ppt

20
Kor Pulmonal yang disebabkan PPOK Meilyn Mutiara 102010149 Yoga 1020 Elseyra Rebecca 102012116 Thomas Albert 102012120 Chatrine Wijanarko 102012158 Monica Halim 102012237 Arwi Wijaya 102012294 Nikenshi Ganggut 102012417 Zulfa Tsuraya 102013475

Upload: chatrine-ng

Post on 25-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blok 2

TRANSCRIPT

Kor Pulmonal yang disebabkan PPOK

Kor Pulmonal yang disebabkan PPOK

Meilyn Mutiara 102010149Yoga 1020Elseyra Rebecca 102012116Thomas Albert 102012120Chatrine Wijanarko 102012158Monica Halim 102012237Arwi Wijaya 102012294Nikenshi Ganggut 102012417Zulfa Tsuraya 102013475SkenarioSeorang laki-laki 50 tahun datang ke klinik dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat sejak 5 hari yang lalu. Awalnya pasien merasakan sesak nafas sejak 1 tahun yang lalu yang dirasakan terutama saat beraktivitas berat dan berkurang saat istirahat tanpa dipengaruhi oleh posisi. Pasien juga mengeluh sejak 3 bulan yang lalu kedang-kadang mengalami batuk dan memberat sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan tidak disertai adanya demam ataupun nyeri dada.

HipotesisPasien ini diduga menderita cor pulmonal kronik yang disebabkan PPOK

anamnesisIdentitas pasienKeluhan utama sesak nafas yang semakin memberat sejak 5 hari yang laluRiwayat penyakit sekarang sejak 3 bulan yang lalu kedang-kadang mengalami batuk dan memberat sejak 1 minggu yang laluRiwayat penyakit dahulu - sesak nafas sejak 1 tahun yang lalu yang dirasakan terutama saat beraktivitas berat dan berkurang saat istirahat tanpa dipengaruhi oleh posisiRiwayat penyakit keluargaRiwayat pengobatanRiwayat sosial dan ekonomi Riwayat rokok 1 bungkus sejak 15 tahun yang lalu

Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisikInspeksi - barrel chest +Palpasi - Hepar teraba 2 jari dibawah arcus costae, udem +, dan terdapat asitesPerkusi - hipersonor pada seluruh lapang paruAuskultasi bunyi nafas vasikuler, wheezing dikedua lapang paru, murmur -/- galop -/-

TTV : suhu 380C, tekanan darah 110/80, frekuensi nadi 88 kali/menit, frekuensi nafas 22x/menit

Pemeriksaan Penunjanga.Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG)Untuk melihat frekuensi debar jantung, irama jantung, sistem konduksi. Pada EKG, ditemukan gelombang P pulmonal deviasi aksis jantung ke kanan dan RVH (hipertrofi ventrikel kanan).

b.Pemeriksaan ekokardiografiMemungkinkan pengukuran ketebalan dinding ventrikel kanan. Teknik ini dapat memperlihatkan penebalan dinding ventrikel kanan.

c.Pemeriksaan radiologihipertrofi ventrikel kanan, dilatasi atrium kanan, arteri pulmonalis menonjol, paru tampak hiperplasi dan diafragma mendatar.

Pemeriksaan Penunjangd.Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging )Berguna untuk mengukur massa ventrikel kanan, ketebalan dinding, volume kavitas, dan fraksi ejeksi.

e.Pemeriksaan LaboratoriumUntuk mendeteksi asidosis, hiperkapnia, hipoksia, polisitemia, dan hiperviskositas darah dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan klinis.

DDCor pulmonale akutCongestive heart failurePericarditisEtiologinya karena emboli multiple pada paru-paru secara mendadakKeadaan patofisiologis jantung yg tidak stabil, sehingga peningkatan tekanan pengisian diastolik pada ventrikel kiri, sehingga tekanan kapiler paru meningkat. peradangan perikard parietalis, viseralis atau keduanya. Sama dengan cor pulmonale kronis tetapi berlangsung singkat dan menuju kematian

Dispnea, batuk non produktif, edema perifer, demam ringan,keringat berlebihan, mudah lelahNyeri dada tajam sebelah kiri, rontgen jantung membesar,lelah , takikardia dan bengkakWDCor Pulmonal ec PPOKKeadaan patologis dengan di temukannya hipertrofi ventrikel kanan yang disebabkan oleh kelainan fungsional dan struktur paru

PPOK Hipertensi Pulmonal Gagal jantung kanan

PPOK:

-emfisema,bronkitis kronis,asma bronkial,bronkiektasis

-sesak nafas,barel chest,suara nafas menurun,hipersonor.

Hipertensi Pulmonal

-Tekanan normal arteri pulmonal 8-20mmHg

-Hipertensi pulmonal > 25mmHg/ >30mmHg

PPOK

berkurangnya peredaran darah/terdesaknya pembuluh darah,asidosis,hiperkapnia,hipoksia aveolar

vasokonstriksi pembuluh darah,polisitemia

tekanan tinggi arteri pulmonal

hipertrofi ventrikel kanan

gagal jantung kanan

Gejala klinisAda 5 fase :

Belum nampak gejala klinis yang jelasGejalanya antara lain batuk lama berdahak, sesak napas / mengi, sesak napas ketika berjalan menanjak atau setelah banyak bicara. Sedangkan sianosis masih belum nampak. Tampak gejala hipoksemia yang lebih jelas. Didapatkan pula berkurangnya nafsu makan, berat badan berkurang, cepat lelah. Ditandai dengan hiperkapnia, gelisah, mudah tersinggung kadang somnolens. Pada keadaan yang berat dapat terjadi koma dan kehilangan kesadaran.Tampak kelainan jantung, dan tekanan arteri pulmonal meningkat. Tanda-tanda peningkatan kerja ventrikel, namun fungsi ventrikel kanan masih dapat kompensasi.

Komplikasi :

-hipoksia-sinkop-edema perifer-gagal jantung kanan

PenatalaksanaanTujuan pengobatan cor pulmonal pada PPOK ditinjau dari aspek jantung sama dengan pengobatan kor pulmonal pada umumnya untuk:Mengoptimalkan efisiensi pertukaran gasMenurunkan hipertensi pulmonalMeningkatkan kelangsungan hidupPengobatan penyakit dasar dan komplikasinya

PenatalaksanaanMedika Mentosa :Terapi oksigenVasodilator (Nitrat, hidralazin, antagonis kalsium, agonis alfa adregernik, inhibitor ACE, dan prostaglandin)Digitalis (bila ada gagal jantung kiri)Diuretika (bila terdapat gagal jantung kanan)Antikoagulan (bila terdapat tromboemboli)

PrognosisPrognosis pasien dengan cor pulmonale bervariasi tergantung dari penyakit paru yang menyebabkannya. Pasien dengan PPOK yang menjadi penyebab cor pulmonale mempunyai harapan hidup 30% dalam 5 tahun

Terimakasih