ppt peran genetika dalam kedokteran forensik

Upload: anasti-putri-paramatasari

Post on 14-Jan-2016

73 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

please, use it wisely..

TRANSCRIPT

PERAN ANALISIS DNA DALAM MENENTUKAN MATERNITAS DAN PATERNITAS

PERAN ANALISIS DNA DALAM MENENTUKAN MATERNITAS DAN PATERNITAS

Dosen Pembimbing:dr. Tuntas Dhanardhono, MSi MedResiden Pembimbing:dr. Devi N.S.

Semarang. 15 Desember 2014Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Universitas Diponegoro Rumah Sakit Dokter Kariadi SemarangPeriode 1 Desember-27 Desember 2014Penyusun:Adelita Yuli HapsariAgnes YuarniAnasti Putri PArini DamayantiNurul Irawati HRoy Andrew H. LiemTisa Zulfia

PENDAHULUANLatar BelakangData KPAI yang bersumber dari laporan langsung masyarakat dan media massa sepanjang tahun 2011 menunjukkan bahwa:186 bayi sengaja dibuang oleh kedua orangtuanya,68 % ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,32% dapat diselamatkan oleh mayarakat dan dititipkan ke panti-panti sosial. Analisis DNA (DNA fingerprinting) adalah suatu teknik biologi molekuler terhadap materi uji berdasarkan profil DNA.

Rumusan MasalahApakah itu analisis DNA?Bagaimana tes maternitas apabila hanya terdapat ayah biologis?Bagaimana cara tes paternitas apabila hanya terdapat ibu biologis?Bagaimana cara mencari tahu hubungan kekerabatan seorang anak apabila ibu dan ayahnya tidak diketahui?

TujuanTOPIK BAHASANTopik BahasanPerkembangan Tes paternitas dan Tes maternitasPerkembangan Tes Paternitas dan MaternitasSistem ABO

Sistem RhesusDitemukan sekitar tahun1940olehKarl LandsteinerDengan antigen: Rh+ atau Rh-

Sistem MNSPertama kali ditemukan pada tahun 1927 oleh Karl Landsteiner dan Philip LevineAntigen M, N, S dan s adalah yang paling umum. Antigen-antigen ini dibawa oleh glikoforin A dan glikoforin B, suatu bentuk glikoprotein yang mengandung karbohidrat dalam bentuk asam sialat.

HLAMendeteksi antigen pada sel darah putih. HLA memainkan peranan penting dalam respon kekebalan tubuh. Ada empat jenis HLA: HLA-A, HLA-B, HLA-C, dan HLA-D.

Probabilitas Tes-Tes Tersebut Dalam Paternitas

Deoxyribonucleic Acid Struktur DNA

Struktur DNA (2)

Teori Replikasi DNASemi Konservatif:

Konservatif:

Dispersif:

Proses Replikasi DNA

For further informationProses Replikasi DNA (2)

Core dan Mithocondria DNA

ANALISA DNADefinisi Analisa DNAAnalisis DNA (DNA fingerprinting) adalah suatu teknik biologi molekuler yang dipakai untuk kepentingan pengujian terhadap materi uji berdasarkan profil DNA.

Tujuan Analisa DNABahan Analisa DNASampel Analisa DNA

Pengambilan dan Penyimpanan Sampel DNAMetode Analisa DNAJenis Analisa DNAPolimorfismePolimorfisme menunjukkan adanya suatu bentuk yang berbeda dari suatu struktur dasar yang sama.Polimorfik : jika terdapat variasi/modifikasi pada suatu lokus spesifik (pada DNA) dalam suatu populasi. Sifat polimorfik = VARIASI INDIVIDU = dapat membedakan satu orang dan orang lain.

VNTR dan RFLP

Polymerase Chain Reaction (PCR)Adalah suatu teknik duplikasi fragmen DNA tertentu dengan enzim polymerase.

