ppkn smp kk g - p4tkpknips.id g.pdf · ppkn smp kk g iii kata sambutan peran guru profesional dalam...

294
i

Upload: hacong

Post on 05-Feb-2018

312 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

i

Page 2: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI G

Penulis: Drs. Supandi, M.Pd. Drs. H. Haryono Adi Purnomo Rahma Tri Wulandari, S.Pd. Dr. Sri Untari, M.Si. Muthomimah, S.Pd., M.Pd Gatot Malady, S.I.P., M.Si. Magfirotun Nur Insani, S.Pd. Dr. Sutoyo, S.H.,M.Hum. Dr. Rasyid Al Atok, M.H., M.Pd. Drs. AMZ Supardono Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si. Siti Mulyani Yudarini Probowati, S.Pd. P.M. Henny Dwi Omegawati, S.Pd. Warih Sutji Rahayu, S.Pd., M.Pd.

Penyunting: Nurul Qomariyah Desain Grafis dan Ilustrasi: Tim Desain Grafis Copyright © 2017 Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan

Page 3: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

iii

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci

keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten

membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan

pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru

sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah

daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi

guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam

upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan

kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk

kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil

UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan

pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut

dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut

pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada

tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar

utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda

Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap

muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK

KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah

(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal

Page 4: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

iv

Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan

perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya.

Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka

dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan

modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas

kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk

mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April 2017

Direktur Jenderal Guru

dan Tenaga Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP. 195908011985031002

Page 5: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

v

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah

Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),

Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak

lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan

kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran

yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat,

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan

review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah

terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas,

serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta

selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah

Menengah Pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para

peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi

pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 6: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

vi

Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan

PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika,

PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya

dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah

Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para

widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan

tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dapat

meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi

pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April 2017

Direktur Pembinaan Guru

Pendidikan Dasar

Poppy Dewi Puspitawati NIP. 196305211988032001

Page 7: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

vii

Daftar Isi

Hal. Kata Sambutan .................................................................................................... iii Kata Pengantar ..................................................................................................... v Daftar Isi .............................................................................................................. vii Daftar Gambar ..................................................................................................... xi Daftar Tabel ......................................................................................................... xii

Pendahuluan ......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Tujuan .......................................................................................................... 4 C. Peta Kompetensi ......................................................................................... 5 D. Ruang Lingkup ............................................................................................ 7 E. Cara Penggunaan Modul ............................................................................ 8

Bagian I Kompetensi Profesional ......................................................... 17 Kegiatan Pembelajaran 1 Pendidikan Nilai Moral dan Karakter Dalam PPKn .................................................................................................................... 19

A. Tujuan ........................................................................................................ 19 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 19 C. Uraian Materi ............................................................................................. 19 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 25 E. Latihan/Kasus/Tugas ( LK.1 IN-ON-IN) ..................................................... 30 F. Rangkuman ............................................................................................... 32 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 32

Kegiatan Pembelajaran 2 Permasalahan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh ................................................. 33

A. Tujuan ........................................................................................................ 33 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 33 C. Uraian Materi ............................................................................................. 33 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 46 E. Latihan/ Kasus /Tugas ............................................................................... 51 F. Rangkuman ............................................................................................... 55 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 56

Kegiatan Pembelajaran 3 Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku dan Bersikap Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila .................... 57

A. Tujuan ........................................................................................................ 57 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 57 C. Uraian Materi ............................................................................................. 57 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 60 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 67

Page 8: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

viii

F. Rangkuman ................................................................................................ 71 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 71

Kegiatan Pembelajaran 4 Permasalahan Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ........................................................................................ 73

A. Tujuan ........................................................................................................ 73 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 73 C. Uraian Materi Pembelajaran 1 ................................................................... 73 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 78 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 81 F. Rangkuman ................................................................................................ 84 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 85

Kegiatan Pembelajaran 5 Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 ........................ 87

A. Tujuan ........................................................................................................ 87 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 87 C. Uraian Materi ............................................................................................. 88 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 91 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 95 F. Rangkuman ................................................................................................ 99 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 100

Kegiatan Pembelajaran 6 Penerapan Tugas Lembaga-Lembaga Negara dalam UUD Negara RI Tahun 1945 .................................................................. 101

A. Tujuan ...................................................................................................... 101 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 101 C. Uraian Materi ........................................................................................... 101 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 110 E. Latihan/ Kasus/ Tugas ............................................................................. 115 F. Rangkuman .............................................................................................. 118 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 120

Kegiatan Pembelajaran 7 Penerapan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia di Indonesia ........................................................................................................... 121

A. Tujuan ...................................................................................................... 121 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 121 C. Uraian Materi ........................................................................................... 121 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 130 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 135 F. Rangkuman .............................................................................................. 139 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 139

Kegiatan Pembelajaran 8 Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara ................................ 141

A. Tujuan ...................................................................................................... 141 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 141 C. Uraian Materi ........................................................................................... 141 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 146

Page 9: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

ix

E. Latihan/Kasus/tugas ................................................................................ 150 F. Rangkuman ............................................................................................. 154 G. Umpan Balik dan Tindak lanjut ............................................................... 155

Kegiatan Pembelajaran 9 Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika .................................................................. 157

A. Tujuan ...................................................................................................... 157 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 157 C. Uraian Materi ........................................................................................... 157 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 161 E. Latihan/ Kasus/ Tugas ............................................................................. 164 F. Rangkuman ............................................................................................. 168 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 168

Kegiatan Pembelajaran 10 Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan ................................................................... 169

A. Tujuan ...................................................................................................... 169 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 169 C. Uraian Materi ........................................................................................... 169 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 172 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 175 F. Rangkuman ............................................................................................. 181 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut. ............................................................. 181

Bagian II Kompetensi Pedagogik ........................................................ 183 Kegiatan Pembelajaran 11 Permasalahan Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMP ..................................................................... 185

A. Tujuan ...................................................................................................... 185 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 185 C. Uraian Materi ........................................................................................... 186 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 192 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 197 F. Rangkuman ............................................................................................. 199 G. Umpan Balik dan tindak lanjut. ................................................................ 199

Kegiatan Pembelajaran 12 Permasalahan Penerapan Model Pembelajaran PPKn .................................................................................................................. 201

A. Tujuan ...................................................................................................... 201 B. Indikator Pencapaian Kompetensi. ......................................................... 201 C. Uraian Materi ........................................................................................... 202 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 207 E. Latihan/ Kasus/Tugas .............................................................................. 212 F. Rangkuman ............................................................................................. 214 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 214

Page 10: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

x

Kegiatan Pembelajaran 13 Permasalahan Penerapan Penilaian Hasil Belajar PPKn .................................................................................................................. 215

A. Tujuan ...................................................................................................... 215 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 215 C. Uraian Materi ........................................................................................... 216 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 217 E. Latihan / Kasus / Tugas. .......................................................................... 219 F. Rangkuman .............................................................................................. 223 G. Umpan Balik dan tindak lanjut ................................................................. 223

Kegiatan Pembelajaran 14 Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran ...... 225 A. Tujuan ...................................................................................................... 225 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 225 C. Uraian Materi Pembelajaran .................................................................... 225 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 228 E. Latihan / Kasus / Tugas ........................................................................... 230 F. Rangkuman .............................................................................................. 238 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 238

Kegiatan Pembelajaran 15 Permasalahan Relevansi Penggunaan Media Pembelajaran PPKn SMP ................................................................................. 239

A. Tujuan ...................................................................................................... 239 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 239 C. Uraian Materi ........................................................................................... 240 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 242 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 244 F. Rangkuman .............................................................................................. 247 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 248

Kegiatan Pembelajaran 16 Permasalahan Penerapan Penelitian Tindakan Kelas .................................................................................................................. 249

A. Tujuan ...................................................................................................... 249 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 249 C. Uraian Materi ........................................................................................... 250 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 252 E. Latihan/ Kasus /Tugas ............................................................................. 255 F. Rangkuman .............................................................................................. 257 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 257

Kunci Test Latihan/Kasus/Tugas .................................................................... 259 Evaluasi ............................................................................................................. 263 Penutup .............................................................................................................. 271 Daftar Pustaka ................................................................................................... 273 Glosarium .......................................................................................................... 279

Page 11: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

xi

Daftar Gambar

Hal. Gambar 1. Ruang Lingkup ..................................................................................... 7

Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ................................................. 8

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ................................................ 9

Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ................................ 11

Gambar 5. Perkelahian Pelajar ............................................................................ 65

Gambar 6. Struktur Kekuasaan UUD NRI 1945 setelah amandemen ............. 112

Gambar 7. Susunan Lembaga Negara Sesuai UUD NRI 1945 ......................... 115

Gambar 8. Mekanisme Sistem Peradilan Nasional ........................................... 143

Gambar 9. Tahapan Kegiatan Pembelajaran Saintifik ....................................... 187

Gambar 10. Langkah –Langkah Penelitian Tindakan Kelas ............................. 250

Page 12: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

xii

Daftar Tabel

Hal. Tabel 1. Peta Kompetensi ...................................................................................... 5

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul .................................................................... 13

Tabel 3. Kisi-kisi soal ujian nasional SMP/MTs Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dengan kurikulum 2006 ................................................... 15

Tabel 4. Kisi-kisi soal ujian nasional SMP/MTs Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dengan kurikulum 2013 ................................................... 16

Tabel 5. Konsep Pendidikan Nilai dan Pendidikan Karakter ................................ 27

Tabel 6. Hasil Ketercapaian karakter/ nilai Gotong Royong................................. 28

Tabel 7. Tindak lanjut Penerapan Karakter.gotong royong .................................. 29

Tabel 8. Tindak lanjut penerapan karakter integritas anti korupsi di Sekolah ...... 50

Tabel 10. Kekuasaan legeslatif, eksekutif dan yudikatif , tugas lembaga

negara .......................................................................................................... 113

Tabel 11. Lembar Observasi .............................................................................. 194

Page 13: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus

kehidupan manusia mulai dari lahir sampai akhir hayat. Secara konsep, pendidikan

merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME

dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkan hal tersebut tidak terlepas dari adanya

peran keluarga, sekolah dan masyarakt yang biasa dikenal istilah Tri Pusat

Pendidikan, yang meliputi: keluarga, sekolah dan masyarakat. Tiga pusat

pendidikan tersebut memiliki sifat-sifat fungsi serta peran masing-masing yang

mana sangat berpengaruh terhadap perilaku dan sikap anak. Diharapkan ketika

masing masing peran berjalan dengan baik maka anak akan memiliki tutur kata,

perilaku dan sikap yang baik yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Pancasila adalah landasan ideologi bangsa Indonesia yang dijadikan acuan dalam

berperilaku dan bersikap. Untuk itu materi yang berkenaan dengan pengetahuan

dan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila yakni permasalahan penerapan

bertutur kata, berperilaku dan bersikap harus dikuasai oleh guru dan merupakan

hal penting yang harus menjadi perhatian bangsa Indonesia. Pada abad 21 yang

menuntut warga bangsa ini memeiliki kompetensi dan profesional untuk dapat

bersanding dan bertanding secara global, maka materi ini merupakan materi

strategis yang harus dikuasai guru PPKn agar semakin berkualitas atau guru

semakin professional

Penguatan Pendidikan karakter ( PPK) lahir karena kesadaran akan tantangan ke

depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada

banyak harapan bagi masa depan bangsa. Ini menuntut lembaga pendidikan untuk

mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-

individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Memahami

latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi

Page 14: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

2

Sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah

masing-masing.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang

tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko

Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini

terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan

cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama GNRM

(religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas) ingin ditanamkan melalui

sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami dan diterapkan di seluruh

sendi kehidupan.

Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan merupakan kewajiban bagi Guru dan

tenaga kependidikan baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB

dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis

kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh

PPPPTK dan LPPPTK KPTK , salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS.

Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar

bagi peserta diklat, diantaranya adalah modul “Permasalahan Penerapan Bertutur

Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila ”

Modul ini didesain sebagai bahan ajar yang dapat dipelajari secara mandiri oleh

peserta diklat PKB Guru PPKn SMP kelompok kompetensi G Modul ini berisi

materi, metode, batasan-batasan, tugas dan latihan serta petunjuk cara

penggunaannya yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai

tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

Dasar hukum dari penulisan modul ini antara lain :

1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang

Guru;

3) Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya.

Page 15: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

3

4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun

2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41

tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.

6) Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas

peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

7) Permendikbud no 58 th 2014 tentang kurikulum 2013 SMP/ MTs

8) Permendikbud no 103 th 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar

dan pendidikan menengah

9) Permendikbud no 160 th 2014 tentang pembelakuan kurikulum 2006 dan

kurikulum 2013

10) Permendikbud no 20 th 2016 tentang SKL pendidikan dasar dan Menengah

11) Permendikbud no 21 th 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan

menengah

12) Permendikbud no 22 th 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan

menengah

13) Permendikbud no 24 th 2016 tentang kompetensi Inti dan kompetensi dasar

pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan menengah

14) Buku Teks Pelajaran Kurikulum 2013 edisi revisi th 2016 yang terdiri Buku

Siswa dan Buku Guru untuk masing-masing pelajaran.

Kompetensi peserta diklat PKB Kelompok Komptensi G yaitu Permasalahan

Dalam Implementasi Nilai-Nilai PPKn Smp Terintegrasi Penguatan

Pendidikan Karakter bagi guru mata pelajaran PPKn SMP yang diharapkan

melalui modul Permasalahan Penerapan bertutur Kata, Berperilaku dan Bersikap

Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila ini meliputi (1) permasalahan penerapan

bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik dan buruk di lingkungan keluarga (2)

permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik dan buruk

di lingkungan sekolah (3) permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan

bersikap baik dan buruk di lingkungan masyarakat

Page 16: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

4

B. Tujuan

Modul kelompok kompetensi G ini, merupakan kesatuan utuh dari materi-materi

yang ada pada modul kelompok kompetensi professional dan pedagogick

terintegrasi penguatan pendidikan karakter Modul diklat ini sebagai panduan

belajar bagi guru PPKn SMP dalam memahami materi PPKn Sekolah Menengah

Pertama. Modul ini bertujuan dalam upaya peningkatan kompetensi pedagogik

dan profesional materi PPKn SMP sebagai tindak lanjut dari UKG tahun 2015.

Kita akan mengajak Anda, mengkaji terkait materi yang terdiri atas materi

pedagogik dan profesional. Materi pedagogik berhubungan dengan materi yang

mendukung proses pembelajaran seperti Pendekatan Pembelajaran dan Model-

model Pembelajaran, RPP, Penilaian, Sumber dan Media, serta PTK. Materi

profesional terkait dengan materi PPKn, yaitu mencakup Pendidikan Nilai dan

Watak, Penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh,

Permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila, Permasalahan perubahan UNDANG-UNDANG DASAR

Negara RI Tahun 1945, Permasalahan penerapan pokok-pokok pikiran

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Penerapan tugas Lembaga-lembaga Negara dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Penerapan Hak dan kewajiban Asasi

Manusia di Indonesia, Penerapan penegakan hukum yang berlaku dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Harmonisasi dan

kerukunan dalam keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika, Perwujudan

Persatuan dan Kesatuan dalam berbagai Lingkungan kehidupan, Permasalahan

menjaga, memperkuat dan memperkokoh NKRI, Penerapan Norma dan Peraturan

Perundang-undangan Nasional, Permasalahan penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran PPKn SMP, Permasalahan penerapan model pembelajaran

PPKn SMP, Permasalahan penerapan penilaian hasil belajar PPKn SMP,

Permasalahan pelaksanaan pembelajaran PPKn SMP, Permasalahan

penggunaan media dalam pembelajaran PPKn SMP, Permasalahan penerapan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Page 17: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

5

C. Peta Kompetensi

Melalui modul PKB diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi

antara lain

Tabel 1. Peta Kompetensi Tabel 1. Peta Kompetensi

Kegiatan Pembelajaran

ke - Nama Mata Diklat Kompetensi

1. Pendidikan Nilai Moral dan Karakter

Menunjukkan Pendidikan Nilai dan Watak

2. Penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh

Menunjukkan Penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh

3. Permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

Menunjukkan Permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

4. Permasalahan perubahan UUDNRI Tahun 1945

Menunjukkan Permasalahan perubahan UUDNRI Tahun 1945

5. Permasalahan penerapan pokok-pokok pikiran Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Menunjukkan Permasalahan penerapan pokok-pokok pikiran Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

6. Penerapan tugas Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Menunjukkan Penerapan tugas Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

7. Penerapan Hak dan kewajiban Asasi Manusia di Indonesi

Menunjukkan Penerapan Hak dan kewajiban Asasi Manusia di Indonesia

8. Penerapan penegakan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Menunjukkan Penerapan penegakan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

9. Harmonisasi dan kerukunan dalam keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika

Menunjukkan Harmonisasi dan kerukunan dalam keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal

Page 18: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

6

Kegiatan Pembelajaran

ke - Nama Mata Diklat Kompetensi

Ika

10. Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam berbagai Lingkungan kehidupan

Menunjukkan Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam berbagai Lingkungan kehidupan

11. Permasalahan Penerapan Pendekatan Saintifik

Mengidentifikasi permasalahan penerapan mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasi, mengkomunikasikan dalam pendekatan Saintifik

12. Permasalahan Penerapan Model Pembelajaran

Menyusun Permasalahan Penerapan PJBL, PBL, DL dan model-model Pembelajaran

13. Permasalahan Penerapan Penilaian Hasil Belajar

Mengidentifikasikan permasalahan penerapan penilaia sikap, pengetahuan, TerampilanKeterampilan

14. Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran

Menunjukan Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, penutup

15. Permasalahan Relevansi Penggunaan media Pembelajaran

Menjelaskan prinsip-prinsip, Mengidentifikasikan relevansi , Mengatasi permasalahan Media

16. Permasalahan Penelitian Tindakan Kelas

Mengidentifikasikan permasalahan penelitian tindakan pada pengumpulan data observer

Page 19: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

7

D. Ruang Lingkup

Gambar 1. Ruang Lingkup

Mat

eri P

PK

n S

MP

Profesional

Analisis Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

Analisis hakekat dan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka

Analisis penerapan hak dan kewajiban warga negara dalam UUDNRI Tahun 1945

Analisis fungsi dan tujuan negara dalam Pembukaan UUDNRI Tahun 1945

Analisis penerapan kewenangan Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Analisis peran negara dalam perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia

Analisis penerapan penegakan hukum di Indonesia

Analisis Harmonisasi dan kerukunan dalam keberagaman masyarakat Indonesia

Analisis Perekat keberagaman bangsa Indonesia

Analisis ancaman terhadap NKRI

Pedagogik

Analisis Penerapan Model Pembelajaran PPKn SMP

Analisis Instrumen Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP

Analisis Hasil Penyusunan RPP PPKn SMP

Analisis Penggunaan Media Pembelajaran PPKn SMP

Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Analisis Kurikulum 2013

Page 20: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

8

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran

disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka

dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model

pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.

Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi

peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan

oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat

lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu

waktu yang di pandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat

dilihat pada alur dibawah.

Page 21: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

9

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat

dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

diklat untuk mempelajari :

• latar belakang yang memuat gambaran materi

• tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

• kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.

• ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

• langkah-langkah penggunaan modul

b. Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi G. Profesional dan

Pedagogik fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk

mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator

pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi

secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi

permasalahan kepada fasilitator.

Page 22: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

10

c. Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh

fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan

menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas

pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan

menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan

kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana

menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali

informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat

membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan

fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. pada

bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh

kegiatan pembelajaran

e. Tes Akhir Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir

yang dilakukan oleh seluruh peserta setelah Kelompok Kompetensi G berakhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi

peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In

Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-

2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar

pada alur berikut ini.

Page 23: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

11

Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai

berikut,

a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan

In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat

untuk mempelajari

• latar belakang yang memuat gambaran materi

• tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

• kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.

• ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

• langkah-langkah penggunaan modul

Page 24: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

12

b. In Service Learning 1 (IN-1)

• Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi G Profesional dan

Pedagogik fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk

mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator

pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi

secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi

permasalahan kepada fasilitator.

• Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh

fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan

menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas

pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi,

brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui

Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi,

mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job

learning.

c. On the Job Learning (ON)

• Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi G Profesional dan

Pedagogik guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan

pada in service learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan

mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-tugas

yang ditagihkan kepada peserta.

• Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah

maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN

1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul.

Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan

pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer

Page 25: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

13

discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok

kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan

kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali

informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan

dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2) Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON

yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini

juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan

pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir

yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja

Modul pembinaan Karier guru kelompok komptetansi G Profesional dan

Pedagogik teridiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat

aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman

materi yang dipelajari.Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan

dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan

1. LK.1.1 Konsep Konsep pendidikan nilai dan pendidikan karakter IN 1

2. LK.1.2. Hasil Ketercapaian karakter/ nilai Gotong Royong ON

3. LK.1.3. Tindak lanjut Penerapan Karakter gotong royong IN 2

4. LK.2.1 Permasalahan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila IN 1

Page 26: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

14

No Kode LK Nama LK Keterangan

Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh

5. LK.2.2 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Tidak Yang Bulat dan Utuh ON

6. LK.2.3 Tindak lanjut penerapan karakter integritas anti korupsi di Sekolah IN 2

7. LK.3.1

Identifikasi Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila

TM

8. LK.3.2

Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila di desa Bima

IN 1

9. LK.3.3

Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila di sekolah

ON

10 LK.4.1 Permasalahan perubahan UUD Negara RI Tahun 1945 IN 1

11 LK 5.1

Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945

TM

12 LK. 6.1 Tentang Tugas. penerapan Lembaga-lembaga negara dalam UUD NRI 1945 secara Individual TM

13 LK. 6.2 Kekuasaan legeslatif, eksekutif dan yudikatif , tugas lembaga negara IN 1

Keterangan : TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 : Digunakan pada In service learning 1 ON : Digunakan pada on the job learning

Page 27: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

15

4. Penilaian Berbasis Kelas / Kisi – kisi USBN PPKn Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

Tabel 3. Kisi-kisi soal ujian nasional SMP/MTs Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan kurikulum 2006

LEVEL KOGNITIF

LINGKUP MATERI

ATURAN DAN

IDEOLOGI

HAK DAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA

KEDAULATAN RAKYAT

GLOBALISASI DDAN

PRESTASI DIRI

Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan Mendeskripsikan

Peserta didik dapat memahami dan menguasai : • Norma • Konstitusi

dan Proklamasi

• Bahaya Korupsi

• Pancasila

Peserta didik dapat memahami dan menguasai : • Hak Asasi

Manusia • Usaha Bela

Negara

Peserta didik dapat mema-hami dan menguasai : • Demokrasi dan

Kedaulatan • Kemerdekaan

mengemukakan pendapat

• Otonomi daerah

Peserta didik dapat memahami dan menguasai : • Globalisasi • Prestasi diri

Aplikasi • Memberi contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi Mengurutkan

Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Norma • Konstitusi

dan Proklamasi

• Bahaya Korupsi

• Pancasila

Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Hak Asasi

Manusia • Usaha Bela

Negara

Peserta didik dapat mene-rapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Demokrasi dan

Kedaulatan • Kemerdekaan

mengemukakan pendapat

• Otonomi daerah

Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang: • Globalisasi • Prestasi diri

Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan

Peserta didik dapat menganalisis : • Norma • Konstitusi

dan Proklamasi

• Bahaya Korupsi

• Pancasila

Peserta didik dapat menganalisis : • Hak Asasi

Manusia • Usaha Bela

Negara

Peserta didik dapat menganalisis: • Demokrasi dan

Kedaulatan • Kemerdekaan

mengemukakan pendapat

• Otonomi daerah

Peserta didik dapat menganalisis • Globalisasi • Prestasi diri

Page 28: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

16

Tabel 4. Kisi-kisi soal ujian nasional SMP/MTs Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dengan kurikulum 2013

LEVEL KOGNITIF CAKUPAN MATERI

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

NORMA DAN KONSTITUSI

KOMITMEN TERHADAP KEUTUHAN NKRI

Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan

Peserta didik dapat memahami dan menguasai : • Proses perumusan

Pancasila • Nilai-nilai dan moral

dalam Pancasila

Peserta didik dapat memahami dan menguasai : • Proses perumusan UUD

NRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara

berdasarkan UUD NRI 1945

• Hak Asasi Manusia

Peserta didik dapat memahami dan menguasai : • Aspek-aspek

pengokohan NKRI • Keberagaman dalam

masyarakat • Semangat persatuan dan

kesatuan

Aplikasi • Memberi contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan

Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses perumusan

Pancasila • Nilai-nilai dan moral

dalam Pancasila

Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses perumusan UUD

NRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara

berdasarkan UUD NRI 1945

• Hak Asasi Manusia

Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Aspek-aspek

pengokohan NKRI • Keberagaman dalam

masyarakat • Semangat persatuan dan

kesatuan

Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan

Peserta didik dapat menganalisis : • Proses perumusan

Pancasila • Nilai-nilai dan moral

dalam Pancasila

Peserta didik dapat menganalisis : • Proses perumusan UUD

NRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara

berdasarkan UUD NRI 1945

• Hak Asasi Manusia

Peserta didik dapat menganalisis : • Aspek-aspek

pengokohan NKRI • Keberagaman dalam

masyarakat • Semangat persatuan dan

kesatuan

Page 29: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

17

Bagian I Kompetensi Profesional

Page 30: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Pendahuluan

18

Page 31: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

19

Kegiatan Pembelajaran 1 Pendidikan Nilai Moral dan Karakter Dalam PPKn

A. Tujuan

1. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menunjukkan pendidikan

nilai moral secara benar

2. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menunjukkan pendidikan

karakter secara benar

3. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menunjukkan kaitan

pendidikan nilai moral dan karakter secara benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan pendidikan nilai moral

2. Menunjukkan pendidikan karakter

3. Menunjukkan kaitan pendidikan nilai moral dan karakter

C. Uraian Materi

1. Pendidikan Nilai Moral Pendidikan nilai/ moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak manusia

bermoral, bernilai dan manusiawi. Mempunyai nilai- nilai yang walaupun bersifat

abstrak tetapi dapat dilacak melalui tiga realitas, yaitu: pola tingkah laku, pola

berpikir, dan sikap yang merupakan suatu kesatuan. Pelacakan realitas nilai dapat

dilakukan dengan cara mengamati kecenderungan seseorang dalam berperilaku.

Pengamatan realitas nilai terdapat perbedaan kultural meskipun rujukannya sama.

Prinsip-prinsip relativitas nilai (Ambroise dalam Mulyana, 2004: 23-24) bahwa

nilai/ moral itu relatif karena perbedaan situasi, kondisi, dan lingkungan

masyarakat; nilai/moral tidak selalu disadari, seseorang sebenarnya jarang

menyadari semua nilai dalam hidupnya kecuali berusaha menemukannya;

nilai.moral adalah landasan bagi perubahan dan merupakan daya pendorong bagi

Page 32: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 1

20

kehidupan seseorang atau kelompok; nilai/moral ditanamkan melalui sumber yang

berbeda (keluarga, masyarakat, agama, media massa, tradisi atau kelompok

sebaya).

Pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan dan

menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri peserta didik . Pelaksanaan pendidikan

nilai selain dapat melalui taksonomi Bloom dkk, dapat juga menggunakan jenjang

afektif (Kratzwoh, 1967), berupa penerimaan nilai (receiving), penaggapan nilai

(responding), penghargaan nilai (valuing), pengorganisasi nilai (organization),

karakterisasi nilai (characterization).

2. Pendidikan Karakter Pendidikan pada dasarnya suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi

peserta didik secara optimal. Usaha sadar tersebut tidak boleh dilepaskan dari

lingkungan peserta didik berada terutama dari lingkungan budayanya. Pendidikan

yang tidak dilandasi oleh prinsip tersebut akan menyebabkan mereka tercabut dari

akar budayanya. Ketika hal ini terjadi maka mereka tidak akan mengenal

budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang “asing” dalam lingkungan

budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan adalah dia

menjadi orang yang tidak menyukainya budayanya.

Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik,

nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri

dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku (Pemerintah RI:2010). Karakter

secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa

dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas

seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan,

kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

Karakter adalah watak, perilaku dan budi pekerti yang menjadi ruh dalam

pendidik an. Dengan demikian diperlukan suatu gerakan untuk melakukan

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui harmonisasi olah hati (etik), olah

rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik). PPK memiliki skema

kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan dukungan pelibatan

publik, yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Page 33: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

21

Pendidkan karakter mempunyai tujuan untuk mengembangkan potensi afektif

peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya

dan karakter bangsa; mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi

manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan mengembangkan

lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh

kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan

penuh dignity.

Berdasarkan Naskah Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun

2010 – 2025, karakter yang dikembangkan harus berlandaskan falsafah Pancasila

artinya setiap aspek karakter harus dijiwai ke lima sila Pancasila secara utuh dan

komprehensif yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Bangsa yang Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa menerapkan Nilai karakter

religius

1) Mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang

diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan

kepercayaan yang dianut

2) Menghargai perbedaan agama,

3) Menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama

dan kepercayaan lain,

4) Hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

b. Bangsa yang Menjunjung Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sikap dan

perilaku menjunjung tinggi kemanusian yang adil dan beradab diwujudkan

dalam perilaku hormat menghormati antarwarga negara Karakter integritas

merupakan bagian dari Karakter humanis/ kemanusiaan : Nilai karakter

integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada

nilai-nilai kemanusiaan dan moral tercermin dalam sikap :

1) pengakuan atas persamaan derajat, hak, dan kewajiban;

2) saling mencintai;

3) tenggang rasa;

4) tidak semena-mena terhadap orang lain;

5) gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;

Page 34: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 1

22

6) menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;

7) berani membela kebenaran dan keadilan;

8) merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia serta

9) mengembangkan sikap hormat-menghormati.

10) tanggung jawab sebagai warga negara,

11) aktif terlibat dalam kehidupan sosial

12) konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran

c. Bangsa yang Mengedepankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Komitmen

dan sikap yang selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia

di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan merupakan salah satu

karakteristik Nasionalis bangsa Indonesia . Karakter Kebangsaan /

Nasionalis seseorang tecermin dalam sikap

1) menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan

bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan;

2) rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara; bangga

sebagai bangsa Indonesia yang bertanah air Indonesia serta

menunjung tinggi bahasa Indonesia;

3) memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang

ber-Bhinneka Tunggal Ika.

4) Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa

5) Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan

diri dan kelompoknya. d. Bangsa yang Demokratis dan Menjunjung

Tinggi Hukum dan Hak Asasi Manusia serta kemandirian

d. Sikap dan perilaku demokratis yang dilandasi nilai dan semangat

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan merupakan karakteristik pribadi warga

negara Indonesia. Karakter kerakyatan seseorang tecermin dalam

perilaku:

1) mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara;

2) tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;

3) mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam mengambil

keputusan untuk kepentingan bersama;

Page 35: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

23

4) beritikad baik dan bertanggung jawab dalam melaksanakan keputusan

bersama;

5) menggunakan akal sehat dan nurani luhur dalam melakukan

musyawarah;

6) berani mengambil keputusan yang secara moral dapat

dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

7) bersikap adil; menjaga keharmonisan antara hak dan kewajiban;

8) mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan

harapan, mimpi dan cita-cita

e. Bangsa yang Mengedepankan Keadilan Kesejahteraan, dan Gotong royong

Komitmen dan sikap untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan , Gotong

Royong merupakan karakteristik pribadi bangsa Indonesia., Gotong Royong

mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu

membahu menyelesaikan persoalan bersama antara lain dalam perbuatan

yang mencerminkan

1) sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan;

2) hormat terhadap hak-hak orang lain;

3) suka menolong orang lain; menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain;

tidak boros;

4) tidak bergaya hidup mewah;

5) suka bekerja keras;

6) menghargai karya orang lain.

7) menjalin komunikasi dan persahabatan,

8) memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.

3. Kaitan antara pendidikan nilai moral dan karakter Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan moral

dikaitkan dengan konsep pendidikan karakter kiranya dapat dimaknai sebagai

berikut:

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran memiliki

aspek utama sebagai pendidikan nilai dan moral pada akhirnya akan bermuara

pada pengembangan watak atau karakter peserta didik sesuai dengan dan

merujuk kepada nilai-nilai dan moral Pancasila dan UUD NRI 1945.

Page 36: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 1

24

Nilai dan moral Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara sistematis dan

sistemik dikembangkan dalam diri peserta didik melalui pengembangan konsep

moral, sikap moral, dan perilaku moral setiap rumusan butir nilai yang telah dipilih

sebagai substansi/kontendan pengalaman belajar (learning experiences)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Didalam Pedoman Mata pelajaran PPKn SMP Kurikulum 2013 dinyatakan:

1) PPKn merupakan pendidikan nilai, moral/karakter, dan kewarganegaraan

khas Indonesia yang tidak sama sebangun dengan civic education di

USA, citizenship education di UK, talimatul muwatanah di negara-negara

Timur Tengah, education civicas di Amerika Latin.

2) PPKn sebagai wahana pendidikan nilai, moral/karakter Pancasila dan

pengembangan kapasitas psikososial kewarganegaraan Indonesia

sangat koheren (runut dan terpadu) dengan komitmen pengembangan

watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan perwujudan warga

negara yang demokratis dan bertanggung jawab sebagaimana termaktub

dalam Pasal 3 UU No.20 Tahun 2003

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam ketiga dimensi konseptualnya

( kurikuler, sosial kultural dan akademik) secara substantif merupakan pendidikan

karakter kebangsaan yang bermuatan dan bermuara pada sistem nilai dan moral

Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang bermuara pada

terbentuknya watak/karakterdan peradaban bangsa yang bermartabat, dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Karakter dan peradaban bangsa yang

bermartabat tersebut merupakan modal dasar dan determinan dalam

memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ber-

Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu entitas utuh watak/karakterdan peradaban

bangsa yang bermartabat ini memerlukan pembentukannya harus dirancang

sedemikian rupa sehingga terjadi keterpaduan konsep moral(moral reasoning),

perasaan/sikap moral(moral feeling), dan perilaku moral(moral behavior)ber-

Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

Dengan demikian pula kita dapat menegaskan kembali bahwa Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan suatu bentuk mata pelajaran yang

mencerminkan konsep, strategi, dan nuansa confluent education, yakni

Page 37: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

25

pendidikan yang memusatkan perhatian dan komit pada pengembangan manusia

Indonesia seutuhnya. Karena itu pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

merupakan salah satu unsur perekat bangsa dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara Indonesia.

D. Aktivitas Pembelajaran

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pendidikan nilai moral

dan karakter bangsa dalam PPKn”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

Saran Penggunaan Modul Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada No 1. Sedangkan

bagi peserta yang mengikuti model IN1-ON-IN2 melakukan aktivitas pembelajaran

pada No 2.

1. Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pendidikan nilai moral

dan karakter dalam PPKn”.”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

sebagai berikut.

a. Fasilitator memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pendidikan nilai

moral dan karakter dalam PPKn”. Serta menginformasikan judul modul,

lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang jadi target pada modul ini.

b. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator ketercapaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual mandiri atau kerjasama

kelompok.

c. Mempersilahkan peserta diklat mengkaji secara mandiri membaca cerdas

dan kerja keras memahami terhadap materi modul dengan panduan fasilitator

d. Peserta diklat membagi diri secara mandiri ke dalam beberapa kelompok

(sesuai dengan keperluan);

Page 38: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 1

26

e. Mempersilahkan kelompok untuk kerja sama dalam berdiskusi tentang

materi latihan/kasus/tugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam

modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama dengan anggota kelompok,

1. Bedakan pengertian pendidikan nilai dan pendidikan karakter?

2 Mengapa pendidik perlu memahami konsep pendidikan nilai dan

karakter?

3 Apa hubungan antara pendidikan nilai dan karakter

4. Bagaimana suatu nilai yang diyakini menjadi suatu karakter?

f. Mempresentasikan hasil kerja diskusi kelompok, kelompok lain memberi

pertanyaan, saran dan komentar dengan tanggung Jawab.

g. Peserta dari kelompok lain dengan sopan memberikan klarifikasi dan

konfirmasi untuk perbaikan berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi

dan kerja kelompok

h. Penyampaian laporan hasil kerja dan presentasi diskusi kelompok;

i. Menyimpulkan hasil pembelajaran , melakukan refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan. ,memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran, selesai pelatihan persiapan test akhir Merencanakan

kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran IN-ON-IN

1) Aktivitas IN -1 Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Pendidikan nilai

moral dan karakter dalam PPKn”., maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pendidikan

nilai moral dan karakter dalam PPKn”. Serta menginformasikan judul

modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang menjadi target

pada modul ini.

b. Mempersilahkan peserta diklat mengkaji secara cerdas, kerja keras

dalam memahami terhadap materi Pendidikan nilai moral dan karakter

dalam PPKn”.

Page 39: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

27

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

2) Kegiatan IN-ON-IN a. Kegiatan IN 1 Peserta diklat mengkaji dan memperdalam materi Pendidikan nilai moral

dan karakter dalam PPKn mengerjakan latihan/tugas ( LK.1.1) secara

individu peserta diklat bekerja keras dengan berani mengemukakan

pendapat, Tabel LK 1.1 Konsep pendidikan nilai dan pendidikan karakter

Prosedur Kerja

1. Jawablah Permasalahan yang ada di tabel, dan diskusikan jawaban

dengan anggota kelompok ! Tabel 5. Konsep Pendidikan Nilai dan Pendidikan Karakter

No Permasalahan Jawaban

1 Apa persamaan dan perbedaan pendidikan nilai dengan pendidikan karakter?

1. 2. 3.

2 Mengapa guru perlu memahami konsep pendidikan nilai dan karakter?

1. 2. 3.

3 Apa hubungan hubungan antara pendidikan nilai dan karakter

1. 2. 3..

4. Bagaimana suatu nilai yang diyakini menjadi Karakter?

1. 2. 3.

2. Bandingkan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lainnya

3. Silahkan direvisi setelah mendapatkan masukan dari kelompok lain

4. Tuliskan kesimpulan akhir menurut kelompok Anda

b. Kegiatan ON 1. Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK/ Lembar Kerja) secara

individu sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan

harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat,

Page 40: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 1

28

bekerja keras dalam mengerjakan LK.2 Petunjuk Kegiatan:

1) Amatilah peserta perilaku didik yang ada di kelas

2) Perkirakan perilaku apa yang belum terbentuk atau sering dilanggar

oleh peserta didik dari 5 nilai ( Relegius, Nasionalisme, Integritas,

Mandiri dan Gotong Royong)

3) Bahaslah Bersama peserta didik selama 15 Menit terkait karakter

gotong royong yang menjadi target sekolah, sekolah mengharapkan

menjadi karakter brand sekolah kita

4) Membuat bersama peserta didik alat ukur/ ketercapaian

karakter.gotong royong

5) Setelah 1 Minggu laksanakan penilaian ketercapaian

karakter..gotong royong. di kelas tersebut

Dapat dilakukan dengan pengamatan/ penilaian antar teman

Tabel 6. Hasil Ketercapaian karakter/ nilai Gotong Royong

No Kegiatan dan alat ukur Gotong Royong Jumlah % perkelas

1 Suka menolong

2 Kerja sama dalam Piket

3 Kerelawanan menolong teman yang sakit

4 Kerja sama menyelesaikan permasalahan kelas

5

Kerelawanan membayar kas kelas untuk

kegiatan

Page 41: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

29

1

Kegiatan yang belum Berhasil Karakter Gotong Royong

Solusi dari kelompok Anda 1 2 3

2 Kegiatan yang belum Berhasil Karakter Gotong Royong

Solusi dari kelompok lain 1 2 3

Kesimpulan dari kelompok setelah sharing 1. 2. 3.

c. Kegiatan IN 2 1. Peserta diklat mempresentasikan pengamatan perilaku perserta didik

dikelasnya

2. Peserta diklat yang lain berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

presentasinya dan menghargai pendapat peserta lain

3. Peserta diklat menemukan formula yang tepat untuk tindak lanjut dari

penanaman karakter gotong royong.. 1 Minggu kedepan setelah

mendapat masukan dari peserta diklat yang lain.

Tabel 7. Tindak lanjut Penerapan Karakter.gotong royong

No Kegiatan Uraian

1 Konsep Tindak lanjut terkait

penanaman nilai gotong royong agar

menjadi karakter

1.

2.

3

2 Gerakan yang mau ditumbuhkan

terkait karakter gotong royong

1.

2.

3.

Page 42: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 1

30

E. Latihan/Kasus/Tugas ( LK.1 IN-ON-IN)

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas, kini tiba saatnya anda

meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat

mengerjakan latihan secara mandiri atau kerja sama dengan teman anda. Lakukan

kegiatan sebagai berikut :

Jawablah dengan jujur pertanyaan dibawah ini :

1. Mengapa nilai kerukunan perlu ditanamkan dalam kehidupan keluarga?

2. Bagaimana menumbuhkan nilai kejujuran sehingga menjadi karakter di

sekolah?

3. Apa hubungan pendidikan nilai dengan pendidikan karakter ?

Setelah mengerjakan latihan, anda dapat membaca rambu-rambu jawaban latihan

untuk membandingkan tingkat ketepatan hasil kerja anda dengan jujur. Jika anda

menganggap hasil latihan anda belum sempurna, maka sebaiknya anda

menganalisis penyebabnya dan kemudian memperbaikinya dengan tanggung

Jawab

1. Test Formatif 1) Pendidikan nilai/ moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak manusia ...

A. Bermoral , Manusiawi, beradab

B. Bernilai ,Manusiawi, Berperilaku

C. Manusiawi, Beradab, Bernilai

D. Bermoral, Bernilai dan Manusiawi

2) Moral seseorang dapat dilihat dari nilai- nilai yang dianut walaupun bersifat

abstrak tetapi dapat dilacak melalui tiga realitas, pola : ..... , tingkah laku, dan

.... yang merupakan suatu kesatuan

A. Nilai dan Sikap

B. Nilai dan Moral

C. Pikir dan Sikap

D. Pikir dan Moral

Page 43: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

31

3) Penerimaan nilai (receiving), penaggapan nilai (responding), penghargaan

nilai (valuing), pengorganisasi nilai (organization), karakterisasi nilai

(characterization), merupakan jenjang-jenjang afektif sebagai bagian dari

pendidikan yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam

diri peserta didik yang disampaikan oleh ....

A. Taksonomi Bloom

B. Kratwoh

C. Ambroise

D. Mulyana

4) Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan

warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;

mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,

kreatif, berwawasan kebangsaan; dan mengembangkan lingkungan

kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh

kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan

penuh dignity merupakan .... dari Pendidikan Karakter

A. Tujuan

B. Fungsi

C. Asas

D. Prinsip

5) Hubungan pendidikan nilai dengan pendidikan karakter, untuk menjadi

karakter .....

A. Secara konseptual nilai –nilai digali untuk mengetahui baik buruknya

B. Secara konseptual nilai-nilai digali untuk mengetahui manfaat dan

akibatnya

C. Secara terapan karakter di evaluasi kekurangannya

D. Secara terapan karakter ditanamkan dan ditingkatkan sehinggga menjadi

habit

Page 44: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 1

32

F. Rangkuman

Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat

rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan

rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.

a. Pendidikan Nilai Pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan

dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri peserta didik

b. Pendidikan Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau

berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap

lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku

c. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran memiliki

aspek utama sebagai pendidikan nilai dan moral pada akhirnya akan bermuara

pada pengembangan watak atau karakter peserta didik sesuai dengan dan

merujuk kepada nilai-nilai dan moral Pancasila dan UUD NRI 1945.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Anda mempelajari Modul dan mengerjakan test formatif Pendidikan nilai

dan karakter, Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban terlampir. Apabila

Anda belum mencapai 80% dipersilakan mempelajari kembali,. (nilai tanggung

jawab, komitmen moral). Sebaiknya apabila sudah mencapai 80% ke atas silakan

mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya : Permasalahan

Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

materi Kegiatan Pembelajaran 1

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 45: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

33

Kegiatan Pembelajaran 2 Permasalahan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh

A. Tujuan

1. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menjelaskan

tentang Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh dengan benar

2. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menunjukkan

penerapan nilai-nilai yang menjiwai dan dijiwai sila-sila Pancasila dengan

benar

3. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menunjukkan

permasalahan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai satu kesatuan yang

bulat dan utuh dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh

2. Menunjukkan penerapan nilai-nilai yang menjiwai dan dijiwai sila-sila

Pancasila

3. Menunjukkan permasalahan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai satu

kesatuan yang bulat dan utuh

C. Uraian Materi

1. Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat Dan Utuh Pancasila merupakan suatu sistem nilai dan merupakan suatu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai yang memiliki

perbedaan satu sama lain, namun kesemua sila yang ada merupakan suatu

kesatuan yang sistematis. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke- I sampai

dengan sila ke-V dari Pancasila merupakan cita-cita, harapan, dambaan bangsa

Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupannya agar terwujud masyarakat

Page 46: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

34

yang sejahtera.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mempunyai tingkatan dan bobot yang

berbeda tetapi tidak saling bertolak belakang, akan tetapi saling melengkapi.

