ppt evprog
DESCRIPTION
fTRANSCRIPT
EVALUASI PROGRAM
Evaluasi Program Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan MasyarakatLoji Kabupaten Karawang
Periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015
Oleh :Marvelius Liandry
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
DEFINISI JAMBAN KELUARGA
• Jamban : ruangan dengan fasilitas pembuangan tinja manusia.
• Keluarga : unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan anggota keluarga ,tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
• Jamban keluarga : bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia yang lazim disebut kakus/WC sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman
HENDRIK L. BLOOM
Kesehatan
Genetika
Lingkungan Perilaku
Pelayanan Kesehatan
PENDAHULUAN
• Sesuai deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Millennium Development Goals yang disepakati seluruh negara didunia termasuk Indonesia, menetapkan bahwa pada tahun 2015 separuh dari penduduk dunia yang saat ini belum mendapatkan akses terhadap sanitasi dasar (jamban) harus mendapatkannya.
PENDAHULUAN
• Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja perlu mendapatkan prioritas.
• Pembuangan tinja bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah kesehatan :
• diare
• tifoid
• disentri
• Cacingan
• gatal-gatal
RUMUSAN MASALAH• Dari data Riskesdas 2013, pembuangan akhir tinja rumah tangga
menggunakan tangki septik di perdesaan (52,4%).
• Dari hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) tahun 2006, 47% masyarakat BABS
• Berdasarkan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Karawang 2014 - 2018 didapatkan 38,77% masyarakat BABS
• Kepemilikan jamban di Kabupaten Karawang baru mencapai 62%
• Kinerja Puskesmas Loji ( Juni 2014 -Mei 2015), didapatkan cakupan pengawasan jamban 50,37% dari target sebesar 75%.
TUJUAN
Umum
• Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perlunya kepemilikan dan penggunaan jamban keluarga di UPTD Puskesmas Loji periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.
Khusus
• Mengetahui jumlah sarana jamban, kepemilikan jamban dan jamban yang memenuhi syarat
• Diketahuinya besar cakupan program JAGA
• Diketahuinya presentase kepemilikan JAGA
• Diketahuinya presentase akses JAGA MS
Manfaat
evaluator Menerapkan ilmu pengetahuanLatihan mengatur programMengetahui kendala yang dihadapiMenambah pengetahuan evaluasiMengembangkan kemampuan berpikir kritis
Perguruan tinggi Mengamalkan tridarma perguruan tinggiMewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah & peran di bidang kesehatanMewujudkan UKRIDA menghasilkan dokter yang berkualitas
Puskesmas Mengetahui masalah yang timbulMeningkatkan motivasi pemegang programMemperoleh saran sebagai umpan balik
Masyarakat Meningkatkan derajat kesehatan masyarakatMenurunkan prevalensi penyakit berbasis KesLingMasyarakat dapat memperoleh akses fasilitas jamban yang layak untuk kebutuhan sehari-hari.
materi
Jumlah jamban yang ada
Jumlah JAGA MS
Hasil inspeksi program JAGA
Pemetaan JAGA MS
Penyuluhan JAGA
Pencatatan dan Pelaporan
Pengumpulan data
Analisis data
Pengolahan data
METODE
UPTD PUSKESMAS LOJI
KEADAAN UMUM
• Gedung UPTD Puskesmas Loji :
• Jalan Raya Pangkalan Loji Kp. Munjul, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten
Karawang.
• Gedung terletak di pinggir Kota Kabupaten Karawang, termasuk wilayah I
Kewedanaan Karawang.
• Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji: 109 RT dan 40 RW.
• Wilayah kerja terdiri dari 40% sawah, 35% tanah pemukiman,10% perkebunan
dan 15% pergunungan.
WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOJI MENCAKUP SEMBILAN DESA YAITU :
• Desa Kutamaneuh
• Desa Kutalanggeng
• Desa Cintalanggeng
• Desa Cintawargi
• Desa Cintalaksana
• Desa Mekarbuana
• Desa Wargasetra
• Desa Cigunungsari
• Desa Cipurwasari
• 35,400 JiwaJumlah Penduduk
• 10,279 HaLuas Wilayah Kerja
• 9 DesaJumlah Desa
• 38 PosyanduJumlah Posyandu
• 43 OrangJumlah Tenaga
• Pinggir kotaLetak
DATA DEMOGRAFI
• 1 Orang
Kepala puskesmas
• 1 Orang
Kepala Sub-Bagian TU
• 3 Orang
Dokter Umum
• 21 Orang
Bidan
• 2 Orang
Asisten Apoteker
DATA TENAGA PUSKESMAS
• 6 Orang
Perawat
• 1 Orang
Petugas Gizi
• 1 Orang
Pengelola Imunisasi
• 9 Orang
Sukarelawan
FASILITAS KESEHATAN
• 1 Puskesmas dengan gedung utama, ruang rawat inap dan pelayanan Unit Gawat Darurat 24 jam
• 3 Puskesmas Pembantu di Desa Kutamaneuh, Desa Mekarbuana dan Desa Cipurwasari
• 1 Puskesmas Keliling
• 37 Posyandu
• 1 Pos UKK
• 1 Pelayanan PONED 24 Jam
DATA KHUSUS
DATA KHUSUS
Masukan
• Man Petugas KesLing 1 orang (Koordinator & pelaksana),
merangkap sebagai bendahara puskesmas
Kader tidak ada
• Money diperoleh dari BOK
• Material Sanitarian Kit, leaflet dan lembar balik (-)
• Methode pendataan awal – akhir tahun
penyuluhan, pemetaan dan pengawasan
Pencatatan dan pelaporan
DATA KHUSUS
Proses
• Perencanaan
• Pendataan & pemetaan : 1 kali pertahun
• Penyuluhan : 1 kali perbulan
• Pelaksanaan : 2 kali seminggu
• Pencatatan setiap kegiatan dan pelaporan setiap bulan
DATA KHUSUSProses
• Pengorganisasian
DATA KHUSUS
Proses
• Pelaksanaan
• Pengumpulan data 1x/tahun.