Adapun tahap-tahap PCR:Denaturasi (95oc)Annealing atau HybridizationExtensionKomponen PCRDNA targetDNA primerDNA polimeraseBufferdNTPs (dATP, dCTP, dGTP dan dTTP

Tahap I: Denaturasi

Tahap II: Annealing (penempelan)

Tahap III: Extension (Pemanjangan)

Kelebihan dan Kekurangan PCR Short Tandem Repeats (STRs)Metode analisa menghitung banyaknya perulangan sekuens STR dari setiap lokus unik di setiap individu.Lokus ialah agian DNA yang pendek (2-5bp) dan polimorfik.Setiap lokus STR tdd 2 alel (ayah dan ibu).

Lokasi gene pada kromosomContoh : lokus 7q31.2

Marker STR

Y-STRsSTRs yang ditemukan pada kromosom YMetode dan alat = STRs kromosom autosomalFungsi :Menyaring informasi genetik spesifik dari sampel pria.Pemeriksaan tanpa spermaANALISA DNA DALAM PENENTUAN PATERNITAS Pada Penentuan PaternitasPaternitas hubungan keturunan dengan garis ayah. Uji paternitas sebuah uji yang dilakukan untuk mengetahui ayah biologis dari seorang individu.Metode Pada Penentuan PaternitasAnalisa DNA Pada Penentuan PaternitasANALISA DNA DALAM PENENTUAN MATERNITAS Pada Penentuan Maternitas

Uji Maternitas melalui analisa DNA ialah untuk menentukan apakah seorang wanita adalah ibu biologis dari seorang anak Pada Penentuan Maternitas (2)

Pada Penentuan Maternitas (3)

Molekul mtDNA terdapat dalam jumlah kopi yang jauh lebih banyak daripada molekul DNA inti dalam satu sel, Sehingga merupakan keuntungan pada situasi di mana jumlah DNA sampel sangat terbatas

Pada Penentuan Maternitas (4)

DNA mitokondria jarang digunakan untuk studi kekerabatan antar individu terkait erat seperti orang-orang dari kelompok keluarga tunggal.

ASPEK MEDIKOLEGALAspek MedikolegalKUHAPer Bab XII tentang Keayahan dan asal Keturunan AnakPasal 250Anak yang dilahirkan atau dibesarkan selama perkawinan, memperoleh suami sebagai bapaknyaPasal 251Sahnya anak yang dilahirkan sebelum hari keseratus delapan puluh dari perkawinan, dapat diingkari oleh suami. Namun pengingkaran itu tidak boleh dilakukan dalam hal-hal berikut:1. bila sebelum perkawinan suami telah mengetahui kehamilan itu;2. bila pada pembuatan akta kelahiran dia hadir, dan akta ini ditandatangani olehnya, atau memuat suatu keterangan darinya yang berisi bahwa dia tidak dapat menandatanganinya;3. bila anak itu dilahirkan mati.

Aspek Medikolegal(2)Pasal 252Suami tidak dapat mengingkari keabsahan anak, hanya bila dia dapat membuktikan bahwa sejak hari ketiga ratus dan keseratus delapan puluh hari sebelum lahirnya anak itu, dia telah berada dalam keadaan tidak mungkin untuk mengadakan hubungan jasmaniah dengan isterinya, baik karena keadaan terpisah maupun karena sesuatu yang kebetulan saja. Dengan menunjuk kepada kelemahan alamiah jasmaninya, suami tidak dapat mengingkari anak itu sebagai anaknya.Pasal 253Suami tidak dapat mengingkari keabsahan anak atas dasar perzinaan, kecuali bila kelahiran anak telah dirahasiakan terhadapnya, dalam hal itu, dia harus diperankan untuk menjadikan hal itu sebagai bukti yang sempurna, bahwa dia bukan ayah anak itu.

