[ppn] [pmk 75 tahun 2010 j.o. 38 tahun 2013] [nilai lain]

9
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75/PMK.03/2010 TENTANG NILAI LAIN SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8A ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069);

Upload: alan

Post on 22-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 75/PMK.03/2010

TRANSCRIPT

Page 1: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 75/PMK.03/2010

TENTANG

NILAI LAIN SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8A ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983

tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009,

perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan

Pajak.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4999);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan

Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42

Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069);

Page 2: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

3. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG NILAI LAIN SEBAGAI DASAR

PENGENAAN PAJAK.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :

1. Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

2. Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 42 Tahun 2009.

3. Nilai Lain adalah nilai berupa uang yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak.

4. Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau

seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa

Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak

Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983

tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor

42 Tahun 2009, dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai

berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena

pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak

Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah

Pabean di dalam Daerah Pabean.

Page 3: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

Pasal 2

Nilai Lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditetapkan sebagai berikut :

a. untuk pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual

atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;

b. untuk pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga

Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;

c. untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-

rata;

d. untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film;

e. untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran;

f. untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula

tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan,

adalah harga pasar wajar;

g. untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau

penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang adalah harga pokok penjualan atau harga

perolehan;

h. untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui pedagang perantara adalah harga yang

disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli;

i. untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga lelang;

j. untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang

ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih; atau

k. untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10% (sepuluh

persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.

Pasal 3

Pajak Masukan yang berhubungan dengan penyerahan jasa oleh pengusaha jasa pengiriman

paket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf j dan oleh pengusaha jasa biro perjalanan atau

jasa biro pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf k tidak dapat dikreditkan.

Page 4: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

Pasal 4

Ketentuan lebih lanjut mengenai penentuan perkiraan harga jual rata-rata sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 huruf c, perkiraan hasil rata-rata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d,

dan harga jual eceran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e, dalam rangka penerapan

Nilai Lain, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

Pasal 5

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Keuangan Nomor

567/KMK.04/2000 tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak sebagaimana telah diubah

dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 251/KMK.03/2002, dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 6

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan

ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 31 Maret 2010

MENTERI KEUANGAN,

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

Page 5: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 38/PMK.011/2013

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 75/PMK.03/2010 TENTANG NILAI LAIN

SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka lebih memberikan kepastian hukum dan kemudahan dalam

pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan emas perhiasan oleh pabrikan emas

perhiasan dan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan jasa pengurusan

transportasi (freight forwarding), perlu melakukan penyesuaian terhadap ketentuan

mengenai Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.03/2010 tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan

Pajak;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan untuk

melaksanakan ketentuan Pasal 8A ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42

Tahun 2009, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.03/2010 tentang Nilai Lain Sebagai Dasar

Pengenaan Pajak;

Mengingat :

Page 6: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa

dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42

Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069);

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.03/2010 tentang Nilai Lain Sebagai Dasar

Pengenaan Pajak;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

MENTERI KEUANGAN NOMOR 75/PMK.03/2010 TENTANG NILAI LAIN SEBAGAI

DASAR PENGENAAN PAJAK.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.03/2010 tentang Nilai

Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 2 diubah dengan menambahkan 2 (dua) huruf, yakni huruf l dan huruf m,

sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2

Nilai Lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditetapkan sebagai berikut:

a. untuk pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga

Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;

b. untuk pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah

Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;

c. untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-

Page 7: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

rata;

d. untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film;

e. untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran;

f. untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan

semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran

perusahaan, adalah harga pasar wajar;

g. untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya

dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang adalah harga pokok penjualan

atau harga perolehan;

h. untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui pedagang perantara adalah harga

yang disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli;

i. untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga lelang;

j. untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah

yang ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih;

k. untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10% (sepuluh

persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih;

l. untuk penyerahan emas perhiasan termasuk penyerahan jasa perbaikan dan modifikasi

emas perhiasan serta jasa-jasa lain yang berkaitan dengan emas perhiasan, yang

dilakukan oleh pabrikan emas perhiasan adalah 20% (dua puluh persen) dari harga jual

emas perhiasan atau nilai penggantian;

m. untuk penyerahan jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) yang didalam

tagihan jasa pengurusan transportasi tersebut terdapat biaya transportasi (freight

charges) adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang ditagih atau seharusnya

ditagih.

2. Di antara Pasal 2 dan Pasal 3 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 2A sehingga berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 2A

(1) Penetapan Nilai Lain untuk penyerahan film cerita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

huruf d tidak termasuk penetapan Nilai Lain untuk film cerita impor.

(2) Penetapan Nilai Lain untuk film cerita impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Page 8: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan yang

mengatur mengenai Nilai Lain sebagai dasar pengenaan pajak atas pemanfaatan Barang

Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean berupa film

cerita impor dan penyerahan film cerita impor, serta dasar pemungutan Pajak Penghasilan

Pasal 22 atas kegiatan impor film cerita.

3. Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 3

Pajak Masukan yang berhubungan dengan:

a. penyerahan jasa pengiriman paket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf j yang

dilakukan oleh pengusaha jasa pengiriman paket;

b. penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 huruf k yang dilakukan oleh pengusaha jasa biro perjalanan atau

pengusaha jasa biro pariwisata;

c. penyerahan emas perhiasan termasuk penyerahan jasa perbaikan dan modifikasi

emas perhiasan serta jasa-jasa lain yang berkaitan dengan emas perhiasan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 huruf l yang dilakukan oleh pengusaha pabrikan emas; dan

d. penyerahan jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) yang di dalam tagihan

jasa pengurusan transportasi tersebut terdapat biaya transportasi (freight charges)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf m yang dilakukan oleh pengusaha jasa

pengurusan transportasi,

tidak dapat dikreditkan.

Pasal II

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2013.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Page 9: [PPN] [PMK 75 Tahun 2010 j.o. 38 Tahun 2013] [Nilai Lain]

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Februari 2013

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO