ppk kesling, revisi 27 juli 2010

44
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mewujudkan visi dan misinya melakukan strategi : (a) menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, (b) meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, (c) meningkatkan sistem surveillans, monitoring dan informasi kesehatan, serta (d) meningkatkan pembiayaan kesehatan. Implementasi dari strategi tersebut salah satunya adalah upaya kesehatan lingkungan yang diarahkan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat terhadap tempat-tempat umum, lingkungan permukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkungan lain, dengan kegiatan berupa penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian vektor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya. Pendidikan tenaga kesehatan lingkungan sebagai bagian integral dari implementasi strategi pembangunan kesehatan nasional merupakan salah satu komponen penting dalam menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang kompeten, yang dapat berperan sebagai pemikir, perencana, pelaksana dan penggerak pembangunan kesehatan. Proses pendidikan kesehatan lingkungan untuk penyediaan tenaga kesehatan lingkungan, Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Upload: edza-aria-wikurendra

Post on 01-Dec-2015

172 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mewujudkan visi dan misinya

melakukan strategi : (a) menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup

sehat, (b) meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas, (c) meningkatkan sistem surveillans, monitoring dan informasi kesehatan,

serta (d) meningkatkan pembiayaan kesehatan.

Implementasi dari strategi tersebut salah satunya adalah upaya kesehatan lingkungan

yang diarahkan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat terhadap tempat-

tempat umum, lingkungan permukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, dan

lingkungan lain, dengan kegiatan berupa penyehatan air dan udara, pengamanan limbah

padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian vektor penyakit, dan

penyehatan atau pengamanan lainnya.

Pendidikan tenaga kesehatan lingkungan sebagai bagian integral dari implementasi

strategi pembangunan kesehatan nasional merupakan salah satu komponen penting

dalam menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang kompeten, yang dapat

berperan sebagai pemikir, perencana, pelaksana dan penggerak pembangunan

kesehatan. Proses pendidikan kesehatan lingkungan untuk penyediaan tenaga kesehatan

lingkungan, perlu diselenggarakan dengan berkualitas agar mampu menghasilkan lulusan

sesuai kebutuhan masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan pendidikan kesehatan lingkungan yang

berkualitas, maka telah ditetapkan penggunaan Kurikulum Diploma III Kesehatan

Lingkungan dengan mengacu kepada kurikulum berbasis kompetensi yang berlaku secara

nasional, melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan No. HK.00.06/1/1732/2010, yang dalam penerapannya

dilengkapi dengan pedoman implementasi.

Pengendalian dan peningkatan mutu lulusan kesehatan lingkungan diperlukan

adanya pedoman penilaian pencapaian kompetensi yang digunakan sebagai acuan bagi

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 2: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan lingkungan. Adanya pedoman penilaian

pencapaian kompetensi diharapkan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik dapat

dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan, yang dikemas secara

komprehensif dan dilaksanakan secara bertahap dengan mengacu kepada kurikulum.

Penilaian pencapaian kompetensi dilakukan pada setiap unit kompetensi dalam rangka

menilai sejauh mana peserta didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam

kurikulum.

B. DASAR HUKUM

Dasar hukum dalam penyusunan penilaian pencapaian kompetensi Diploma III

Kesehatan Lingkungan adalah :

1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.

6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 373/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi

Sanitarian.

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045U/2002 tentang Kurikulum Inti

Pendidikan Tinggi.

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang Pedoman

Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

9. Keputusan Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

10. Keputusan Kepala Badan Pengembangan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan No. HK.00.06/1/1732/2010 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Pendidikan Diploma III Kesehatan Lingkungan.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 3: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

C. TUJUAN

Pedoman penilaian pencapaian kompetensi bertujuan untuk memberikan kesamaan

dalam melakukan penilaian pencapaian kompetensi terhadap peserta didik, sehingga

memiliki lulusan yang bermutu dan kompeten sebagai tenaga Ahli Madya Kesehatan

Lingkungan (AMd.KL).

D. SISTEMATIKA

Pedoman penilaian pencapaian kompetensi Diploma III Kesehatan Lingkungan

disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menguraikan tentang Latar Belakang, Dasar Hukum, Tujuan dan Sistematika.

Bab II Penilaian Hasil Belajar

Menguraikan tentang Pengertian, Ruang Lingkup, Karakteristik, Penilaian Mata

Kuliah dan Penilaian Pencapaian Kompetensi.

Bab III Penutup

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 4: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

BAB II

PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian hasil belajar adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi sebagai

hasil proses belajar yang telah dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang

menggambarkan kemampuan dan kompetensi yang diperoleh peserta didik (Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005).

Penilaian hasil belajar terdiri dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu :

1. Mengumpulkan bukti kegiatan, yang dilakukan melalui test atau ujian.

2. Membandingkan hasil dengan acuan stándar.

3. Menentukan hasil penilaian, yang dinyatakan dalam bentuk angka, lambang dan atau

dalam bentuk pernyataan kualitatif.

Penilaian hasil belajar terdiri dari penilaian hasil belajar oleh pendidik (dosen) dan

satuan pendidikan (institusi pendidikan). Penilaian hasil belajar oleh pendidik (dosen)

melekat pada mata kuliah yang diampu dan dilakukan secara berkesinambungan dan

bertahap untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan metode pembelajaran.

Penilaian ini dapat dilakukan dalam bentuk ujian harian, tugas, Ujian Tengah Semester

(UTS), Ujian Akhir Semester (UAS) dan sebagainya, selanjutnya penilaian hasil belajar oleh

pendidik (dosen) disebut penilaian mata kuliah.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan (institusi pendidikan) dimaksudkan

untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan dan merupakan penilaian akhir untuk

menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan (Peraturan Pemerintah No.