Dengan demikian berarti nilai yang terkandung dalam Pancasila nerupakan satu

kesatuan utuh dan bulat, tidak dapat dipisahkan dan berhubungan erat. Nilai-nilai

itulah yang dimiliki bangsa Indonesia yang memberikan pola bagi sikap, tingkah

laku, dan perbuatan bangsa Indonesia.

Nilai dalam Pancasila memuat nilai-nilai tinggi dengan urutan sila Ketuhanan Yang

Maha Esa yang memiliki tingkatan tertinggi karena mengandung nilai religius.

Pada tingkat bawahnya adalah keempat nilai manusiawi dasar. Apabila keempat

nilai manusiawi dasar itu diberikan tingkat dan bobot, maka nilai kemanusiaan,

tingkat dan bobotnya layak berada di bawah ke -Tuhanan. Nilai keadilan sebagai

salah satu nilai manusiawi dasar diletakkan pada tempat ketiga dibawah nilai

kemanusiaan. Namun sesuai dengan sifat dasar manusia yang sangat

menekankan kerukunan, maka nilai persatuan mempunyai bobot yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai kerakyatan, karena nilai kerakyatan lebih merupakan

sarana yang perlu untuk mencapai persatuan.

Suatu hal yang diberikan penekanan lebih dahulu bahwa walaupun nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila mempunyai tingkatan dan bobot yang berbeda yang

berarti ada “keharusan” untuk menghormati nilai yang lebih tinggi, nilai-nilai yang

berbeda tingkatan dan bobot nilainya itu tidak saling berlawanan atau

bertentangan, melainkan saling melengkapi. Adapun nilai-nilai yang terkandung

dalam setiap sila adalah sebagai berikut :

a. Ketuhanan Yang Maha Esa Sila Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki nilai yang meliputi dan menjiwai keempat

sila lainnya. Sila pertama ini merupakan induk dari sila-sila ke dua, tiga, empat,

dan lima. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung bahwa negara yang

didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagi makhluk Tuhan

Yang Maha Esa. Sila ini berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan

negara bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, hukum dan peraturan

perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus

dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Page 47: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

35

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini menjadi dasar bagi seluruh umat beragama di

Indonesia dalam menjalankan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

bermasyarakat, beribadah, bersosialisasi dan dalam aspek kehidupan lainnya.

Dalam sila ini bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta dan

mengakui bahwa seluruh alam semesta ini adalah ciptaan-Nya. Nilai karakter

religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang

diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang

dianut, menghargai perbedaan agama menjunjung tinggi sikap toleran terhadap

pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan

pemeluk agama lain.

b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Sila kemanusiaan yang adil dan beradab secara sistematis didasari dan dijiwai

oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta mendasari dan menjiwai sila ketiga sila

berikutnya.

Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung

tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Nilai

kemanusiaan yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai

makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama.

Pelaksanaan sila ke dua dapat berwujud pelaksanaan Nilai karakter integritas

merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai

kemanusiaan dan moral(integritas moral).Karakter integritas meliputi sikap

tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial,

melalui konsistensi tindakan

c. Persatuan Indonesia Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung makna bahwa Indonesia adalah

negara persatuan dan menjunjung tinggi nilai kesatuan. Ini dibuktikan dengan

kehidupan diseluruh penjuru Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke yang

beraneka ragam suku, budaya, ras, dan agama. Perbedaan merupakan ciri khas

elemen-elemen pembentuk negara. Sebagai konsekuensinya negara adalah

beraneka ragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam satu persatuan yang

Page 48: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

36

dilukiskan dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan bukannya untuk

diperuncing menjadi sebuah konflik, tetapi untuk saling mewujudkan persatuan

dalam kehidupan bersama membutuhkan nilai karakter nasionalis.

Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaanyang tinggi terhadap

bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,dan politik bangsa,

menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan

kelompoknya.

d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.

Nilai yang terkandung dalam sila ini adalah bahwa hakikatnya negara merupakan

sebuah penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk

sosial. Nilai tersebut bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam aspek

moralitas, kenegaraan, aspek politik, maupun aspek hukum dan perundang-

undangan.

Dalam sila keempat Pancasila ini menjelaskan tentang budaya demokrasi, bahwa

perbedaan itu hal yang wajar dan tidak perlu diperdebatkan dan setiap warga

negara Indonesia berhak dan diberi kebebasan dalam menyampaikan

pendapatnya baik pribadi maupun di muka umum. Sila keempat kerakyatan

menerapkan juga nilai kegotong royongan.

Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja

sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin

komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang

yang membutuhkan.

e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dalam sila kelima ini terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam

kehidupan sosial bersama. Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat

keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya

sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan

negaranya, serta hubungan manusia dengan Tuhannya.

Page 49: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

37

Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus

diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara

yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh

wilayahnya serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Nilai keadilan sosial juga

diterapkan dalam pergaulan antar negara sesama bangsa di dunia dan prinsip

ingin menciptakan ketertiban bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa di

dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa,

perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan sosial).

Seluruh manusia didunia ini memiliki keadilan yang sama tanpa membedakan

status sosial atau ukuran apapun, yang artinya seluruh rakyat Indonesia memiliki

keadilan dan derajat yang sama baik dimata pemerintah maupun didepan hukum.

Bagian dari nilai keadilan adalah nilai Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan

perilaku tidakbergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga,

pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita

Permasalahan yang muncul, apakah kita sudah benar-benar menunjung tinggi

keadilan? Bersikap adil terhadap sesama? Sudah menolong sesama manusia

yang membutuhkan? Benarkah kita sudah menghargai dan menghormati orang

lain tanpa memilih-milih? Dan sudah melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi

orang lain?

2. Penerapan Nilai-Nilai Yang Menjiwai Dan Dijiwai Sila-Sila Pancasila Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan pengamalan dan nilai-nilai

dari setiap butir dalam Pancasila sangat penting dalam kehidupan bangsa dan

bernegara, dikarenakan Pancasila merupakan identitas dan jati diri bangsa

Indonesia.

Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan antara lain

dalam :

a. Lingkungan keluarga Berikut ini merupakan perilaku-perilaku yang menerapkan nilai-nilai pancasila

dalam lingkungan keluarga :

(1) Taat dan patuh terhadap orang tua

Page 50: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

38

(2) Bermusyawarah apabila ada permasalahan

(3) Sopan santun terhadap seluruh anggota keluarga

(4) Saling membantu dan menghormati

(5) Saling menghormati antar sesama anggota keluarga

(6) Saling menyayangi satu sama lain

(7) Sebagai orang tua harus mendidik anak-anaknya agar selalu patuh

terhadap agama dan hukum

(8) Sebagai orang tua juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak-

anaknya, dan memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan norma

agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum dan adat.

(9) Sebagai orang tua harus mengajarkan/mendidik anak-anaknya untuk

selalu berbuat kebaikan (seperti sedekah kepada orang lain, saling

menghormati dll).

(10) Sebagai orang tua bersikap adil terhadap anak-anaknya, tidak boleh pilih

kasih

(11) Sebagai anak harus berbakti kepada orang tua, dan lain-lain

b. Lingkungan sekolah Berikut adalah perilaku penerapan nilia-nilai pancasila dalam lingkungan

sekolah :

(1) Mentaati tata tertib sekolah

(2) Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku, adat, ras dan agama

(3) Aktif dalam organisasi sekolah

(4) Mengerjakan tugas sekolah dengan baik

(5) Saling menghormati antar peserta didik

(6) Menghormati guru dan karyawan

(7) Selalu berusaha untuk berbuat baik kepada sesama peserta didik sekolah

(8) Belajar yang giat agar mendapatkan prestasi dan mengharumkan nama

sekolah

(9) Membantu teman yang kesulitan dalam memahami materi pelajaran

(10) Selalu taat pada aturan sekolah (tata tertib sekolah) / Disiplin

(11) Memberikan suara dalam pemilihan pengurus OSIS

Page 51: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

39

c. Lingkungan masyarakat Berikut ini beberapa perilaku yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung

di dalam pancasila dalam lingkungan masyarakat :

(1) Tidak mengganggu ibadah orang lain

(2) Saling menghormati dan memberikan toleransi antar umat beragama

(3) Rukun dengan tetangga yang berbeda agama.

(4) Melakukan kerja bakti

(5) Musyawarah untuk membantu lingkungan sekitar

(6) Melakukan poskamling pada malam hari

(7) Berbuat adil kepada tetangga, tidak membeda-bedakan tetangga.

(8) Menyeimbangkan hak dan kewajiban kita di masyarakat.

(9) Mematuhi norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam masyarakat.

(10) Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, ronda malam dll.

d. Lingkungan pergaulan (1) Menghargai pendapat teman

(2) Tidak menyakiti hati teman

(3) Tolong menolong terhadap teman yang sedang terkena musibah

(4) Bekerjasama dengan teman

3. Permasalahan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan

Yang Bulat Dan Utuh Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional bangsa Indonesia sebagai dasar

negara namun dalam upaya implementasinya mengalami berbagai hambatan dari

masa ke masa. Dalam praktek penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan

bernegara, penerapan nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya berjalan sesuai apa

yang dicita-citakan. Hal mana tampak dari adanya sejumlah persoalan dalam

penerapan nilai-nilai Pancasila tersebut.

a. Nilai KeTuhanan (Religiusitas) Permasalahan berlatar belakang agama kerap kali terjadi pada beberapa

daerah di Indonesia. Indonesia yang memiliki keberagaman agama sering

menimbulkan suatu masalah yang sangat perlu diperhatikan karena berpotensi

menimbulkan perpecahan yang mengakibatkan hilangnya rasa persatuan dan

kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertikaian yang terjadi

belakangan ini terkadang di sebabkan oleh masalah kecil seperti masalah batas

Page 52: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

40

wilayah, ekonomi, politik serta kurangnya kesadaran antara masing-masing

individu yang berlanjut kemasalah agama. Masalah ini sering kali mengatas

namakan agama, karena agama memiliki tirai atau pembatas yang sangat tipis

dengan masalaha-masalah di atas. Sehingga sedikit saja terjadi masalah

tersebut maka agama akan di ikut sertakan.

Permasalahan yang berkaitan dengan agama, biasanya terjadi karena:

1) Masalah hubungan negara dengan agama

2) Masalah kebebasan beragama/berkeyakinan

3) Masalah hubungan intern umat beragama

4) Masalah hubungan antar umat beragama

Pertikaian ini sering kali menjatuhkan korban yang tidak sedikit, dan

menyebabkan kerugian baik dari segi material, maupun spiritual. Jadi

sebenarnya tidak ada gunanya kita melakukan suatu pertikaian, apalagi

sesama umat beragama, karena seperti semboyan bangsa Indonesia yaitu

Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua,

semboyan inilah yang harus benar-benar kita maknai dalam menghadapi

perbedaan antar agama, apalagi Indonesia merupakan Negara kesatuan dan

persatuan.

Negara Indonesia didirikan atas landasan moral luhur, yaitu berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa yang sebagai konsekuensinya, maka negara

menjamin kepada warga negara dan penduduknya untuk memeluk dan untuk

beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, seperti pengertiannya

terkandung dalam:

1. Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga, yang antara lain berbunyi: “Atas

berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa….” dari bunyi kalimat ini

membuktikan bahwa negara Indonesia bukan negara agama, yaitu negara

yang didirikan atas landasan agama tertentu, melainkan sebagai negara

yang didirikan atas landasan Pancasila atau negara Pancasila.

2. Pasal 29 UUD 1945

1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 53: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

41

2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya

dan kepercayaannya

Jaminan kemerdekaan beragama yang secara yuridis konstitusional ini

membawa konsekuensi pemerintah sebagai berikut:

1) Pemerintah wajib memberi dorongan dan kesempatan terhadap

kehidupan keagamaan yang sehat.

2) Pemerintah memberi perlindungan dan jaminan bagi usaha-usaha

penyebaran agama, baik penyebaran agama dalam arti kualitatif

maupun kuantitatif.

3) Pemerintah melarang adanya paksaan memeluk/meninggalkan suatu

agama.

4) Pemerintah melarang kebebasan untuk tidak memilih agama.

5) Pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kehidupan beragama

bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan sila-sila yang lain.

Kehidupan beragama harus dapat membawa persatuan dan kesatuan

bangsa, yang dapat mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan

beradab, harus dapat menyehatkan pertumbuhan demokrasi, sehingga

membawa seluruh rakyat Indonesia menuju terwujudnya keadilan dan

kemakmuran lahir dan batin. Dalam hal ini berarti bahwa sila pertama

memberi pancaran keagamaan, memberi bimbingan pada pelaksanaan sila-

sila yang lain.

b. Kemanusiaan (Humanisme) Makna yang terkandung dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

adalah nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang

didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan

norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri,

terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya.

Permasalahan yang sering muncul, yang berkaitan dengan kemanusiaan di

Indonesia antara lain:

1) Masalah hubungan Negara dengan Warga Negara

Salah satu contoh kasus yang ada antara lain tidak digunakannya dana dari

Page 54: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

42

hasil pajak rakyat untuk kepentingan pembangunan, akan tetapi digunakan

untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

2) Masalah hubungan antar warga Negara

Sebagai salah satu contoh adalah kasus pembegalan yang berakhir dengan

tewasnya salah satu pelaku dengan cara dibakar warga. Hal ini merupakan

penyimpangan dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Tindakan main hakim tidak dibenarkan secara hukum.

Untuk menghindari adanya konflik yang dapat merusak rasa persatuan dan

kesatuan, berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diterapkan, antara

lain:

1) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban

antara sesama manusia. Butir ini menghendaki bahwa setiap manusia

mempunyai martabat, sehingga tidak boleh melecehkan manusia yang lain,

atau menghalangi manusia lain untuk hidup secara layak, serta menghormati

kepunyaan atau milik (harta, sifat dan karakter) orang lain.

2) Saling mencintai sesama manusia. Menumbuhkan rasa cinta kasih itu pula

orang akan berbuat ikhlas, saling membesarkan hati, saling berlaku setia dan

jujur, saling menghargai harkat dan derajat satu sama lain. Selain itu,

memperkuat hubungan sosial denga cara kerjasama, gotong royong dan

solidaritas sangat penting untuk menjaga rasa persatuan.

3) Mengembangkan sikap tenggang rasa. Sikap ini menghendaki adanya usaha

dan kemauan dari setiap manusia Indonesia untuk menghargai dan

menghormati perasaan orang lain.

4) Harusnya dalam bertingkah laku baik lisan maupun perbuatan kepada orang

lain, hendaknya diukur dengan diri kita sendiri, bilamana kita tidak senang

disakiti hatinya, maka janganlah kita menyakiti orang lain.

5) Tidak semena-mena terhadap orang lain. Semena-mena berarti sewenang-

wenang, berat sebelah, dan tidak berimbang. Oleh sebab itu butir ini

menghendaki, perilaku setiap manusia terhadap orang tidak boleh

sewenang-wenang, harus menjunjung tinggi hak dan kewajiban.

Page 55: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

43

c. Persatuan (Nasionalisme) Sila ke -3 ini mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat

Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya.

Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara

dari pada kepentingan golongan, pribadi atau sekelompok orang. Hal yang

dimaksudkan adalah sangat mencintai tanah air Indonesia dan bangga

mengharumkan nama Indonesia. Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk

menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.

Permasalahan yang sering muncul antara lain:

1) Memudarnya rasa kebangsaan

2) Ketidakpuasaan daerah terhadap pusat

3) Menjamurnya parpol-parpol yang berpotensi melunturkan semangat

persatuan.

Untuk menghindari adanya konflik yang dapat merusak rasa persatuan dan

kesatuan, berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diterapkan, antara

lain:

1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa

apabila diperlukan.

3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air

Indonesia.

5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 56: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

44

d. Kedaulatan Rakyat (Demokrasi) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia

mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan

hak-haknya setiap warga negara perlu menyadari serta memperhatikan dan

mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat. Karena

mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya

tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain

Contoh permasalahan yang berkaitan dengan penyimpangan sila keempat

antara lain:

1) Ketidak adilan pada kasus Prita dengan salah satu rumah sakit swasta di

Jakarta

2) Hukuman yang tidak seimbang antara koruptor, dengan pencuri ayam (tidak

adanya keadilan hukuman antara rakyat miskin dengan orang yang

berkuasa).

Untuk menghindari adanya konflik yang dapat merusak rasa persatuan dan

kesatuan, berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diterapkan, antara

lain:

1) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.

2) Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakn

hasil keputusan musyawarah.

3) Tidak boleh memaksakan kehendak orang lain.

4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai dalam

musyawarah.

6) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral

kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat

manusia, dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan

bersama.

7) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk

melaksanakan permusyawaratan.

Page 57: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

45

e. Keadilan Sosial Manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk

menciptakan keadilan soial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam

rangka mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap

adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta

menghormati hak-hak orang lain

Permasalahan yang sering muncul, yang berkaitan dengan keadilan sosial

antara lain:

1) Ketimpangan kesejahteraan rakyat (kesehatan, pendidikan, ekonomi)

2) Pengangguran

3) Kemiskinan

4) Kesenjangan antar penduduk, antar wilayah.

Untuk menghindari adanya konflik yang dapat merusak rasa persatuan dan

kesatuan, berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diterapkan, antara

lain:

1) Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan kegotong – royong.

2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4) Menghormati hak orang lain.

5) Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6) Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan

terhadap orang lain.

7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan

gaya hidup mewah.

8) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan

kepentingan umum.

9) Suka bekerja keras.

10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan

dan kesejahteraan bersama

Page 58: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

46

11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang

merata dan berkeadilan sosial.

f. Sila ke lima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat indonesia diliputi, didasari,

dijiwai oleh sila ke -1,2,3,4. Dengan demikian makna yang terkandung dalam

sila ke-5 Pancasila merupakan gambaran terlengkap 5 dari makna keseluruhan

Pancasila. Namun nilai yang terkandung dalam Pancasila selain sila ke -5 juga

memiliki keterkaitan dengan sila lainnya.

D. Aktivitas Pembelajaran

Saran Penggunaan Modul Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran Permasalahan Penerapan

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada No 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model IN1-ON-IN2 melakukan aktivitas

pembelajaran pada No 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan Permasalahan Penerapan

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh maka Anda

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul serta menginformasikan

judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai

pada modul ini.

b. Mempersilahkan peserta diklat mengkaji secara mandiri dengan membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi Permasalahan

Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan

Utuh.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator ketercapaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual mandiri

atau kerjasama kelompok.

Page 59: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

47

d. Peserta diklat membagi diri secara mandiri ke dalam beberapa kelompok

(sesuai dengan keperluan);

e. Mempersilahkan kelompok untuk kerja sama dalam berdiskusi tentang

materi Permasalahan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu

Kesatuan Yang Bulat dan Utuh latihan/kasus/tugas sebagaimana yang

telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama

dan musyawarah dengan anggota kelompok,

f. Mempersilahkan kelompok mempresentasikan hasil kerja diskusi

kelompok, dengan tanggung Jawab, peserta dari kelompok lain berani

memberikan konfirmasi dan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

Petunjuk Kerja Kelompok:

1. Diskusikan dengan anggota kelompok Anda

No Permasalahan/Soal Uraian/

Jawaban 1. Jelaskan Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat

dan utuh!

2. Bagaimana penerapan nilai-nilai yang menjiwai dan dijiwai sila-sila Pancasila?

3 Bagaimana penerapan Pancasila di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat ?

4 Mengapa sering terjadi permasalahan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh?

2. Presentasikan dan Bandingkan dengan Jawaban dari kelompok lain!

3. Apa yang berbeda dengan jawaban kelompok Anda?

4. Bagaimana Hasil kesimpulan hasil kerja dan presentasi diskusi kelompok:

a. Menyimpulkan hasil pembelajaran pertemuan ini

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 60: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

48

2. Aktivitas Pembelajaran IN-ON-IN

1) Aktivitas IN -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh,

maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Permasalahan Penerapan

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras memahami terhadap materi modul

2) Kegiatan IN

a. Kegiatan IN 1 Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas ( LK.1) secara individu sebagaimana

yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat

dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras dalam mengerjakan

LK 2..2 Permasalahan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan

Yang Bulat dan Utuh

No Permasalahan Jawaban 1 Jelaskan Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat

dan utuh 1.

2.

3.

2 Bagaimana contoh penerapan nilai-nilai Pancasila, di lingkungan sekolah dan masyarakat

1.

2.

3.

3 Mengapa penerapan nilai-nilai Pancasila kadang dilaksanakan tidak utuh , berikan argumentasi!

1.

2.

3.

Page 61: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

49

b. Kegiatan ON Peserta diklat mengerjakan LK/ Lembar Kerja secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

dalam mengerjakan

LK .2.3 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Tidak

yang Bulat dan Utuh

Petunjuk Kegiatan:

1) Amatilah Tayangan di TV secara bersama2 dengan kelompok Anda

tentang Kasus Korupsi, dan bagaimana tinjauan dari nilai-nilai

Pancasila dan Karakter!

2) Diskusikan dengan kelompok Anda!

No Kasus/ peristiwa

Korupsi yang dipilih

Uraian/ Argumentasi

1 Melanggar Ketuhanan : Melanggar Kemanusiaan: Melanggar Persatuan : Melanggar Sila Kerakyatan : Melanggar Sila Keadilan :

Seseorang yang korupsi tidak melaksanakan Sila pancasila secara utuh

Alasan :

3 Kesimpulan kasus korupsi terkait nilai Integritas

Kesimpulan

4 Korupsi sangat merugikan negara dan bangsa.

Sikap Nilai Relegius Sikap Nilai Nasionalis

Page 62: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

50

No Kasus/ peristiwa

Korupsi yang dipilih

Uraian/ Argumentasi

Bagaimana sikap kita agar tidak melakukan korupsi dimana saja kita berada. Berikan contoh sikap yang seharusnya!

Sikap Nilai Integritas Sikap Nilai Gotong Royong Sikap mandiri

c. Kegiatan IN 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil LK .2 saat ON dengan tetap

menghargai pendapat peserta lain.

2) Peserta diklat yang lain memberikan masukan atas permasalahan

yang dipesentasikan terkait penerapan pancasila secara utuh

3) Peserta diklat menemukan formula yang tepat untuk tindak lanjut dari

penanaman karakter Integritas Anti korupsi di sekolah

LK. 2.3 Tindak lanjut penerapan karakter integritas anti korupsi di Sekolah

Tabel 8. Tindak lanjut penerapan karakter integritas anti korupsi di Sekolah

1 Peristiwa korupsi yang umum terjadi di sekolah

Contoh Kasus

2 Upaya agar tidak terjadi korupsi di sekolah, terkait kas seharusnya

Kas Kelas Kas Sekolah

3 Nilai Anti korupsi yang di tanamkan ke peserta didik

1. 2. 3.

Page 63: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

51

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Jawablah dengan singkat dan jelas latihan soal petanyaan di bawah ini secara

individual, sharingkan dengan teman dan simpulkan jawaban yang benar

1. Menjelaskan Pancasila sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh

2. Bagaimana menangani permasalahan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai

satu kesatuan yang bulat dan utuh terutama terkait sila keTuhanan Yang Maha

Esa

E.1 : Latihan / Kasus/ Tugas

E.2 : Pengembangan Butir soal penilaian berbasis kelas

LK 2.4 : Pengembangan Kisi – kisi dan Soal USBN

Prosedur Kerja : 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul

Profesional Kelompok Kompetensi G

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti yang ada pada Bab 1 bagian E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari pada kegiatan

pembelajaran ini sesuai format berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang

berlaku di sekolah anda)

4. Berdasarkan kisi-kisi dibawah ini, buatlah penilaian berbasis kelas / soal USBN

pada lingkup materi yang dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang dibuat sesuai dengan konsep HOTs / LOTs, 3

pilihan ganda dan 2 uraian ( Essay) pada kartu soal

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

a. Kurikulum 2006 (Permendikbudnomor 22 Tahun 2006)

Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No SK KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII Pancasila sebagai dasar dan Ideologi

Pilihan Ganda atau uraian (

Page 64: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

52

No SK KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

negara essay) Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII

Sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bermasyarakat

Pilihan ganda atau uraian Level ( Essay) Aplikasi

3 VIII

Penurunan penerapan Pancasila pada Warga Negara

Pilihan ganda atau uraian ( Essay ) Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 (PermendikbudNomor 24 tahun 2016)

Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VII Proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Pilihan Ganda atau uraian ( essay) Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 IX

Langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara

Pilihan Ganda atau uraian (essay) Level Aplikasi

3 VIII

Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia

Pilihan Ganda atau uraian ( essay) Level Penalaran

Page 65: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

53

KARTU SOAL Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/ Uraian

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

E.3 Test Formatif

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan jujur dan

tanggung Jawab :

1) Pancasila merupakan suatu sistem nilai dan merupakan suatu kesatuan.

Berikut ini yang merupakan pernyataan yang sesuai adalah ....

a. Setiap sila yang ada memiliki perbedaan satu sama lain dan tidak

bisa disama ratakan

b. Nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila memiliki tingkatan

dan bobot yang berbeda

c. Nilai-nilai dalam Pancasila memiliki tingkatan dan bobot yang berbeda

namun tidak saling berlawanan atau bertentangan

d. Sila kelima memiliki kedudukan tertinggi karena diliputi, didasari,

dijiwai oleh sila ke 1,2,3,4

2) Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa ....

a. Indonesia adalah negara persatuan dan menjunjung tinggi nilai

kesatuan

b. seluruh manusia merupakan mahluk yang beradab dan memiliki

keadilan yang setara di mata Tuhan

Page 66: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

54

c. bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta dan

mengakui bahwa seluruh alam semesta ini adalah ciptaan-Nya

d. perbedaan itu hal yang wajar dan tidak perlu diperdebatkan dan

setiap warga negara Indonesia berhak dan diberi kebebasan dalam

menyampaikan pendapatnya baik pribadi maupun di muka umum

3) Implementasi sila ketiga dan dan nilai nasionalisme dibawah ini kecuali ....

a. Menghargai dan menghormati orang lain tanpa memilih-milih

b. Rela berkorban demi bangsa dan negara

c. Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku, adat, ras dan

agama

d. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas

kepentingan pribadi

4) Berikut ini yang merupakan perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam

lingkungan masyarakat adalah ....

a. Melakukan kerja bakti

b. Taat dan patuh terhadap orang tua

c. Tolong menolong terhadap teman yang sedang terkena musibah

d. Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku, adat, ras dan

agama

5) Mengenakan produk Batik dalam negeri merupakan salah satu

implementasi sikap positif Pancasila yang sesuai dengan sila ....

a. Ketuhanan Yang Maha Esa dan nilai relegius

b. Kemanusiaan Yang adil dan Beradab dan nilai integritas

c. Persatuan Indonesia dan nilai Nasionalisme

d. Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

permusyawaratan perwakilan

Page 67: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

55

F. Rangkuman

Permusyawaratan/ Perwakilan dan nilai gotongroyong

1. Pancasila merupakan suatu sistem nilai dan merupakan suatu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai

yang memiliki perbedaan satu sama lain, namun kesemua sila yang ada

merupakan suatu kesatuan yang sistematis.

2. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mempunyai tingkatan dan

bobot yang berbeda tetapi tidak saling bertolak belakang, akan tetapi saling

melengkapi. Dengan demikian berarti nilai yang terkandung dalam

Pancasila nerupakan satu kesatuan utuh dan bulat, tidak dapat dipisahkan

dan berhubungan erat. Nilai dalam Pancasila memuat nilai-nilai tinggi

dengan urutan sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang memiliki tingkatan

tertinggi karena mengandung nilai religius. Pada tingkat bawahnya adalah

keempat nilai manusiawi dasar. Apabila keempat nilai manusiawi dasar itu

diberikan tingkat dan bobot, maka nilai kemanusiaan, tingkat dan bobotnya

layak berada di bawah ke -Tuhanan. Nilai keadilan sebagai salah satu nilai

manusiawi dasar diletakkan pada tempat ketiga dibawah nilai kemanusiaan.

Namun sesuai dengan sifat dasar manusia yang sangat menekankan

kerukunan, maka nilai persatuan mempunyai bobot yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai kerakyatan, karena nilai kerakyatan lebih

merupakan sarana yang perlu untuk mencapai persatuan..

3. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan antara

lain dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan

masyarakat, dan lingkungan pergaulan.

4. Segala permasalahan dapat dihindari apabila setiap anggota masyarakat,

terutama para penyelenggara negara dan elit politik dalam melaksanakan

gerakan reformasi untuk mewujudkan masa depan yang dicita-citakan oleh

negara Indonesia berdasarkan komitmen terhadap pembukaan UUD 1945

yang didalamya mengandung nilai-nilai pancasila yang harus dijadikan

pedoman.

Page 68: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 2

56

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah anda mempelajari Modul dan mengerjakan Latihan Kerja, Penerapan

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Yang Bulat dan Utuh, Cocokan test

formatif jawaban Anda dengan kunci jawaban terlampir. Apabila Anda belum

mencapai 80%, dipersilakan mempelajari kembali,. sebagai tanggung jawab dan

komitmen moral. Sebaiknya apabila sudah mencapai 80% ke atas silakan

mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya : permasalahan

penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai

pancasila

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

materi Kegiatan Pembelajaran 2

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 69: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

57

Kegiatan Pembelajaran 3 Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku dan Bersikap Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila

A. Tujuan

1. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mengidentifikasi

permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik dan

buruk di lingkungan keluarga dengan benar.

2. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mengidentifikasi

permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik dan

buruk di lingkungan sekolah dengan benar.

3. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mengidentifikasi

permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik dan

buruk di lingkungan masyarakat dengan benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu mengidentifikasi permasalahan penerapan bertutur

kata, berperilaku dan bersikap baik dan buruk di lingkungan keluarga

2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi permasalahan penerapan bertutur

kata, berperilaku dan bersikap baik dan buruk di lingkungan sekolah

3. Peserta diklat mampu mengidentifikasi permasalahan penerapan bertutur

kata, berperilaku dan bersikap baik dan buruk di lingkungan masyarakat

C. Uraian Materi

1. Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku dan Bersikap Baik dan Buruk di Lingkungan Keluarga

Keluarga menjadi tempat pendidikan pertama yang akan membentuk karakter dan

sifat seseorang. Lingkungan keluarga diharapkan mampu untuk menanamkan

nilai-nilai positif kepada anak sehingga akan menghasilkan sesorang yang berbudi

Page 70: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 3

58

pekerti yang baik. Saat ini sangat dirasakan terjadi penurunan terhadap karakter

anak yang diakibatkan kurangnya kesadaran anggota keluarga dalam hal ini

adalah orang tua tentang arti penting berbudi pekerti baik. Kebanyakan orang tua

akan melakukan segalanya demi membahagiakan anak-anak mereka dengan

memberikan segalanya yang mereka inginkan, namun ternyata hal tersebut tidak

selalu baik dalam proses mendidik anak. Banyak anak yang dibiasakan hidup

dengan kenyamanan dan tidak pernah merasa sulit dalam hidupnya cenderung

menjadi manja dan tidak dapat mandiri. Sebagai orang tua, kita perlu berhati-hati

dalam proses mendidik anak pada masa perkembangannya karena setiap didikan

kita dapat berpengaruh besar bagi kehidupan anak di masa depan.

Pada jaman super modern saat ini semuanya telah berubah, termasuk tingkah laku

anak-anak yang sangat berbeda dengan anak-anak di era tahun 80an dan 90an.

Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah merubah segalanya dan tidak jarang

membuat kita sebagai orang tua menjadi bingung dengan kondisi yang demikian.

Sikap sopan santun anak terhadap orang tua sepertinya sudah hilang diantaranya

bertutur kata yang tidak sopan serta berperilaku dan bersikap buruk dilingkungan

keluarga diantaranya adalah membentak orang tua, berbicara kasar dan bahkan

tidak sedikit terdapat kasus anak yang melawan orang tuanya.

Solusi dari segala permasalahan yang ada pada dasarnya terletak pada orang tua

selaku pendidik di dalam keluarga. Orang tua terkadang lupa pola pengasuhannya

memiliki andil besar dalam membentuk karakter anak. Orang tua juga sering lupa

bahwa tutur kata, perilaku dan sikap kita diperdengarkan dan dipertontonkan

kepada anak setiap hari. Hal tersebut akan tertanam di dalam memori anak dan

ketika ada pemicu sedikit saja, maka apa yang pernah anak dengar dan lihat akan

mereka ucapkan dan lakukan. Syukur kalau ternyata tutur kata yang orang tua

perdengarkan adalah tutur kata yang baik, penuh penghormatan dan

penghargaan, kata-kata yang dijiwai oleh cinta kasih dan jauh dari kata-kata kasar,

makian. Hal itu akan membentuk karakter anak menjadi pribadi yang bertutur kata,

berperilaku dan bersikap baik.

Page 71: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

59

Mengutip ungkapan dari Dorothy Law Nolte yang sangat terkenal sebagai berikut:

Jika anak hidup dengan kritik, maka ia belajar untuk mempersalahkan

Jika anak hidup dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi

Jika anak hidup dengan ketakutan, maka ia belajar menjadi gelisah

Jika anak hidup dengan rasa iba, maka ia belajar untuk menyesali diri

Jika anak hidup dengan olok-olok, maka ia belajar menjadi pemalu

Jika anak hidup dengan kecemburuan, maka ia belajar kedengkian

Jika anak hidup dengan rasa malu, maka ia belajar merasa bersalah

Jika anak hidup dengan dukungan, maka ia belajar untuk percaya diri

Jika anak hidup dengan toleransi, maka ia belajar untuk bersabar

Jika anak hidup dengan pujian, maka ia belajar menghargai

Jika anak hidup dengan penerimaan, maka ia belajar mencintai

Jika anak hidup dengan pengakuan, maka ia belajar untuk memiliki tujuan

Jika anak hidup dengan rasa berbagi, maka ia belajar tentang

kedermawanan

Jika anak hidup dengan kejujuran dan keadilan, maka ia belajar apa itu

kebenaran dan keadilan

Jika anak hidup dengan rasa aman, maka ia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak hidup dengan persahabatan, maka ia belajar bahwa dunia

adalah tempat yang baik untuk dihidupi

Jika anda hidup dengan ketentraman, maka anak-anak anda hidup dengan

pikiran yang damai

2. Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku dan Bersikap Baik

dan Buruk di Lingkungan Sekolah Secara teknis, strategi pengembangan sikap dan perilaku peserta didik agar dapat

bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik di lingkungan sekolah setidaknya

dapat ditempuh melalui empat alternatif strategi secara terpadu. Strategi pertama

adalah dengan mengintegrasikan konten kurikulum pembelajaran moral yang

telah dirumuskan ke dalam seluruh mata pelajaran yang relevan, terutama mata

pelajaran agama, pendidikan kewarganegaraan dan bahasa. Strategi kedua

adalah dengan mengintegrasikan pembelajaran moral ke dalam kegiatan sehari-

hari disekolah. Strategi ketiga adalah dengan mengintegrasikanpembelajaran

Page 72: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 3

60

moral kedalam kegiatan yang diprogramkan atau direncanakan. Keempat adalah

dengan membangun komunikasi dan kerja sama antara sekolah dengan orang tua

peserta didik.

Berkaitan dengan implementasi strategi pengembangan sikap dan perilaku

peserta didik secara teknis dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Keteladanan

2. Kegiatan Spontan

3. Teguran

4. Pengkondisian Lingkungan

5. Kegiatan Rutin

3. Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku dan Bersikap Baik dan Buruk di Lingkungan Masyarakat

Dalam lingkungan masyarakat yang beranekaragam, sudah menjadi keharusan

untuk bertutur kata, bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Perilaku menghargai penyampaian pendapat secara bebas dan bertanggung

jawab di lingkungan masyarakat dapat dilakukan antara lain mengutamakan

musyawarah, menghormati perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak.

Namun kenyataan yang terjadi di masyarakat adalah masih banyak penyimpangan

kaitannya dengan perilaku dan sikap yang cenderung buruk diantaranya adalah

saling mencemooh, timbulnya sifat iri dan dengki.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran Permasalahan Penerapan

Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila ini,

peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas

pembelajaran pada No 1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In

melakukan aktivitas pembelajaran pada No 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Bertutur Kata, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

sebagai berikut:

Page 73: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

61

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Permasalahan Penerapan

Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila

.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator ketercapaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara mandiri individual atau kerja sama

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat tanggung jawab membaca cerdas dan kerja

keras memahami terhadap materi modul

e. Mempersilahkan peserta diklat mengerjakan secara mandiri, tanggung

Jawab LK. 3.1 Identifikasi Permasalahan Penerapan Bertutur Kata,

Berperilaku Dan Bersikap Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila

No Lingkungan Penerapan

Tutur Kata/ Perilaku Baik

Penerapan Tutur Kata /Perilaku

Buruk 1 Keluarga 1

2 3

1 2 3

2 Sekolah 1 2 3

1 2 3

3 Masyarakat 1 2 3

1 2 3

4 Solusi / Tindakan Menanam kan karakter dalam berTutur Kata /Perilaku yang buruk berubah menjadi baik

1. 2. 3 4

f. Mempresentasikan hasil kerja diskusi kelompok, kelompok lain memberi

pertanyaan, saran dan komentar dengan tanggung Jawab

g. Peserta dari kelompok lain dengan sopan memberikan klarifikasi dan

konfirmasi untuk perbaikan berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi

Page 74: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 3

62

dan kerja kelompok

h. Penyampaian laporan hasil kerja dan presentasi diskusi kelompok;

i. Menyimpulkan hasil pembelajaran , melakukan refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan. ,memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran, selesai pelatihan persiapan test akhir Merencanakan

kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

1). Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai

Pancasila, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut

:

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Permasalahan Penerapan

Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai

Pancasila

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras memahami terhadap materi modul

e. Mempersilahkan peserta diklat mengerjakan secara mandiri, tanggung

Jawab mengerjakan

Page 75: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

63

LK. 3.2 Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila di desa Bima Petunjuk Pengerjaan: 1. Bacalah dengan cermat kasus dibawah ini!

Warga 2 Desa di Bima Bentrok Lagi, Satu Tewas Kena Panah

TEMPO.CO, Sabtu, 28 November 2015 – 14:51 WIB

Bima – Bentrokan antar warga Desa Tolouwi dan Desa Sondo,

Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, sekitar

pukul 10.00 WITA, sabtu, 28 November 2015, menewaskan seorang

pelajar sekolah menengah pertama bernama Zulkarnain Bunyamin, 15

tahun. Korban merupakan warga Toluwi. Zulkarnain terkena panah

didada di dekat ulu hati. Ketika itu korban dalam perjalanan pulang

sekolah dan melintas di daerah pertikaian. Ia meninggal setelah dilarikan

ke rumah sakit terdekat. Hingga berita ini dibuat, situasi dua desa yang

terlibat bentrokan masih memanas. Warga Sondo bergabung dengan

warga Waro, sedangkan warga Tolouwi dibantu warga Tolotangga.

Empat desa itu hanya dibatasi pagar sawah. Warga memblokade semua

jalan yang menghubungkan desa tersebut dengan desa lain serta akses

ke luar Bima. “Benar, ada bentrokan warga dan ada blokade jalan,” kata

Irfan, pegawai Badan Kesatuan Kebangsaan dan Perlindungan

Masyarakat Kabupaten Bima. Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi

kejadian, puluhan aparat kepolisisan dan tentara sibuk melakukan

pengamanan sembari mendekati warga kedua desa agar menghentikan

pertikaian. Amun warga masih terus berupaya saling serang. Warga

mempersenjatai diri dengan parang, tombak dan panah. Bentrokan di

picu oleh pertandingan sepak bola plastik dan berlanjut hingga Sabtu

pagi. Dalam pertandingan tersebut, terjadi aksi saling ejek karena salah

satu klub kalah. Selain itu, menurut keterangan warga, kasus tersebut

merupakan dendam lama karena setiap tahun kerap ada pertikaian yang

melibatkan pemuda di antara kedua desa. Warga Tolouwi yang

mendengarkan anggotanya tewas langsung menyerang warga Sondo

dengan bersenjatakan panah, tombak dan bom molotov. Sebuah

Page 76: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 3

64

sepeda motor yang di duga milik pelaku pemanahan dirusak. Kepala

Kepolisian Resor Bima Ajun Komisaris Besar Gatut Kurniadin

mengatakan anggotanya telah menuju lokasi untuk menenangkan

warga. “Anggota kami sudah berada di lokasi kejadian” katanya.

Bentrokan tersebut hanya berselang sepekan dari kejadian serupa antar

warga Risa dan Kalampa, Kecamatan Monta. Bentrokan yang dipicu

penganiayaan terhadap warga Sie itu menewaskan dua warga Risa dan

Sia. Sumber: http://m.tempo.co/read/news/2015/11/28/058723053/warga-2-desa-di-bima-bentrok-lagi-satu-tewas-kena-panah diakses 9 desember 2015

2. Jawablah dengan jujur dan diskusikan dengan kerjasama anggota

kelompok terkait kasus diatas dan pemecahan kasusnya!

BENTROKAN DI BIMA

No Kinerja Pemecahan Rumusan Kinerja Pemecahan Kasus

1. Bacalah dengan kritis dan cermat wacana di atas, dan selanjutnya identifikasi termasuk bentuk-bentuk permasalahan di lingkungan manakah kejadian tersebut?

Berita tersebut merupakan bentuk permasalahan penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila ..................................................................... Alasannya..................................................... ....................................................................... .......................................................................

2. Setelah kelompok anda mencermati wacana tersebut,coba dianalisis apa yang melatar belakangi masalah tersebut

Bentrokan antar dua warga tersebut menjelaskan bahwa masing-masing warga desa melakukan,: .............................................................................................................................................. alasannya.............................................................................................................................

3. Menurut Kelompok anda

siapakah pelaku bentrokan di atas.

Pelaku bentrokan tersebut adalah: ............................................................................................................................................. .......................................................................

4. Bagaimana perasaan

anda atau pandangan

kelompok anda tentang

Kelompok memiliki pandangan masing-

masing:

.......................................................................

Page 77: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

65

kejadian bentrokan

tersebut .

......................................................................

alasannya......................................................

.......................................................................

5. Bagaimana sikap yang

seharusnya dilakukan

oleh kedua kelompok

warga desa tersebut

Hal yang harus dilakukan dengan alasan...:

.......................................................................

.......................................................................

2) Kegiatan on

a. Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK/ Lembar Kerja) secara

individu sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan

harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja

keras dalam mengerjakan LK.3.3 Permasalahan Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku Dan Bersikap Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila di sekolah

Gambar 5. Perkelahian Pelajar

PERKELAHIAN DI SEKOLAH

Peserta didik kelas 8 dengan kelas 9 , Kelas 9 ikut pengurus Pramuka , kelas 8

kelas sepak bola, kelas 8 yang lagi sepak bola di lapangan diingatkan kelas 9

pengurus pramuka : ketika bermain sepak bola harus pakai pakaian olah raga

dengan suara keras dan kasar, kelas 8 tidak terima sepulang sekolah di hadang

di luar sekolah dan peserta didik kelas 9 dipukuli bersama-sama, besuknya

Peserta didik kelas 9 tidak masuk sekolah dan orang tua melaporkan kejadiannya.