Aspek Medikolegal(3)Pasal 254Dia dapat mengingkari keabsahan seorang anak, yang dilahirkan tiga ratus hari setelah putusan pisah meja dan ranjang memperoleh kekuatan hukum yang pasti, tanpa mengurangi hak isterinya untuk mengemukakan peristiwa-peristiwa yang cocok kiranya untuk menjadikan bukti bahwa suaminya adalah bapak anak itu. Bila pengingkaran itu telah dinyatakan sah, perdamaian antara suami isteri itu tidak menyebabkan si anak memperoleh kedudukan sebagai anak yang sah.Pasal 255Anak yang dialhirkan tiga ratus hari setelah bubarnya perkawinan adalah tidak sah. Bila kedua orangtua seorang anak yang dilahirkan tiga ratus hari setelah putusnya perkawinan kembali satu sama lain, si anak tidak dapat memerleh kedudukan anak sah selain dengan cara yang sesuai dengan ketentuan bagian 2 pada bab ini.

Aspek Medikolegal(4)Pasal 256Dalam hal-hal yang diatur dalam pasal-pasal 251, 252, 253, dan 254 pengingkaran keabsahan anak harus dilakukan si suami dalam waktu satu bulan, bila dia berada ditempat kelahran anak itu, atau disekitar itu:Dalam waktu dua bulan setealh dia kembali, bial dia telah tidak berada disitu;Dalam waktu dua bulan setealh diketahuinya penipuan, bila kelahiran anak itu talh disembunyikan terhadapnya.

Aspek Medikolegal(5)Pasal 305Barang siapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun untuk ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.Pasal 307Jika yang melakukan kejahatan berdasarkan pasal 305 adalah bapak atau ibu dari anak itu, maka pidana yang ditentukan dalam pasal 305 dan 306 dapat ditambah dengansepertiga.Pasal 308Jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuh.27

ANALISA DNA PADA PENENTUAN MATERNITAS DAN PATERNITAS PADA KASUS ONLY CHILDAnalisa DNA Pada kasus Only ChildAnalisa DNA Pada kasus Only ChildCara Pemeriksaan:

ANALISA KASUSKasus I: Anak Yang DiadopsiMarco, 12 tahun, diadopsi sejak kecil oleh sepasang suami istri, karena kedua orang tuanya meninggal. Anak tersebut mempunyai sebuah akte kelahiran yang menunjukan bahwa dia memiliki nama belakang Botana. Melalui penelusuran, diketahui bahwa anak tersebut kemungkinan memiliki paman yang masih hidup serta kemungkinan sepupu jauh yang juga memiliki marga yang sama.

Kasus I: Anak Yang Diadopsi (2)??Kasus I: Anak Yang Diadopsi (3)Pohon Keluarga Botana:

Tes yang disarankan ialah Y-STR untuk menguji hubungan kekerabatan melalui kromosom Y yang digariskan lewat garis ayah.

Kasus II: Motherless Paternity TestSeorang pria berusia 30 tahun ingin melakukan analisis DNA terhadap anak gadisnya karena dia tidak yakin bahwa itu adalah anaknya. Orang-orang sering bilang bahwa anaknya tidak mirip dengannya. Selain itu, ada gosip juga bahwa istrinya berselingkuh. Sekarang istrinya sedang keluar kota.

Kasus II: Motherless Paternity Test (2)Hasil Test : Duo Cases

Kasus II: Motherless Paternity Test (3)Hasil Test : Trio Cases

Kasus II: Motherless Paternity Test (4)Terduga ayah dapat diekslusi karena memiliki 4 ketidakcocokan alel dengan anak (D H K Z) two exclusion rule

Kasus III: Kekaisaran Romanov

Kasus III: Kekaisaran Romanov (2)Silsilah Keluarga Kekaisaran Romanov

Kasus III: Kekaisaran Romanov (3)??Kasus III: Kekaisaran Romanov (4)Hasil Tes STR pada 9 kerangka

Kasus III: Kekaisaran Romanov (5)Konfirmasi melalui pemeriksaan Mt-DNA

Kasus IV: IncestSebuah keluarga dengan 7 orang anak, 4 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, salah satu dari mereka melaporkan dugaan adanya hubungan incest antara kakak laki-laki tertua dengan salah seorang saudara perempuannya.Saudara perempuannya ini sudah memiliki 2 orang anak, anak perempuan yang berusia 4 tahun, dan anak laki-laki yang berusia 2 tahun.