19 Tahun 2005, pasal 65 ayat 1 dan 2). Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

(institusi pendidikan) selanjutnya disebut penilaian pencapaian kompetensi.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik (dosen) dan satuan pendidikan (institusi

pendidikan) memiliki karakteristik :

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 5: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

Tabel 2.1

KARAKTERISTIK PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENILAIAN MATA KULIAH PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Melekat pada penilaian mata kuliah

yang diampu.

1. Melekat pada penilaian pencapaian

kompetensi atau sub kompetensi.

2. Berupa nilai mata kuliah yang

menggambarkan prestasi belajar

peserta didik pada mata kuliah

tertentu.

2. Berupa pernyataan terhadap

pencapaian kompetensi atau sub

kompetensi.

3. Hasil penilaian berupa Indeks Prestasi

(IP).

3. Hasil berupa pernyataan (kompeten

atau belum kompeten).

4. Penilaian dilakukan terhadap

ketercapaian tujuan pembelajaran

mata kuliah.

4. Penilaian dilakukan terhadap

ketercapaian kompetensi sesuai

kriteria yang tetapkan.

5. Penilaian ketercapaian hasil belajar

bergantung pada tujuan dan jenis

ranah mata kuliah.

5. Penilaian ketercapaian kriteria

kompetensi mencakup ke 3 (tiga)

ranah pembelajaran yaitu ranah

kognitif, afektif dan psikomotor

dengan mengintegrasikan beberapa

mata kuliah pendukung.

6. Penilaian dilakukan pada saat

pembelajaran mata kuliah

berlangsung atau telah selesai

dilaksanakan.

6. Penilaian dilakukan setelah semua

mata kuliah yang terkait dengan

kompetensi atau sub kompetensi telah

dinyatakan lulus.

7. Penilaian dilakukan oleh Dosen

pengajar mata kuliah.

7. Penilaian dilakukan oleh tim yang

telah memenuhi persyaratan dan

ditunjuk oleh institusi.

PENILAIAN MATA KULIAH PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 6: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

8. Pendekatan penilaian dengan cara

PAN atau PAP.

8. Pendekatan penilaian dengan cara

PAP.

A. PENILAIAN MATA KULIAH

1. Pengertian

Penilaian mata kuliah adalah serangkaian kegiatan dosen atau tim dosen terkait

dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian tujuan pembelajaran peserta

didik pada mata kuliah tertentu.

2. Tujuan

Tujuan penilaian mata kuliah adalah :

a. Mengetahui keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan mata kuliah

yang akan mendukung kemampuannya dalam menguasai kompetensi

tertentu.

b. Mengetahui permasalahan peserta didik dalam pencapaian tujuan belajar.

c. Memperbaiki metode pembelajaran guna pencapaian tujuan pembelajaran.

3. Sifat dan Bentuk

Penilaian mata kuliah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan metode serta

pendekatan yang bervariasi bergantung pada tujuan pembelajaran mata kuliah.

Penilaian dilakukan secara holistik dan integratif. Penilaian holistik adalah

penilaian yang dilakukan terhadap ke 3 (tiga) ranah baik kognitif, afektif maupun

psikomotor sesuai dengan tujuan pembelajaran serta menggunakan metode dan

alat ukur yang valid. Penilaian integratif adalah penilaian ke 3 (tiga) ranah sebagai

satu kesatuan dan harus menggambarkan kemampuan akhir pembelajaran

peserta didik dalam mata kuliah tertentu. Instrumen penilaian mata kuliah dapat

disusun berbentuk test atau non test. Bentuk test dapat berupa ujian tulis atau

ujian lisan.

Non test dapat berupa test perbuatan atau test sikap atau test keterampilan.

Sebelum melaksanakan penilaian mata kuliah, dosen terlebih dahulu menyusun

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 7: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

kisi-kisi soal yang dapat menggambarkan kecukupan dan kelayakan test dalam

mengukur suatu tujuan pembelajaran.

a. Test Tertulis

Test tertulis adalah ujian yang dilaksanakan dengan mengutamakan jawaban

peserta didik secara tertulis. Jawaban peserta didik dapat berupa pilihan atau

uraian jawaban.

Beberapa kaidah penyusunan test tertulis adalah :

1) Setiap test yang dibuat harus mengacu pada tujuan belajar, jumlah soal

disesuaikan dengan bobot soal dan beban studi mata kuliah serta jumlah

soal setara dengan bobot nilai antara 30-35 dari total bobot 100 per satuan

kredit semester.

2) Kalimat soal jelas, ringkas dan hindari terjadinya penafsiran dualisme dalam

satu soal.

b. Test Lisan

Test lisan adalah ujian yang membutuhkan jawaban peserta didik secara lisan,

dan dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan pada peserta didik. Penilaian

dilakukan dengan mencocokkan jawaban peserta didik dengan kunci jawaban.

Beberapa kelemahan yang ada pada bentuk test ini antara lain keterbatasan

peserta didik dalam mengemukakan pendapat secara langsung, seperti gugup

dan faktor psikologis lainnya. Oleh karena test ini memiliki berbagai

keterbatasan, maka sebaiknya digunakan untuk menilai kemampuan nalar

peserta didik atau menilai pemahaman peserta didik untuk suatu topik secara

mendalam. Penggunaan test ini memerlukan kisi-kisi soal dan pedoman serta

kunci jawaban.

c. Test Penampilan

Test penampilan atau performance assessment adalah test yang dilaksanakan

dengan mengamati peserta didik dalam melaksanakan suatu kegiatan atau

prosedur kerja tertentu. Test ini memerlukan lembar observasi untuk menilai

penampilan peserta didik.

d. Test Sikap

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 8: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

Test sikap adalah test yang dilaksanakan untuk mengetahui pendirian peserta

didik terhadap berbagai hal termasuk kegiatan yang sedang dilakukannya. Test

sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain observasi perilaku,

pertanyaan langsung dan laporan pribadi. Observasi perilaku dapat dilakukan

tersendiri atau menyatu dengan test yang lain seperti testt penampilan. Test

sikap dapat pula digunakan untuk mengetahui pendapat dan persepsi peserta

didik dengan menggunakan berbagai metoda seperti metode likert.

