ppt

52
Perilaku Kesehatan dan Perubahan Perilaku Kesehatan Kelompok 3 Oleh: Fitri Rusydiana 160110100028 Dwiana Lisany Marunduri 160110100036 Istina Dwi Prameswari 160110100041

Upload: stacia-stefani

Post on 10-Aug-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ppt

Perilaku Kesehatan dan Perubahan Perilaku Kesehatan

Kelompok 3Oleh:

Fitri Rusydiana 160110100028Dwiana Lisany Marunduri 160110100036

Istina Dwi Prameswari 160110100041

Page 2: ppt

Pengertian Perilaku Kesehatan

suatu respon seseorang terhadap stimulus-stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit

dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan.

Page 3: ppt

Konsep Perilaku Kesehatan

• Menurut Notoatmodjo (2005)Perilaku ditafsirkan sebagai kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan.

• Menurut Skiner (1938)perilaku merupakan respons /reaksi seorang terhadap stimulus. perilaku manusia terjadi melalui proses: Stimulus Organisme Respons, disebut teori "S-O-R" (stimulus-organisme-respons).

Page 4: ppt

Teori skinner ada 2 jenis respon:• Respondent respons/refleksif

respons yang ditunjukkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu yang disebut eliciting stimuli, karena menimbulkan respons yang relatif tetap. Respondent respons juga mencakup perilaku emosional.

• Operant respons/instrumental responsrespons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau rangsangan yang lain. Perangsangan yang terakhir ini disebut reinforcing stimuli atau reinforce, karena berfungsi untuk memperkuat respons.

Page 5: ppt

Perilaku manusia berdasarkan teori “S-O-R” dibagi menjadi dua, yaitu: • Perilaku tertutup (Covert behavior)

Perilaku ini adalah respons yang masih belum dapat dilihat oleh orang lain. Respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk "unobservable behavior" atau "covert behavior" yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.

• Perilaku terbuka (Overt behavior) Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau "observable behavior".

Page 6: ppt

Bentuk Perilaku Kesehatan

• Bentuk pasifrespon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin, dan pengetahuan.

• Bentuk aktifyaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung.

Page 7: ppt

Klasifikasi Perilaku Kesehatan

• Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance)Terdiri dari 3 aspek:• Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan bila sakit, serta

pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit • Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam kedaan

sehat • Perilaku gizi (makanan) dan minuman.

• Perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)

• Perilaku kesehatan lingkungan

Page 8: ppt

Menurut becker (1979)1. Perilaku hidup sehat

Mencakup:– Makan dengan menu seimbang (appropriate diet)– Olahraga teratur– Tidak merokok– Tidak minum minuman keras dan tidak mengkonsumsi

narkoba– Istirahat cukup– Mengendalikan stress– Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan

Page 9: ppt

2. Perilaku sakit (illness behavior)3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)

Meliputi:– Tindakan untuk memperoleh kesembuhan– Mengenal/ mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/

penyembuhan penyakit yang layak– Mengetahui hak (misalnya hak memperoleh perawatan,

memperoleh pelayanan kesehatan, dan sebagainya) dan kewajiban orang sakit (memberitahukan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada dokter/ petugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, dan sebagainya)

Page 10: ppt

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan

Green membedakan adanya dua determinan masalah kesehatan• behavioral factors (faktor perilaku)• non-behavioral factors (faktor non-perilaku).

Page 11: ppt

faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama (analisis green), yaitu :• Faktor predisposisi (disposing factors) faktor yang

mempermudah terjadinya perilaku seseorang, misalnya pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, dll.

• Faktor pemungkin (enabling factors) adalah faktor yang memfasilitasi perilaku (sarana dan prasarana) untuk menciptakan perilaku kesehatan.

• Faktor penguat (reinforcing factors) adalah faktor yang mendorong terjadinya perilaku. Contohnya, perilaku tokoh masyarakat.

Page 12: ppt

Domain Perilaku Kesehatan

• Perilaku adalah keseluruhan pemahaman dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama antara faktor internal dan eksternal

• Perilaku manusia → kompleks dan ruang lingkup luas

Page 13: ppt

Ranah kognitif (cognitive domain)

Ranah afektif (affective domain)

Ranah psikomotor (psychomotor

domain)

• Benjamin Bloom membagi perilaku dalam 3 domain• Tujuan pendidikan : mengembangkan atau meningkatkan ketiga

domain perilaku, yang terdiri dari:

Page 14: ppt

Dalam perkembangan para ahli pendidikan dan untuk kepentingan hasil pendidikan, ketiga domain ini diukur dari : – Pengetahuan peserta didik terhadap materi

pendidikan yang diberikan (knowledge). – Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap

materi pendidikan yang diberikan (attitude). – Praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta

didik sehubungan dengan materi pendidikan yang diberikan (practice).