Kasus IV: Incest (2)??Kasus IV: Incest (3)Hasil Test I Paternitas Anak

Frekuensi AlelRandom Man Not ExcludePaternity IndexKasus IV: Incest (4)Analisis Hasil Test I Paternitas Anak:Combined Paternity Index (CPI) = PI1 x PI2 x PI3 x ..... x PI17 = 1,1225 x 1010 Combined Random Man Not Exclude (CMRNE) = 1,4548 x 10-10 Probabilitas Paternitas (PP) = CPI/CPI+1 = 99.999999991%. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa terduga ayah memiliki peluang 6,873,797,086 kali untuk menjadi ayah biologis dibandingkan pria lain.

Kasus IV: Incest (5)Hasil Test II Paternitas Anak

Frekuensi AlelRandom Man Not ExcludePaternity IndexKasus IV: Incest (6)Analisis Hasil Test II Paternitas Anak:CPI = 1.9148 x 108 CMRNE = 9,9603 x 10-9. Nilai PP yang didapatkan 99.9999995%Dari hasil tersebut, diketahui bahwa terduga ayah memiliki peluang100,398,582 kali untuk menjadi ayah biologis dibandingkan pria lain.

PENUTUPKesimpulanTes DNA adalah tes yang paling akurat dan formal untuk menguji paternitas dan maternitas saat iniAda 3 macam tes DNA; autosom STR, mtDNA dan Y-STRUntuk menyimpulkan ada tidaknya hubungan paternitas, diperlukan angka PI yang >1000 (PP > 99,9%)

SaranPengetahuan biologi molekular DNA lebih disosialisasikan baik dikalangan mahasiswa kedokteran dan bagian lain yang terkait dapat dengan cara memperbanyak sumber kepustakaan yang ada dan penelitian penelitian.Dalam hal ini juga dibutuhkan peran serta pemerintah dalam kontribusinya mendukung penelitian penelitian terkait dengan analisa DNA.DAFTAR PUSTAKADaftar PustakaSulistyowati, Cut Ageng. Perancangan algoritma pemilihan formula perhitungan indeks paternitas untuk tes paternitas berdasarkan profil DNA. 2011. UPNV Journal. Available at http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1sisteminformatika/207512051/BAB%201.pdf. Accessed on Desember 12th 2014.Anonim. Available at : http://komnaspa.wordpress.com/2011/12/21/catatan-akhir-tahun-2011-komisi-nasional-perlindungan-anak/Ma Hongbao, Zhu Huaizie, Guan Fangxia, Cherng Shen. Paternity testing. Journal of American Science 2006, 2(4): 76-92.Dahlan Sofyan. Ilmu kedokteran forensik. 2007. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. P. 159-64.Cantor Charles, Spengler Sylvia.Primer on Molecular Genetiks Available at: www.ornl.gov/hgmis/publicat/HYPERLINK "http://www.ornl.gov/hgmis/publicat/primer/toc"primerHYPERLINK "http://www.ornl.gov/hgmis/publicat/primer/toc"/toc. Accessed on: August 10, 2009.Kolbinsky L, Levine, Margolis-Nuno H. 2007. Analysis DNA Forensik. Chelsea House of Publishing Infobase, New York.Darnell J., Lodish H., and Baltimore D., 1990, Molecular Cell Biology, 2nd edition, Scientific American Book Inc., New York, p. 99-76Watson, J. D., et al., 1987, Molecular Biology of the Gene, 4th edition, TheBenjamin/Cummings Publishing Company Inc., Menco Park, California, p. 68-75, 81-83, 98-99, 194, 202-203David S. Page, Prinsip-prinsip Biokimia, terj. Soendoro, Jakarta: Erlangga, 1998, hlm.Yoni F Syukriani, Tes DNA Profiling untuk Menentukan Ayah Kandung,URL: http://www. kompas.com/kompas-cetak/0205/20/iptek/tesd36.htm.