Pemilihan bentuk dan jenis test dilakukan secara objektif dengan

mempertimbangkan kaidah-kaidah pemilihan bentuk dan jenis test yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

4. Pendekatan Penilaian

Penilaian mata kuliah dapat menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu :

a. Penilaian Acuan Norma (PAN)

Penilaian dilaksanakan dengan membandingkan hasil pengukuran seorang

peserta didik dengan hasil pengukuran peserta didik yang lain dalam

kelompoknya. Keberhasilan peserta didik ditentukan oleh kondisi kemampuan

kelompoknya.

b. Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Penilaian dilaksanakan dengan membandingkan hasil pengukuran peserta didik

dengan patokan atau standard tertentu. Patokan ini lazim disebut dengan Nilai

Batas Lulus. Kelulusan ditentukan oleh kemampuan peserta didik dalam

mencapai patokan atau nilai batas lulus.

5. Jenis Penilaian

Jenis penilaian mata kuliah dapat dibagi berdasarkan :

a. Waktu Pelaksanaan

1) Ujian Tengah Semester (UTS) yaitu ujian yang dilaksanakan pada

pertengahan semester terhadap penguasaan materi pembelajaran tertentu.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 9: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

2) Ujian Akhir Semester (UAS) yaitu ujian yang dilaksanakan pada akhir

semester terhadap penguasaan materi secara keseluruhan .

b. Unit atau Kelompok Materi

Penilaian dilaksanakan terhadap unit atau kelompok materi tertentu. Jenis

penilaian ini digunakan pada mata kuliah dengan bobot kredit yang cukup besar

dengan pengelompokan materi yang tegas dan menjadi prasyarat untuk

pembelajaran materi berikutnya. Penilaian pada unit ini dilakukan dengan

tuntas terhadap semua aspek pembelajaran pada unit tersebut.

6. Cara Penilaian

Penilaian dilaksanakan terhadap kemampuan peserta didik dalam ranah kognitif,

afektif dan psikomotor sesuai tujuan pembelajaran. Hasil penilaian dapat

menggunakan nilai angka mutu 0,00 – 4,00 atau dengan lambang mutu A, B, C, D

atau E. Nilai mutu merupakan konversi dari angka-angka sebagai berikut :

N0. NILAI ABSOLUT HURUF MUTU ANGKA MUTU

1. 80 – 100 A 4

2. 70 – 79 B 3

3. 60 – 69 C 2

4. 50 – 59 D 1

5. < 50 E 0

Sumber KBK kesling 2010 !

7. Keberhasilan Mata Kuliah

Nilai kelulusan mata kuliah sama dengan nilai 2,00 atau lebih dengan mutu C

(untuk teori), nilai 3,00 atau lebih dengan mutu B (untuk praktek atau lapangan)

dan nilai 3,00 atau lebih dengan mutu B (untuk karya tulis ilmiah). Untuk peserta

didik yang mendapat nilai D dan/atau E diberi kesempatan untuk ujian perbaikan

melalui proses remedial. Bentuk remedial berupa Semester Pendek (SP) dengan

metode perkuliahan klasikal atau individual dengan pertemuan antara 4 – 8

pertemuan.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 10: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

8. Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Komulatif (IP)

Keberhasilan peserta didik dalam setiap mata kuliah dituangkan dalam Indeks

Prestasi (IP) semester dengan formula :

IP = Σ (Angka Mutu x Beban Studi) Σ Beban Studi

Sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan perkalian antara IP mata

kuliah dengan bobot kredit dibagi jumlah kredit semester. IPK dapat dihitung

untuk setiap semester atau IPK selama program pendidikan, dengan formula :

IPK = Σ (Angka Mutu x Bobot) Σ Bobot Kredit

Predikat IPK terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu :

IPK PREDIKAT

2,00 – 2,74

2,75 – 3,50

> 3,50

Memuaskan

Sangat memuaskan

Dengan pujian

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 11: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

B. PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Pengertian

Penilaian pencapaian kompetensi merupakan proses pengumpulan fakta dari hasil

penilaian secara sistematis untuk menentukan keputusan tentang kompetensi

peserta uji (asesi).

2. Dasar Hukum

Pelaksanaan penilaian pencapaian kompetensi lulusan mengacu pada Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005, yaitu :

a. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil

belajar oleh pendidik dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan (Pasal

63 ayat 1).

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai

pencapaian standard kompetensi lulusan untuk semua mata kuliah (Pasal 65

ayat 1).

c. Standard kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam

penentuan kelulusan peserta uji (asesi) dari satuan pendidikan (Pasal 25 ayat

1).

d. Kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan (Pasal 25

ayat 4).

e. Standar kompetensi lulusan bertujuan untuk mempersiapkan peserta uji (asesi)

menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia memiliki pengetahuan,

keterampilan, kemandirian dan sikap untuk menemukan, mengembangkan

serta menerapkan iptek dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

f. Pencapaian kompetensi peserta didik dinyatakan dalam dokumen ijazah dan

atau sertifikat kompetensi (Pasal 89 ayat 1).

g. Ijazah merupakan tanda bahwa peserta didik yang bersangkutan telah lulus dari

satuan pendidikan (Pasal 89 ayat 2).

h. Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi

atau oleh lembaga sertifikasi yang dibentuk oleh organisasi profesi (Pasal 89

ayat 5).