• Kegiatan penyuluhan 12 kali (1 bulan sekali) lintas program & lintas sektor.
• Pengawasan jamban 8x/sebulan.
• Pemetaan sarana jamban yang memenuhi syarat (1 tahun sekali)
* tidak dilakukan.
• Pengawasan
• Pencatatan dan pelaporan ke tingkat kabupaten setiap bulan
• Rapat bulanan tentang pencapaian program di Puskesmas Loji
DATA KHUSUS
Keluaran
• Cakupan hasil pengawasan sarana jamban
DATA KHUSUS
Keluaran
• Persentase rumah yang memiliki jamban keluarga
DATA KHUSUS
Keluaran
• Persentase jamban yang memenuhi syarat
DATA KHUSUS
Keluaran - Pencatatan dan Pelaporan
• Laporan yang disajikan merupakan laporan cakupan hasil inspeksi pengawasan jamban dari jumlah jamban yang ada
• Tidak ada laporan tentang jenis jamban yang digunakan oleh penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Loji.
• Tidak dilakukan pemetaan sarana jamban yang memenuhi syarat.
• Tidak ada laporan tentang penyuluhan yang dilakukan.
Lingkungan fisik
• Semua lokasi sarana jamban dapat dijangkau dengan sarana transportasi
• Iklim tidak mempengaruhi pelaksanaan program.
• Kondisi geografi :
• Desa kutamaneuh
Lingkungan non fisik
• Keadaan sosial ekonomi masyarakat rendah
• Tingkat pendidikan masih rendah
• Perilaku masyarakat yang masih BAB sembarangan
• Sebagian besar masyarakat masih belum memiliki sarana jamban yang memenuhi syarat.
DATA KHUSUS
DATA KHUSUS
Umpan Balik
• Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas satu bulan satu kali yang membahas laporan kegiatan evaluasi program yang telah dilaksanakan.
• Adanya pencatatan dan pelaporan yang lengkap sesuai dengan waktu yang ditentukanakan dapat digunakan sebagai masukan dalam perencanaan program pengawasan jamban selanjutnya.
PERUMUSAN MASALAH – MASALAH SEBENARNYA
pengawasan jamban kepemilikan jamban jamban yang memenuhi syarat
50.3759.56
37.19
75 75 75
32.8420.5866666666
667
50.4133333333333
Kinerja Program JAGA Puskesmas Loji
cakupan target masalah
MASALAH DARI UNSUR LAINMasukkan
material Kurangnya sarana dan prasarana
method Tidak adanya pemetaan
proses
pengorganisasian Struktur organisasi sudah jelas, namun koordinasi belum optimal
pelaksanaan Penyuluhan hanya terbatas di posyanduTidak dilakukan pemetaan sarana jamban
Pengawasan dan pelaporan
Kesulitan di lintas sektoral
MASALAH DARI UNSUR LAIN - LINGKUNGAN
fisik
Akses jalan banyak yang rusak dan
berlubang
Akses jauh ke kutamaneuh
Non fisikSebagian besar
penduduk berpendapatan
rendah
Sebagian besar penduduk hanya
lulusan SD
PRIORITAS MASALAH
No. ParameterMasalah
Kinerja program JAGA
kepemilikan JAGA
JAGA MS
1 Besarnya masalah 4 2 5
2. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan
5 5 3
3. Keuntungan sosial yang diperoleh
4 5 4
4. Teknologi yang tersedia 5 3 2
5. Sumber daya yang tersedia 5 3 2
Total 23 18 16
MASALAH
• Cakupan hasil pengawasan/inspeksi sarana jamban 50,37% dari target 75%. Besar masalah 32,84%
• koordinasi belum optimal koordinasi di lintas program dan lintas sektoral
• Presentase rumah penduduk yang memiliki jamban 59,56% dari target 75%. Besar masalah 20,59%.
• Belum optimal koordinasi di lintas program dan lintas sektoral antar petugas pelaksana penyuluhan Jamban Keluarga
• Tidak dilakukan pemetaan sarana jamban yang memenuhi
• Tingkat pendidikan dan penghasilan penduduk rendah
KESIMPULAN
• Jumlah sarana jamban 5.716, jumlah jamban yang memenuhi syarat 2.126.
• Cakupan pengawasan jamban yang masih kurang (67,16%) dari target sebesar 75%.
• Presentase kepemilikan jamban dengan jumlah rumah yang masih kurang (59,56%) dari target sebesar 75%.
• Kurangnya sarana dan prasarana penunjang untuk penyuluhan dan pelaksanaan program jamban keluarga.
• Tidak dilakukan pemetaan sarana jamban
• Tidak ada data tertulis tentang penyuluhan jamban keluarga
SARAN
• Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan lintas program supaya kinerja program jamban keluarga dapat ditingkatkan.
• Bekerjasama dengan perusahaan/ pengusaha sanitasi binaan WSP(World Bank’s Water and Sanitation Programe ) untuk pengadaan MCK umum.
• Kepala puskesmas mengajukan ke Dinas Kesehatan untuk pengadaan sanitarian kit, leaflet, dan poster/ baliho.
• Pelaksanaan pemetaan sarana jamban.
• Pembuatan laporan rutin setelah melakukan penyuluhan program jamban keluarga
Terimakasih