Page 15: ppt

1. Pengetahuan (Knowledge) – Merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

– Terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

– Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour).

Page 16: ppt

• Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :– Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek). – Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini

sikap subjek sudah mulai timbul. – Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

– Trial dimana subjek mulai mencoba untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

– Adoption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Page 17: ppt

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni : – Tahu (Know) :

• mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. – Memahami (Comprehension)

• suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

– Aplikasi (Application) • kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi real (sebenarnya). – Analisis (Analysis)

• suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

– Sintesis (Synthesis)• suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru. – Evaluasi (Evaluation)

• Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Page 18: ppt

2. Sikap (Attitude) • Reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek. • manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi

hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu

• Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang terbuka.

Page 19: ppt

• Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yakni :– Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap

suatu objek. – Kehidupan emosional atau evaluasi emosional

terhadap suatu objek. – Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave)

artinya sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku seseorang.

Page 20: ppt

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni : • Menerima (Receiving)

– Orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). • Merespons (Responding)

– Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Ka

• Menghargai (Valuing) – Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang

lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.• Bertanggung Jawab (Responsible)

– Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi

Page 21: ppt

• Praktek atau Tindakan (Practice)Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam bentuk tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain

 

Page 22: ppt

• Tingkat-Tingkat Praktek.– Persepsi Mengenal dan memilih berbagai objek

sehubungan dengan tindakan yang akan diambil merupakan praktek tingkat pertama

– Respon Terpimpin (Guided Respons) Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh merupakan indikator praktek tingkat kedua.

Page 23: ppt

– Mekanisme (Mechanism) Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga.

– Adaptasi (Adaptation) Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.

Page 24: ppt

Pengertian Perubahan Perilaku

• Perubahan perilaku → tujuan pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan yang lainnya.

• Terbentuknya dan adanya perubahan perilaku karena proses interaksi antara individu dengan lingkungan terjadi melalui suatu proses yang disebut proses belajar sehingga perubahan perilaku merupakan hasil dari proses belajar

Page 25: ppt

Determinan Perubahan Perilaku

• Determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultasi dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

• Perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek: aspek fisik, psikis dan sosial.

Page 26: ppt

Asumsi Determinan Perilaku Manusia

Teori determinan perilaku:1. Teori Snehandu B, Kar

Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak pada perilaku itu merupakan fungsi dari:– Behavior intention– Social support– acesssebility of information– Personal autonomy– Action situation

Page 27: ppt

Dapat dirumuskan

B= f(BI, SS, AL, PA, AS)Dimana :• B = behaviour• f = fungsi• BI = behaviour intention• SS = social support• AI = accessibility of information• PA = personal autonomy• AS = action situation.

Page 28: ppt

2. Teori WHOWHO → menyebabkan seseorang itu berprilaku tertentu karena adanya 4 alasan pokok:• thoughts and feeling• personal reference• resources• culture

Page 29: ppt

• Pengetahuan Diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.

• Kepercayaan Sering di peroleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu

Page 30: ppt

• Sikap Mengambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekatSikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan yang nyata.

Page 31: ppt

• Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain:– Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan

tergantung pada situasi saat itu. – Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan

yang mengacu kepada pengalaman orang lain. – Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan

berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.

– Nilai (value)

Page 32: ppt

• Personal ReferencePerilaku orang banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting. Apabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau perbuatan cenderung untuk dicontoh

Page 33: ppt

• ResourceMencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau sekelompok masyarakat. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negative.

Page 34: ppt

• Culture– Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan

sumber-sumber didalam suatu masyarakat → pola hidup (way of life)

– Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.

– Kebudayaan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat, sesuai dengan peradaban umat manusia.

– Kebudayaan atau pola hidup masyarakat di sini merupakan kombinasi dari semua yang telah disebutkan diatas.

Page 35: ppt

Secara sederhana ditulis:

• B = f (TF, PR, R, C)

Page 36: ppt

Teori Perubahan Perilaku

1. Teori Stimulus-Organisme-Respon (S-O-R)– Adanya suatu perubahan perilaku itu tergantung

dari kualitas stimulus yang diberikan saat berkomunikasi dengan organisme.

– Hosland, et al (1953) berpendapat bahwa proses perubahan perilaku sebenarnya hampir sama dengan proses belajar

Page 37: ppt

1. Stimulus yang diberikan tersebut pada akhirnya ada dua kemungkinan, diterima atau ditolak.

2. Jika stimulus ini telah diterima dan dimengerti oleh sang individu maka perjalanan stimulus ini pun kembali dilanjutkan.