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 12: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

i. Sertifikat kompetensi sekurang-kurangnya berisi identitas peserta uji (asesi),

pernyataan bahwa peserta uji (asesi) telah lulus uji kompetensi yang

dipersyaratkan dan daftar kompetensi yang telah dinyatakan lulus (Pasal 89

ayat 6).

3. Persyaratan Penilaian

a. Peserta

Peserta uji kompetensi adalah yang telah dinyatakan lulus mata kuliah yang

terkait dengan kompetensi atau sub kompetensi yang akan diujikan sesuai

dengan kurikulum.

b. Penilai

Penilai adalah dosen tetap dan dosen tidak tetap termasuk instruktur yang

telah memenuhi persyaratan sesuai dengan standar yang berlaku di lingkungan

Pusdiknakes.

1) Dosen Tetap

a) Pendidikan :

(1) Pendidikan D.III Kesehatan Lingkungan /Teknik Lingkungan +

S1/D.IV atau S2 Kesehatan Lingkungan/Teknik Lingkungan.

(2) Pendidikan D.III Kesehatan Lingkungan/Teknik Lingkungan +

S1/D.IV atau S2 Kesehatan.

(3) Pendidikan D.III Kesehatan Lingkungan /Teknik Lingkungan +

S1/D.IV atau S2 yang relevan dengan bidang kompetensi yang

diujikan .

(4) Pendidikan D.IV atau S1 Kesehatan Lingkungan/Teknik Lingkungan

+ S2 Kesehatan.

(5) Pendidikan D.IV atau S1 Kesehatan Lingkungan/Teknik Lingkungan

+ S2 yang relevan dengan bidang kompetensi yang diujikan

b) Pengalaman mengajar pada bidang kompetensi yang diujikan minimal

2 tahun.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 13: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

c) Pernah mengikuti pelatihan kurikulum berbasis kompetensi atau

pelatihan penilaian berbasis kompetensi yang dinyatakan dengan

sertifikat pelatihan.

2) Dosen Tidak Tetap

a) Pendidikan minimal D.III Kesehatan Lingkungan/Teknik Lingkungan.

b) Bekerja pada bidang kompetensi yang diujikan minimal 2 tahun.

c. Persyaratan Institusi Penyelenggara

Terakreditasi oleh Kementerian Kesehatan atau BAN PT dengan nilai minimal B

dan ditunjuk oleh Menteri Kesehatan sebagai tempat penyelenggaraan uji

kompetensi.

4. Ruang Lingkup Penilaian

Standar kompetensi sanitarian sebanyak 46 unit kompetensi, 39 unit kompetensi

diperuntukan lulusan Diploma III Kesehatan Lingkungan dengan rincian, yaitu

sebagai berikut :

a. Menentukan dan melaksanakan pemeriksaan komponen lingkungan sebanyak

26 unit kompetensi.

b. Pengelolaan kesehatan lingkungan sebanyak 9 unit kompetensi.

c. Pendidik, pelatih dan pemberdayaan masyarakat sebanyak 3 unit kompetensi.

d. Penelitian kesehatan lingkungan sebanyak 1 unit kompetensi.

Dari 39 unit kompetensi, 22 unit kompetensi merupakan kompetensi kritis,

sehingga jumlah kompetensi yang diujikan pada penilaian pencapaian kompetensi

adalah sebanyak 22 unit kompetensi kritis.

Dalam mengukur ketercapaian suatu kompetensi atau sub kompetensi diperlukan

berbagai uraian komponen yang berhubungan dengan pelaksanaan uji kompetensi

seperti :

a. Judul unit, yaitu nama unit kompetensi

atau sub kompetensi yang akan uji.

b. Uraian unit, yaitu informasi umum tentang

unit kompetensi yang akan uji. Informasi berupa kasus atau masalah kesehatan

lingkungan yang dapat dijadikan materi pengujian dan tempat pengujian.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 14: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

c. Elemen kompetensi, yaitu kriteria unjuk

kerja untuk pencapaian kompetensi, yang dinyatakan dalam kalimat aktif.

d. Kriteria pencapaian kompetensi, yaitu

indikator pencapaian setiap unit kompetensi yang akan diuji. Indikator

pencapaian mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Indikator

pencapaian menjadi acuan dalam menyusun instrumen pengukuran ranah

kognitif dan acuan dalam membuat lembar observasi pengukuran ranah afektif

dan psikomotorik.

e. Batasan variabel, yaitu konteks penilaian

berdasarkan kondisi pekerjaan, prosedur atau kebijakan yang harus dipenuhi

serta persyaratan fasilitas dan peralatan yang diperlukan.

f. Acuan penilaian, yaitu prosedur penilaian

yang harus dilakukan, persyaratan yang diperlukan, pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan serta aspek kritis dalam pencapaian kompetensi.

g. Metode penilaian, yaitu cara penilaian

yang dilakukan untuk setiap unit kompetensi atau sub kompetensi.

