ppt4 - hubungan transportasi dengan tata ruang.ppt
DESCRIPTION
bahan ddrtTRANSCRIPT
JARINGAN TRANSPORTASI
Bergantung kepada 2 (dua) aspek:a. Aspek pengaruh tata ruang
• jaringan transportasi berperan untuk pemenuhan kebutuhan untuk menghubungkan ruang-ruang
• Potensi wilayah -> alternatif jaringan transportasi yang dipilih• jaringan transportasi juga berpotensi meningkatkan hubungan
ekonomi atau potensi ekonomi suatu ruang
b. Aspek permintaan perjalanan – Mempengaruhi besarnya kesediaan prasarana yang
dibutuhkan
Hubungan Konsep Pengembangan Infrastruktur Transportasi dengan Tingkat Pertumbuhan Daerah
Pengembangan sistem jaringan transportasi:
-Darat (Jalan, ASDP, angkutan umum & terminal)-Laut -Udara
Perkembangan kegiatan sosio-ekonomi:
-Industri kecil, menengah, besar-Pertanian, perkebunan, kehutanan, dll-Jasa, dll
-perbaikan akses dan koneksitas-penurunan biaya transportasi-Peningkatan reliabilitas, dll
IMPACT:Perkembangan kegiatan sosio-
ekonomi
OUTPUT:Perbaikan kinerja
jaringan transportasi
INPUT:Investasi pada
jaringan transportasi
Development demand
THE SHIPS THE TRADE
Sistem transportasi dapat dibedakan
1) Membangkitkan/ memacu kebutuhan (generate the demand)
2) Mengikuti pertumbuhan kebutuhan (follow the demand)
INTERAKSI TRANSPORTASI DGN TATA GUNA LAHAN
Perkembangan wilayah
Kebijakan perencanaan
(RTRW, RENSTRA, dll)
Mekanisme pasar
(market mechanism)
REGIONAL DEVELOPMENT
Faktor Sosio Ekonomi
Pola Tata Guna Lahan
Jumlah dan Pola Perjalanan
Kebutuhan Transportasi
TRANSPORT DEMAND
Jaringan Transportasi
• Transportasi yang baik juga sangat membantu perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah
Dasar hukum Tataran Transportasi
UU No 23/2007 tentang
Perkeretaapian
UU No 14/1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
UU No 21/1992 tentang Pelayaran
UU No 15/1992 tentang
Penerbangan
UU No 38/2004 tentang Jalan
Penyusunan Simpul Penyusunan Ruang Lalu Lintas
KM 15 Tahun 1997 tentang SISTRANAS dan Revisi SISTRANAS Tahun 2004 dan jabarannya dalam
Tataran Transportasi Nasional, Wilayah dan Lokal
Hirarki jaringan jalanHirarki jaringan KAHirarki jaringan lautHirarki jaringan udaraAspek multimoda (integrasi antar moda)
Hirarki terminalHirarki stasiunHirarki pelabuhanHirarki bandaraAspek intermoda (perpindahan orang/penumpang dalam satu simpul)
UU No 24/1992 tentang Penataan tata ruang
UU No 20 tentang Pertahanan dan
Keamanan NegaraRPP RTRWN 2003
UU No 32/2004 tentang
Pemeritah Daerah
Lingkup Penyusunan Perencanaan Tataran Transportasi
Sistem TransportasiNasional (SISTRANAS)
Rencana Tata RuangNasional (RTRWN)
Sistem Transportasi WilayahTerpadu/Regional(Pulau/Propinsi/Kawasan)
Rencana Tata RuangWilayah Terpadu(Pulau/Propinsi/Kawasan)
Jaringan Prasarana danPelayanan Wilayah Terpadu(Pulau/ Propinsi/Kawasan):
Sistem Transportasi Lokal(Kabupaten/Kota)
Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten/Kota
Jaringan Prasarana danPelayanan Kabupaten/Kota:
Jaringan Prasarana danPelayanan Nasional
Strategi Pengembangan danPengusahaan Transortasi
Strategi Pengembangan danPengusahaan Transortasi
Strategi Pengembangan danPengusahaan Transortasi
Sistem TransportasiNasional (SISTRANAS)
Rencana Tata RuangNasional (RTRWN)
Sistem Transportasi WilayahTerpadu/Regional(Pulau/Propinsi/Kawasan)
Rencana Tata RuangWilayah Terpadu(Pulau/Propinsi/Kawasan)
Jaringan Prasarana danPelayanan Wilayah Terpadu(Pulau/ Propinsi/Kawasan):
Sistem Transportasi Lokal(Kabupaten/Kota)
Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten/Kota
Jaringan Prasarana danPelayanan Kabupaten/Kota:
Jaringan Prasarana danPelayanan Nasional
Strategi Pengembangan danPengusahaan Transortasi
Strategi Pengembangan danPengusahaan Transortasi
Strategi Pengembangan danPengusahaan Transortasi
9
Definisi dan Hirarki Tataran Transportasi
Fungsi Kota Besaran Kota Jaringan PelayananKegiatan Jumlah Penduduk Batas wilayah Terminal Ruang Lalulintas Layanan
Simpul Nasional Lalulitas Nasional Layanan NasionalMetro Jalan Arteri Primer> 1 juta Jalan Nasional
Kereta Api Stasium Pengumpul Jalur KA Umum Lintas UtamaSungai & Danau Pelabuhan utama Alur Pelayaran Trayek Utama
BesarPenyeberangan
Plb. Lintas prov & antar negara
Alur PelayaranLintas Penyeberangan
antar negara
500 rb - 1 jutaPlb. International
HUBAlur Pelayaran
Plb. International Alur PelayaranPelabuhan Nasional Alur Pelayaran
Udara PP Primer airways Rute Utama
Simpul Wilayah Lalulitas Wilayah Layanan WilayahJalan Kolektor Primer
Jalan Provinsi
Sedang Kereta Api Stasium Pengumpan Jalur KA Umum Lintas Cabang
100 rb - 500 rb Sungai & DanauPelabuhan Pengumpul
Alur Pelayaran Trayek Pengumpan
Penyeberangan Plb. Lintas Kab/Kota Alur PelayaranLintas Penyeberangan
antar ProvinsiLaut Plb. Regional Alur Pelayaran Trayek Pengumpan
Udara PP Sekunder airways Rute Pengumpan
Simpul Lokal Lalulitas Lokal Layanan LokalJalan Lokal Primer
Kecil Jalan Kab/Kota
< 100 rb Kereta Api Stasium Pengumpan Jalur KA Umum Lintas Cabang
Sungai & Danau Pelabuhan Lokal Alur Pelayaran Trayek Pengumpan
Penyeberangan Plb. Dalam Kab/kota Alur PelayaranLintas Penyeberangan
dlm Kab/KotaLaut Plb. Lokal Alur Pelayaran Trayek Pengumpan
Udara PP Tersier airways Rute Perintis
TATARAN
TA
TR
AN
AS
TA
TR
AW
ILT
AT
RA
LO
K
Tata Ruang Wilayah Admin
Transportasi
Jenis Moda Jaringan Prasarana
Laut Trayek Utama
Jalan Terminal Tipe A AKAP
Jalan Terminal Tipe B AKDP
Jalan Terminal Tipe C Angkot/Angdes
NA
SIO
NA
LP
RO
VIN
SI
KA
B/K
OT
A
PKN
PKW
PKL