3. Organisme kemudian mengolah respon yang telah diterima ini dan nantinya akan diaplikasikan menjadi sebuah sikap

4. Dengan dorongan dari lingkungan sekitar pun akhirnya respon tersebut berefek pada tindakan dari individu yang dapat kita sebut sebagai perubahan perilaku.

Page 38: ppt
Page 39: ppt

2. Teori Festinger (Dissonance Theory)Teori ini sama dengan konsep “imbalance” yang berarti terdapat ketidak seimbangan psikologis yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali. Jika sudah tercapai keadaan yg disebut “consonance” itu artinya sudah tercapai keseimbangan dalam diri dan tidak terdapat ketegangan lagi.

Page 40: ppt

Rumus dissonance yang dipaparkan oleh Sherwood dan Borrou adalah sebagai berikut:

Dissonance =Pentingnya stimulus x jumlah kognitif dissonance

Pentingnya stimulus x jumlah kognitif cosonance

Page 41: ppt

3. Teori FungsiBerdasar pada anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung pada kebutuhan. Artinya, stimulus yang akhirnya dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseroang apabila stimulus dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan individu tersebut.

Page 42: ppt

Menurut Katz (1960) perilaku dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan. Katz berasumsi bahwa:

• Perilaku mempunyai fungsi instrumental• Perilaku dapat berfungsi sebagai ‘defence mecanism’ atau

sebagai pertahanan diri dalam menghadapi lingkungannya• Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan

memberikan arti.• Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri

seseorang dalam menjawab suatu situasi

Page 43: ppt

4. Teori Kurt Lewin• Kurt Lewin (1970) berpendapat bahwa

perilaku manusia merupakan keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan penahan (restrining forces). Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut di dalam diri seorang individu.

Page 44: ppt

• Ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang, yaitu:– Kekuatan pendorong meningkat, terjadi karena

adanya stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahan perilaku.

Perilaku semula Kekuatan Pendorong → meningkat

Kekuatan Penahan

Perilaku baru

Page 45: ppt

– Kekuatan penahan menurun, terjadi karena adanya stimulus yang memperlemah kekuatan penahan tersebut.

Perilaku semula Kekuatan Pendorong

Kekuatan Penahan → menurun

Perilaku baru

Page 46: ppt

– Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.

Kekuatan Penahan → menurun

Kekuatan Pendorong → meningkatPerilaku semula Perilaku

baru

Page 47: ppt

BENTUK PERUBAHAN PERILAKU

Page 48: ppt

Menurut WHO :•Perub

ahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi → masyarakat di dalamnya mengalami perubahan.

Perubahan Alamiah (Natural Change)

•Disebabkan oleh rencana subjek itu sendiri

Perubahan Rencana (Planned Change)

•Inovasi → tidak merubah seluruh lapisan masyarakat

Kesediaan untuk

Berubah (Readiness to Change)

Page 49: ppt

STRATEGI MERUBAH PERILAKU

Page 50: ppt

1. Menggunakan Kekuatan, kekuasaan atau dorongan– Perubahan perilaku dipaksakan →perilaku seperti yang kita harapkan. – Memberi peraturan atau perundang-undangan yang harus dipatuhi setiap lapisan anggota

masyarakat. – Perubahan cepat, namun belum tentu berlangsung lama.

2. Pemberian Informasi– Pemberian informasi tentang hidup sehat, penyuluhan untuk mencapainya, menghindari

penyakit dan lain-lain sebagainya→ membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat → menyadarkan masyarakat → menimbulkan perilaku yang sesuai dengan informasi yang telah diberikan.

– Perubahan memakan waktu lama, tetapi langgeng.

3. Diskusi dan partisipasi– Memberikan informasi bersifat dua arah. – Masyarakat aktif berpartisipasi dalam pemberian informasi dengan cara mendiskusikannya

dengan pemberi informasi tersebut. – Cara ini lebih memakan waktu dibanding cara yang lain, tetapi menghasilkan masyarakat

yang lebih berkomitmen

Page 51: ppt

• Rogers (1974) : Seseorang akan mengalami serangkaian proses hingga akhirnya mendapatkan perilaku barunya, antara lain :

1. Awareness (kesadaran)2. Interest3. Evaluation4. Trial5. Adaption

Page 52: ppt

Pendekatan Strategi Perubahan Perilaku

1. Penyebaran informasi2. Pemasaran

– Riset pasar : produsen dan distributor mempelajari apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan aba yang harus diubah.

– Klasifikasi : Produsen dan distributor menggolongkan suatu wilayah kedalam suatu klasifikasi pasar tertentu agar lebih optimal.

– Menyadari manfaatnya bagi konsumen– Mengacu pada konsep “4P” yaitu Product, Place, Promotion, and

Price.

3. Retriksi4. Indoktrinasi5. Peraturan – kebijakan