5. Tujuan dan Manfaat

Penilaian pencapaian kompetensi digunakan untuk membuat keputusan yang

berkaitan dengan hal-hal berikut ini :

a. Keputusan hasil belajar, yaitu menentukan pencapaian kompetensi oleh

peserta uji (asesi) dan menjadi indikator kemampuannya dalam melaksanakan

pekerjaan tertentu.

b. Keputusan diagnosis dan upaya perbaikan, yaitu pendidik (dosen) dapat

mendeteksi dan mengidentifikasi kesulitan peserta uji (asesi), sehingga dapat

memberikan umpan balik untuk memberi layanan dan bimbingan sesuai

kebutuhan peserta uji (asesi).

c. Keputusan bidang pembelajaran, yaitu berkenaan dengan apa yang harus

diajarkan oleh dosen, yang selanjutnya sebagai masukan untuk melakukan

perbaikan dan evaluasi kurikulum.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 15: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

d. Keputusan evaluasi kelembagaan, yaitu evaluasi terhadap lembaga pendidikan

berdasakan hasil belajar peserta uji (asesi) untuk peningkatan kualitas

pengelolaan institusi pendidikan.

6. Prinsip Penilaian

Prinsip utama dalam penilaian pencapaian kompetensi meliputi :

a. Kesahihan (validity), yaitu alat dan metode penilaian yang digunakan mengacu

kepada standar penilaian yang ditetapkan.

b. Keajegan (reliability) atau, yaitu alat dan proses yang digunakan dapat

diterapkan pada peserta uji (asesi) yang berbeda.

c. Kelenturan (flexibility), yaitu metode serta proses yang digunakan dapat

disesuaikan dengan kondisi peserta didik dalam hal yang tidak baku.

d. Keadilan (fairness), yaitu penilaian dilakukan secara transparan, tidak ada pihak

yang merasa diuntungkan atau dirugikan

e. Menyeluruh (comprehensive), yaitu penilaian dilakukan terhadap ketiga aspek

kompetensi sekaligus sebagai satu kesatuan yang utuh.

7. Dimensi Kompetensi

Kompetensi yang akan diujikan harus mencakup :

a. Keterampilan melaksanakan pekerjaan (task skill), yaitu persyaratan yang harus

dimiliki peserta uji (asesi) untuk melakukan pekerjaan yang bersifat individu.

b. Keterampilan mengelola pekerjaan (task management skill), yaitu persyaratan

yang harus dimiliki peserta uji (asesi) untuk mengelola sejumlah pekerjaan yang

bervariasi.

c. Keterampilan menguasai kemungkinan (contingency management skill), yaitu

persyaratan yang harus dimiliki peserta uji (asesi) untuk merespon

ketidakteraturan atau mengantisipasi setiap masalah yang mungkin timbul

dalam pelaksanaan pekerjaan.

d. Keterampilan mengelola lingkungan kerja (job/role environment skill), yaitu

persyaratan yang harus dimiliki peserta uji (asesi) berkenaan dengan tanggung

jawab dan harapan atas lingkungan kerja, termasuk kerjasama dengan orang

lain.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 16: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

e. Keterampilan beradaptasi (transfer/adaptation skill), yaitu persyaratan yang

harus dimiliki peserta uji (asesi) berkenaan dengan keterampilan

mengadaptasikan atau mentransfer pengetahuan, keterampilan serta sikap

yang dimiliki ke dalam situasi baru.

8. Metode Penilaian

Beberapa metode penilaian pencapaian kompetensi yang dapat digunakan antara

lain :

a. Penilaian tertulis, dilakukan untuk mengukur pemahaman

peserta uji (asesi) melalui sejumlah soal yang disusun untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran. Bentuk soal tertulis dapat berupa pilihan

ganda, isian atau uraian. Dalam menyusun instrument penilaian tertulis perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Kedalaman dan keluasan materi yaitu

soal yang dibuat harus sesuai dengan kedalaman dan keluasan materi yang

diharapkan pada kriteria pencapaian kompetensi.

2) Konstruksi soal harus tegas dan jelas.

3) Bahasa rumusan soal tidak menggunakan

kata-kata atau kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

b. Penilaian penampilan atau unjuk kerja (performance assessment) merupakan

penilaian yang dilakukan dengan mengamati atau mengobservasi kegiatan

peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan yang menggambarkan

kompetensi atau sub kompetensi. Dalam pelaksanaan penilaian unjuk kerja

perlu mempertimbangkan hal berikut ini :

1) Tersedia langkah kerja yang harus dilakukan oleh peserta uji (asesi) dalam

melaksanakan suatu pekerjaan.

2) Tersedia kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam

penampilan kerja tersebut.

3) Mengandung keterampilan khusus pada unit kompetensi atau sub

kompetensi yang akan diuji.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 17: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

4) Kemampuan yang akan dinilai dalam melaksanakan suatu pekerjaan tidak

terlalu bervariasi sehingga semuanya dapat diamati secara objektif.

5) Bila kemampuan yang akan dinilai harus menggambarkan langkah secara

berurutan, maka indikator penilaian harus menggambarkan urutan

prosedur pekerja.

Instrumen penilaian unjuk kerja adalah lembar observasi yang menggunakan

daftar cek “ya” atau “tidak”. Penilaian “ya” bila indikator penilaian dapat

ditunjukkan oleh peserta uji (asesi) dengan tepat, sebaliknya “tidak” bila

indikator tidak dapat ditunjukkan oleh peserta uji (asesi) dengan tepat.

c. Penilaian sikap dilakukan dengan mengamati perilaku peserta uji (asesi) saat

melakukan pekerjaan yang menggambarkan kompetensinya. Penilaian sikap

berdasarkan indikator sikap diharapkan dapat diobservasi penguji bersamaan

dengan penilaian penampilan kerja. Umumnya penilaian sikap pada penilaian

pencapaian kompetensi dilakukan bersama penilaian penampilan.

d. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas atau

kegiatan yang harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu. Melalui

penilaian proyek dapat diketahui kemampuan peserta uji (asesi) dalam

mengaplikasikan pengetahuan tertentu dalam satu kegiatan.

e. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada

bukti yang menunjukkan informasi tentang perkembangan kemampuan peserta

uji (asesi) dalam satu periode waktu tertentu. Informasi perkembangan peserta

uji (asesi) selama proses pembelajaran dapat berupa dokumen atau laporan

kegiatan praktek di lahan praktek, penugasan dan bentuk lainnya. Dosen dan

peserta uji (asesi) secara bersama-sama dapat menelaah perkembangan yang

telah dicapai dan merencanakan upaya peningkatan atau perbaikan yang

diperlukan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan

portofolio sebagai instrumen penilaian :

1) Adanya rasa saling percaya antara dosen dan peserta uji (asesi) dalam

penelaahan dokumen.

2) Masing-masing pihak menjaga kerahasiaan.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 18: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

3) Dokumen atau laporan menjadi milik bersama antara dosen dan peserta uji

(asesi).

4) Umpan balik hasil kerja portofolio harus memberikan masukan bagi

perkembangan kemajuan belajar peserta uji (asesi).

5) Kesesuaian hasil kerja yang dikumpulkan merupakan hasil karya yang

sesuai dengan kompetensi yang diuji.

Dalam penggunaan portofolio sebagai instrumen penilaian, beberapa prinsip

yang perlu dipertimbangkan :

1) Peserta uji (asesi) memahami penggunaan portofolio sebagai bahan

penilaian.

2) Jenis portofolio yang dinilai sesuai dengan kompetensi atau sub

kompetensi.

3) Portofolio yang dinilai memenuhi kaidah kecukupan baik dari jumlah dan

jenis lembar yang akan dinilai maupun kelengkapannya seperti tercantum

waktu pembuatan dan pemberian umpan balik.

9. Mekanisme dan Proses Penilaian

Pelaksanaan penilaian pencapaian kompetensi dilakukan dengan memperhatikan

kaidah sebagai berikut :

a. Penilaian terhadap penguasaan aspek kognitif dari

kompetensi dan sub kompetensi yang diuji menjadi prasyarat mengikuti

penilaian terhadap penampilan kerja. Kelayakan mengikuti penilaian

penampilan bila penguasaan kognitif telah mencapai minimal 60 % dari skor

total yang diuji.

b. Penilaian unjuk kerja dilakukan dengan

menggunakan instrumen observasi langsung dan atau tidak langsung

menggunakan daftar cek dengan dua pilihan jawaban ”ya” atau ”tidak”.

Peserta uji (asesi) dinyatakan kompeten bila semua indikator diobservasi

secaran tepat dengan skor 100 %.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 19: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

c. Instrumen penilaian unjuk kerja mencakup aspek

ketrampilan dan aspek afektif yang diperlukan dari setiap kompetensi dan

sub kompetensi.

Mekanisme dan proses penilaian terdiri atas 5 tahap, yaitu :

a. Tahap I : persiapan pelaksanaan penilaian kompetensi meliputi :

1) Perencanaan waktu penilaian disusun oleh bidang akademik sesuai

kalender akademik .

2) Penyusunan instrumen oleh tim penguji bidang kompetensi, yaitu

rencana penilaian yang dibuat dalam matriks.

Peserta uji (asesi) dan tim penguji secara bersama-sama menyamakan

persepsi tentang proses penilaian dan penggunaan instrumen, menyepakati

waktu, dan tempat pelaksanaan sesuai jadual yang telah ditentukan.

Kesiapan peserta uji (asesi) mengikuti penilaian dinyatakan dengan

mengajukan permohonan dengan mengisi formulir permohonan uji

kompetensi.

b. Tahap II : pelaksanaan yaitu melaksanakan penilaian sesuai jadwal, proses

dan mekanisme penilaian secara objektif dan akurat. Untuk

mempertahankan objektivitas penilaian, maka ratio peserta uji (asesi)

dengan penguji maksimal 1 : 2 (untuk afektif dan psikomotor). Lama

penilaian bergantung pada jenis kompetensi atau sub kompetensi yang akan

diuji.

c. Tahap III : pengolahan hasil dan pemberian umpan balik, yaitu semua aspek

yang diamati diolah untuk dibuat satu kesimpulan hasil pengamatan. Untuk

menjamin penilaian yang adil, maka kesimpulan penilaian diputuskan

bersama antara penguji dan peserta uji (asesi). Kesimpulan hasil penilaian

berupa rekomendasi dan tindak lanjut, kemudian dicatat dan ditanda

tangani oleh peserta uji (asesi) dan penguji pada lembar dokumentasi hasil.

Dokumentasi hasil penilaian dibuat pada lembar daftar tilik penilaian

selanjutnya hasil penilaian disampaikan ke bagian akademik.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 20: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

Bila ada peserta uji (asesi) ada yang merasa tidak puas dalam penilaian,

maka yang bersangkutan berhak untuk mengajukan peninjauan ulang

kepada pihak akademik. Selanjutnya pihak akademik menganalisis laporan

dan melakukan pertemuan dengan tim penilai serta memutuskan dengan

adil agar dapat memberikan kejelasan bagi penguji dan peserta uji (asesi).

d. Tahap IV : tindak lanjut hasil, yaitu bagi peserta uji (asesi) yang dinyatakan

belum kompeten akan menjalani kegiatan remedial berupa latihan

keterampilan unit kompetensi atau sub kompetensi di bawah bimbingan

dosen. Uji kompetensi ulang dapat dilakukan kembali bilamana peserta uji

(asesi) telah menyatakan diri siap untuk menjalani uji ulang. Uji ulang dapat

dilakukan maksimal 2 kali dalam masa studi yang diperbolehkan.

Aspek yang diujikan pada uji ulang hanya pada aspek yang belum kompeten

saja namun tetap memperhatikan kesinambungan setiap aspek yang harus

dikerjakan oleh peserta uji (asesi).

e. Tahap V : pelaporan hasil penilaian, yaitu membuat laporan hasil penilaian

unjuk kerja dengan memperhatikan hal berikut :

1) Jumlah peserta uji (asesi) yang mengikuti

penilaian unjuk kerja.

2) Jenis kasus yang diujikan.

3) Situasi selama berlangsungnya penilaian.

4) Hasil penilaian, rekomendasi, umpan balik

dan tindak lanjut.

10. Pemberian Surat Tanda Lulus Pencapaian Kompetensi

Bagi peserta yang telah lulus menjalani penilaian pencapaian kompetensi akan

memperoleh Surat Tanda Lulus Pencapaian Kompetensi dari institusi

penyelenggara penilaian pencapaian kompetensi yang ditanda tangani oleh Ketua

Jurusan dan Direktur Poltekkes.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 21: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

BAB III

PENUTUP

Pedoman penilaian pencapaian kompetensi Diploma III Kesehatan Lingkungan ini

merupakan acuan bagi penyelenggara Pendidikan Program Diploma III Kesehatan

Lingkungan, guna meningkatkan mutu pembelajaran sehingga menghasilkan lulusan yang

berkualitas.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 22: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

Daftar Lampiran :

Lampiran 1 : Standard Profesi Sanitarian.

Lampiran 2 : Format – Format Penilaian Pencapaian Kompetensi.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 23: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI (PPK)DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 24: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA KESEHATAN

PUSAT PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN2010

DAFTAR ISIHalaman

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………… 1A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………………… 1B. DASAR HUKUM ……………………………………………………………………………………. 2C. TUJUAN ……………………………………………………………………………………………….. 3D. SISTEMATIKA ……………………………………………………………………………………….. 3

BAB II PENILAIAN HASIL BELAJAR ………………………………………………………………………….. 4A. PENGERTIAN ………………………………………………………………………………………… 4B. RUANG LINGKUP …………………………………………………………………………………. 4C. KARAKTERISTIK ……………………………………………………………………………………. 4D. PENILAIAN MATA KULIAH …………………………………………………………………… 6

1. Pengertian ………………………………………………………………………………….. 62. Tujuan …………………………………………………………………………………………. 63. Sifat dan Bentuk …………………………………………………………………………. 64. Pendekatan Penilaian ………………………………………………………………… 85. Jenis Penilaian …………………………………………………………………………….. 86. Cara Penilaian …………………………………………………………………………….. 97. Keberhasilan Mata Kuliah …………………………………………………………… 108. Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) …………… 10

E. PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ………………………………………………. 111. Pengertian ………………………………………………………………………………….. 112. Dasar Hukum ………………………………………………………………………………. 113. Persyaratan Penilai …………………………………………………………………….. 124. Ruang Lingkup Penilaian …………………………………………………………….. 135. Tujuan dan Mafaat ……………………………………………………………………… 146. Prinsip Penilaian …………………………………………………………………………. 157. Dimensi Kompetensi …………………………………………………………………… 158. Metode Penilaian ……………………………………………………………………….. 169. Mekanisme dan Proses Penilaian ……………………………………………….. 19

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 25: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

10. Pemberian Sertifikat Kompetensi ………………………………………………. 21

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………………….. 22

LAMPIRAN

Lampiran 1

STANDAR PROFESI SANITARIAN

Standar Profesi Sanitarian berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 373/ Menkes/SK/III/2007 sebagai berikut :

No. Kompetensi Keterangan1. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair. *2. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia air dan limbah cair. *3. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan limbah cair. *4. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara/kebisingan, getaran,

kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi.*

5. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara. *6. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara. *7. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat. *8. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat. *9. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitilogi

tanah dan limbah padat.*

10. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman. *11. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman. *12. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi

makanan dan minuman.*

13. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi sampel usap alat makanan dan minuman serta usap rektum.

*

14. Melakukan survei vektor dan binatang pengganggu. *15. Melakukan pengukuran kuantitas air dan limbah cair. *16. Mengidentifikasi makro dan mikro bentos di badan air. *17. Melakukan analisis dampak kesehatan lingkungan. -18. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring. *19. Mengelola program hygiene industri, kesehatan, dan

keselamatan kerja.*)

20. Merancang, mengoperasikan peralatan pengolahan sampah. *)21. Mengoperasikan alat pengeboran. -

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 26: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

22. Melakukan pendugaan air tanah. *23. Melakukan pengeboran air tanah untuk pembangunan sarana air

tanah.-

24. Mengkalibrasi dan memelihara peralatan pengujian. *)25. Mengoperasikan alat-alat aplikasi pengendalian vektor. *26. Mengoperasikan alat-alat pengambilan sampel udara. *27. Melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan. -28. Melakukan pengelolaan sanitasi linen. -29. Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai dengan jenisnya. -30. Melakukan pengendalian vektor dan binatang pengganggu. -31. Melakukan pengelolaan pembuangan tinja. -

No. Kompetensi Keterangan32. Monitoring pengelolaan limbah berbahaya dan beracun. -33. Melakukan surveillans kesehatan lingkungan. *34. Berwirausaha di bidang pelayanan kesehatan lingkungan. -35. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan

lingkungan.-

36. Menilai kondisi kesehatan perumahan. -37. Menerapkan prinsip-prinsip sanitasi pengelolaan makanan. -38. Menerapkan HACCP dalam pengelolaan makanan. *)39. Mengawasi sanitasi tempat pembuatan, penjualan,

penyimpanan, pengangkutan, dan penggunaan pestisida.-

40. Mengawasi sanitasi tempat-tempat umum. -41. Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan

lingkungan.*

42. Merancang teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. *)43. Melakukan intervensi teknis sesuai hasil analisis sampel air,

tanah, udara, limbah makanan, minuman, vektor, dan binatang pengganggu.

-

44. Melakukan intervensi administratif sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara, limbah, vektor, dan binatang pengganggu.

*

45. Melakukan intervensi sosial sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara, limbah makanan dan minuman, vektor, dan binatang pengganggu.

-

46. Mengelola klinik sanitasi. *)

* : Kompetensi kritis.- : Bukan kompetensi kritis.*) : Tidak termasuk kurikulum pendidikan Diploma III, tetapi masuk ke dalam kurikulum

pendidikan Diploma IV.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 27: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 28: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

PEMETAAN KOMPETENSI AHLI MADYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Kompetensi Ahli Madya Kesehatan Lingkungan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 373/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Sanitarian, yaitu sebagai berikut :

TAHAP I (AKHIR SEMESTER III) :

NO. KOMPTENSI MATA KULIAH SEMESTER KETERANGANUTAMA PENDUKUNG

1/4. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara/kebisingan, getaran, kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi.

Penyehatan Udara. 3 Uji kompetensi pada akhir semester III.Mikrobiologi Lingkungan. 1

Toksikologi Lingkungan. 1

2/5. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara.

Penyehatan Udara. 3 Uji kompetensi pada akhir semester III.Mikrobiologi Lingkungan. 1

Toksikologi Lingkungan. 13/6. Melakukan pemeriksaan kualitas

mikrobiologi udara.Penyehatan Udara. 3 Uji kompetensi pada

akhir semester III.Mikrobiologi Lingkungan. 1Toksikologi Lingkungan. 1

4/20. Mengoperasikan alat-alat pengambilan sampel udara.

Penyehatan Udara. 3 Uji kompetensi pada akhir semester III.Instrumentasi. 2

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 29: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

TAHAP II (AKHIR SEMESTER IV) :

NO. KOMPTENSI MATA KULIAH SEMESTER KETERANGANUTAMA PENDUKUNG

1/1. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair.

Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester IV.Fisika Lingkungan. 1

Toksikologi Lingkungan. 12/2. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia

air dan limbah cair.Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester IV.Kimia Lingkungan. 2

Toksikologi Lingkungan. 13/3. Melakukan pemeriksaan kualitas

mikrobiologi air dan limbah cair.Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester IV.Mikrobiologi Lingkungan. 1

Toksikologi Lingkungan. 14/7. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik

tanah dan limbah padat.Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester IV.Fisika Lingkungan. 1

Toksikologi Lingkungan. 15/8. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia

tanah dan limbah padat.Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester IV.Kimia Lingkungan. 1

Toksikologi Lingkungan. 16/9. Melakukan pemeriksaan kualitas

mikrobiologi dan parasitilogi tanah dan limbah padat.

Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester IV.Mikrobiologi Lingkungan. 1

Parasitologi. 27/10. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik

makanan dan minuman.Penyehatan Makanan Minuman.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester IV.Fisika Lingkungan. 1

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 30: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

TAHAP III (AKHIR SEMESTER V) :

NO. KOMPTENSI MATA KULIAH SEMESTER KETERANGANUTAMA PENDUKUNG

1/11. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman.

Penyehatan Makanan Minuman.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester V.Kimia Lingkungan. 1

2/12. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman.

Penyehatan Makanan Minuman.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester V.Mikrobiologi Lingkungan. 1

Parasitologi. 23/13. Melakukan pemeriksaan kualitas

mikrobiologi dan parasitologi sampel usap alat makanan dan minuman serta usap rektum.

Penyehatan Makanan Minuman.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester V.Mikrobiologi Lingkungan. 1

Parasitologi. 2

4/14. Melakukan survei vektor dan binatang pengganggu.

Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester V.Epidemiologi Lingkungan. 3 - 4

5/15. Melakukan pengukuran kuantitas air dan limbah cair.

Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester V.

6/16. Mengidentifikasi makro dan mikro bentos di badan air.

Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester V.

Mikrobiologi Lingkungan. 17/18. Melakukan pendugaan air tanah. Penyehatan Air dan

Pengelolaan Limbah Cair.3 - 4 Uji kompetensi pada

akhir semester V.

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 31: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

TAHAP IV (AKHIR SEMESTER VI) : 4

NO. KOMPTENSI MATA KULIAH SEMESTER KETERANGANUTAMA PENDUKUNG

1/19. Mengoperasikan alat-alat aplikasi pengendalian vektor.

Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu.

3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester VI.Instrumentasi. 2

2/21. Melakukan surveillans kesehatan lingkungan.

Epidemiologi Lingkungan. 3 - 4 Uji kompetensi pada akhir semester VI.Dasar-dasar Kesehatan

Lingkungan.1

Dasar-dasar Pemecahan Masalah Kesehatan Lingkungan.

6 ?

3/22. Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

Metodologi Penelitian. 4 Uji kompetensi pada akhir semester VI.Statistik Kesehatan. 2

4/17. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring.

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.

5 Uji kompetensi pada akhir semester VI.Fisika Lingkungan. 1

Kimia Lingkungan. 1Mikrobiologi Lingkungan. 1Toksikologi Lingkungan. 1

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan

Page 32: Ppk Kesling, Revisi 27 Juli 2010

Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK) Kesehatan Lingkungan