ppt eklampsi
TRANSCRIPT
EKLAMSIA
IRENE JEANE SALEH105010087
IIIC
PENGERTIAN
Eklamsi adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalina atau masa nifas yang di tandai dengan timbulnya kejang(bukan timbul akibat kelainan neurologi) dan atau koma dimana sebelumnya sudah menujukan gejalah-gejalah preklamsia.
Etiologi dan patogenesis preeklampsia dan eklampsia sampai saat ini masih belum sepenuhnya difahami, masih banyak ditemukan kontroversi, itulah sebabnya penyakit ini sering disebut “the disease of theories”. Eklampsia adalah pre eklampsia yang mengalami komplikasi kejang tonik klonik yang bersifat umum. Koma yang fatal tanpa disertai kejang pada penderita pre eklampsia juga disebut eklampsia.
Etiologi / Patogenesis
Gambaran Klinis Eklampsia
Seluruh kejang eklampsia didahului dengan pre eklampsia. Eklampsia
digolongkan menjadi kasus antepartum, intrapartum atau postpartum tergantung saat
kejadiannya sebelum persalinan, pada saat persalinan atau sesudah
persalinan.
Komplikasi
Proteinuria hampir selalu didapatkan, produksi urin berkurang, bahkan kadang – kadang sampai anuria dan pada umumnya terdapat hemoglobinuria. Setelah persalinan urin output akan meningkat dan ini merupakan tanda awal perbaikan kondisi penderita. Proteinuria dan edema menghilang dalam waktu beberapa hari sampai 2 minggu setelah persalinan. Apabila keadaan hipertensi menetap setelah persalinan maka hal ini merupakan akibat penyakit vaskuler kronis.
Konfulsi eklamsia di bagi dalam 4 tingkat
a. Tingkat awal aura, keadaan ini berlangsung 30 detik mata penderita terbuka tanpa melihat,
kelopak mata bergetar.demikian pula tangannya dan kepala berputar kekiiri dan kekanan
b. B. Tingkat kejang tonik. Berlangsung kurang dari 30 detik.dalam tingkat ini seluruh otot menjadi
kaku wajahnya kelihatannya kaku, tangan menggenggam, kaki membengkok kedalam,
pernafasan berhenti,muka mulai menjjadi sianotik,lidah dapat tergigit.
c. .
c. Tingkat kejang klonik. Berlangsung antra 1-2 menit.semua oto berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo yang cepat, mulut membuka dan menutup. Lidah dapat tergigit.bola mata menonjol, dari mulut keluar ludah yang berbusa, luka menunjukan konggesti dan sianosis, klien menjadi tidak sadar.
d. Tingkat koma. Lama kesadaran tidak selalu sama, secara perlahan-lahan penderita mulai sadar laghi, akan tetapi akan terjadi pula bahwa sebelum itu timbul serangan baru dan berulang hingga ia dalam tetap koma.selama serangan ,tekanan darah meninggi, nadi cepat ,dan suhu meningkat sampai 40 derajat
PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN, HPHT, gerakan janin berkurang, Keluhan utama:KejangPenglihatan kabur Bengkak pada tungkai kaki dan tanganSakit kepala yang hebatPusing, sesak napas.
A. Data subyek
Data Obyektif
Pemeriksaan Umum K/U : JELEKKesadaran : MENURUN TD : hipertensiN : takikardiRR : irretabilitasS : normal
Pemeriksaan Fisik
Muka :oedema , pucat Mata :sklera putih, Konjungtiva merah muda Hidung :pernafasan cuping hidung Mulut :bibir tidak anemis, stomatitis
gingivitis Leher :pembesaran kelenjar limfe dan
kelenjar tyroid tidak ada pembendungan vena jugularis
Dada :retraksiAbdomen :pembesaran uterus sesuai dengan
usia kehamilan.Pemeriksaan leopold:L I,L II,L III,L IV
next
DJJ : bradikardiEkstrimitas: simetris atas dan bawah, oedema kaki dan tanganProtein urin: +++Kejang: +
Ny…G…p…a… dengan eklamsia.
ANALISA
•Identifikasi kebutuhan segera.mengidentivikaasi kebutuhan segera seperti Oksigenasi,Obs TTV,keadaan umum baik dan oksigen terpasang 3L•Obsevasi tiap 15 mnit djj,mengobservasi DJJ tiap 15 mnit untuk mengetahui keadaan janin,observasi dilakukan •Beri tahu ibu hasil observasi,memberitahu ibu hasil observasi yaitu TD,N,S,R.dan DJJ,ibu mengerti•Kolaborasi dengan dr. SpOG,melakukan kolaborasidengan dr.SpOG untuk pemberian MgSO4 untuk antisipasi kejang 0,5 cc/ kg BB/ jamdan sediakan antidotum MgSO4,MgSO4 telah diberikan sesuai dosis IV 10cc dan untuk pemeliharaan 15cc drips
PENATALAKSANAAN
Pengobatan kejang :1.Bebaskan jalan
nafas dengn orofaring
2.Hindari trauma jatuh
3.Selalu isap muntah cairan lambung hinggh bersih
4.Mgso4 4 g 20% IV 4 menitbila kejangterus ,diikuti fenobarbital 3-5 mg/bb IV
PENATALAKSANAAN
•Berikan infus RL,memberikan infuse RL 20 tpm untuk mencegah dehidrasi dan mempertahankan keadaan umum ibu•Pasang kateter,memasang kateter untuk observasi intake noutput,kateter telah terpasang VI.Anjurkan ibu untuk tidak mengkomsumsi makanan yang mengandug natrium seperti ikan asin,dan garam yang berlebihan,ibu maegerti dant memahami.
Sumber
Bagus Gde Manuaba, Ida. Ilmu Kebidanan, Penyaklit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan: EGC, Jakarta. 1998.Maryunani A 2009. asuhan kegawat daruratAN dalam kebidanan jakarta :TIM.