto

panoramic (+)

Diagnose Akhir

Tinjauan Pustaka

Hiperplasi gingiva merupakan ciri adanya penyakit gingiva, disebut juga dengan inflammatory enlargement terjadi karena adanya plak gigi, faktor yang memudahkan terjadinya akumulasi dan perlekatan plak. Di klinik istilah yang digunakan adalah hyperthropic gingivitis atau gingival hiperplasia sebagai keradangan gingiva yang konotasinya mengarah pada patologis(Ruhadi, 2007).

Definisi

Anatomi gingiva

Etiologi1. Pembesaran gingiva inflamasi2. Pembesaran gingiva diinduksi obat-obatan3. Pembesaran gingiva yang dikaitkan dengan kondisi atau penyakit sistemika. Pembesaran kondisional seperti pada keadaan pregnansi, pubertas, defisiensi vitamin C, gingivitis sel plasma, pembesaran nonspesifik.b. Pembesaran gingiva akibat penyakit sistemik seperti pada penyakit leukemia.

Patofisiologi

Pada proses radang kronis monosit melalui sirkulasi darah akan migrasi ke tempat terjadinya keradangan, menjadi makrofag. Aktifasi sistem imun spesifik akibat keradangan akan mengaktifkan makrofag untuk memproduksi sejumlah sitokin dan faktor pertumbuhan yang berperan pada pembentukan fibrosis

Manifestasi KlinisAda dua tipe dasar respons jaringan terhadap

pembesaran gingiva yang mengalami keradangan yaitu -Edematous dengan tanda gingiva halus, mengkilat,

lunak, merah dan mudah berdarah-Fibrous dengan tanda gingiva lebih kenyal, hilangnya

stippling dan buram, biasanya lebih tebal, pinggiran tampak membulat

Penatalaksanaan Pada gingiva hiperplasi penatalaksanaan sesuai dari

penyebab yang mednasari, dapat dirawat dengan scaling, bila gingiva tampak lunak dan ada perubahan warna, terutama bila terjadi edema dan infiltrasi seluler, dengan syarat ukuran pembesaran tidak mengganggu pengambilan deposits pada permukaan gigi.

Apabila gingiva hiperplasi terdiri dari komponen fibrotik yang tidak bisa mengecil setelah dilakukan perawatan scaling atau ukuran pembesaran gingiva menutupi deposits pada permukaan gigi, dan mengganggu akses pengambilan deposits, maka perawatannya adalah pengambilan secara bedah (gingivektomi).

Gingivektomi adalah pemotongan jaringan gingiva dengan membuang dinding lateral poket yang bertujuan untuk menghilangkan poket dan keradangan gingiva sehingga didapat gingiva yang fisiologis, fungsional dan estetik baik. Keuntungan teknik gingivektomi adalah teknik sederhana, dapat mengeliminasi poket secara sempurna, lapangan penglihatan baik, morfologi gingiva dapat diramalkan sesuai keinginan.

Pencegahan

KomplikasiGingivitisPeriodontitisGigi tercabutAbses gingival

Prognosis Prognosis dari hiperplasia gingiva adalah baik terutama apabila di terapi dengan tepat.