ppt per

34
LAPORAN KASUS GIV P3003 Ab000, UK 38-39 minggu dengan Pre Eklampsi Ringan Pembimbing: dr. SYAMSUL BACHRI Sp.OG (K) Oleh: Wendy permana KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2015

Upload: wendz-bouvier

Post on 19-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KOAS OBGYN FK UNISMA

TRANSCRIPT

Slide 1

LAPORAN KASUSGIV P3003 Ab000, UK 38-39 minggu dengan Pre Eklampsi Ringan

Pembimbing:dr. SYAMSUL BACHRI Sp.OG (K)Oleh:Wendy permanaKEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GYNEKOLOGIRSUD KANJURUHAN KEPANJENFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG2015

IDENTITAS PASIEN

Nama penderita: Ny. WUmur penderita : 36 tahunPekerjaan penderita : SwastaPendidikan penderita : SD Alamat: Dampit

Nama suami: Tn. S Umur suami : 39 tahunPekerjaan suami: WiraswastaPendidikan suami: SD

ANAMNESAMasuk rumah sakit tanggal : 26 Januari 2015Keluhan Utama : Rujukan dari puskesmas Dampit karena tekanan darah tinggi Riwayat Penyakit Sekarang : Pada tanggal 25 januari 2015 pukul 19.00 WIB Pasien kontrol ke bidan dengan diagnosis GIV P3003 Ab000 umur kehamilan 38-39 minggu dengan keluhan kenceng-kenceng, kemudian pasien disarankan periksa ke RSUD kanjuruhan dengan terlebih dahulu meminta surat rujukan dari puskesmas Dampit. Pasien dirujuk ke IGD RSUD Kanjuruhan karena tekanan darah tinggi. rujukan dari PUSKESMAS Dampit dengan diagnosis GIV P3003 AB000 Usia Kehamilan 38-39 minggu dengan pre eklampsi ringan. Pasien datang ke IGD pada 26 Januari 2015.

Riwayat Kehamilan yang Sekarang : Merupakan kehamilan keempat, ANC ke PUSKESMAS Dampit 8 kali.Riwayat Menstruasi : Menarche umur 13 tahun, HPHT : 01-05-2014, HPL : 08-02-2015, UK : 38-39 minggu.Riwayat Perkawinan : 1 kali, lama 15 tahun, umur pertama menikah 18 tahun.Riwayat Persalinan Sebelumnya : Anak Pertama lahir tahun 2000, lahir spontan, ditolong Bidan, Laki-laki, BB 3500 gram.Anak Kedua lahir tahun 2004, lahir spontan, ditolong Bidan, Laki-laki, BB 3700 gram.Anak Ketiga lahir tahun 2009, lahir spontan, ditolong Bidan, Laki-laki, BB 3900 gram.Hamil ini.

Riwayat penggunaan kontrasepsi : KB pil selama 10 th.Riwayat penyakit sistemik yang pernah dialami : Jantung (+)Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi (+)Riwayat kebiasaan dan sosial : Oyok (+) 7X, sosial menengah kebawah.Riwayat pengobatan yang telah dilakukan : (-)

PEMERIKSAAN FISIKStatus presentKeadaan umum : cukup, kesadaran compos mentisTekanan darah : 150/90 mmHgNadi : 96x/menitSuhu: 36CRR : 28x/menitTB : 158 cm, BB : 70 kgPemeriksaan umumKulit: normalMata : anemis(-/-), ikterik(-/-), odem palpebra(-/-)Wajah: simetrisMulut: kebersihan gigi geligi kurang, stomatitis (-), hiperemi pharyng (-), pembesaran tonsil(-)Leher: pembesaran kelenjar limfe di leher (-), pembesaran kelenjar tyroid(-)

Paru :Inspeksi : Pergerakan pernafasan simetris, tipe pernapasan normal. Retraksi costa(-/-)Palpasi : teraba massa abnormal(-/-), pembesaran kelenjar axilla(-/-)Perkusi : sonor(+/+), hipersonor(-/-), pekak(-/-)Auskultasi : vesikuler(+/+), suara nafas menurun(-/-)wheezing(-/-), ronchi (-/-)

Jantung :Inspeksi : iktus cordis tidak tampakPalpasi: thrill(-)Perkusi : batas jantung normalAuskultasi : denyut jantung regular, S1/S2

AbdomenInspeksi : striae (+), bekas operasi (-), linea nigra (+)Palpasi : Membujur, Tinggi fundus uteri 28cmEkstremitas: odema (-/-)

Status obstetri :Pemeriksaan luar:Leopold I: Tinggi fundus uteri 28 cm. Bagian teratas teraba agak bulat, besar, lunak, tidak melenting. Bagian teratas kesan: bokong.Leopold II: Tahanan memanjang sebelah kanan. Bagian kanan punggung janin.Leopold III: Bagian terbawah dari janin teraba bulat, keras, melenting. Bagian terbawah janin kesan kepala. Bagian terendah janin belum masuk PAPLeopold IV: 5/5Bunyi jantung janin : DJJ 148x/menit, regularPemeriksaan Dalam :Vulva / vagina: Bloodslym (-), flour albus (-), benjolan (-), varises (-), luka (-)Pembukaan : porsio menutup, effisment tidak bisa dinilai,Selaput ketuban : belum dapat dievaluasiBagian terbawah : belum dapat dievaluasiPenurunan kepala: belum dapat dievaluasi