Semua peserta didik kelas Sepak Bola dipanggil kepeserta didikan untuk di

interogasi dan diskors 3 hari tidak diperkenankan ikut pelajaran

Page 78: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 3

66

No

Kinerja Pemecahan

Rumusan Kinerja Pemecahan Kasus

1. Amatilah gambar 3.1 dan

bacalah dengan kritis dan

cermat wacana di atas, dan

selanjutnya identifikasi

termasuk bentuk-bentuk

permasalahan di lingkungan

manakah kejadian tersebut?

lingkungan..............................................

...............................................................

Permasalahannya

..............................................................

..............................................................

..............................................................

..............................................................

2. Setelah kelompok anda

mencermati wacana

tersebut,coba dianalisis apa

yang melatar belakangi

masalah tersebut

Latar belakang

...............................................................

...............................................................

...............................................................

...............................................................

3. Menurut Kelompok anda

siapakah pelaku bentrokan di

atas.

Pelaku bentrokan tersebut adalah:

...............................................................

...............................................................

4. Bagaimana perasaan anda atau

pandangan kelompok anda

tentang kejadian bentrokan

tersebut .

Kelompok memiliki pandangan masing-

masing:

..............................................................

alasannya.............................................

..............................................................

5. Bagaimana sikap yang

seharusnya dilakukan oleh

kedua kelompok warga sekolah

tersebut

Hal yang harus dilakukandengan

alasan...:

...............................................................

...............................................................

3) Kegiatan In 2

a. Mempersilahkan Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang

dikerjakan bersama-sama berkelompok dan kelompok lain memberikan

pertanyaan, saran dan komentar sebagai sharing penerapan di sekolah

masing-masing

Page 79: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

67

b. Meminta peserta diklat menyampaikan tindak lanjut dari penanganan

permasalahan bertutur kata yang kurang sopan di sekolah.

c. Mempersilahkan peserta diklat menyampaikan Gerakan Santun sebagai

gerakan keteladanan dari segenap unsur yang ada di sekolah

d. Kesimpulan Hasil diskusi dan presentasi materi Bertutur kata yang sopan

e. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

f. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

g. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Latihan/Kasus/Tugas Diskusikan dengan kelompok anda terkait :Permasalahan Penerapan Bertutur

Kata, Berperilaku dan Bersikap Baik dan Buruk di Lingkungan Sekolah dan strategi

penanaman karakter baiknya

2. Aktifitas Pengembangan soal / Penilaian berbasis kelas LK. 3.1 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN Prosedur Kerja :

1. Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional

kompetensi G

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan

kebudayaan seperti yang ada pada bagian E 4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada

kegiatan pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di

sekolah anda

4. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada

lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs

6. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal

Page 80: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 3

68

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

a. Kurikulum 2006 (Permendikbud nomor 22 Tahun 2006) JenisSekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. SK KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1

VII

Menerapkan norma-norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Pilihan Ganda atau Uraian Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 Pilihan Ganda atau Uraian Level Aplikasi

3 Pilihan Ganda atau uraian Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 (Permendikbud Nomor 24 tahun 2016) Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 IX hakekat bertutur kata bersikap, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 Bertutur kata bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Aplikasi

3

Arti penting bertutur kata berperilaku dan bersikap yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Penalaran

KARTU SOAL Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/ Uraian

BAGIAN SOAL DISINI Kunci Jawaban :

Page 81: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

69

3. Tes Formatif Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari alternatif jawaban yang tersedia,

kerjakan dengan jujur.

1. Yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sumber nilai adalah ... a. Kehidupan bangsa Indonesia itu harus sesuai dengan kepribadiannya b. Keberhasilan dan kemajuan bangsa Indonesia diukur dengan

kepribadiannya c. Yang menjadi sumber ukuran baik atau tidak adalah kepribadiannya d. Masyarakat Indonesia yang maju adalah yang tinggi intelektualnnya e. Kalau kita selalu berupaya menunjukkan bangsa dan negara yang baik

2. Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah ... a. Selalu minta upah setelah mengerjakan sesuatu b. Senang kalau mendapat pujian orang lain c. Patuh dan taan pada segala perintah atasan d. Kalau keinginan belum tercapai terus berusaha e. Bersabar menerima cobaan dan pantang menyerah dalam berbagai

kehidupan

3. “Merusak sarana sekolah” termasuk perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila, hususnya ... a. Sila kelima b. Sila ketiga c. Sila keempat d. Sila kedua e. Sila kesatu

4. Berikut ini adalah contoh perilaku bertutur kata yang baik, kecuali ...

a. Bertegur sapa b. Mengucapkan salam c. Berbicara sopan d. Menghina teman e. Iri dengki

5. Perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di lingkungan masyarakat

adalah ... a. Berperan aktif dalam pembangunan sekolah b. Membangun pos ronda c. Menghormati HAM d. Tidak memaksakan kehendak e. Mengikuti pemilihan umum

Page 82: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 3

70

6. Nilai-nilai perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang atau organisasi tertentu dalam interaksinya dengan lingkungan disebut ... a. Moral b. Perilaku c. Etika d. Norma e. Profesionalisme

7. Berikut ini merupakan strategi pengembangan sikap dan perilaku peserta didik

yaitu ... a. Keikutsertaan b. Keteladanan c. Kesopanan d. Kemakmuran e. Keprofesionalan

8. Nilai yang menjadi dasar masyarakat indonesia untuk berperilaku adalah ...

a. Bhinneka Tunggal Ika b. Norma-norma c. Pancasila d. Sumpah Pemuda e. Kebangsaan

9. Berikut ini adalah nilai-nilai pokok dari Pancasila yaitu ...

a. Nilai moral b. Nilai sosial c. Nilai kemanusiaan d. Nilai budaya e. Nilai ekonomis

10. Masalah kebebasan beragama/berkeyakinan diatur di dalam nilai-nilai

a. Persatuan b. Ketuhanan c. Kemanusiaan d. Kedaulatan rakyat e. Keadilan

Page 83: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

71

F. Rangkuman

1. Permasalahan penerapan bertutur kata adalah sangat penting untuk

diperhatikan. Dengan bertutur kata baik maka orang lain tidak akan

tersinggung, marah ataupun sakit hati.

2. Permasalahan berperilaku dan bersikap baik tentunya perlu juga untuk

diperhatikan sebagai acuan untuk menjalani kehidupan.

3. Penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik harus dilakukan di

berbagai kehidupan. Baik dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Sehingga apabila hal tersebut dilaksanakan, akan terjamin kondisi kehidupan

yang damai dan harmonis.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah anda mempelajari modul tentang permasalahan penerapan bertutur

kata, berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai pancasila, masihkah

mengalami kesulitan? Kesulitan yang anda temukan dicatat dan konsultasikan

dengan narasumber/instruktur, serta pelajari lagi latihan soal dengan

bersungguh-sunguh Jika sudah menguasai 80% dari test formatif yang

dikerjakan, silahkan dilanjut untuk mempelajari kegiatan pembelajaran

berikutnya.: Permasalahan Perubahan UUD NRI 1945.

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

materi Kegiatan Pembelajaran 3

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 84: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 3

72

Page 85: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

73

Kegiatan Pembelajaran 4 Permasalahan Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

A. Tujuan

1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan ketentuan

usulan perubahan UUD Negara RI tahun 1945

2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan

pengajuan usulan perubahan UUD Negara RI tahun 1945

3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan tentang

sidang majelis untuk mengubah dan menetapkan UUD Negara RI Tahun 1945

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menjelaskan ketentuan usulan perubahan UUD Negara

RI tahun 1945

2. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pengajuan usulan perubahan UUD

Negara RI tahun 1945

3. Peserta diklat mampu menjelaskan tentang sidang majelis untuk mengubah

dan menetapkan UUD Negara RI tahun 1945

C. Uraian Materi Pembelajaran 1

1. Ketentuan usulan perubahan UUD Negara RI 1945 UUD Negara RI 1945 merupakan hukum dasar dalam peraturan perundang –

undangan. Sebagai hukum maka UUD mengikat sebagai warga negara dan berisi

norma dan ketentuan yang harus ditaati.

Sebagai hukum dasar maka UUD Negara RI Tahun 1945 merupakan sumber

hukum bagi peraturan perundangan dan merupakan hukum tertinggi dalam tata

urutan peraturan perundangan di Indonesia.

Page 86: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 4

74

Secara historis UUD 1945 disusun oleh Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia ( BPUPKI ), dan disyahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia ( PPKI ) pada tanggal 18 Agustus 1945.

Perubahan UUD RI 45 diatur dalam pasal 37 UUD 1945 yaitu :

a. Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota

Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.

b. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada

jumlah anggota yang hadir.

Dari pasal tersebut mengandung makna :

1) Wewenang untuk mengubah UUD RI 1945 berada di tangan MPR.

2) Menurut sistem ketatanegaraan seperti yang dianut UUD Negara RI

Tahun 1945, MPR sebagai pelaksana kedaulatan rakyat mempunyai

tugas serta wewenang tertentu. Salah satu wewenangnya seperti

dinyatakan dalam Ketetapan MPR-RI Nomor I/MPR/1983 tentang

Peraturan Tata TertibMajelis Permusyawaratan Rakyat adalah mengubah

UUD disamping terdapat kewenangan yang lain yang tidak terdapat dalam

UUD RI 1945. Ketetapan MPR adalah salah satu bentuk peraturan

perundang-undangn yang kedudukan dan derajatnya di bawah UUD

Negara RI Tahun 1945.

Tujuan dari perubahan UUD Negara RI 1945 adalah menyempurnakan aturan

dasar seperti tatanannegara, Kedaulatan rakyat, HAM, Pembagian kekuasaan,

eksistensi negara demokrasi dan negara hukum serta hal-hal yang sesuai

dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD

Negara RI 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan

UUD Negara RI 1945, tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, serta mempertegas sistem presidensiil.

2. Pengajuan Usulan Perubahan UUD Negara RI tahun 1945 Sebelum UUD Negara RI diamandemen , MPR berkedudukan sebagai lembaga

tertinggi negara. Namun setelah UUD Negara RI tahun 1945 di amandemen ,

istilah lebaga tertinggi negara tidak ada yang ada hanya lembaga negara. Dengan

demikian sesuai dengan UUD Negara RI tahun 1945 maka MPR termasuk

lembaga negara.

Page 87: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

75

Adapun tugas dan wewenang MPR antara lain adalah mengubah dan menetapkan

UUD Negara RI Tahun 1945 . UUD Negara RI 1945 merupakan hukum dasar

dalam peraturan perundang – undangan . Sebagai hukum maka UUD mengikat

sebagai warga negara dan berisi norma dan ketentuan yang harus ditaati.

Sebagai hukum dasar maka UUD Negara RI Tahun 1945 merupakan sumber

hukum bagi peraturan perundangan dan merupakan hukum tertinggi dalam tata

urutan peraturan perundangan di Indonesia.

3. Sidang Majelis Untuk mengubah dan menetapkan UUD Negara RI tahun 1945

Pelaksanaan perubahan UUD Negara RI di atur dalam Ketetapan MPR

NoII/MPR/1999 tentang Peraturan Tata Tertib MPR RI. Tap MPR ini sebenarnya

bersifat umum sebagai pedoman majelis dalam melaksanakan perubahan UUD.

Dalam pasal 29 TAP MPR II/MPR/1999 di atur tingkatan pembicaraan untuk

membahas materi-materi dalam rapat atau sidang MPR. Tingkat I, II, III dan

IV.Tingkatan pembicaraan itu adalah sebagai berikut :

• Tingkat I : Pembahasan oleh badan pekerja majelis terhadapbahan-bahan

yang masuk. Hasil dari bahasanperubahan tersebut merupakan rancangan

ketetapan/ keputusan majelis sebagai bahan pokok pembicaraan tingkat II.

• Tingkat II : Pembicaraan oleh rapat paripurna majelis yangdidahului oleh

penjelasan pimpinan dan dilanjutkan dengan pemandangan umum fraksi-

fraksi .

• Tingkat III : Pembahasan oleh komisi dan panitia Ad Hoc majelis, semua

hasil pembicaraan tingkat I dan II . Hasil pembahasan pada

• Tingkat III merupakan rancangan ketetapan/keputusan majelis.

• Tingkat IV : Pengambilan keputusan oleh rapat paripurna majelis setelah

mendengar laporan dari pimpinan komisi/panitia Ad Hoc dan bilamana

perlu dengan kata terakhir fraksi-fraksi.

Dengan berpedoman pada pasal 37 UUD Negara RI Tahun 1945 dan tata tertib

tersebut, MPR untuk pertama kalinya melaksanakan kewenangannya merubah

UUD Negara RI Tahun 1945. Perubahan UUD ini terjadi pada tahun 1999 – tahun

2002. Proses perubahan ini terjadi dengan urutan-urutan sebagai berikut :

Page 88: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 4

76

Pertama : Pembahasan perubahan UUD oleh Badan Pekerja MPR yang

dilaksanakan oleh panitia Ad Hoc ( PAH I ). Dalam tahap ini

PAH I menyertakan tim ahli yang terdiri dari para guru besar

HukumTata Negaradan ahli politik dari berbagai perguruan

tinggi negeri ataupun swasta , untuk di dengar pandangan-

pandangan mereka sehubungan dengan perubahan UUD

Negara RI Tahun 1945.

Kedua : Pemandangan umum fraksi-fraksi MPR dalam sidang

paripurna MPR atar rancangan UUD hasil badan pekerja.

Ketiga : Pembahasan di komisi A terhadap semua hasil pembicaraan

tahap pertama dan kedua itu.

Hasil pembahasan pada tahap ini merupakan rancangan keputusan/ majelis

mengenai draf perubahan UUD Negara RI Tahun 1945. Draf perubahan itu

kemudian diajukan oleh komisi A dalam rapat paripurna sidang majelis.

Pendapat terakhir fraksi-fraksi MPR atas rancangan perubahan UUD Negara RI

Tahun 1945 hasil komisi A danpengambilan putusan atau pengesahan atas

rancangan perubahan tersebut.

Bentuk perubahan UUD Negara RI Tahun 1945 :

1. Mengubah rumusan yang telah ada

2. Membuat rumusan yang baru sama sekali

3. Menghapuskan atau menghilangkan rumusan yang ada

4. Memindahkan rumusan pasal kedalam rumusan ayat atau

sebaliknymemindahkan rumusan ayat ke dalam rumusan pasal sekaligus

mengubah penomoran pasal atau ayat.

Setelah melalui tingkat-tingkat pembicaraan sesuai dengan ketentuan pasal 92

tentang Peraturan Tata Tertib MPR, dalam beberapa kali sidang MPR telah

mengambilputusan empat kali perubahan UUD Negara RI Tahun 1945 dengan

perincian sebagai berikut :

1. Perubahan Pertama UUD Negara RI Tahun 1945 hasil Sidang Umum

MPR Tahun 1999 ( tanggal 14 sampai dengan 21 Oktober 1999 )

2. Perubahan Kedua UUD Negara RI Tahun 1945 hasil Sidang Umum

MPR Tahun 2000 ( tanggal 7 sampai dengan 18 Agustus 2000 )

3. Perubahan ketiga UUD Negara RI Tahun 1945 hasil Sidang Umum

Page 89: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

77

MPR Tahun 2001 ( tanggal 1 sampai dengan 9 November 2001)

4. Perubahan keempat UUD Negara RI Tahun 1945 hasil Sidang Umum MPR

Tahun 2002 (tanggal 1 sampai dengan 11 Agustus 2002) Setelah

disyahkannya Perubahan keempat UUD Negara RI Tahun 1945 pada

Sidang Tahunan MPR tahun 2002 yang lalu agenda reformasi Konstitusi

Indonesia untuk kurun waktu sekarang ini dipandang telah tuntas.

Mengingat perubahan dilakukan dengan cara adendum setelah dilakukan

empat kali perubahan dalam satu rangkaian kegiatan, UUD Negara RI

Tahun 1945 memiliki susunan sebagai berikut :

1. Naskah Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945yang ditetapkan dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus

1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5

Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat ( Sebagaimana tercantum

dalam Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959.

2. Perubahan Pertama Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 sebagai mana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor 11

Tahun 2006 )

3. Perubahan Kedua Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945( Sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor 12

Tahun 2006 )

4. Perubahan Ketiga Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 ( sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara No 13 Tahun

2006 )

5. Perubahan Keempat Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 ( Lembaran Negara No 14 Tahun 2006 )

Page 90: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 4

78

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 4 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada No 1. Sedangkan

bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran

pada No 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

perubahan UUD Negara RI Tahun 1945”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Permasalahan perubahan

UUD Negara RI Tahun 1945.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras memahami terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi yang ada pada

latihan/kasus/tugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.

Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta

berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok.

g. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok, kelompok lain memberikan pertanyaan,

saran dan komentar. Secara tanggung Jawab

h. Setelah memperoleh masukan dan di revisi disampaikan laporan hasil

diskusi dengan tanggung Jawab

i. Menyimpulkan hasil pembelajaran

j. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Page 91: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

79

k. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

l. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

1) Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

perubahan UUD Negara RI Tahun 1945, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

i. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Permasalahan perubahan

UUD Negara RI Tahun 1945

ii. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

iii. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul yang dikerjakan secara individual

iv. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras memahami terhadap materi modul dengan mengerjakan LK. 4.1

Permasalahan perubahan UUD Negara RI Tahun 1945

Petunjuk Pengerjaan: 1. Bacalah dengan cermat Modul Perubahan UUD Negera RI Tahun

1945?

2. Diskusikan dengan kelompok Anda, agar lebih memahami materi

Perubahan UUD Negera RI Tahun 1945?

Kerjakan LK 4.1

LK. 4.1 Permasalahan perubahan UUD Negara RI Tahun 1945

No Perubahan UUD Negara RI Tahun 1945 Uraian

1 Ketentuan Usulannya .......................................................... ...........................................................

2 Prinsip Pengajuan Usulannya .......................................................... ........................................................... ...........................................................

3 Tahapan sidang Majlis saat pengusulan dan penetapan

..........................................................

...........................................................

Page 92: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 4

80

3. Bandingkan .dengan hasil dari kelompok lain!

4. Perbaiki hasil Kelompok Anda dan berilah kesimpulan!

2) Kegiatan on a. Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK/ Lembar Kerja) secara

individu sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan

harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat,

bekerja keras dalam mengerjakan LK yang ada.

LK pada kegiatan ON Membuat makalah Permasalahan perubahan UUD Negara RI Tahun

1945 sesuai dengan Tujuan perubahan :

Kelompok 1: Kedaulatan Rakyat dan demokrasi pada Amandemen

UUD Negara RI 1945

Kelompok 2 : Ketentuan hak Asasi Manusia pada Amandemen UUD

Negara RI 1945

Kelompok 3 : Pembagian Kekuasaan pada Amandemen UUD

Negara RI 1945

Kelompok 4 : Eksistensi Negara hukum pada Amandemen UUD

Negara RI 1945

Petunjuk Pembuatan 1. Makalah adalah betul-betul karya Kelompok Saudara sendiri. Hal-hal

yang bukan karya Saudara dalam makalah tersebut diberi tanda

citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

2. Sistematika Makalah:

a. Pendahuluan/ Latar belakang Masalah

b. Isi

c. Penutup/ Kesimpulan

3. Ketentuan lain

a. Makalah terdiri dari 7 s.d 10 halaman.

b. Jenis huruf: Arial

c. Besar/ukuran huruf atau font adalah 11.

d. Spasi:1,5 spasi

Jangan lah untuk mencantumkan identitas Saudara pada makalah

Page 93: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

81

3) Kegiatan In 2 1. Peserta diklat mempresentasikan Makalah yang dikerjakan secara

berkelompok dan kelompok lain memberikan pertanyaan, saran dan

komentar sebagai sharing pembelajar sepanjang hayat

2. Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil makalah

yang dibuat dengan tetap menghargai pendapat peserta lain

3. Menyimpulkan hasil paparan makalah bersama peserta diklat

4. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

5. Fasilitator memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6. Merencanakan kegiatan tindak lanjut, tentang alur perubahan Tata

Tertib Peserta didik di sekolah

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Latihan/Kasus/Tugas

Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A, B, C sebagai berikut : Kerjakan soal-soal dibawah ini bekerja sama secara kelompok !

1. Jelaskan tentang ketentuan usulan perubahan UUD Negara RI Tahun 1945!

2. Deskripsikan karaktertisik /prinsip-prisip pengajuan usulan perubahan UUD

Negara RI Tahun 1945!

3. Diskripsikan sidang majelis untuk mengubah dan menetapkan UUD Negara

RI Tahun 1945!

2. Aktifitas Pengembangan soal / Penilaian berbasis kelas LK. 4.3 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN

Prosedur Kerja 1. Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional

kompetensi G

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan

kebudayaan seperti yang ada pada bagian E 4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada

kegiatan pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di

Page 94: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 4

82

sekolah anda

4. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada

lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs

6. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

a. Kurikulum 2006 (Permendikbudnomor 22 Tahun 2006) Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. SK KD Bahan Kelas

Materi Indikator Bentuk Soal

1

VIII

Menunjukkan hasil-hasil amandemen UUD 1945

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Pengetahuan dan Pemahaman

2

Menampilkan sikap positif terhadap pelaksanaan UUD 1945 hasil amandemen

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Aplikasi

3

Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap konstitusi yang berlaku di Indonesia

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 (PermendikbudNomor 24 tahun 2016) Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Aplikasi

3 PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Penalaran

Page 95: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

83

KARTU SOAL Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/ Uraian

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

3. Test Formatif

Pilihlah salah satu Jawaban yang benar !

1. Lembaga yang berwenang untuk melakukan perubahan terhadap Konstitusi

negara menurut UUD RI Tahun 1945 adalah….

A. Majelis Permusyawaratan Rakyat

B. Mahkamah Konstitusi

C. Mahkamah Agung

D. Dewan Perwakilan Rakyat

2. Salah satu yang menjadi alasan dirobahnya UUD Negara Indonesia Tahun

1945 pada tahun 1999 adalah untuk ….

A. membatasi kekuasaan Presiden sebagai eksekutif

B. mengganti pasal yang tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat

Indonesia

C. membatasi masa jabatan Presiden agar tidak seumur hidup

D. mengurangiDominasi ABRI dalam politik

3. Landasan hukum diadakannya Amandemen terhadap UUD 1945 adalah

Pasal…….UUD 1945

A. 35

B. 36

C. 37

D. 38

Page 96: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 4

84

4. Jumlah pasal UUD Negra RI Tahun 1945 setelah di amandemen adalah….

A. 43

B. 53

C. 63

D. 73

5. Salah satu contoh sikap positif terhadap hasil amandemen UUD NRI Tahun

1945 yaitu ....

A. mempelajari latar belakang terjadinya perubahan isi pasal

B. menerapkan ketentuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari

C. membandingkan UUD NRI Tahun 1945 dengan konstitusi lain

D. menjadikannya sebagai acuan dalam setiap diskusi kelompok

F. Rangkuman

1. Ketentuan Usulan Perubahan UUD Negara RI Tahun 1945

Perubahan UUD RI 45 diatur dalam pasal 37 UUD 1945 yaitu :

1) Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota

Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.

2) Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada

jumlah anggota yang hadir.

Pengajuan Usulan Perubahan UUD Negara RI Tahun 1945

1) Yang berhak mengajukan usulan perubahan UUD Negara RI tahun 1945

adalah tugas dan wewenang MPR : mengubah dan menetapkan UUD

Negara RI Tahun 1945

2) Perubahan UUD Negara RI 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak

mengubah Pembukaan UUD Negara RI 1945, tetap mempertahankan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mempertegas sistem

presidensiil.

3) Sidang Majelis untuk mengubah dan Menetapkan UUD

1. Perubahan Pertama UUD Negara RI Tahun 1945 hasil Sidang Umum MPR

Tahun 1999 ( tanggal 14 sampai dengan 21 Oktober 1999 )

2. Perubahan Kedua UUD Negara RI Tahun 1945 hasil Sidang Umum MPR

Tahun 2000 ( tanggal 7 sampai dengan 18 Agustus 2000 )

Page 97: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

85

3. Perubahan ketiga UUD Negara RI Tahun 1945 hasil Sidang Umum MPR

Tahun 2001 ( tanggal 1 sampai dengan 9 November 2001)

4. Perubahan keempat UUD Negara RI Tahun 1945 hasil Sidang Umum MPR

Tahun 2002 ( tanggal 1 sampai dengan 11 Agustus 2002 )

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Anda mempelajari modul tentang Permasalahan Perubahan UUD

NRI 1945. masihkah mengalami kesulitan? Kesulitan yang anda temukan

dicatat dan konsultasikan dengan narasumber/instruktur, serta pelajari lagi

latihan soal dengan bersungguh-sunguh Jika sudah menguasai 80% , dari

test Formatif silahkan dilanjut untuk mempelajari kegiatan pembelajaran

berikutnya.: Permasalahan penerapan pokok pikiran pembukaan UUD NRI

1945

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

materi Kegiatan Pembelajaran 4

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 98: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 4

86

Page 99: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

87

Kegiatan Pembelajaran 5 Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945

A. Tujuan

1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu memahami

Permasalahan pokok-pokok pikiran alinea pertama Pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan benar.

2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu memahami

Permasalahan pokok-pokok pikiran alinea pertama Pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan benar.

3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu memahami

permasalahan penerapan pokok-pokok pikiran alinea ketiga Pembukaan

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan benar.

4. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu memahami

permasalahan penerapan pokok-pokok pikiran alinea keempat Pembukaan

Undang Dasar Negara Republik IndonesiaUUDNRI Tahun dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu memahami permasalahan pokok-pokok pikiran alinea

pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dengan benar.

2. Peserta diklat mampu memahami permasalahan pokok-pokok pikiran alinea

kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 dengan benar.

3. Peserta diklat mampu memahami permasalahan pokok-pokok pikiran alinea

ketiga Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 dengan benar

Page 100: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 5

88

4. Peserta diklat mampu memahami permasalahan pokok-pokok pikiran alinea

keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dengan benar

C. Uraian Materi

a. Pokok pikiran dalam pembukaan undang-undang dasar Adapun pokok-pokok pikiran yang termuat dalam pembukaan undang-undang

dasar, antara lain disebutkan sebagai berikut :

1) Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah daah

Indonesia, dengan berdasa atas persatuan dan mewujudkan keadilan social

bagi seluruh rakyat Indonesia. Dlam pembukaan ini diterima aliran pengertian

negara persatuan.

2) Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat.

3) Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasa atas kerakyatan dan

pemusyawaratan perwakilan.

4) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradab.

Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari undang-undang

dasar Negara Indonesia. Pokok- pokok pikiran ini mewujudkan ita-cita hukum

(Rechtsidee) yang menguasai hukum dasar Negara, baik hukum yang

tertulis(UUDNRI 1945) maupun hukum yang tidak tertulis. Pokok Pikiran Yang

Terkandung Dalam Pembukaan UUDNRI 1945

a. Pokok pikiran pertama, yaitu: "Negara melindungi segenap bangsa lndonesia

dan seluruh tumpah darah lndonesia dengan berdasar atas persatuan dengan

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat lndonesia". Hal ini berarti

bahwa negara menghendaki persatuan dengan menghilangkan paham

golongan, mengatasi segala paham perseorangan. Dengan demikian pokok

pikiran pertama merupakan penjelmaan sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan

Indonesia

Permasalahan Penerapan Persatuan kesatuan diantaranya :

Banyaknya warga Negara dalam bersikap masih:

1. Sukuisme adalah sikap mengagung-agungkan suku bangsa sendiri dan

tidak menghargai suku bangsa lain. Primordialisme adalah paham yang

Page 101: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

89

memandang daerah asalnya lebih baik dari daerah lain

2. Provinsialisme Sikap provinsialisme adalah sikap yang hanya

mementingkan provinsi/daerahnya tanpa memperhatikan kepentingan

nasional.

3. Ekstremisme; Sikap yang sangat kuat terhadap suatu pandangan yang

melampaui batas kewajaran dan bertentangan dengan hukum yang

berlaku. Paham ekstremisme sering menggunakan cara/gerakan yang

bersifat keras dan fanatik dalam beragama atau berpolitik

4. Etnocentris : Sikap yang merasa diri paling baik dibanding orang, suku,

agama, ras, golongan lain

Permasalahan – permasalahan penerapan persatuan Indonesia dapat dikurangi

jika dengan ditumbuhkan Nasionalisme, Adapun Nilai nasionalis merupakan cara

berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi,dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di

atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Nilai karakter yang mendukung dengan Persatuan dan Kesatuan : Cintai Damai,

Toleransi, menghargai perbedaan agama , suku, ras, golongan, partai, tidak

memaksakan kehendak,rela berkorban, cinta tanah air, menghormati

keberagaman agama, suku, ras dan golongan, menghargai, kerja sama, tolong

menolong,empati.

b. Pokok pikiran kedua, yaitu: "Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat lndonesia". Hal ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial

yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia mempunyai hak dan

kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan

masyarakat. Dengan demikian pokok pikiran kedua merupakan penjelmaan

sila kelima Pancasila.

Permasalahan penerapan keadilan

a. Penangan kasus hukum kurang adil , banyak kasus korupsi yang menyeret

pejabat publik seperti kepala daerah, anggota legislatif, para anggota

kabinet, dan politisi partai politik yang merugikan negara sampai milyaran

rupiah, tetapi hukuman yang diberikan tidak sebanding dengan apa yang

Page 102: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 5

90

telah diperbuat dan kadang walaupun sudah divonis sebagai tersangka

masih saja bisa pergi kemana-mana bahkan sampai keluar negeri.

b. Kurang adil dalam layanan kesehatan Buruknya layanan kesehatan masih

menjadi keluhan dikalangan masyarakat yang kurang mampu di Indonesia.

c. Belum meratanya layanan pendidikan di daerah-daerah pedalaman

cenderung diabaikan dibanding pendidikan didaerah perkotaan

d. Kemiskinan ini menjadi bukti dari penegakkan keadilan yang tidak

sempurna dalam bidang ekonomi, beberapa golongan sangat kaya, tapi

masih ada rakyat yang tidur di kolong jembatan

Agar keadilan menjadi target sekaligus menjadi karakter pada bangsa Indonesia ,

nilai yang perlu ditumbuhkankepada peserta didik ; anti buli dan kekerasan,

melindungi yang tersisih, komitmen atas keputusan bersama, taat hukum, disiplin,,

anti diskriminasi, anti kekerasan, anti korupsi, menghargai martabat individu,

komitmen moral

c. Pokok pikiran ketiga, yaitu: "Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas

kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan". Hal ini menunjukkan bahwa

sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar haruslah

berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasar permusyawaratan

/perwakilan. Pokok pikiran ketiga merupakan penjelmaan sila keempat

Pancasila.

Permasalahan penerapan kedaulatan rakyat

1. Buruknya kinerja Lembaga perwakilan dan politik

2. Krisis partisipasi rakyat

3. Money politik dalam Pilkada

d. Upaya –upaya rakyat benar-benar berdaulat di negara sendiri perlu

ditegakkan, disamping itu perlu di bentuk karakter gotong royong yang menjadi

landasan kebersamaan dalam menyelesaikan masalah dan bertindak,

diantaranya mempunyai sub Nilai : menghargai, kerja sama,inklusif, komitmen

atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong,solidaritas,

empati, anti diskriminasi,anti kekerasan, dan sikap kerelawananPokok pikiran

keempat, yaitu: "Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 103: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

91

menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab". Hal ini menunjukkan

konsekuensi logis bahwa Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang

mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara untuk memelihara budi

pekerti kemanusiaan yang luhur, dan memegang teguh cita-cita moral rakyat

yang luhur.

Permasalahan penerapan ke Tuhan dan kemanusiaan

1. Terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia

2. Maraknya kasus buliying

3. Kurangnya pemahaman agama dalam mnerapkan kemanusiaan

Agar kehidupan menjadi relegius dan mempunyai kemanusiaan yang tinggi

perlu dididikkan karakter Relegius : cinta damai, toleransi, menghargai

perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerjasama

antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan,

persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan,

melindungi yang kecil dan tersisih dan karakter integritas diantaranya:

kejujuran, cinta pada kebenaran, setiakomitmen moral, anti korupsi,

keadilan,tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu

terutama penyandang disabilitas\

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

Penerapan Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD Negara Ri

Tahun 1945”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Permasalahan Penerapan

Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun

1945.

Page 104: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 5

92

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras memahami

terhadap materi modul

e. Peserta diklat membagi diri menjadi 4 kelompok

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang tugas makalah

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.

1. Kelompok 1: Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Persatuan

, ````solusi dan gerakan persatuan

2. Kelompok 2: Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Keadilan,

solusi dan gerakan keadilan

3. Kelompok 3 ; Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Kedaulatan

Rakyat, solusi dan gerakan demokrasi

4. Kelompok 4 ; Permasalahan Penerapan Pokok pikiran KeTuhanan

yang berkemanusiaan, solusi dan gerakan relegius dan humanis

g. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta

berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok.

h. Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil makalah yang

disampaikan pada diskusi dan kerja kelompok, kelompok lain memberikan

pertanyaan, saran dan komentar. Secara tanggung Jawab

i. Setelah memperoleh masukan dan di revisi disampaikan laporan hasil diskusi

dengan tanggung Jawab

j. Menyimpulkan hasil pembelajaran bersama instruktur

k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

l. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

m. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 105: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

93

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

1) Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD

Negara RI Tahun 1945, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam

Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras memahami terhadap materi modul

e. Mempersilahkan peserta diklat menyelesaikan LK. 1 Permasalahan

Penerapan Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD

Negara RI Tahun 1945

LK. 5.1 Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam

Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945

Isilah Tabel dibawah ini sesuai kondisi masyarakat saat ini

No Pokok Pikiran Permasalahan Penerapannya Solusi

1 Persatuan Indonesia

1. 2 3.

1. 2 3.

2 Keadilan bagi seluruh Rakyat

1. 2. 3.

1. 2. 3.

3 Kerakyatan yang dipimpin oleh

1. 2.

1. 2.

Page 106: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 5

94

No Pokok Pikiran Permasalahan Penerapannya Solusi

hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

3. 3.

4 Ke Tuhanan Yang Maha Esa menurut kemanusiaan yang adil dan beradab

1. 2. 3.

1. 2. 3.

2) Kegiatan on

a. Setelah LK. 1 Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Yang

Terkandung Dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun terselesaikan

dengan baik dalam tugas Individu , b. LK pada kegiatan ON

Membuat makalah dengan tema Permasalahan Penerapan Pokok

Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun

1945, dengan membagi diri menjadi 4 kelompok :

1. Kelompok 1: Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Persatuan

solusi dan gerakan persatuan

2. Kelompok 2: Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Keadilan,

solusi dan gerakan keadilan

3. Kelompok 3 ; Permasalahan Penerapan Pokok Pikiran Kedaulatan

Rakyat, solusi dan gerakan demokrasi

4. Kelompok 4 ; Permasalahan Penerapan Pokok pikiran KeTuhanan

yang berkemanusiaan, solusi dan gerakan relegius dan humanis

Petunjuk Pembuatan 1. Makalah adalah betul-betul karya Saudara sendiri. Hal-hal yang bukan

karya Saudara dalam makalah tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan

dalam daftar pustaka.

Page 107: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

95

2. Sistematika Makalah:

a. Pendahuluan/ Latar belakang Masalah

b. Isi

c. Penutup/ Kesimpulan

3. Ketentuan lain

a. Makalah terdiri dari 7 sampai 10 halaman.

b. Jenis huruf: Arial

c. Besar/ukuran huruf atau font adalah 11.

d. Spasi:1,5 spasi

e. Identitas dalam Makalah

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil Makalah yang dikerjakan dan

dan kelompok lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasilmakalah

yang dibuat dandengan menghargai pendapat peserta lain

c. Fasilitator menyimpulkan hasil paparan makalah 4

kelompok.Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

d. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil paparan

makalahMerencanakan kegiatan tindak lanjut gerakan- gerakan

persatuan, keadilan, demokrasi, Relegius, dan humanis yang bisa

ditanam dan tumbuhkan pada peserta didik di sekolah

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Latihan/Kasus/Tugas a. Apa penyebab permasalahan penerapan persatuan dan kesatuan?

b. Mengapa sering terjadi permasalahan dalam penerapan keadilan sosial?

c. Bagaimana cara memfungsikan rakyat sebagai partisipasi pada

kedaulatannya?

Page 108: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 5

96

2. Aktifitas Pengembangan soal / Penilaian berbasis kelas

LK. 3.1 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN

Prosedur Kerja : 1. Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional

kompetensi G

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan kebudayaan

seperti yang ada pada bagian E 4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada kegiatan

pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di sekolah anda

4. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada

lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs

6. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

a. Kurikulum 2006 (Permendikbudnomor 22 Tahun 2006) JenisSekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. SK KD Bahan Kelas

Materi Indikator Bentuk Soal

1

PILIHAN GANDA ATAU

URAIAN Level

Pengetahuan dan

Pemahaman

2 PILIHAN GANDA ATAU

URAIAN Level Aplikasi

3 PILIHAN GANDA ATAU

URAIAN Level Penalaran

Page 109: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

97

b. Kurikulum 2013 (PermendikbudNomor 24 tahun 2016) Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1

hakekat pokok pikiran pembukaan UUD NRI

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 sikap positip tsesuai pokok pikiran pembukaan UUD NRI

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Aplikasi

3 arti penting pokok pikiran pembukaan UUD NRI

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Penalaran

KARTU SOAL Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/ Uraian

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

Page 110: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 5

98

3. Test Formatif

Pilihlah Salah satu Jawaban Yang benar

1. Pada pokok pikiran Persatuan, Negara mengatasi paham individualis atau

paham golongan, sikap warga negara terkait pokok pikiran persatuan

adalah mendahulukan kepentingan ….

A. Golongan diatas kepentingan pribadi

B. Negara diatas kepentingan pribadi/golongan

C. Pribadi diatas kepentingan golongan

D. Pribadi/ golongan diatas kepentingan negara

2. Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa, meresmikan

Distribution Center (DC) Subdivre Surabaya Utara di Bulog Buduran.

Melalui program BPR ini, para penerima BPR akan diberikan bantuan

senilai Rp 110.000 per bulan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Nilai

tersebut tak bisa diuangkan, melainkan ditukarkan dengan bahan pokok

seperti beras, gula, dan lainnya, melalui Bulog. (SURYA.co.id

/5/2/2017).Berita diatas merupakan penerapan pokok pikiran...

A. Keadilan

B. KeTuhanan

C. Kerakyatan

D. Persatuan

3. Simaklah wacana berikut!

Orang yang memahami nilai-nilai Kemanusiaan pokok pikiran ke-4 apabila

melihat kondisi tersebut akan mengambil tindakan ….

A. Membantu menyeberangkan dengan meminta imbalan

B. Pura-pura tidak melihat wanita buta tersebut

C. Segera menyeberangkan wanita buta tersebut

D. Masa bodoh karena kita tidak mengenal wanita tersebu

“Ada seorang wanita buta yang akan menyeberang jalan, tetapi arus lalu

lintas cukup ramai, wanita buta tersebuat kelihatan kebingungan.”

Page 111: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

99

4. Negara menghendaki persatuan, dengan menghilangkan paham golongan

atau kelompok, dan paham persatuan harus dapat mengatasi paham

perseorangan.Pernyataan ini adalah pokok pikiran yang terkandung dalam

Pembukaan UUD 1945, yaitu

A. Ke satu

B. Ke dua

C. Ke tiga

D. DKe empat

5. Buruknya kinerja Lembaga perwakilan dan politk ; Krisis partisipasi rakyat

terhadap pembangunan Money politik dalam Pilkada merupakan

permasalahan- permasalahan penerapan kedaulatan Rakyat tidak sesuai

Pokok pikiran....

A. Ke satu

B. Ke dua

C. Ke tiga

D. Ke empat

F. Rangkuman

1. Permasalahan penerapan pada pokok pikiran pertama Persatuan Indonesia ;

Kurangnya persatuan dan kesatuan karena masih ada rasa sukuisme,

provinsialisme, ekstrimisme dalam beragama dan berpolitik. Serta etnocentris

merasa diri paling benar.

2. Permasalahan penerapan pada pokok pikiran Keadilan Sosial bagi seluruh

rakyat; Kurang meratanya keadilan sosial bagi rakyat dalam bidang ekonomi,

pendidikan , kesehatan dan hukum, Maraknya pelanggaran hukum

3. Permasalahan penerapan pada pokok pikiran Kerakyatan yang dipimpi oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan : Belum

berfungsinya secara benar lembaga perwakilan rakyat, DPR banyak yang

korupsi, belum menerapkan sepenuhnya demokrasi Pancasila

4. Permasalahan penerapan pada pokok pikiran Ke Tuhanan Yang Maha Esa

menurut dasar kemanusiaan yang beradab: Kurangnya Toleransi dalam

Kehidupan beragama, masih ditemukan sikap kekerasan, buliying dalam

Page 112: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 5

100

berbagai kehidupan, belum menerapkan sepenuhnya keimanan dan

kemanusiaan dalam kehidupan bersosial

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah anda mempelajari Modul dan mengerjakan Latihan Kerja, Pokok-

Pokok Pikiran Pembukaan UUD NRI 1945 Cocokan jawaban Anda dengan

kunci jawaban terlampir. Apabila Anda belum mencapai 80% dari test formatif

dipersilakan mempelajari kembali,.( nilai tanggung jawab, komitmen moral)

Sebaiknya apabila sudah mencapai 80% ke atas silakan mempelajari modul

pada kegiatan pembelajaran berikutnya penerapan tugas lembaga-lembaga

negara dalam UUD Negara RI tahun 1945, Gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada Kegiatan

Pembelajaran 5

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 113: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

101

Kegiatan Pembelajaran 6 Penerapan Tugas Lembaga-Lembaga Negara dalam UUD Negara RI Tahun 1945

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini peserta diklat dapat menunjukkan penerapan tugas

lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dengan baik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan Penerapan tugas MPR;

2. Menunjukkan Penerapan tugas DPR;

3. Menunjukkan Penerapan tugas DPD;

4. Menunjukkan Penerapan tugas Presiden;

5. Menunjukkan Penerapan tugas Badan Pemeriksa Keuangan;

6. Menunjukkan Penerapan tugas Mahkamah Agung;

7. Menunjukkan Penerapan tugas Mahkamah Konstitusi; dan

8. Menunjukkan Penerapan tugas Komisi Yudisial.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini:

Dalam modul ini, lembaga negara yang akan di bahas adalah lembaga negara

yang diatur secara rinci dalam UUD Negara RI Tahun 1945 (antara lain mencakup

kedudukan, kewenangan, keanggotaan) yakni Presiden, MPR, DPR, DPD, BPK,

MA, MK, dan KY. Lembaga-lembaga negara ini merupakan organ konstitusi yang

diberikan kewenangan cukup besar oleh konstitusi sehingga mempunyai peranan

besar pula dalam penyelenggaraan negara (Patrialis Akbar, 2013:34)

Page 114: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

102

Adapun tugas dan wewenang lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan

rakyat berdasarkan UUD Negara RI Tahun 1945 adalah sebagai berikut:

1. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)

Berdasarkan UUD Negara RI Tahun 1945 pasal 3, MPR memiliki tugas dan

wewenang sebagai berikut:

a. mengubah dan menetapkan UUD;

b. memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden seperti dituntut

pemberhentiannya oleh DPR berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi

bahwa yang bersangkutan memang terbukti bersalah melakukan pelanggaran

hukum sebagaimana dimaksud oleh UUD;

c. memilih Presiden dan atau Wakil Presiden untuk mengisi jabatan apabila

terjadi kekosongan dalam jabatan Presiden dan atau Wakil Presiden itu; dan

d. menyelenggarakan sidang paripurna yang bersifat fakultatif untuk

mendengarkan dan menyaksikan pengucapan sumpah Presiden dan atau

Wakil Presiden.

2. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)

Pada Pasal 20A UUD Negara RI Tahun 1945 DPR mempunyai fungsi legislasi,

anggaran, dan pengawasan. Fungsi legislasi mempertegas kedudukan DPR

sebagai lembaga legislatif yang menjalankan kekuasaan membentuk undang-

undang. Fungsi anggaran mempertegas kedudukan DPR untuk membahas

(termasuk mengubah) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(RAPBN) dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

yang ditujukan bagi kesejahteraan rakyat. Kedudukan DPR dalam hal APBN ini

lebih menonjol dibandingkan dengan kedudukan Presiden karena apabila DPR

tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan Presiden, Pemerintah menjalankan

APBN tahun yang lalu (Pasal 23 ayat (3) Negara RI Tahun 1945. Sementara fungsi

pengawasan DPR dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan

pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan oleh Presiden (pemerintah).

Penegasan fungsi DPR dalam UUD Negara RI Tahun 1945 itu akan sangat

mendukung pelaksanaan tugas DPR sehingga DPR makin berfungsi sesuai

dengan harapan dan tuntutan rakyat.

Page 115: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

103

Secara rinci tugas DPR menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

adalah:

a. membentuk undang-undang (pasal 20 ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945)

b. melakukan pengawasan kerja Pemerintah dan jajarannya sebagaimana diatur

dalam pasal 20A UUD Negara RI Tahun 1945

c. membahas dan memberi persetujuan atas rancangan anggaran negara yang

diajukan Presiden dalam bentuk rancangan undang-undang tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta mengawasi penggunaannya.

Persetujuan anggaran merupakan fungsi yang sangat penting bagi DPR,

karena dengan kontrol atas anggaranlah DPR dapat mengontrol pemerintah

dengan efektif. Tanpa persetujuan pengeluaran anggaran dari DPR, Presiden

tidak dapat mengeluarkan anggaran belanja negara. Karena itulah UUD

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa apabila DPR tidak

menyetejui RUU APBN yang diajukan pemerintah, maka yang berlaku adalah

Undang-undang APBN tahun sebelumnya.

d. Mengusulkan pemberhentian Presiden sebagai tindak lanjut hasil pengawasan

(Pasal 7A UUD Negara RI Tahun 1945);

e. Melantik Presiden dan atau Wakil Presiden dalam hal MPR tidak dapat

melaksanakan sidang untuk itu (Pasal 9 UUD Negara RI Tahun 1945);

f. Memberikan pertimbangan atas pengangkatan duta dan dalam hal menerima

duta negara lain (Pasal 13 UUD Negara RI Tahun 1945);

g. Memberikan pertimbangan kepada Presiden atas pemberian Amnesti dan

Abolisi (Pasal 14 ayat 2 UUD Negara RI Tahun 1945);

h. Memberikan persetujuan atas pernyataan perang, membuat perdamaian dan

perjanjian dengan negara lain (Pasal 11 UUD Negara RI Tahun 1945);

i. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan (Pasal 23F UUD Negara RI

Tahun 1945);

j. Memberikan persetujuan atas pengangkatan anggota Komisi Yudisial (Pasal

24B ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945);

k. Memberikan persetujuan atas pengangkatan Hakim Agung (Pasal 24A ayat (3)

UUD Negara RI Tahun 1945); dan

l. Mengajukan 3 dari 9 orang anggota hakim konstitusi (Pasal 24C ayat (4) UUD

Negara RI Tahun 1945)

Page 116: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

104

3. DPD (Dewan Perwakilan Daerah)

UUD NRI Tahun 1945 menentukan jumlah anggota DPD dari setiap provinsi

adalah sama dan jumlah seluruh anggotanya tidak lebih dari sepertiga jumlah

anggota DPR. Penetapan jumlah wakil daerah yang sama dari setiap provinsi pada

keanggotaan DPD menunjukan kesamaan status provinsi- provinsi itu sebagai

bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak membedakan

provinsi yang banyak atau sedikit penduduknya maupun yang besar atau yang

kecil wilayahnya.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan kewenangan yang

terbatas kepada DPD dalam bidang legislasi, anggaran, serta pengawasan. Dalam

bidang legislasi DPD hanya berwenang untuk mengajukan dan ikut membahas

Rancangan Undang-undang (RUU) yang berkaitan dengan otonomi daerah,

hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan

daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta

yang berkaitan dengan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah (pasal

22D ayat (2) dan (3) UUD Negara RI Tahun 1945). Selain itu, DPD memberikan

pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN, RUU yang berkaitan dengan pajak,

pendidikan dan agama.

Kewenangan bidang pengawasan yang diberikan kepada DPD hanya terbatas

pada pengawasan atas undang-undang yang terkait dengan jenis undang-undang

yang ikut dibahas dan atau diberikan pertimbangan oleh DPD dalam

pembahasannya. Kemudian disampaikan kepada DPR guna bahan pertimbangan

dan ditindaklanjuti. Akan tetapi, pada sisi lain anggota DPD ini memiliki kedudukan

dan kewenangan yang sama dengan DPR ketika bersidang dalam kedudukan

sebagai anggota MPR, baik dalam perubahan UUD, pemberhentian Presiden,

maupun Wakil Presiden.

4. Presiden Perubahan UUD 1945 yang cukup siknifikan dan mendasar bagi penyelenggaraan

demokrasi yaitu pemilihan presiden secara langsung. Presiden dan wakil presiden

dipilih secara langsung oleh rakyat melalui mekanisme pemilu. Pemilihan secara

langsung presiden dan wakil presiden akan memperkuat legitimasi seorang

presiden sehingga presiden diharapkan tidak mudah untuk diberhentikan di tengah

Page 117: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

105

jalan tanpa dasar memadai, yang bisa mempengaruhi stabilitas politik dan

pemerintahaan secara aktual.

Presiden merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan dibidang

eksekutif. Seiring dengan Perubahan UUD 1945, saat ini kewenangan Presiden

diteguhkan hanya sebatas pada bidang kekuasaan dibidang pelaksanaan

pemerintahan negara. Namun demikian, dalam UUD 1945 juga diatur mengenai

ketentuan bahwa Presiden juga menjalankan fungsi yang berkaitan dengan bidang

legislatif maupun bidang yudikatif.

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Dasar, Presiden haruslah warga negara

Indonesia yang sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan

lain. Perubahan ketentuan mengenai persyaratan calon Presiden dan calon Wakil

Presiden dimaksudkan untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa

dan tuntutan zaman serta agar sesuai dengan perkembangan masyarakat yang

makin demokratis, egaliter, dan berdasarkan rule of law yang salah satu cirinya

adalah pengakuan kesederajatan di depan hukum bagi setiap warga negara. Hal

ini juga konsisten dengan paham kebangsaan Indonesia yang berdasarkan

kebersamaan dengan tidak membedakan warga negara atas dasar keturunan,

ras, dan agama. Kecuali itu, dalam perubahan ini juga terkandung kemauan politik

untuk lebih memantapkan ikatan kebangsaan Indonesia.

Selanjutnya, sebagai perwujudan negara hukum dan fungsi checks and balances,

dalam UUD diatur mengenai ketentuan tentang periode masa jabatan Presiden

dan Wakil Presiden serta adanya ketentuan tentang tata cara pemberhentian

Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya. Ketentuan tersebut

menunjukan bahwa jabatan Presiden dapat dikontrol oleh lembaga negara lainnya,

dengan demikian akan terhindar dari kesewenang-wenangan dalam

penyelenggaraan tugas kenegaraan.

Berkaitan dengan pelaksanaan prinsip checks and balances system serta

hubungan kewenangan antara Presiden dengan lembaga negara lainnya, antara

lain mengenai pemberian grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi yang semula

menjadi hak prerogatif Presiden sebagai kepala negara, saat ini dalam

menggunakan kewenangannya tersebut harus dengan memperhatikan

pertimbangan lembaga negara lain yang memegang kekuasaan sesuai dengan

Page 118: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

106

wewenangnya. Mahkamah Agung memberikan pertimbangan dalam hal

pemberian grasi dan rehabilitasi dari pelaksana fungsi yudikatif.

DPR memberikan pertimbangan dalam hal pemberian amnesti dan abolisi karena

didasarkan pada pertimbangan politik. Oleh karena itu DPR sebagai lembaga

perwakilan/lembaga politik kenegaraan adalah lembaga negara paling tepat

memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai hal itu.Adanya

pertimbangan MA dan DPR (lembaga di bidang yudikatif dan legislatif) juga

dimaksudkan agar terjalin saling mengawasi dan saling mengimbangi antara

Presiden dan kedua lembaga negara tersebut dalam hal pelaksanaan tugas-tugas

kenegaraan.

5. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial

Kekuasaan kehakiman dalam sistem ketatanegaraan Indonesia bertujuan untuk

menyelenggarakan peradilan yang merdeka, bebas dari intervensi pihak mana

pun, guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan kehakiman dilakukan

oleh sebuah mahkamah agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya

dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan

peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah

mahkamah konstitusi.

Perubahan ketentuan mengenai kekuasaan kehakiman dalam UUD 1945

dimaksudkan untuk mempertegas bahwa tugas kekuasaan kehakiman dalam

sistem ketatanegaraan Indonesia adalah untuk menyelenggarakan peradilan yang

merdeka, bebas dari intervensi pihak mana pun, guna menegakkan hukum dan

keadilan. Ketentuan ini merupakan perwujudan prinsip Indonesia sebagai negara

hukum sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) UUD Negara RI Tahun

1945.

6. Mahkamah Agung (MA)

MA adalah salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman

yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum

dan keadilan (pasal 24 ayat 1). Kewenangan MA adalah (1) mengadili perkara

pada tingkat kasasi, yaitu pembatalan atau pernyataan tidak sah terhadap putusan

hakim karena tidak sesuai dengan UU; (2) menguji peraturan perundang-

undangan di bawah UU; serta (3) memberikan pertimbangan kepada presiden, jika

Page 119: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

107

presiden akan memberikan grasi dan rehabilitasi. Mengingat tugas, sebagai

pengawal dan penjaga keadilan, Hakim Agung harus memiliki integritas dan

kepribadian tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.

Dengan demikian NKRI memiliki empat lingkungan peradilan yaitu lingkungan

peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, dan

lingkungan peradilan tata usaha negara. Walaupun pengadilan yang ada dalam

empat lingkungan peradilan itu berada di bawah Mahkamah Agung bukan berarti

MA dapat mempengaruhi putusan badan peradilan di bawahnya. Kedudukan

badan-badan peradilan di bawah Mahkamah Agung itu adalah independen.

Mahkamah Agung hanya dapat membatalkan atau memperbaiki putusan badan

peradilan di bawahnya dalam tingkat kasasi. Sedangkan badan-badan lain yang

fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang

(Pasal 24 ayat 3 UUD Negara RI Tahun 1945). Badan-badan lain yang dimaksud

dalam ketentuan ini adalah misalnya kejaksaan, kepolisian, advokat/pengacara

dan lain-lain.

7. Komisi Yudisial (KY) Pembentukan Komisi Yudisial oleh UUD Negara Republik Indonesia 1945

dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kekuasan kehakiman yang merdeka tidak

bisa dibiarkan menjadi sangat bebas tanpa dapat dikontrol dan diawasi, walaupun

pengawasan itu sendiri dalam batas-batas tertentu. Itulah sebabnya dibentuk

Komisi Yudisial dimaksudkan untuk menjaga dan menegakkan kehormatan,

keluhuran, martabat serta perilaku hakim serta mengusulkan pengangkatan hakim

agung. (Zoelva, 2002).

Komisi Yudisial itu sendiri adalah suatu badan kehakiman yang merdeka yang

berada dalam lingkungan kekuasaan kehakiman tapi tidak menyelenggarakan

peradilan. Untuk menjamin kredibilitas komisi ini, maka syarat-syarat untuk

menjadi anggota komisi ini seseorang harus memiliki pengetahuan dan

pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan pengabdian yang tidak

tercela. Pengangkatannya dilakukan oleh Presiden dengan persetujuan DPR

(UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 24B).

Page 120: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

108

8. Mahkamah Konstitusi (MK) Pembentukan Mahkamah Konstitusi dimaksudkan untuk menjaga kemurnian

konstitusi (the guardian of the constitution) . Inilah salah satu ciri dari sistem

penyelenggaraan kekuasaan negara yang berdasarkan konstitusi. Setiap tindakan

lembaga-lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara harus dilandasi

dan berdasarkan konstitusi. Tindakan yang bertentangan dengan konstitusi dapat

diuji dan diluruskan oleh Mahkamah konstitusi melalui proses peradilan yang

diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi.

Mahkamah Konstitusi diberikan wewenang oleh UUD Negara Republik Indonesia

1945 (Pasal 24 C) untuk mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang

putusannya bersifat final untuk:

a. menguji undang-undang terhadap UUD;

b. memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang

kewenangannya diberikan oleh UUD;

c. memutus pembubaran partai politik;

d. memutus sengketa hasil pemilu;

e. memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran

oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD.

Selain MA, MK, KY, dan Polri yang sudah diatur dalam UUD Negara RI

Tahun 1945, masih ada badan-badan lain yang jumlahnya lebih dari satu yang

mempunyai fungsi berkaitan dengan kekuasaan kehakiman. Hal ini sesuai dengan

Pasal 24 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 yang berbunyi, Badan-badan lain

yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam UU. Badan-

badan yang dimaksud antara lain Kejaksaan Agung. Selain itu, lembaga lain yang

fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman, yaitu menjalankan fungsi

penyelidikan, penyidikan, dan atau penuntutan antara lain Komisi Nasional Hak

Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK), dan

sebagainya.

Kejaksaan Agung, Komnas HAM, dan KPK tidak tertulis dalam UUD Negara RI

Tahun 1945, hanya diatur dalam UU. Meskipun demikian, keberadaan lembaga-

lembaga tersebut dalam negara demokrasi mempunyai derajat kepentingan yang

Page 121: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

109

sama (constitutional importance) dalam sistem ketatanegaraan negara kita.

9. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga negara yang memegang

kekuasaan dalam bidang auditor. Pengaturan tugas dan wewenang BPK dalam

UUD Negara RI Tahun 1945 dimaksudkan untuk memberikan dasar hukum yang

kuat serta pengaturan rinci mengenai BPK yang bebas dan mandiri serta sebagai

lembaga negara yang berfungsi memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara. Dalam rangka memperkuat kedudukan, kewenangan, dan

independensinya sebagai lembaga negara, anggotanya dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan DPD.

BPK memiliki posisi strategis dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. BPK diatur

dalam satu bab tersendiri dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

yaitu bab VIIIA, 3 pasal dan tujuh ayat. Pasal 23E mengatur tentang kewenangan

BPK memeriksa pengelolaan dan tanggung tentang keuangan negara (ayat 1)

yang hasilnya diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai kewenangannya

(ayat 2) dan ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan/atau badan lain sesuai

undang-undang (ayat 3). Penambahan kata pengelolaan pada ayat (1)

dimaksudkan untuk menegaskan bahwa BPK memeriksa pengelolaan keuangan

negara dan dalam pengelolaan itu terkandung tanggung jawab tentang keuangan

negara.

Menurut UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 hasil pemeriksaan BPK,

selain disampaikan kepada DPR juga disampaikan kepada DPD dan DPRD.

Disampaikan ke DPD dikarenakan DPD juga melakukan pengawasan atas APBN.

Disampaikan ke DPRD karena BPK juga memeriksa pengelolaan keuangan

daerah dalam APBD. Hasil Pemeriksaan itu selanjutnya dipelajari oleh DPR, DPD,

serta DPRD. Jika ditemukan adanya penyimpangan, DPR, DPD, atau DPRD dapat

menindaklanjutnya dalam bentuk penggunaan hak-hak dewan atau disampaikan

untuk ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. Jika BPK menemukan adanya

tindak pidana, dapat diserahkan langsung kepada instansi penegak hukum.

BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.

Latar belakang munculnya pasal ini adalah adanya kehendak para perumus UUD

1945 untuk menjadikan BPK sebagai satu-satunya lembaga negara yang

Page 122: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

110

melakukan pengawasan eksternal atas pengelolaan tanggung jawab keuangan

negara karena selama ini terjadi tumpang tindih kewenangan pemeriksaan yang

dilakukan oleh BPK dengan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP)

yang merupakan lembaga pemerintah dan Inspektorat Jenderal setiap

departemen, yang merupakan instansi pengawasan internal departemen yang

bersangkutan. Karena itulah diamanatkan oleh UUD, bahwa BPK mendirikan

perwakilan-perwakilan di setiap provinsi untuk memperluas jangkauan

pemeriksaan BPK dan menggantikan peran BPKP selama ini, dan BPKP

diintegrasikan ke dalam BPK. (Zoelva, 2002).

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Penerapan Tugas

Lembaga-Lembaga Negara Dalam UUD Negara RI Tahun 1945”, maka Anda

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Penerapan Tugas Lembaga-

Lembaga Negara Dalam UUD Negara Ri Tahun 1945

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul

Page 123: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

111

Petunjuk Pengerjaan 1. Kerjakan L.K 6.1 Tentang Tugas. penerapan Lembaga-lembaga negara dalam

UUD NRI 1945 secara Individual

No Lembaga Negara Tugas Penerapan

1 Presiden ………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

2 MPR ………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

3 DPR ………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

4 DPD ………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

5 BPK ………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

6 MA ………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

7 MK ………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

8 KY ………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

a. Tukarkan Jawaban anda dengan Teman , dan saling merivisi yang belum

benar.

b. Menyimpulkan hasil pembelajaran bersama Fasilitator

c. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

d. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Page 124: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

112

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Tugas Lembaga-Lembaga Negara Dalam UUD Negara Ri Tahun

1945, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

i. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Penerapan Tugas Lembaga-

Lembaga Negara Dalam UUD Negara Ri Tahun 1945

ii. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

iii. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul yang dikerjakan secara individual

iv. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras memahami terhadap materi modul

v. Peserta diklat mengamati peta konsep struktur Kekuasaan UUD 1945

setelah amandemen mengerjakan LK. 6.2 Tentang Peranan Tugas

Lembaga Negara

Gambar 6. Struktur Kekuasaan UUD NRI 1945 setelah amandemen

Page 125: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

113

Tabel 9. Kekuasaan legeslatif, eksekutif dan yudikatif , tugas lembaga negara

No Kekuasaan Tugas Peran Lembaga Negara

1 Legeslatif

MPR DPR DPD BPK

2 Eksekutif

PRESIDEN WAKIL PRES

3 Yudikatif

MK MA KY

b. Kegiatan on 1) Setelah LK.2 lembaga negara sesuai pembagian kekuasaan berperan

dalam legeslatif, eksekutif , Yudikatif

2) Buatlah Makalah TentangTugas dan Peran Lembaga Negara

Kelompok A : Tugas dan Peran Lembaga Legeslatif dalam menerapkan kedaulatan Rakyar

Kelompok B: Implikasi Tugas dan Peran Lembaga Eksekutif

dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan

Kelompok C: Tugas dan Peran Lembaga Yudikatif dalam menegakkan keadilan

Kelompok D : Hubungan lembaga legeslatif, eksekutif dan

yudikatif

Petunjuk Pembuatan 1. Makalah adalah betul-betul karya Saudara sendiri. Hal-hal yang bukan

karya Saudara dalam makalah tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan

dalam daftar pustaka.

Page 126: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

114

2. Sistematika Makalah:

a. Pendahuluan/ Latar belakang Masalah

b. Isi

c. Penutup/ Kesimpulan

d. Ketentuan lain

e. Makalah terdiri dari 7 sampai 10 halaman.

f. Jenis huruf: Arial

g. Besar/ukuran huruf atau font adalah 11.

h. Spasi:1,5 spasi

i. Identitas dalam Makalah

3. Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan makalah yang dikerjakan dan kelompok

lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil makalah yang

disampaikan dan menghargai pendapat peserta lain

c. Fasilitator menyimpulkan hasil paparan 4 makalah yang disampaikan

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut, sudahkah tugas para staf di sekolah

sesuai dengan peran lembaga negara dalam bidang legeslatif, eksekutif dan

yudikatif

Page 127: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

115

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

1. Latihan dan Tugas

Gambar 7. Susunan Lembaga Negara Sesuai UUD NRI 1945

Petunjuk Kerja 1) Amatilah gambar 3 Susunan Lembaga negara sesuai UUD NRI 1945

2) Diskusikan dengan anggota kelompok tugas dibawah ini

a. Apa tugas MPR, DPR, dan DPD sebagai lembaga legeslatif?

b. Apa tugas Pesiden sebagai lembaga eksekutif, legeslatif dan yudikatif?

c. Apa tugas BPK sebagai lembaga eksaminatif?

d. Apa Tugas, MA, MK, KY sebagai lembaga Yudikatif?

2. Aktifitas Pengembangan soal / Penilaian berbasis kelas

LK. 6.3 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN

Prosedur Kerja:

Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional

kompetensi G

1. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan

kebudayaan.

Page 128: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

116

2. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada

kegiatan pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di

sekolah anda

3. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada

lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini

4. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs

5. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

a. Kurikulum 2006 (Permendikbudnomor 22 Tahun 2006)

Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. SK KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1

VIII

Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Aplikasi

3 PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 (PermendikbudNomor 24 tahun 2016) Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1

VIII Lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII Tugas Lembaga negara sesuai UUD 45

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Aplikasi

3 VIII Kinerja lembaga negara yang kurang baik

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Penalaran

Page 129: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

117

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas : VII

Kompetensi :

Level :

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/ Uraian

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

3. Test Formatif

Pilihlah salah satu Jawaban Yang benar

1. Nama-nama lembaga negara menurut UUD NKRI 1945 yang benar adalah ….

A. MPR , DPR . DPD , Menteri Negara , DPA, KY , MK, dan KPK

B. MPR, DPR , DPRD , BPK , MK, ,MA , KY , dan MA

C. MPR , BPK , Presiden , Menteri Negara , BPK , MA , MK, dan KY

D. MPR, DPD, MA, DPR , KY ,Presiden, MK , dan BPK

2. Lembaga Negara yan bertugas mengawasi jalannya pemerintahan adalah ….

A. Mahkamah Agung

B. Mahkamah Konstitusi

C. Majlis Perwakilan Rakyat

D. Dewan Perwakilan Daerah

3. Presiden dapat dijatuhkan dalam masa Jabatannya oleh MPR apa bila Presiden

telah dinyatakan bersalah secara hukum oleh…

A. Mahkamah Agung

B. Mahkamah Konstitusi

C Majlis Perwakilan Rakyat

D. Dewan Perwakilan Daerah

Page 130: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

118

4. DPR berhak mengadakan penyelidikan kepada pemerintah atas masalah yang

penting dan strategis, disebut hak...

A. Angket

B. Interpelasi

C. Budget

D. Petisi

5. Memberikan pertimbangan kepada Presiden atas pemberian Amnesti dan

Abolisi adalah termasuk tugas dari...

A. Mahkamah Agung

B. Mahkamah Konstitusi

C. Majlis Perwakilan Rakyat

D. Dewan Perwakilan Daerah

F. Rangkuman

1. Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, MPR memiliki

tugas dan wewenang sebagai berikut: (1) mengubah dan menetapkan UUD;

(2) memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden seperti dituntut

pemberhentiannya oleh DPR berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi

bahwa yang bersangkutan memang terbukti bersalah melakukan pelanggaran

hukum sebagaimana dimaksud oleh UUD; (3) memilih Presiden dan atau

Wakil Presiden untuk mengisi jabatan apabila terjadi kekosongan dalam

jabatan Presiden dan atau Wakil Presiden itu; dan (4) menyelenggarakan

sidang paripurna yang bersifat fakultatif untuk mendengarkan dan

menyaksikan pengucapan sumpah Presiden dan atau Wakil Presiden.

2. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD dan dalam

melakukan kewajibannya dibantu oleh Wakil Presiden. Presiden sebagai

kepala negara sekaligus kepala pemerintahan melaksanakan tugas-tugas

dibidang eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

3. Fungsi legislasi DPR, yakni kekuasaan membentuk undang-undang (pasal 20

ayat 1UUD Negara RI Tahun 1945), Fungsi pengawasan yang dimiliki oleh

DPR sebagaimana diatur dalam pasal 20A UUD Negara RI Tahun 1945,

Fungsi anggaran yaitu membahas dan memberi persetujuan atas rancangan

Page 131: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

119

anggaran negara yang diajukan Presiden dalam bentuk rancangan undang-

undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

4. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan kewenangan yang

terbatas kepada DPD dalam bidang legislasi, anggaran, serta pengawasan.

Dalam bidang legislasi DPD hanya berwenang untuk mengajukan dan ikut

membahas Rancangan Undang-undang (RUU) yang berkaitan dengan

otonomi daerah.

5. BPK memiliki posisi strategis dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. BPK

diatur dalam satu bab tersendiri dalam UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, yaitu bab VIIIA, 3 pasal dan tujuh ayat. Pasal 23E mengatur

tentang kewenangan BPK memeriksa pengelolaan dan tanggung tentang

keuangan negara (ayat 1) yang hasilnya diserahkan kepada DPR, DPD, dan

DPRD sesuai kewenangannya (ayat 2) dan ditindaklanjuti oleh lembaga

perwakilan/atau badan lain sesuai undang-undang (ayat 3)

6. MA adalah salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan

kehakiman yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk

menegakkan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1)

7. Pembentukan Komisi Yudisial oleh UUD Negara Republik Indonesia 1945

dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kekuasan kehakiman yang merdeka

tidak bisa dibiarkan menjadi sangat bebas tanpa dapat dikontrol dan diawasi,

walaupun pengawasan itu sendiri dalam batas-batas tertentu. Itulah sebabnya

dibentuk Komisi Yudisial dimaksudkan untuk menjaga dan menegakkan

kehormatan, keluhuran, martabat serta perilaku hakim serta mengusulkan

pengangkatan hakim agung. (Zoelva, 2002

8. Mahkamah Konstitusi diberikan wewenang oleh UUD Negara Republik

Indonesia 1945 (Pasal 24 C) untuk mengadili pada tingkat pertama dan

terakhir yang putusannya bersifat final untuk:

9. menguji undang-undang terhadap UUD;

10. memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang

11. kewenangannya diberikan oleh UUD;

12. memutus pembubaran partai politik;

13. memutus sengketa hasil pemilu;

14. memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh

Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD

Page 132: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 6

120

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah anda mempelajari pada kegiatan Peran Tugas lembaga Negara, Jika

sudah menguasai 80 % dari test formatif maka dapat melanjutkan pada kegiatan

berikutnya dan silahkan dapat melanjutkan modul Penerapan Hak dan Kewajiban

di Indonesia , jika masih di bawah 80% dari test formatif peserta dapat mempelajari

lagi

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

materi Kegiatan Pembelajaran 6

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 133: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

121

Kegiatan Pembelajaran 7 Penerapan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia di Indonesia

A. Tujuan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat menunjukkan penerapan

hak dan kewajiban asasi manusia di Indonesia sesuai dengan fakta.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan penerapan hak asasi manusia di Indonesia

2. Menunjukkan penerapan kewajiban asasi manusia di Indonesia

C. Uraian Materi

1. Penerapan Hak Asasi Manusia di Indonesia

Bangsa Indonesia mempunyai pandangan bahwa hak asasi manusia harus

dijunjung tinggi sesuai dengan Pancasila. Dalam perjalanan sejarah, bangsa

Indonesia mengalami berbagai kesengsaraan dan penderitaan yang disebabkan

oleh penjajahan. Oleh karena itu pandangan mengenai hak asasi manusia yang

dianut oleh bangsa Indonesia bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal,

dan nilai luhur budaya bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945.

Implementasi hak asasi manusia di Indonesia seharusnya berjalan dengan baik

sesuai dengan sifat-sifat dasar dari paham Demokrasi Pancasila. Menurut ideologi

tersebut, hak-hak asasi setiap rakyat Indonesia pada dasarnya diimplementasikan

secara bebas, namun tetap dibatasi oleh hak-hak asasi orang lain. Jadi, ideologi

ini menawarkan kebebasan yang bertanggung jawab dalam

mengimplementasikan hak asasi manusia. Namun hal tersebut perlu dikaji lebih

dalam, sebab ideologi yang dianut oleh negara Indonesia tercinta ini belum tentu

Page 134: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

122

dapat diterapkan oleh rakyat tersebut dengan benar sepenuhnya.

Sejak era reformasi berbagai produk hukum dilahirkan untuk memperbaiki kondisi

hak asasi manusia di Indonesia, khususnya hak sipil dan politik. Antara lain, UUD

1945 pasal 28A sampai pasal 28J, Ketetapan MPR Nomor XVII/ MPR/1998

tentang Hak Asasi Manusia, UU Pers, UU tentang Kemerdekaan Menyampaikan

Pendapat (UU Unjuk rasa), UU HAM (UU No. 39 Tahun 1999), UU Pemilu, UU

Parpol, UU Otonomi Daerah, perlakuan atau hukuman lain yang kejam, tidak

manusiawi atau merendahkan martabat, dan UU ratifikasi Konvensi Anti

Diskriminasi Rasial. Dari sisi politik, rakyat Indonesia telah menikmati kebebasan

politik yang luas. Empat kebebasan dasar, yaitu hak atas kebebasan berekspresi

dan berkomunikasi, hak atas kebebasan berkumpul, hak atas kebebasan

berorganisasi, dan hak untuk turut serta dalam pemerintahan, yang vital bagi

bekerjanya sistem politik dan pemerintahan demokratis telah dinikmati oleh

sebagian besar rakyat Indonesia.

Kebebasan politik yang dinikmati oleh masyarakat Indonesia ternyata juga tak

diimbangi dengan perlindungan hukum yang semestinya bagi hak-hak sipil,

seperti, hak atas kemerdekaan dan keamayang pribadi, hak atas kebebasan dari

penyiksaan, atau perlakuan atau hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau

merendahkan martabat, hak atas pemeriksaan yang adil dan proses hukum yang

semestinya, hak atas pengakuan pribadi di depan hukum, dan larangan atas

propaganda untuk perang dan hasutan kebencian. Dari berbagai daerah, seperti,

Poso, Lombok, Papua, juga Jakarta, dan tempat-tempat lain di Indonesia,

dilaporkan masih terjadi kekerasan horisontal yang melibatkan unsur-unsur polisi

dan militer. Penganiayaan dilaporkan masih terus di alami oleh kelompok-

kelompok masyarakat, seperti, buruh, petani, masyarakat adat, kelompok

minoritas agama, dan para mahapeserta didik.

Karena itu, Komnas HAM bersama Komnas-HAM se Asia Pasifik, mendesak agar

negara-negara Asia Pasifik tetap tegas dalam memberantas kejahatan terorisme,

namun pemberantasan kejahatan itu harus dilakukan dengan mengindahkan

hukum HAM. Ada banyak kegunaan yang bisa kita ambil ketika penerapan

konservasi HAM adil dan merata. Penerapan yang sederhana dan berimbang akan

mengakibatkan masyarakat yang lebih tertib dan patuh hukum.

Page 135: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

123

Perubahan UUD 1945, ketentuan mengenai hak asasi manusia dan hak-hak

warga negara dalam UUD 1945 telah mengalami perubahan yang sangat

mendasar. Materi yang semula hanya berisi 7 (tujuh) butir ketentuan yang juga

tidak sepenuhnya dapat disebut sebagai jaminan hak asasi manusia, sekarang

telah bertambah secara sangat signifikan, sehingga perumusannya menjadi

sangat lengkap dan menjadikan UUD 1945 merupakan salah satu undangundang

dasar yang paling lengkap memuat perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Dengan disahkannya Perubahan Kedua UUD 1945 pada tahun 2000, dan apabila

materinya digabung dengan berbagai ketentuan yang terdapat dalam undang-

undang yang berkenaan dengan hak asasi manusia, maka keseluruhan norma

hukum mengenai hak asasi manusia itu dapat kita kelompokkan dalam empat

kelompok yang berisi 37 butir ketentuan.

Ada tiga hak yang mendasar pada warga negara yaitu hak sipil, hak politik, dan

hak sosial. Dimana, hak sipil berkaitan dengan aturan hukum dan kebebasan

berbicara sedangkan hak politik berkaitan dengan proses politik legal formal

terutama hak dipilih/memilih dan juga sosial yang berisikan hak untuk

mendapatkan jaminan keamanan dan kesejahteraan yang layak sebagai sesama

warganegara.

a. hak-hak sipil yang meliputi:

1) Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan

kehidupannya;

2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan atau

penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan

martabat kemanusiaan;

3) Setiap orang berhak untuk bebas dari segala bentuk perbudakan;

4) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut

agamanya;

5) Setiap orang berhak untuk bebas memiliki keyakinan, pikiran, dan hati

nurani;

6) Setiap orang berhak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum;

7) Setiap orang berhak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum dan

pemerintahan;

Page 136: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

124

8) Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku

surut;

9) Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan

keturunan melalui perkawinan yang sah;

10) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan;

11) Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal di wilayah negaranya,

meninggalkan, dan kembali ke negaranya;

12) Setiap orang berhak memperoleh suaka politik;

13) Setiap orang berhak bebas dari segala bentuk perlakuan diskriminatif

dan berhak mendapatkan perlindungan hukum dari perlakuan yang

bersifat diskriminatif tersebut.

Hak-hak sipil pada no 1,2,3,6,7,8 pengaturan dapat dilihat dalam pasal 28 I ayat

(1) Dan (2) Undang Undang Dasar 1945 amandemen kedua. Sedangkan pada

nomor 4 dan 5 pengaturannya dapat dilihat dalam pasal 28E ayat (1) dan (2)

Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi :

1) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut

agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,

memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara

dan meninggalkannya, serta berhak kembali

2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,

menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya

b. kelompok hak-hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang meliputi:

1) Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul, dan

menyatakan pendapatnya secara damai;

2) Setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih dalam rangka

lembaga perwakilan rakyat;

3) Setiap warga negara dapat diangkat untuk menduduki jabatan-jabatan

publik;

4) Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang

sah dan layak bagi kemanusiaan;

Page 137: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

125

5) Setiap orang berhak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan mendapat

perlakuan yang layak dalam hubungan kerja yang berkeadilan;

6) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi;

7) Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk

hidup layak dan memungkinkan pengembangan dirinya sebagai

manusia yang bermartabat;

8) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi;

9) Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pendidikan dan

pengajaran;

10) Setiap orang berhak mengembangkan dan memperoleh manfaat dari

ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk peningkatan

kualitas hidup dan kesejahteraan umat manusia;[20]

11) Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak-hak

masyarakat lokal selaras dengan perkembangan zaman dan tingkat

peradaban bangsabangsa;

12) Negara mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan

nasional;

13) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

kepercayaannya itu.

1. Hak-hak khusus dan hak atas pembangunan yang meliputi:

a. Setiap warga negara yang menyandang masalah sosial, termasuk

kelompok masyarakat yang terasing dan yang hidup di lingkungan

terpencil, berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk

memperoleh kesempatan yang sama;

b. Hak perempuan dijamin dan dilindungi untuk mendapat kesetaraan

gender dalam kehidupan nasional;

c. Hak khusus yang melekat pada diri perempuan yang dikarenakan oleh

fungsi reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum;

d. Setiap anak berhak atas kasih sayang, perhatian, dan perlindungan

orangtua, keluarga, masyarakat, dan negara bagi pertumbuhan fisik dan

mental serta perkembangan pribadinya;

Page 138: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

126

e. Setiap warga negara berhak untuk berperan-serta dalam pengelolaan

dan turut menikmati manfaat yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan

alam;

f. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat;

g. Kebijakan, perlakuan, atau tindakan khusus yang bersifat sementara dan

dituangkan dalam peraturan perundang-undangan yang sah yang

dimaksudkan untuk menyetarakan tingkat perkembangan kelompok

tertentu yang pernah mengalami perlakuan diskriminatif dengan

kelompok-kelompok lain dalam masyarakat, dan perlakuan khusus

tersebut tidak termasuk dalam pengertian diskriminasi.

2. Tanggung jawab negara dan kewajiban asasi manusia yang meliputi:

a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam

tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

b. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk

pada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud

sematamata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak

dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi tuntutan keadilan

sesuai dengan nilainilai agama, moralitas, kesusilaan, keamanan, dan

ketertiban umum dalam masyarakat yang demokratis;

c. Negara bertanggung jawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan,

dan pemenuhan hak-hak asasi manusia;

d. Untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia, dibentuk Komisi

Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen dan tidak

memihak yang pembentukan, susunan, dan kedudukannya diatur

dengan undang-undang.

Manfaat atas penerapan HAM yang adil dan keseluruhan.

a. Sikap saling menghormati dan menghargai sesama manusia. Dengan

diterapkannya HAM secara adil dan berimbang, maka setiap manusia

akan terpenuhi hak dasarnya dan kemudian akan menghormati hak

dasar manusia lainnya.

b. Terhapusnya perbudakan terselubung. Pencerahan seseorang terhadap

hak dan kewajibannya sebagai manusia akan membimbingnya menuju

Page 139: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

127

penghargaan terhadap diri dan rang lain. Bahwa perbudakan dalam

alias, tak pantas dan tak sinkron dengan HAM secara global.

c. Dihapuskannya penjajahan. Kolonialisme, penjajahan, atau invasi

terhadap hak milik orang lain menimbulkan perang dan pertentangan.

Tak hanya milik, namun nyawa pun melayang. Apabila PBB mampu dan

mau menegakkan HAM secara adil, maka perang akan menjadi sejarah

di muka bumi. Tidak ada lagi perebutan wilayah, terorisme, dan

kejahatan lain.

d. Terjaminnya kelayakan hayati manusia. HAM mencakupi hak dasar

manusia buat hidup, berbuat, berkarya, dan berosialisasi dengan

kondusif dan nyaman tanpa menimbulkan keresahan bagi satu sama lain

di permukaan bumi ini. Dalam UUD 1945, hal ini juga dijamin. Negara

menjamin pendidikan ialah hak setiap manusia.

e. Meningkatnya tingkat hayati manusia. HAM pada dasarnya ialah

keleluasaan manusia mengembangkan diri yang dijamin oleh Tuhan dan,

pantas dihargai oleh sesama. Ketika pendidikan, karya, humanisme

dijunjung tinggi oleh sesama manusia dan dilindungi dengan ketat oleh

negara, maka tingkat hayati manusia akan mengingkat sebab hak dasar

telah dijamin.

3. Penerapan Kewajiban Asasi Manusia di Indonesia

Setiap manusia yang hidup memiliki haknya yang wajib untuk dilindungi

dan dipenuhi oleh negara. Akan tetapi, dalam kenyataannya sering kali

manusia tidak sadar bahwa hak yang dimilikinya bisa juga melanggar hak

orang lain.

Kewajiban Asasi Manusia memang langka terdengar. Namun, jika

ditelusuri lebih jauh, dalam kehidupan di dunia yang fana ini, manusia

memiliki kewajiban yang asasi. Setidaknya, ada dua kewajiban asasi

manusia, yaitu menyembah/beribadah kepada Allah serta menjalankan

perintah Allah di muka bumi ini

Kewajiban Asasi Manusia nyaris terabaikan. Padahal, antara keduanya

mesti seimbang, ketika menuntut hak, maka kewajiban jangan

ditinggalkan. Antara hak dan kewajiban bagaikan dua sisi mata uang yang

Page 140: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

128

tidak mungkin bisa dipisahkan. Anehnya, orang lebih banyak menuntut hak

dari pada melakukan kewajiban.

Adapun contoh dari kewajiban Warga Negara Indonesia berdasarkan UUD

1945 adalah sebagai berikut :

a. Kewajiban menaati hukum

b. Kewajiban membela negara

c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara

d. Kewajiban menghormati hak asasi manusia orang lain

e. Kewajiban tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan

undang-undang

f. Membayar pajak, bea, dan cukai yang dibebankan Negara kepadanya

g. Menyukseskan pemilu, baik sebagai peserta maupun sebagai

penyelenggara

h. Mendahulukan kepentingan Negara atau umum daripada kepentingan

pribadi Tentara Nasional Indonesia

Selian Kewajiban Asasi yang tertuang dalam UUD NRI 1945 kita sebagai

makhluk pribadi dan makhluk sosial mempunyai kewajiban yaitu :

a. Kewajiban sebagai Makhluk Pribadi

• Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yaitu : beribadah,

menjauhi larangannya dan menjalankan perintahnya

• Kewajiban kepada diri Sendiri

• Kewajiban terhahap sesama makhluk hidup terutama sesame

manusia

b. Kewajiban sebagai Makhluk Sosial

• Wajib untuk hormat menghormati

• Tenggang rasa terhadap sesama manusia

• Menaati peraturan yang berlaku

• Wajib membayar pajak

• Bersikap adil terhadap sesama manusia

Page 141: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

129

Mengenai tanggung jawab negara dan kewajiban asasi manusia yang

meliputi:

a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam

tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

b. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk

pada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan

maksud sematamata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan

atas hak dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi tuntutan

keadilan sesuai dengan nilainilai agama, moralitas, kesusilaan,

keamanan, dan ketertiban umum dalam masyarakat yang demokratis;

c. Negara bertanggung jawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan,

dan pemenuhan hak-hak asasi manusia;

d. Untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia, dibentuk Komisi

Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen dan tidak

memihak yang pembentukan, susunan, dan kedudukannya diatur

dengan undang-undang.

Akan tetapi seperti biasa, banyaknya undang-undang atau peraturan-

peraturan di buat tidak dengan sendirinya hak-hak yang diatur itu dapat

secara otomatis direalisir.

Ada banyak kendala antara lain:

a. pembuatan UU hampir selalu bersifat reaktif dan tergesa-gesa.

b. Sistem Adminitrasi hukum bersifat delegatif

c. Administrasi perundang-undangan buruk

d. Karakter hukum otoritarian masih kuat

e. Undang-undang yang punya implikasi biaya, pelaksanaannya rumit

f. Pasal-pasal bersifat soft law

g. Pandangan DPR dan Pemerintah tentang ekosob tidak mendukung

kearah justiciability ekosob

h. Tradisi berpikir positivistic penegak hukum

Upaya Litigasi dan Non Litigasi

1) Memperkuat orientasi organisasi masyarakat sipil (LSM), terutama

Komnas HAM menjadi kekuatan advokasi melakukan gugatan class

Page 142: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

130

action, Judicial Review dan legal audit (formal dan materiil

(investigatif).

2) Mendorong terbentuknya Ombudsman Daerah (local ombudsman)

3) Mengintensifkan model gerakan BHS dengan fokus program pada

isu dampak kejahatan ekonomi dan kampanye sadar hak.

4) Kampanye pembuatan hukum emansipatif berkarakter populis

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penerapan Hak dan

kewajiban Asasi Manusia di Indonesia”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penerapan Hak dan

kewajiban Asasi Manusia di Indonesia”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras memahami

terhadap materi modul dan menyelesaikan LK 7.1 Penerapan Hak dan

Kewajiban Asasi di Indonesia secara kelompok.

e. Diskusikan dan lakukan kerjasama setiap anggota kelompok, lakukan

sharing dengan menghargai pendapat yang berbeda serta berkomitmen atas

keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok.

Page 143: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

131

LK 7.1 Penerapan Hak dan Kewajiban Asasi di Indonesia

No Hak / Kewajiban Asasi

Penerapan di Masyarakat/ Pemerintah

1

Hak-Hak Sipil

1. 2. 3.

2

Hak- Hak Politik

1. 2. 3.

Hak- Hak Ekonomi

1. 2. 3.

Hak- Hak Sosial

1. 2. 3.

Hak- Hak Budaya

1. 2. 3.

3

Hak-hak khusus

1. 2. 3.

Hak-hak atas Pembangunan

1. 2. 3.

4

Kewajiban asasi

1. 2 3.

Tanggung Jawab Negara

1. 2 3.

f. Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil makalah yang

disampaikan pada diskusi dan kerja kelompok, kelompok lain memberikan

pertanyaan, saran dan komentar. Secara tanggung Jawab

g. Setelah memperoleh masukan dari kelompok lain dilakukan revisi

disampaikan laporan hasil diskusi dengan tanggung Jawab

h. Menyimpulkan hasil pembelajaran bersama instruktur

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 144: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

132

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penerapan Hak dan

kewajiban Asasi Manusia di Indonesia”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penerapan Hak dan

kewajiban Asasi Manusia di Indonesia”.

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

4) Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras memahami

terhadap materi modul dan menyelesaikan LK 7.1 Penerapan Hak dan

Kewajiban Asasi di Indonesia secara kelompok.

5) Diskusikan dan lakukan kerjasama setiap anggota kelompok, lakukan

sharing dengan menghargai pendapat yang berbeda serta berkomitmen atas

keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok.

