potret kesejahteraan pembantu rumah...

109
POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Perumahan Griya Satria Pesona Kampung Busa Desa Satria Jaya Tambun Utara Bekasi Jawa Barat) Skripsi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Kominikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh: AHMAD SYAUQI NIM. 107054102499 Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta 2014

Upload: vucong

Post on 26-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGA

(Studi Kasus di Perumahan Griya Satria Pesona Kampung Busa Desa Satria Jaya Tambun Utara Bekasi Jawa Barat)

Skripsi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Program Studi Kesejahteraan Sosial

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Kominikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

AHMAD SYAUQI

NIM. 107054102499

Program Studi Kesejahteraan Sosial

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidyatullah

Jakarta

2014

Page 2: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden
Page 3: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden
Page 4: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi ini yang berjudul:

POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGA

(Studi Kasus di Perumahan Griya Satria Pesona Kampung Busa Desa Satria Jaya Tambun Utara Bekasi Jawa Barat)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakartra.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Agustus 2014

AHMAD SYAUQI

Page 5: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

i

ABSTRAKSI

Nama : AHMAD SYAUQI NIM : 107054102499 Judul : Potret Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga (Studi Kasus di

Perumahan Griya Satria Pesona Kampung Busa Desa Satria Jaya Tambun Utara Bekasi Jawa Barat)

Stigma masyarakat terhadap pembantu rumah tangga masih dianggap

sebagai profesi rendahan. Bahkan pembantu rumah tangga memperoleh upah yang tidak sesuai dengan beban kerja mereka; nominal (upah) yang diterima oleh para pembantu rata-tata masih di bawah standar UMK/UMR. Kisaran upah yang diterima oleh pembantu rumah tangga Rp 200,000,- s/d Rp 500,000,- setiap bulan. Nominal tersebut masih tergolong sangat rendah di bawah standar Upah Minimum Kota (UMK) Bekasi sebesar Rp 2.441.954. Selain itu, pembantu rumah tangga bisa mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dari majikannya, baik pelakuan fisik maupun psikis.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengetahui Potret Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga (Studi Kasus di Perumahan Griya Satria Pesona Kampung Busa Desa Satria Jaya Tambun Utara Bekasi Jawa Barat). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesejahteraan pembantu rumah tangga; pola relasi yang dibangun antara majikan dan pembantu rumah tangga; serta beban kerja yang dimiliki pembantu rumah tangga.

Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam melakukan kegiatan penelitian ini, dibutuhkan data primer dan data skunder. Pertama, data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden. Dalam proses penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah data yang berkaitan dengan peran pembantu rumah tangga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya, serta hal-hal yang berkaitan dengan peran pembantu rumah tangga dalam menjalankan tugas atau kewajibannya. Selain itu, informasi juga digali dari para majikan supaya data yang diperoleh lebih akurat. Untuk mendapatkan data tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan nara sumber yang kompeten, terkait keterangan mengenai masalah yang sedang diteliti. Kedua, data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi dokumen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan pembantu rumah tangga (secara ekonomi) masih belum terpenuhi. Hal ini disebabkan karena gaji atau upah yang diterima oleh pembantu rumah tangga masih kecil dan tidak sebanding dengan beban kerja yang diberikan oleh majikannya.

Page 6: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan

kepada Allah SWT. Dengan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengakui mengalami banyak

hambatan. Berkat dukungan dan dorongan dari berbagai pihak semua kesulitan

dapat dilalui dengan baik. Oleh sebab itu, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Ayahanda Siddik dan Ibunda Utiyah yang tanpa henti mendoakan

kesuksesan putra-putranya, mendidik dengan penuh kasih sayang, dan

selalu memberikan dukungan moral. Sehingga penulis bisa

menyelesaikan studi sampai selasai.

2. Dr. Arief Subhan, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, beserta para pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Siti Napsiyah Ariefuzzaman, MSW., selaku pembimbing dan Ketua

Program Studi Kesejahteraan Sosial, yang dengan sabar meluangkan

waktu memberikan bimbingan, motivasi, kritik dan saran, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Ahmad Zaky, M.Si., selaku sekretaris Program Studi Kesejahteraan

Sosial, yang selalu memberikan arahan dan dukungan sehingga skripsi

ini terselesaikan.

Page 7: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

iii

5. Lisma Dyawati Fuaida, M.Si., dan Nurhayati Nurbus, M.Si. yang juga

tak henti-henti memberikan motivasi sehingga skripsi terselesaikan.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Kesejahteraan Sosial

yang tak mungkin penulis sebut satu persatu. Terima kasih yang tak

terhingga atas segala motivasi, ilmu pengetahuan, bimbingan,

wawasan dan pengalaman yang mendorong penulis selama menempuh

studi di Program Studi Kesejahteraan Sosial.

7. Istri tercinta Munadhiratul Lailiyah, S.Hum yang selalu memberikan

motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk putri

tercinta kami Naflatul Laila Asy-Syauqi menjadi motivasi tersendiri

bagi penulis di dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan semua pihak

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari akan segala keterbatasan yang ada pada penulis,

sehingga penulis yakin dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca untuk perbaikan di masa

mendatang sangat penulis harapkan.

Jakarta, 18 Agustus 2014 AHMAD SYAUQI

Page 8: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

iv

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………………….. 6

1. Pembatasan Masalah ………………………………………………… 6

2. Perumusan Masalah ………………………………………………….. 6

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………. 7

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………….. 7

1. Manfaat akademis …………………………………………………….

2. Manfaat praktis ……………………………………………………….

7

8

E. Kerangka Teori dan Konseptual ………………………………………….. 8

1. Kerangka Teori ……………………………………………………….

2. Kerangka Konseptual ………………………………………………...

8

9

F. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………. 10

G. Metode Penelitian ………………………………………………………… 12

H. Tehnik Pengumpulan Data ……………………………………………….. 13

I. Tehnik Analisa Data ……………………………………………………… 16

J. Sistematika Penulisan …………………………………………………….. 17

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kesejahteraan ………………………………………………..... 19

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial ……………………………………... 19

Page 9: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

v

2. Pengertian Kesejahteraan Pekerja/Buruh ……………………………. 22

B. Kategori Kemiskinan ……………………………………………………... 22

a. Miskin secara absolut ………………………………………………...

b. Kemiskinan relatif atau kemiskinan struktural ……………………….

c. Kemiskinan kultural ………………………………………………….

22

23

23

C. Pembantu Rumah Tangga ………………………………………………… 24

1. Pengertian Pembantu Rumah Tangga ……………………………….. 24

2. Hak-Hak Pekerja/Pembantu Rumah Tangga ………………………… 27

BAB III : GAMBARAN UMUM

A. Kecamatan Tambun Utara ……………………………………………….. 30

B. Monografi / Gambaran Perumahan GSP ………………………………… 32

C. Profil Majikan dan Pembantu Rumah Tangga …………………………… 35

a. Majikan Pembantu Rumah Tangga …………………………………..

b. Pembantu Rumah Tangga ……………………………………………

35

37

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS

A. Konteks Sosial ……………………………………………………………. 40

B. Relasi Majikan dan Pembantu Rumah Tangga …………………………... 44

C. Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga ………………………………… 49

D. Beban Kerja Pembantu Rumah Tangga ………………………………….. 54

Page 10: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

vi

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 62

B. Rekomendasi ……………………………………………………………... 63

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 65

LAMPIRAN

Page 11: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama ini pembantu rumah tangga masih dipandang sebelah mata oleh

masyarakat Indonesia. Bahkan pembantu rumah tangga dianggap sebagai profesi

rendahan dan hina. Padahal pekerjaan pembantu rumah tangga sama seperti

pekerjaan lainnya. Hanya saja yang menjadi perbedaan mencolok dengan

pekerjaan lainnya adalah cara kerja dan nominalnya saja.

Hakikatnya, status pekerja adalah sama. Hal ini sejalan dengan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

disebutkan: (1) Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan

tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja; (2) Tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

masyarakat; (3) Pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan

menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Meskipun dalam Undang-Undang sudah jelas bahwa tidak ada perbedaan

antara pembantu rumah tangga dengan pekerja lainnya (berdasarkan istilah

pekerja), akan tetapi sampai sekarang nasib pembantu rumah tangga tidak semujur

dengan pekerja lainnya (di sektor formal). Hal ini kemudian memunculkan

wacana bahwa terdapat perbedaan antara pembantu rumah tangga dengan para

pekerja di sektor formal. Kemujuran para pekerja di sektor formal memiliki

payung hukum yang jelas sedangkan para pembantu rumah tangga tidak. Selain

Page 12: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

2

itu perolehan upah yang diterima oleh para pekerja di sektor formal rata-rata lebih

besar dari pada upah yang diterima oleh pembantu rumah tangga. Ironisnya lagi,

pembantu rumah tangga tidak memiliki kontrak kerja yang jelas dengan

majikannya.

Hal tersebut tidak sejalan dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 D

Ayat: (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan

kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum; (2)

Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang

adil dan layak dalam hubungan kerja.

Dengan demikian, Undang-Undang Dasar 1945 sangat menghargai setiap

pekerja tanpa adanya diskriminasi. Namun, ketika dihadapkan dengan realitas

ternyata keberadaan Undang-Undang Dasar 1945 ini sebagai acuan berbangsa dan

bernegara, masih belum mampu mengubah nasib pembantu rumah tangga.

Artinya, para pembantu rumah tangga sangat membutuhkan payung hukum secara

spesifik untuk mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja yang terlindungi.

Koordinator Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA

PRT) dalam sebuah kunjungan ke kantor Kaukus Perempuan Parlemen Republik

Indonesia (KPP-RI), menyatakan bahwa pekerjaan pembantu rumah tangga perlu

adanya payung hukum (seperti UU PRT di India, pen). Ketiadaan pengakuan dan

perlindungan hukum terhadap pembantu rumah tangga secara khusus dalam

konteks pembantu rumah tangga sebagai pekerja, menimbulkan banyak

ketidakadilan bagi pembantu rumah tangga. Perlakuan yang tidak manusiawi pun

sering dialami para pembantu rumah tangga, baik di dalam maupun di luar negeri.

Page 13: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

3

Upah yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja yang mereka tanggung.

Tunjangan kesehatan seperti asuransi dan kemerdekaan untuk berorganisasi juga

tidak mereka miliki.

Dalam hal pengupahan JALA PRT mengharapkan adanya standarisasi

dengan memberlakukan upah minimum. Upah bisa diberikan berdasarkan

perjanjian kerjasama yang setara antara calon majikan dan pembantu rumah

tangga. Upah diberikan tidak sesuai dengan beban kerja yang diterima pembantu

rumah tangga.1

Berdasarkan laporan Edwin (Republika), potret pembantu rumah tangga

memang masih memprihatinkan, memiliki waktu kerja yang tidak terbatas dan

ruang lingkup pekerjaan yang sangat luas.2 Mulai dari membuka pintu,

mengambilkan minum, memasak, dan segundang pekerjaan lainnya. Padahal upah

yang diterimanya hanya Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu per bulan.3 Nominal

tersebut masih tergolong sangat rendah di bawah standar Upah Minimum Kota

(UMK) Bekasi sebesar Rp 2.441.954.4

Selain itu, padatnya beban kerja yang dimiliki pembantu rumah tangga

mengakibatkan kurangnya kesempatan memiliki hari libur. Padahal, dalam buku

yang ditulis Adnan Buyung Nasution, dikatakan bahwa, “Setiap orang berhak

1 KPPRI. Audensi JALA PRT (Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga). dalam

situs resmi Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI). Tanggal 13 januari 2011. http://kppri.dpr.go.id/?p=565.

2 Edwin. Sepenggal Renungan Soal Nasib Pembantu Rumah Tangga. Dalam Republika. Minggu, 23 Mei 2010. http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/05/23/1166 99-sepenggal-renungan-soal-nasib-pembantu-rumah-tangga.

3 Berdasarkan hasil temuan penulis dibeberapa blog atau situs tidak resmi bahwa upah yang diterima pembantu rumah tangga saat ini berada pada kisaran 400.000 s/d 750.000 (bahkan ada yang lebih tetapi jarang).

4 Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 561 Tentang Upah Minimum Kabupaten Jawa Barat Tahun 2014.

Page 14: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

4

atas istrahat dan liburan, termasuk pembatasan-pembatasan jam kerja yang layak

dan hari-hari liburan berkala dengan tetap menerima upah.”5

Di sisi lain, tidak sedikit pembantu rumah tangga yang mendapat

perlakuan kasar dari majikan. Ironisnya lagi pembantu rumah tangga yang disiksa

dan diperkosa pun tidak sedikit ditemukan. Negara, dalam hal ini pemerintah

pusat/daerah dan DPR RI/DPRD, seharusnya memberikan perhatian lebih serius

lagi terhadap fenomena ini. Namun, kenyataanya mereka tidak mendapat

perlindungan hukum yang jelas dan tegas dari negara.

Contoh kasus pekerja rumah tangga bernama Marlena (17 tahun) yang

dilakukan oleh majikannya sekeluarga yaitu: Tan Fang May (47 tahun), Eddie

Budianto (50 tahun), Ezra Tantoro Suryaputra (27 tahun), Rony Agustian Hutri

(32 tahun) di Jl. Darmo Permai Selatan I/38 Surabaya, terhadap PRT tersebut di

atas yang bekerja di rumahnya sehingga mengakibatkan penderitaan fisik dan

psikis kerugian ekonomi di waktu sekarang dan juga ke depannya.6

Keberadaan Undang-Undang ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003

dinilai belum mengakomodasi kepentingan pekerja rumah tangga. Pasalnya,

undang-undang ini hanya mengatur hubungan industrial. Para pembantu rumah

tangga masih dianggap pekerja sektor non formal yang belum diatur hak dan

kewajibannya. Selain itu, Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dianggap

5 Adnan Buyung Nasution. 2006. Instrumen Internasional Pokok Hak Asasi Manusia. Edisi

ke 3. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hal. 115. 6 Data ini diperoleh berdasarkan surat edaran dan seruan yang keluarkan oleh Jala PRT

(Jogjakarta, 23 Mei 2011) yang ditujukan kepada seluruh media massa lokal maupun nasional.

Page 15: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

5

melindungi pembantu rumah tangga ternyata tidak mengatur hubungan kerja

antara pembantu rumah tangga dengan pemberi kerja atau majikan.7

Untuk itu, penulis melakukan penelitian di Perumahan Griya Satria Pesona

(GSP) yang merupakan salah satu perumahan yang terdapat di daerah Tambun

Utara Bekasi yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah dan

masyarakat kelas bawah. Perumahan ini dibangun oleh pengembang (developer)

yang bekerjasama dengan Koperasi Astra Internasional untuk proses

pembangunanya dan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk memberikan KPR

kepada masyarakat yang membutuhkan rumah siap huni. Meskipun penghuni

perumahan ini (GSP) tergolong kelas menengah dan kelas bawah ternyata banyak

yang menggunakan jasa pembantu rumah tangga untuk membantu meringankan

beban pekerjaan rumah mereka.

Sekarang yang menjadi pertanyaan besar adalah dari beberapa pembantu

rumah tangga yang bekrja di lingkungan perumahan ini malah banyak yang

berhenti. Belum ada data ilmiah tentang penyebab kenapa mereka (pembantu

rumah tangga) berhenti dari pekerjaannya. Berdasarkan hasil temuan sementara

penulis, melalui obrolan (informal) dengan salah satu masyarakat perumahan ini,

bahwa yang menjadi faktor pembantu rumah tangga di perumahan ini berhenti

adalah persoalan gaji yang masih rendah dan adanya tindak kekerasan pada PRT.

Penulis kemudian berpikir apa yang menyebabkan upah mereka kecil

dan/atau tidak sesuai dengan pekerjaan yang mereka kerjakan. Mungkin dari

faktor ekonomi sang majikan atau mungkin hal lainnya. Hal ini masih menjadi

7 Ibid. Edwin. Sepenggal Renungan Soal Nasib Pembantu Rumah Tangga.

Page 16: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

6

pertanyaan bagi penulis untuk mencari jawaban yang komprehensif. Penulis

kemudian melakukan penelitian di perumahan ini untuk memperoleh jawaban

yang lebih akurat.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian tentang pembantu rumah tangga. Oleh karena itu, penulis

mengajukan judul, “Potret Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga (Studi

Kasus di Perumahan Griya Satria Pesona Kampung Busa Desa Satria Jaya

Tambun Utara Bekasi Jawa Barat)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk membuat penelitian ini terarah dan tidak melebar, maka

penulis perlu membatasi penelitian ini pada kesejahteraan dan beban kerja

pembantu rumah tangga, serta relasi antara majikan dan pembantu rumah

tangga. Penelitian dilakukan di Perumahan Griya Satria Pesona (GSP)

Kampung Busa Tambun Utara Bekasi Jawa Barat.

2. Perumusan Masalah

Sedangkan rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana kesejahteraan pembantu rumah tangga di

Perumahan Griya Satria Pesona (GSP) Kampung Busa Tambun

Utara Bekasi Jawa Barat?

2. Bagaimana pola relasi yang dibangun antara majikan dan

pembantu rumah tangganya?

Page 17: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

7

3. Bagaimana beban kerja yang dimiliki pembantu rumah tangga?

C. Tujuan Penelitian

Di dalam kegiatan penelitian harus memiliki tujuan jelas untuk

memperoleh hasil yang terarah dan sesuai dengan harapan. Pada penelitian ini

penulis memiliki tujuan untuk mengetahui beberapa hal penting terkait dengan

peran pembantu rumah tangga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, yaitu

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kesejahteraan pembantu rumah tangga;

2. Untuk mengetahui pola relasi yang dibangun antara majikan dan

pembantu rumah tangga.

3. Untuk mengetahui beban kerja yang dimiliki pembantu rumah

tangga.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis

- Mampu memberikan kontribusi pengetahuan dan pemahaman

terhadap permasalahan yang diteliti yaitu tentang kesejahteraan

pembantu rumah tangga dan perlakuan majikan terhadap

pembantu rumah tangganya;

- Menambah khazanah pengetahuan kesejahteraan sosial

relevansinya dengan kesejahteraan pembantu rumah tangga dan

perlakuan majikan terhadap pembantu rumah tangganya.

Page 18: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

8

2. Manfaat praktis

- Untuk memberikan informasi penting kepada masyarakat luas

tentang kesejahteraan pembantu rumah tangga dan perlakuan

majikan terhadap pembantu rumah tangganya;

- Sebagai model untuk memberikan kontribusi bagi pemerintah,

swasta dan masyarakat (khususnya pembantu rumah tangga).

E. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Kesejahteraan sosial apabila ditarik pada kondisi sebaliknya dapat

melahirkan beberapa hal salah satunya, yaitu: kemiskinan, pengangguran,

kurangnya kesempatan kerja, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut melatar

belakangi eksistensi pekerja informal dalam hal ini pekerja domistik atau

pembantu rumah tangga. Pembantu rumah tangga pada hakikatnya berasal

dari keluarga tidak mampu alias keluarga miskin.

Pembantu rumah tangga sebagai aktor yang dipandang mampu

menggantikan posisi majikannya di dalam mengurus dan melaksanakan

kegiatan rumah tangga yaitu melaksanakan kegiatan memasak,

menghidangkan makanan, mencuci, membersihkan rumah, mengasuh anak-

anak, dan lain sebagainya. Namun, adanya pembantu rumah tangga, banyak

menimbulkan problema secara general berkaitan dengan hak dan kewajiban

antara pembantu rumah tangga dengan majikannya.

Hal tersebut merupakan bagian dari masalah kesejahteraan sosial

yang dialami para pekerja domistik. Pada dasarnya kesejahteraan sosial itu

Page 19: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

9

sendiri diartikan sebagai suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang

diliputi oleh rasa aman, tenteram, makmur, selamat/terlepas dari segala

macam gangguan dan kesukaran. Gangguan atau kesukaran ini sering

diwujudkan berupa gangguan kesehatan, gangguan kenikmatan atau

gangguan kerja.8

2. Kerangka Konseptual

a. Kesejahteraan (welfare) adalah keadaan sejahtera yaitu keamanan,

keselamatan, ketenteraman.9

b. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

(Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009)

c. Kemiskinan adalah suatu situasi dimana seseorang atau rumah tangga

mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar, sementara

lingkungan pendukungnya kurang memberikan peluang untuk

meningkatkan kesejahteraan secara berkesinambungan atau untuk

keluar dari kerentanan”.10

d. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan

guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi

8 C. Pramuwito. 1996. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Departemen

Sosial RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial. hal. 23.

9 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). dengan kata kunci “Sejahtera” dalam Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. http://badanbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi.

10 Ade Cahyat, Cristian Gorner, dkk. Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan Rumah Tangga. Borog Barat: CIFOR. hal 2.

Page 20: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

10

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (Undang-Undang Nomor

13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan).

e. Pembantu rumah tangga atau pekerja domestik adalah pekerja yang

melakukan pekerjaan dilingkungan keluarga orang lain. Secara

prakatis pembantu rumah tangga adalah pekerja yang melaksanakan

kegiatan memasak, menghidangkan makanan, mencuci, membersihkan

rumah, mengasuh anak-anak, serta merawat orang lanjut usia yang

mengalami keterbatasan fisik.11

f. Potret adalah gambaran tentang suatu kondisi lingkungan atau

masyarakat.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam hal ini penulis melakukan penelusuran atau mencari informasi

tentang karya ilmiah yang memiliki kemiripan dengan penelitian ini. Baik di

perpustakaan online, search engine, dan perpustakaan yang ada di lingkungan

UIN Syarif hidayatullah Jakarta (keyword: pembantu dan rumah tangga). Dengan

usaha yang telah dilakukan untuk menemukan informasi tersebut penulis

menemukan beberapa karya tulis ilmiah.

Pertama, Hak-hak Pembantu Rumah Tangga dalam Hukum Positif

menurut hukum Islam. Penelitian ini dilakukan oleh HILMAN SHOPI

AMARULLAH pada tahun 2012 (Konsentrasi Perbandingan Hukum Program

11 Panji. Pembantu Rumah Tangga (RT) Beralih jadi Asisten RT. Dalam Super Artikel

Media. Selasa, 21 September 2010. http://superartikel.com/2010/09/21/pembantu-rumah-tangga-berralih-menjadi-asisten-rumah-tanggasemoga-nasib-mereka-sebaik-perubahan-status-nama-mereka.

Page 21: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

11

Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Dalam penelitian (skripsi) ini membahas tentang persoalaan hak-hak

pembantu rumah tangga dalam hukum positif menurut perspektif hukum Islam.

Dengan kata lain, produk hukum yang terdapat dalam hukum positif kemudian

ditinjau menurut hukum Islam relevansinya dengan hak-hak pembantu rumah

tangga.

Kedua, Perilaku Kekerasan Majikan terhadap Pembantu Rumah Tangga

ditinjau dari HAM dan Hukum Islam. Penelitian ini dilakukan oleh LIA

MUZDALIFAH pada tahun 2005 (Konsentrasi Perbandingan Hukum Program

Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Dalam penelitian (skripsi) ini membahas tentang perilaku kekerasan yang

dilakukan oleh majikan terhadap pembantu rumah tangga. Terjadinya tindak

kekerasan tersebut merupakan salah satu persoalan pembantu rumah tangga.

Dalam hal ini peneliti meninjau tindak kekerasan para majikan yang hakikatnya

melawan HAM dan Hukum Islam.

Ketiga, Pembantu Rumah Tangga (Studi Antropologi Perkotaan

Tentang Pembantu dan Majikan), penelitian ini dilakukan oleh Roritskie H.

Naibaho pada tahun 2009 (Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara).

Dalam penelitian (skripsi) ini membahas tentang pembantu rumah tangga

sebagai suatu bentuk profesi atau pekerjaan telah banyak dipergunakan dalam

Page 22: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

12

rumah tangga, keterkaitan penulisan ini adalah ketika pembantu rumah tangga

didefinisikan kembali sebagai suatu jenis pekerjaan tertentu yang menurut

keahlian dan pola hubungan kekerabatan yang terjalin antara pembantu rumah

tangga dan majikan (rumah tangga).

Pada penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian ini, yaitu di

dalam penelitiannya terdapat isu-isu kesejahteraan, hak asasi, relasi antara

pembantu dan majikan. Dan yang menjadi perbedaan antara penelitian ini dengan

beberapa penelitian tersebut, yaitu pada penelitian ini berusaha menjelaskan

secara detil tentang potret kesejahteraan pembantu rumah tangga.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif. Dan Studi kasus lazimnya sering dihubungkan dengan

penyelidikan insentif terhadap sebuah lokasi, organisasi atau kampanye12.

Sedangkan penelitian kualitatif itu sendiri adalah penelitian yang

menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif. Penulis

menggambarkan permasalahan dan berusaha memberikan pemecahan

masalah dengan didasari data-data, menyusun, mengklasifikasikan, dan

menganalisa dan kemudian menyimpulkan.

12 Christine Daymon dan Immy Holloway. 2002. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam

Public Relation dan Marketing Communications. Cet. I, Mei 2008. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka. hal. 162

Page 23: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

13

2. Jenis dan Sumber Data.

Dalam melakukan kegiatan penelitian ini membutuhkan data primer

dan data skunder. Pertama, data primer merupakan data yang dikumpulkan

secara langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden.

Dalam proses penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah data yang

berkaitan dengan peran pembantu rumah tangga dalam meningkatkan

kesejahteraan keluarganya. Serta hal-hal yang berkaitan dengan peran

pembantu rumah tangga di dalam menjalankan tugas dan atau kewajibannya.

Selain itu, mencari informasi dari para majikan pembantu rumah tangga agar

data yang diperoleh lebih akurat. Untuk memdapatkan data tersebut peneliti

harus melakukan wawancara dengan narasumber yang kompeten, untuk

memberikan keterangan mengenai masalah yang sedang diteliti.

Kedua, data sekunder yaitu data sekunder ini diperoleh dengan cara

melakukan studi dokumen. Melalui studi dokumen ini yaitu untuk

menambah data-data yang diperlukan dalam penelitian dan sesuai dengan

ruang lingkup masalah yang peneliti tentukan.

H. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penelitiaan ini, penulis menggunakan tiga teknik pengumpulan

data, yaitu:

1. Wawancara

Untuk memperoleh data akurat sesuai dengan kebutuhan

penelitian, maka penulis akan menggali informasi atau melakukan

wawancara secara langsung kepada majikan dan pembantu rumah

Page 24: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

14

tangga. Dalam pemilihan informan tersebut dianggap sangat

mendukung dalam penelitian ini. Berikut data informan:

TABEL 1

DATA INFORMAN

NO. NAMA INFORMAN DATA YANG DICARI KET.

1 Moh. Muqit

- Alasan menggunakan jasa PRT - Perlakuan terhadap PRT - Gaji yang dibayarkan kepada PRT

dan ketepatan waktu penggajian - Beban kerja terhadap PRT

Majikan/Wiraswasta

2 Ach. Suhaimi

- Alasan menggunakan jasa PRT - Perlakuan terhadap PRT - Gaji yang dibayarkan kepada PRT

dan ketepatan waktu penggajian - Beban kerja terhadap PRT

Majikan/Konsultan Politik

3 Siswandi

- Alasan menggunakan jasa PRT - Perlakuan terhadap PRT - Gaji yang dibayarkan kepada PRT

dan ketepatan waktu penggajian - Beban kerja terhadap PRT

Majikan/Pegawai Swasta

4 Jabatan Damatik

- Alasan menggunakan jasa PRT - Perlakuan terhadap PRT - Gaji yang dibayarkan kepada PRT

dan ketepatan waktu penggajian - Beban kerja terhadap PRT

Majikan/Dokter

5 Alif Layyinah

- Alasan/tujuan menjadi PRT - Perlakuan majikan - Sikap dan Perilaku terhadap

majikan - Ketepatan waktu penggajian - Bagaimana menggunakan gaji dan

terpenuhinya kebutuhan sehari-hari - Beban kerja sebagai PRT

PRT/ Mahasiswi (UT)

6 Mukimah

- Alasan/tujuan menjadi PRT - Perlakuan majikan - Sikap dan Perilaku terhadap

majikan - Ketepatan waktu penggajian - Bagaimana menggunakan gaji dan

terpenuhinya kebutuhan sehari-hari

PRT/ Mahasiswi (UT)

Page 25: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

15

- Beban kerja sebagai PRT

7 Siti Rofikoh

- Alasan/tujuan menjadi PRT - Perlakuan majikan - Sikap dan Perilaku terhadap

majikan - Ketepatan waktu penggajian - Bagaimana menggunakan gaji dan

terpenuhinya kebutuhan sehari-hari - Beban kerja sebagai PRT

PRT/Buruh

8 Suswanti

- Alasan/tujuan menjadi PRT - Perlakuan majikan - Sikap dan Perilaku terhadap

majikan - Ketepatan waktu penggajian - Bagaimana menggunakan gaji dan

terpenuhinya kebutuhan sehari-hari - Beban kerja sebagai PRT

PRT/ Buruh

2. Observasi.

Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang dijadikan objek pengamatan.13

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui realitas pembantu

rumah tangga dalam melaksakan aktivitas sehari-hari dan interaksi

yang dilakukan antara pembantu rumah tangga dengan majikannya.

Penulis membuat catatan lapangan untuk menulis setiap kejadian

berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di perumahan

GSP.

13 Djaali dan Pudji Muljono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:

Grasindo. Cet. Pertama. Hal. 16.

Page 26: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

16

3. Review Dokumentasi

Pada bagian dokumentasi ini peneliti mengumpulkan,

membaca dan mempelajari berbagai bentuk data tertulis yang

mendukung atau memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan

(baik berbentuk gambar, buku, jurnal, portal, koran, dan lain

sebagainya).

I. Tehnik Analisa Data

Data yang terkumpul akan dianalisa secara kualitatif, yaitu akan

dideskripsikan dan disimpulkan melalui tahapan-tahapan berikut ini:

1. Reduksi data

Data yang diperoleh melalui studi pustaka dan studi lapangan

akan diperiksa kelengkapannya kemudian klasifikasi berdasarkan

satuan konsep, kategori atau tema tertentu. Dalam hal ini data yang

tidak diperlukan disisihkan sehingga hanya data yang diperlukan saja

yang akan dipakai.

2. Display data

Mengingat data yang harus dianalisis dan untuk mengurangi

tingkat kesulitan dalam pemaparan dan penegasan kesimpulan, maka

perlu dibuat sketsa, grafik, sehingga keseluruhan data dan bagian-

bagian rinciannya dapat dipetakan dengan jelas.

Page 27: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

17

3. Triangulasi data

Peneliti dapat menguji data yang diperoleh dari satu sumber

kemudian dibandingkan dengan data dari sumber yang lain. Dengan

demikian peneliti akan menemukan salah satu kemungkinan

(konsisten, tidak konsisten, atau berwlawanan). Dengan cara

melahirkan deskripsi yang lebih memadai mengenai gejala yang

diteliti.

4. Kesimpulan

Data yang telah dipolakan dan disusun secara sistematik, baik

melalui penentuan tema maupun yang telah dibuat sketsa akan

dianalisis dan kemudian diambil kesimpulan sehingga makna data

dapat ditemukan.

J. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan ini menjadi sistematis serta untuk mempermudah

analisa materi dalam penulisan skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan dalam

sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang

dibagi dalam sub bab dan setiap sub bab mempunyai pembahasan masing-masing

yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan

Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Kerangka Teori,

Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Page 28: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

18

BAB II Landasan teori akan menjelaskan dan memperkuat pemahaman teoritis

relevansinya dengan penelitian ini. Maka dalam bab ini akan

menjelsakan teori tentang pengertian peran, bentuk-bentuk peran,

buruh, kesejahteraan sosial.

BAB III Gambaran umum tentang KecamatanTambun Utara, Profil Majikan

dan Pembantu Rumah Tangga, Perumahan Griya Satria Pesona yang

dilengkapi profil Koperasi Astra dan PT. Arya Lingga Manik.

BAB IV Analisis deskriptif kesejahteraan pembantu rumah tangga dan

perlakuan majikan terhadap pembantu rumah tangga.

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan sara-saran.

Page 29: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Menurut bahasa, kata sejahtera (well-being) bermakna aman sentosa,

makmur, dan selamat (terlepas dari segala macam gangguan). Sedangkan

kesejahteraan (welfare) dapat dimaknai sebagai hal atau keadaan sejahtera

yaitu keamanan, keselamatan, dan ketenteraman.1 James Midgley dalam

bukunya mengatakan, bahwa kesejahteraan sosial (social welfare) ini

memiliki arti yang sangat mulia dengan merujuk pada keadaan lebih baik,

kebahagiaan dan kemakmuran.2

Terkait dengan pengertian kesejahteraan sosial, C. Pramuwito

menjelaskan dalam bukunya, bahwa secara etimologis (sejarah asal kata),

kesejahteraan sosial terdiri atas dua kata yaitu kesejahteraan dan sosial. Kata

kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang mendapat imbuhan ke-an.

Imbuhan ke-an adalah imbuhan yang membedakan kata sifat/keadaan

sejahtera. Perkataan sejahtera sendiri merupakan perkataan yang berasal dari

bahasa sansakerta “Jaitra”, yang berarti damai, aman, sentosa atau senang.

Menurut W.J.S Poewodarminto, seperti yang dikutip C. Pramuwito,

bahwa kata sejahtera sebagai keadaan aman, sentosa makmur,

selamat/terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran dan sebagainya.

1 Ibid. KBBI. Kata kunci “Sejahtera”. 2 James Midgley. 2005. Pembangunan Sosial: Perspektif Pembangunan dalam

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam (Diperta Islam) Departemen Agama RI. hal. 18.

Page 30: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

20

Oleh karena itu, C. Pramuwito menyimpulkan, bahwa kesejahteraan

diartikan sebagai keadaan atau kondisi di mana seseorang diliputi oleh rasa

aman, tenteram, makmur, selamat/terlepas dari segala macam gangguan dan

kesukaran. Gangguan atau kesukaran ini sering diwujudkan berupa

gangguan kesehatan, gangguan kenikmatan atau gangguan kerja.3 Dengan

demikian, secara khusus, Robert L Baker memaknai kesejahteraan sebagai

kondisi mengenai kesehatan fisik, ketenangan emosi/batin. Serta ketenangan

di bidang ekonomi, serta kemampuan masyarakat untuk menolong

masyarakatnya untuk mencapai kondisi atau keadaan tersebut.4

Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009

tentang Kesejahteraan Sosial, bahwa Kesejahteraan Sosial adalah kondisi

terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar

dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya.

Dalam buku yang berjudul “Antropologi Hukum Sebuah Bunga

Rampai” dikatakan, bahwa istilah kesejahteraan sosial dapat mengacu pada

gejala-gejala sosial pada tingkat-tingkat yang beragam. Merujuk pada

gagasan F. Benda Beckmann, terdapat tiga unsur yang terkait dengan

kesejahteraan sosial. Pada tingkat pertama, istilah kesejahteraan

menunjukkan keragaman nilai, ideal, ideologi, dan dalam bentuknya yang

lebih konkret: tujuan kebijakan. Pada tingkat ini tidak ada satu masyarakat

pun yang memiliki gagasan yang sama tentang kesejahteraan sosial. Setiap

3 Ibid. C. Pramuwito. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. hal. 23. 4 Ibid. hal. 24.

Page 31: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

21

orang, kelompok, yang dibedakan oleh gender, usia dan kelas sosial dapat

mempunyai definisi yang berbeda tentang kesejahteraan sosial.

Pada tingkat kedua kesejahteraan sosial mengacu pada lembaga

penyelenggara. Pada sebagian masyarakat terdapat lembaga-lembaga khusus

yang didirikan untuk menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Namun, pada

sebagian masyarakat yang lain, lembaga semacam itu tidak ada.

Pada tingkat yang terakhir, kesejahteraan sosial terkait pada tingkat

pelaksanaan, yaitu kegiatan kesejahteraan sosial yang diupayakan oleh

individu atau kelompok yang dapat mewarnai beragamnya proses sosial.

Kegiatan membangun rumah, misalnya, bukanlah bentuk penyelenggaraan

kesejahteraan sosial. Namun membangun rumah untuk orang miskin,

kerabat yang membutuhkan pertolongan, barulah digolongkan ke dalam

upaya kesejahteraan sosial.

Dalam buku ini dikatakan juga bahwa, bila disadari adanya gejala-

gejala sosial tersebut yang berpengaruh pada kesejahteraan sosial, maka

diperlukan suatu koreksi terhadap konsep-konsep mengenai kesejahteraan

sosial konvensional. Konsep kesejahteraan sosial selama ini hampir selalu

mengacu kepada konsep-konsep Eropa-Amerika yang mengidentikkan

kesejahteraan sosial dengan social security (Ingris) atau sociale zekerheid

(Belanda), yang tampaknya hanya cocok untuk kondisi masyarakat Eropa

dan Amerika saja. Pada umumnya, dalam masyarakat kita dikenal sebagai

kegiatan bekerja yang selalu memiliki hubungan dengan jaminan sosial yang

dasar hukumnya terformulasi secara jelas dalam sistem hukum Negara. To a

Page 32: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

22

large extent, conventional social security protects the protected, i.e. those

who earning regular wages (d). Jadi, mekanisme kesejahteraan sosial

konvensional itu adalah perlindungan terhadap mereka yang terjamin.

Bahkan mereka yang tidak bekerja pun terjangkau oleh mekanisme

kesejahteraan sosial yang sepenuhnya ada di tangan pemerintah, dengan

dukungan finansial yang kuat di negara-negara tersebut.5

2. Pengertian Kesejahteraan Pekerja/Buruh

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Bab II Pasal I Ayat 31

tentang Ketenagakerjaan, bahwa kesejahteraan pekerja atau buruh adalah

suatu pemenuhan kebutuhan dan/atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan

rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara

langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam

lingkungan kerja yang aman dan sehat.

B. Kategori Kemiskinan

Kemiskinan dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu sebagai

berikut:

a. Miskin secara absolut

Seseorang dikategorikan miskin secara absolut

bilamana pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan kebutuhan hidup minimum yang digambarkan

dengan garis kemiskinan tersebut. Sedangkan kebutuhan

5 T.O. Ihromi. 2003. Antropologi Hukum Sebuah Bunga Rampai. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia. hal. 237-239.

Page 33: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

23

minimum tersebut antara lain diukur dengan kebutuhan pangan,

sandang, perumahan, dan pendidikan yang diperlukan untuk

bisa hidup.

b. Kemiskinan relatif atau kemiskinan struktural

Seseorang masuk pada level kemiskinan relatif atau

kemiskinan struktural apabila pendapatan seseorang sudah

berada di atas garis kemiskinan, namun secara relatif masih

lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan masyarakat di

sekitarnya. Kemiskinan relatif erat kaitannya dengan masalah

pembangunan yang bersifat yang bersifat struktural, yakni

kebijaksanaan pembangunan yang belum menjangkau seluruh

masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan.

c. Kemiskinan kultural

Pada kategori yang terkhir, yaitu kemiskinan kultural,

merupakan jenis kemiskinan yang mengacu pada sikap

seseorang atau masyarakat yang karena budayanya tidak mau

berusaha untuk memperbaiki tingkat kehidupannya, meskipun

ada usaha dari pihak luar untuk membantunya, karena mereka

merasa sudah cukup dan tidak merasa kekurangan. Kelompok

masyarakat ini tidak mudah melakukan perubahan, sering

menolak mengikuti perkembangan, serta tidak mau berusaha

untuk meningkatkan taraf hidupnya, sehingga pendapatan

mereka tetap rendah menurut ukuran yang umum dipakai.

Page 34: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

24

Tetapi karena tidak merasa miskin dan tidak mau dikatakan

miskin, berbagai tolak ukur dan kebijakan pembangunan tidak

mudah untuk menjangkau mereka.6

Selain itu, menurut Emil Salim7, dalam pidatonya pada pengukuhan

Guru Besar Universitas Indonesai, seperti yang dikutip oleh Nommy Horas

Thombang Siahaan, dikatakan bahwa terdapat tiga ciri-ciri kemiskinan

yaitu:

a. Sebagian besar masyarakatnya hidup di pedesaan, terdiri dari

buruh-buruh tani;

b. Sebagai penganggur atau setengah menganggur. Meskipun

bekerja, tetapi sifatnya tidak teratur dan tidak mencukupi bagi

kebutuhan hidup yang wajar. Ini terdapat di pedesaan dan

perkotaan;

c. Berusaha sendiri dan dengan menyewa peralatan orang lain;

dengan modal yang kecil dan serba terbatas, banyak didapati di

kota dan ada juga di pedesaan.

C. Pembantu Rumah Tangga

1. Pengertian Pembantu Rumah Tangga

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, didefinisikan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang

6 Nommy Horas Thombang Siahaan. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan.

Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. hal. 81-82. 7 Pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesia (11 Februari 1976) dengan judul,

Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan, lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Page 35: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

25

mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik

untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003 menetapkan bahwa penggunaan istilah

pekerja selalu dibarengi dengan istilah buruh yang menandakan bahwa

dalam Undang-Undang ini, dua istilah tersebut memiliki kondisi yang sama.

Dalam pasal 1 angka 3, dapat dilihat pengertian dari Pekerja/Buruh, yaitu:

“Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam

bentuk lain”.8

Menurut Agusmidah,9 terdapat dua unsur yang melekat dari istilah

pekerja dan buruh yaitu:

a. Setiap orang yang bekerja (angkatan kerja maupun bukan

angkatan kerja tetapi harus bekerja);

b. Menerima upah atau imbalan sebagai balas jasa atas

pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Secara spesifik, pembantu rumah tangga merupakan pekerja rumah

tangga, alias pekerja domestik yang melakukan pekerjaan di lingkungan

keluarga orang lain. Pekerjaan para pembantu rumah tangga adalah

mengurus pekerjaan rumah tangga, seperti memasak serta menghidangkan

makanan, mencuci, membersihkan rumah, dan mengasuh anak-anak.

8 Agusmidah. 2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Medan: USU Press. hal.

6. 9 Ibid. hal. 6

Page 36: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

26

Bahkan di beberapa negara, pembantu rumah tangga dapat pula merawat

orang lanjut usia yang mengalami keterbatasan fisik.10

Dengan demikian, pembantu rumah tangga dapat diklasifikasikan

berdasarkan jenis pekerjaannya, yaitu sebagai berikut:

a. Tukang Cuci (memiliki tugas untuk mencuci pakaian dan atau

mencuci semua peralatan rumah tangga);

b. Tukang Masak (memiliki tugas memasak untuk kebutuhan

rumah tangga);

c. Penjaga Rumah (memiliki tanggungjawab atau berkewajiban

menjaga rumah beserta isinya);

d. Supir (memiliki tugas mengemudikan mobil majikan);

e. Tukang Kebun (memiliki tugas merawat semua bentuk

tanaman yang dipelihara oleh majikannya);

f. Mengasuh Anak/baby sitter (diberi tanggungjawab untuk

mengurus dan mengasuh anak);

g. Perawat Jompo (memiliki tugas untuk merawat jompo atau

lansia);

Kemiskinan dapat dijadikan salah satu indikasi terhadap eksistensi

pembantu rumah tangga. Pasalnya pembantu rumah tangga pada hakikatnya

dan mayoritas berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.

Sedangkan keluarga yang demikian dapat dikategorikan dalam keluarga

miskin.

10 Ibid. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). dengan kata kunci “Pembantu” dalam

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Page 37: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

27

2. Hak-Hak Pekerja/Pembantu Rumah Tangga

Hak-hak pembantu rumah tangga wajib menjadi perhatian dan

diperhatikan oleh semua pihak. Sebagai gambaran relevansinya dengan hak-

hak pembantu rumah tangga dapat mengacu pada Undang-Undang Nomor

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:

a. Pasal 5 (bab III, kesempatan dan perlakuan yang sama) setiap

tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa

diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan;

b. Pasal 6 setiap pekerja berhak memperoleh perlakuan yang sama

tanpa diskriminasi dari pengusahal;

c. Pasal 11 setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau

meningkatkan dan/atau mengembangkan kompetensi kerja

sesuai dengan bakat, minat, dan kemempuannya melalui

pelatihan kerja;

d. Pasal 23 tenaga kerja yang telah mengikuti program

pemagangan berhak atas pengakuan kualifikasi kompetensi

kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi;

e. Pasal 31 (Bab VI, penempatan tenaga kerja) setiap tenaga kerja

mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih,

mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh

penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri;

f. Pasal 77 (waktu kerja) pengusaha wajib melaksanakan

ketentuan waktu kerja:

Page 38: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

28

- jam sehari dan 40 jam seminggu (6 hari kerja);

- 8 jam sehari dan 40 jam seminggu (5 hari kerja).

g. Pasal 79 waktu istirahat bagi pekerja:

- Sekurangnya setengah jam setelah bekerja 4 jam;

- Istirahat mingguan 1 hari utk 6 hari kerja, 2 hari untuk

5 hari kerja;

- Cuti tahunan, sekurangnya 12 hari kerja setelah

bekerja 12 bulan berturut-turut;

- Istirahat panjang, sekurangnya 2 bulan setelah bekerja

6 tahun.

h. Pasal 80 kesempatan yang secukupnya kepada pekerja untuk

melaksanakan ibadah yg diwajibkan oleh agamanya;

i. Pasal 81 (Waktu Kerja) pekerja perempuan dalam masa haid,

merasa sakit dan memberitahukan kepad pengusaha tidak wajib

bekerja pada hari pertama dan hari kedua waktu haid;

j. Pasal 82 pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat 1,5

bulan sebelum melahirkan dan 1,5 setelah melahirkan menurut

perhitungan dokter kandungan atau bidan. Pekerja perempuan

yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh

istirahat 1,5 bulan atau sesuai keterangan dokter atau bidan;

k. Pasal 83 pekerja perempuan yang anaknya masih menyusui

harus diberikan kesempatan sepatutnya untuk menyusui

anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja;

Page 39: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

29

l. Pasal 84 Pekerja yang menggunakan hak waktu istirahat berhak

mendapat upah penuh.

m. Pasal 86 (K3) setiap pekerja mempunyai hak untuk

memperoleh perlindungan atas:

- Keselamatan & kesehatan kerja;

- Moral & kesusilaan;

- Perlakuan yg sesuai dgn harkat & martabat manusia

serta nilai-nilai agama.

n. Pasal 88 (pengupahan) setiap pekerja berhak memperoleh

penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan;

o. Pasal 99 (kesejahteraan) setiap pekerja dan keluarganya

berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja;

p. Pasal 104 (SP/SB) setiap pekerja berhak membentuk dan

menjadi anggota sp/sb;

q. Pasal 137 (mogok kerja) mogok kerja sebagai hak dasar pekerja

dan SP dilakukan secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat

gagalnya perundingan;

r. Pasal 151 (PHK) pengusaha, pekerja, SP dan Pemerintah,

dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi

PHK.

Page 40: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

30

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Kecamatan Tambun Utara

Secara administratif, Kecamatan Tambun Utara1 yang memiliki luas

2.935,81 Ha terbagi menjadi 8 desa, yang terdiri dari: Karangsatria, Satriajaya,

Jalenjaya, Satriamekar, Sriamur, Srimukti, Srijaya, Srimahi. Ditinjau dari

topografinya, Kecamatan Tambun Utara termasuk dataran rendah dengan

ketinggian rata-rata 19 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan pemanfaatan

ruang pada tahun 2006, sebanyak 89% luas wilayah Kecamatan Tambun Utara,

yaitu 3.227,03 Ha, merupakan kawasan permukiman perkotaan. Banyaknya

permukiman yang ada merupakan perpanjangan dari permukiman di daerah

Tambun Selatan. Penggunaan lahan lainnya, seperti hutan lindung dan pertanian

lahan basah sangat minim, masing-masing hanya 3% dan 8% dari luas wilayah

Tambun Utara.

Berdasarkan data tahun 2008, Kecamatan Tambun Utara dengan pusat

kecamatan di Sriamur memiliki 115.608 jiwa penduduk, dengan penduduk laki-

laki (58.567 jiwa) lebih banyak daripada perempuan (57.041 jiwa). Persebaran

penduduk di Kecamatan Tambun Utara tidak merata, penduduk terkonsentrasi

pada wilayah permukiman yang tumbuh berkembang di pusat-pusat kegiatan

ekonomi yang dekat dengan Kota Bekasi. Hal tersebut ditunjukkan oleh

kepadatan penduduk pada Desa Karangsatria yang berkepadatan penduduk 124

1 Kecamatan Tambun Utara. dalam situs resmi Program Peningkatan Nilai Tambah Mata

Rantai Produksi. Tanggal 15 December 2010. http://phki.pl.itb.ac.id/sip/index.php?option=com_ content&view=article&id=58:kecamatan-tambun-utara&catid=52:profil-kecamatan&Itemid=74.

Page 41: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

31

jiwa/Ha, dimana daerah tersebut memiliki sumber penghasilan utama dari sektor

jasa dan berbatasan langsung.

Kecamatan Tambun Utara memiliki 79 industri kecil yang tersebar pada

sebagian besar desa, Desa Satriamekar dan Srijaya tidak memiliki industri

kecil/kerajinan rumah tangga. Bentuk industri kecil dan kerajinan rumah tangga

yang cukup berkembang di Kecamatan Tambun Utara adalah kerajinan dari kayu

seperti pembuatan perabotan rumah tangga (lemari, kursi, meja, dan sebagainya),

kerajinan dari logam, anyaman, industri makanan, dan lainnya. Ditinjau dari

angka sementara PDRB Kecamatan Tambun Utara tahun 2007 yaitu sebesar Rp

399.800.410.000,00, maka sektor perdagangan, hotel, dan restoran memegang

peranan penting dengan menyumbang 42% bagi PDRB, sedangkan sektor industri

pengolaha hanya memberi kontribusi sebesar 29%. Laju pertumbuhan PDRB dari

sektor industri mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yaitu dari 6,75% pada

tahun 2005 hingga mencapai 5,48% pada tahun 2007. Sektor lainnya, seperti

pertanian, jasa, bagunan/konstruksi, dan lainnya memberikan kontribusi yang

kecil, kurang dari 10%.

Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik bagi rumah tangga di Kecamatan

Tambun Utara disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sudah

menjangkau hampir seluruh rumah tangga. Pada tahun 2008, jumlah pelanggan

listrik mencapai 31.314 pelanggan yang didominasi oleh pelanggan rumah tangga

di Desa Karangsatria. Dalam hal penyediaan air bersih, hanya sebagian kecil

rumah tangga, yaitu sebanyak 1430 pelanggan, yang sudah dapat disuplai oleh

Page 42: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

32

PDAM, sedangkan penduduk cenderung lebih memilih memanfaatkan sumur atau

air tanah di lingkungan mereka.

Dari sisi sarana telekomunikasi, sampai dengan tahun 2008 hanya 3.518

pelanggan di 6 desa yang terlayani oleh PT. TELKOM. Telepon kabel belum

dapat menjangkan Desa Srimukti dan Srimahi. Berkembangnya sarana dan

prasarana telekomunikasi di Kecamatan Tambun Utara juga ditunjukkan dengan

adanya penempatan 25 BTS yang tersebar pada seluruh desa, dengan konsentrasi

pada Desa Sriamur dan Karangsatria yang memiliki pelanggan terbanyak dan

merupakan pusat kegiatan ekonomi. Sedangkan, penggunaan jaringan internet

masih sangat terbatas di daerah-daerah yang merupakan pusat kegiatan ekonomi,

seperti sentra-sentra bisnis.

Pada umumnya, ketersediaan prasarana jalan sudah cukup baik, terutama

dalam menghubungkan pusat-pusat kegiatan. Berdasarkan permukaan jalan pada

2008, maka dari panjang jalan 45,1 km, terdapat jalan berbutir sepanjang 19,08

km, jalan perkerasan aspal 5,40 km, dan jalan perkerasan beton sepanjang 20,62

km. Sedangkan, ditinjau dari sarana angkutannya mayoritas daerah di Kecamatan

Tambun Utara dapat dijangkau dengan angkutan umum dan ojeg motor. Kondisi

lalu lintas di Kecamatan Tambun Utara relatif ramai dengan tingkat huniannya

yang tinggi, terutama pada Desa Karangsatria yang merupakan perbatasan dengan

Kota Bekasi.

B. Monografi / Gambaran Perumahan GSP

Perumahan Griya Satria Pesona (GSP) terdiri dari 1000 rumah yang sudah

dibangun oleh developer tetapi sampai saat ini masih terdiri dari 720 KK yang

Page 43: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

33

sudah dihuni. Dan Perumahan Griya Satria Pesona (GSP) terdari dari 2 (dua)

Rukun Warga (RW) serta 19 Rukun Tetangga (RT). Warga Perumahan Griya

Satria Pesona (GSP) terdiri dari kalangan atau status pekerjaan:

a. Buruh / Pekerja

• Pegawai Negeri

• Pegawai Swasta

• Dokter

• Buruh Industri

• Kuli Bangunan / Tukang

b. Wirasawasta / Entrepreneur

Dari sisi kostruk bangunan rumah di Perumahan Griya Satria Pesona

(GSP), bahwa sebagian rumah sudah mengalami perubahan bentuk dari kondisi

bangunan sebelumnya (standar bangunan dari developer). Dan tipe bangunan di

Perumahan Griya Satria Pesona (GSP) adalah tipe bangunan yang mendapatkan

subsidi dari pemerintah selama 2 (dua) tahun.

Untuk mendapatkan KPR atau kredit rumah di Perumahan Griya Satria

Pesona (GSP) harus memenuhi persyaratan yang diberlakukan oleh Bank

Tabungan Negara (BTN). Setoran awal atau DP sebesar Rp. 10.000.000,- dan

setoran per bulan sebesar Rp. 600.000,-. Dengan setoran per bulan Rp. 600.000,-

setelah dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah, maka setoran

KPR di Perumahan Griya Satria Pesona (GSP) selama 2 (dua) tahun menjadi Rp.

Page 44: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

34

280.000,-.2 Cicilan KPR ini berlangsung selama 15 (lima belas) tahun atau bisa 10

(sepuluh) tahun dengan catatan DP kredit rumah yang disetorkan diatas standar

BTN yang sudah ditentukan.

Perumahan Griya Satria Pesona (GSP) dibangun oleh pihak pengembang

dengan konstruk bangunan sederhana. Tujuannya agar masyarakat tidak mampu

bisa atau mampu membeli rumah dengan cara kredit melalui KPR. Berdirinya

Perumahan Griya Satria Pesona (GSP) tidak lepas dari dua peran penting instansi

swasta. Kedua instansi swasta yang dimaksud, yaitu sebagai berikut:

1. Koperasi Astra

Koperasi Astra berdasarkan fungsi utamanya merupakan salah satu

koperasi di Indonesia yang memiliki tujuan untuk membantu orang-orang

yang sedang mengalami kesulitan dalam keuangan. Informasi lebih

lengkap tentang Koperasi Astra bisa kunjungi situs resminya di

http://www.koperasi-astra.com.

2. PT. Arya Lingga Manik

PT. Arya Lingga Manik didirikan pada tahun 2004 dibuat oleh Ir. Prabawa

Lingga. Proyek pertamanya adalah Kompleks Perumahan di Sangiang,

Tangerang dan diikuti oleh proyek kedua pada tahun 2005 berlokasi di

Jurumudi Tangerang yang merupakan pusat bisnis kecil. Rencana untuk

menyediakan rumah dilanjutkan ke Panorama Serpong pada tahun 2007

dan Pada pertengahan tahun 2009 ia memutuskan untuk membangun

sebuah kompleks perumahan di Griya Satria Pesona di Bekasi. Informasi

2 Data ini diperoleh dari pengakuan responden atau penghuni Perumahan Griya Satria

Pesona (GSP) Bekasi.

Page 45: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

35

lebih lengkap tentang PT. Arya Lingga Manik bisa kunjungi situs

resminya di http://www.aryalinggamanik.com atau Panorama Residence

http://www. panorama-residence.web.id.

PETA LOKASI GRIYA SATRIA PESONA

C. Profil Majikan dan Pembantu Rumah Tangga

Berikut ini adalah data majikan dan pembantu rumah tangga di Perumahan

Griya Satria Pesona (GSP):

a. Majikan Pembantu Rumah Tangga

- Nama Lengkap : MOH. MUQIT

Tempat/Tanggal Lahir : Bondowoso, 26 Maret 1983

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Page 46: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

36

Agama : Islam

Status : Kawin

Pendidikan : S1 / Pendidikan Agama Islam Pekerjaan

: Wirausaha

Pekerjaan Istri : Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Jumlah Putra/Puteri : 1 Anak

- Nama Lengkap : JABATAN DAMATIK

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 06 September 1974

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam

Status : Kawin

Pendidikan : S1 / Kedokteran

Pekerjaan : Dokter

Pekerjaan Istri : Dokter

Jumlah Putra/Puteri : 2 Anak

- Nama Lengkap : ACH. SUHAIMI

Tempat/Tanggal Lahir : Sumenep, 10 September 1980

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam

Status : Kawin

Pendidikan : S1 / Hukum

Pekerjaan : Konsultan Politik

Pekerjaan Istri : Ibu Rumah Tangga

Page 47: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

37

Jumlah Putra/Puteri : 2 Anak

- Nama Lengkap : SISWANDI

Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 23 Februari 1976

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam

Status : Kawin

Pendidikan : S1 / Ekonomi

Pekerjaan : Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Pekerjaan Istri : Dokter

Jumlah Putra/Puteri : 3 Anak

b. Pembantu Rumah Tangga

- Nama Lengkap : SUSWANTI

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Januari 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Kawin

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga / Buruh

Pekerjaan Suami : Buruh

Jumlah Putra/Puteri : 1 Anak

Alamat : Bulak Jaya RT/RW 010/008, Kel/desa

Pulo Gebang, Kecamatan Cakung

Page 48: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

38

- Nama Lengkap : ALIF LAYYINAH

Tempat/Tanggal Lahir : Sumenep, 20 Januari 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Pendidikan : Madrasah Aliyah (MA)

Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga / Mahasiswa

Pekerjaan Suami : 0

Jumlah Putra/Puteri : 0 Anak

Alamat : Dusun Tambak, dengan RT/RW.

012/006, Ging-ging, Kecamatan Bluto

- Nama Lengkap : SITI ROFIKOH

Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 12 Agustus 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Kawin

Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga / Buruh

Pekerjaan Suami : Buruh

Jumlah Putra/Puteri : 0 Anak

Alamat : Dusun III Dukuhbadag, RT/RW.

001/003, Desa Dukuhbadag, Kecamatan

Cibingbin, Kabupaten Kuningan

Page 49: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

39

- Nama Lengkap : MUKIMAH

Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 11 Desember 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Pendidikan : Madrasah Aliah (MA)

Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga / Mahasiswa

Pekerjaan Suami : Buruh

Jumlah Putra/Puteri : 0 Anak

Alamat : Dusun Ibai Desa Sana Tengah

Pasean Kabupaten Pamekasan

Page 50: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

40

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Konteks Sosial

Dalam kehidupan modern yang ditandai dengan semakin cepat dan

padatnya dinamika kerja masyarakat, pembantu rumah tangga memiliki peranan

penting dalam mendukung lancarnya dinamika kerja tersebut. Banyak tenaga

kerja profesional tidak memiliki waktu untuk mengurusi pekerjaan domestik;

mereka terlalu disibukkan oleh aktivitas atau pekerjaannya di luar, sehingga

mereka tentu membutuhkan pembantu rumah tangga untuk menangani berbagai

pekerjaan domestik, seperti memasak, menyuci, menyapu dan sebagainya.

Berdasarkan konteks itulah banyak kelas menengah di Indonesia

menggunakan tenaga pembantu rumah tangga untuk meringankan beban kerja

mereka, sehingga bisa fokus pada pekerjaan atau profesinya. Semua majikan yang

diwawancarai mengidentifikasi bahwa padatnya aktivitas kerja tidak

memungkinkan mereka untuk mengerjakan pekerjaan domestik. Moh. Muqit yang

memiliki pembantu rumah tangga sejak tahun 2010 mengungkapkan bahwa

tujuannya menggunakan pembantu rumah tangga adalah untuk meringankan

beban pekerjaan rumah yang tidak mungkin dikerjakannya sendiri. Ketika ditanya

tentang alasan dan tujuan menggunakan pembantu rumah tangga, Moh. Moqit

menjawab, “Untuk meringankan beban di rumah.” 1

Ach. Suhaimi, majikan kedua yang diwawancarai, juga menegaskan

bahwa kebutuhannya pada jasa pembantu rumah tangga adalah untuk mengurusi

1 Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit (sebagai majikannya Alif Layyinah). Bekasi, 23

Maret 2013.

Page 51: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

41

pekerjaan rumah tangga, bahkan pembantu rumah tangga yang dipekerjakan

dirumahnya sempat berganti lima kali dengan beragam alasan yang berbeda.

Ketika ditanya tentang alasan bergantinya pembantu hingga lima kali,

Ach. Suhaimi menjawab:

“Karena ada yang berhenti, ada yang mau pulang kampung, ada yang mau membantu orang tuanya, jadi berhenti. Dan ada sebagian yang berkasus.”2 Berdasarkan besarnya kebutuhan Ach. Suhaimi pada pembantu rumah

tangga, dia selalu mencari penggantinya. Selain untuk meringankan pekerjaan

rumah tangga seperti masak dan nyuci, Ach. Suhaimi juga menggunakan jasa

pembantu rumah tangga untuk mengasuh dan mengantar anaknya ke sekolah,

sehingga dia tidak terlalu terbebani dengan persoalan rumah tangga.

Ketika ditanya tentang alasan dan tujuan menggunakan jasa pembantu

rumah tangga, Ach. Suhaimi menjawab:

“Iya, itu untuk mengasuh anak, untuk nganter sekolah. Karena tidak mungkin saya dan istri harus melakukan itu.” Begitu pula dua majikan lainnya yang diwawancarai, Siswandi dan

Jabatan Damatik, menggunakan jasa pembantu rumah tangga untuk mengurusi

berbagai pekerjaan rumah tangga, seperti menyuci, membersihkan rumah, dan

menjaga anak. Mereka menyatakan bahwa tuntutan untuk masuk kerja hampir

setiap hari tidak memungkinkan mereka mengerjakan berbagai pekerjaan

domestik, sehingga penggunaan jasa pembantu rumah tangga menjadi kebutuhan

yang harus dipenuhi jika mereka menginginkan aktivitas kerjanya tetap lancar.

2 Wawancara pribadi dengan Ach. Suhaimi (sebagai majikannya Mukimah). Bekasi, 09

Juni 2013.

Page 52: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

42

Ketika ditanya tentang alasan dan tujuan mempekerjakan pembantu rumah

tangga, Jabatan Damatik menjawab:

“Iya, untuk meringankan beban keluarga saya. Saya dan istri kan bekerja tiap harinya, jadi saya butuh tenaga pembantu rumah tangga untuk menghendel semua kebutuhan keluarga saya.”3 Berbeda dengan majikan yang tidak memiliki waktu untuk mengerjakan

pekerjaan domestik, para pembantu rumah tangga menerima pekerjaan sebagai

pembantu karena beralasan bahwa pendapatannya tidak mencukupi atau

menginginkan tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan lainnnya. Selain

itu, pekerjaan lainnya yang layak sangat sulit diperoleh dengan ketatnya dinamika

dan persaingan kerja.

Alif Layyinah menjadi pembatu Moh. Muqit selama dua tahun. Dia

menerima pekerjaan sebagai pembantu supaya gajinya bisa digunakan untuk biaya

kuliahnya di Universitas Terbuka, selain juga dikirim untuk kebutuhan orang

tuanya di kampung.

Ketika ditanya tentang alasan dan tujuannya menjadi pembantu rumah

tangga, Alif Layyinah menjawab:

“Untuk mendapat uang, gajinya yang lumayan. Bisa menghidupi orang tua di kampung dan biaya kuliah.”4 Pembantu Ach. Suhaimi, Mukimah, mengaku menerima pekerjaan

sebagai pembantu karena terdorong oleh rasa penasaran tentang kehidupan di

Kota Jakarta. Dia ingin mencari pengalaman di Kota Jakarta. Karenanya,

Mukimah pergi ke Jakarta dan hanya berprofesi sebagai pembantu.

3 Wawancara pribadi dengan Jabatan Damatik (sebagai majikannya Suswanti). Bekasi, 16 Februari 2014.

4 Wawancara pribadi dengan Alif Layyinah (pembantu rumah tangga dari keluarga Moh. Muqit). Bekasi, 23 Maret 2013.

Page 53: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

43

Ketika ditanya tentang alasan dan tujuannya menjadi pembantu rumah

tangga, Mukimah menjawab:

“Cuma ingin cari pengalaman, penasaran. Kota jakarta seperti apa gitu. Cuma ingin cari pengalaman gitu.”5 Dua pembantu lainnya yang diwawancarai juga memiliki latar dan alasan

yang serupa. Selama dua tahun, Siti Rofikoh bekerja sampingan sebagai pembantu

rumah tangga Siswandi. Dia menyatakan bahwa alasannya menjadi pembantu

karena membutuhkan pendapatan tambahan. Karena itulah dia menyatakan bahwa

ekonomilah yang menjadi tujuan utamanya menjadi pembantu rumah tangga.

Seperti halnya Siti Rofikoh, Suswanti beralasan bahwa tujuannya menjadi

pembantu rumah tangga karena membutuhkan pendapatan tambahan. Dia

mengaku terpaksa menerima pekerjaan sebagai pembantu karena kesulitan

memperoleh pekerjaan di luar, selain jauhnya lokasi kerja.

Ketika ditanya tentang alasannya menjadi pembantu, Suswanti menjawab:

“Sampingan ja sih karena di sini susah nyari kerjaan kan. Kondisinya kan di sini jalan jauh, jadi mau kerja di luar susah, adanya itu, ya sementara. Itu dulu.”6 Dengan demikian, pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dilatari oleh

dua dinamika sosial yang saling berhubungan dan saling mendukung. Pekerja

profesional kelas menengah ke atas memiliki aktivitas kerja yang cukup padat dan

masuk kerja hampir setiap hari, kecuali sabtu dan minggu, sehingga tidak

memungkinkan mereka melakukan berbagai pekerjaan domestik. Oleh karena

itulah mereka membutuhkan orang lain yang bisa mengerjakan urusan rumah

5 Wawancara pribadi dengan Mukimah (pembantu rumah tangga dari keluarga Ach. Suhaimi). Bekasi, 09 Juni 2013.

6 Wawancara pribadi dengan Suswanti (pembantu rumah tangga dari keluarga Jabatan Damatik). Bekasi, 16 Februari 2014.

Page 54: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

44

tangga dengan pembayaran atau penggajian yang terjangkau oleh kondisi

keuangan mereka. Konteks sosial inilah yang melatari kebutuhan majikan untuk

mempekerjakan pembantu rumah tangga.

Berbeda dengan konteks sosial kelas menengah ke atas, masyarakat kelas

bawah mengalami kesulitan untuk memperoleh pekerjaan, sehingga tidak heran

bila banyak masyarakat kelas bawah yang menjadi pengangguran. Berdasarkan

kebutuhan untuk memperoleh pendapatan, melanjutkan pendidikan, dan

memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka pekerjaan sebagai pembantu rumah

tangga pun menjadi pekerjaan alternatif yang dipilih, selain karena pekerjaan

domestik tidak membutuhkan keahlian khusus atau dapat dipelajari dan dilakukan

oleh semua orang. Berdasarkan konteks sosial inilah pembantu rumah tangga

menjadi profesi tersendiri yang diminati, meski dengan konsekuensi rendahnya

gaji yang diterima.

B. Relasi Majikan dan Pembantu Rumah Tangga

Berdasarkan posisinya sebagai pengurus pekerjaan domestik, pembantu

rumah tangga tentunya sering berada dan berinteraksi dengan majikannya. Karena

itulah majikan sangat mungkin menjalin hubungan unik secara personal dengan

pembantu rumah tangga. Di satu sisi, pembantu rumah tangga dianggap sebagai

bagian dari keluarga. Namun di sisi lain, pembantu rumah tangga berperan tidak

lebih sebagai karyawan yang harus siap mengerjakan tugas-tugas domestik, dan

karena itulah mereka menerima bayaran.

Semua majikan yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka

membangun sistem kekeluargaan dalam relasinya dengan pembantu rumah

Page 55: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

45

tangga. Berdasarkan pentingnya peran pembantu rumah tangga, majikan

cenderung menganggap pembantu rumah tangga sebagai bagian dari keluarga dan

menyadari perlunya membangun kedekatan atau ikatan emosional dengannya.

Seperti yang dinyatakan Moh. Muqit bahwa dia tidak memaksakan pekerjaan atau

membebaskan pembantunya untuk mengerjakan urusan rumah tangga

semampunya, bahkan berkomunikasi secara terbuka.

Ketika ditanya tentang bagaimana membangun relasi dengan

pembantunya, Moh. Muqit menjawab:

“Seperti keluarga sendiri, dan apa yang kita makan, dia juga makan, disamaratakan, dan termasuk pekerjaan kita sesuaikan saja dengan kemampuannya. Kalau tidak mampu kita tidak pernah memaksanya.”7 Hal itu juga diperkuat dengan kejujuran yang ditunjukkan oleh

pembantunya. Kejujuran pembantu itulah yang menjadikan Moh. Muqit

memberikan perlakuan istimewa, seperti mendorong pembantunya untuk

melanjutkan kuliah. Pembantu Moh. Moqit, Alif Layyinah, membenarkan

pernyataan majikannya. Ketika ditanya tentang perlakuan istimewa yang

diberikan majikannya, dia menjawab, “Mendorong saya untuk kuliah, yang

daftarin kuliah majikan saya.”8

Alif Layyinah mengikuti kuliah dua kali seminggu secara online yang

disediakan oleh Universitas Terbuka. Biaya kuliahnya diambil dari gaji

bulanannya sebesar Rp. 550.000,- (lima ratus lima puluh ribu). Berdasarkan

kebaikan majikannya itulah Alif Layyinah berupaya bekerja lebih rajin untuk

7 Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit (sebagai majikannya Alif Layyinah). Bekasi, 23

Maret 2013. 8 Wawancara pribadi dengan Alif Layyinah (pembantu rumah tangga dari keluarga Moh.

Muqit). Bekasi, 23 Maret 2013.

Page 56: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

46

membalas kebaikan tersebut. Ketika ditanya tentang sikapnya terhadap perlakuan

majikannya, dia menjawab, “Menyikapi dengan bekerja yang rajin, harus lebih

dari kebaikannya lah.”9

Sistem kekelurgaan juga dibangun oleh Ach. Suhaimi, majikan kedua

yang diwawancarai. Dia menyatakan bahwa apabila pembantu rumah tangga

melakukan kesalahan, hanya perlu ditegur secara halus, sehingga tidak merusak

hubungan mereka. Menururtnya, dia memperlakukan pembantunya dengan

istimewa karena pembantunya juga berasal dari daerah yang sama dengannya,

sehingga dia pun menganggap pembantunya seperti saudara.

Ketika ditanya tentang perlakuannya terhadap pembantunya, Ach. Suhaimi

menjawab:

“Ya, mungkin istimewanya karena dia dari kampung kita sendiri, juga kita anggap saudara, kita kasih duit, kalau kita makan di warung dia juga dikasih.”10 Ach. Suhaimi hanya menegur pembantunya dengan cara halus apabila

melakukan kesalahan, seperti yang diungkapkannya, “Ya, dengan halus aja,

kadang ditegur.” Pembantu Ach. Suhaimi, Mukimah, membenarkan pernyataan

majikannya bahwa dia diperlakukan seperti keluarga. Majikannya selalu bersikap

baik terhadapnya, bahkan dia juga didukung untuk melanjutkan kuliah.

Ketika ditanya tentang perlakuan istimewa yang diberikan majikannya,

Mukimah menjawab:

9 Wawancara pribadi dengan Alif Layyinah (pembantu rumah tangga dari keluarga Moh.

Muqit). Bekasi, 23 Maret 2013. 10 Wawancara pribadi dengan Ach. Suhaimi (sebagai majikannya Mukimah). Bekasi, 09

Juni 2013.

Page 57: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

47

“Ada istimewanya si, istimewanya dia mendukung dan sangat mendukung aku untuk sekolah, dia pengen aku gak apaya? Ga putus belajar.”11 Namun bayaran kuliah Mukimah, tetap harus ditanggung sendiri, karena

menurutnya, majikannya ingin mendidiknya untuk bisa menjadi mandiri dan

merasakan susahnya mencari uang. Dia juga menganggap bahwa motivasi yang

dilakukan majikannya sangat penting baginya.

Ketika ditanya tentang pembayaran kuliah dan kondisinya di kampus,

Mukimah menjawab:

“Klo pembayaran kuliahnya gak, karena dia tu ingin mendidik aku kayak gimana gitu kan, kayak gimana susahnya cari uang dan bisa mandiri. Klo jajan si ya dikasih, karena dia mungkin berpikir kasian takut di kampus kelaparan.” Begitu pula kedua majikan lainnya yang diwawancarai, Siswandi dan

Jabatan Damatik, menegaskan pentingnya membangun sistem kekeluargaan

dengan pembantu mereka. Siswandi menganggap pentingnya memperlakukan

pembantunya sebagai manusia, bahkan dia memberikan dua hari libur ketika dia

dan istrinya juga libur. Jabatan Damatik juga memperlakukan pembantunya

dengan cara baik dan hanya menegurnya bila melakukan kesalahan. Kondisi

pembantunya yang juga memiliki anak mendorong Jabatan Damatik untuk

memberikan keringanan kepada pembantunya, bahkan kadang dia memberikan

tambahan gaji untuk kebutuhan keluarganya.

Ketika ditanya tentang bagaimana membangun relasi dengan

pembantunya, Jabatan Damatik menjawab:

11 Wawancara pribadi dengan Mukimah (pembantu rumah tangga dari keluarga Ach.

Suhaimi). Bekasi, 09 Juni 2013.

Page 58: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

48

“Ya dengan cara baiklah, dia kan bekerja untuk mendapatkan uang, masak saya mau jahatin dia, kalau dia salah, saya tegur. Itu saja.”12 Pembantu Siswandi dan Jabatan Damatik membenarkan pernyataan

majikan mereka. Pembantu Siswandi, Siti Rofikoh, mengungkapkan bahwa dia

hanya ditegur kalau melakukan kesalahan, namun dia tidak keberatan

menjalaninya karena dianggap sebagai bagian dari konsekuensi kerjanya sebagai

pembantu.

Ketika ditanya tentang bagaimana perlakukan majikan terhadapnya, Siti

Rofikoh menjawab:

“Ya, klo menyakiti perasaan si kadang klo kitanya ada salah ya, iya. Namanya orang kerja. Klo gak ada salahnya si baik-baik saja”13 Begitu pula Pembantu Jabatan Damatik, Suswanti, juga mengungkapkan

bahwa majikannya bersikap pengertian. Majikannya sering memperlakukannya

dengan baik, dan dia bersyukur mendapatkan majikan yang baik dan pengertian.

Ketika ditanya tentang bagaimana majikannya memperlakukannya, Suswanti

menjawab, “Baik si, ngerti. Alhamdulillah dapet yang ngerti. Dapet yang baik.”14

Dengan demikian, relasi yang dibangun antara majikan dan pembantu

adalah sistem kekeluargaan. Majikan berupaya membangun kedekatan emosional

dengan pembantunya, misalnya dengan memberikan tambahan upah untuk

kebutuhan pembantu sehari-hari, atau dengan keikutsertaan majikan dalam

mengerjakan urusan domestik ketika sedang libur kerja. Bahkan pembantu rumah

12 Wawancara pribadi dengan Jabatan Damatik (sebagai majikannya Suswanti). Bekasi,

16 Februari 2014. 13 Wawancara pribadi dengan Siti Rofikoh (pembantu rumah tangga dari keluarga

Siswandi). Bekasi, 08 Desember 2013. 14 Wawancara pribadi dengan Suswanti (pembantu rumah tangga dari keluarga Jabatan

Damatik). Bekasi, 16 Februari 2014.

Page 59: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

49

tangga mengaku tidak pernah dimarahi dan hanya ditegur oleh majikannya kalau

melakukan kesalahan.

Kedekatan yang dibangun oleh majikan tersebut mendorong pembantu

rumah tangga untuk lebih rajin bekerja sebagai balasan atas kebaikan majikannya.

Meski banyak pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan, namun pembantu

rumah tangga merasa nyaman dan terbiasa melakukan pekerjaannya. Sikap dan

perlakuan baik yang ditunjukkan majikan juga bisa menjadi alasan bertahannya

pembantu rumah tangga dalam profesinya, meski gaji yang diterima hanya

mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

C. Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga

Bayaran yang diberikan oleh majikan kepada pembantunya cukup

beragam. Moh. Muqit menggaji pembantunya, Alif Layyinah, sebesar Rp.

500.000,- (lima ratus lima puluh ribu) setiap bulan, yang diberikan pada tanggal

satu. Dia menyatakan bahwa tidak pernah terlambat memberikan gaji. Bahkan dia

sering memberikan tambahan untuk uang saku dan juga pakaian.

Ketika ditanya tentang tambahan upah yang diberikan kepada

pembantunya, Moh. Muqit menjawab:

“Uang si hampir tiap bulan kita kasih di luar gaji yang kita nggap sebagai uang jajan, pakaian juga.”15 Namun, meski membenarkan kebaikan yang diberikan majikannya, Alif

Layyinah menyangkal kalau selalu digaji tepat waktu. Selain sering telat digaji,

dia mengaku gajinya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya karena sebagian

15 Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit (sebagai majikannya Alif Layyinah). Bekasi,

23 Maret 2013.

Page 60: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

50

gajinya digunakan untuk membayar kuliah dan dikirimkan ke orang tuanya di

kampung. Namun, dia sudah terbiasa dan menjalaninya dengan nyaman.

Ketika ditanya tentang bagaimana gajinya digunakan, Alif Layyinah

menjawab:

“Biaya pendidikannnya ya ngambil dari gaji saya. Disamping menghidupi orang tua ya, buat biaya kuliah juga.”16 Majikan kedua yang diwawancarai, Ach. Suhaimi, menggaji pembantunya

sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu) per bulan, meski pembantunya yang

sekarang, Mukimah, selalu menitipkan sebagian bayarannya untuk ditabung dan

diminta semuanya saat berkeinginan mudik atau pulang kampung.

Ketika ditanya tentang ketepatan waktu penggajian, Ach. Suhaimi

menjawab:

“Gak pernah, kalau yang sekarang dia kan mintanya ditabung, jadi kalau pas mudik dia ambil uang semua yang ada di saya. Gajinya ditabung.”17 Selain tabungan gaji, Ach. Suhaimi sering memberikan kebutuhan sehari-

hari seperti pulsa dan uang jajan. Ketika ditanya tentang pemberian upah

tambahan, Ach. Suhaimi menjawab:

“Sering, kalau uang, jika saya nyuruh sesuatu buat beli di warung, nanti sisanya suruh ambil buat dia. Pulsa tiap minggu diisi. Dan kalau lagi keluar, diajak makan, diajak refreshing juga.” Pembantu Ach. Suhaimi, Mukimah, membenarkan pernyataan

majikannnya. Selain gaji yang ditabungnya, dia juga memperoleh uang jajan.

16 Wawancara pribadi dengan Alif Layyinah (pembantu rumah tangga dari keluarga Moh.

Muqit). Bekasi, 23 Maret 2013. 17 Wawancara pribadi dengan Ach. Suhaimi (sebagai majikannya Mukimah). Bekasi, 09

Juni 2013.

Page 61: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

51

Gajinya memang tidak pernah terlambat dibayar, tetapi kadang bayarannya tidak

diberikan secara penuh ketika majikannya sedang tidak memiliki cukup uang.

Ketika ditanya tentang ketepatan pembayaran gaji oleh majikannya,

Mukimah menjawab:

“Upah tiap bulan biasanya kan lima ratus, sekarang uda naik lima ratus lima puluh. Ya tergantung, kadang lima ratus kadang lima ratus lima puluh. Tergantung ada duitnya mereka.”18 Gaji yang diterima Mukimah digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya,

sehingga dia mampu menabung. Biasanya dia menggunakan gajinya untuk

membeli baju dan pulsa internet.

Ketika ditanya tentang bagaimana menggunakan gajinya, Mukimah

menjawab:

“Ya, kebutuhan sehari-hari aku. Kadang ya buat beli baju, pulsa hp, pulsa modem. Pulsa modem kan buat online, buat kebutuhan sekolah aku.” Begitu pula Siswandi mengaku selalu menggaji pembantunya tepat waktu

dan kadang memberikan tambahan uang untuk memenuhi kebutuhan

pembantunya sehari-hari. Ketika ditanya tentang pemberian untuk kebutuhan

pembantunya, Siswandi menjawab:

“Iya, pernah. Tidak nentu kapan, terkadang kalau dia butuh saya dan istri memberikan apa yang dia butuhkan.”19 Dengan gaji Rp. 1.100.000,- (satu juta seratus ribu) setiap bulan, Siti

Rofikoh dapat memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari, dan bahkan sisanya

bisa ditabung. Selain itu, dia mampu menyewa kontrakan karena terbantu oleh

18 Wawancara pribadi dengan Mukimah (pembantu rumah tangga dari keluarga Ach.

Suhaimi). Bekasi, 09 Juni 2013. 19 Wawancara pribadi dengan Siswandi (sebagai majikannya Siti Rofikoh). Bekasi, 08

Desember 2013.

Page 62: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

52

suaminya yang juga bekerja merenovasi bangunan. Dengan adanya pendapatan

suaminya tersebut, Siti Rofikoh tidak terbebani oleh besarnya kebutuhan untuk

membayar kontrakan dan kebutuhan-kebutuhan keluarganya.

Ketika ditanya tentang bagaimana menggunakan gajinya dalam sebulan,

Siti Rofikoh menjawab:

“Buat kebutuhan sehari-sehari, buat kebutuhan keluarga, dan buat ditabung.”20 Majikan terakhir yang diwawancarai, Jabatan Damatik, menggaji

pembantunya sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu) per bulan, selain juga kadang

memberikan baju kepada pembantunya. Nampaknya Jabatan Damatik juga

memberikan uang tambahan yang tidak tentu waktunya, sesuai dengan kondisi

ekonominya.

Ketika ditanya tentang tambahan upah yang diberikan oleh majikannya,

Jabatan Damatik menjawab:

“Iya, pernah. Seperti memberi uang di luar gaji, kadang baju juga pernah.”21 Pembantu Jabatan Damatik, Suswanti, membenarkan bahwa dia tidak

pernah telat dibayar, namun dia mengaku bahwa gajinya tidak mampu mencukupi

kebutuhannya karena memang dimaksudkan sebagai sampingan. Menurutnya,

gajinya hanya cukup menjadi tambahan untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti

20 Wawancara pribadi dengan Siti Rofikoh (pembantu rumah tangga dari keluarga

Siswandi). Bekasi, 08 Desember 2013. 21 Wawancara pribadi dengan Jabatan Damatik (sebagai majikannya Suswanti). Bekasi,

16 Februari 2014.

Page 63: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

53

membeli sayuran dan sebagainya. Ketika ditanya tentang penggunaan gajinya,

Suswanti menjawab, “Ya untuk tambahan beli sayuran.”22

Dalam memetakan perbedaan kesejahteraan di antara pembantu rumah

tangga, tabel berikut menunjukkan besarnya pendapatan dan penggunaannya:

Tabel 4.1

Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga

No Nama PRT Gaji/Bulan Kegunaan Gaji Mencukupi Kebutuhan

1 Alif Layyinah Rp 500.000 Membayar kuliah, dikirimkan ke orang tuanya di kampung.

Tidak Cukup

2 Mukimah Rp 550.000 Membayar kuliah, membeli baju dan pulsa internet atau modem.

Cukup

3 Siti Rofikoh Rp 1.100.000 Kebutuhan harian, keluarga, dan ditabung Cukup

4 Suswanti Rp 300.000 Kebutuhan harian, seperti tambahan beli sayur Tidak Cukup

Sumber: Diolah

Dengan demikian, pendapatan atau gaji yang diterima oleh pembantu

rumah tangga sangat beragam, tergantung pada kesepakatan dengan majikannya.

Cukup atau tidaknya pendapatan dalam memenuhi kebutuhan tergantung pada

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masing-masing pembantu rumah tangga,

sebab kondisi yang dialami pembantu rumah tangga juga cenderung beragam.

Mukimah menyatakan bahwa gaji yang diterimanya mencukupi kebutuhan

sehari-harinya, karena memang tidak banyak kebutuhan yang harus dipenuhinya,

22 Wawancara pribadi dengan Suswanti (pembantu rumah tangga dari keluarga Jabatan

Damatik). Bekasi, 16 Februari 2014.

Page 64: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

54

selain juga karena sebagian kebutuhan hariannya, seperti uang jajan, sering diberi

tambahan upah oleh majikannya.

Begitu pula Siti Rofikoh menyatakan bahwa gaji yang diterimanya

mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Namun, berbeda dengan Mukimah yang

mendapatkan uang tambahan dari majikannya, Siti Rofikoh terbantu oleh

suaminya yang juga memiliki pekerjaan atau pendapatan sendiri. Sehingga Siti

Rofikoh tidak kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya, membayar kontrakan,

dan bahkan gajinya masih tersisa untuk ditabung.

Berbeda dengan Mukimah dan Siti Rofikoh, Alif Layyinah menyatakan

bahwa gaji yang diterimanya tidak mencukupi kebutuhannya. Hal itu disebabkan

banyaknya kebutuhan yang perlu dipenuhinya. Selain untuk membiayai

kuliahnya, dia juga perlu mengirimkan sebagian gajinya untuk orang tuanya di

kampung. Sehingga dengan gaji yang hanya sebesar Rp 500.000,- dia merasa

kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Begitu pula Suswanti mengungkapkan bahwa gajinya yang hanya sebesar

Rp. 300.000,- terlalu sedikit untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Namun, dia menyadari bahwa pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga

hanya dimaksudkan sebagai sampingan.

D. Beban Kerja Pembantu Rumah Tangga

Pembantu rumah tangga biasanya melakukan pekerjaannya tanpa dibatasi

waktu atau selama dibutuhkan oleh majikannya ketika tidak ada di rumah. Seperti

diungkapkan Moh. Muqit bahwa pembantunya bekerja setiap kali dibutuhkan, dan

mendapat kesempatan libur ketika majikannya juga libur. Ketika ditanya tentang

Page 65: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

55

jam kerja yang bebankan pada pembantunya, Moh. Muqit menjawab, “Tiap kali

dibutuhkan, tidak ada waktu.”23

Namun, ketika berada di rumah, Moh. Muqit dan istrinya juga menemani

pembantunya dalam mengerjakan pekerjaan domestik. Dia menyadari kalau

pembantunya juga memiliki keterbatasan tenaga dengan banyaknya pekerjaan

rumah tangga. Hal itu ditunjukkan dalam pernyataannya:

“Kita tidak pernah membatasi, semampunya saja. Selebihnya kita kerjakan bersama.”24 Namun, selama Moh. Muqit bekerja dan tidak ada di rumah, pembantunya

Alif Layyinah memiliki beban kerja yang tidak ringan, seperti mengajari anak

majikannya, Haidar, untuk mengaji dan menulis, dan juga mengerjakan berbagai

pekerjaan domestik seperti memasak, menyuci, mengepel, menyiapkan bekal

kerja, hingga mengantar Haidar ke sekolah. Hanya karena terbiasalah Alif

Layyinah melakukannya dengan baik.

Banyaknya beban kerja tersebut diperkuat dalam pernyataan Alif Layyinah

sebagai berikut:

“Kendalanya, tenaga terforsir kadang masih masak, dan masih banyak. Ga ada yang sulit sebenarnya karena saya hadapi dengan enjoy aja karena itu sudah biasa saya kerjakan.”25 Majikan kedua yang diwawancarai, Ach. Suhaimi, menegaskan bahwa

tujuannya mempekerjakan pembantu rumah tangga adalah untuk meringankan

pekerjaan rumah tangganya, selain juga mengasuh dan mengantar anaknya ke

23 Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit (sebagai majikannya Alif Layyinah). Bekasi,

23 Maret 2013. 24 Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit (sebagai majikannya Alif Layyinah). Bekasi,

23 Maret 2013. 25 Wawancara pribadi dengan Alif Layyinah (pembantu rumah tangga dari keluarga Moh.

Muqit). Bekasi, 23 Maret 2013.

Page 66: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

56

sekolah, sebab tuntutan pekerjaan tidak memungkinkan Ach. Suhaimi dan istrinya

melakukan pekerjaan tersebut.

Ketika ditanya tentang pekerjaan yang ditugaskan pada pembantunya,

Ach. Suhaimi menjawab:

“Iya, itu untuk mengasuh anak, untuk nganter sekolah, karena tidak mungkin saya dan istri harus melakukan itu.”26 Karenanya, pembantunya Mukimah bekerja sejak pagi hari, seperti masak,

nyuci, membersihkan rumah, hingga sore hari mengantar anaknya ke sekolah.

Hanya dalam pekerjaan berat saja, seperti mengangkat galon, yang tidak perlu

dilakukan pembantunya, karena pembantunya yang berjenis kelamin perempuan

memang tidak memungkinkan untuk mengangkat benda berat.

Terkait dengan pertanyaan tentang batasan kerja yang ditetapkan bagi

pembantunya, Ach. Suhaimi menjawab:

“Dia kan cewek, contohnya kalau kita beli galon, itu kan gak kuat ngangkat sendiri, jadi kita bantu.” Pembantu Ach. Suhaimi, Mukimah, mengungkapkan banyaknya beban

kerja yang ditanggungnya, bahwa selain melakukan berbagai pekerjaan domestik

seperti menyapu, mengepel, menyuci, menyetrika, dia juga menjaga toko setiap

hari. Meski demikian, dia sering diajak jalan-jalan pada hari minggu untuk

berlibur.

Ketika ditanya tentang rutinitas kerja yang dilakukannya setiap hari,

Mukimah menjawab:

26 Wawancara pribadi dengan Ach. Suhaimi (sebagai majikannya Mukimah). Bekasi, 09

Juni 2013.

Page 67: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

57

“Kalau yang rutinitas paling cuma nyapu, ngepel, nyuci, nyetrika, ya jaga toko. Soalnya saya juga buka toko tiap harinya.”27 Pada awalnya Mukimah merasa kesulitan melakukan pekerjaan yang

belum pernah dikerjakan sebelumnya seperti memasak, tetapi dia kemudian

menjadi terbiasa. Dia belajar dan berusaha untuk bisa mengerjakan pekerjaan

domestik yang memang menjadi tugasnya.

Ketika ditanya tentang kesulitannya dalam melakukan pekerjaannya,

Mukimah menjawab:

“Kesulitan masak, karena aku memang bener-bener gak bisa memasak. Cuma aku berusaha agar aku bisa memasak.”28 Begitu pula dua majikan lainnya yang diwawancari, Siswandi dan Jabatan

Damatik, menyatakan bahwa pembantu mereka melakukan pekerjaan rumah

tangga sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Ketika majikan harus berangkat kerja

sejak pagi hingga sore hari, maka pembantu menyelesaikan pekerjaan domestik

juga sejak pagi hingga sore hari.

Ketika ditanya tentang beban kerja yang ditugaskan pada pembantunya,

Siswandi menjawab:

“Sesuai dengan pekerjaannya, kalau pagi nyuci, membersihkan rumah dan ngasuh anak.”29 Karena itulah pembantu rumah tangga cenderung melakukan semua

pekerjaan domestik tanpa ada batasan tertentu. Hal itu ditunjukkan oleh

27 Wawancara pribadi dengan Mukimah (pembantu rumah tangga dari keluarga Ach.

Suhaimi). Bekasi, 09 Juni 2013. 28 Wawancara pribadi dengan Mukimah (pembantu rumah tangga dari keluarga Ach.

Suhaimi). Bekasi, 09 Juni 2013. 29 Wawancara pribadi dengan Siswandi (sebagai majikannya Siti Rofikoh). Bekasi, 08

Desember 2013.

Page 68: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

58

pernyataan majikan. Ketika ditanya tentang batasan kerja bagi pembantunya,

Siswandi menjawab:

“Tidak ada batasannya, waktu dia nyuci, ya nyuci, kalau sudah selesai ya istrahat, kita tidak pernah ngasih batasan.” Begitu pula Jabatan Damatik menegaskan bahwa pekerjaan pembantunya

tidak memiliki batasan. Pembantunya bisa beristirahat setelah menyelesaikan

pekerjaannya. Hal itu ditunjukkan dalam pernyataannya:

“Tergantung pekerjaaannya. Kalau pekerjaannya sudah beres semua baru ia istrahat.”30 Pembantu Siswandi, Siti Rofikoh, mengungkapkan bahwa dia melakukan

semua pekerjaan domestik seperti mengepel, menyapu, dan merapikan semuanya.

Selain itu, Siti Rofikoh merawat anak majikannya yang masih kecil, dan bahkan

ketika anak yang diasuhnya sering menangis, dia harus menunda pekerjaan

menyuci ke hari berikutnya.

Ketika ditanya tentang beban kerja yang ditugaskan kepadanya, Siti

Rofikoh menjawab:

“Ya, biasa. Semua kerjaan, ngepel, nyapu, ya beres-beres semuanya lah sampe rapi.”31

Dan ketika ditanya tentang kesulitan dalam pekerjaan merawat anak, Siti Rofikoh

menjawab:

“Iya, momong dua. Ga ada kesulitan, udah biasa di rumah bekerja seperti itu. Ya, kadang klo anaknya lagi rewel, ga bisa nyuci atau goosok, kadang ditunda besok paginya.”

30 Wawancara pribadi dengan Jabatan Damatik (sebagai majikannya Suswanti). Bekasi,

16 Februari 2014. 31 Wawancara pribadi dengan Siti Rofikoh (pembantu rumah tangga dari keluarga

Siswandi). Bekasi, 08 Desember 2013.

Page 69: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

59

Bahkan Siti Rofikoh kadang dipanggil bekerja di hari libur, terutama saat

ada kebutuhan mendesak, seperti yang diungkapkan dalam pernyataannya, “Iya,

kalau minggu libur kerja. Tapi kadang kalau lagi butuh dipanggil.”

Berbeda dengan Siti Rofikoh, pembantu Jabatan Damatik, Suswanti,

mengungkapkan bahwa dia tidak terlalu terbebani dengan porsi kerja yang

diberikan oleh majikannya, karena fokusnya hanya membersihkan rumah dan

kadang ikut menjaga anak.

Ketika ditanya tentang beban kerja yang ditugaskan kepadanya, Suswanti

menjawab:

“Ya jaga anak, cuma ngejaga anak gak terlalu fokus sih, yang fokus bersih-bersih rumah.” 32 Suswanti merasa pekerjaannya ringan karena majikannya sering

membantunya ketika berada di rumah. Menurutnya, majikan bersikap pengertian

atas banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikannya. Hal itu ditunjukkan dalam

pernyataannya:

“Ya. Dianya juga kalau di rumah soalnya juga ngerti. Misalkan kita lagi repot, dia megang yang lain, mau membantu dianya, jadi gak terfokus sama kita. Jadi kalau dia di rumah, gak cuma duduk-duduk. Kan ada biasanya majikan cuma duduk-duduk, sementara kita bekerja. Gak, kalau dia mau membantu.” Dengan demikian, beban kerja yang dialami oleh pembantu rumah tangga

cenderung sama, karena tugas pembantu rumah tangga memang untuk melakukan

semua pekerjaan domestik, seperti menyuci, memasak, membersihkan rumah dan

sebagainya. Berbagai pekerjaan tersebut dilakukannya sejak pagi hingga sore.

32 Wawancara pribadi dengan Suswanti (pembantu rumah tangga dari keluarga Jabatan

Damatik). Bekasi, 16 Februari 2014.

Page 70: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

60

Yang meringankan pekerjaan pembantu rumah tangga hanyalah adanya sikap

pengertian yang ditunjukkan oleh majikannya dalam membantu pekerjaan

pembantu rumah tangga.

Namun, dengan tidak adanya batasan pekerjaan dan padatnya aktivitas

majikan, pembantu rumah tangga cenderung menyelesaikan hampir semua

pekerjaan domestik. Karenanya, tidak heran kalau pembantu rumah tangga banyak

mengeluh tentang beban kerja atau banyaknya pekerjaan yang harus diurusnya.

Tidak ada batasan yang pasti tentang apa saja yang harus dikerjakan dan kapan

berhenti bekerja. pembantu rumah tangga cenderung melakukan semua pekerjaan

sampai selesai atau tidak sanggup lagi menyelesaikannya.

Sikap pengertian majikan untuk ikut mengerjakan urusan rumah tangga

juga cenderung ditunjukkan pada pembantu yang digaji rendah seperti yang

dialami Suswanti. Sedangkan pembantu yang digaji lebih tinggi, seperti yang

dialami Siti Rofikoh, cenderung dibebani pekerjaan yang lebih banyak sehingga

harus menunda pekerjaannya di hari berikutnya.

Oleh karenanya, terdapat saling keterkaitan antara jumlah gaji, beban

kerja dan relasi yang dibangun oleh majikan. Pembantu yang digaji rendah tidak

dibebani banyak pekerjaan dan majikannya sering membantu menyelesaikan

pekerjaannya, seperti yang dialami Suswanti. Sedangkan pembantu yang digaji

sedikit lebih tinggi, seperti Alif Layyinah dan Mukimah, cenderung diberi beban

kerja lebih banyak, seperti mengurus anak, namun mereka juga sering

diperlakukan istimewa seperti dimotivasi untuk melanjutkan pendidikan atau

diajak berlibur bersama.

Page 71: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

61

Berbeda dengan para pembantu lainnya, Siti Rofikoh memiliki gaji yang

paling tinggi dan karenanya juga memilki beban kerja yang lebih banyak

dibandingkan pembantu lainnya. Meski bersikap baik, majikan Siti Rofikoh tidak

pernah memberikan perlakuan istimewa, dan bahkan Siti Rofikoh kadang

dipanggil di hari libur untuk melakukan pekerjaan tertentu.

Berdasarkan kondisi itulah pembantu rumah tangga berada dalam posisi

yang rentan terbebani oleh berbagai pekerjaan domestik yang tanpa batas dan

tanpa adanya kepastian untuk mampu meningkatkan pendapatan atau

mengembangkan taraf hidupnya. Dengan demikian, sistem kekeluargaan yang

dibangun oleh majikan tidak cukup untuk dijadikan landasan profesi pembantu

rumah tangga. Sebagai asisten rumah tangga, pembantu rumah tangga

membutuhkan sistem dan pola kerja yang pasti.

Page 72: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan analisis yang dijelaskan pada bab sebelumnya,

terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diajukan sebagai berikut:

1. Profesi sebagai pembantu rumah tangga dilatari oleh konteks sosial pada dua

kelas sosial yang berbeda. Pekerja profesional kelas menengah ke atas masuk

kerja hampir setiap hari, sehingga tidak memungkinkan mereka melakukan

berbagai pekerjaan domestik, dan karenanya membutuhkan jasa pembantu

rumah tangga. Sementara masyarakat kelas bawah, yang mengalami kesulitan

untuk memperoleh pekerjaan, memperoleh kesempatan untuk menjadi

pembantu rumah tangga sebagai pekerjaan alternatif.

2. Relasi yang dibangun antara majikan dan pembantu adalah sistem

kekeluargaan. Majikan berupaya membangun kedekatan emosional dengan

pembantunya, sehingga pembantu rumah tangga merasa nyaman bekerja

pada majikannya. Sikap dan perlakuan baik yang ditunjukkan majikan bisa

menjadi alasan bertahannya pembantu rumah tangga dalam profesinya, meski

gaji yang diterima hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Kesejahteraan pembantu rumah tangga sangat beragam. Cukup atau tidaknya

pendapatan dalam memenuhi kebutuhan pembantu rumah tangga tergantung

pada perbedaan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masing-masing

pembantu rumah tangga.

Page 73: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

63

4. Beban kerja yang ditanggung oleh pembantu rumah tangga cenderung sama,

yaitu melakukan semua pekerjaan domestik, seperti menyuci, memasak,

membersihkan rumah dan sebagainya, yang dilakukan sejak pagi hingga sore.

Dengan tidak adanya batasan pekerjaan, pembantu rumah tangga cenderung

menyelesaikan hampir semua pekerjaan domestik. Pembantu rumah tangga

cenderung melakukan semua pekerjaan sampai selesai atau tidak sanggup lagi

menyelesaikannya.

5. Terdapat kecenderungan adanya keterkaitan antara jumlah gaji, beban kerja

dan relasi yang dibangun oleh majikan. Pembantu yang digaji rendah tidak

dibebani banyak pekerjaan dan majikannya sering membantu menyelesaikan

pekerjaannya; pembantu yang digaji sedikit lebih tinggi cenderung diberi

beban kerja lebih banyak, seperti mengurus anak, namun sering juga

diperlakukan istimewa; sementara pembantu yang memiliki gaji paling tinggi

cenderung dibebani dengan pekerjaan yang lebih banyak, dan bahkan

dipanggil di hari libur untuk melakukan pekerjaan tertentu.

6. Sebagian pembantu rumah tangga memperoleh perlakuan istimewa

berdasarkan kebaikan majikannya, seperti memperoleh kesempatan untuk

melanjutkan kuliah. Kondisi ini juga memberikan kesempatan bagi pembantu

rumah tangga untuk meraih prestasi yang lebih tinggi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis

memiliki beberapa rekomendasi sebagai berikut:

Page 74: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

64

1. Dengan adanya RUU PRT yang sudah dirancang oleh JALA PRT,

pemerintah pusat dan DPR RI harus lebih responsif dalam menanggapi

permasalahan yang sering dialami para pembantu rumah tangga. Karena

dengan disahkannya RUU PRT menjadi sebuah Undang-Undang, maka

pembantu akan terlindungi secara hukum. Selain itu, jika RUU PRT

disahkan, maka semua pekerjaan pembantu rumah tangga dapat mengikuti

aturan main di dalamnya.

2. Untuk meningkatkan kesejahteraan para pembantu rumah tangga, upah yang

diterima harus berdasarkan pada upah minimum sesuai dengan daerah

masing-masing. Jika standar upah regional diberlakukan untuk semua daerah,

hal ini akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan para pembantu

rumah tangga secara ekonomi.

3. Majikan perlu memberikan perlakuan istimewa terhadap pembantu rumah

tangga. Misalnya, pembantu yang masih berusia muda perlu dibantu untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sedangkan pembantu

yang sudah berusia tua perlu didukung untuk mengembangkan karirnya

dengan mengikuti pelatihan dan pembinaan.

Page 75: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

65

DAFTAR PUSTAKA

Agusmidah. 2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Medan: USU

Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Renika Cipta.

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Black, James, A. dan Dean J. Champion. 1992. Metode dan Masalah Penelitian

Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Cahyat, Ade, Cristian Gorner, dkk. Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan

Rumah Tangga. Borog Barat: CIFOR.

Daymon, Christine dan Immy Holloway. 2008. Metode-Metode Riset Kualitatif

dalam Public Relation dan Marketing Communications. Cet. I, Mei

2008. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka.

Ihromi, T.O. 2003. Antropologi Hukum Sebuah Bunga Rampai. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia.

Irawan, Prasetya. 2007. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu

Sosial. Cet. Kedua. Depok: Depatemen Ilmu Administrasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Jehani, Libertus dan Editus Adisu. 2008. Hak-hak Pekerja Perempuan. Jakarta:

Visimedia.

Page 76: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

66

Midgley, James. 2005. Pembangunan Sosial: Perspektif Pembangunan dalam

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama

Islam (Diperta Islam) Departemen Agama RI.

Nasution, Adnan Buyung. 2006. Instrumen Internasional Pokok Hak Asasi

Manusia. Edisi ke 3. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Pramuwito, C. 1996. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta:

Departemen Sosial RI. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesejahteraan Sosial Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi. Edisi Kedelapan. Cet. Pertama.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Santana, Septiawan. 2007. Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Siahaan, Nommy Horas Thombang. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi

Pembangunan. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Undang-undang Dasar 1945 Republik Indonesia (Amandemen ke IV).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Page 77: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

67

WAWANCARA :

Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit (sebagai majikannya Alif Layyinah). Bekasi, 23 Maret 2013.

Wawancara pribadi dengan Ach. Suhaimi (sebagai majikannya Mukimah). Bekasi, 09 Juni 2013.

Wawancara pribadi dengan Jabatan Damatik (sebagai majikannya Suswanti). Bekasi, 16 Februari 2014.

Wawancara pribadi dengan Alif Layyinah (pembantu rumah tangga dari keluarga Moh. Muqit). Bekasi, 23 Maret 2013.

Wawancara pribadi dengan Mukimah (pembantu rumah tangga dari keluarga Ach. Suhaimi). Bekasi, 09 Juni 2013.

Wawancara pribadi dengan Suswanti (pembantu rumah tangga dari keluarga Jabatan Damatik). Bekasi, 16 Februari 2014.

Wawancara pribadi dengan Siti Rofikoh (pembantu rumah tangga dari keluarga Siswandi). Bekasi, 08 Desember 2013.

Wawancara pribadi dengan Siswandi (sebagai majikannya Siti Rofikoh). Bekasi, 08 Desember 2013.

INTERNET :

Edwin, “Sepenggal Renungan Soal Nasib Pembantu Rumah Tangga”, dalam

Republika, Minggu, 23 Mei 2010, http://www.republika.co.id/berita/

breaking-news/nasional/10/05/23/116699-sepenggal-renungan-soal-

nasib-pembantu-rumah-tangga.

KPPRI, “Audensi JALA PRT (Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah

Tangga)”, dalam situs resmi Kaukus Perempuan Parlemen Republik

Indonesia (KPP-RI), Tanggal 13 januari 2011, http://kppri.dpr.go.id/

?p=565.

Page 78: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

68

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional. http://badanbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi.

Kecamatan Tambun Utara. dalam situs resmi Program Peningkatan Nilai Tambah

Mata Rantai Produksi. Tanggal 15 December 2010.

http://phki.pl.itb.ac.id/sip/index.php?option=com_content&view=artic

le&id=58:kecamatan-tambun-utara&catid=52:profil-kecamatan&Item

id=74.

Page 79: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden
Page 80: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

HASIL TRANSKIP WAWANCARA DENGAN MAJIKAN Data Informan : MOH. MUQIT, lahir di Bondowoso pada tanggal 26 Maret 1983. Saat ini

berprofesi dan aktif di dunia wiraswasta. Sedangkan istrinya adalah salah

satu pegawai negeri (PNS) yang bekerja di Universitas Terbuka UPBJJ

Jakarta dan masih aktif sampai sekarang.

Hari dan Tanggal : Sabtu, 23 Maret 2013

Keterangan : Moh. Muqit merupakan majikan dari PRT yang bernama Alif Layyinah Tanya : Uda berapa tahun anda menggunakan jasa PRT?

Jawab : Dari tahun 2010,, sudah tiga tahun sekarang

Tanya : Tujuan dan harapan menggunakan PRT

Jawab : Untuk meringankan beban dirumah

Tanya : Yang kemaren berapa tahun, maksudnya sebelum PRT yang sekarang?

Jawab : Pertama enam bulan, setelah itu ada yang setahun, dan yang sekarang..

Tanya : Keluar atau berhenti gitu ya?

Jawab : Iya, berhenti saja

Tanya : Karena ada panggilan dari kampung ya?

Jawab : Kalau yang kemaren karena emank tidak cocok..

Tanya : Kira-kira dari jam berapa?

Jawab : Tiap kali dibutuhkan tidak ada waktu..

Tanya : Untuk waktu berlibur, kira-kira ada waktu untuk berlibur?

Jawab : Kalau kita libur, dianya libur juga

Tanya : Kira-kira ada catatan pekerjaan disini gak?

Jawab : Kita tidak pernah membatasi, semampunya saja. Selebihnya kita kerjakan bersama

Page 81: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : Sistem kekeluargaan yang dipakai ya?

Jawab : Iya

Tanya : Pandangan bapak mengenai PRT?

Jawab : Iya, biasa saja, saya pribadi menganggap bagian dari keluarga juga.

Tanya : Sehingga enjoy dalam berintraksi ya?

Jawab : Iya, dan kita tidak pernah tertutup, sama-sama saling terbuka.

Tanya : Trus begini, bagaimana bapak memperlakukan PRT?

Jawab : Seperti keluarga sendiri, dan apa yang kita makan, dia juga makan, disamaratakan.

dan termasuk pekerjaan kita sesuaikan saja dengan kemampuannya. Kalau tidak

mampu kita tidak pernah memaksanya.

Tanya : Apa yang menjadi prioritas pekerjaan PRT?

Jawab : Ya, mengerjakan pekerjaan rumah, seperti nyuci, sambil membantu pekerjaan

dirumah.

Tanya : Menetap disini ya?

Jawab : Iya,

Tanya : Kan ini sistem kekeluargaan, termasuk menggap seperti keluarga sendiri ya? Kira-

kira bagaimana bapak mengetahui tentang PRT itu sendiri?

Jawab : Karna kan saya melihat mental dari akalnya, bahwa ia jujur, baik dan bebagai

referensi dari temen-temen bahwa orang jujura.. ya, memank apa adanya.

Tanya : Apakah ada perlakuan istimewa terhadap PRT-nya?

Jawab : Kalau istimewa ya mungkin samain sajalah dengan kita. Kalau istimewa sih enggak,

tapi yang jelas kita memperlakukan samalah dengan kita.

Tanya : Karena lebih mengutamakan system kekeluargaan gitu ya?

Page 82: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawaba : Iya.

Tanya : Trus kinerja PRT disini bagaimana?

Jawab : Kalau menurut saya sudah sesuai dengan harapan, intinya sudah bagus.

Tanya : Upah yang diterima PRt disini itu berapa, Pak?

Jawab : Disini limaratus lima puluh

Tanya : Tiap bulannya ya?

Jawab : Iya.

Tanya : Bapak pernah lambat tidak membayar upah PRT-nya?

Jawab : Tidak, tidak pernah telat.. emank hitungnya perbulan, pertanggal satu.

Tanya : Ooww… jadi setiap tanggal satu langsung dibayar ya?

Jawab : Iya.

Tanya : Bapak pernah memberikan materi tidak diluar gaji itu sendiri? Entah itu bebrbentuk

uang atau pakaian.

Jawab : Uang si hamper tiap bulan kita kasih diluar gaji yang kita nggap sebagai uang jajan.

Pakaian juga.

Tanya : Kalau mengenai perlindungan PRT terhadap keamanannya, bagaimana tanggapan

Bapak?

Jawab : Yang jelas, kita kan selalu komonikasi, kita tany lewat telpon bagaimana keadaan

rumah, dll. Karena kan mewakili kita di rumah

Tanya : Intinya dalam system kekeluargaan itu ada keterbukaan ya pak?

Jawab : Iya.

Page 83: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

HASIL TRANSKIP WAWANCARA DENGAN MAJIKAN Data Informan : SUHAIMI, lahir di Kota Sumenep pada tanggal 10 September 1980. Saat

ini aktif di dunia politik dan berprofesi sebagai konsultan politik. Istrinya

berhenti kerja dan menjadi ibu rumah tangga.

Hari dan Tanggal : Minggu 09 Juni 2013

Keterangan : Suhaimi merupakan majikan dari PRT yang bernama Mukimah Tanya : Berapa lama bapak menggunakan jasa PRT?

Jawab : Sejak istri hamil pertama?

Tanya : Kira-kira uda berapa tahun

Jawab : Dari tahun 2009, berarti sudah empat tahun lebih.

Tanya : Uda berapa kali ganti PRT-nya?

Jawab : Sekitar lima kali ganti.

Tanya : Kenapa ganti

Jawab : Karena ada yang berhenti, ada yang mau pulang kampong, ada yang mau membantu

orang tuanya jadi berhenti. Dan ada sebagian yang berkasus.

Tanya : Apa tujuan dan harapan Bapak menggunaka PRT?

Jawab : Untuk membantu meringankan pekerjaan rumah tangga.

Tanya : Selain itu

Jawab : Iya, itu untuk mengasuh anak, untuk nganter sekolah. Karena tidak mungkin saya dan

istri harus melakukan itu.

Tanya : Dari jam berapa hingga jam berpa PRT disini dipekerjakan?

Page 84: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawab : Ya, kalau pekerjaannya dari pagi, dari masak, nyuci, setelah itu selesai. Kalau ada

pekerjaan lain yang sekiranya ada pekerjaan ya dikerjakan. Sore nganter sekolah.

Pekerjaan utamanya, masak sama nyuci saja.

Tanya : Trus waktu libur ada juga ya?

Jawab : Kalu kita libur, dai juga libur. Kita ajak berlibur juga. Kalau kita pulang kampong,

dai juga kita ajak pulang kampung.

Tanya : Kira-kira batasan yang harus dikerjakan oleh PRT itu apa pak?

Jawab : Iya, ada. Dia kan cewek, contohnya kalau kita beli gallon, itu kan gak kuat ngnangkat

sendiri, jadi kita bantu.

Tanya : Pandangan tentang PRT bagaimana menurut bapak?

Jawab : Ya, PRT kan orang, dia bekerja untuk mendapatkan upah, ya salah satu pekerjaannya

membantu orang, ya kalau digeneralisasikan seperti karyawan juga. Karena tiap

harinya tidur dirumah yang sam jadi kita anggap keluarga juga.

Tanya : Terus cara memperlakukan PRT bagaimana?

Jawab : Ya, sesuai dengan pekerjaan dia dan fungsinya.

Tanya : Bagaimana menyikapi pekerjaan PRT? Misalkan ada yang keliru, car menyikapainya

itu bagaimana?

Jawab : Ya, dengan halus aja, kadang ditegur

Tanya : Yang menjadi rutinitas PRT itu apa? Maksudnya yang dikerjakan PRT itu apa?

Jawab : Kalau masak kan sering dibantu istri, karna istri hobinya masak jadi ringan lah

pekerjaan dia. Tugas utamanya kan Cuma nyuci sama bersih-bersih rumah saja.

Tanya : Menetap ya PRT-nya?

Jawab : Iya, menetap, ada kamar khusus..

Page 85: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : Bagaimana bapak mengetahui tentang PRT bapak itu sendiri?

Jawab : Ya sangat taulah, karna dia kan juga dari daerah saya dan keluarganya masih banyak

tahu.

Tanya : Ooww.. berarti bapak mengetahui latar belakang PRT bapak

Jawab : Iya, itu harus tahu.

Tanya : Terus apakah ada perlakuan istimewa tidak ?

Jawab : Maksudnya itu perlakuan istimewa yang bagaimana?

Tanya : Ya ada perlakuan istimewa bagi PRT itu sendiri.

Jawab : Ya mungkin istimewanya karena dia dari kampong kita sendiri, juga kita anggap

saudara, kita kasih duit, kalau kita makan di warung dai juga dikasih.

Tanya : Mengenai kinerja PRT, apakah sudah sesuai dengan harapan Bapak?

Jawab : Sembilan puluh persaen sesuai.

Tanya : Bepara upah yang diterima perbulannya?

Jawab : Enam ratus ribu perbulan.

Tanya : Dalam pembayaran,. Bapak pernah telat tidak?

Jawab : Gak pernah, kalau yang sekarang dia kan mintanya ditabung, jadi kalau pas mudik

dia ambil uang semua yang ada di saya. Gajinya ditabung.

Tanya : Apakah selama bekerja, bapak penah ngasih dia hadiah entah itu berupa materi, uang,

pakaian, dll.

Jawab : Sering, kalau uang, jika saya nyuruh sesuatu buat beli di warung, nanti sisanya suruh

ambil buat dia. Kembalinya suruh ambil dia. Pulsa tiap minggu di isi. Dan kalau lagi

keluar, diajak makan, diajak refreshing juga.

Page 86: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : PRT tu kan butuh kemanan juga bentuk pengmanannya disini itu seperti apa dari

pihak luar?

Jawab : Kalau disini kan perumahan, perkiraan kemanannya kan ud ada satpam di pintu

gerbang, dan tetangga juga banyak yang punya pembantu rumah tangga juga, jadi

bias komonikasi dengan pembantu-pembantu yang ada disini.

Page 87: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

HASIL TRANSKIP WAWANCARA DENGAN MAJIKAN Data Informan : SISWANDI, lahir di kuningan pada tanggal 23 Februari 1976. Saat ini

berprofesi sebagai pegawai swasta dan bekerja di Bank Rakyat Indonesia

(BRI). Sedangkan istrinya berprofesi sebagai dokter di Kota Bekasi.

Hari dan Tanggal : Minggu, 08 Desember 2013

Keterangan : Siswandi merupakan majikan dari PRT yang bernama Siti Rofikoh Tanya : Sejak kapan Bapak menggunakan jasa PRT?

Jawab : Sudah dua tahun

Tanya : Apa tujuan dan harapan anda menggunakan jasa PRT?

Jawab : Iya, untuk meringankan beban keluarga saya.

Tanya : Dari dan sampai jam berapa PRT anda bekerja?

Jawab : Sesuai dengan pekerjaannya, kalau pagi nyuci membersihkan rumah dan ngasuh

anak.

Tanya : Apakah ada waktu berlibur untuk PRT anda?

Jawab : Iya adalah buat refreshing, sabtu minggu saya dan istri kan libur, jadi dia juga libu

bekerja.

Tanya : Adakah batasan pekerjaan yang harus dilakukan PRT? Mungkin hanya mencuci,

memasak, menjaga anak-anak anda, atau mungkin semuanya?

Jawab : Tidak ada batasannya, waktu dia nyuci, ya nyuci, kalau sudah selesai ya istrahat, kita

tidak pernah ngasih batasan.

Tanya : Bagaimana pandangan anda tentang PRT?

Jawab : pandangan yang bagaimana maksudnya?

Tanya : Iya, sejauh mana bapak mengetahui tentang PRT bapak?

Page 88: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawab : Menurut saya sudah baik, sesuai dengan harapan

Tanya : Bagaimana anda memperlakukan PRT?

Jawab : Ya secara manusia lah, dia kan juga manusia

Tanya : Bagaimana menyikapi perlakuan PRT anda selama bekerja disini?

Jawab : Biasa saja lah.

Tanya : Apa saja yang dikerjakan atau yang menjadi rutinitas PRT anda?

Jawab : Ya seperti nyuci, bersih-bersih rumah. Kalau saya sama istri lagi bekerja dia yang

jagain rumah, nyetrika, ngepel sebagaimana ibu rumah tangga.

Tanya : Apakah PRT anda menetap atau tidak?

Jawab : Tidak kontrakannya berdekatan dengan rumah saya.

Tanya : Sejauh mana anda mengetahui tentang PRT anda?

Jawab : Ya taulah, dia kan juga sekampung sama saya, jadi say tahu latar belakang dia

Tanya : Apakah ada perlakuan istimewa terhadap PRT anda? Mungkin disekolahkan dan

dikasih beasiswa? Mungkin diberi tunjangan? Mungkin Kebutuhan keluarga

dipenuhi oleh anda?

Jawab : Perlakuan istimewanya dia dikasih jam libur selama dua hari, selagi saya dan istri

libur. Sebenarnya tidak ada yang istimewa Cuma disamakan saja dengan kita.

Tanya : Apakah kinerja PRT anda sudah sesuai dengan harapan atau tidak? Kinerja seperti

apa yang anda harapkan?

Jaawab : Iya, sudah sesuai

Tanya : Berapa upah yang diberikan setiap bulan kepada PRT anda?

Jawab : Ya adalah, sesuai dengan pekerjaan dai

Tanya : Apakah anda pernah telat dalam membayar gaji PRT?

Page 89: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawab : Tidak pernah

Tanya : Apakah anda pernah memberikan materi (uang, pakaian dll) diluar gaji PRT? Dalam

bentuk apa? Kapan diberikanya?

Jawab : Iya, pernah. Tidak nentu kapan, terkadang kalau dia butuh saya dan istri memberikan

apa yang dia butuhkan

Tanya : Bagaimana bentuk perlindungan anda terhadap keamanan PRT dari orang luar?

Jawab : Iya pasti amanlah.

Page 90: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

HASIL TRANSKIP WAWANCARA DENGAN MAJIKAN Data Informan : JABATAN DAMATIK, lahir di Tangerang pada tanggal 06 September

1974. Saat ini berprofesi sebagai dokter di Jakarta Pusat. Dan istrinya juga

memiliki profesi yang sama atau sama-sama bekerja menjadi dokter.

Hari dan Tanggal : Minggu, 16 Februari 2014

Keterangan : Jabatan Damatik merupakan majikan dari PRT yang bernama Suswanti Tanya : Sejak kapan Bapak menggunakan jasa PRT?

Jawab : Sudah tiga tahun

Tanya : Apa tujuan dan harapan anda menggunakan jasa PRT?

Jawab : Iya, untuk meringankan beban keluarga saya. Saya dan istri kan bekerja tiap harinya,

jadi saya butuh tenaga pembantu rumah tangga untuk menghendel semua kebutuhan

keluarga saya.

Tanya : Dari dan sampai jam berapa PRT anda bekerja?

Jawab : Tergantung pekerjaaannya. Kalau pekerjaannya sudah beres semua baru ia istrahat.

Tanya : Apakah ada waktu berlibur untuk PRT anda?

Jawab : Iya, ada. Kalau waktu libur saya ajak dia jalan-jalan juga

Tanya : Adakah batasan pekerjaan yang harus dilakukan PRT? Mungkin hanya mencuci,

memasak, menjaga anak-anak anda, atau mungkin semuanya?

Jawab : Saya tidak pernah memberika batasan dalam pekerjaan dia. Waktunya bekerja ya

bekerja, waktunya istrahat, ya istrahat.

Tanya : Bagaimana pandangan anda tentang PRT?

Jawab : Sudah baik, dan sesuai dengan harapan

Tanya : Bagaimana anda memperlakukan PRT?

Page 91: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawab : Ya dengan cara baiklah, dia kan bekerja untuk mendapatkan uang, masak saya mau

jahatin dia, kalau dia salah, saya tegur. Itu saja.

Tanya : Bagaimana menyikapi perlakuan PRT anda selama bekerja disini?

Jawab : Biasa saja lah.

Tanya : Apa saja yang dikerjakan atau yang menjadi rutinitas PRT anda?

Jawab : Mulai dari nyci, ngepel, nyetrika dan mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan

baik.

Tanya : Apakah PRT anda menetap atau tidak?

Jawab : Tidak karna dia juga sudah punya keluarga dan anak, jadi dai juga punya tanggungan

keluarga dirumahnya.

Tanya : Sejauh mana anda mengetahui tentang PRT anda?

Jawab : Ya taulah, dia kan tetangga sebelah saya. Kebetulan dia nawarin untuk bekerja

dirumah saya, jadi saya mengiyakan karna saya kasian uang gajinya biar buat

tambahan keluarganya.

Tanya : Apakah ada perlakuan istimewa terhadap PRT anda? Mungkin disekolahkan dan

dikasih beasiswa? Mungkin diberi tunjangan? Mungkin Kebutuhan keluarga

dipenuhi oleh anda?

Jawab : Sewajarnya saja. Tidak ada yang istimewa semuanya disamaratakan.

Tanya : Apakah kinerja PRT anda sudah sesuai dengan harapan atau tidak? Kinerja seperti

apa yang anda harapkan?

Jaawab : Sudah sesuai dengan harapan keluarga saya.

Tanya : Berapa upah yang diberikan setiap bulan kepada PRT anda?

Jawab : Tiga ratus ribu per bulan-nya.

Page 92: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : Apakah anda pernah telat dalam membayar gaji PRT?

Jawab : Tidak pernah, waktu dia gajian, saya gaji.

Tanya : Apakah anda pernah memberikan materi (uang, pakaian dll) diluar gaji PRT? Dalam

bentuk apa? Kapan diberikanya?

Jawab : Iya, pernah. Seperti memberi uang diluar gaji, kadang baju juga pernah.

Tanya : Bagaimana bentuk perlindungan anda terhadap keamanan PRT dari orang luar?

Jawab : Ya bagaimana ya, dirumah saya kan emang aman. Saya suruh jangan terlalu percaya

sama orang yang tidak dikenalnya kalau missal dirumah belum ada saya dan istri

saya.

Page 93: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

HASIL TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PRT Data Informan : SUSWANTI, lahir di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1985, berdomisili di

Bulak Jaya RT/RW 010/008, Kel/desa Pulo Gebang, Kecamatan Cakung,

Agama Islam, dengan status sudah menikah (pembantu rumah tangga).

Hari dan Tanggal : Minggu, 16 Februari 2014 Tanya : Sebelumnya, trimakasih atas waktu luangnya. mau tanya, mbk itu berapa lama

menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Delapan bulan

Tanya : Apa yang melatar belakangi mbk menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Buat tambahan lah, ekonimi lah istilahnya ya, buat mencari tambahan.

Tanya : Apakah pembantu rumah tangga itu menjadi profesi mbk atau sampingan mbk?

Jawab : Sampingan ja sih karena dsisni susah nyari kerjaan kan? Kondisinya kan disni jalan

jauh, jadi mau kerja diluar susah, adanya itu, ya sementara. Itu dulu.

Tanya : Cuma buat sampingan berarti ya mbk?

Jawab : Iya.

Tanya : Apa harapan utama ketika menjadi pembantu rumah tangga? Harapan mbk.

Jawab : Apa harapannya ya? Biar langgeng aja lah dapet uang, dapet penghasilan, dapet

majikan yang enak, ngerti. Itu aja sih.

Tanya : Apa saja yang dikerjakan atau yang menjadi rutinitas?

Jawab :Ya bersih-bersih rumah,

Tanya : Jaga anak ya mbk?

Jawab : Ya jaga anak, cuman ngejaga anak gak terlalu fokus si, yang fokus bersih-bersih

rumah.

Page 94: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : Apakah mbk menetap dirumah majikan?

Jawab : Gak, pulang.

Tanya : Sejauh mana mbk mebgetahui tentang majikan mbk?

Jawab : Gada yang saya tau, orang gak pernah ngobrol pribadi. Maksudnya cuman ya biasa

ja. obrolan biasa, gak pernah curhat pribadi, gada.

Tanya : Bagaimana perlakuan majikan mbk? Mungkin pernah keras atau pernah menyakiti

perasaan mbk?

Jawab : Baik si, ngerti. Alhamdulillah dapet yang ngerti. Dapet yang baik.

Tanya : Apakah ada perlakuan istimewa selama mbk bekerja, mungkin disekolahkn, atau

dikasih beasiswa atau diksih tunjangan atau kebutuhan keluarga mbk itu ditanggung?

Jawab : Gak, digaji doang?

Tanya : Bagaimana menyikapi perlakuan majikan mbk?

Jawab : Maksudnya?

Tanya : Selama mbk bekerja gitu loh, bagaimana mbk menyikapinya?

Jawab : Gimana ya? Ya biasaeeq-biasa aja. Solanya dia biasa-biasa ja ke kita. Gak terlalu

yang gimana gitu, biasa-biasa ja?

Tanya : Berapa upah yang diberi tiap bulannya mbk?

Jawab : Tiga ratus ribu?

Tanya : Apakah gaji mbk tiap bulannya pernah telat dibayar?

Jawab : Gak.

Tanya : Apakah upah yang diterima mencukupi kebutuhan keluarga mbk?

Jawab : Tidak

Tanya : Tidak mencukupi ya mbk?

Page 95: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawab : Tidak .

Tanya : Oww, berarti tragis tu mbk?

Jawab : Kan sampingan

Tanya : Untuk kebutuhan apa saja upah yang diterima dari majikan mbk?

Jawab : Ya untuk tambahan beli sayuran.

Tanya : Untuk kebutuhan sehari-hari ya mbk?

Jawab : Ya, kebutuhan sehari-hari.

Tanya : Apa saja kesulitan selama mbk bekerja menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Gada.

Tanya : Mungkin mbk kesulitan memasak karena gak perna memasak tiba-tiba memasak?

Jawab : Gak, gada sih.

Tanya : Biasa ja ya mbk?

Jawab : Ya. Dianya juga kalau dirumah soalnya juga ngerti ngerti. Misalkan kita lagi repot.

Dia megang yang lain, mau membantu dianya, jadi gak terfokus sama kita. Jadi kalau

dia rumah, gak Cuma duduk-duduk. Kan ada biasanya majikan Cuma duduk-duduk.

Kita bekerja. Gak, kalau dia mau membantu.

Tanya : Apakah mbk dikasih waktu berlibur selama satu minggu bekerja?

Jawab : Dikasih. Sehari.

Tanya : Ywd, itu aja mbk, makasih ya mbk?

Jawab : Iya, sama-sama.

Page 96: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

HASIL TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PRT Data Informan : MUKIMAH, lahir di Pamekasan, 11 Desember 1991, Dusun Ibai, Desa

Sana Tengah, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan. Sekarang

Berprofesi sebagai Mahasiswa (Pembantu Rumah Tangga)

Hari dan Tanggal : Minggu 09 Juni 2013 Tanya : Berapa lama mbk menjadi pembantu rumah tangga dirumah ini?

Jawab : Berapa ya? Dua tahun lebih lah.

Tanya : Apa yang melatar belakangi mbk menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Apa ya? Wong pertanya Cuma ingin. Cari pengalaman, penasaran. Kota jakarta

seperti pa gitu. Cuma ingin cari pengalaman gitu.

Tanya : Apakah pembantu rumah tangga itu uda menjadi profesi atau hanya sampingan mbk?

Jawab : Sekarang si ya profesi ya? Emang gada apa-apa lagi kan?

Tanya : Gak, mungkin mbk bekerja untuk kuliah atau untuk apa gitu? Kan bisa jadi

sampingan.

Jawab : Iya, bekerja sambil kuliah, ya sampingan.

Tanya : Apa harapan utama ketika menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Harapan pertama, pengalamannya itu. Karena aku kan calon seorang ibu yang

pertanya gak bisa ngepel akhirnya bisa ngepel. Apalagi masak kan. Sekarang

alhamdulillah uda sedikit bisa.

Tanya : Apa saja yang dikerjakan atau yang menjadi rutinitas?

Jawab : Yang rutinitas? Klo yang rutinitas paling Cuma nyapu, ngepel, nyuci, nyetrika, ya

jaga toko. Soalnya saya juga buka toko tiap harinya.

Tanya : Apakah mbk menetap dirumah majikan?

Page 97: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawab : Iya menetap.

Tanya : Sejauh mana mbk mengetahui tentang majikan mbk?

Jawab : Sejauh mana ya? Ya,, emank kayak keluarga.

Tanya : Oww, berarti mbk masih family ya?

Jawab : Iya, family. Tapi udah agak jauh.

Tanya : Bagaimana perlakuan majikan mbk? Mungkin pernah keras atau pernah menyakiti

hatinya mbk?

Jawab : Wah, baik sekali. Gak pernah malah saya sudah menganggap keluarga sendiri.

Tanya : Apakah ada perlakuan istimewa selama mbk bekerja , mungkin disekolahkan atau

dikasih beasiswa atau tunjangan atau kebutuhan keluarganya mbk ditanggung?

Jawab : Ada istimewanya si, istimewanya dia mendukung dan sangat mendukung aku untuk

sekolah, dia pengen aku gak apaya? Ga putus belajar.

Tanya : Apakah semuanya ditanggung majikan mbk?

Jawab : Apanya yang ditanggung?

Tanya : Selama sekolah,

Jawab : Uang jajan apa uang pembayaran kuliah?

Tanya : Uang pembayaran kuliah.

Jawab : Klo pembayaran kuliahnya gak, karena dia tu ingin mendidik aku kayak gimana gitu

kan, kayak gimana susahnya cari uang dan bisa mandiri. Klo jajan si ya dikasih,

karena dia mungkin berfikir kasian takut dikampus kelaparan.

Tanya : Oww.. berarti dikasih ya uang jajan?

Jawab : Iya, dikasih.

Tanya : Bagaimana menyikapi perlakuan majikan mbk?

Page 98: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawab : Perlakuan yang kayak gimana?

Tanya : Ya mungkin pernah menyakiti perasaan mbk.

Jawab : Soalnya dia kan semuanya baik. Memperlakukan aku kayak keluarga sendiri.

Tanya : Berapa upah tiap bulannya?

Jawab : Upah tiap bulan biasanya kan lima ratus, sekarang uda naik lima ratus lima puluh. Ya

tergantung, kadang lima ratus kadang lima ratus lima puluh. Tergantung ada duitnya

mereka.

Tanya : Apa gaji mbk pernah telat dibayar?

Jawab : Gak pernah telat, malah lebih awal terus.

Tanya : Apakah gaji mbk memenuhi kebutuhan keluarga mbk atau kebutuhan mbk?

Jawab : Ya, kebutuhan aku. Klo sama keluarga aku gak pernah ngasih kan. Ya, cukup. Lebih

dari cukup. Setiap bulannya tu lima ratus masih ada sisinya.

Tanya : Untuk kebutuhan apa saja upah yang diterima dari majikan mbk?

Jawab : Ya, kebutuhan sehari-hari aku. Kadang ya buat beli baju, pulsa hp, pulsa modem.

Pulsa modem kan buat online. buat kebutuhan sekolah aku.

Tanya : Apa saja kesulitan selama mbk menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Biasa-biasa ja. Kesulitan yang kayak gimana tu?

Tanya : Ya mungkin kesulitan bekerja. Mungkin mbk ngerasa sulit karena memang belum

pernah aku lakukan misalnya.

Jawab : Kesulitan masak, karena aku memang bener-bener gak bisa memasak. Cuma aku

berusaha agar aku bisa memasak.

Tanya : Apakah mbk dikasih waktu berlibur dalam satu minggu bekerja?atau beristrahat atau

diajak berlibur kemana gitu?

Page 99: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Jawab : Ya, si tiap minggu jalan-jalan, kadang ke water boom, kadang ke bandung.

Tanya : Ow… enak sekali berarti ya mbk.

Jawab : Iya, enak. Emank itu yang aku harapkan.

Tanya : Uda itu ja mbk. Mksih atas waktunya.

Jawab : Iya, sama-sama.

Page 100: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

HASIL TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PRT Data Informan : SITI ROFIKOH, lahir Kuningan pada tanggal 12 Agustus 1990, Asal

Dusun III Dukuhbadag, RT/RW: 001/003, Desa Dukuhbadag, Kecamatan

Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Agama islam dan sudah menikah

(pembantu rumah tangga).

Hari dan Tanggal : Minggu, 08 Desember 2013 Tanya : Mbk berapa lama menjadi pembantu rumah tangga disini?

Jawab : Uda dua tahun.

Tanya : Apa yang melatar belakangi mbk menjdai pembantu rumah tangga disini?

Jawab : Ya, ekonomi.

Tanya : Apakah pembantu rumah tangga tu uda menjadi profesi mbk atau hanya

sampingan?

Jawab : Ya, sampingan.

Tanya : Apa harapan utama ketika menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Pengen mendapatkan uang.

Tanya : Apa saja yang dikerjakan atau yang menjadi rutinitas?

Jawab : Ya, biasa. Semua kerjaan. Ngepel, nyapu, ya beres-beres semuanya lah sampe rapi.

Tanya : Apakah mbk menetap dirumah majikan?

Jawab : Gak, sekarang uda ngontrak.

Tanya : Uda ada perkembangan berarti ya mbk?

Jawab : Hehe... iya, karena ada suami juga.

Tanya : Suami kerja ya mbk?

Jawab : Iya.

Page 101: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : Kerja apa mbk?

Jawab : Renovasi bangunan.

Tanya : Sejauh mana mbk mengetahui tentang majikan mbk?

Jawab : Gimana ya? Kayak saudara sendiri lah. Uda biasa.

Tanya : Apa maih ada hubungan family mbk?

Jawab : Gak. Gak ada.

Tanya : Bagaimana perlakuan majikan mbk? Mungkin pernah keras atau pernah menyakiti

perasaan mbk?

Jawab : Ya, klo menyakiti perasaan si kadang klo kitanya ada salah ya, iya. Namanya orang

kerja. Klo gak ada salahnya si baik-baik saja.

Tanya : Apakah ada perlakuan istimewa selama mbk bekerja? Mungkin disekolahkan atau

dikasih beasiswa atau dikasih tunjangan atau kebutuhan keluarga mbk ditanggung?

Jawab : Gada, murni gaji doang.

Tanya : Bagaimana menyikapi perlakuan majikannya mbk?

Jawab : Biasa aja si.

Tanya : Berapa upah yang diberi tiap bulannya mbk?

Jawab : Satu juta seratus.

Tanya : Apakah gaji mbk pernah telat dibayar?

Jawab : Gak si, tepat waktu.

Tanya : Apakah upah yang diterima mencukupi kebutuhan keluarga mbk?

Jawab : Ya, dicukup-cukupin aja. Hehe..

Tanya : Mbk kan sekarng ngontrak, bayaran kontrakannya itu berpa?

Jawab : Setahun dua juta.

Page 102: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : Wah murah amat itu ya mbk? Dimana tempatnya.

Jawab : Ini disamping.

Tanya : Untuk apa saja upah yang diterima dari majikan mbk?

Jawab : Buat kebutuhan sehari-sehari buat kebutuhan keluarga. Buat ditabung

Tanya : Mbk uda punya anak ya?

Jawab : Belum.

Tanya : Apa saja kesulitan selama mbk menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Apa ya?

Tanya : Mbk momong anak ya?

Jawab : Iya, momong dua. Gada kesulitan uda biasa dirumah bekerja seperti itu. Ya, kadang

klo anaknya lagi rewel, ga bisa nyuci atau goosok kadang ditunda besok paginya.

Tanya : Apakah mbk dikasih berlibur dalam satu minggu bekerja?

Jawab : Iya, klo minggu libur kerja. Tapi kadang klo lagi butuh dipanggil.

Tanya : Oww,, ywd, itu ja mbk. Maaf klo menggangu waktunya.

Jawab : Iya, sama-sama.

Page 103: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

HASIL TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PRT Data Informan : ALIF LAYYINAH, lahir Sumenep pada tanggal 20 Januari 1988, di Dusun

Tambak, dengan RT/RW: 012/006, Desa Ging-ging, Kecamatan Bluto,

Agama Islam, dan belum menikah, sekarang berprofesi sebagai mahasiswa

(pembantu rumah tangga).

Hari dan Tanggal : Sabtu, 23 Maret 2013 Tanya : Uda berapa lema menjadi pembatu rumah tangga disini?

Jawab : Uda dua tahun jalan

Tanya : Trus kira-kira apa yang melatar belakangi mbk menjadi pembantu rumah tangga?

Jawab : Apa ya? Ya, faktor ekonomi.

Tanya : Apakah pembantu rumah tangga itu uda menjadi profesi atau hanya sampingan?

Jawab : Sampingan saja.

Tanya : Bagaimana mbk menjalani profesinya sebagai pembatu rumah tangga.

Jawab : Ya, enjoy ja. Ya, memasak, nyapu, momong anak

Tanya : Apa harapan utama ketika menjadi pembatu rumah tangga?

Jawab : Ya, untuk mendapat uang, gajinya yang lumayan. Bisa menghidupi orang tua

dikampung. Dan biaya kuliah.

Tanya : Biaya kuliahnya siapa?

Jawab : Iya, kuliah saya sendiri.

Tanya : Uda seleseai apa belum.

Jawab : Iya, ne baru smester 2 di UT.

Tanya : Oww, berarti disamping bantu orang tua untu biaya kuliah juga ya?

Jawab : Iya.

Page 104: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : Apa saja yang dikerjakan disini mbk?

Jawab : Ngajarin ngaji Haidar, ngajarin nulis, masak, nyuci, ngepel, nyiapain bekal bunda

dibawa kerja. Habis nyuci nganterin haidar sekolah.

Tanya : Pake motor ya mbk jemputnya? Dimana sekolahnya mbk jauh ya?

Jawab : Gak, jalan kaki. Deket dari sini.

Tanya : Mbk menetap disini atau pulang pergi?

Jawab : Netep disni.

Tanya : Sejauh mana mbk mengetahui tentang majikannya?

Jawab : Ya, baik lah.

Tanya : Bagaimana perlakuan majikan mbk?

Jawab : Baik.

Tanya : Apakah ada perlakuan istimewa selam mbk bekerja?

Jawab : Wah, ada banyak.

Tanya : Berbentuk apa mbk?

Jawab : Mendorong saya untuk kuliah, yang daftarin kuliah majikan saya.

Tanya : Kuliahnya dimana mbk?

Jawab : Di UT.

Tanya : Seminggu berapa kali mbk?

Jawab : Dua kali, tapi saya kuliah online.

Tanya : Bagaimana mbk menyikapi perlakuan majikannya?

Jawab : Menyikapi dengan bekerja yang rajin, harus lebih dari kebaikannya lah.

Tanya : Berapa upah yang diperoleh tiap bulannya?

Jawab : Lima ratus lima puluh.

Page 105: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

Tanya : Mengenai biaya pendidikannya gimana? Ditanggung atau bagaimana?

Jawab : Biaya pendidikannnya ya ngambil dari gaji saya. Disamping menghidupi orang tua

ya, buat baiaya kuliah juga.

Tanya : Pernah telat gak uapah yang diterima dari majikan mbk?

Jawab : Pernah telat, sering lah.

Tanya : Ow,, sering telat ya?

Jawab : Tapi ya gpp.

Tanya : Apakah upah yang diterima mencukupi kebutuhan mbk?

Jawab : Gak mencukupi.

Tanya : Gaji yang diperoleh untuk apa saja?

Jawab : Untuk biaya kuliah.

Tanya : SPP kuliah tu ditanggung ya?

Jawab : Gak, bayar sendiri dari gaji saya.

Tanya : Kesulitan apa saja selama mbk jadi pembamtu rumah tangga?

Jawab : Kendalanya, tenaga terforsir kadang masih masak, dan masih banyak. Gada Yang

sulit sebenarnya karena saya hadapi dengan enjoy aja karena itu sudah biasa saya

kerjakan.

Tanya : Udah, itu ja. Makasih banyak ya mbk?

Page 106: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

LAMPIRAN FOTO

PINTU MASUK PERUMAHAN GSP

Page 107: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

LAMPIRAN FOTO

RUMAH YANG BELUM DIHUNI

Page 108: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

LAMPIRAN FOTO

RUMAH YANG DIHUNI

Page 109: POTRET KESEJAHTERAAN PEMBANTU RUMAH TANGGArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26802/1/AHMAD... · langsung oleh peneliti atau data yang diperoleh melalui responden

LAMPIRAN FOTO

PEMABANTU RUMAH TANGGA