RESUMEPasien datang ke RSUD Kanjuruhan atas rujukan dari Puskesmas dengan tensi tinggi. rujukan dari PUSKESMAS Dampit dengan diagnosis G IV P3003 AB000 Usia Kehamilan 38-39 minggu dengan pre eklampsi ringan.Dari pemeriksaan obstetrik luar didapatkan tinggi fundus uteri 28 cm. Bagian teratas janin adalah bokong. Bagian kiri janin adalah punggung. Bagian terbawah dari janin kepala yang belum masuk PAP. Bunyi jantung janin 148x/menit, regular.Dari pemeriksaan pervaginam didapatkan V/V: dari luar tidak ditemukan apa-apa, porsio masih menutup, untuk penipisan portio, selaput ketuban, bagian terbawah janin, serta penurunan belum dapat dievaluasi.

DIAGNOSANy. W usia 36 tahun GIV P3003 Ab000 umur kehamilan 38-39 minggu Anak tunggal hidup intrauterinBelum InpartuPre eklampsi ringan

RENCANA TINDAKANIVFD RL 20 tpmPasang DCInjeksi antibiotik ceftriaxon 2x1 grPro SCPemeriksaan laboratorium lengkap: DL (Hb, eritrosit, leukosit, trombosit, hematokrit), Clotting time, bleeding time, HbSAg, Urine lengkap (proteinuri)

Perubahan-perubahan pada Preeklamsia

Diagnosis PERTekanan darah 140/90 mmHg, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat tekanan darah normal.Proteinuria kuantitatif 0,3 gr perliter atau kualitatif 1+ atau 2+ pada urine kateter atau midstream.

PenatalaksanaanTujuan :Pencegahan terjadi pre-eklamsia berat dan eklamsiaMelahirkan janin hidupMelahirkan janin dengan trauma sekecil kecilnya.

Pada dasarnya penanganan terdiri dari penanganan medik dan obstetrik.Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang optimal yaitu sebelum janin mati dalam kandungan akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar uterus.

Indikasi untuk merawat penderita pre-eklamsi di rumah sakit ialah :Tekanan darah sistole 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah diastole 90 mmHg, protein +1 atau lebihKenaikan berat badan 1,5 kg atau lebih dalam seminggu berulangPenambahan edema berlebihan tiba-tiba.

Manajemen Pre-eklamsia Ringan

PEMBAHASANPenegakan diagnosis

Patofisiologi Preeklamsia

Penanganan pada KasusSetelah diagnosa ditegakkan, dengan usia kehamilan 39-40 minggu, his (+), NST kesan reaktif, maka pada pasien dilakukan induksi persalinan.Induksi persalinan dilakukan dengan drip oksitosin sehingga kontraksi rahim bisa adekuat dan secara efektif mendorong janin melewati jalan lahir.

Indikasi dilakukan induksi persalinan

Ibu hamil tidak merasakan adanya kontraksi atau his, padahal kehamilannya sudah memasuki tanggal perkiraan lahir bahkan lewat.Induksi juga dapat dilakukan dengan alasan kesehatan ibu, misalnya si ibu menderita tekanan darah tinggi, terkena infeksi serius, atau mengidap diabetes.Ukuran janin terlalu kecil, bila dibiarkan terlalu lama dalam kandungan diduga akan beresiko/membahayakan hidup janin.Membran ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda awal persalinan.

Untuk dapat melakukan induksi persalinan perlu dipenuhi beberapa kondisi di bawah ini, yaitu: Sebaiknya serviks uteri sudah matang, yakni serviks sudah mendatar/menipis dan sudah dapat dilalui oleh sedikitnya 1 jari, serta sumbu serviks mengarah ke depan.Tidak ada disproporsi sefalopelvik (CPD).Tidak terdapat kelainan letak janin yang tidak dapat dibetulkan.Sebaiknya kepala janin sudah mulai turun ke dalam rongga panggul.

Skor Pelvik (Bishop)

Kontraindikasi induksi persalinanDisproporsi sefalopelvikInsufisiensi plasentaMalposisi dan malpresentasiPlasenta previaGemelliDistensi rahim yang berlebihanGrande multiparaCacat rahim

Pada kasus ini, induksi persalinan diberikan dengan infus RL drip oksitosin 5 IU mulai 8 tpm naik 4 tetes/15 menit sampai dengan his adekuat, maksimal 40 tpm. Selama induksi berlangsung, denyut jantung janin dipantau secara ketat.

Masa NifasAmoxicilin 3x 500mgMerupakan antibiotik broadspectrum, untuk mencegah terjadinya infeksi.Vit. C 1x1Dapat mempercepat penyembuhan luka dan mempercepat penyerapan besi dalam tubuh.Kalk 1x1Saat proses kehamilan, persalinan dan menyusui terjadi pengeluaran kalsium yang meningkat. Sehingga tubuh memerlukan asupan kalsium yang lebih, guna produksi ASI, mempertahankan dilatasi pembuluh darah, memenuhi kebutuhan kalsium pada bayi dan mencegah terjadinya osteoporosis pada ibu.

Pada pasien ini tidak diberikan asam mefenamat karena tidak dilakukan episiotomi. Tidak diberikan methyl ergometrin karena pemberian methyl ergomethrin dapat menyebabkan vasospasme perifer dan hipertensi.