LK 7.1 Penerapan Hak dan Kewajiban Asasi di Indonesia

No Hak / Kewajiban Asasi

Penerapan di Masyarakat/ Pemerintah

1 Hak-Hak Sipil 1. 2. 3.

2 Hak- Hak Politik 1. 2. 3.

Hak- Hak Ekonomi 1. 2. 3.

Hak- Hak Sosial 1. 2. 3.

Hak- Hak Budaya 1. 2. 3.

Page 145: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

133

No Hak / Kewajiban Asasi

Penerapan di Masyarakat/ Pemerintah

3 Hak-hak khusus 1. 2. 3.

Hak-hak atas Pembangunan

1. 2. 3.

4 Kewajiban asasi 1. 2 3.

Tanggung Jawab Negara

1. 2 3.

b. Kegiatan on 1) Setelah LK 7.1 Penerapan Hak dan Kewajiban Asasi di Indonesia

terselesaikan dengan baik dalam tugas kelompok , dilanjutkan dengan

kegiatan ON 2) LK pada kegiatan ON

Membuat makalah dengan tema Penerapan Hak dan Kewajiban Asasi di

Indonesia dengan membagi diri menjadi 4 kelompok :

a) Kelompok 1 : Penerapan Hak –hak sipil permasalahan dan solusinya

b) Kelompok 2 : Penerapan hak-hak Politik, Ekonomi, sosial dan budaya

permasalahan dan solusinya.

c) Kelompok 3 ; Penerapan hak-hak khusus dan hak-hak pembangunan

permalahan dan solusinya

d) Kelompok 4 ; Penerapan kewajiban asasi, tanggung jawab negara

permasalahan dan solusinya

Petunjuk Pembuatan 1. Makalah adalah betul-betul karya Saudara sendiri. Hal-hal yang bukan

karya Saudara dalam makalah tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan

dalam daftar pustaka.

2. Sistematika Makalah:

a. Pendahuluan/ Latar belakang Masalah

b. Isi

c. Penutup/ Kesimpulan

Page 146: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

134

d. Ketentuan lain

e. Makalah terdiri dari 7 sampai 10 halaman.

f. Jenis huruf: Arial

g. Besar/ukuran huruf atau font adalah 11.

h. Spasi:1,5 spasi

i. Identitas dalam Makalah

c. Kegiatan In 2 1) Peserta diklat mempresentasikan hasil Makalah yang dikerjakan dan

dan kelompok lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil makalah

yang dibuat dengan menghargai pendapat peserta lain

3) Fasilitator menyimpulkan hasil paparan makalah 4 kelompok.Melakukan

refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

4) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil paparan makalah

merencanakan kegiatan tindak lanjut menumbuhan, menanamkan hak

dan kewajiban asasi secara seimbang di sekolah

LK 7.2 Penerapan Hak dan Kewajiban Asasi di Sekolah

No Hak / Kewajiban Asasi

Penerapan di sekolah

Yang sudah Yang belum 1 Hak-Hak Sipil 1.

2. 3.

1. 2. .

2 Hak- Hak Politik 1. 2. 3.

1. 2. .

Hak- Hak Ekonomi 1. 2. 3.

1. 2. .

Hak- Hak Sosial 1. 2. 3.

1. 2. .

Page 147: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

135

No Hak / Kewajiban Asasi

Penerapan di sekolah

Yang sudah Yang belum Hak- Hak Budaya 1.

2. 3.

1. 2. .

3 Hak-hak khusus 1. 2. 3.

1. 2. .

Hak-hak atas Pembangunan

1. 2. 3.

1. 2. .

4 Kewajiban asasi 1. 2. 3.

1. 2. .

Tanggung Jawab Sekolah

1. 2. 3.

1. 2. 3.

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Lembar Kerja dan Tugas

a. Bagaimana penerapan hak-hak sipil di Indonesia?

b. Mengapa warga Indonesia cenderung menuntut Hak tetapi kurang dalam

melaksanakan Kewajiban

c. Apa contoh penerapan hak –hak khusus dan hak dalam pembangunan?

2. Aktifitas Pengembangan soal / Penilaian berbasis kelas

LK. 6.3 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN

Prosedur Kerja :

Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional

kompetensi G

Page 148: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

136

1. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan

kebudayaan seperti yang ada pada bagian E 4

2. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada

kegiatan pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di

sekolah anda

3. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada

lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini

4. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs

5. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

1) Kurikulum 2006 (Permendikbudnomor 22 Tahun 2006) JenisSekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. SK K D Bahan Kelas

Materi Indikator Bentuk Soal

1

VII

hakikat, hukum

dan kelembagaan

HAM

Pilihan Ganda

atau Uraian

Level

Pengetahuan

dan

Pemahaman

2

sikap positif

terhadap

perlindungan dan

penegakan Hak

Azasi Manusia

(HAM)

Pilihan Ganda

atau Uraian

Level Aplikasi

3

kasus

pelanggaran dan

upaya penegakan

HAM

Pilihan Ganda

atau Uraian

Level

Penalaran

Page 149: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

137

2) Kurikulum 2013 (PermendikbudNomor 24 tahun 2016) Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 Pilihan Ganda atau

Uraian Level

Pengetahuan dan

Pemahaman

2 Pilihan Ganda atau

Uraian Level Aplikasi

3 Pilihan Ganda atau

Uraian Level Penalaran

KARTU SOAL Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda

BAGIAN SOAL DISINI Kunci Jawaban :

3. Test Formatif

Pilihlah salah satu jawabn yang paling tepat dan benar!

1. Hak adalah sesuatu yang melekat pada diri warga negara, sedang

perwujudannya tidak bisa diterapkan secara absolut (mutlak), karena harus

dibatasi oleh beberapa hal berikut, kecuali:

A. Kepentingan umum

B. Kepentingan negara

C. Kepentingan bangsa

D. Kepentingan individu

E. Harkat kemanusiaan

Page 150: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

138

2. Hak dan kewajiban adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini

mengundang penyikapan seorang warga negara, bahwa:

A. Kewajiban dilaksanakan dahulu dalam menuntut hak

B. Bobot hak dan kewajiban adalah seimbang

C. Hak dan kewajiban harus dipandang secara menyeluruh (totalitas)

D. Jawaban a dan b benar

E. Jawaban a, b, dan c benar semua

3. Pembangunan bidang politik diharapkan setiap warga negara memiliki

kesadaran yang tinggi terhadap:

A. Hak-hak politiknya

B. Kewajiban-kewajiban politiknya

C. Hak-hak dan kewajiban politiknya

D. Organisasi politiknya

E. Afiliasi politiknya

4. Hukum berfungsi mengayomi dan melindungi hak-hak warga negara berarti

dengan adanya hukum, orang tidak akan sesuka hati melakukan ….

A. Melanggar hak orang lain

B. Melaksanakan kewajiban orang lain

C. Melaksanakan kewajibannya

D. Mendapatkan haknya

E. Memenuhi hak orang lain

5. Kewajiban Warga negara adalah patuh terhadap hukum :

(1) Tertib berlalu lintas (2) Membayar iuran RT (3) Memiliki SIM ketika mengemudikan kendaraan (4) Melaksanakan tugas ronda (5) Membayar retribusi parkir (6) Berpartisipasi dalam Pemilihan Umum

Merupakan kepatuhan terhadap hukum yang diterapkan di lingkungan bangsa

dan negara adalah ….

A. (1) , (2) , dan (3)

B. (1) , (3) , dan (6)

C. (2) , (4) , dan (6)

D. (4) , (5) , dan (6)

E. (1) , (3) , dan (5)

Page 151: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

139

F. Rangkuman

1. Penerapan hak asasi manusia di Indonesia

a. Penerapan hak asasi manusia yang dianut oleh bangsa Indonesia

bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, dan nilai luhur budaya

bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

b. Dijamin hak asasi manusia pada : UUD NRI 1945 dan UU no 39 th 1999

diantaranya hak-hak sipil, Hak- hak Politik, Ekonomi, sosial budaya, hak-

hak khusus dan hak atas pembangunan

2. Penerapan kewajiban asasi manusia di Indonesia

a. Penerapan Kewajiban Asasi Manusia nyaris terabaikan. padahal, antara

keduanya mesti seimbang, ketika menuntut hak, maka kewajiban jangan

ditinggalkan.

b. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam

tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; Dalam

menjalankan semua hak harus memiliki kewajiban berupa tunduk kepada

pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Berartti menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain.: Negara

bertanggung jawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan, dan

pemenuhan hak-hak asasi manusia

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Jawablah semua latihan/tugas Penerapan Hak dan Kewajiban asasi di Indonesia

dalam kegiatan pembelajaran ini. Kemudian cocokkan jawaban Saudara

dengan kunci jawaban ,. Apabila Saudara mendapatkan hasil lebih dari 80%

dari formatif (nilai tanggung jawab, komitmen moral). Silakan mempelajari modul

pada kegiatan pembelajaran berikutnya : penerapan penegakan hukum yang

berlaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, tetapi jika

belum mencapai 80 %, pelajari ulang.

Page 152: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 7

140

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

materi Kegiatan Pembelajaran 7

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 153: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

141

Kegiatan Pembelajaran 8 Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara

A. Tujuan

1. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu menjelaskan

penerapan penegakan hukum di pengadilan negeri dengan benar.

2. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu menjelaskan

penerapan penegakan hukum di pengadilan Tata Usaha Negara dengan

benar.

3. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu menjelaskan

penerapan penegakan hukum di Mahkamah Konstitusi dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta dikat mampu menjelaskan penerapan penegakan hukum di

pengadilan negeri dengan benar. 2. Peserta dikat mampu menjelaskan penerapan penegakan hukum di

pengadilan Tata Usaha Negara dengan benar.

3. Peserta dikat mampu menjelaskan penerapan penegakan hukum di

Mahkamah Konstitusi dengan benar

C. Uraian Materi

Pengantar

penegakan hukum yang konsisten dan berkelanjutan merupakan impian dari

semua negara. Tegak atau tidaknya serta baik atau tidaknya penerapan

penegakan hukum di sebuah Negara merupakan tujuan yang harus dicapai oleh

sebuah negara. Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk

Page 154: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 8

142

tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman

perilaku dalam hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Tingginya harapan masyarakat Indonesia terhadap penerapan penegakan hukum

di Indonesia merupakan pertanda bahwasannya masyarakat Indonesia merasa

rindu dan ingin melihat penerapan penegakan hukum yang sesungguhnya

sehingga masyarakat bernar-benar merasa terlindungi dan terayomi dalam

menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika penegakan hukum yang

terjadi sudah dapat diimplementasikan dan diterapkan, maka segala tindakan yang

melanggar hukum dapat segera di tindak lanjuti dan diselesaikan dengan cepat dan

tepat.

Berbagai pengalaman yang kita temui selama berada di lingkungan bermasyarakat

dan saat mempelajari materi ini tentu akan memperkuat keyakinan kita tentang

perlu adanya kesadaran hukum masyarakat yang tidak terlepas dari sistem hukum.

1. Penerapan Penegakan Hukum di Pengadilan Negeri Pengadilan negeri atau biasanya disebut sebagai PN merupakan sebuah lembaga

peradilan di lingkungan peradilan umum yang berkedudukan di ibu kota kabupaten

atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, pengadilan negeri berfungsi

untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi

rakyat pencari keadilan pada umumnya. Pengadilan negeri adalah suatu

pengadilan yang sehari-harinya memeriksa dan memutuskan perkara pidana dan

perdata.

Pengadilan negeri berkedudukan di ibu kota daerah kabupaten atau kota. Daerah

hukumnya juga meliputi wilayah kabupaten atau kota. Pengadilan Negeri

mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 2004, dalam Pasal 50 menyatakan: Pengadilan Negeri

bertugas dan berwewenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara

pidana dan perkara perdata di tingkat pertama, dalam Pasal 52 ayat (1) dan ayat

(2) menyatakan: Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan

nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah didaerahnya, apabila diminta

dan selain bertugas dan kewenangan tersebut dalam Pasal 50 dan 51, Pengadilan

dapat diserahi tugas dan kewenangan lain atau berdasarkan Undang-Undang.

Page 155: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

143

Berikut ini mekanisme sistem peradilan di Indonesia

Gambar 8. Mekanisme Sistem Peradilan Nasional (Diolah dari berbagai Sumber)

Kewenangan yang dimiliki oleh pengadilan negeri tidak hanya menyidangkan

perkara yang berkenaan dengan perkara pelanggaran pada kasus pidana saja

tetapi pengadilan negeri juga berwenang untuk mengadili dan memutuskan

perselisihan perkara Perdata yang didalamnya diduga terdapat pelanggaran:

1. Wanprestasi atau pengingkaran janji,

2. Perbuatan melawan hukum.

Pengadilan negeri juga memiliki kewenangan mengabulkan gugatan dan

permohonan perceraian, pembatalan perkawinan dari pasangan suami istri

yang beragama selain Islam, karena pengabulan gugatan maupun

permohonan perceraian yang diajukan oleh pasangan yang beragam Islam

akan ditangani oleh pengadilan Agama sebagai salah satu kewenangan dari

pengadilan agama

2. Penerapan Penegakan Hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara Tujuan pembentukan dan kedudukan suatu peradilan administrasi negara (PTUN)

dalam suatu negara, terkait dengan falsafah negara yang dianutnya. Negara

Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara hukum berdasarkan Pancasila

Page 156: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 8

144

dan UUD 1945, oleh karenanya hak dan kepentingan perseorangan dijunjung tinggi

disamping juga hak masyarakatnya. Kepentingan perseorangan adalah seimbang

dengan kepentingan masyarakat atau kepentingan umum. Karena itu, menurut S.F

Marbun (1997:27) secara filosofis tujuan pembentukan peradilan administrasi

negara (PTUN) adalah untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak

perseorangan dan hak-hak masyarakat, sehingga tercapai keserasian,

keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan perseorangan dengan

kepentingan masyarakat atau kepentingan umum.

Menurut pandangan dari Sjachran Basah (1985:25) secara gamblang

mengemukakan bahwa tujuan pengadilan administrasi negara (PTUN) ialah

memberikan pengayoman hukum dan kepastian hukum, tidak hanya untuk rakyat

semata-mata melainkan juga bagi administrasi negara dalam arti menjaga dan

memelihara keseimbangan kepentingan masyarakat dengan kepentingan individu.

Untuk administasi negara akan terjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan

dalam melaksanakan tugas-tugasnya demi terwujudnya pemerintahan yang kuat

bersih dan berwibawa dalam negara hukum berdasarkan Pancasila.

Dengan kata lain bahwa lembaga pengadilan administrasi negara (PTUN) adalah

merupakan salah satu badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan

kehakiman, merupakan kekuasaan yang merdeka yang berada di bawah

Mahkamah Agung dalam rangka menyelenggarakan peradilan guna menegakkan

hukum dan keadilan. Penegakan hukum dan keadilan ini merupakan bagian dari

perlindungan hukum bagi rakyat atas perbuatan hukum publik oleh pejabat

administrasi negara yang dinggap telah melanggar hukum.

Dalam kaitan dengan pengadilan administrasi negara sebagai salah satu badan

peradilan yang menjalankan “kekuasaan kehakiman yang bebas” sederajat dengan

pengadilan-pengadilan lainnya dan berfungsi memberikan pengayoman hukum

akan bermanfaat sebagai:

a. Tindakan pembaharuan bagi perbaikan pemerintah untuk kepentingan

rakyat;

b. Stabilisator hukum dalam pembangunan;

c. Pemelihara dan peningkat keadilan dalam masyatakat;

Page 157: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

145

d. Penjaga keseimbangan antara kepentingan perseorangan dan kepentingan

umum (Sjachran Basah, 1985:25).

Akibat hukum yang timbul tersebut dapat berupa penciptaan hubungan hukum

yang baru maupun perubahan atau pengakhiran hubungan hukum yang ada.

Dengan demikian tindakan hukum pemerintah dimaksud memiliki unsur-unsur

sebagai berikut:

a. Tindakan tersebut dilakukan oleh aparatur pemerintah dalam kedudukannya

sebagai penguasa, maupun sebagai alat perlengkapan pemerintahan

(bestuurs organ);

b. Tindakan dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan;

c. Tindakan yang dimaksudkan sebagai sarana untuk menimbulkan akibat

hukum (recht gevolgen) dibidang hukum administrasi;

d. Tindakan yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan kepentingan umum;

e. Tindakan dilakukan berdasarkan norma wewenang pemerintah;

f. Tindakan tersebut berorientasi pada tujuan tertentu berdasarkan hukum; dan

g. Tindakan Hukum Pemerintah dapat berbentuk tindakan berdasarkan hukum

publik dan berdasarkan hukum privat.

3. Penerapan Penegakan Hukum di Mahkamah Konstitusi Mahkamah Konstitusi (MK) dibentuk pada tahun 2003 karena adanya kebutuhan

menjawab berbagai persoalan hukum dan ketatanegaraan sebelumnya. Untuk

mengatasi berbagai persoalan tersebut, MK diberi mandat oleh Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUDNRI 1945) untuk

melaksanakan lima kewenangan konstitusional, yaitu:

1. menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;

2. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya

diberikan oleh Undang-undang Dasar;

3. memutus pembubaran partai politik;

4. memutus perselisihan hasil pemilihan umum;

5. memberi pendapat kepada Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan

pemakzulan presiden dan wakil presiden.

Page 158: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 8

146

Dalam kaitan dengan kewenangannya untuk menguji undang-undang terhadap

Undang-Undang Dasar, MK dilandasi oleh Pasal 24C ayat (1) UUD 1945,

kemudian diatur kembali dalam produk turunannya, yakni Pasal 10 Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana yang

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2011 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (UU

MK).

Teknis pelaksanaannya selanjutnya diatur dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi

Nomor 06 Tahun 2005 tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Pengujian

Undang-Undang. Permohonan pengujian undang-undang sendiri, dapat

digolongkan dalam dua jenis, yaitu pertama, pengujian terhadap isi materi

perundang-undangan atau norma hukum, biasa disebut pengujian materiil, dan

kedua, pengujian terhadap prosedur pembentukan produk perundang-undangan,

biasa disebut pengujian formil.

Pembahasan materi tentang penerapan penegakan hukum baik di pengadilan

negeri, pengadilan Tata Usaha Negara dan di Mahkamah Konstitusi dapat

membentuk sikap dan perilaku kesadaran hukum karena sebagai warga negara

Indonesia, kita memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Materi ini

juga dapat menumbuhkan sikap dan perilaku kejujuran, tangungjawab, dan sikap

tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial,

melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 8 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

Page 159: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

147

pembelajaran sebagai berikut.

i. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara

ii. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

iii. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

iv. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

Setelah Saudara membaca dan mencermati uraian materi tentang Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara secara mandiri, kegiatan pembelajaran berikut

dilakukan secara berkelompok, sehingga Saudara diharapkan mengedepankan

nilai karakter gotong royong dengan mencerminkan tindakan menghargai

semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan tugas bersama, menjalin

komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan atau pertolongan pada orang-

orang yang membutuhkan. Dengan demikian akan terwujud kerjasama yang baik

dan dapat menghasilkan tugas yang baik.

Interaksi yang dibangun selama menyelesaikan tugas-tugas berikut akan berjalan

dengan baik ketika dilandasi juga dengan karakter integritas yang tinggi. Saudara

akan berupaya menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-

nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral) dan menghargai martabat individu

(terutama penyandang disabilitas).

Page 160: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 8

148

Berikut Aktivitas yang dilakukan dengan sikap dan perilaku semangat gotong

royong dan integritas yang tinggi:

a) Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

b) Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK.8.1.) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

c) Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

d) Penyampaian hasil diskusi;

e) Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

f) Menyimpulkan hasil pembelajaran

g) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

h) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

i) Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

Page 161: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

149

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

Setelah Saudara membaca dan mencermati uraian materi tentang Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara secara mandiri, kegiatan pembelajaran berikut

dilakukan secara berkelompok, sehingga Saudara diharapkan

mengedepankan nilai karakter gotong royong dengan mencerminkan tindakan

menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan tugas

bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan atau

pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian akan

terwujud kerjasama yang baik dan dapat menghasilkan tugas yang baik.

Interaksi yang dibangun selama menyelesaikan tugas-tugas berikut akan

berjalan dengan baik ketika dilandasi juga dengan karakter integritas yang

tinggi. Saudara akan berupaya menjadikan diri sebagai orang yang selalu

dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen

dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral) dan

menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).

Berikut Aktivitas yang dilakukan dengan sikap dan perilaku semangat gotong

royong dan integritas yang tinggi:

a) Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

b) Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK.8.1.) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

Page 162: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 8

150

b. Kegiatan On Peserta diklat menyusun kisi-kisi dan butir soal untuk materi Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara secara individu dengan harapan peserta diklat

bekerja keras (mandiri) dan kreatif dengan menggunakan LK 8.2.

c. Kegiatan In - 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil LK 8.2 yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil kinerjanya dan

menghargai pendapat peserta lain

3) Menyimpulkan hasil pembelajaran

4) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/tugas

1. Latihan/Kasus/tugas

AKTIVITAS: Menganalisis contoh kasus penyelewengan penegakan hukum serta

lemahnya penegakan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat

berbangsa dan bernegara

LK.8.1.Penyelewengan penegakan hukum serta lemahnya penegakan hukum

yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara

Prosedur Kerja:

1. Carilah salah satu kasus penyelewengan penegakan hukum serta lemahnya

penegakan hukum di Indonesia dari berbagai sumber dan media yang

relevan.

2. Buatlah analisis tentang kasus tersebut lengkap dengan penyelesaian,

maupun saran dalam proses penyesesaiannya serta nilai karakter yang akan

dibangun.

Page 163: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

151

3. Gunakan format berikut untuk menganalisis kasus penyelewengan

penegakan hukum serta lemahnya penegakan hukum di Indonesia.

4. Bandingkan hasil kerja kelompok Saudara dengan kelompok lain. Silakan

saling berbagi dan memberikan masukan.

5. Buat simpulan nilai karakter utama yang perlu dibangun dalam mempelajari

“Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan

Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara”!

KESIMPULAN:

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

2. Aktifitas Pengembangan soal / Penilaian berbasis kelas

LK. 8.1 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN

Prosedur Kerja :

1. Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional

kompetensi G

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan

kebudayaan seperti yang ada pada bagian E 4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada

kegiatan pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di

sekolah anda

4. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada

lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs

6. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal

Page 164: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 8

152

1) Kurikulum 2006 (Permendikbudnomor 22 Tahun 2006) JenisSekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. SK KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1

hakikat dan arti penting hukum bagi warganegara

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Pengetahuan dan Pemahaman

2

sikap positif terhadap norma hukum yang berlaku dalam bernegara

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Aplikasi

3

Penerapan norma hukum dalam kehidupan bermasyarakat,

PILIHAN GANDA ATAU URAIAN Level Penalaran

2) Kurikulum 2013 (PermendikbudNomor 24 tahun 2016) Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. Kompetensi Dasar Bahan Kelas

Materi Indikator Bentuk Soal

1

VIII

Ketaaatan

terhadap

peraturan

perundang-

undangan

di

Indonesia

PILIHAN

GANDA ATAU

URAIAN Level

Pengetahuan

dan Pemahaman

2

PILIHAN

GANDA ATAU

URAIAN Level

Aplikasi

3

PILIHAN

GANDA ATAU

URAIAN Level

Penalaran

Page 165: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

153

KARTU SOAL Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

3. Test Formatif

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dan benar

1. Maraknya tindakan kriminal dan pelanggaran norma hukum di Indonesia,

terutama disebabkan oleh:

A. Kesadaran warga negara terhadap hukum rendah

B. tingkat kemiskinan yang masih meningkat

C. penetapan sanksi hukum yang ringan

D. tuntutan kehidupan yang semakin meningkat

2. Kasus hakim suap dan masyarakat menyuap dalam praktik peradilan di

Indonesia, menggambarkan lemahnya:

A. kinerja para penegak hukum

B. sanksi pelanggaran hukum di Indonesia

C. pendidikan kesadaran hukum di Indonesia

D. komitmen bangsa terhadap norma hukum

3. Menurut pasal 24 UUD RI 1945 , kekuasaan kehakiman dilakukan oleh ….

A. Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial

B. Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

C. Mahkamah Agung dan Badan Peradilah di bawahnya

D. Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial

Page 166: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 8

154

4. Sengketa tata usaha negara (sengketa administrasi negara) adalah sengketa

yang timbul dalam bidang tata usaha negara (administrasi negara).....

1. antara orang dengan orang

2. antara orang dengan badan hukum perdata

3. antara Badan hukum dengan badan hukum

4. antara masyarakat dengan badan hukum

5. Kewenangan konstitusional Mahkamah Konstitusi :

1) Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,

2) Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang

kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar,

3) Memberi pendapat kepada Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan

pemakzulan presiden dan wakil presiden,

4) Kewenangan konstitusional memutus pembubaran partai politik;

5) Memutus perselisihan hasil pemilihan umum

6) Membawahi Peradilan dibawahnya

Mandat UUD 1945 terhadap Mahkamah Konstitusi karena adanya kebutuhan

menjawab berbagai persoalan hukum dan ketatanegaraan ada pada :

A. 1 dan 2

B. 1 dan 6

C. 2 dan 6

D. 4 dan 5

F. Rangkuman

1. Pengadilan negeri berkedudukan di ibu kota daerah kabupaten atau kota.

Daerah hukumnya juga meliputi wilayah kabupaten atau kota. Pengadilan

Negeri bertugas dan berwewenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan

perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama; memberikan

keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi

pemerintah didaerahnya, apabila diminta dan dapat diserahi tugas dan

kewenangan lain atau berdasarkan Undang-Undang.

2. Sengketa tata usaha negara (sengketa administrasi negara) adalah sengketa

yang timbul dalam bidang tata usaha negara (administrasi negara) antara orang

atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara

Page 167: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

155

(pejabat administrasi negara) baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat

dikeluarkannya keputusan tata usaha negara (keputusan administrasi negara),

termasuk kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3. Mahkamah Konstitusi (MK) dibentuk pada tahun 2003 karena adanya kebutuhan

menjawab berbagai persoalan hukum dan ketatanegaraan sebelumnya. Untuk

mengatasi berbagai persoalan tersebut, MK diberi mandat oleh Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) untuk melaksanakan

lima kewenangan konstitusional, yaitu:

a. menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar; memutuskan

sengketa kewenangan lemmbaga negara yang kewenangannya diberikan

oleh Undang-Undang Dasar;

b. memutus pembubaran partai politik;

c. memutus perselisihan hasil pemilihan umum;

d. memberi pendapat kepada Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan

pemakzulan presiden dan wakil presiden.

4. Di mata hukum dan peradilan setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban

yang sama. Keputusan pengadilan tidaklah dapat direkayasa atau dimanipulasi.

Di sinilah sikap dan perilaku jujur ditanamkan sehingga bear-benar pada

akhirnya mencintai kebenaran dan memiliki komitment moral untuk selalu dapat

dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Membangun integritas

yang tinggi dan kesadaran hukum menjadi bagian dalam sebuah kehidupan

bermasyarakat.

G. Umpan Balik dan Tindak lanjut

Jawablah Test formatif penerapan penegakan hukum yang berlaku dalam

kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dalam kegiatan

pembelajaran ini. Kemudian cocokkan jawaban Saudara dengan kunci jawaban

dari test formatif. Apabila Saudara mendapatkan hasil kurang dari 80%, (nilai

tanggung jawab, komitmen moral). Silakan mempelajari modul pada kegiatan

pembelajaran berikutnya : harmonisasi dan kerukunan dalam keberagaman

berbingkai bhinneka tunggal ika, jika belum belajar lebih giat

Page 168: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 8

156

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 8

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 169: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

157

Kegiatan Pembelajaran 9 Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika

A. Tujuan

1. Dengan mencermati materi modul peserta diklat mampu menjelaskan

harmonisasi dalam Keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan

benar.

2. Dengan tugas kelompok peserta diklat mampu menyimpulkan Kerukunan

dalam Keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan harmonisasi dalam keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal

Ika.

2. Menyimpulkan kerukunan dalam keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal

Ika

C. Uraian Materi

Pengantar Indonesia merupakan negara yang plural dan kaya akan budaya, serta nilai-nilai

budaya yang terkandung di dalam keberagaman tersebut. Indonesia juga memiliki

keanekaragaman suku bangsa yang memiliki bahasa, adat istiadat, sistem

kepercayaan, organisasi sosial, dan perilaku budaya yang berbeda-beda.

Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus

dijaga dan dilestarikan.

Dari keberagaman itu Indonesia mampu menciptakan keselarasan yang dapat

berjalan berdampingan, serta mampu menciptakan negeri yang damai dalam

berbudaya. Hal inilah yang akan menjadi tantangan besar untuk generasi penerus

Page 170: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 9

158

bangsa Indonesia, yang mana kita ketahui bahwa mempertahankan tentu jauh

lebih sulit dibandingkan dengan menciptakan. Inilah yang masih menjadi upaya

bersama untuk mempertahankan keselarasan, keharmonisan, serta kerukunan

yang terjalin dalam keragaman di Indonesia. Materi ini juga dapat menumbuhkan

sikap dan perilaku nasionalis karena berbagai kekayaan dan keberagaman yang

ada, merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia yang perlu dijaga dari berbagai

ancaman baik dari dalam maupun dari bangsa lain.

Harmonisasi dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia adalah negara demokratis, dengan ribuan gugusan kepulauan.

Banyaknya ras dan suku menjadikan Indonesia mempunyai keanekaragaman,

terutama keanekaragaman dalam masyarakatnya yang terdiri dari beragam

kebudayaan dan adat istiadat. Konstitusi Indonesia menjamin kebebasan

masyarakat yang beragam kebudayaan tersebut untuk tetap terjalin dengan

harmonis dan tetap menjadi kekayaan Indonesia. Konstitusi ini juga menetapkan

bahwa negara Indonesia harus didasarkan pada ideologi bangsa Indonesia yakni

prinsip ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Hal ini berarti bahwa

masyarakat yang beranega ragam tadi harus tetap saling menghormati dan

bertoleransi sehingga terbina keselaran atau keharmonisan hidup. Negara

memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya kehidupan masyarakat dan menjadi

mediator ketika terjadi konflik.

Menelisik tentang Bhinneka Tunggal Ika semboyan bangsa Indonesia yang

merupakan bentuk pernyataan kesatuan bangsa Indonesia atas segala

keberagaman dan perbedaan yang ada. Semboyan yang berarti “Berbeda-beda

tetapi tetap satu jua” tersebut ternyata telah dicetuskan sejak jaman kerajaan

Majapahit ratusan tahun yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk

penghargaan dan toleransi terhadap perbedaan telah ada sejak jaman dahulu.

Semboyan ini pula yang kemudian mengantarkan kerajaan Majapahit menjadi

kerajaan dengan wilayah yang sangat luas mencakup berbagai macam ras dan

suku yang ada di wilayah Nusantara.

Dari pengalaman kerajaan Majapahit itulah, para tokoh peletak dasar negara

Indonesia tetap menggunakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai

semboyan bangsa Indonesia dengan harapan bahwa bangsa Indonesia akan terus

Page 171: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

159

berjaya diatas perbedaan yang ada. Semboyan tersebut telah menjadi pengingat

penting bagi seluruh bangsa Indonesia bahwa segala bentuk perbedaan ras, suku,

bahasa daerah, perbedaan pemahaman maupun keyakinan bukanlah sebuah

penghalang untuk menjadi kesatuan bangsa yang kuat.Jelas bahwa toleransi dan

saling menghargai adalah sikap yang tersirat dalam semboyan Bhinneka Tunggal

Ika. Tanpa adanya toleransi dan sikap saling menghargai, bangsa Indonesia akan

menjadi bangsa yang lemah karena setiap orang saling mencela dan menganggap

dirinya paling baik diantara yang lainnya.

Masalah sosial yang terjadi di Indonesia karena adanya konflik atau kerusuhan

agama seperti contohnya konflik dan pertikaian yang melanda masyarakat Ambon-

Lease sejak Januari 1999 telah berkembang menjadi aksi kekerasan brutal yang

merenggut ribuan jiwa dan menghancurkan semua tatanan kehidupan

bermasyarakat. Kerusuhan di Ambon yang sudah terjadi beberapa kali, semua

akibat hasutan informasi berantai. Isu yang tidak berdasar fakta sengaja

dihembuskan untuk menyulut emosi kelompok-kelompok atau etnis yang kerap

bertikai. Akibatnya, emosi tak terkendali membuat kekacauan di kota Ambon.

Parahnya, persoalan kemudian dibelokkan ke masalah berbau SARA.

Menurut Choerul Mahfud, konflik-konflik tersebut salah satu penyebabnya adalah

kenyataan bangsa Indonesia yang multikultural. Mahfud menyatakan

kemajemukan masyarakat itu memberikan dampak secara positif. Namun, pada

sisi lain juga dapat menimbulkan dampak negatif karena faktor kemajemukan itulah

justru terkadang sering menimbulkan konflik antar umat beragama. Adapun

menurut Asep Jamaludin menuding multikultural sebagai salah satu penyebab

timbulnya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), premanisme, perseteruan politik,

kemiskinan, kekerasan, sparatisme, perusakan lingkungan dan hilangnya rasa

kemanusiaan untuk selalu menghargai hak-hak orang lain. Saya sependapat

dengan beliau karena dengan adanya keragaman yang ada bisa menyebabkan

adanya KKN karena orang cenderung akan mementingkan golongannya dan jika

sudah berbicara kepentingan orang akan melakukan apa saja untuk golongannya.

Dengan adanya kemajemukan masyarakat perlu adanya pendidikan multikultural.

Pendidikan ini di perkenalkan dengan tujuan untuk meredam konflik sekaligus

mendatangkan kebaikan dari keragaman budaya. Pendidikan multikultural di

Page 172: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 9

160

arahkan untuk meredam konflik sosial dengan cara mengembangkan sikap

menghargai perbedaan budaya. Lingkungan pendidikan yang baik, harus di

rancang untuk menciptakan suatu kehidupan yang menerima perbedaan, bisa

hidup bersama secara harmonis, saling menghormati dan menghargai perbedaan.

1. Kerukunan dalam Keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika Multikulturalisme mengisyaratkan pengakuan terhadap realitas keragaman.

Pengakuan terhadap keragaman kultural tersebut mencakup keragaman suku,

adat istiadat, termasuk keragaman agama. Lawrence Blum mendefenisikan

multikulturalisme sebagai paham yang mencakup suatu pemahaman,

penghargaan serta penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan

dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain (Lubis, 2001). M.G.Smith dalam

Abdul Rachman (2001) mendefinisikan bahwa multikultural bangsa sebagai

sesuatu yang lebih dari hanya keragaman kebudayaan. Sebuah kenyataan bahwa

bangsa Indonesia terdiri dari kolektifitas kelompok-kelompok masyarakat yang

bersifat majemuk. Dari segi etnitasnya terdapat 656 suku bangsa (Hidayat, 1997)

dengan tidak kurang dari 300 jenis bahasa-bahasa daerah, dan di Irian Jaya saja

lebih 200 bahasa-bahasa suku bangsa (Koentjaraningrat,1993).

Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan

masyarakat yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika serta mewujudkan suatu

kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Bhinneka

Tunggal Ika memegang peran yang sangat penting bagi negara Indonesia dengan

keberagamannya. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia

sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kerukunan. Secara mendalam

Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak

keberagaman (suku, agama, ras, kesenian,adat, bahasa, dan lain sebagainya)

namun tetap bisa bersatu dan hidup dalam kerukunan.

Bhinneka Tunggal Ika berisi konsep multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat

dalam suatu kesatuan. Prinsip multikulturalistik adalah asas yang mengakui

adanya kemajemukan bangsa dilihat dari segi agama, keyakinan, suku bangsa,

adat budaya, keadaan daerah, dan ras. Keberagaman tersebut dihormati dan

dihargai serta didudukkan dalam suatu prinsip yang dapat mengikat

keanekaragaman tersebut dalam kesatuan yang kokoh. Keberagaman bukan

Page 173: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

161

dikembangkan dan didorong menjadi faktor pemecah bangsa, tetapi merupakan

kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing komponen bangsa, untuk selanjutnya

diikat secara sinergi menjadi kekuatan yang luar biasa untuk dimanfaatkan dalam

menghadapi segala tantangan dan persoalan bangsa.

Kita ketahui bahwa toleransi dan saling menghargai adalah sikap yang tersirat

dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Tanpa adanya toleransi dan sikap saling

menghargai, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lemah karena setiap

orang saling mencela dan menganggap dirinya paling baik diantara yang lainnya.

Masih banyaknya masalah sosial yang terjadi di masyarakat karena faktor

perbedaan ras, suku, agama. Dengan adanya kemajemukan masyarakat perlu

adanya pendidikan multikultural untuk menciptakan suatu kehidupan yang

menerima perbedaan, bisa hidup bersama secara harmonis, saling menghormati,

menghargai perbedaan dan hidup dalam kerukunan.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 9 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika, maka

Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika .

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

Page 174: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 9

162

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

Setelah mempelajari uraian materi tentang Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika, maka lakukan

Aktivitas Pembelajaranberikut secara berkelompok dengan menggunakan LK 9.1. Konflik-konflik sosial terkait dengan isu sara di Indonesia ( E Latihan

dan Tugas), Saudara diharapkan mengedepankan nilai karakter gotong

royong. Secara bersama-sama menjalin komunikasi dan wujudkan kerjasama

yang baik agar dapat menghasilkan produk yang baik.

Berikut Aktivitas yang dilakukan dengan sikap dan perilaku semangat gotong

royong dan integritas yang tinggi:

a. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

b. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK.9.1.) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

c. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

d. Penyampaian hasil diskusi;

e. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

f. Menyimpulkan hasil pembelajaran

g. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

h. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

i. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

Page 175: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

163

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi

Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan baik secara individual

maupun kelompok sehingga mengedepankan sikap dan perilaku gotong

royong dengan mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja

sama dan bahu membahu menyelesaikan tugas. Landasi juga dengan

karakter integritas yang tinggi dengan berupaya menjadikan diri memiliki

komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral

(integritas moral) dan menghargai martabat individu (terutama

penyandang disabilitas).

d. Melakukan penjajakan melalui tanya jawab sekitar penerapan

Harmonisasi dan Kerukunan dalam masyarakat.

e. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras (mandiri) memahami terhadap materi modul

f. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus LK. 9.1 yang telah

disediakan

b. Aktivitas On Peserta diklat menyusun kisi-kisi dan butir soal untuk materi Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika secara individu dengan harapan peserta diklat bekerja keras (mandiri)

dan kreatif dengan menggunakan LK 9.2.

c. Kegiatan In - 2 a) Peserta diklat mempresentasikan hasil LK 9.2 yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b) Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil kinerjanya dan

menghargai pendapat peserta lain

Page 176: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 9

164

c) Menyimpulkan hasil pembelajaran

d) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f) Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

1. AKTIVITAS: Menganalisis konflik-konflik sosial terkait dengan isu SARA di Indonesia. LK.9.1. Konflik-konflik sosial terkait dengan isu SARA di Indonesia.

Prosedur Kerja:

1. Cermati berita tentang konflik-konflik sosial terkait SARA yang terjadi di

Indonesia saat ini.

2. Analisis latar belakang permasalahan yang ada

3. Gunakan format berikut untuk mendeskripsikannya.

No Konflik yang terjadi

Latar belakang permasalahan

Dampak yang ada di lingkungan masyarakat

Penyelesaian konflik

Saran penanganan

konflik

1

2

3

Berdasarkan hasil deskripsi di atas, tentukan satu konflik yang menurut

kelompok Saudara paling menyita perhatian masyarakat umum.

Tuangkan dalam LK beberapa perilaku atau sikap yang harus

dikembangkan dalam menyikapi konflik tersebut dengan bantuan format

berikut:

Page 177: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

165

No. Konflik yang terjadi

Latar belakang permasalahan

Penyelesaian konflik

Nilai-nilai pendidikan karakter/sikap/perilaku

1

2

3

• Mintalah bantuan atau pertolongan orang/kelompok lain untuk memberikan

masukan sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai bahan untuk merevisi

LK. Jadikan kegiatan tersebut sebagai upaya dalam menjalin kerjasama

yang lebih luas lagi.

• Buat simpulan dari hasil kegiatan tentang hal-hal apa yang telah Saudara

pelajari.

KESIMPULAN:

…………………………………………………………………………….................. …………………………………………………………………………….................. …………………………………………………………………………….................. ……………………………………………………………………………..................

2. Aktifitas Pengembangan soal / Penilaian berbasis kelas LK. 9.2 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN

Prosedur Kerja :

a. Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional

kompetensi G

b. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan

kebudayaan seperti yang ada pada bagian E 4

c. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada

kegiatan pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di

sekolah anda

d. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada

lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini

e. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs

f. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal

Page 178: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 9

166

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

1. Kurikulum 2006 (Permendikbudnomor 22 Tahun 2006) JenisSekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. SK KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1

Pilihan Ganda atau Uraian Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 Pilihan Ganda atau Uraian Level Aplikasi

3 Pilihan Ganda atau uraian Level Penalaran

2) Kurikulum 2013 (PermendikbudNomor 24 tahun 2016) Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk

Soal 1 IX

Prinsip harmoni dalam keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Pilihan Ganda dan atau uraian Level Pengetahuan dan Pemahaman

2

Upaya penyelesaian masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat

Pilihan Ganda atau Uraian Level Aplikasi

3 Permasalahan keberagaman masyarakat Indonesia

Pilihan Ganda atau Uraian Level Penalaran

KARTU SOAL Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran PPKn Kelas : VII Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

Page 179: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

167

3. Test Formatif Pilihlah Salah satu jawaban yang tepat dan Benar

1. Secara sosio-kultural, masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang

majemuk (plural), yang memiliki keragaman dalam hal:

A. suku bangsa, agama dan ras/etnis

B. suku bangsa, agama. ras/etnis dan golongan

C. suku bangsa, agama, ras/etnis, antar golongan dan kepentingan

D. suku bangsa, agama, ras/etnis, antar golongan, kepentingan dan ideologi

2. Salah satu contoh persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat adalah ....

A. bersosialisasi dengan seluruh tetangga yang berkeyakinan sama

B. kewajiban mengikuti kegiatan upacara proklamasi kemerdekaan

C. kebebasan dalam mempelajari kelemahan ajaran agama lain

D. bergaul tanpa membedakan ras, agama, suku, dan golongan

3. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa yang satu dengan lainnya

antara lain…. kecuali A. Agama yang dianut

B. Bahasa daerah

C. Adat Istiadat

D. Sistem kekerabatan

4. Dengan memperhatikan potensi kemajemukan masyarakat Indonesia,

substansi pokok wawasan kebangsaan adalah:

A. budaya lokal

B. bhinneka tunggal ika

C. integrasi nasional

D. kebudayaan nasional

5. Pendekatan yang cocok dalam komunikasi antar budaya bangsa Indonesia

yang ‘bhinneka tunggal ika’, terutama sebagai upaya memasuki format baru

kehidupan Indonesia yang lebih baik adalah:

A. pendekatan etnosentris budaya

B. pendekatan kefanatikan agama

C. pendekatan resolusi konflik

D. pendekatan multikultural

Page 180: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 9

168

F. Rangkuman Keberagaman masyarakat Indonesia terlihat dalam berbagai perbedaan budaya,

agama, ras, suku, dan bahasa. Keberagaman tersebut merupakan kekuatan yang

dimiliki oleh bangsa, untuk selanjutnya diikat secara sinerjik menjadi kekuatan yang

luar biasa untuk dimanfaatkan dalam menghadapi segala tantangan dan persoalan

bangsa. Namun, di lain sisi juga berpotensi terbentuknya konflik. Misalnya saja

konflik karena perbedaan agama, prinsip keagamaan, perbedaan pendapat,

perbedaan budaya, dan lain sebagainya. Sebagai negara yang tingkat

keberagamannya tinggi maka harus terjadi harmonisasi dan kerukunan bangsa

agar bisa mencapai tujuan bangsa. Bhinneka Tunggal Ika memegang peran yang

sangat penting bagi negara Indonesia dengan keberagamannya. Bhinneka

Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk

mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Secara mendalam Bhinneka

Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak keberagaman

(suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya) namun tetap satu

kesatuan yang sebangsa dan setanah air

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Jawablah semua Test Formatif penerapan harmonisasi dan kerukunan dalam

keberagaman berbingkai bhinneka tunggal ika dalam kegiatan pembelajaran ini.