Daftar Pustaka (2)Anonim. Replikasi, Transkripsi, dan Translasi. Sekolah pasca sarjana Program studi biokimia institut pertanian bogorCampbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R.et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.Adriansz G. Asuhan Antenatal. Sarwono P. Ilmu Kebidanan. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editor. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010; p. 278-80.Sulin D. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Perempuan Hamil. Sarwono P. Ilmu Kebidanan. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editor. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010; p. 174-8.Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC;2004.Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Winardi T, Abdul Mun'im, Sidhi, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.Liang Cheng MD. Molecular genetic Pathology. Humanna Press: New Jersey. 2008 p 443-4.Elizabeth Miline, Lailia R. Jurnal Buccal DNA collection : Comparison of buccal swabs with FTAJohn M Butler. Forensic DNA Typing. Elsevire. 2003. P 23-4.Samuels Julie E., Asplen Christopher The Future of Forensik DNA Testing, Prediction of the Research and Development Working Group. Available:Daftar pustaka (3)Modul Bahan Ajar, Proyek Pengembangan Kewirausahaan Melalui Integratif Bahan Ajar Kriminalistik. Buku II. Jakarta: Universitas Indonesia, 2000. Norah Rudin & Keith Inman. Introduction to Forensik DNA Analysis. 2nd ed. London New York Washington DC: CRC Press LLC, 2002Curran Thomas. Forensik DNA Analisys : Technology and Aplication. Available at:. Accessed on: August 10, 2009.Anonym. DNA Genetik Testing-Paternity and Forensik Use. Available at: http://www.HYPERLINK "http://www.genetics.edu.au/"genetikHYPERLINK "http://www.genetics.edu.au/"s.edu.au. Accessed on: August 20, 2010.John M Butler. Forensic DNA Typing. Elsevire. 2003. H 23Sambrook J., Fritsch E. F., and Maniatis T., 1989, Molecular Cloning, a laboratory Manual, Volume 1, 2nd edition, Cold Spring Harbor LaboratoryPress, New york, p. 14.2-14.5Solahuddin. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Acara Pidana dan Perdata: KUHP, KUHAP dan KUHAPer. Jakarta: 2008, p. 267Tom L. Beauchamp. Encyclopedia of Bioethics. 3rd ED. McMillan: USA 2004, p. 1984.Anonim. Maternity Testing. Available at: http://hsc.unt.edu/departments/pathplogy_anatomy/dna/parentage/types/Maternity. Accesed on 11 December 2014 Ratnayani, K, Wirajana, I.N, dan Laksmiwati. analisis variasi nukleotida daerah d-loop dna mitokondria pada satu individu suku Bali normal . Available at : http://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/view/2672. Accessed on 11 December 2014.

Daftar pustaka (4)M. Singer and P Berg. Genes and genomes : A changing perspective. CA : University science book. 1991.Brown, T.A. Gene cloning and DNA analysis : an introduction. 6th ed. Manchester : Faculty of live Science University of science. 2010Anonim. DNA Sibling Test. Available at: http://www.metaphasegenetics.com/services/dna-sibling-test. accessed Desember 10,2014.Reid TM,. Wolf CA, Kraemer CM, Lee SC, Baird ML, Lee RF. Specificity of Sibship Determination Using the ABI Identifiler Multiplex System. Journal Forensic Science 2004; 49(6):1Coble D Michael. The identification of the Romanovs: Can we (finally) put the controversies to rest? Investig Genet. 2011; 2: 20.Macan Marijana, Uvodiae Petra, Botica Vladimir. Paternity Testing in Case of Brother-sister Incest. Croat Med Jou 44(3):347-349,2003

TERIMA KASIH