pp 14-2010

Upload: arif-efendi

Post on 30-May-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    1/14

    PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 14 TAHUN 2010

    TENTANG

    PENDIDIKAN KEDINASAN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 29 ayat (4) Undang- Undang Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlumenetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Kedinasan;

    Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;

    2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANGPENDIDIKAN KEDINASAN.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

    1. Pendidikan kedinasan adalah pendidikan profesi yang diselenggarakan olehKementerian, kementerian lain, atau lembaga pemerintah nonkementerian yangberfungsi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugaskedinasan bagi pegawai negeri dan calon pegawai negeri.

    2. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yangmempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahliankhusus.

    3. Satuan pendidikan kedinasan adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakanpendidikan profesi di lingkungan kerja Kementerian, kementerian lain, atau lembaga

    pemerintah nonkementerian yang bersangkutan dan/atau satuan pendidikan lainnya diluar lingkungan kerja kementerian lain atau lembaga pemerintah nonkementerian yangbersangkutan, baik pada jalur pendidikan formal maupun pada jalur pendidikannonformal.

    4. Peserta didik pendidikan kedinasan adalah pegawai negeri dan calon pegawai negeriyang diberi tugas atau izin oleh Kementerian, kementerian lain, atau lembagapemerintah nonkementerian yang bersangkutan untuk mengikuti pendidikan kedinasan.

    5. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan satuan pendidikanberdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

    6. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan Nasional.

    7. Kementerian lain adalah kementerian yang diberi kewenangan untukmenyelenggarakan pendidikan kedinasan.

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    2/14

    8. Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang selanjutnya disebut LPNK adalahlembaga pemerintah yang diberi kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikankedinasan.

    9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpendidikan nasional.

    10. Menteri lain adalah menteri yang diberi kewenangan oleh Menteri dalammenyelenggarakan pendidikan kedinasan.

    BAB II

    FUNGSI DAN KARAKTERISTIK

    Pasal 2

    Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawainegeri dan calon pegawai negeri pada Kementerian, kementerian lain, atau LPNK dalampelaksanaan tugas di lingkungan kerjanya dalam rangka mencapai tujuan pendidikannasional.

    Pasal 3

    (1) Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang bertujuan meningkatkan kemampuandan keterampilan peserta didik dalam bidang keahlian tertentu agar mampumeningkatkan kinerja pelaksanaan tugas pada Kementerian, kementerian lain, atauLPNK tempat mereka bekerja.

    (2) Pendidikan kedinasan berorientasi pada kepentingan pelayanan masyarakat dankebutuhan profesi tertentu dari Kementerian, kementerian lain, atau LPNK.

    (3) Kemampuan dan keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakanstandar kompetensi lulusan pendidikan kedinasan yang disesuaikan dengan standar

    nasional pendidikan dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, seni, dan budaya.

    BAB III

    PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEDINASAN

    Pasal 4

    (1) Program pendidikan kedinasan hanya menerima peserta didik pegawai negeri dan calonpegawai negeri.

    (2) Pegawai negeri dan calon pegawai negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberasal dari Kementerian, kementerian lain, atau LPNK penyelenggara programpendidikan kedinasan.

    Pasal 5

    (1) Program pendidikan kedinasan yang merupakan program pendidikan profesi setelahprogram sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dapat diselenggarakan di dalamdan/atau di luar satuan pendidikan yang ada pada Kementerian, kementerian lain, atauLPNK terkait, baik pada jalur pendidikan formal maupun pada jalur pendidikannonformal.

    (2) Pendidikan kedinasan pada jalur pendidikan formal sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diselenggarakan dengan beban belajar 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40

    (empat puluh) satuan kredit semester setelah program sarjana (S-1) atau diploma empat(D-IV) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    3/14

    (3) Pendidikan kedinasan pada jalur pendidikan nonformal sebagaimana dimaksud padaayat (1) diselenggarakan dengan beban belajar setara 36 (tiga puluh enam) sampaidengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester setelah program sarjana (S-1) ataudiploma empat (D-IV) yang dapat dilakukan dalam bentuk kursus, pendidikan danpelatihan, atau bentuk lain yang sejenis.

    (4) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dihitung dari bebanbelajar kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri yang sebagiandari beban belajar itu dapat diperoleh dari hasil penilaian belajar melalui pengalamanatau pengumpulan kredit dari satuan pendidikan lain yang diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri.

    (5) Penyelenggaraan pendidikan kedinasan dengan beban belajar di luar ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteri.

    (6) Penjurusan pada pendidikan kedinasan dilaksanakan dalam bentuk program spesialisasiyang ditetapkan oleh Kementerian, kementerian lain, atau LPNK terkait.

    (7) Program studi pada pendidikan kedinasan dikembangkan dengan memperhatikan tujuan

    program studi yang akan dicapai, kompetensi lulusan peserta didik yang diharapkan,kontribusi terhadap pembangunan nasional, kontribusi terhadap kebutuhan masyarakat,dan keunggulan pendidikan kedinasan tersebut.

    (8) Penataan dan pengembangan program studi dilakukan oleh Kementerian, kementerianlain, atau LPNK yang bersangkutan setelah mendapat masukan dari asosiasi profesi,dunia kerja/industri terkait, dan masyarakat.

    (9) Penjurusan dan program studi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7)disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.

    Pasal 6

    (1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan kedinasan ditetapkan oleh satuanpendidikan kedinasan dengan melibatkan asosiasi profesi dengan mengacu padastandar isi dan berlaku secara nasional.

    (2) Kurikulum pendidikan kedinasan dikembangkan oleh satuan pendidikan kedinasansesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian, kementerian lain,atau LPNK.

    (3) Standar kompetensi lulusan pendidikan kedinasan dikembangkan oleh satuanpendidikan yang bersangkutan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan dan dapatdiperkaya sesuai dengan kebutuhan.

    (4) Standar Nasional Pendidikan untuk pendidikan kedinasan sebagaimana dimaksud padaayat (3) digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan,

    sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

    Pasal 7

    (1) Sertifikat pendidikan kedinasan berbentuk sertifikat kompetensi.

    (2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepadapeserta didik sebagai pengakuan terhadap penguasaan kompetensi bidang keahliantertentu oleh satuan pendidikan kedinasan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasiprofesi.

    BAB IV

    PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

    Pasal 8

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    4/14

    (1) Pendidik pada satuan pendidikan kedinasan terdiri atas dosen dan instruktur/widyaiswara.

    (2) Pendidik pada satuan pendidikan kedinasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah seseorang yang karena pendidikan dan/atau keahliannya diangkat olehKementerian, kementerian lain, LPNK terkait, dan/atau oleh satuan pendidikan ataupenyelenggara pendidikan kedinasan dengan tugas utama mengajar dan/atau melatihpeserta didik pada program pendidikan kedinasan yang bersangkutan.

    Pasal 9

    (1) Tenaga kependidikan pada satuan pendidikan kedinasan terdiri atas tenaga penunjangakademik dan pengelola satuan pendidikan.

    (2) Tenaga penunjang akademik pada pendidikan kedinasan adalah seseorang yang karenapendidikan dan/atau keahliannya diangkat oleh Kementerian, kementerian lain, LPNKterkait, dan/atau oleh satuan pendidikan atau penyelenggara pendidikan kedinasanuntuk membantu penyelenggaraan pendidikan kedinasan yang bersangkutan.

    (3) Tenaga penunjang akademik sekurang-kurangnya terdiri atas peneliti, pengembang di

    bidang pendidikan kedinasan, pustakawan, pranata komputer, laboran, dan teknisisumber belajar.

    (4) Pengelola satuan pendidikan terdiri atas pimpinan lembaga, pembantu pimpinan, danunsur penunjang pengelolaan satuan pendidikan.

    BAB V

    PESERTA DIDIK

    Pasal 10

    Syarat bagi peserta didik pendidikan kedinasan:

    a. pegawai negeri dan calon pegawai negeri pada Kementerian, kementerian lain, atauLPNK;

    b. memiliki ijazah sarjana (S-1) atau yang setara; dan

    c. memenuhi persyaratan penerimaan peserta didik pendidikan kedinasan sebagaimanaditetapkan oleh penyelenggara pendidikan kedinasan.

    Pasal 11

    (1) Peserta didik pendidikan kedinasan memiliki hak:

    a. memperoleh biaya pendidikan kedinasan sesuai dengan keahlian tertentu yangdiikutinya;

    b.memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan untuk menunjang prosespembelajaran;

    c. mendapat bimbingan dari pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangkapenyelesaian studinya;

    dan

    d. memperoleh layanan informasi mengenai program pendidikan yang diikutinya sertahasil belajarnya.

    (2) Peserta didik pendidikan kedinasan berkewajiban:

    a. mematuhi peraturan/ketentuan pada satuan pendidikan;

    b. menjaga kewibawaan dan nama baik penyelenggara pendidikan kedinasan,Kementerian, kementerian lain, atau LPNK terkait, dan satuan pendidikan kedinasan

    yang bersangkutan; dan

    c. memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan.

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    5/14

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh penyelenggara pendidikan kedinasanyang bersangkutan.

    BAB VI

    SARANA DAN PRASARANA

    Pasal 12

    (1) Pengelolaan sarana dan prasarana yang diperoleh dengan dana yang berasal dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada penyelenggara pendidikan kedinasandiselenggarakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (2) Pengelolaan sarana dan prasarana yang diperoleh dengan dana yang bukan berasaldari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diatur oleh penyelenggara pendidikankedinasan.

    BAB VII

    PENDANAAN

    Pasal 13

    (1) Pendanaan pendidikan kedinasan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara dan/atau sumber lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (2) Penggunaan dana pendidikan kedinasan diatur sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

    Pasal 14

    (1) Otonomi satuan pendidikan kedinasan di bidang keuangan mencakupi kewenangan

    untuk menerima, menyimpan, dan menggunakan dana.

    (2) Pengelolaan dana pendidikan kedinasan menganut prinsip transparansi danakuntabilitas publik.

    (3) Pengelolaan keuangan pendidikan kedinasan yang berasal dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional Pemerintah sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 15

    Rencana anggaran pendapatan dan belanja pendidikan kedinasan diusulkan oleh pimpinansatuan pendidikan kedinasan melalui Menteri, menteri lain, atau pimpinan LPNK kepada

    Menteri Keuangan untuk disahkan menjadi anggaran pendidikan kedinasan.

    BAB VIII

    PENDIRIAN

    Pasal 16

    (1) Pendirian pendidikan kedinasan oleh Kementerian, kementerian lain, atau LPNKdidasarkan pada kebutuhan akan keahlian tertentu untuk meningkatkan kinerjapelaksanaan tugas dan fungsi pada Kementerian, kementerian lain, atau LPNK terkait.

    (2) Pendirian pendidikan kedinasan didasarkan atas usulan tertulis dari Kementerian,kementerian lain, atau LPNK kepada Menteri yang meliputi:

    a. hasil kajian kebutuhan Kementerian, kementerian lain, atau LPNKdalam bidang keahlian tertentu sehingga membutuhkan pendidikan kedinasan;

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    6/14

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    7/14

    (1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program studi dan/atau satuanpendidikan.

    (2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Badan AkreditasiNasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk pendidikan kedinasan formal dan BadanAkreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BANPNF) untuk pendidikan kedinasannonformal.

    (3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat juga dilakukan oleh lembagamandiri lain yang diberi kewenangan oleh Menteri.

    BAB X

    PENGAWASAN

    Pasal 21

    (1) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan pengawasan terhadappendidikan kedinasan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.

    (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menjamin mutu

    pendidikan kedinasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

    BAB XI

    KERJA SAMA

    Pasal 22

    (1) Satuan pendidikan kedinasan dapat menjalin kerja sama dengan lembaga lain, baik didalam maupun di luar negeri.

    (2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk kerja sama dalambidang akademik dan/atau nonakademik.

    (3) Kerja sama dalam bidang akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapatberbentuk:

    a. program kembaran;

    b. program pengumpulan kredit dan pengalihan kredit;

    c. tukar-menukar pendidik dan/atau tenaga kependidikan;

    d. pemanfaatan berbagai sumber daya;

    e. penerbitan terbitan berkala ilmiah;

    f. penelitian dan pengembangan;

    g. penyelenggaraan seminar;

    h. program pendidikan pesanan; dan/atau

    i. bentuk lain yang dianggap perlu.

    (4) Kerja sama dalam bidang nonakademik sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)dapat berbentuk:

    a. kontrak manajemen;

    b. pendayagunaan aset;

    c. usaha penggalangan dana;

    d. pembagian uang jasa dan royalti hak kekayaan intelektual/paten; dan/atau

    e. bentuk lain yang dianggap perlu.

    BAB XII

    SANKSI

    Pasal 23

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    8/14

    Penyelenggara pendidikan kedinasan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 diberi sanksi administratif berupa teguran lisan, teguran tertulis,atau pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan kedinasan.

    BAB XIII

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 24

    (1) Satuan pendidikan kedinasan yang diselenggarakan berdasarkan Undang-UndangNomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional wajib diubah dengan memilihsalah satu alternatif sebagai berikut:

    a. Untuk pendidikan kedinasan yang peserta didiknya pegawai negeri dan calonpegawai negeri, baik pusat maupun daerah, tersedia 4 (empat) alternativepenyesuaian:

    1) pendidikan kedinasan yang bersangkutan dijadikan pendidikan dan pelatihanpegawai yang diselenggarakan oleh Kementerian, kementerian lain, atau LPNK

    yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,untuk memenuhi kebutuhan akan keterampilan pegawai;

    2) pendidikan kedinasan yang bersangkutan dipertahankan tetap menjadipendidikan kedinasan yang memenuhi semua persyaratan yang diatur dalamPeraturan Pemerintah ini, untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan profesi,spesialis, dan keahlian khusus lainnya;

    3) pendidikan kedinasan yang bersangkutan dialihstatuskan menjadi badan hukumpendidikan, yang kementerian lain atau LPNK yang bersangkutan sebagaipendiri memiliki representasi dalam organ representasi pemangku kepentingan,untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan menengah, pendidikan tinggivokasi, dan pendidikan tinggi akademik;

    4) pendidikan kedinasan yang bersangkutan dialihstatuskan menjadi badan hukumpendidikan, yang kementerian lain atau LPNK yang bersangkutan sebagaipendiri memiliki representasi dalam organ representasi pemangku kepentingan,untuk memenuhi sekaligus semua kebutuhan sebagaimana dimaksud pada hurufa angka 1), angka 2), dan angka 3).

    b. Untuk pendidikan kedinasan yang peserta didiknya bukan pegawai negeri dan bukancalon pegawai negeri, tersedia 3 (tiga) alternatif penyesuaian:

    1) pendidikan kedinasan yang bersangkutan dialihstatuskan menjadi badanhukum pendidikan, yang kementerian lain atau LPNK yang bersangkutansebagai pendiri memiliki representasi dalam organ representasi pemangkukepentingan, untuk memenuhi kebutuhan sektoral yang berkelanjutan dan

    memerlukan pengawasan dan penjaminan mutu yang ketat dari kementerian lainatau LPNK yang bersangkutan;

    2) pendidikan kedinasan yang bersangkutan diintegrasikan dengan perguruantinggi negeri tertentu dan setelah integrasi diadakan kerja sama dengan kemasankhusus untuk memenuhi kebutuhan sektoral yang bersifat temporer danmemerlukan pengawasan dan penjaminan mutu yang ketat dari kementerian lainatau LPNK yang bersangkutan;

    3) pendidikan kedinasan yang bersangkutan diintegrasikan dengan perguruantinggi negeri tertentu atau diserahkan kepada pemerintah daerah jika kebutuhanakan pengawasan dan penjaminan mutu yang ketat dari kementerian lain atauLPNK yang bersangkutan rendah.

    (2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus selesai paling lambat 5(lima) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    9/14

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    10/14

    PENJELASAN

    ATAS

    PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 14 TAHUN 2010

    TENTANG

    PENDIDIKAN KEDINASAN

    I. UMUM

    Pendidikan kedinasan sebagai pendidikan setelah program sarjana atau yang setaramemiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendidikan nasional, terutama dalamrangka mengembangkan potensi para pegawai negeri dan calon pegawai negeri untukmeningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan tugas kedinasannya.Pendidikan kedinasan adalah pendidikan profesi yang mempersiapkan peserta didikuntuk memiliki atau meningkatkan kemampuan pekerjaannya dengan persyaratankeahlian khusus.

    Pendidikan kedinasan diselenggarakan apabila kebutuhan dan/atau keahlian khusus

    tersebut di atas tidak dapat dipenuhi oleh perguruan tinggi umum.Agar pendidikan kedinasan dapat terselenggara secara menyeluruh yang meliputi aspekkedinasan sesuai dengan tuntutan instansi pemerintah yang sangat berdiversifikasikompetensinya, pendidikan kedinasan dituntut memiliki fleksibilitas yang tinggi dari sisipenyelenggaraannya. Oleh karena itu, program pendidikan kedinasan dapat berupaprogram utuh pendidikan formal dari suatu satuan pendidikan kedinasan, atau programgabungan pendidikan formal dan nonformal sebagai bagian dari pendidikan kedinasanberdasarkan kompetensi kemampuan pelaksanaan tugas yang dituntut.

    Pendidikan kedinasan dapat merupakan program pendidikan keahlian tertentu yangterdiri atas kumpulan standar kompetensi yang beragam, yang dapat berasal dari satuanpendidikan yang berada pada Kementerian, kementerian lain, LPNK terkait, atau satuanpendidikan di luar kementerian lain atau LPNK terkait, baik pada jalur pendidikan formalmaupun jalur pendidikan nonformal sepanjang memiliki kontribusi terhadap penerapanprofesi kedinasan di lingkungan kerja. Untuk mengemas program-program pendidikandimaksud dengan kompetensi yang dibutuhkan, berbagai kompetensi dapat berasal dari,antara lain, perguruan tinggi yang menawarkan program yang dibutuhkan, kursusbahasa, kursus manajemen dan/atau pendidikan dan latihan keahlian khusus yangdibutuhkan dalam pendidikan kedinasan. Kompetensi yang dibutuhkan dapat berupasatuan-satuan program lepas yang membentuk entitas program keahlian tertentu, ataupaket program yang disusun di dalam satuan pendidikan kedinasan di dalamKementerian, kementerian lain, atau LPNK terkait atau bekerja sama dengan satuan-satuan pendidikan lain di luar kementerian lain atau LPNK tersebut.

    Dengan bervariasinya jenis tugas dan keahlian khusus yang ada pada berbagailapangan pekerjaan para pegawai negeri, pada dasarnya perkembangan jenis dantingkat kompetensi pendidikan kedinasan yang dituntut memiliki karakteristik yangsangat dinamis. Dari sisi keluasan tugas pegawai negeri dalam melayani kebutuhanpublik, keragaman jenis, dan tingkat kompetensi pendidikan kedinasan akan dengancepat menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan, mulai dari jenis dan tingkatkompetensi yang sangat praktis, sampai yang sangat konseptual.

    Karena standar kompetensi dalam pendidikan kedinasan merupakan standarkemampuan yang disyaratkan untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu, yangmencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang

    relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan, program yang ditawarkan dalampendidikan kedinasan seyogyanya mampu memberikan peluang seluas-luasnya kepadapara peserta didik untuk meningkatkan kemampuannya sebagai pegawai negeri.

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    11/14

    Jika terdapat keterbatasan kemampuan satuan pendidikan kedinasan di dalammemberikan kemampuan yang memadai untuk meningkatkan pelaksanaan tugasaparatur negara, kurikulum pendidikan kedinasan dimungkinkan untuk dikembangkansebagai program gabungan yang secara luwes mengambil keahlian yang dibutuhkandari luar satuan pendidikan kedinasan, asalkan memiliki kejelasan kompetensi keahlian

    yang mendukung keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan denganpeningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan syarat jabatan. Dengan demikian, programpendidikan kedinasan yang dikembangkan memungkinkan pengumpulan kreditakademik lintas jenjang pendidikan, bahkan lintas jalur pendidikan, selama programtersebut mampu memberikan batasan kompetensi yang jelas dari sisi kebutuhanpeningkatan kinerja aparatur negara.

    II. PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1Cukup jelas.

    Pasal 2Pegawai negeri dan calon pegawai negeri dimaksud termasuk di dalamnya aparaturperekonomian negara.

    Pasal 3Ayat (1)

    Penyelenggaraan pendidikan kedinasan mencakup pelaksanaan kurikulum danpembelajaran serta evaluasi untuk menghasilkan lulusan sesuai dengan tujuanprogram yang didukung oleh sumberdaya pendidikan yang dibutuhkan.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 4Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Apabila diperlukan, pegawai negeri dan calon pegawai negeri dari Kementerian,kementerian lain, dan/atau LPNK yang bukan penyelenggara dapat diterimamenjadi peserta didik. Misalnya, pegawai dari Kementerian dapat menjadipeserta didik di pendidikan kedinasan bidang keuangan negara yangdiselenggarakan oleh Kementerian Keuangan dalam rangka memenuhi

    kebutuhan Kementerian akan tenaga ahli di bidang keuangan negara.

    Pasal 5Ayat (1)

    Program pendidikan kedinasan dapat berupa program gabungan dari berbagai jenis kompetensi yang dapat berasal dari berbagai satuan pendidikan sesuaidengan tingkat dan jenis keahlian kedinasan yang dituntut. Misalnya, seorangpeserta didik pendidikan kedinasan untuk program tertentu di suatu institut dapatsaja mengambil satu atau lebih mata kuliah yang relevan dengan kompetensiprogram yang dituntut dari universitas tertentu, dan/atau mengikuti kursuskeahlian pada lembaga kursus tertentu yang terakreditasi, misalnya, mengikutikursus bahasa asing pada tingkat lanjut (advanced level) jika sesuai dengan

    standar pendidikan kedinasan yang dituntut.

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    12/14

    Karena pendidikan kedinasan difokuskan pada peningkatan kemampuan ditempat kerja, jenis keahlian yang dituntut untuk meningkatkan kinerja lembagatempat mereka bekerja sangat bervariasi dan sangat tergantung pada jeniskeahlian yang harus dikuasai.

    Dalam hal jenis keahlian untuk meningkatkan kemampuan pegawai negeri dancalon pegawai negeri menuntut standar kompetensi yang ada pada jenjang

    sebelum sarjana, peserta didik dimungkinkan menempuh program pendidikantersebut sebagai suatu kesatuan dengan program kedinasan secarakeseluruhan.

    Pendidikan kedinasan yang diselenggarakan pada jalur formal merupakanrangkaian kegiatan pendidikan terstruktur yang dapat berupa program utuh yangsecara keseluruhan diselenggarakan pada satuan pendidikan kedinasan yangbersangkutan, atau berupa program gabungan pendidikan formal dan pendidikannonformal sebagai implikasi standar kompetensi yang dituntut di dalam programpendidikan kedinasan tertentu.

    Kegiatan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal dapat berbentuk, antaralain, kursus pengetahuan atau keahlian khusus tertentu, dan/atau hasil belajar

    seorang individu melalui pengalaman (experiential learning assessment).

    Pengakuan terhadap program gabungan tersebut dapat dilakukan melalui sistempengumpulan kredit (credit earning system) yang ditetapkan oleh satuanpendidikan yang terakreditasi.

    Penyelenggaraan pendidikan kedinasan pada jalur formal dilaksanakan olehperguruan tinggi. Penyelenggaraan pendidikan kedinasan pada jalur nonformaldapat dilaksanakan oleh pusat pendidikan dan pelatihan Kementerian,kementerian lain, dan/atau LPNK, atau lembaga kursus.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)

    Cukup jelas.Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Ketentuan ini dimaksudkan agar Kementerian, kementerian lain, atau LPNKterkait dapat menyelenggarakan program pendidikan kedinasan dengan bebanbelajar di luar ketentuan yang diatur dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3), sesuaidengan kekhasan pendidikan kedinasan Kementerian, kementerian lain, atauLPNK yang bersangkutan berdasarkan kebutuhan dan beban kerjanya.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Ayat (7)

    Cukup jelas.Ayat (8)

    Cukup jelas.Ayat (9)

    Cukup jelas.

    Pasal 6Cukup jelas.

    Pasal 7Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    13/14

    Sertifikat kompetensi dapat dikeluarkan oleh lembaga atau satuan pendidikan diluar penyelenggara pendidikan kedinasan sepanjang materi pendidikan ataupelatihan yang diberikan pada lembaga atau satuan pendidikan tersebutmerupakan bagian dari entitas program pendidikan kedinasan yang telahditetapkan oleh Menteri.

    Pasal 8Cukup jelas.

    Pasal 9Cukup jelas.

    Pasal 10Cukup jelas.

    Pasal 11Cukup jelas.

    Pasal 12Cukup jelas.

    Pasal 13Cukup jelas.

    Pasal 14Cukup jelas.

    Pasal 15Cukup jelas.

    Pasal 16Cukup jelas.

    Pasal 17Cukup jelas.

    Pasal 18Cukup jelas.

    Pasal 19Ayat (1)

    Pengendalian mutu dirumuskan dalam bentuk standar mutu yang merupakansinergi antara visi pendidikan kedinasan dan kebutuhan pihak-pihak yangberkepentingan.

    Ayat (2)Evaluasi terhadap peserta didik pendidikan kedinasan terdiri atas penilaian hasilbelajar dan uji kompetensi.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Yang dimaksud dengan lembaga mandiri adalah Badan Standar NasionalPendidikan atau lembaga lain yang dibentuk oleh masyarakat atau organisasiprofesi untuk menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

    Ayat (5)Cukup jelas.

  • 8/14/2019 PP 14-2010

    14/14

    Pasal 20Cukup jelas.

    Pasal 21Cukup jelas.

    Pasal 22Ayat (1)

    Kerja sama oleh pendidikan kedinasan bertujuan meningkatkan mutu akademikdan meningkatkan pembinaan pelaksanaan program, memperluas pelayananpublik, serta memperluas jaringan kemitraan untuk kepentingan pendidikankedinasan.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 23Cukup jelas.

    Pasal 24Cukup jelas.

    Pasal 25Cukup jelas.

    Pasal 26Cukup jelas.

    TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5101