Kemudian cocokkan jawaban Saudara dengan kunci jawaban Apabila

Saudara mendapatkan hasil kurang dari 80%, (nilai tanggung jawab, komitmen

moral). Silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya :

perwujudan persatuan dan kesatuan dalam berbagai lingkungan kehidupan, jika

masih dibawah 80% silahkan fahami lagi materi Modul

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 9.

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 181: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

169

Kegiatan Pembelajaran 10 Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan

A. Tujuan

1. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menunjukkan

perwujudan kesatuan dan persatuan dalam lingkungan kehidupan sekolah.

2. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menunjukkan

perwujudan kesatuan dan persatuan dalam lingkungan pergaulan.

3. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menunjukkan

perwujudan kesatuan dan persatuan dalam lingkungan kehidupan

masyarakat.

4. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menunjukkan

perwujudan kesatuan dan persatuan dalam lingkungan kehidupan bangsa dan

negara.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu mampu menunjukkan perwujudan kesatuan dan

persatuan dalam lingkungan kehidupan sekolah.

2. Peserta diklat mampu mampu menunjukkan perwujudan kesatuan dan

persatuan dalam lingkungan pergaulan.

3. Peserta diklat mampu mampu menunjukkan perwujudan kesatuan dan

persatuan dalam lingkungan kehidupan masyarakat.

4. Peserta diklat mampu mampu menunjukkan perwujudan kesatuan dan

persatuan dalam lingkungan kehidupan bangsa dan negara.

C. Uraian Materi

Indonesia adalah Negara Kesatuan yang penuh dengan keragaman, yang terdiri

atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan

Page 182: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 10

170

kepercayaan, Keberagaman Indonesia ada dalam berbagai bidang di Indonesia.

Perbedaan tersebut terutama dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan,

sosial-budaya, kebiasaan, dan jenis kelamin. Keanekaragaman yang dimiliki

bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa. tetapi

keberagaman juga menimbulkan dampak negatif yaitu ketidak rukunan yang

kemudian dapat menimbulkan perpecahan yang selanjutnya dapat

menghancurkan bangsa dan negara.

Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan

Kehidupan dibutuhkan Prinsip ;a) Bhinneka Tunggal Ika; b) Nasionalisme

Indonesia, c.) Kebebasan yang Bertanggungjawab, d) Wawasan Nusantara, e)

Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi.

Sedangkan tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia yang paling

menonjol melalui ; a. Perasaan Senasib; b. Kebangkitan Nasional; c. Sumpah

Pemuda; d. Proklamasi Kemerdekaan, agar tidak terjadi kehancuran bangsa perlu

diwujudkan kesatuan persatuan di lingkungan sekolah, pergaulan, masyarakat,

bangsa dan negara:

1. Perwujudan kesatuan dan persatuan dalam lingkungan kehidupan sekolah. Di sekolah rasa persatuan dan kesatuan harus dimiliki semua warga sekolah.

Akibat runtuhnya rasa persatuan dan kesatuan banyak sekali peristiwa yang

terjadi. Tawuran antar pelajar baik satu sekolah maupun antar sekolah

merupakan salah satu peristiwa yang disebabkan runtuhnya persatuan dan

kesatuan dalam diri pelajar. jika kita tidak memiliki sikap persatuan, saat terjadi

perbedaan pendapat atau perbedaan kepentingan, akan terjadi pertikaian dan

perkelahian. Tiga contoh sikap yang menunjukkan sikap persatuan di lingkungan

sekolah atau di rumah antara lain : gotong royong membersihkan rumah dan

sekolah, bermain bersama semua teman tanpa membeda-bedakan teman, dan

belajar bersama. Kegiatan gotong-royong merupakan contoh dari sikap

persatuan yang perlu kita pertahankan.

2. Perwujudan kesatuan dan persatuan dalam lingkungan pergaulan.

Masa remaja merupakan masa seseorang mencari identitas dan jatidiri

Page 183: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

171

seseorang. Mereka sedang mencari tokoh idola untuk dijadikan cermin bagi

dirinya. Perbuatan dan sikap akan meniru orang atau kelompok yang menjadi

panutannya. Kekeliruan dalam pergaulan dapat mengakibatkan berbagai

persoalan. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa beberapa masalah di

kalangan pelajar seperti perkelahian antarpelajar, kekerasan antarpelajar,

tawuran antarremaja kampung menunjukkan semakin memudarnya

semangat persatuan dan kesatuan di kalangan pelajar atau remaja. Oleh

karena semangat ini perlu ditanamkan di kalangan remaja untuk mengatasi

masalah-masalah tersebut.

Membiasakan semangat persatuan dan kesatuan akan menumbuhkan rasa

saling menolong dengan teman yang lain, rasa solidaritas, dan saling berbagi.

Kegiatan ini dapat kalian lakukan dalam berbagai kegiatan pergaulan di sekolah

dan teman di masyarakat.

3. Perwujudan kesatuan dan persatuan dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Pepatah mengatakan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Pepatah ini

menunjukkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam semua segi

kehidupan. Masyarakat yang bersatu tentunya akan memperkuat persatuan

dan kesatuan dalam kehidupan bernegara.

Oleh karena itu berbagai tindakan yang perlu kita lakukan untuk memperkuat

persatuan dan kesatuan dalam masyarakat adalah:

a. Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan musyawarah;

meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek

kehidupan

b. Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia;

c. Memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum d.

Perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia;

d. Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat

merasa terlindungi.

e. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

f. Mengembangkan semangat kekeluargaan.Yang perlu kita lakukan setiap

Page 184: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 10

172

hari usahakan atau“budayakan saling bertegur sapa.”

g. Menghindari penonjolan SARA/perbedaan. Karena bangsa Indonesia

terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama serta adat-istiadat

kebiasaan yang berbeda-beda, maka kita tidak boleh melakukan perbuatan

yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu yang harus kita

hindari antara lain:

1) Egoisme, adalah sikap mementingkan diri sendiri dan tidak

memperhatikan orang lain maupun lingkungan sekitar.

2) Ekstrimisme, merupakan sikap yang cenderung memaksakan kehendak

dan berani menempuh tindakan melanggar norma untuk mencapai tujuan.

3) Sukuisme, merupakan sikap menganggap sukunya lebih baik

dibandingkan suku yang lain. Sukuisme akan berbahaya apabila suatu

suku menganggap rendah dan merendahkan suku lainnya.

4) Tidak peduli terhadap lingkungan

5) Fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya

4. Perwujudan kesatuan dan persatuan dalam lingkungan kehidupan bangsa

dan negara. a. Memantapkan Ideologi Nasional Pancasila pemahaman dan pengamalan

khususnya sila Persatuan dan Kesatuan

b. Meningkatkan Pembauran Kebangsaan karena beragam Suku, Agama, Ras

c. Memantapkan Kerukunan Umat Beragama dengan berbagai kerjasama dan

kegiatan

d. Mempererat persatuan melalui kegiatan kesenian, olahraga dan kegiatan

sosial

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 10 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Perwujudan Persatuan

Page 185: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

173

dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan, maka Anda

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas terhadap

materi modul

Setelah Saudara membaca dan mencermati uraian materi tentang Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan

secara mandiri, kegiatan pembelajaran berikut dilakukan secara berkelompok

dengan menggunakan LK 10.1 dan 10.2. Saudara diharapkan mengedepankan

nilai karakter gotong royong. Secara bersama-sama menjalin komunikasi dan

wujudkan kerjasama yang baik agar dapat menghasilkan produk yang baik.

Berikut Aktivitas yang dilakukan dengan sikap dan perilaku semangat gotong

royong dan integritas yang tinggi:

a. Bentuk kelompok 3-4 orang untuk mendiskusikan materi tentang

Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan dengan menuliskan materi-materi pokok yang terkandung dalam

uraian materi.

b. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas untuk memperkuat penguasaan kompetensi materi

dengan menggunakan LK 10.1. dan 10.2. Latihan/kasus/tugas ini dapat

dilakukan secara berkelompok sehingga mengedepankan sikap dan perilaku

gotong royong dengan mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja

sama dan bahu membahu menyelesaikan tugas. Landasi juga dengan

karakter integritas yang tinggi dengan berupaya menjadikan diri memiliki

Page 186: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 10

174

komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas

moral) dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).

c. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

d. Penyampaian hasil diskusi;

e. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

f. Menyimpulkan hasil pembelajaran

g. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

h. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

i. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan, maka

Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan.

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

4) Bentuk kelompok 3-4 orang untuk mendiskusikan materi tentang

Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan dengan menuliskan materi-materi pokok yang terkandung dalam

uraian materi.

5) Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas untuk memperkuat penguasaan kompetensi materi

dengan menggunakan LK 10.1. dan 10.2. Latihan/kasus/tugas ini dapat

dilakukan secara berkelompok sehingga mengedepankan sikap dan perilaku

gotong royong dengan mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja

Page 187: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

175

sama dan bahu membahu menyelesaikan tugas. Landasi juga dengan

karakter integritas yang tinggi dengan berupaya menjadikan diri memiliki

komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas

moral) dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).

b. Kegiatan On Peserta diklat menyusun kisi-kisi dan butir soal untuk materi Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan

secara individu dengan harapan peserta diklat bekerja keras (mandiri) dan

kreatif dengan menggunakan LK 10.3

c. Kegiatan In - 2 1) Peserta diklat mempresentasikan hasil LK 10.3 yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil kinerjanya dan

menghargai pendapat peserta lain

3) Menyimpulkan hasil pembelajaran

4) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Latihan/Kasus/tugas

AKTIVITAS: Menganalisis salah satu permasalahan yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. LK. 10.1 Permasalahan yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 188: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 10

176

Prosedur Kerja: 1. Cermati bacaan berikut!

MUI: BERITA HOAX BISA MENGANCAM PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pelaku penyebar berita palsu alias hoax dan juga fitnah harus ditindak tegas dan keras. Majelis Ulama Indonesia (MUI) setuju dengan usulan yang diutarakan oleh Jokowi.

"Seharusnya memang demikian. Semua yang menyebarkan berita bohong, memfitnah, mengadu domba dan sejenisnya harus ditindak tegas dan keras sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid kepada detikcom, Jumat (30/12/2016) malam.

Menurut Zainut, ada bahaya besar yang mengancam bila penyebar berita hoax dan juga fitnah tersebut tidak ditindak dengan tegas. Bahaya besar yang dimaksud adalah bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Karena kalau hal tersebut dibiarkan bisa menimbulkan kekacauan dan bahkan bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," papar Zainut.

Menag Lukman Hakim Saifuddin juga menyatakan bahwa menyebarkan berita bohong adalah dosa. Dia mengutip pesan Nabi. "Nabi pernah mengatakan, kita ini bisa tergolong orang yang berbohong, orang yang berdosa, ketika kita menyampaikan apa saja yang kita tidak yakin benar. (Itu) riwayat Muslim. Semua yang kita dengar lalu kita ceritakan, itu artinya kita bisa termasuk golongan orang-orang yang berbohong, berbuat dosa," ujar Lukman di Masjid Al-Munir, Kompleks Itjen Kemenag, Jalan Fatmawati Nomor 33A, Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (30/12). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas membahas antisipasi terkait dengan media sosial pada Kamis (29/12). Dalam rapat itu, Jokowi meminta aparat hukum melakukan penindakan yang tegas dan keras bagi pengguna media sosial yang melontarkan ujaran kebencian dan fitnah.

Jokowi sadar bahwa perkembangan teknologi memberikan dampak negatif bagi masyarakat. "Seperti yang kita lihat akhir-akhir ini, banyak berseliweran informasi yang meresahkan, mengadu-domba, memecah-belah," ujar Jokowi.

Dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut adalah banyak muncul ujaran kebencian, ujaran kasar, fitnah, hingga upaya provokatif. Untuk itu, Jokowi ingin hal semacam itu ditindak tegas dan keras oleh aparat penegak hukum.

"Muncul ujaran kebencian, pernyataan kasar, pernyataan fitnah, provokatif, dan bahasa yang dipakai bahasa yang misalnya 'bunuh', 'bantai', 'gantung'. Sekali lagi, ini bukan budaya kita, bukan kepribadian kita. Jangan sampai kita habis energi untuk hal seperti ini," paparnya.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3384849/mui-berita-hoax-bisa-mengancam-persatuan-dan-kesatuan-bangsa (diunduh 1 Maret 2017)

Page 189: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

177

2. Setelah mencermati bacaan di atas, analisis tentang berbagai berita hoax yang

dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa dan negara!

HASIL ANALISIS:

……………………………………………………………………………....................

.............................................................................................................................

…………………………………………………………………………......…………...

…………………………………………………………………..................................

3. Buatlah deskripsi singkat beberapa kegiatan yang diperlukan untuk

mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dan karakter yang harus

ditumbuhkembangkan di lingkungan sekolah dan masyarakat!

DESKRIPSI:

……………………………………………………………………………....................

.............................................................................................................................

…………………………………………………………………………......…………...

................…………………………………………………………………..................

AKTIVITAS: Menganalisis berbagai kebijakan pemerintah untuk memperkuat Persatuan dan Kesatuan dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan.

LK.10.2. Kebijakan pemerintah untuk memperkuat Persatuan dan Kesatuan

Prosedur Kerja:

1. Kaji berbagai referensi tentang kebijakan Undang-undang/ peraturan yang

dirancang untuk memperkuat Persatuan dan Kesatuan di lingkungan sekolah,

masyarakat, negara :

No Undang-Undang/ Peraturan

Perkiraan Permasalahan

Penyelesaian permasalahan

1 Revisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) terkait prinsip kebebasan dalam berekspresi dirasa semakin “kebablasan”

Page 190: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 10

178

No Undang-Undang/ Peraturan

Perkiraan Permasalahan

Penyelesaian permasalahan

2 Tata tertib siswa tentang Perkelahian siswa di sekolah

3

Peraturan tentang lomba FLS2N

2. Aktifitas Pengembangan soal / Penilaian berbasis kelas

LK. 3.1 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN

Prosedur Kerja :

1. Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional

kompetensi G

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan kebudayaan

seperti yang ada pada bagian E 4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada kegiatan

pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di sekolah anda

4. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada

lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs

6. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

a. Kurikulum 2006 (Permendikbudnomor 22 Tahun 2006) JenisSekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. SK KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1

Pilihan Ganda atau uraian Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 Pilihan Ganda atau Uraian Level Aplikasi

3 Pilihan Ganda atau Uraian Level Penalaran

Page 191: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

179

b. Kurikulum 2013 (PermendikbudNomor 24 tahun 2016) Jenis Sekolah : SMP/MTs

Mata Pelajaran : PPKn

No. KD Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII Semangat dan komitmen kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pilihan Ganda atau Uraian( Essay) Level Pengetahuan dan Pemahaman

2

Memperkuat semangat persatuan dan kesatuan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional

Pilihan Ganda atau uraian (Essay) Level Aplikasi

3

Arti penting semangat persatuan dan kesatuan untuk memperkuat serta memperkokoh NKRI

Pilihan Ganda (Essay) Level Penalaran

KARTU SOAL Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas : VII

Kompetensi :

Level :

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

Page 192: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 10

180

3. Test Formatif

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dan benar

1. Yang bukan merupakan prinsip-prinsip dalam mewujudkan persatuan dan

kesatuan dalam bebagai lingkungan kehidupan adalah ....

A. Masyarakat yang pluralisme

B. Nasionalisme Indonesia

C. Bhinneka Tunggal Ika

D. Wawasan Nusantara

2. Untuk menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa Indonesia, maka

semangat persatuan dan kesatuan harus diwujudkan dengan menanamkan

semangat .....

A. Rasisme

B. Patriotisme

C. Pluralisme

D. Nasionalisme

3. Terjadinya musibah bencana alam di beberapa daerah beberapa waktu lalu

telah membuka mata kita betapa penting uluran tangan kita bagi para korban.

Arti penting munculnya sikap untuk berbagi dalam peristiwa tersebut dengan

kehidupan sehari-hari adalah ....

A. menguji rasa kesetiakawanan sosial yang dimiliki seseorang

B. membiasakan diri dengan kesulitan yang dimiliki orang lain

C. menciptakan optimisme hidup setelah mengalami bencana alam

D. melatih rasa simpati dan empati atas penderitaan orang lain

4. Pepatah mengatakan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Pepatah ini

menunjukkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam semua segi

kehidupan, penerapan dalam kehidupan ekonomi di masyarakat...

A. Membagi sembako bantuan pemerintah

B. Mengumpulkan uang Kas RT

C.Bergotong royong menolong korban bencana alam

D.Menjadi anggota kooperasi

Page 193: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

181

5. Semangat persatuan dan kesatuan bagi Pemuda dalam menumbuhkan

kecintaan terhadap budaya daerahnya ikut dalam kegiatan...

A. Ikut lomba Lagu Nasional

B. Menjadi petugas upacara bendera

C.menjadi petugas pembaca Pancasila

D.ikut lomba tari Topeng

F. Rangkuman

1. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai suku, ras,

pemeluk agama, budaya, dan kebiasaan;

2. Keberagaman adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia yang

harus diterima dengan lapang dada dan penuh rasa syukur dengan

segala dampak positif dan negatifnya.

3. Untuk menjaga keutuhan dan kelangsungan hiudp bangsa indonesia, maka

semangat persatuan dan kesatuan harus diwujudkan dalam kehidupan

sehari-hari di berbagai lingkungan kehidupan, baik di lingkungan sekolah,

pergaulan, masyarakat, maupun bangsa dan negara.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.

Jawablah semua latihan/tugas perwujudan persatuan dan kesatuan dalam

berbagai lingkungan kehidupan dalam kegiatan pembelajaran ini. Kemudian

cocokkan jawaban Saudara dengan kunci jawabannya. Apabila Saudara

mendapatkan hasil test formatif lebih dari 80%, (nilai tanggung jawab, komitmen

moral). Silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran Pedagogik :

permasalahan penerapan model pendekaan saintifik dan penilaian serta

permasalahan penerapan ptk ppkn smp

Page 194: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 10

182

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 10.

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 195: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

183

Bagian II Kompetensi Pedagogik

Page 196: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru
Page 197: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

185

Kegiatan Pembelajaran 11 Permasalahan Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMP

A. Tujuan

Tujuan penyusunan Modul ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta

diklat PKB bagi guru Mata Pelajaran PPKn SMP terhadap Permasalahan

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran, agar mampu :

1. Dengan membaca modul, sumber lain yang relevan dengan modul ini dan

berdikusi peserta diklat PKB mampu mengidentifikasi permasalahan

penerapan mengamati dalam pembe-lajaran PPKn

2. Dengan membaca modul, sumber lain yang relevan dengan modul ini dan

berdikusi peserta diklat PKB mengidentifikasi permasalahan penerapan

menanya dalam pembe-lajaran PPKn

3. Dengan membaca modul, sumber lain yang relevan dengan modul ini dan

berdikusi peserta diklat PKB mengidentifikasi permasalahan penerapan

mengumpulkan informasi/ mencoba dalam pembelajaran PPKn

4. Dengan membaca modul, sumber lain yang relevan dengan modul ini dan

berdikusi peserta diklat PKB mengidentifikasi permasalahan menalar

/mengasosiasi dalam pembe-lajaran. PPKn

5. Dengan membaca modul, sumber lain yang relevan dengan modul ini dan

berdikusi peserta diklat PKB mengidentifikasi permasalahan penerapan

mengkomunikasikan dalam pembe-lajaran PPKn

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta diklat PKB bagi

guru Mata Pelajaran PPKn SMP terhadap Permasalahan Penerapan Pendekatan

Saintifik dalam Pembelajaran, agar mampu

1. Mengidentifikasi permasalahan penerapan mengamati dalam pembe-lajaran

PPKn

Page 198: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 11

186

2. Mengidentifikasi permasalahan penerapan menanya dalam pembe-lajaran

PPKn

3. Mengidentifikasi permasalahan penerapan mengumpulkan informasi/ mencoba

dalam pembelajaran PPKn

4. Mengidentifikasi permasalahan menalar /mengasosiasi dalam pembe-lajaran.

PPKn

5. Mengidentifikasi permasalahan penerapan mengkomunikasikan dalam pembe-

lajaran PPKn

C. Uraian Materi

Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan

pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam

pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih

mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning), penalaran induktif

memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan

secara keseluruhan.

Permasalahan pendekatan saintifik pada penerapan pembelajaran di sekolah

mengubah kebiasaan guru yang biasanya sebagai sumber ilmu satu-satunya

menjadi salah satu sumber dalam pembelajaran dan mengubah kebiasaan guru

ceramah menjadi fasilitator untuk menggerakkan peserta didik lebih inovatif dan

kreatif.

Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi pembelajaran berbasis

pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran

tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik

terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran

yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi peserta

didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,

memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Berbasis pada

konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan

Page 199: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

187

merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi

proses pembelajaran melalui 5 tahapan :

Gambar 9. Tahapan Kegiatan Pembelajaran Saintifik

1. Mengamati

Permasalahan penerapan mengamati dalam kegiatan pembelajaran PPKn

Mengamati merupakan metode yang mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan belajar yang dilakukan dalam

proses mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau

dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan,

ketelitian, mencari informasi.

Kegiatan guru dalam tahapan mengamati: merancang pembelajaran yang

menuntut peserta didik melakukan pengamatan seperti: pergi ke tempat-tempat

bersejarah, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dari obyek

yang diamati. Atau mengakses dokumen berbagai sumber dari berbagai cara

Dalam tahap ini guru mengarahkan peserta didik untuk dapat membuat

pertanyaan atas obyek yang diamati dan sekaligus dapat membuat item

wawancara.

Permasalahan yang terjadi dalam mengamati :

a. Guru kesulitan mendapatkan bahan untuk diamati; apalagi jika tidak ada

internet.

b. Guru dalam mencari bahan yang diamati tidak sesuai dengan Kompetensi

dasar, indikator dan sarana prasarana,

Page 200: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 11

188

c. Guru mendapatkan bahan yang diamati belum mampu membuat petunjuk

yang bagus untuk mengkaitkan dengan indikator.pencapaian kompetensi

d. Bahan yang diamati kurang menarik bagi peserta didik, berdampak kurang

respons terhadap kegiatan pembelajaran

e. Perhatian peserta didik terbatas pada waktu mengamati suatu

Objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang

dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk

mengamati

2. Menanya

Menanya merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang

diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa

yang diamati , dimulai dari pertanyaan fakta-faktal sampai ke pertanyaan yang

bersifat hipotesis. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk

membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang

hayat.

Kegiatan guru pada tahapan menanya : Memfasilitasi dan memotivasi peserta

didik agar berani dan mampu mengajukan berbagai pertanyaan terkait indikator

dan materi pembelajaran dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Kegiatan peserta didik pada tahapan menanya :Mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dari yang fakta-faktal sampai hal yang bersifat hipotesis atas obyek

pengamatannya. Pertanyaan tersebut digunakan untuk menggali informasi

sebanyak-banyaknya, agar lebih mengarah diawali dengan kata tanya yang lebih

mendalam ; Apa, Mengapa, bagaimana.

Permasalahan yang terjadi pada kegiatan bertanya:

1. Peserta didik pasif , belum terbiasa membuat pertanyaan,

2. Guru belum memotivasi, mendorong, mengakses sepenuhnya agar peserta

didik mampu membuat pertanyaan,

3. Guru belum memberi contoh cara membuat pertanyaan sesuai indikator

Page 201: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

189

dengan kata tanya: apa, Mengapa dan bagaimana kepada peserta didik.

4. kekurangmampuan peserta didk dalam membuat pertanyaan baik jenis,

kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan

faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik).

3. Mengumpulkan informasi

Mengumpulkan informasi/eksperimen merupakan kegiatan pembelajaran yang

berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati

objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang

dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan

belajar sepanjang hayat.

Kegiatan Guru pada tahapan Pengumpulan Informasi : Merancang kegiatan

mengumpulkan data atas obyek pengamatannya berupa benda, dokumen, buku,

atau melakukan uji coba yang dapat memantu peserta didikselama proses

pembelajaran

Kegiatan Peserta didik pada tahapan Pengumpulan informasi: Melakukan

pengumpulan data dari sumber berupa benda, dokumen, buku, atau melakukan

uji coba dalam konteks tertentu.Pengumpulan data tesebut dilakukan secara

individul atau kelompok di dalam atau di luar kelas yang dimaksudkan untuk

rangsangan dalam melakukan proses penalaran

Permasalahan pada tahapan Informasi:

a. Peserta didik terkendala aturan tidak boleh bawah hp untuk akses ke internet

b. Sekolah tidak ada wifi , atau akses ke internet lambat sekali.

c. Guru belum menunjukkan situs –situs tempat mencari informasi,

d. Kurangnya kesungguhan peserta didik dalam mencari informasi.

terbatasnya jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan

informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang

Page 202: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 11

190

digunakan untuk mengumpulkan data.d

4. Menalar/mengasosiasi

Mengasosiasikan/mengolah informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang

berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil

kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi. Kompetensi yang dikembangkan dalam

proses mengasosiasi/mengolah informasi adalah mengembangkan sikap jujur,

teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Kegiatan Guru pada tahapan menalar : merancang situasi dan kegiatan

pembelajaran yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam melakukan kegiatan

berbagai proses penalaran dalam rangka menarik kesimpulan dari tingkat

sederhana sampai tingkat yang kompleks (pre struktural sampai tingkat abstrak

yang diperluas)

Kegiatan peserta didik pada tahapan menalar : melakukan berbagai kegiatan

penalaran yang terkait obyek penalaran dengan cara membangun argumen yang

jelas berdasarkan data yang diperolehnya dengan penuh tanggungjawab. Dengan

difasilitasi guru dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia, peserta didik

berusaha untuk mengembangkan pemikiran yang optimal sebagai landasan untuk

mengomunikasikan gagasannya dalam konteks yang lebih luas

Permasalahan menalar dalam kegiatan pembelajaran ;

a. Peserta didik kebanyakan gurau pada saat menalar,

b. Guru tidak memberi batasan waktu dari guru saat menalar,

c. Guru belum sepenuhnya kontrol dan mengarahkan saat menalar,

d. Peserta didik lama dalam menalar dan kurang mengarah.

e. Belum mampu mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan

mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi

argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua

fakta/konsep/teori

Page 203: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

191

5. Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa

menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan

mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan

jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Kegiatan guru pada tahapan mengkomunikasikan: merancang agar peserta

didikdapat menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan,

diagram, bagan, gambar atau media lainnya

Kegiatan Peserta didik pada tahapan mengkomunikasikan: Melakukan pembuatan

laporan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar

atau media lainnya

Permasalahan tahapan mengkomunikasikan :

1. Peserta didik malu dan belum terbiasa dalam presentasi,

2. Guru belum memberi arahan presentasi yang baik,

3. Paparan presentasi kurang menarik, sehingga peserta didik yang lain belum

memperhatikan.

4. Belum ada sarana in focuss,

5. Waktu kurang dalam membuat paparan untuk presentasi.

6. Belum mampu menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik;

menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan

Page 204: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 11

192

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran Permasalahan Penerapan

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMP, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada No 1. Sedangkan

bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran

pada No 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMP maka Anda

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Permasalahan Penerapan

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMP

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator ketercapaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara mandiri individual atau kerja sama

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat tanggung jawab membaca cerdas dan kerja

keras memahami terhadap materi modul

e. Mempersilahkan peserta diklat mengerjakan secara mandiri, tanggung

Jawab mengerjakan LK. 11.1 Permasalahan Penerapan Pendekatan Saintifik

dalam Pembelajaran PPKn SMP Identifikasikan permasalahannya

No Tahapan Saintifik

Permasalahan Dalam

pembelajaran Solusi yang harus

diterapkan

1 Mengamati 1. 2

1. 2

2 Menanya 1. 2

1. 2

3 Mencari Informasi 1. 2

1. 2

4 Menalar/ mengasosiasi 1. 2

1. 2

5 Mengkomunikasikan 1. 2

1. 2

Page 205: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

193

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMP maka Anda

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Permasalahan Penerapan

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMP

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator ketercapaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara mandiri individual

atau kerja sama kelompok.

4) Mempersilahkan peserta diklat tanggung jawab membaca cerdas dan kerja

keras memahami terhadap materi modul

5) Mempersilahkan peserta diklat mengerjakan secara mandiri, tanggung

Jawab mengerjakan LK. 11.1 Permasalahan Penerapan Pendekatan

Saintifik dalam Pembelajaran PPKn SMP Identifikasikan permasalahannya

No Tahapan Saintifik

Permasalahan Dalam

pembelajaran

Solusi yang harus diterapkan

1 Mengamati 1. 2

1. 2

2 Menanya 1. 2

1. 2

3 Mencari Informasi 1. 2

1. 2

4 Menalar/ mengasosiasi 1. 2

1. 2

5 Mengkomunikasikan 1. 2

1. 2

6) Bandingkan hasil pekerjaan anda dengan teman, perbaiki hasil pekerjaan

Anda dan terapkan pada kegiatan pembelajaran saat ON

Page 206: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 11

194

b. Kegiatan on Petunjuk Kerja :

1) Rencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan

saintifik, mintalah teman untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran

anda dengan tabel dibawah ini

Petunjuk Pengamatan 1. Amati pembelajaran dari awal sampai akhir, cermatilah penerapan

pendekatan saintifik

2. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai

dengan apa yang terjadi.

3. Isilah catatan seperlunya terkait keterlaksanaan butir-butir yang diamati

sebagai perbaikan pada kegiatan pembelajaran yang akan datang

LK. 11. 2 LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN

PENILAIAN

A. Identitas Hari, tanggal : Nama yg diamati : Kelas/ Jam ke : Pokok Bahasan : Pengamat :

B. Lembar Observasi Tabel 10. Lembar Observasi

No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan

Catatan Ya Tidak A Kegiatan Pendahuluan

1 Mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

2

Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan.

3 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam

Page 207: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

195

No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan

Catatan Ya Tidak kehidupan sehari-hari.

4 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.

5 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

B Kegiatan Inti

1 Pengelolaan Pembelajaran

6 a. Guru membantu peserta didik membentuk kelompok.

7 b. Guru membimbing peserta didikdalam kerja kelompok.

8 c. Guru menguasai materi pelajaran.

9 d. Melaksanakan pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik.

10 e. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran tepat waktu.

11

f. Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang akan dilakukan.

12 g. Guru menggunakan bahasa yang baik dan benar.

13

h. Guru mendorong peserta didikuntuk memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah maupun di luar sekolah.

14 i. Guru memanfaatkan teknologi dan Informasi.

2 Penerapan Pendekatan Saintifik

15 1. Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.

16 2. Memancing/memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan pertanyaan.

17 3. Menfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi/mencoba.

18 4. Memfasilitasi peserta didik dalam

mengolah/ menganalisis informasi untuk membuat kesimpulan.

19 5. Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan

bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan

Page 208: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 11

196

No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan

Catatan Ya Tidak dan TerampilanKeterampilan yang diperolehnya.

20 6. Menfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan mencipta.

3 Pelaksanaan Penilaian

21 a. Melaksanakan Penilaian/ Pencatatan Perkembangan Sikap

22 b. Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

23 c. Melaksanakan Penilaian TerampilanKeterampilan

C Kegiatan Penutup

24

Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan kegiatan pembelajaran.

25

Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

26 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

27

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

28 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Skor keseluruhan = Jumlah Ya/ 28 x 100% =.................

Skor tahapan saintifik = Jumlah Ya/ 6 x 100% =................

Perhatikan pada tahapan saintifik yang mana yang perlu ditingkatkan, berikan

argumentasi

Page 209: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

197

c. Kegiatan In 2

1) Yang diamati menyampaikan hal-hal yang ingin disempurnakan secara jujur

dan terbuka

2) Pengamat menyampaikan hasil pengamatan, terutama pada tahapan saintifik

secara tanggung jawab

3) Sharing, kerjasama dan musyawarah yang diamati dengan pengamat agar

memperoleh solusi atas belum maksimalnya tahapan-tahapan pembelajaran

saintifik

4) Keputusan bersama hasil musyawarah tindak lanjut perbaikan pembelajaran

pada tahapan-tahapan saintifik

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Latihan/Kasus/Tugas

Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A, B, C , D. sebagai berikut :

1. Identifikasikan (1) Permasalahan penerapan mengamati dalam pembelajaran

PPKn (2) Permasalahan penerapan menanya dalam pembelajaran PPKn (3)

Permasalahan penerapan mengumpulkan informasi dalam pembelajaran

PPKn (4) Permasalahan penerapan menalar/mengasosiasi dalam

pembelajaran PPKn (5) Permasalahan penerapan mengkomunikasikan

dalam pembelajaran PPKn

2. Setelah mengidentifikasi setiap permasalahan pada langkah mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan,

sharingkan dengan kelompok lain, carilah bersama solusi dari permasalahan

untuk ditindak lanjuti dalam pembelajaran di kelas.

2. Test Formatif

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dan benar

1. Pada pembelajaran scientifik, tahapan bertanya : peserta didik diminta

membuat pertanyaan tentang Konsep dan Prosedur dengan menggunakan

kata tanya....

Page 210: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 11

198

A. Apa dan Bagaimana

B. Mengapa dan Bagaimana

C. Apa dan Mengapa

D. Siapa dan Bagaimana

2. Pada model think pare and share dengan pendekatan scientifik, bisa diterapkan

sharenya pada tahapan scientifik.....

A. Mengamati

B. Bertanya

C. Mengasosiasikan

D. Mengkomunikasikan

3. Pada Model Good News class meeting dengan materi tumpukan sampah

media gambar dan berita, dapat dimasukan pada tahapan scientifik.....

A. Menanya

B. Mengasosiasi

C. Pengamatan

D. Mengkomunikasikan

4. Peserta didik mendiskusikan dengan anggota kelompok pertanyaan-

pertanyaan tentang perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Kegiatan

yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan penerapan pendekatan saintifik

pada tahap ....

A. Mengamati

B. Menanya

C. Mengumpulkan informasi

D. Menalar

5. Ketika seorang guru ingin mengajarkan siswa tentang tertib berlalu lintas yang

sesuai dengan undang-undang lalu lintas, maka langkah pendekatan saintific

yang dilakukan terlebih dahulu adalah ....

A. Mengumpukan informasi kemudian melakukan observasi

B. Melakukan observasi kemudian mengumpulkan informasi

C. Bertanya kemudian melakukan observasi

D. Bertanya kemudian mengkomunikasikan.

Page 211: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

199

F. Rangkuman

1. Permasalahan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn bisa

terjadi pada langkah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasi dan mengkomunikasikan

2. Permasalahan penerapan mengamati perhatian peserta didik terbatas pada

waktu mengamati suatu Objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu

penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on

task) yang digunakan untuk mengamati.

3. Permasalahan penerapan menanya kekurangmampuan jenis, kualitas, dan

jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual,

prosedural, dan hipotetik).

4. Permasalahan penerapan mengumpulkan informasi terbatasnya jumlah dan

kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas

informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data.

5. Permasalahan penerapan menalar/mengasosiasi peserta didik belum mampu

mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai

keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan

kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori

6. Permasalahan penerapan mengkomunikasikan peserta didik belum mampu

menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun

laporan tertulis; dan menyajikan laporan

G. Umpan Balik dan tindak lanjut.

Setelah Anda mempelajari Modul Permasalahan penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran dan mengerjakan Latihan Kerja, Cocokan jawaban Anda

dengan kunci jawaban terlampir dalam test formatif. Apabila Anda belum

mencapai 80%, dipersilakan mempelajari kembali,. Sebaiknya apabila sudah

mencapai 80% ke atas silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran

berikutnya permasalahan penerapan model pembelajaran (nilai tanggung jawab,

komitmen moral)

Page 212: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 11

200

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 11

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 213: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

201

Kegiatan Pembelajaran 12 Permasalahan Penerapan Model Pembelajaran PPKn

A. Tujuan

Tujuan penyusunan Modul ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta

diklat PKB bagi guru Mata Pelajaran PPKn SMP terhadap lingkup modul

Permasalahan penerapan model pembelajaran PPKn SMP” , diharapkan peserta

diklat :

1. Dengan curah pendapat dan diskusi mampu menyusun permasalahan

Penerapan Model PJBL dalam Pembelajaran PPKn SMP dengan benar

2. Dengan curah pendapat dan diskusi mampu menyusun permasalahan

Penerapan Model PBL dalam Pembelajaran PPKn dengan benar

3. Dengan curah pendapat dan diskusi mampu menyusun permasalahan

Penerapan model DL dalam Pembelajaran PPKn SMP dengan benar

4. Dengan curah pendapat dan diskusi mampu menyusun permasalahan

penerapan model-model pembelajaran PPKn SMP lainnya dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi.

1. Menyusun Permasalahan Penerapan Model PJBL dalam Pembelajaran PPKn

SMP

2. Menyusun Permasalahan Penerapan Model PBL dalam Pembelajaran PPKn

3. Menyusun Permasalahan Penerapan model DLdalam Pembelajaran PPKn

SMP

4. Permasalahan penerapan alternatif model-model pembelajaran PPKn SMP

Page 214: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 12

202

C. Uraian Materi

Pelaksanaan Pembelajaran menekankan Pendekatan pembelajaran :

• Meningkatkan rasa keingintahuan (foster a sense of wonder) terkait hal-hal

baik yang bersifat empirik maupun konseptual;

• Meningkatkan keterampilan mengamati (encourage observation) dalam

konteks yang lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat mata tetapi juga yang

syarat makna;

• Melakukan analisis (push for analysis) untuk mendapatkan keyakinan nilai dan

moral yang berujung pada pemilikan karakter tertentu; dan

• Berkomunikasi (require communication), baik yang bersifat intrapersonal

(berkomunikasi dalam dirinya)/kontemplasi maupun interpersonal mengenai hal

yang terpikirkan maupun yang bersifat metakognitif.

Penekanan Pembelajaran diatas selain sebagai target kompetensi juga

merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan

berbagai model yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PPKn, berbagai

model pembelajaran dengan lingkungan belajar di kelas, di luar kelas, dan/atau

dalam masyarakat serta jaringan (virtual).

Menjadi tuntutan kurikulum pada guru mempunyai kemampuan merancang

pembelajaran dari KI dan KD ke dalam bahan ajar, pendekatan, strategi, metode,

dan model pembelajaran secara lebih inovatif, kreatif, efektif, efisien dan sesuai

dengan kebutuhan, kapasitas, karakteristik dan sosial budaya daerah,

sekolah/satuan pendidikan dan siswa.

Pengertian model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar

dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran

1. Permasalahan Penerapan Model PJBL Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda

pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik

melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk

Page 215: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

203

menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek

merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal

dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam berAktivitas secara nyata. Model Pembelajaran dalam

Mata Pelajaran PPKn yang sesui dengan pembelajaran Berbasis Proyek (Project

Based Learning; PjBL) antara lain Penciptaan suasana Lingkungan, Partisipasi

dalam asosiasi, Membangun koalisi, Mengelola konflik, Pengabdian kepada

Masyarakat, Menghadiri pertemuan/dengar pendapat, Mewawancarai

narasumber, Melaksanakan pemilihan, Melakukan loby/pendekatan, Mengajukan

usul/petisi, Menuliskan gagasan, Berbicara di depan publik, Debat Pro-kontra,

Partisipasi kewarganegaran, Projek belajar kewarganegaraan, Bermain/Simulasi,

Kajian karakter ketokohan, Kajian kearifan lokal, Berlatih demonstrasi damai,

Kunjungan lapangan, Menulis biografi tokoh.

Project Based Learning;

Langkah-langkah atau sintaks nya adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah awal agar peserta

didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena

yang ada.

b. Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan proyek bisa melalui

percobaan.

c. Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek.

d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek; mengevaluasi proyek yang

sedang dikerjakan.

e. Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan berbagai data lain.

f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan

perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata

pelajaran lain.

Permasalahan pada Model PJBL;

a. Guru dan peserta didik yang belum terbiasa dalam penugasan menggunakan

langkah –langkah Model PJBL,

b. Guru belum sepenuhnya eksplore dalam pembelajaran sehingga

TerampilanKeterampilan berfikirnya peserta didik semakin mendalam.

Page 216: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 12

204

c. Pelaksanaan Proyek Belajar Kewarganegaraan yang menuntut aktivitas yang

kompleks, waktu yang panjang, dan kompetensi yang lebih luas.

2. Permasalahan Penerapan Model PBL Problem Based Learning (PBL) Dalam pembelajarannya, dirancang masalah-masalah yang menuntut peserta

didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam

memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki

kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan

pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi

tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari

Langkah-langkah atau sintaks PBL nya adalah sebagai berikut:

a. Orientasi pada masalah; mengamati masalah yang menjadi objek

pembelajaran.

b. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran; menyampaikan berbagai

pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah kajian.

c. Penyelidikan mandiri dan kelompok; melakukan percobaan (mencoba) untuk

memperoleh data dalam rangka menyelesaikan masalah yang dikaji.

d. Pengembangan dan Penyajian hasil; mengasosiasi data yang ditemukan

dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.

e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah;

Permasalahan penggunaan PBL :

a. Guru belum jeli dalam mengambil permasalahan-permasalahan yang up todate

disesuaikan dengan Kompetensi dasar yang dibahas

b. Peserta didik belum trampil dalam membuat pertanyaan yang sesuai indikator

pencapaian kompetensi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan

yang dihadapi

c. Terbatasnya waktu dalam melakukan penyelidikan / pengambilan data

d. Peserta didik kesulitan belum terbiasa dalam mengasosiasi/ mengambil

kesimpulan dari data, menganalisis dan mengevaluasi

Page 217: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

205

3. Permasalahan Penerapan model DL Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip

yang sebelumnya tidak diketahui. Pada Discovery masalah yang diperhadapkan

kepada peserta didiksemacam masalah yang direkayasa oleh guru. Model

Pembelajaran dalam mata Pelajaran PPKn yang sesuai dengan pembelajaran

berbasis Discovery antara lain Pembiasaan, Keteladanan, Bekerja dalam

kelompok, Mendengarkan penuh perhatian, Bertanya mendalam/Dialektis,

Memanfaatkan TIK, Berdiskusi peristiwa publik, Pelacakan isu dalam Media

Massa, Meneliti isu Publik, Menulis gagasan, Mengklarifikasi nilai, Pembelajaran

berbasis budaya, Kajian dokumen historis, Latihan bermusyawarah,

Penyajian/Presentasi Gagasan, Berlatih empati/toleransi, Kajian konstitusional,

Dialog mendalam dan berfikir kritis, Refleksi nilai-nilai luhur, Kajian komparasi

gagasan

Langkah-langkah atau sintaks DL nya adalah sebagai berikut:

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) peserta didik dihadapkan pada

sesuatu yang menimbulkan kebingungannya sebagai suatu rangsangan

b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

c. guru memberi kesempatan kepada peserta didikuntuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan

pelajaran,

d. Pengumpulan data peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan

(collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati

objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri

e. Mengolah data : kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh

para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu

ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan

sebagainya, semuanya diolah

f. Pembuktian: Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan

temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing

g. Generalisasi : proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan

prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,

dengan memperhatikan hasil verifikasi

Page 218: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 12

206

Permasalahan penerapan DL

a. Kurang menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan

ditemukan oleh peserta didik karena telah dipilih di skenario terlebih dahulu

oleh guru.

b. Kurang mendapat perhatian pada mengembangkan aspek keterampilan

dan emosi/ sikap secara keseluruhan.

c. Perlu pembiasaan pada peserta didik untuk membuat hipotesis dan

pembuktiaanya

4. Permasalahan penerapan model-model Pada tiap langkah kegiatan pembelajaran dapat diterapkan model pembelajaran

yang lebih spesifik, misalnya:

a. untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model menyimak dengan

penuh perhatian;

b. untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya

dialektis/mendalam;

c. untuk mengeksplorasi antara lain dapat menggunakan model kajian

dokumen historis;

d. untuk menalar antara lain dapat menggunakan model diskusi peristiwa

publik;

e. untuk mengkomunikasikan antara lain dapat menggunakan model

presentasi gagasan di depan publik (public hearing).

Permasalahan penerapan Model Pembelajaran

a. Guru yang telah lama mengajar mengalami kesulitan dalam mempelajari

maupun dalam menerapkan model pembelajaran baru

b. Terbatasnya fasilitas pembelajaran yang tersedia

c. Terbatasnya waktu dan banyaknya materi yang harus dikuasai

d. Jumlah peserta didik perkelas yang terlalu banyak.

e. Model tersebut belum diterapkan dengan baik sesuai dengan lingkungan

pembelajaran yang dituntut dalam model.

Page 219: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

207

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran Permasalahan Penerapan Model-model

Pembelajaran dalam mata pelajaran PPKn , peserta yang mengikuti moda tatap

muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada No 1. Sedangkan bagi

peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada

No 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Model-model Pembelajaran dalam mata pelajaran PPKn maka Anda

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Permasalahan Penerapan

Model-model Pembelajaran dalam mata pelajaran PPKn

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator ketercapaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara mandiri individual atau kerja sama

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat tanggung jawab membaca cerdas dan kerja

keras memahami terhadap materi modul

e. Mempersilahkan peserta diklat mengerjakan secara mandiri, tanggung

Jawab mengerjakan LK. 12.1 Permasalahan Penerapan Model-model

Pembelajaran dalam RPP dan Pelaksanaannya

No Model Pembelajaran Permasalahan

Penerapan dalam RPP

Solusi yang bisa diterapkan

1 PJBL

1. 2 3

1. 2 3

2 PBL

1. 2 3

1. 2 3

3 DL

1. 2

1. 2

Page 220: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 12

208

3 3 4

Model ................ 1. 2 3

1. 2 3

No Model Pembelajaran

Permasalahan Penerapan

Pelaksanaan pembelajaran

Solusi yang bisa diterapkan

1 PJBL 1. 2 3

1. 2 3

2 PBL 1. 2 3

1. 2 3

3 DL 1. 2 3

1. 2 3

4 Model .............. 1. 2 3

1. 2 3

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Permasalahan

Penerapan Model-model Pembelajaran , maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut:

1) Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul Permasalahan Penerapan

Model-model Pembelajaran

2) Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

3) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator ketercapaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara mandiri individual

atau kerja sama kelompok.

4) Mempersilahkan peserta diklat tanggung jawab membaca cerdas dan kerja

keras memahami terhadap materi modul

Page 221: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

209

5) Mempersilahkan peserta diklat mengerjakan secara mandiri, tanggung

Jawab mengerjakan LK. 12.1 Permasalahan Penerapan Model-model

Pembelajaran dalam RPP dan Pelaksanaannya

No Model Pembelajaran Permasalahan

Penerapan dalam RPP

Solusi yang bisa diterapkan

1 PJBL

1. 2 3

1. 2 3

2 PBL

1. 2 3

1. 2 3

3 DL

1. 2 3

1. 2 3

4 Model ................

1. 2 3

1. 2 3

No Model Pembelajaran

Permasalahan Penerapan

Pelaksanaan pembelajaran

Solusi yang bisa diterapkan

1 PJBL 1. 2 3

1. 2 3

2 PBL 1. 2 3

1. 2 3

3 DL 1. 2 3

1. 2 3

4 Model .............. 1. 2 3

1. 2 3

6) Bandingkan hasil pekerjaan anda dengan teman, perbaiki hasil pekerjaan

Anda dan terapkan pada kegiatan pembelajaran saat ON

Page 222: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 12

210

b. Kegiatan on Petunjuk Kerja:

1) Rencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

Pembelajaran PJBL, PBL, DL dan Model Lain,

2) Mintalah teman untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran anda dengan

tabel dibawah ini

Petunjuk Pengamatan:

1) Amati pembelajaran dari awal sampai akhir, cermatilah pelaksanaan

pembelajaran, apakah sudah memuat tahapan model Pembelajaran seperti

yang dimuat di RPP yang telah dibuat

2) Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai

dengan apa yang terjadi.

3) Isilah catatan seperlunya terkait keterlaksanaan butir-butir

yang diamati sebagai perbaikan pada kegiatan pembelajaran yang

akan datang

LK. 12. 2 LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN :..........................................................

1. Identitas Hari, tanggal : Nama yg diamati : Kelas/ Jam ke : Pokok Bahasan : Pengamat :

2. Lembar Observasi

No Pengamatan Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran pada Model

Keterlaksanaan Catatan Ya Tidak

1 Penerapan Project-based Learning

1. Penentuan projek

2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek

3.Penyusunan jadwal pelaksanaan projek

4.Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru

Page 223: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

211

No Pengamatan Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran pada Model

Keterlaksanaan Catatan Ya Tidak

5.Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek

6.Evaluasi proses dan hasil projek

2 Problem-based Learning

1.Orientasi terhadap masalah

2. Organisasi belajar

3. Penyelidikan individual maupun kelompok

4.Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah

5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah

3 Discovery Learning

1. Persiapan.

2 Stimulasi/pemberian rangsangan.

3 Identifikasi masalah.

4 Mengumpulkan data.

5 Pengolahan data.

6 Pembuktian.

7 Menarik kesimpulan.

4 Inquiry Learning

1 Orientasi

2 Merumuskan masalah

3 Merumuskan hipotesis

4 Mengumpulkan data

5 Menguji hipotesis

6 Merumuskan kesimpulan

Page 224: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 12

212

Berilah skor tahapan dari masing-masing Model Pembelajaran !

Perhatikan pada tahapan –tahapan masing-masing Model Pembelajaran, pada

Tahapan mana yang perlu ditingkatkan, dan bagaimana cara meningkatkannya?

c. Kegiatan In 2

a. Yang diamati menyampaikan hal-hal yang ingin disempurnakan secara jujur

dan terbuka

b. Pengamat menyampaikan hasil pengamatan, terutama pada tahapan

tahapan mana yang belum maksimal secara tanggung jawab

c. Sharing, kerjasama dan musyawarah antara yang diamati dengan

pengamat agar memperoleh solusi atas belum maksimalnya tahapan-

tahapan dalam model pembelajaran

d. Keputusan bersama penentuan tindak lanjut perbaikan pada pelaksanaan

pembelajaran pada tahapan-tahapan model pembelajaran yang dipilih

E. Latihan/ Kasus/Tugas

1. Kerjakan tugas dibawah ini dengan jujur dan tanggung Jawab a. Apa pengertian model pembelajaran ?

b. Kendala apa yang dihadapi dalam menerapan model pembelajaran PJBL,

PBL, DL ?

c. Bagaimana menerapkan langkah model PjBL, PBL, DL, ke dalam

Pelaksanaan Pembelajaran yang sesungguhnya?

2. Test Formatif Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dan benar

1. Ketika guru ingin melakukan pembelajaran dengan menentukan masalah yang

menarik untuk dipecahkan, maka model pembelajaran yang tepat, adalah ....

A. PBL (Problem Based Learning)

B. PJBL (Projek Based Learning)

Skor PJBL/ INQUIRY = Jumlah YA/ 6 x 100% ,

SKOR PBL = Jumlah YA/ 5 x 100% ,

SKOR DL = Jumlah YA/ 7 x 100

Page 225: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

213

C. DL (Discovery Learning)

D. Inquiry learning

2. Tujuan pembelajaran yang menginginkan peserta didik menjadi seorang

problem solver yang akan menguasai materi, menerapkan serta menemukan

hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya, maka pengembangan model

pembelajaran yang tepat adalah....

A. Inquiry learning

B. DL (Discovery Learning)

C.PBL (Problem Based Learning)

D. PJBL (Projek Based Learning)

3. Pada pembelajaran menggunakan Discovery Learning tentang Daerah tempat

tinggalku bagian dari NKRI disampaikan pada tahapan awal pembelajaran

gambar-gambar tentang potensi wisata, ekonomi, budaya daerah , Tahapan ini

pada Discovery learning disebut....

A. Membuktikan

B. Mencari data

C. Stimulus

D. Menggeneralisasi

4. Kontekstual learning tentang pelanggaran lalu lintas dapat dilaksanakan

dengan pendekatan scientifik melalui ketrampilan....

A. INKUIRY

B. DISCOVERY LEARNING

C. PROBLEM BASED LEARNING

D. PROJEK BASED LEARNING

5. Guru membimbing peserta didik merumuskan hipotesis dengan cara

mengajukan berbagai pertanyaan untuk memancing jawaban sementara

peserta didik dari suatu permasalahan yang dikaji merupakan tahapan

pembelajaran menggunakan ....

A. DISCOVERY LEARNING

B. INKUIRY

C. PROBLEM BASED LEARNING

D. PROJEK BASED LEARNING

Page 226: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 12

214

F. Rangkuman

Pengertian model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar

dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran.

Ada banyak model pembelajaran dan beberapa yang disarankan di dalam

kurikulum 2013 diantaranya adalah: sbb :

1. Project Based Learning

2. Problem Based Leraning

3. Discovery Based Learning

4. inquiry Based Learning/ Model Pembelajaran yang lain

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Anda mempelajari Modul permasalahan penerapan model pembelajaran

dan mengerjakan Latihan Kerja, Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban

terlampir dengan test formatif yang sudah dikerjakan . (nilai tanggung jawab,

komitmen moral)Apabila Jika Anda belum mencapai 80%, dipersilakan

mempelajari kembali,. Sebaiknya apabila sudah mencapai 80% ke atas silakan

mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya Permasalahan

Penilaian hasil Belajar .

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 12

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 227: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

215

Kegiatan Pembelajaran 13 Permasalahan Penerapan Penilaian Hasil Belajar PPKn

A. Tujuan

Tujuan penyusunan Modul ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta

diklat PKB bagi Guru Mata Pelajaran PPKn SMP terhadap Permasalahan

Penerapan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP, agar mampu menyelesaikan :

1. Dengan membaca modul, sumber/referensi lain dan curah pendapat serta

diskusi peserta diklat mampu menganalisis permasalahan penerapan penilaian

sikap dalam mata pelajaran PPKn SMP

2. Dengan membaca modul, sumber/referensi lain dan curah pendapat serta

diskusi peserta diklat mampu menganalisis permasalahan penerapan penilaian

pengetahuan dalam mata pelajaran PPKn SMP

3. Dengan membaca modul, sumber/referensi lain dan curah pendapat serta

diskusi peserta diklat mampu menganalisis permasalahan penerapan penilaian

keterampilan dalam mata pelajaran PPKn SMP

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaiaian kompetensi dari modul ini untuk memberikan pemahaman

kepada peserta diklat PKB bagi Guru Mata Pelajaran PPKn SMP terhadap

Permasalahan Penerapan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP, adalah agar dapat

1. Mengidentifikasi permasalahan penerapan penilaian sikap dalam mata

pelajaran PPKn SMP

2. Mengidentifikasi permasalahan penerapan penilaian pengetahuan dalam mata

pelajaran PPKn SMP

3. Mengidentifikasi permasalahan penerapan penilaian keterampilan dalam mata

pelajaran PPKn SMP

Page 228: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 13

216

C. Uraian Materi

1. Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik Penilaian

sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan

keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian

dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan

sikap peserta didik secara individual , Penilaian aspek sikap dilakukan

melalui observasi /pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, dan

pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;

Permasalahan Penilaian Sikap :

a. Belum dapat merancang, melaksanakan, dan mengolah hasil penilaian

sikap dengan baik.

b. Kesulitan yang utama adalah dalam merumuskan indikator, menyusun

butir-butir instrumen dan melaksanakan penilaian sikap dengan berbagai

macam teknik

2. Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui

penguasaan peserta didik yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual,

maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru

memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang

akan dinilai

Sedangkan penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis,tes

lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai .

Permasalahan Penilaian Pengetahuan

a. Kesulitan guru membuat indikator dan soal tingkat tinggi

b. Kemauan kurang kuat dalam membuat prosedur pembuatan soal,

c. Kemampuan IT yang belum maksimal menjadikan kurang maksimalnya

guru dalam mengolah nilai menjadi nilai rapot

3. Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk

mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan

untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai macam konteks sesuai

dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan dapat

dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian kinerja, penilaian

Page 229: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

217

proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang

digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4. banyak di antara

guru yang kurang percaya diri dalam melaksanakan penilaian keterampilan.

4. Permasalahan Penilaian Keterampilan

a. Kurang kemampuan guru dalam menerapkan Penilaian Keterampilan

khususnya penilaian proyek

b. Belum terampil guru dalam membuat rubrik penilaian Keterampilan

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Moda Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

Penerapan Penilaian hasil Belajar”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Permasalahan Penerapan

Penilaian hasil Belajar”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul { nilai mandiri, tanggung jawab)

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan); (Nilai gotong royong, tanggung jawab dan kerja keras)

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihan/kasus/tugas LK

13.1 sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.(nilai tanggung

jawab, kerja keras)

Page 230: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 13

218

g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.(nilai komitmen,

tanggung jawab, etos kerja, mandiri)

h. Penyampaian hasil diskusi; (nilai PPK keberanian, etos kerja, percaya diri)

i. Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan

kerja kelompok

j. Fasilitator bersama peserta didikat menyimpulkan hasil pembelajaran (nilai

PPKn kerjasama, solideritas, keberanian mengemukakan pendapat)

k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

l. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

m. Merencanakan kegiatan tindak lanjut (Nilai tanggung jawab, komitmen

moral)

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas IN 1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

Penerapan Penilaian hasil belajar mata pelajaran PPKn SMP”, maka Anda

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

1) Memberikan motivasi peserta diklat; Menginformasikan judul modul,

lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada

modul ini;

2) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual; pada LK 13.1

Permasalahan Penerapan Penilaian hasil belajar

3) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual); serta membaca cerdas

dan kerja keras memahami terhadap materi modul. (nilai tanggung jawab,

belajar sepanjang hayat)

b. Aktivitas ON

Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK/ latihan Kerja) secara individu LK.

13.2 Pengembangan Soal Penilaian Pengetahuan dan LK 13. 3 Rubrik

Penilaian proyek sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.

Dengan harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat,

Page 231: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

219

bekerja keras dalam mengerjakan LK yang ada.(nilai kemandirian, tanggung

jawab, etos kerja, keberanian)

c. Aktivitas In -2

Peserta diklat mempresentasikan hasil LK 13.1 dan 13. 2 yang

dikerjakan dan pertanyaan, saran dan komentar.(nilai keberanian,

tanggung jawab, prestasi diri, disiplin mengerjakan LK)

Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain (nilai

keberanian, menghargai pendapat, percaya diri)

Fasilitator bersama peserta diklat menyimpulkan hasil pembelajaran.

(nilai kerjasama, tanggung jawab)

Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan kegiatan tindak lanjut (nilai tanggung jawab, disiplin)

E. Latihan / Kasus / Tugas.

I. Kerjakan Tugas Individual secara mandiri dan tanggung Jawab LK. 13.1 Permasalahan Penerapan Penilaian hasil Belajar ( Tatap Muka

dan IN1)

No Penilaian Permasalahan dalam Penerapan nya

1 Sikap

1. 2. 3.

2 Pengetahuan

1. 2. 3.

3 Keterampilan

1. 2. 3.

Page 232: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 13

220

LK. 13.2 Penyusunan Soal PPKn sesuai Kisi-Kisi penyususan soal USBN

Petunjuk Kerja :

1. Buatlah Soal sesuai kisi-kisi di bawah ini

2. Soal dikerjakan Pada Kartu Soal

: SMP TP : 2016/2017: PPKn WAKTU :: 120 menit: Kurikulum 2013 JML SOAL : 40+5

BENTUK SOAL : PG + Uraian

NO KOMPETENSI DASAR KELAS/SMT INDIKATOR SOALLEVEL

KOMPETENSIBENTUK

SOALNO

SOAL3.1. Menganalisis proses perumusan dan

penetapan Pancasila sebagai dasar Negara

Perumusan Pancasila sbg Dasar Negara

VII/1 Menyajikan nama-nama tokoh,siswa dapat mengidentifikasi nama - nama tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI

Pemahaman dan Pengetahuan

PG 5

3,1 Memahami fungsi lembaga-lembaga negara dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Lembaga negara berdasarkan UUD NRI 1945

VIII/1 Mengidentifikasi lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945

Penerapan URAIAN 41

3,6 Memahami makna keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Semangat persatuan dan kesatuan VIII/1 Menunjukan ciri khas suatu daerah dilihat dari pakaian adatnya

Pemahaman dan Pengetahuan

PG 31

3.3 Memahami aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

Penerapan norma IX/1 Menentukan penggolongan hukum menurut sumbernya

Penerapan PG 22

3.5 Memahami masalah-masalah yang

Keberagaman dalam masyarakat IX/2 Menganalisis dampak positif sebuah konflik Penalaran PG 40

MATERI / BLUPRIN

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL ( USBN )

JenjangMata PelajaranKurikulum Acuan

Nama Penulis Soal

::: Penelaah :

Komptensi Dasar Bahan acuan : Soal No.

Deskripsi soal :

Materi

KARTU SOAL UJIAN SEKOLAHTAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mata Pelajaran Kurikulum Kurikulum 2013

Level Kognitif diisi : Pengatahuan/Pemahaman , Pemahaman , Penerapan

Level Kognitif :

Kunci Jawaban

Indikator

Nama Penulis Soal

Page 233: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

221

LK 13.3. Buatlah Rubrik Terkait Penilaian Keterampilan Proyek sesuai

dengan Kompetensi Dasar dan kelas

II. Test Formatif 1. Guru PPKn dapat memberikan penilaian sikap spiritual dan sosial melalui

pengamatan dalam bentuk....

A. Jurnal

B. Penilaian diri

C. Penilaian teman

D. Penilaian kinerja

2. Test tertulis, penugasan, test lesan, portofolio merupakan teknik penilaian

kompetensi...

A. Pengetahuan

B. Ketrampilan

C. Sikap Sosial

D. Sikap spritual

3. Mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya

melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu merupakan

penilaian kompetensi....

A. Ketrampilan Proyek

B.Ketrampilan Kinerja

C.Ketrampilan Portofolio

D.Ketrampilan Sikap

4. Jika nilai maksimal ketrampilan kinerja kelompok nilai 85, Ketrampilan

portofolio 87, Ketrampilan Proyek 90, berapakah nilai rapot dari Kompetensi

ketrampilannya...

A. 90

B. 87

C. 85

D. 86

Page 234: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 13

222

5. Berdasarkan Permendikbud no. 53 tahun 2015, penilaian sikap terdiri atas

penilaian utama dan penunjang, yang termasuk penunjang pada penilaian

sikap adalah ....

A. Penilaian diri dan antar teman

B. Jurnal dan observasi

C. Penilaian diri dan jurnal

D. Penilaian antar teman dan observasi

6. Pada panduan penilaian SMP tertulis bahwa pada akhir semester guru mata

pelajaran dan guru BK meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap

sosial setiap siswa dan menyerahkan ringkasan tersebut kepada ….

A. Walikelas

B. Guru PPKn

C. Guru Agama

D. BK

7. Penilaian untuk mengetahui penguasaan pengetahuan yang diberikan selama

proses pembelajaran atau pada akhir pembelajaran, sebaiknya menggunakan

teknik….

A. Penugasan

B. Tes lisan

C. Portofolio

D. Tes tertulis

8. Bentuk penilaian Benar-Salah, Menjodohkan, Pilihan Ganda,

Isian/Melengkapi, Uraian merupakan teknik penilaian ….

A.Tes tertulis

B.Penugasan

C.Tes lisan

D.Portofolio

9. Penilaian untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa keterampilan

proses dan/atau hasil (produk) adalah penilaian ….

A. Kinerja

B. Produk

C.Proyek

D. Portofolio

Page 235: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

223

10. Penilaian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan

pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu

tertentu merupakan penilaian .....

A. Proyek

B. Portofolio

C.Produk

D.Kinerja

F. Rangkuman

1. Permasalahan Penilaian sikap :Belum dapat merancang, melaksanakan, dan

mengolah hasil penilaian sikap dengan baik., Kesulitan yang utama adalah

dalam merumuskan indikator, menyusun butir-butir instrumen dan

melaksanakan penilaian sikap dengan berbagai macam teknik

2. Permasalahan penilaian Pengetahuan : Kesulitan guru membuat indikator dan

soal tingkat tinggi, Kemauan kurang kuat dalam membuat prosedur pembuatan

soal, harus melalui kisi kisi, Kemampuan IT yang belum maksimal menjadikan

kurang maksimalnya guru dalam mengolah nilai menjadi nilai rapot

3. Permasalahan penilaian Keterampilan : Kurang kemampuan guru dalam

menerapkan Penilaian ketrampilan Keterampilan khususnya penilaian proyek

portofolio, Belum terampillnya guru dalam membuat rubrik penilaian

ketrampilan Keterampilan

G. Umpan Balik dan tindak lanjut

Setelah Anda mempelajari Modul Permasalahan Penilaian hasil Belajar dan

mengerjakan Latihan Kerja, Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban test

formatif terlampir. (nilai tanggung jawab, komitmen moral)Apabila Anda belum

mencapai 80%, dipersilakan mempelajari kembali,. Sebaiknya apabila sudah

mencapai 80% ke atas silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran

berikutnya Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran

Page 236: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 13

224

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 13

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 237: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

225

Kegiatan Pembelajaran 14

Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran

A. Tujuan

1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menggali informasi

tentang Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan

PPKn

2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menggali informasi

tentang Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan inti PPKn

3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menggali informasi

Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Penutup PPKn

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menunjukan Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan PPKn

2. Peserta diklat mampu menunjukan Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan inti PPKn

3. Peserta diklat mampu Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan

Penutup PPKn

C. Uraian Materi Pembelajaran

Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Permen no 22 Tahun 2016

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi

kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran;

Page 238: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 14

226

b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai

manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan

memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional,

serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;

c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai; dan

e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan

sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik

peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau

tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan

(discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis

pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik

kompetensi dan jenjang pendidikan.

a. Sikap : Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang

dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran

berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik

untuk melakuan aktivitas tersebut.

b. Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik

aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan

kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk

memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat

disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian

(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik

menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun

kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis

Page 239: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

227

pemecahan masalah (project based learning).

c. Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,

menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik)

mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong

peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan.

Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran

yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian

(discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya

berbasis pemecahan masalah (project based learning).

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara

individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:

a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh

untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun

tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;

b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas individual maupun kelompok; dan

d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran :

1. Guru Tidak siap dengan perubahan Kurikulum

2. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan target

kurikulum

3. Pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan perencanaan pembelajaran

yang sudah direncanakan

4. Penguasaan Langkah- langkah Metode/ model Pembelajaran belum maksimal

dan belum mengaktifkan peserta didik.

Page 240: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 14

228

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Moda Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

Pelaksanaan Pembelajaran ”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Permasalahan

Pelaksanaan Pembelajaran”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul { nilai mandiri, tanggung jawab)

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan); (Nilai gotong royong, tanggung jawab dan kerja keras)

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihan/kasus/tugas LK

14.1, 14.2, dan 14.3 sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam

modul.(nilai tanggung jawab, kerja keras)

g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.(nilai komitmen,

tanggung jawab, etos kerja, mandiri)

h. Penyampaian hasil diskusi; (nilai PPK keberanian, etos kerja, percaya diri)

i. Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi

dan kerja kelompok

j. Fasilitator bersama peserta didikat menyimpulkan hasil pembelajaran

(nilai PPKn kerjasama, solideritas, keberanian mengemukakan pendapat)

Page 241: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

229

k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

l. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

m. Merencanakan kegiatan tindak lanjut (Nilai tanggung jawab, komitmen

moral)

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In-1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

Penerapan Penilaian hasil belajar mata pelajaran PPKn SMP”, maka Anda

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

1. Memberikan motivasi peserta diklat; Menginformasikan judul modul,

lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada

modul ini;

2. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual; pada LK

14.1 Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran

3. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual); serta membaca

cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul. (nilai

tanggung jawab, belajar sepanjang hayat)

b. Aktivitas ON

Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK/ latihan Kerja) secara kelompok

LK. 14.2 Observasi Pelaksanaan Pembelajaran dan LK 14. 3 Tindak lanjut /

perbaikan pelaksanaan Pembelajaran sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan

pendapat, bekerja keras dalam mengerjakan LK yang ada.(nilai kemandirian,

tanggung jawab, etos kerja, keberanian)

c. Aktivitas In -2

Peserta diklat mempresentasikan hasil observasi pelaksanaan

Pembelajaran pada LK 14.2 dan 14. 3 Tindak lanjut perbaikan pelaksanaan

pembelajaran yang dikerjakan oleh anggota kelompok.(nilai keberanian,

tanggung jawab, prestasi diri, disiplin )

Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

Page 242: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 14

230

dan menghargai pendapat peserta lain (nilai keberanian, menghargai

pendapat, percaya diri)

Fasilitator bersama peserta diklat menyimpulkan hasil pembelajaran. (nilai

kerjasama, tanggung jawab)

Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan kegiatan tindak lanjut (nilai tanggung jawab, disiplin)

E. Latihan / Kasus / Tugas

I. Tugas

LK. 14. 1 Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran

No Tahapan

Pelaksanaan Pembelajaran

Permasalahan

1 Pendahuluan

1.

2.

3.

2 Inti

1.

2.

3

3 Penutup

1.

2.

3

Page 243: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

231

LK. 14.2 Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Identitas Hari, tanggal : Nama yg diamati : Kelas/ Jam ke : Pokok Bahasan : Pengamat :

B. Petunjuk Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai

dengan apa yang terjadi. Isilah catatan seperlunya terkait keterlaksanaan butir-butir yang diamati. Pada Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran*), HANYA isi pada

butir-butir pendekatan/model pembelajaran yang diterapkan.

C. Lembar Observasi

No Butir-butir Pengamatan Keterlaksanaan Catatan Ya Tidak

A Kegiatan Pendahuluan

Mengondisikan suasana

pembelajaran yang menyenangkan.

Mendiskusikan kompetensi yang

sudah dipelajari dan dikembangkan

sebelumnya berkaitan dengan

kompetensi yang akan dipelajari dan

dikembangkan.

Menyampaikan kompetensi yang

akan dicapai dan manfaatnya dalam

kehidupan sehari-hari.

Menyampaikan garis besar cakupan

materi dan kegiatan yang akan

dilakukan.

Page 244: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 14

232

No Butir-butir Pengamatan Keterlaksanaan Catatan Ya Tidak

Menyampaikan lingkup dan teknik

penilaian yang akan digunakan.

B Kegiatan Inti

1 Pengelolaan Pembelajaran

Guru membantu peserta didik

membentuk kelompok.

Guru membimbing peserta didik

dalam kerja kelompok.

Guru menguasai materi pelajaran.

Melaksanakan pembelajaran yang

menumbuhkan partisipasi aktif

peserta didik.

Guru memulai dan mengakhiri proses

pembelajaran tepat waktu.

Guru membantu peserta didik

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas yang akan

dilakukan.

Guru menggunakan bahasa yang baik

dan benar.

Guru mendorong peserta didik untuk

memanfaatkan sumber belajar yang

ada di sekolah maupun di luar

sekolah.

Guru memanfaatkan teknologi dan

Informasi.

2 Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran*)

Pendekatan Saintifik

Page 245: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

233

No Butir-butir Pengamatan Keterlaksanaan Catatan Ya Tidak

Memfasilitasi peserta didik untuk

mengamati.

Memancing/memfasilitasi peserta

didik untuk merumuskan pertanyaan.

Menfasilitasi peserta didik dalam

mengumpulkan informasi/mencoba.

Memfasilitasi peserta didik dalam

mengolah/menganalisis informasi

untuk membuat kesimpulan.

Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan

bagi peserta didik untuk

mengkomunikasikan pengetahuan

dan ketrampilan yang diperolehnya.

Menfasilitasi peserta didik untuk

melakukan kegiatan mencipta.

Discovery Learning

1.Persiapan.

2 .Stimulasi/pemberian rangsangan.

3. Identifikasi masalah.

4. Mengumpulkan data.

5 .Pengolahan data.

6 Pembuktian.

7 Menarik kesimpulan.

Problem-based Learning

1 Orientasi terhadap masalah

2 Organisasi belajar

Page 246: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 14

234

No Butir-butir Pengamatan Keterlaksanaan Catatan Ya Tidak

3 Penyelidikan individual maupun

kelompok

4.Melaksanakan tahap 4

Pengembangan dan penyajian hasil

penyelesaian masalah

5.Melaksanakan tahap 5 Analisis dan

evaluasi proses penyelesaian

masalah

Project-based Learning

1.Melaksanakan tahap 1 Penentuan

projek

2.Melaksanakan tahap 2

Perancangan langkah-langkah

penyelesaian projek

3.Melaksanakan tahap 3 Penyusunan

jadwal pelaksanaan projek

4.Melaksanakan tahap 4

Penyelesaian projek dengan fasilitasi

dan monitoring guru

5.Melaksanakan tahap 5 Penyusunan

laporan dan presentasi/publikasi hasil

projek

6.Melaksanakan tahap 6 Evaluasi

proses dan hasil projek

Inquiry Learning

1 . Orientasi

2 Merumuskan masalah

3 Merumuskan hipotesis

4 Mengumpulkan data

Page 247: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

235

No Butir-butir Pengamatan Keterlaksanaan Catatan Ya Tidak

5 Menguji hipotesis

6 Merumuskan kesimpulan

3 Pelaksanaan Penilaian

1.Melaksanakan Penilaian/

Pencatatan Perkembangan Sikap

2.Melaksanakan Penilaian

Pengetahuan

3.Melaksanakan Penilaian

Ketrampilan

C Kegiatan Penutup

1 Menfasilitasi dan membimbing

peserta didik untuk membuat

rangkuman/simpulan kegiatan

pembelajaran.

2 Melakukan penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram.

3 Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

4 Merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan

tugas baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik.

5 Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Page 248: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 14

236

Hasil Pengamatan Yang perlu ditingkatkan adalah yang tidak berarti belum tersaksana dengan maksimal ......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

LK. 14.3 Tindak Lanjut Perbaikan untuk memaksimalkan Pelaksanaan

Pembelajaran

No Kegiatan Yang belum maksimal

Perbaikan Pembelajaran Kedepan

1 Pendahuluan

1. 2. 3

1. 2. 3

2 Inti

1. 2. 3

1. 2. 3

3 Penutup

1. 2. 3

1. 2. 3

II. Test Formatif 1. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dan benarMenjelaskan tujuan

pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai merupakan kegiatan

pembelajaran yang harus dilakukan dalam kegiatan ....

A. Pendahuluan

B. Inti

C. Penutup

D. Evaluasi

Page 249: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

237

2. Konsep yang menyodorkan berbagai situasi yang membingungkan kepada

siswa danmendorong mereka untuk menyelidiki, mencari jawabannya adalah

konsep dari strategi ...

A. Cooperatif learning

B. Inquiry learning

C. Projek base learning

D. Problem base learning

3. Pada kegiatan Inti tahapan mencari informasi/ data dengan menggunakan IT

sebaiknya guru...

A. Memperbolehkan siswa membuka HP

B. Mengijinkan siswa membawa Tab

C. Mengarahkan siswa dengan memberi tahu alamat data yang di cari

D. Menyilahkan siswa presentasi menggunakan LCD

4. Peserta didik menyusun laporan hasil diskusi dalaml bentuk gagasan, model,

bagan atau power point slides. Hal ini merupakan penerapan model

pembelajaran berbasis masalah pada langkah ...

A. Pengembangan dan penyajian hasil

B. Penyelesaian masalah analisis dan evaluasi

C. Proses penyelesaian masalah organisasi belajar

D. Peyelidikan individidual dan kelompok

5. Ketika Guru menginginkan mendapatkan masukan proses pembelajaran, saat

kegiatan penutup sebaiknya dilakukan...

A. Tindak Lanjut

B. Meresume Materi

C. Memberi Evaluasi

D. Refleksi

Page 250: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 14

238

F. Rangkuman

Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran :

1. Perencanakan dan Pelaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan target

yang diinginkan kurikulum

2. Pelaksanaan pembelajaran Pendahuluan, inti dan penutup belum sesuai

dengan perencanaan pembelajaran.

3. Pada kegiatan inti : Langkah- langkah Metode/ model Pembelajaran kurang

kreatif dan belum mengaktifkan peserta didik.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Anda mempelajari Modul dan mengerjakan Latihan Kerja, Pelaksanaan

Pembelajaran, Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban test formatif

terlampir. Apabila Anda belum mencapai 80%, dipersilakan mempelajari kembali,.

(nilai tanggung jawab, komitmen moral). Sebaiknya apabila sudah mencapai 80%

ke atas silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya :

Permasalahan relevansi penggunaan media pembelajaran ppkn smp

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 14.

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 251: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

239

Kegiatan Pembelajaran 15 Permasalahan Relevansi Penggunaan Media Pembelajaran PPKn SMP

A. Tujuan

Modul ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta

diklat PKB bagi guru Mata Pelajaran PPKn SMP Terintegrasi Pendidikan Karakter

tentang Permasalahan relevansi penggunaan media pembelajaran PPKn SMP,

sehingga mampu

1. Dengan membaca modul, sumber lain, brainstorming dan diskusi peserta diklat

mampu mengidentifikasi permasalahan prinsip-prinsip Penggunaan Media

Pembelaharan PPKn SMP dengan benar

2. Dengan membaca modul, sumber lain, brainstorming dan diskusi peserta diklat

mampu mengidentifikas permasalahn relevansi penggunaan media

pembelajaran PPKn SMP dengan benar

3. Dengan membaca modul, sumber lain, brainstorming dan diskusi peserta diklat

mampu menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan relevansi

penggunaan media pembelajaran PPKn SMP dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai dalam mempelajari modul ini

bagi peserta diklat PKB bagi guru Mata Pelajaran PPKn SMP tentang

Permasalahan relevansi penggunaan media pembelajaran PPKn SMP , sehingga

mampu :

1. Menjelaskan prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran PPKn SMP

2. Mengidentifikasi permasalahan relevansi penggunaan media pembelajaran

PPKn SMP

3. Mencari solusi untuk mengatasi permasalahan relevansi penggunaan media

pembelajaran PPKn SMP

Page 252: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 15

240

C. Uraian Materi

Bacalah uraian materi dibawah ini dengan teliti dan marilah menjadi pembelajar

sepanjang hayat

1. Prinsip Penggunaan media pembelajaran PPKn SMP Media merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan kegiatan proses belajar

mengajar, namun dalam penggunaannya perlu dipilih secara bijak, mengingat

beraneka ragamnya masing – masing media memiliki karakteristik sendiri. Dalam

penggunaan media pembelajaran PPKn SMP perlu dipahami kriteria relevansi dan

fungsional sebagai dasar menetapkan penggunaan media pembelajaran PPKn

sebagai berikut:

a. Tidak ada media yang cocok untuk semua tujuan pembelajaran

b. Media dapat dipergunakan konsisten untuk mengejat tujuan pembelajaran

c. Media dikuasai pemakaiannya oleh yang bersangkutan

d. Media cocok dengan kecakapan dan gaya belajar peserta didik

e. Baik dan buruknya bukan karena konkrit dan abstraknya

f. Media dipilih hendaknya atas pertimbangan yang obyektif

g. Kedaan psikis pada waktu media itu dipakai ikut sebagai pertimbangan

Berdasarkan kriteria relevansi dan fungsional tersebut di atas, maka prinsip -

prinsip yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan media pembelajaran

adalah sebagai berikut:

Itulah sebabnya, pemilihan media hendaknya memperhatikan beberapa kriteria

sebagai beikut:

1) Tujuan Pembelajaran

2) Indikator Pencapaian Kompetensi

3) Model Pembelajaran.

4) Ketepatgunaan.

5) Keadaan peserta didik.

6) Ketersediaan.

7) Mutu teknis.

8) Kemampuan guru.

9) Pembiayaan.

Page 253: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

241

Permasalahan relevansi penggunaan media pembelajaran PPKn SMP PPKn

merupakan pendidikan nilai, pendidikan politik, pendidikan demokrasi serta

pendidikan ideologi untuk perlu adanya pembinaan dan pengembangan alternatif

dalam penyampaian pesan pada peserta didik, agar kompetensi yang di harapkan

dapat tercapai.

Kondisi kondusif perlu diciptakan sehingga terjadinya interaksi yang harmonis,

serasi dan terpadu antara guru dan peserta didiknya. Karea alasan yang demikian

maka tuntutan agar guru senantiasa melakukan inovasi dituntut. Berhasil atau

kegagalan penyampaian pesan dari guru pada peserta didiknya ditentukan oleh

guru. Bagaimana guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sehingga

dipahami, diselami dan diinternalisasikan dalam dirinya utamanya nilai-nilai

Pancasila, pada gilirannya akan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Masalah penyampaian atau penyajian materi PPKn menentukan keberhasilan

guru dalam menyampaikan materi PPKn. beberapa problem pemanfaatan media

pembelajaran,perlu terus dikaji agar dapat dicari solusinya. Dalam relevansi

penggunaan media pembelajaran PPKn SMP antara lain sebagai berikut:

a. Minat Guru untuk Memanfaatkan Media Pembelajaran rendah

b. Motivasi peserta didik pada Media Pembelajaran yang digunakan

c. Intensitas Kepala Sekolah dalam memotivasi guru untuk menggunakan

Media Pembelajaran.

Solusi pengunaan Media pembelajaran

a. Mengaktifkan guru ikut dalam mgmp karena mgmp sebagai wahana

pengembangan diri guru secara kolaboratif.

b. Mengirimkan guru untuk diklat juga merupakan salah satu solusi untuk

meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru untuk mengembangkan

media pembelajaran

c. Penggunaan media harunya semakin bervariatif dan kreatif sehingga

peserta didik tidak bosan

d. Guru harus pandai memanfaatkan media pembelajaran sebagai suatu

kebutuhkan agar siswa dapat mencerna materi pembelajaran.

e. Kepala sekolah berkewajiban untuk mengarahkan, memotivasi dan

menolong guru dalam memecahkan permasalahan

f. Peningkatan kesadaran untuk menggunakan media pembelajaran dalam

Page 254: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 15

242

kelasnya sebagai sarana memudahkan berinteraksi dengan peserta

didiknya sekaligus meningkatkan kualitas pembelajarannnya

g. Manajemen dalam lembaga sekolah untuk pengadaan, penggunaan dan

pemelihataan serta operasional media pembelajar , sehingga guru

mendapatkan kemudahan dalam memanfaatkan media pemebelajaran

yang disediakan sekolah ataupun yang dibuat oleh dirinya.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Moda Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi ” Permasalahan

Relevansi penggunanan Media Pembelajaran ”, maka Anda perlu mengikuti

aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan

kebermaknaan mempelajari materi modul “Permasalahan Relevansi

penggunanan Media Pembelajaran”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi

modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas terhadap

materi modul { nilai mandiri, tanggung jawab)

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan); (Nilai gotong royong, tanggung jawab dan kerja keras)

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihan/kasus/tugas LK

15.1, 15.2, dan 15.3 sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.(nilai

tanggung jawab, kerja keras)

Page 255: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

243

g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.(nilai komitmen,

tanggung jawab, etos kerja, mandiri)

h. Penyampaian hasil diskusi; (nilai PPK keberanian, etos kerja, percaya diri)

i. Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan

kerja kelompok

j. Fasilitator bersama peserta didikat menyimpulkan hasil pembelajaran (nilai

PPKn kerjasama, solideritas, keberanian mengemukakan pendapat)

k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

l. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

m. Merencanakan kegiatan tindak lanjut (Nilai tanggung jawab, komitmen moral)

2. Aktivitas PembelajaranIn-On-In a. Aktivitas IN- 1 Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

Relevansi penggunanan Media Pembelajaran”, maka Anda perlu mengikuti

aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

1) Memberikan motivasi peserta diklat; Menginformasikan judul modul,

lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada

modul ini;

2) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual; pada LK 15.1

Permasalahan penggunanan Media Pembelajaran” pada latihan/ tugas

3) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual); serta membaca cerdas

dan kerja keras memahami terhadap materi modul. (nilai tanggung jawab,

belajar sepanjang hayat)

b. Aktivitas ON Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK/ latihan Kerja) secara kelompok

LK. 15.2 Pengamatan terhadap penerapan Media Pembelajaran dan LK 15.3

Tindak lanjut / perbaikan penerapan Media Pembelajaran sebagaimana yang

telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan

berani mengemukakan pendapat, bekerja keras dalam mengerjakan LK yang

ada.(nilai kemandirian, tanggung jawab, etos kerja, keberanian)

Page 256: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 15

244

c. Aktivitas In -2 Peserta diklat mempresentasikan hasil observasi pelaksanaan

Pembelajaran pada LK 15.2 dan 15. 3 Tindak lanjut perbaikan pelaksanaan

pembelajaran yang dikerjakan oleh anggota kelompok.(nilai keberanian,

tanggung jawab, prestasi diri, disiplin )

Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain (nilai keberanian, menghargai

pendapat, percaya diri)

Fasilitator bersama peserta diklat menyimpulkan hasil pembelajaran. (nilai

kerjasama, tanggung jawab)

Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan kegiatan tindak lanjut (nilai tanggung jawab, disiplin)

E. Latihan/Kasus/Tugas

I. Tugas

Untuk mengasah kemampuan anda menemukan permasalahan dan solusinya

coba anda identifikasi relevansi penggunaan media pembelajaran PPKn SMP

melalui diskusi dan kerja sama kelompok .

LK 15.1 Permasalahan penggunanan Media Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran

Permasalahan pemanfaatannya

Akibat jika tidak

terpecahkan 1 Media

Pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5.

LK. 15.2 Pengamatan terhadap penerapan Media Pembelajaran

Petunjuk Kerja: 1. Silahkan dilakukan pengamatan saat penggunaan Media Pembelajaran

2. Bandingkan pengunaan Media Video Keaneka ragaman suku dan Gambar

Suku –suku yang ada di Indonesia

3. Guru yang lain mengamati pemanfaatan media

Page 257: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

245

No Media Pembelajaran Uraian 1 Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran dan

Indikator Tidak sesuai Sesuai

2 Kesesuaian dengan Model Pembelajaran ................................ Tahapan ................................

Kurang sesuai Sesuai

3 Variasi Media Pembelajaran

Sederhana : alasan Canggih: alasan

4 Ketertarikan Ketersampaian Pesan

Sangat menarik Kurang Menarik

LK 15.3 Tindak lanjut / perbaikan penerapan Media Pembelajaran

No Kondisi media Pembelajaran Solusi/ Perbaikan

1 Belum sesuai dengan Tujuan Indikator

2 Model Pembelajaran Kurang sesuai

3 Variasi Media Pembelajaran sederhana

4 Pesan Kurang Menarik

II. Test Formatif Pilih salah satu Jawaban yang tepat dan benar

1. Perantara pesan untuk menyampaikan materi pelajaran yang dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran, perasaan, agar siswa mudah

memahami, dan pembelajaran dapat berjalan secara efektif merupakan

pengertian .....

A. Media

B. Alat peraga

C. Sumber

D. Bahan

Page 258: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 15

246

2. Bila guru menggunakan metode diskusi kelompok untuk mengidentifikasi

norma menurut sumber, sifat, isi dan sanksinya sekaligus alternatif media

pembelajaran yang bisa dipilih ....

A. Kartu pilihan

B. Lembar kegiatan siswa

C. Bagan pembagian hukum

D. lembar kegiatan belajar

3. Permaslahan yang sering dihadapi guru dalam memanfaatkan media

pembelajaran PPKn yang relevan adalah ...

A. Kurangnya intensitas kepala sekolah dalam memberikan perhatian terkait

penggunaan media pembelajaran

B. Kurangnya ketrampilan dalam menggunakan komputer

C. Guru kurang trampil dalam membuat media modern

D. Tidak ada biaya untuk mengembangkan media

4. Jika guru PPKn mau meningkatkan kompetensi pengetahuan tentang potensi

daerah kota Makasar, maka media paling tepat digunakan....

A. Peta daerah kota makasar

B. Sejarah kota makasar

C. Perjuangan kota makasar

D. Pemerintahan kota makasar

5. Media buku, surat kabar, majalah, bulletin, jurnal adalah media yang tepat dan

sesuai kemampuan guru....

A. Menguasai teknologi

B. Menguasai peralatan elektronika

C. Menguasai isi lab/museum

D. Tidak menguasai teknologi

Page 259: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

247

F. Rangkuman

1. Prinsip Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran perlu memperhatikan

antara lain :

a. Tujuan :Media pendidikan yang dipilih hendaknya menunjang tujuan

pembelajaran.

b. Ketepatgunaan: Jika materi yang dipelajari sesuai dengan tujuan yang telah

dirumuskan. Pemilihan media pendidikan yang sesuai dapat membantu

Peserta Didik dalam meningkatkan prestasi belajar.

c. Keadaan peserta didik: Dalam memilih media pendidikan perlu disesuaikan

dengan keadaan, kemampuan, kesiapan peserta didik, juga besar kecilnya

kelas yang akan dipakai.

d. Ketersediaan: dalam memilih media pendidikan perlu diperhitungkan

tersedia tidaknya media tersebut di sekolah, bila memungkinkan

Pendidikdapat membuat sendiri media yang akan digunakan.

e. Mutu teknis: Media cocok untuk digunakan sebagai alat pengajaran di

sekolah.

Biaya: biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sesuatu media hendaknya

seimbang dengan hasil yang akan dicapai.

2. Permasalahan Penerapan Pembelajaran :

a. Media tidak cocok untuk semua tujuan pembelajaran

b. Media kurang dikuasai pemakaiannya

c. Media tidak cocok dan kurang menarik gaya belajar peserta didik

d. Media kurang variasi, terlalu sederhana

e. Media kurang sesuai dengan model Pembelajaran

3. Solusi untuk menyelesaikan permasalah penerapan media pembelajaran

antara lain:

a. Pendidikan dan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan pengetahuan dan

ketermapilan dalam menggunakan dan mengembangkan media

pembelajaran, terlebih dalam menggunakan media modern

b. Peningkatan kesadaran untuk menggunakan media pembelajaran dalam

kelasnya sebagai sarana memudahkan berinteraksi dengan peserta

didiknya sekaligus meningkatkan kualitas pembelajarannnya

Page 260: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 15

248

c. Manajemen dalam lembaga sekolah untuk pengadaan, penggunaan dan

pemelihataan serta operasional media pembelajar, sehingga guru

mendapatkan kemudahan dalam memanfaatkan media pemebelajaran yang

disediakan sekolah ataupun yang dibuat oleh dirinya.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Anda mempelajari Modul dan mengerjakan Latihan Kerja, Permasalahan

relevansi penggunaan media pembelajaran ppkn smp, Cocokan jawaban Anda

dengan kunci jawaban test formatif terlampir. Apabila Anda belum mencapai

80%, dipersilakan mempelajari kembali,. (nilai tanggung jawab, komitmen moral).

Sebaiknya apabila sudah mencapai 80% ke atas silakan mempelajari modul pada

kegiatan pembelajaran berikutnya: permasalahan penerapan penelitian tindakan

kelas

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 15

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 261: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

249

Kegiatan Pembelajaran 16 Permasalahan Penerapan Penelitian Tindakan Kelas

A. Tujuan

Tujuan penyusunan Modul ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta

diklat PKB bagi guru Mata Pelajaran PPKn SMP terhadap mata diklat

Permasalahan Penerapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), agar mampu :

1. Dengan membaca modul, sumber lain, brainstorming dan diskusi peserta diklat

mampu mengidentifikas permasalahan penerapan penelitian tindakan kelas

dengan benar

2. Dengan membaca modul, sumber lain, brainstorming dan diskusi peserta diklat

mampu mengidentifikas permasalahan pelaksanaan pengumpulan data

(pengamatan / observasi) dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompoetensi yang ingin dicapai dalam mempelajari modul

ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta diklat PKB bagi guru Mata

Pelajaran PPKn SMP terhadap mata diklat Permasalahan Penerapan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), agar mampu :

1. Mengidentifikasi permasalahan penerapan penelitian tindakan kelas.

2. Mengidentifikasi permasalahan pelaksanaan pengumpulan data

Page 262: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 16

250

C. Uraian Materi

Gambar 10. Langkah –Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Langkah Penelitian Tindakan kelas :

1. Penetapan fokus permasalahan

2. Perencanaan tindakan

3. Pelaksanaan tindakan

4. Pengumpulan data (pengamatan/observasi)

5. Refleksi (analisis, dan interpretasi)

6. Perencanaan tindak lanjut.

Permasalahan Penerapan Penelitian Tindakan Kelas

1. Motivasi guru rendah dalam membuat PTK

2. Kurang trampilnya guru dalam merencanakan dan melaporkan PTK

3. Waktu dan kesempatan pembuatan PTK kurang leluasa karena jam

mengajar yang lebih 24 jam, masih ditambah tugas yang lain

4. Belum adanya reward dan pendanaan pelaksanaan PTK/ PTS

Page 263: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

251

Dari langkah- langkah PTK yang paling bermasalah bagi guru ada pada langkah

keempat : permasalahan pengumpulan data.

Pemahaman data merupakan bagian yang penting karena akan mengarahkan

seorang peneliti untuk memilih instrumen yang cocok dengan data yang

diinginkannya, pada umumnya guru kesulitan dalam membuat instrumen data;

Menurut jenisnya data dalam penelitian dikelompokkan dalam 4 jenis, yaitu data

nominal, data ordinal, data interval, dan data ratio. Untuk memperoleh data di

dalam penelitian, peneliti dapat menggunakan teknik tes dan teknik non tes. Teknik

tes adalah suatu cara untuk memperoleh data dengan melakukan penilaian yang

berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak

atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai atau prestasi tertentu.

Secara umum terdapat beberapa bentuk tes, yaitu; (a) tes intelegensi, (b) tes

sikap, (c) tes hasil belajar, (d) tes diagnostik, dan (e) performance assessment

atau penilaian kinerja.

Bentuk tes yang paling sering dipergunakan guru untuk mengetahui perubahan

atau kemajuan belajar siswa adalah tes hasil belajar. Selain itu tes juga dapat

ditinjau dari segi penyusunannya, bentuk jawaban atau bentuk respon siswa, atau

dilihat dari bentuk pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Pemahaman guru tentang berbagai bentuk tes sebagai alat pengumpulan data

akan memudahkan guru untuk melakukan pengumpulan data dalam pelaksanaan

PTK. Selain test data juga diperoleh dari non test.

Teknik pengumpulan data non tes yang sering dipergunakan teknik observasi dan

wawancara. Observasi merupakan proses pengamatan secara sistematis dengan

melakukan perekaman terhadap perilaku tertentu untuk tujuan pembuatan

keputusan-keputusan pengajaran pelaksanaan observasi sebagai alat

pengumpulan data memerlukan persiapan.

Salah satu komponen yang perlu diperhatikan di dalam persiapan pelaksanaan

observasi adalah cara perekaman data. Agar teknik observasi ini dapat

dipergunakan sesuai dengan prosedur yang benar, yaitu: (1) adanya perencanaan

bersama, (2) menetapkan fokus pengamatan, membangun kriteria, dan (3)

memiliki keterampilan melakukan observasi. (4) melakukan balikan (feedback).

Page 264: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 16

252

Ada beberapa bentuk observasi yang sering digunakan; (a) observasi terbuka, (b)

observasi terfokus, (c) observasi terstruktur, (d) observasi sistematik. Di samping

observasi, pengumpulan data melalui teknik non tes juga seringkali dilakukan

melalui wawancara.

Wawancara secara sederhana dapat diartikan sebagai percakapan dengan

maksud tertentu. Ada beberapa bentuk wawancara yang sering dipergunakan

didalam pengumpulan data penelitian, yaitu: (a) wawancara pembicaraan formal,

(b) pendekatan dengan menggunakan petunjuk umum wawancara, dan (c)

wawancara baku terbuka. Dalam pelaksanaan wawancara disamping peneliti

berupaya menghimpun data/informasi yang diperlukan, juga harus senantiasa

menciptakan hubungan yang akrab, harmonis dan saling percaya. Untuk itu

pemahaman terhadap jenisjenis pertanyaan wawancara perlu dipahami guru

dengan baik. Penciptaan hubungan yang baik juga diupayakan peneliti sampai

mengakhiri wawancara.

Jenis data yang dikumpulkan; berupa makalah kelompok, lembar OHP hasil kerja

kelompok, siswa yang aktif dalam diskusi, serta hasil belajar yang dilaksanakan

sebelum (pretes) dan setelah (postes) tindakan dilak- sanakan.

D. Aktivitas Pembelajaran

Melalui diklat “Permasalahan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam

Pembelajaran PPKn SMP“

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Moda Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi ” Permasalahan

penerapan Penelitian Tindakan Kelas”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran sebagai berikut.:

Page 265: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

253

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan

kebermaknaan mempelajari materi modul “Permasalahan penerapan

Penelitian Tindakan Kelas”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi

modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas terhadap

materi modul { nilai mandiri, tanggung jawab)

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan); (Nilai gotong royong, tanggung jawab dan kerja keras)

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihan/kasus/tugas LK

16.1, 16.2, sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.(nilai

tanggung jawab, kerja keras)

g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.(nilai komitmen,

tanggung jawab, etos kerja, mandiri)

h. Penyampaian hasil diskusi; (nilai PPK keberanian, etos kerja, percaya diri)

Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan

kerja kelompok

i. Fasilitator bersama peserta didikat menyimpulkan hasil pembelajaran (nilai

PPKn kerjasama, solideritas, keberanian mengemukakan pendapat)

j. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

k. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

l. Merencanakan kegiatan tindak lanjut (Nilai tanggung jawab, komitmen moral)

2. Aktifitas Pembelajaran In-On-In a. Aktifitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Permasalahan

Relevansi penggunanan Media Pembelajaran”, maka Anda perlu mengikuti

aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

1) Memberikan motivasi peserta diklat; Menginformasikan judul modul, lingkup

kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini;

2) Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

Page 266: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 16

254

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul yang dikerjakan secara individual; pada LK 16.1

Permasalahan penelitian Tindakan kelas”

3) Mempersilahkan peserta diklat (secara individual); serta membaca cerdas

dan kerja keras memahami terhadap materi modul. (nilai tanggung jawab,

belajar sepanjang hayat)

b. Aktifitas ON Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK/ latihan Kerja) secara kelompok

LK. 16.2 Pengumpulan data dari PTK yang dipunyai sebagaimana yang telah

dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan berani

mengemukakan pendapat, bekerja keras dalam mengerjakan LK yang

ada.(nilai kemandirian, tanggung jawab, etos kerja, keberanian)

c. Aktifitas In -2 Peserta diklat mempresentasikan hasil observasi pelaksanaan

Pembelajaran pada LK 16.2 yang dikerjakan secara individual (nilai

keberanian, tanggung jawab, prestasi diri, disiplin )

Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain (nilai keberanian, menghargai

pendapat, percaya diri)

Fasilitator bersama peserta diklat menyimpulkan hasil pembelajaran.

(nilai kerjasama, tanggung jawab)

Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan kegiatan tindak lanjut (nilai tanggung jawab, disiplin)

Page 267: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

255

E. Latihan/ Kasus /Tugas

I. Tugas LK. 16.1 Untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap modul ini, jawablah

pertanyaan dibawah dengan jujur : Tuliskan macam data yang akan dihimpun dan

instrumen yang akan dipakai dalam menghimpun data tersebut

Data yang akan dihimpun selama pelaksanaan PTK

Instrumen yang akan dipakai dalam menghimpun data tersebut

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

4.

5.

LK 16. 2 Permasalahan pengumpulan data dan Solusinya

Data yg ingin diperoleh hasil Belajar siswa

1. Data Kuantitatif

2. Data Kualitatif

3. Instrumen yang dipakai

4. Data yang dianalisis

1.

2.

3.

4.

Page 268: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 16

256

II. Test Formatif Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dan benar

1. Sekolah akan meningkatkan kualitas nya, jika guru-gurunya banyak yang

melakukan Penelitian Tindakan kelas, karena PTK untuk....

A. Meningkatkan belajar siswa

B. Persyaratan guru naik pangkat

C. Meningkatkan inovasi guru

D. Membuat siswa senang karena mediannya

2. Hasil dari PTK menunjukan respon siswa terhadap media monopoli persatuan

sangat bagus 87%, tetapi hasil penguasaan materinya 70% menguasai,

instrumen yang digunakan untuk mendapatkan respons siswa dan

penguasaan materi adalah....

A. Pengamatan dan ulangan harian

B. Pengamatan dan wawancara

C. Pengamatan dan jurnal harian

D. Pengamatan dan rekaman

3. Untuk menjalankan siklus PTK, maka diperlukan ....

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

B. Proposal

C. Permasalahan pembelajaran

D. Media Pembelajaran

4. Cara merekam data :

(1) adanya perencanaan bersama,

(2) menetapkan fokus pengamatan, membangun kriteria, dan

(3) memiliki keterampilan melakukan observasi.

(4) melakukan balikan (feedback).

Tahapan dalam mengumpulkan data diatas sesuaiTeknik pengumpulan data ;

A. Tes hasil belajar

B. Non Tes

C. Tes Sikap

Page 269: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

257

D. Tes Intelegensi

5. Dalam pelaksanaan wawancara disamping peneliti berupaya menghimpun

data/informasi yang diperlukan, juga diperlukan dibawah ini kecuali......

A. Menciptakan hubungan yang akrab,

B. Menciptakan hubungan harmonis

C. Menciptakan saling percaya.

D. Memberi hadiah

F. Rangkuman

Permasalahan penerapan PTK ; Motivasi guru rendah dalam membuat PTK;

Kurang trampilnya guru dalam merencanakan dan melaporkan PTK; Waktu dan

kesempatan pembuatan PTK kurang leluasa karena jam mengajar yang lebih 24

jam, masih ditambah tugas yang lain; Belum adanya reward dan pendanaan

pelaksanaan PTK/ PTS

Permasalahan Pengumpulan data : data yang mau diambil, pembuatan instrumen,

data yang analisis

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah anda mempelajari modul dan mengerjakan Test Formatif, permasalahan

penerapan penelitian tindakan kelas, Cocokan jawaban Anda dengan kunci

jawaban terlampir. Apabila sudah lebih dari 80%, berarti anda sdh memahami

materi penelitian tindakan kelas, setelah itu anda dapat mempersiapkan Test Akhir

Page 270: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kegiatan Pembelajaran 16

258

Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap

Materi Kegiatan Pembelajaran 16

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar / Jumlah soal x 100%

Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai Sangat baik = 91 s.d 100% Baik = 81 s.d 90 % Cukup = 71 s.d 80% Kurang = < 70%

Page 271: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

259

Kunci Test Latihan/Kasus/Tugas

1. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 1

(1) D. Bermoral, Bernilai dan Manusiawi

(2) C. Pikir dan sikap

(3) B. Kratwoh

(4) A. Tujuan

(5) D.Secara terapan karakter ditanamkan dan ditingkatkan sehinggga

menjadi habit

2. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 2:

(1) C. Nilai-nilai dalam Pancasila memiliki tingkatan dan bobot yang berbeda

namun tidak saling berlawanan atau bertentangan

(2) C. Bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta dan

mengakui bahwa seluruh alam semesta ini adalah ciptaan-Nya

(3) A. Menghargai dan menghormati orang lain tanpa memilih-milih

(4) A. Melakukan kerja bakti

(5) C. Persatuan Indonesia dan nilai Nasionalisme

3. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 3:

(1) A. Kehidupan bangsa Indonesia itu harus sesuai dengan kepribadiannya

(2) E. Bersabar menerima cobaan dan pantang menyerah dalam berbagai

Kehidupan

(3) D. Sila kedua

(4) D. Menghina teman

(5) D. Tidak memaksakan kehendak

(6) C. Etika

(7) B. Keteladanan

(8) C. Pancasila

(9) C. Nilai kemanusiaa\

(10) B. KeTuhanan

Page 272: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

260

4. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 4:

(1) A. Majelis Permusyawaratan Rakyat

(2) B. Mengganti pasal yang tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat

Indonesia

(3) C. Pasal 37

(4) D. 73

(5) B. Menerapkan ketentuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari

5. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 5

(1) B. Negara diatas kepentingan pribadi/golongan

(2) A. Keadilan

(3) C. Segera menyeberangkan Wanita

(4) A. Kesatu

(5) C. Ketiga

6. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 6

(1) D. MPR, DPD, MA, DPR , KY ,Presiden, MK , dan BPK

(2) A. Mahkamah Agung

(3) B. Mahkamah Konstitusi

(4) A. Angket

(5) C. Dewan Perwakilan Rakyat

7. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 7

(1) D. Kepentingan individu

(2) E. jawaban a,b dan c benar semua

(3) C. Hak-hak dan kewajiban politiknya

(4) A. Melanggar hak orang lain

(5) B. 1,3,6

Page 273: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

261

8. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 8

(1) C. Rendahnya kesadaran warga negara terhadap hukum

(2) C. Komitmen bangsa terhadap norma hukum

(3) C. mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya

(4) B. antara orang dengan badan hukum perdata

(5) A. 1 dan 2

9. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 9

(1) D. Suku bangsa, agama, ras/etnis, antar golongan, kepentingan dan

ideologi

(2) D Bergaul tanpa membedakan ras, agama, suku, dan golongan

(3) A. Agama yang dianut

(4) B. Bhinneka Tunggal Ika

(5) D. Pendekatan Multikultur

10. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 10

(1) A. Masyarakat yang pluralisme

(2) D. Nasionalisme

(3) D. Melatih rasa simpati dan empati atas penderitaan orang lain

(4) D. Menjadi Anggota Kooperasi

(5) D. Ikut Lomba tari Topeng

11. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 11

(1) A. Apa dan Bagaimana

(2) B. Bertanya

(3) C. Pengamatan

(4) D. Menalar

(5) A. Mengumpulkan informasi kemudian melakukan observasi

12. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 12

(1) PBL (Problem Based Learning)

(2) A. INQUIRY LEARNING

(3) C. STIMULUS

(4) D. PROJEK BASED LEARNING

(5) C. PROBLEM BASED LEARNING

Page 274: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

262

13. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 13

(1) A Jurnal

(2) B Pengetahuan

(3) C Ketrampilan Proyek

(4) B 87

(5) A Penilaian diri dan antar teman

(6) B. Wali Kelas

(7) D Test Tertulis

(8) D Test Tertulis

(9) B. Produk

(10) A. Proyek

14. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 14

(1) A. Pendahuluan

(2) B. Inquiry learning

(3) C. Mengarahkan siswa dengan memberi tahu alamat data yang di cari

(4) B. Pengembangan dan penyajian hasil

(5) D. Refleksi

15. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 15

(1) A. Media

(2) B. Kartu Pilihan

(3) C. Kurangnya intensitas kepala sekolah motivasi guru dalam

penggunaan media pembelajaran

(4) B. Peta Daerah Kota Makasar

(5) D. Tidak mengausai tekhnologi

16. Kunci Test Formatif Kegiatan Pembelajaran 16

(1) A. Mningkatkan belajar siswa

(2) A. Pengamatan dan ulangan harian

(3) C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(4) C. Non Tes

(5) D. Memberi hadiah

Page 275: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

263

Evaluasi

Petunjuk Umum:

a. Periksa dan bacalah setiap butir tes dengan seksama sebelum menjawab pertanyaan. Apabila dijumpai tulisan yang kurang jelas, rusak, atau jumlah butir tes yang tidak lengkap, segera laporkanlah kepada pengawas.

b. Tes terdiri atas 30 butir pilihan ganda, dengan rincian 10 butir soal Kompetensi Pedagogik dan 20 butir soal Kompetensi Profesional.

c. Jawablah butir-butir pertanyaan di lembar jawaban yang disediakan. Tidak diperkenankan untuk mencoret, mengotori, atau merusak lembar soal.

d. Apabila hendak memperbaiki atau mengganti jawaban, bersihkan atau coretlah huruf yang telah diberi tanda silang.

e. Periksalah kembali seluruh pekerjaan sebelum lembar jawaban dan lembar soal diserahkan kepada pengawas.

f. Bekerjalah dengan baik, serius, mandiri, dan tidak mencontek.

Petunjuk Pengerjaan:

a. Setiap butir pertanyaan mendapat nilai 1 (untuk jawaban betul) dan 0 (untuk jawaban salah).

b. Pilihlah satu jawaban yang betul dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, atau D di lembar jawaban.

1. Makna bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai

pendidikan nilai dan moral dikaitkan dengan konsep pendidikan karakter

adalah ...

(A) PPKn memiliki tujuan mengembangkan karakter yang berlandaskan

falsafah Pancasila

(B) PPKn memiliki aspek utama sebagai pendidikan nilai dan moral yang

bermuara pada pengembangan watak atau karakter peserta didik.

(C) PPKn bertujuan mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai

manusia dan warganegara yang memiliki nilai budaya dan karakter

bangsa.

(D) Substansi dalam PPKn adalah nilai instrumental dan yang dijadikan

tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran nilai adalah indikator

perilaku yang sering muncul

Page 276: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Evaluasi

264

2. Pancasila merupakan suatu sistem nilai dan merupakan suatu kesatuan.

Berikut ini yang merupakan pernyataan yang sesuai adalah ...

(A) setiap sila yang ada memiliki perbedaan satu sama lain dan tidak bisa

disama ratakan

(B) sila kelima memiliki kedudukan tertinggi karena diliputi, didasari, dijiwai

oleh sila ke 1,2,3,4

(C) nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila memiliki tingkatan dan

bobot yang berbeda

(D) nilai-nilai dalam Pancasila memiliki tingkatan dan bobot yang berbeda

namun tidak saling berlawanan atau bertentangan

3. Berikut ini yang merupakan implementasi sila keempat adalah ...

(A) rela berkorban demi bangsa dan negara

(B) menghargai dan menghormati orang lain tanpa memilih-milih

(C) tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku, adat, ras dan agama

(D) mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas

kepentingan pribadi

4. Berikut ini merupakan strategi pengembangan sikap dan perilaku peserta

didik yaitu ...

(A) Keikutsertaan

(B) Kemakmuran

(C) Keteladanan

(D) Kesopanan

5. Perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di lingkungan masyarakat

adalah ...

(A) Berperan aktif dalam pembangunan sekolah

(B) Tidak memaksakan kehendak

(C) Membangun pos ronda

(D) Menghormati HAM

Page 277: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

265

8. Membahas RAPBN dan menetapkan APBN merupakan penerapan tugas

dan fungsi DPR, yaitu ...

(A) Fungsi legislasi

(B) Fungsi yudikatif

(C) Fungsi anggaran

(D) Fungsi pengawasan

9. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat serta perilaku

hakim serta mengusulkan pengangkatan hakim agung merupakan

penerapan tugas lembaga negara, yaitu ...

(A) Komisi Yudisial

(B) Pengadilan Tinggi

(C) Mahkamah Agung

(D) Mahkamah Konstitusi

6. Ketentuan yang mengatur tentang perubahan UUD RI Tahun 1945,

tercantum dalam ...

(A) Pasal 35 UUD 1945

(B) Pasal 36 UUD 1945

(C) Pasal 37 UUD 1945

(D) Pasal 38 UUD 1945

7. Konsekuensi logis dari penerapan pokok pikiran alinea keempat Pembukaan

UUD RI Tahun 1945 adalah ...

(A) Sistem negara yang terbentuk harus berdasarkan kedaulatan rakyat

(B) Negara menghendaki persatuan dengan menghilangkan paham

golongan

(C) Pemerintah dan penyelenggara negara wajib memelihara budi pekerti

kemanusiaan yang luhur

(D) Manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan

keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat

Page 278: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Evaluasi

266

10. Salah satu penerapan hak asasi manusia di Indonesia adalah kebebasan

untuk memeluk agama, hal ini diatur dalam...

(A) Pasal 28 I ayat 1

(B) Pasal 28 J ayat 2

(C) Pasal 29 ayat 1

(D) Pasal 29 ayat 2

11. Dalam menjalankan haknya, manusia sebagai makhluk pribadi juga

memiliki kewajiban, yaitu ...

(A) Kewajiban bersikap adil terhadap sesama manusia

(B) Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa

(C) Kewajiban menaati peraturan yang berlaku

(D) Kewajiban membayar pajak

12. Penegakan hukum terhadap suatu pelanggaran wanprestasi dilakukan oleh

...

(A) Mahkamah Agung

(B) Pengadilan Agama

(C) Pengadilan Negeri

(D) Pengadilan Tata Usaha Negara

13. Kewenangan mahkamah konstitusi untuk menguji undang-undang

terhadap Undang-Undang Dasar, diatur dalam ...

(A) Pasal 24A ayat 1

(B) Pasal 24B ayat 1

(C) Pasal 24C ayat 1

(D) Pasal 24C ayat 2

14. Faktor esensial yang menjadi alasan pentingnya pendidikan multikultural di

Indonesia adalah ...

(A) Lemahnya toleransi beragama dan berbudaya

(B) Lemahnya apresiasi prinsip-prinsip demokrasi

(C) Ketidak adilan sistem dan praktek ekonomi

(D) Fanatisme kelompok

Page 279: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

267

15. Konsep multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam suatu

kesatuan merupakan isi dari ...

(A) Pancasila

(B) UUD RI 1945

(C) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

(D) Pokok pikiran pembukaan UUD RI 1945

16. Dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan, harus ada kesadaran sebagai

satu bangsa dan kehendak untuk hidup bersama di bawah naungan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hal ini termasuk prinsip ...

(A) Nasionalisme Indonesia

(B) Bhinneka Tunggal Ika

(C) Wawasan Nusantara

(D) Kekeluargaan

17. Senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia dalam rangka merebut,

mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan adalah ...

(A) Sifat kekeluargaan

(B) Jiwa gotong royong

(C) Musyawarah dan mufakat

(D) Rasa persatuan dan kesatuan

18. Perhatikan pernyataan berikut ini :

1. Cinta tanah air dan bangsa

2. Rasa chauvinisme dan sukuisme

3. Rasa nasionalisme dan patriotisme

4. Sikap individualistik dan nepotisme

Dari pernyataan diatas, perilaku yang perlu ditanamkan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna menjaga, meperkuat dan

memperkokoh NKRI adalah perilaku yang ditunjukkan nomor ...

(A) 1 dan 2

(B) 1 dan 3

(C) 3 dan 4

(D) 2 dan 4

Page 280: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Evaluasi

268

19. Penerapan norma kesopanan di lingkungan masyarakat dapat dilakukan

dengan berperilaku ...

(A) Guru menegur peserta didik yang membandel dengan kata-kata yang

sopan dan mendidik

(B) Memberikan nasehat tentang baik-buruk pada anak-anak

(C) dan mentaati nasehat orang tua dan guru

(D) Saling bertegur sapa dengan sopan

20. Seseorang dikatakan tidak mempunyai kesadaran terhadap peraturan

perundang-undangan, apabila seseorang itu memiliki ...

(A) perilaku menyimpang dengan apa yang diharuskan oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku

(B) pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku

(C) pengetahuan tentang isi peraturan perundang-undangan

(D) sikap positif terhadap peraturan perundang-undangan

KOMPETENSI PEDAGOGIK 21. Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Kurikulum Nasional

khususnya pada langkah mengasossiasi/mengolah informasi/menalar

(associating), agar peserta didik dapat menyimpulkan hasil observasi secara

logis dan sistematis, maka ...

(A) guru perlu menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap

sesuai dengan tuntutan Kurikulum Nasional dan tidak banyak

berceramah

(B) pembelajaran yang kurang sesuai dalam pencapaian suatu tujuan perlu

segera diperbaiki, sehingga tidak membuat kebingungan peserta didik

(C) peserta didik harus aktif selama pembelajaran dan guru menjadi fasilitator

yang objektif dan memberikan kemudahan belajar peserta didik

(D) materi ajar berbasis data hasil pengamatan tidak harus disusun secara

sistematis, karena peserta didik yang akan menuntaskan.

Page 281: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

269

22. Pada pendekatan saintifik, kegiatan bertanya lebih berfungsi sebagai

pendorong dan menginspirasi peserta didik untuk ...

(A) memenuhi rasa keingintahuan tentang suatu tema atau topik

pembelajaran

(B) aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya

sendiri

(C) berani dan trampil dalam bertanya-jawab secara logis dengan

menggunakan bahasa yang baik dan benar

(D) saling memberi dan menerima pendapat, serta mengembangkan

toleransi sosial dalam hidup berkelompok

23. Pembelajaran PPKn dengan discovery learning, antara lain dilakukan

dengan menghadapkan peserta didik pada sesuatu yang membingungkan

agar timbul keinginan untuk menyelidiki permasalahannya. Tahapan

pembelajaran ini lebih dikenal dengan ...

(A) Problem statement

(B) Data collecting

(C) Verification

(D) Stimulation

24. Apabila indikator di KD berbunyi dapat menyusun laporan hasil

pengamatan, maka instrumen penilaian yang tepat adalah ...

(A) Tes tertulis

(B) Portofolio

(C) Produk

(D) Kinerja

25. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik peran

guru adalah sebagai ...

(A) Pusat informasi

(B) Instruktur/penguasa

(C) Pusat data dan kegiatan

(D) Fasilitator dalam mengelola kelas

Page 282: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Evaluasi

270

26. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik tergantung pada kemampuan

guru dalam menyesuaikan rancangan kegiatan dengan kondisi ...

(A) Sarana dan prasarana

(B) Lingkungan sekolah

(C) Peserta didik

(D) Kelas

27. Permasalahan yang sering dihadapi guru dalam memanfaatkan media

pembelajaran PPKn yang relevan adalah …

(A) tidak memiliki laptop

(B) keterbatasan alokasi waktu

(C) kurangnya kemampuan menggunakan computer

(D) kurang memiliki keterampilan membuat media modern

28. Fungsi media sebagai alat bantu pencapaian tujuan/indikator lebih

mengena, maka relevansi suatu media bergantung kepada materi pokok

dan kompetensi guru untuk menayangkannya dalam pembelajaran. Hal

tersebut sesuai dengan faktor …

(A) Ketersediaan

(B) Ketepatgunaan

(C) Biaya dan tujuan

(D) Kualitas dan teknik

29. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru pada dasarnya sebagai

upaya untuk …

(A) menguji metode baru yang dikemukakan ahli

(B) meningkatkan hasil pembelajaran melalui tindakan perbaikan

(C) untuk memperoleh metode yang paling baik dalam pembelajaran PKn

(D) untuk dapat menentukan media yang paling bagus dalam

pembelajaran

30. Apabila Guru PKn akan melaksanaan PTK untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah … (A) menyusun proposal (B) menetapkan masalah (C) menetapkan hipotesis (D) menyusun RPP dan lembar observasi

Page 283: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

271

Penutup

Demikianlah modul Pembinaan Karier Guru Kelompok Kompetensi G bagi guru

Mata Pelajaran PPKn SMP.

Mudah-mudahan anda dapat memahami secara menyeluruh apa yang diuraikan

dalam modul ini, sebab pemahaman tersebut akan menjadi bekal dalam

menyusun materi PPKn, pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu yaitu

kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efisiensi dan produktivitas pembelajaran serta

bermakna bagi para peserta didik.

Kemampuan-kemampuan yang anda kuasai setelah mempelajari modul ini akan

berguna bagi anda dalam membimbing teman sejawat dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Semoga bahan modul ini mampu memfasilitasi kinerja Anda tidak saja pada saat

pendidikan latihan tetapi pada saat Anda melaksanakan tugas di daerah masing-

masing

Modul ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun berharap saran dan

kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul.

Page 284: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Penutup

272

Page 285: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

273

Daftar Pustaka

Adipurnomo, Haryono. 2002. Implementasi Budi Pekerti dalam Kehidupan Sekolah.

Malang: PPPILIHAN GANDA ATAU URAIAN IPS dan PMP.

Akhyar Yusuf Lubis. Dekonstruksi Epistemologi Modern. (Jakarta: Pustaka

Indonesia Satu). 2001, h. 174.

Al Hakim, Suparlan dkk. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks

Indonesia. Malang: Madani (Kelompok Intrans Publishing)

Al Hakim, Suparlan. 2015. Pengantar Studi Masyarakat Indonesia. Malang: Madani

(Kelompok Intrans Publishing)

Al Hakim, Suparlan dkk. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks

Indonesia. Malang: Madani (Kelompok Intrans Publishing).

Alhaj, S.Z.S. Pargeran, Drs. Dan Drs. Usmani Surya Patria, 1995. Pendidikan

Pancasila. Jakarta. (Alhaj, S.Z.S. pargeran, Drs. Dan Drs. Usmani Surya

Patria, Pendidikan Pancasila, Jakarta; Paradigma, 1995)

Al Purwa Hadiwardoyo, Drs.,MSF, 1990, Moral dan Permasalahannya, Yogyakarta:

Kanisius

Artbuthnot, J.B and Faust, D (1981). Teaching Moral Reasoning: Theory and

Practice, New York: Harper and Row.

Asshiddiqie, Jimly ( 2005 ), Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta :

Konstitusi Press

Akbar, Patrialis. 2013. Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara RI Tahun

1945. Jakarta: Sinar Grafika.

Asshiddiqie, Jimly, 2012. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca

Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika.

Asshidiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II. Jakarta:

Secretariat Jenderal Dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi

Arsyad, Azhar . 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Budiarjo, Miriam. 2003. Dasar- Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Cogan J.J. and Derricott ,, B.J. (1998) Miltidemensional Civic Education, Tokyo

Page 286: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Daftar Pustaka

274

Cogan, J. J., (1999) Developing the Civic Society : The Role of Civic Education,

Bandung : CICED

Derricott, R., Cogan, J. J. (1998) Citizenship for the 21st century : An International

perspective on Education, London : Kogan Page

Darmiyati, Zuchdi. 1955. Pembentukan Sikap. Cakrawala Pendidikan. No. 3 Th.

XIV. November. Yogyakarta: LPM IKIP Yogyakarta. Hlm. 51-63

Eko Purwana, Agung dkk. 2009. Pembelajaran PPKn Edisi Pertama.

Surabaya : LAPIS PILIHAN GANDA ATAU URAIANMI.

El-Muhtaj, Majda. 2007. Hak Asasi Indonesia dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta:

Kencana

Gaffar, Afan. 2000. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta :

Pusataka Pelajar.

H. A. Mui Fahmal: Peran Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Layak Dalam

Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih, Penerbit Kreasi Total Media, 2008,

Yogyakarta.

Hadjon, Philipus M., 1987, Perlindungan hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Sebuah

Studi Tentang Prinsip-Prinsipnya, Penerapannya oleh Pengadilan Dalam

Lingkungan Peradilan Umum dan Pembentukan Peradilan Administrasi

Negara, Bina Ilmu, Surabaya

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Hosnan, M. 2014 Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Ghalia Indonesia : Jakarta

http://sita-mynewblog.blogspot.co.id/2012/04/implementasi-nilai-pancasila.html

http://savepancasila-ti.blogspot.co.id/2015/01/makna-dan-penerapan-sila-

pancasila_16.html Tahun 1945

http://asnic.utexas.edu/asnic/countries/indonesia/ConstIndonesia.html Constitution

of Indonesia

(http://mbenxxcaem.blogspot.com/2011/09/implementasi-hak-asasi-manusia-

secara.htm)

http://www.infid.org/newinfid/files/penggusurandki.pdfhttp://netsains.com/2009/07/

mengembalikan-hak-hak-warga-negara/

http://heyratna.wordpress.com/2010/03/07/hak-dan-kewajiban-warga-negara-

indonesia-dengan-UUD-45/

http://makalahhakasasimanusiaham.blogspot.com/

Page 287: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

275

http://dwi-elie3173.blogspot.com/2011/03/pengertian-warga-negara-bangsa-

hak.html

http://www.academia.edu/8234922/MAKALAH_PENDEKATAN_SAINTIFIK

http://www.matematrick.com/2014/11/pendekatan-saintifik-dan-model.html

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam

Pembelajaran Abad 21. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Juliardi, Budi. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kaelan. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma

Kansil, C.S.T, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs. Jakarta: Bumi

Nusantara

Kaelan. Drs. M.S., 2003. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma. (Kaelan,

Pendidikan Pancasila, Yogyakarta; Paradigma, 2003)

Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Kementerian Pendidikan Nasional, 2010, Pengembangan Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa – Pedoman Sekolah, Jakarta : Badan Penelitian dan

Pengembangan.

Lukman, Roni, Membina Harmonisasi Kehidupan Antar Etnis di Provinsi Gorontalo,

Universitas Negeri Gorontalo.

Muhtadi, Ali. Pengembangan Sikap dan Perilaku Peserta didik yang Bermoral

Dalam Kegiatan Pembelajaran di Sekolah, diambil dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/Pengem%20sikap%20dan

%20perilaku%20bermoral%20di%20sekolah-

Majalah%20Ilmiah%20Pembelajaran-Mei-2011.pdf (diakses tanggal 9

Desember 2015)

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia , ( 2006 ), Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia

nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi , Sekretariat Jendral,

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Mulyana, Rohmat, Dr. 2004. Mengartikulasi Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Malian, Sobirin dan Marzuki, Suparman. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan dan

Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: UII Press

Marzuki, Suparman. 2007. Makalah UPAYA LITIGASI & NON LITIGASI ATAS

PELANGGARAN HAK EKOSOB DI INDONESIA

Page 288: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Daftar Pustaka

276

Mas’oed, Mochtar dan MacAndrews, Colin, Editor. 2001. Perbandingan Sistem

Politik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Marbun, SF dan Moh. Mahfud MD, 1987, Pokok-Pokok Hukum Administrasi

Negara, Yogyakarta : Liberty.

Manan, Bagir, 1995, Kekuasaan Kehakiman Republik Indonesia, Pusat Penerbitan

Universitas LPPM–Universitas Islam Bandung.

Nickel, James W. 1996. Hak Asasi Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Nur Alfani, 2015 Juni 9 , ( 2015 ), Sistematika Perubahan UUD Negara RI 1945

Noor Syam, M. (2006) Pendidikan dan Pembudayaan Moral Filsafat Pancasila,

Jakarta: Panitia Semiloka Pembudayaan Nilai Pancasila, Dit. Dikdas, Ditjen

Mandikdasmen

Pemerintah Republik Indonesia 2010, Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter

Bangsa, Jakarta

Purbopranoto, Kuntjoro, 1985, Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan

dengan Peradilan Administrasi, Alumni, Bandung.

Pranarka. A.M.W. 1985. Sejarah Pemikiran Tentang Pancasila. Jakarta: Yayasan

Proklamasi Penerbit Erlangga

Rohani, Ahmad. 2014. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka

Cipta.

Rohani, Ahmad. 2014. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2014

tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013

Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat

Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran.

Republik Indonesia. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Republik Indonesia (2003) Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas

Sedyawati, Edy, Prof. Dr. 1997. Pedoman Penanaman Budi Peketi Luhur. Jakarta:

Balai Pustaka.

Supriadi, Dedi, Dr. 2004. Pendidikan Nilai Sebuah Megatrend?. Bandung: Alfabeta.

Somantri, N (1968). Pendidikan Kewargaan Negara di Sekolah, Bandung: IKIP.

Sekretariat Jendar MPR RI, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Saksono, Ign. Gatut . 2007. Pancaila Soekarno. Yogyakarta: Rumah Belajar

Tabinkas

Page 289: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

277

Suteng, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta:

Soeprapto, H.Z.A. BAB III Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Jakarta: BP-

Pusat.(H.Z.A, Soeparto, Pancasila sebagai Sistem Filsafat, Jakarta; Balai

pustaka, 2000)

Saraswati, LG. 2006. Hak Asasi Manusia (Teori, Hukum, Kasus).Jakarta: Filsafat

UI Press

Sujatmoko, Andrey. 2015. Hukum HAM dan Hukum Humaniter. Jakarta: PT.

RajaGrafindo PersadA

SUARA MERDEKA Membangun Ideologi Pancasila Oleh: M Yunus BS ( Yunus.

Muhammad, Membangun Ideologi Pancasila, Jakarta; Suara Merdeka, 2001) Soemaryono dan Anna Erliyana, Tuntunan Praktik Beracara di Peradilan Tata

Usaha Negara, PT Primamedia Pustaka Jakarta 1999.

Sabara. Potret kerukunan Umat Beragama pada Masyarakat Multikultur (Studi

Kerukunan Umat Beragama di Desa Banuroja, Kabupaten Pohuwato,

Provinsi Gorontalo). Hasil penelitian Peneliti Balai Litbang Agama Makassar.

Suhardi, Membangun Harmonisasi Umat Beragama, Malaysia: Universitas

Kebangsaaan Malaysia (UKM)

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :

Kencana.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2014. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Bagi Bangsa dan

Negara Indonesia. Bandung: Alfabeta

Tim Penulis PPKn. 2004 Mahir PPKn SMU Kelas 3 Semester II. Bandung: PT.

REMAJA ( Tim penulis, Mahir PPKN SMU Kelas 3 Semester II, Bandung;

Balai Pustaka, 2004)

Tim Dosen PKn UPI. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: CV Maulana

Media Grafika.

Triyanto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : Prestasi

Pustaka.

Triyanto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta:Prestasi

Pustaka.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

Wahidin, Samsul. 2015. Dasar-dasar Pendidikan Pancasila dan Pendidikan

Page 290: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Daftar Pustaka

278

Kewarganegaraan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Wulandeltapkn, Sabtu 25 Pebruari ( 2015 ), Perubahan UUD Negara RI 1945 Winataputra (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana

Pendidikan Demokrasi, (Disertasi) Bandung: universitas Pendidikan

Indonesia.

Yuda AR, Hanta. 2010. Presidensialisme Setengah Hati: Dari Dilema Ke Kompromi,

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Zoelva, Hamdan. 2002. Sistem Penyelenggaraan Kekuasaan Negara Setelah

Perubahan UUD 1945. Makalah. Jakarta : Sekretaris Negara RI.

-------------------------------. 2009. Buku Pintar Politik Sejarah, Pemerintahan dan

Ketatanegaraan. Yogyakarta: Great Publisher

--------------------------------. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

--------------------------------. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas

VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

--------------------------------. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas

VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

_____. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VIII.Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

_____. Menciptakan Harmonisasi Keberagaman di Indonesia, (Online),

(http://www.kompasiana.com/bondanwibisono/menciptakan-harmonisasi-

keberagaman-di-indonesia_55004148813311091bfa7449), diakses tanggal 1

Desember 2015

Page 291: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

PPKn SMP KK G

279

Glosarium

Tutur kata: Ucapan; kata; perkataan

Budi Pekerti: Perangai yang baik; perbuatan baik

Penegakan Hukum : Proses pemungsian norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku atau hubungan–hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pengadilan Negeri: Merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibu kotakabupaten atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Negeri berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya

Tata Usaha Negara: sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Lembaga Peradilan: badan atau organ yang melaksanakan peradilan. Peradilan adalah tugas atau fungsi yang dijalankan oleh pengadilan (lembaga peradilan). Lembaga peradilan mempunyai tugas menjalankan peradilan dengan seadil-adilnya.

Badan penyelenggara Negara:Pejabat Negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akibat hukum: akibat yang ditimbulkan oleh adanya suatu hubungan hukum. Suatu hubungan hukum memberikan hak dan kewajiban yang telah ditentukan oleh undang-undang, sehingga kalau dilanggar akan berakibat, bahwa orang yang melanggar itu dapat dituntut di muka pengadilan

Disharmonisasi: adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia ligkungannya. Disharmonisasi juga berarti bahwa adnya ketidakselarasan.

Konsensus: kesepakatan kata atau pemufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara.

Konsepsi : pengertian; pendapat (paham); rancangan (cita-cita dan sebagainya) yang telah ada dalam pikiran.

Page 292: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru

Glosarium

280

Primordialisme : adalah perasaan kesukuan yg berlebihan. Sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang diperolehnya melalui sosialisasiakan berperan dalam membentuk sikap primordial.

Segmentasi : pembagian dalam segmen; pembagian struktur sosial ke dalam unit-unit tertentu yang sama.

Page 293: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru
Page 294: PPKn SMP KK G - p4tkpknips.id G.pdf · PPKn SMP KK G iii Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru