ppt ctg

14
CARDIOTOCOG RAPHI

Upload: aidaaa

Post on 12-Sep-2015

406 views

Category:

Documents


74 download

DESCRIPTION

ctg

TRANSCRIPT

CARDIOTOCOGRAPHI

CARDIOTOCOGRAPHIPengertian Cardiotokografi adalah suatu metoda elektronik untuk memantau kesejahteraan janin dalam kehamilan dan atau dalam persalinan.untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan apakah bayi menerima cukup oksigendilakukan pada usia kandungan minimal 26-28 minggu (sesuai dengan kondisi bayi )merupakan pemeriksaan denyut jantung janin untuk menilai kesejahteraanya (fetal-wellbeing)Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya diulangi dalam waktu 24 jamYang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (djj) dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janinIndikasiPemeriksaan Cardiotokografi biasanya dilakukan pada kehamilan resiko tinggi, dan indikasinya terdiri dari :IBUPre-eklampsia-eklampsiaKetuban pecahDiabetes mellitusKehamilan > 40 mingguVitium cordisAsthma bronkhialeInkompatibilitas Rhesus atau ABOInfeksi TORCHBekasSCInduksi atau akselerasi persalinanPersalinan preterm.Hipotensi, Lanjut usiaPerdarahan antepartum.Ibu perokok.

Pemeriksaan Cardiotokografi biasanya dilakukan pada kehamilan resiko tinggi, dan indikasinya terdiri dari :JANINPertumbuhan janin terhambat (PJT)Gerakan janin berkurangSuspek lilitan tali pusatKehamilan gandaAritmia, bradikardi, atau takikardi janinHidrops fetalisKelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.Riwayat lahir matiMekoneum dalam cairan ketubanIndikasiUsia kehamilan > 28 minggu.Adapersetujuan tindak medik dari pasien (secara lisan).Punktum maksimum denyut jantung janin (DJJ) diketahui.Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer (padaCardiotokografiterkomputerisasi) sesuai buku petunjuk dari pabrikSyarat Pemeriksaan CardiotokografiPersetujuan tindak medik (Informed Consent) : menjelaskan indikasi, cara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan didapat. Persetujuan tindak medik ini dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (cukup persetujuan lisan).Kosongkan kandung kencing.Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi utero-plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen 4 liter / menit.Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak, presentasi dan punctum maksimum DJJ.Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum dan segera setelah kontraksi berakhir..Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan DJJ di daerah punktum maksimum.

Persiapan PasienSetelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama perekaman cardiotokografi.Hidupkan komputer dan Cardiotokograf.Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).Lakukan pencetakkan hasil rekaman Cardiotokografi.Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk rumah sakit).Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan kembali alat pada tempatnya.Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.Berikan hasil rekaman cardiotokografi kepada dokter penanggung jawab atau paramedik membantu membacakan hasi interpretasi komputer secara lengkap kepada dokter.

Cara MelakukanPersiapan tes tanpa kontraksi :

Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan tidak boleh diberikan sedativa.Prosedur pelaksanaan :Pasien ditidurkan secara santai semi fowler 45 derajat miring ke kiriTekanan darah diukur setiap 10 menitDipasang kardio dan tokodinamometerFrekuensi jantung janin dicatatSelama 10 menit pertama supaya dicatat data dasar bunyPemantauan tidak boleh kurang dari 30 menitBila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama 30 menit tidak reaktif, pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian (sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah 2 jam sarapan)Pemeriksaan NST ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil NST secara individual

Cara MembacaReaktif, bila:Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menitVariabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menitGerakan janin terutama gerakan multipel dan berjumlah 5 gerakan atau lebih dalam 20 menitReaksi denyut jantung terutama akselerasi pola omega pada NST yang reaktif berarti janin dalam keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu kemudianPada pasien diabetes melitus tipe IDDM pemeriksaan NST diulang tiap hari, tipe yang lain diulang setiap minggu

Tidak reaktif, bila :Denyut jantung basal 120-160 kali per menitVariabilitas kurang dari 6 denyut /menitGerak janin tidak ada atau kurang dari 5 gerakan dalam 20 menitTidak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun diberikan rangsangan dari luar

Sinusoidal, bila :Ada osilasi yang persisten pada denyut jantung asalTidak ada gerakan janinTidak terjadi akselerasi, janin dalam keadaan bahaya. Bila paru-paru janin matur, janin dilahirkan. Gambaran ini didapatkan pada keadaan isoimunisasi-RH.

Hasil pemeriksaan CTG disebut abnormal (baik reaktif ataupun non reaktif) apabila ditemukan :BradikardiDeselerasi 40 atau lebih di bawah (baseline), atau djj mencapai 90 dpm, yang lamanya 60 detik atau lebih

Hasil CTG yang reaktif biasanya diikuti oleh keadaan janin yang masih baik sampai 1 minggu kemudian (dengan spesifitas sekitar 90%), sehingga pemeriksaan ulang dianjurkan1 minggu kemudian. Namun bila ada faktor resiko seperti hipertensi/gestosis, DM, perdarahan atau oligohidramnionhasil CTG yang reaktif tidak menjamin bahwa keadaan janin akan masih tetap baik sampai 1 minggu kemudian, sehingga pemeriksaan ulang harus lebih sering (1 minggu).Hasil CTG non reaktif mempunyai nilai prediksi positif yang rendah 18 jam)