potensial sel

34
LABORATORIUM KIMIA FISIKA Percobaan : POTENSIAL SEL Kelompok : II A Nama : 1. Alfian Muhammad Reza NRP. 2313 030 071 2. SitiKartikatul Qomariah NRP. 2313 030 081 3. Ayu Maulina Sugianto NRP. 2313 030 031 4. Yosua Setiawan Roesmahardika NRP. 2313 030 083 TanggalPercobaan : 9Desember 2013 TanggalPenyerahan :16 Desember 2013 DosenPembimbing : Nurlaili Humaidah, S.T.,M.T. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Upload: siti-kartikatul-qomariyah

Post on 28-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laboratorium Kimia FisikaD3 Teknik Kimia FTI-ITS2013-2014

TRANSCRIPT

Page 1: Potensial Sel

LABORATORIUM

KIMIA FISIKA

Percobaan : POTENSIAL SEL Kelompok : II A

Nama : 1. Alfian Muhammad Reza NRP. 2313 030 071 2. SitiKartikatul Qomariah NRP. 2313 030 081 3. Ayu Maulina Sugianto NRP. 2313 030 031 4. Yosua Setiawan Roesmahardika NRP. 2313 030 083

TanggalPercobaan : 9Desember 2013

TanggalPenyerahan :16 Desember 2013

DosenPembimbing : Nurlaili Humaidah, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2013

Page 2: Potensial Sel

i

ABSTRAK

Percobaan potensial sel ini adalah untuk mengetahui dan mengukur besar potensial sel pada

sel elektrokimia.

Metode percobaan potensial sel yang pertama adalah mempersiapkan alat dan bahan yang

akan digunakan, dilanjutkan dengan membuat larutan ZnSO4 dan larutan CuSO4 dengan konsentrasi

0,38 N; 0,35 N; 0,32 N; 0,29 N; 0,26 N; 0,23 N; 0,20 N; 0,17 N; dan 0,14 N dengan cara menghitung

berat CuSO4dan ZnSO4 sesuai variabel yang telah ditentukan. Setelah itu menimbang padatan

CuSO4dan ZnSO4.Kemudian melarutkan padan CuSO4dan ZnSO4dengan aquades ke dalam labu ukur

500 ml. Lalu mengencerkanlarutan CuSO4 dan ZnSO4sesuaidenganvariabelkonsentrasi yang

telahditentukan. Mengisi beaker glass yang berisi lempengan logam tembaga dengan larutan CuSO4

dengan konsentrasi pertama 0,38 N. Mengisi beaker glass lain yang berisi lempengan logam sampel

dengan larutan garam sejenis ZnSO4 dengan konsentrasi 0,38 N. Selanjutnya menghubungkan kedua

beaker glass dengan jembatan garam. Menghubungkankutub negatif voltmeter

padaelektrodatembagadankutubpositifpadaelektrodasampel. Mengamativoltase yang

terjadihinggakeadaankonstandanmencatatnya. Mengulangipercobaansebanyak

2xdengankonsentrasilarutan yang berikutnyahinggaselesai.

Dari percobaan potensial ini didapatkan hasil harga potensial sel dari masing-masing

konsentrasi larutan. Pada konsentrasi 0,14 N rata-rata harga potensial sel sebesar 39,8666 V. Pada

konsentrasi 0,17 N rata-rata harga potensial sel sebesar 59,7666 V. Pada konsentrasi 0,20 N rata-

rata harga potensial sel sebesar 34,1666 V. Pada konsentrasi 0,23 N rata-rata harga potensial sel

sebesar 34 V. Pada konsentrasi 0,26 N rata-rata harga potensial sel sebesar 38,6 V. Pada konsentrasi

0,29 N rata-rata harga potensial sel sebesar 40,3333 V. Pada konsentrasi0,32 N rata-rata harga

potensial sel sebesar 35,6 V. Pada konsentrasi 0,35 N rata-rata harga potensial sel sebesar 41,3333

V. Pada konsentrasi 0,38 N rata-rata harga potensial sel sebesar 39,9333 V.

Kata kunci: potensial sel, sel elektrokimia, jembatan garam, voltmeter, beda potensial

Page 3: Potensial Sel

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................................... ..... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ...................................................................................................... I-1

I.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. I-1

I.3 Tujuan Percobaan ................................................................................................. I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori .......................................................................................................... II-1

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Variabel Percobaan ............................................................................................ III-1

III.2 Alat yang digunakan .......................................................................................... III-1

III.3 Bahan yang digunakan ....................................................................................... III-1

III.4 Prosedur Percobaan ............................................................................................ III-1

III.5 Diagram Alir Percobaan ..................................................................................... III-3

III.6 Gambar Alat Percobaan ..................................................................................... III-5

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan............................................................................................... IV-1

IV.2 Hasil Perhitungan............................................................................................ IV-2

IV.3 Pembahasan..................................................................................................... IV-3

BAB V KESIMPULAN...................................................................................................... V-I

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... v

DAFTAR NOTASI.............................................................................................................. vi

APPENDIKS....................................................................................................................... vii

LAMPIRAN

- Laporan Sementara

- Fotokopi Literatur

- Lembar Revisi

Page 4: Potensial Sel

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Susunan Sel Volta................................................................ ................... II-1

Gambar III.6 Gambar Alat Percobaan .......................................................................... III-5

Gambar IV.1 Gambar Proses pada Percobaan.............................................................. IV-3

Gambar IV.2 Gambar Grafik Potensial Seldengan CuSO4 dan ZnSO4 ........................ IV-5

Page 5: Potensial Sel

iv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Harga Potensial Sel ...................................................................................... II-4

Tabel IV.1 Hasil Percobaan Potensial Sel..................................................................... IV-1

Tabel IV.2 Hasil Perhitungan Potensial Sel.................................................................. IV-2

Page 6: Potensial Sel

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.Latar belakang

Pada pembelajaran mata kuliah kimia fisika diberikan dalam dua cara yaitu secara

teoritis dan praktek. Pada pembelajaran teoritis, diberikan dasar-dasar umum teori.

Sedangkan dalam praktikum, dilakukan beberapa prosedur untuk membuktikan

kebenaran dari teori-teori yang sudah ada, sehingga diperoleh kesimpulan dari

pembelajaran yang sesuai dengan teori dan fakta. Salah satunya yaitu praktikum kimia

fisika. Praktikum kimia fisika sangat diperlukan, agar teori yang sudah ada dapat

dikembangkan lebih jauh dengan praktikum.

Praktikum potensial sel ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses yang

terjadi pada sel volta baik proses dalam anoda maupun katoda. Selain untuk mengetahui

harga sel volta, praktikum ini juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Diantaranya selbahanbakar (fuel cell), aki mobil, baterai alkalin, dan proteksi besi oleh

seng (Zn) terhadap korosi.

Selvoltaatauselgalvaniadalahsuatuelektrokimia yang

melibatkanreaksiredoksdanmenghasilkanaruslistrik. Selvoltaterdiriataselektroda,

tempatberlangsungnyareaksioksidasidisebutanoda (elektrodanegatif),

dantempatberlangsungnyareaksireduksidisebutkatoda

(elektrodapositif).RangkaianselvoltaterdiriataselektrodaFe (logamFe) yang

dicelupkankedalamlarutanFe2(SO4)3danelektroda Cu (Logam Cu) yang

dicelupkankedalamlarutan CuSO4.

Kedualarutantersebutdihubungkandenganjembatangaram yang berbentukhuruf“U”.

I.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengukur potensial sel pada sel elektrokimia?

I.3 Tujuan Percobaan

Untuk mengukur potensial sel pada sel elektrokimia.

Page 7: Potensial Sel

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori

Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat

menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. Dalam sel

volta, energi listrik dihasilkan dengan jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda

(oksidasi) dan penerimaan elektron pada elektroda lainnya (reduksi). Elektroda yang

melepaskan elektron akan membentuk kutub negatif (-) dinamakan anoda, sedangkan

elektroda yang menerima elektron akan membentuk kutub positif (+) dinamakan katoda.

Jadi, sebuah sel volta terdiri dari dua bagian atau dua elektroda dimana setengah reaksi

oksidasi berlangsung pada anoda dan setengah reaksi berlangsung pada katoda. Reaksi

redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh

Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta(Deswanti, Reni, 2011).

Gambar II.1 Susunan Sel Volta

Notasi sel : Zn/ Zn2+

// Cu2+

/ Cu

Logam Cu mempunyai potensial reduksi yang lebih positif dibanding logam Zn,

sehingga logam Zn bertindak sebagai anoda dan logam Cu bertindak sebagai katoda

(Ahmadi, Imam, 2008).

Persamaan reaksi ionnya:

Zn(s) + Cu2+

(aq) → Zn2+

(aq) + Cu(s)

Page 8: Potensial Sel

II-2

Bab IITinjauanPustaka

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Persamaan reaksi setengah selnya:

Penulisan reaksi redoks tersebut dapat juga dinyatakan dengan diagram sel berikut:

Zn(s) | Zn2+

(aq) || Cu2+

(aq) | Cu(s)

Pada proses pembentukan energi listrik dari reaksi redoks dalam sel volta. Logam Zn

akan teroksidasi membentuk ion Zn2+

dan melepaskan 2 elektron. Kedua elektron ini

akan mengalir melewati voltmeter menuju elektroda Cu. Kelebihan elektron pada

elektroda Cu akan diterima oleh ion Cu2+

yang disediakan oleh larutan Cu(NO3)2

sehingga terjadi reduksi ion Cu2+

menjadi Cu(s). Ketika reaksi berlangsung, dalam larutan

Zn(NO3)2 akan kelebihan ion Zn2+

(hasil oksidasi). Demikian juga dalam larutan CuSO4

akan kelebihan ion NO3– sebab ion pasangannya (Cu

2+) berubah menjadi logam Cu yang

terendapkan pada elektroda Cu. Kelebihan ion Zn2+

akan dinetralkan oleh ion NO3– dari

jembatan garam, demikian juga kelebihan ion NO3– akan dinetralkan oleh ion Na

+ dari

jembatan garam. Jadi, jembatan garam berfungsi menetralkan kelebihan ion-ion hasil

reaksi redoks.

Dengan demikian, tanpa jembatan garam reaksi berlangsung hanya sesaat sebab

kelebihan ion-ion hasil reaksi redoks tidak ada yang menetralkan dan akhirnya reaksi

berhenti seketika. Dalam sel elektrokimia, tempat terjadinya reaksi oksidasi (elektroda

Zn) dinamakan anoda, sedangkan tempat terjadinya reaksi reduksi (elektroda Cu)

dinamakan katoda. Alessandro Voltamelakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret

keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret Volta.

Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta, sifat reduktornya semakin kuat.

Karena suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur di sebelah kanannya, tetapi

tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di sebelah kirinya. Logam Na, Mg, dan Al

terletak di sebelah kiri H sehingga logam tersebut dapat mereduksi ion H+ untuk

menghasilkan gas H2, sedangkan logam Cu dan Ag terletak di sebelah kanan H sehingga

tidak dapat mereduksi ion H+(tidak bereaksi dengan asam). Deret Volta juga dapat

menjelaskan reaksi logam dengan logam lain. Misalnya, logam Zn dimasukkan ke dalam

Li⎯K⎯Ba⎯Ca⎯Na⎯Mg⎯Al⎯Nu⎯Zn⎯Cr⎯Fe⎯Cd⎯Co⎯Ni⎯Sn⎯H⎯Cu⎯Ag⎯Hg⎯Pt⎯Au

Pada elektroda Zn :Zn(s) → Zn2+

(aq) + 2e–

Pada elektroda Cu : Cu2+

(aq) + 2e– → Cu(s)

Reaksiredoks : Cu2+

(aq) + Zn (s) → Cu (s) + Zn2+

(aq)

Page 9: Potensial Sel

II-3

Bab IITinjauanPustaka

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

larutan CuSO4. Reaksi yang terjadi adalah Zn mereduksi Cu2+

(berasal dari CuSO4) dan

menghasilkan endapan logam Cu karena Zn terletak di sebelah kiri Cu.

Potensial sel adalah Gaya yang dibutuhkan untuk mendorong elektron melalui sirkuit

eksternal. Potensial sel dihasilkan dari sel Galvaniatauselvolta. Besarnya potensial sel

dari suatu reaksi redoks dalam sel volta merupakan total dari potensial elektroda unsur-

unsur sesuai dengan reaksinya. Hasil perhitungan potensial sel dapat bernilai positif atau

negatif. Jika potensial sel bertanda positif berarti reaksi dapat berlangsung, sedangkan

jika potensial sel bertanda negatif berarti reaksi tidak dapat berlangsung.

Potensial sel tergantung pada suhu, konsentrasi ion dan tekanan parsial gas dalam

sel. Potensial sel standar E0 sel : potensial pada 25

0C, konsentrasi ion 1 M dan tekanan

parsial 1 atm. Potensial sel standar dihitung dengan menggunakan potensial-potensial

standar zat-zat yang mengalami redoks.

E0oks = potensial standar zat yang mengalami oksidasi

E0red = potensial standar zat yang mengalami reduksi

(Ratna dkk, 2009)

Zn(s)+CuSO4(aq)→ZnSO4(aq)+Cu(s)

atau

Zn(s) + Cu2+

(aq) → Zn2+

(aq) + Cu(s)

E0sel = E

0 red– E

0 oks

Page 10: Potensial Sel

II-4

Bab IITinjauanPustaka

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

TabelII.1Harga Potensial Sel

Dalam sel elektrokimia suatu elektroda dapat disebut sebagai anodaatau katoda.

Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron datang dari sel elektrokimia

dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda dimana elektron

memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah

anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia

tersebut. Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel

elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya (Wikipedia, 2013).

Elektroda dibagi menjadi:

a. Logam-ion logam

Elektroda ini terdiri atas logam yang setimbang dengan ion logamnya, seperti Zn, Cu,

Cd, Na dan sebagainya.

b. Amalgama

Hampir sama dengan elektroda logam-ion logam tetapi dipakai amalgama. Sifatnya

lebih aktif dan aktivitas logamnya lebih rendah sebab diencerkan Hg. Contohnya

elektroda Pb(Hg) dalam larutan Pb2+

Page 11: Potensial Sel

II-5

Bab IITinjauanPustaka

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

c. Non metal-non gas

Elektroda ini disusun dengan menempatkan zat yang bersangkutan dalam tabung,

kemudian di atasnya diberi larutan ion yang bersangkutan. Hubungan dengan air dapat

dilakukan dengan logam inert seperti Pt.

d. Gas

Elektroda gas terdiri atas gas yang dimasukkan bergelembung ke dalam larutan yang

berisi ion dan setimbang dengannya. Sebagai hubungan luar biasanya dipakai Pt

dilapisi Pt hitam.

e. Logam-garam tidak larut

Dalam hal ini termasuk:

1. Elektroda kalomel

2. Elektroda perak-perak klorida

3. Elektroda timbal-timbal sulfat

4. Elektroda perak-perak bromida

Elektroda ini setimbang dengan ion-ion sisa asam dari garam yang bersangkutan.

f. Logam-oksida tidak larut

Elektroda ini setimbang dengan ion OH- dalam larutan.

g. Oksidasi-oksidasi

Elektroda ini terdiri atas logam Pt yang dimasukkan dalam larutan yang terbentuk

oksidasi dan reduksinya.

(Sukardjo, 1985)

Elektrokimia adalah salah satu dari cabang ilmu kimia yang mengkaji tentang

perubahan bentuk energi listrik menjadi energi kimia dan sebaliknya. Proses

elektrokimia melibatkan reaksiredoks. Proses transfer elektron akan menghasilkan

sejumlah energi listrik. Aplikasi elektrokimia dapat diterapkan dalam dua jenis sel, yaitu

selvolta dan selelektrolisis. Ada dua metode untuk menyetarakan persamaan redoks.

Salah satu metode disebutmetode perubahan bilangan oksidasi (PBO), yang berdasarkan

pada perubahan bilangan oksidasi yang terjadi selama reaksi. Metode lain,

disebut metode setengah reaksi (metode ion-elektron). Metode ini melibatkan dua

buah reaksi paruh, yang kemudian digabungkan menjadi reaksi redoks keseluruhan

(Gembez, Ndru, 2009).

Page 12: Potensial Sel

II-6

Bab IITinjauanPustaka

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Reaksi oksidasi dan reduksi sering diistilahkan dengan ―reaksi redoks‖, hal ini

dikarenakan kedua peristiwa tersebut berlangsung secara simultan. Oksidasi merupakan

perubahan dari sebuah atom atau kelompok atom (gugus) melepaskan elektron,

bersamaan itu pula atom atau kelompok atom akan mengalami kenaikan bilangan

oksidasi. Demikian pula sebaliknya reduksi adalah perubahan dari sebuah atom atau

kelompok atom menerima atau menangkap

elektron.Selelektrokimiadibagimenjadiduayaitu:

1. Selkimia

a. Tidakdenganpemindahan

b. Denganpemindahan

2. Selkonsentrasi

a. Tidakdenganpemindahan

b. Denganpemindahan

(Lando, Maron, 1994)

Elektrolisis adalah suatu proses dimana reaksi kimia terjadi pada elektroda yang

tercelup dalam elektrolit. Ketika tegangan diberikan terhadap elektroda itu. Elektroda

yang bermuatan positif disebut anoda dan elektroda yang bermuatan negatif disebut

katoda. Elektroda seperti platina yang hanya mentransfer elektron dari larutan disebut

elektron inert. Elektroda reaktif adalah elektroda yang secara kimia memasuki reaksi

elektroda selama elektrolisis, terjadilah reduksi pada katoda dan oksidsi pada anoda.

Gambaran umum tipe reaksi elektroda dapat diringkas sebagai berikut:

a. Arus listrik yang membawa ion akan diubah pada elektroda

b. Ion negatif yang sulit dibebaskan pada katoda menyebabkan pengurangan H2O dan

pembentukan H2 dan OH- dan absorpsi elektron.

c. Ion negatif yang sulit dibebaskan pada anoda menyebabkan pengurangan H2O dan

elektron.

(Seran, Emel, 2010)

Sel galvani menghasilkan arus listrik bila reaksi berlangsung spontan. Sel elektrolit

menggunakan elektrolit untuk menghasilkan perubahan kimia. Proses elektrolisis

meliputi pendorongan arus listrik melalui sel untuk menghasilkan perubahan kimia

dimana potensi potensial sel adalah negatif (MarsMallow, Anisa, 2011).

Page 13: Potensial Sel

II-7

Bab IITinjauanPustaka

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh suatu arus listrik. Jika

dalam sel volta energi kimia diubah menjadi energi listrik, maka dalam sel elektrolisis

yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu energi listrik diubah menjadi energi kimia. Dengan

mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit, akan diperoleh

reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Faktor yang menentukan reaksi kimia

elektrolisis antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda ada yang bersifat

inertdan elektoda tidak inert. Hasil elektrolisis dapat disimpulkan; reaksi pada katoda

(katoda tidak berperan) ada K+, Ca

2+, Na

+, H

+. Dari asam dan logam lain (Cu

2+), reaksi

pada anoda, untuk anoda inert ada OH-, Cl

-, Br

-, dan I

- dan sisa asam lainnya serta anoda

tidak inert (bukan Pt dan C)(Anonim, 2009).

Dalam elektrolisis, sumber aliran listrik digunakan untuk mendesak elektron agar

mengalir dalam arah yang berlawanan dengan aliran spontan. Hubungan antara jumlah

energi listrik yang dikonsumsi dan perubahan kimia yang dihasilkan dalam elektrolisis

merupakan salah satu persoalan penting yang dicarikan jawabannya oleh Michael

Faraday (1791-1867). Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan

bahwa ―jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan

listrik yang melewati suatu elektrolisis‖. Hukum kedua tentang elektrolisis menyatakan

bahwa : ―Sejumlah tertentu arus listrik menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari

benda apa saja dalam suatu elektrolisis‖(Esadevata, 2013).

Untuk menginduksi arus agar mengalir melewati sel elektrokimia, dan menghasilkan

reaksi sel non-spontan, selisih potensial yang diberikan harus melebihi potensial arus-nol

sekurang-kurangnya sebesar potensial lebih sel, yaitu jumlah potensial ubin pada kedua

elektroda dan penurunan ohm(I x R) yang disebabkan oleh arus yang melewati elektrolit.

Potensial tambahan yang diperlukan untuk mencapai laju reaksi yang dapat terdeteksi,

mungkin harus besar, jika rapatan arus pertukaran pada elektrodanya kecil. Dengan

alasan yang sama, sel galvanimenghasilkan potensial lebih kecil ketimbang pada kondisi

arus nol(Anonim, 2011).

Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi

redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki

yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam

kehidupan sehari-hari. Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi

listrik yang diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air (H2O),

dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan

Page 14: Potensial Sel

II-8

Bab IITinjauanPustaka

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai

berikut :

2 H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g)

Rangkaian sel elektrolisis hampirmenyerupai selvolta. Yangmembedakan sel

elektrolisis dari sel volta adalah pada sel elektrolisiskomponen voltmeter diganti

dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis,

ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan

maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya

merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Ada dua tipe

elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan. Pada proses

elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di

anoda(Pangganti, Esdi, 2011).

Berikut ini adalah contohreaksi elektrolisis lelehan garam NaCl. Dikenal dengan

istilah sel Downs :

Katoda (-) : 2 Na+

(l) + 2 e- ——> 2 Na(s)

Anoda (+) : 2 Cl-(l) ——> Cl2(g) + 2 e

-

Reaksi sel : 2 Na+

(l) + 2 Cl-(l) ——> 2 Na(s) + Cl2(g)

Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium di

katoda dan gelembung gas Cl2 di anoda (Anonim, 2009).

Kebergantungan potensial elektroda pada konsentrasi telah dibahas. Untuk

persamaan sel umum,

aA +bB xX + yY

potensial sel diberikan oleh persamaan Nernst.

E = Eθ – (RT/nF) ln([X]

x[Y]

y)/([A]

a[B]

b)

Eθ adalah potensial elektroda normal (potensial elektroda semua zat dalam reaksi sel

dalam keadaan standar), n adalah jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi, F adalah

tetapan Faraday (Arief, Muhammad, 2009).

Page 15: Potensial Sel

II-9

Bab IITinjauanPustaka

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Potensialsel non standardapatdihitungdenganpersamaan Nernst sebagaiberikut :

Eoadalahpotensialelektroda normal

(potensialelektrodasemuazatdalamreaksiseldalamkeadaanstandar), n jumlahelektron yang

terlibatdalamreaksi, sedangkanoksidasidanreduksimasing-

masingmenyatakankonsentrasipartikelhasiloksidasidankonsentrasipartikelhasilreduksi(Sin

arsih, 2009).

)(

)(log

0592,00

reduksimassa

oksidasimassa

nEselE sel

Page 16: Potensial Sel

III-1

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Variabel Percobaan

1.Variabel Bebas :Konsentrasi CuSO4 dan ZnSO4 : 0,38 N; 0,35 N; 0,32 N;

0,29 N;0,26 N;0,23 N; 0,20 N; 0,17 N; dan 0,14 N

2. Variabel Terikat : Besarnya voltase

3. Variabel Kontrol : Volumemasing-masinglarutan 150 ml

III.2AlatPercobaan

1. Erlenmeyer

2. Pipet tetes

3. Labuukur

4. Gelasukur

5. Timbangan elektrik

6. KacaArloji

7. Beaker glass

8. Voltmeter

9. Benang

10. Spatula

11. Selang

III.3BahanPercobaan

1. Aquades

2. Larutan CuSO4

3. Lempeng logam Cu

4. Larutan ZnSO4

5. Lempeng logam Zn

III.4ProsedurPercobaan

1. MenghitungberatCuSO4dan ZnSO4sesuaivariabel yang telahditentukan.

2. MenimbangpadatanCuSO4dan ZnSO4.

3. MelarutkanpadatanCuSO4 dan ZnSO4denganaquadeskedalamlabuukur 500 ml.

Page 17: Potensial Sel

III-2

Bab III Metodologi Percobaan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi DIII Teknik Kimia

FTI-ITS

4. Mengencerkanlarutan CuSO4 dan ZnSO4sesuaidenganvariabelkonsentrasi yang

telahditentukanyaitu0,38 N; 0,35 N; 0,32 N; 0,28 N; 0,26 N;0,23 N; 0,20 N; 0,17

N; dan 0,14 N.

5. Mengisibeaker glass yang

berisilempenganlogamtembagadenganlarutanCuSO4dengan konsentrasipertama

0,38 N.

6. Mengisi beaker glass lain yang

berisilempenganlogamsampeldenganlarutangaramsejenis ZnSO4dengan

konsentrasipertama 0,38N.

7. Menghubungkankedua beaker glass denganjembatangaram.

8. Menghubungkankutub negatif voltmeter

padaelektrodatembagadankutubpositifpadaelektrodasampel.

9. Mengamativoltase yang terjadihinggakeadaankonstandanmencatatnya.

10. Mengulangipercobaansebanyak 2xdengankonsentrasilarutan yang

berikutnyahinggaselesai.

Page 18: Potensial Sel

III-3

Bab III Metodologi Percobaan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi DIII Teknik Kimia

FTI-ITS

III.5Diagram Alir Percobaan

MenghitungberatCuSO4 dan ZnSO4sesuaivariabel yang

telahditentukan.

MelarutkanpadatanCuSO4 dan ZnSO4denganaquadeskedalamlabuukur

500 ml.

Mengisi beaker glass yang

berisilempenganlogamtembagadenganlarutan CuSO4dengan

konsentrasipertama 0,38 N .

Mulai

MenimbangpadatanCuSO4dan ZnSO4

Mengencerkanlarutan CuSO4 dan ZnSO4

sesuaidenganvariabelkonsentrasi yang telahditentukanyaitu; 0,38 N;

0,35 N; 0,32 N; 0,29 N; 0,26 N;0,23 N; 0,20 N; 0,17 N; dan 0,14 N.

Mengisi beaker glass lain yang

berisilempenganlogamsampeldenganlarutangaramsejenis

ZnSO4dengankonsentrasi pertama 0,38N.

A

Page 19: Potensial Sel

III-4

Bab III Metodologi Percobaan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi DIII Teknik Kimia

FTI-ITS

Menghubungkankutub negatif voltmeter

padaelektrodatembagadankutubpositifpadaelektrodasampel.

Menghubungkankedua beaker glass denganjembatangaram.

Selesai

Mengamativoltase yang

terjadihinggakeadaankonstandanmencatatnya.

Mengulangipercobaansebanyak 2x dengankonsentrasilarutan yang

berikutnyahinggaselesai.

A

Page 20: Potensial Sel

III-5

Bab III Metodologi Percobaan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi DIII Teknik Kimia

FTI-ITS

III.6GambarAlat Percobaan

Beaker Glass Erlenmeyer

Labu Ukur Gelas Ukur

Spatula Kaca Arloji

Page 21: Potensial Sel

III-6

Bab III Metodologi Percobaan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi DIII Teknik Kimia

FTI-ITS

Pipet Tetes Selang

Voltmeter

Page 22: Potensial Sel

IV-1

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 HasilPercobaan

Tabel IV.1HasilPercobaanPotensialSel

Konsentrasi

CuSO4dan ZnSO4

Voltage ( V )

I II III

0,14 N 40,4 39,7 39,5

0,17 N 65,3 61,3 52,7

0,20 N 35,0 35,1 35,4

0,23 N 33,7 34,3 34,0

0,26 N 38,9 38,5 38,4

0,29 N 39,6 41,7 39,7

0,32 N 35,4 35,6 35,8

0,35 N 40,6 41,6 41,8

0,38 N 37,6 41,2 41,0

Page 23: Potensial Sel

IV-2

Bab IV HasilPercobaandanPembahasan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI - ITS

IV.2. HasilPerhitungan

TabelIV.2 HasilPerhitunganPotensialSel

Konsentrasi

CuSO4dan ZnSO4

Voltage ( V )

Rata – Rata (V)

I II III

0,14 N 40,4 39,7 39,5 39,8666

0,17 N 65,3 61,3 52,7 59,7666

0,20 N 35,0 35,1 35,4 35,1666

0,23 N 33,7 34,3 34,0 34,0000

0,26 N 38,9 38,5 38,4 38,6000

0,29 N 39,6 41,7 39,7 40,3333

0,32 N 35,4 35,6 35,8 35,6000

0,35 N 40,6 41,6 41,8 41,3333

0,38 N 37,6 41,2 41,0 39,9333

IV.3. Pembahasan

Berdasarkanhasilpengamatandari proses percobaan yang telahdilakukan,

larutanCuSO4danZnSO4 yang dihubungkandenganjembatangaramberupaselang yang

berisilarutanNaCljenuhbertindaksebagaielektrolit. Sedangkanlogam yang

dimasukkanpadakedualarutanitudisebutelektrode. Elektrodepadaseliniterbuatdaritembaga (Cu)

dan seng (Zn). Tembagaberfungsisebagaikatode (+), sedangkansengberfungsisebagaianode (-

).

Reaksiredoks yang terjadipadaselvoltasebagaiberikut :

(anode) : Zn(s) → Zn2+

(aq) + 2e

(katode) : Cu2+

(aq) + 2e → Cu(s)

Reaksisel : Zn(s) + Cu2+

(aq) → Zn2+

(aq) + Cu(s)

Page 24: Potensial Sel

IV-3

Bab IV HasilPercobaandanPembahasan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI - ITS

Gambar IV.1Gambar Proses pada Percobaan

Berdasarkan proses yang berlangsungpadasel di atas,

logamsengakanmelepaskanelektrondanmembentuk ion Zn2+

(aq).

Elektrontersebutakanmengalirmelaluipipapenghubung, selanjutnyaditerimaoleh ion

Cu2+

untukmembentukendapanlogamtembaga (Cu). Akibatnyalarutan

CuSO4semakinberkurangkonsentrasinya, sedangkanelektroda Cu2+

(katode)

semakinbertambahmassanya. Sementaraitu, logam Zn-

2+semakinberkurangmassanyakarenaberubahmenjadi ion Zn

2+sehinggajumlah ion

Zn2+

dalamlarutansemakinbertambah. Penambahan ion Zn2+

initidakseimbangdenganjumlah

anion SO42-

yang tetap.Karena ion positifdannegatiftidakseimbang. Anion SO42-

yang

berasaldarijembatangaramakanmasukkedalamlarutan yang mengandung ion Zn2+

(daerahanode). Akibatnyalarutan di daerahanodesemakinpekat.

Penulisanreaksiseltersebutdapatdiseerhanakandalambentuk lambing selberikut:

Reaksioksidasi diruaskiri (anode) danreaksireduksi di ruaskanan (katode),

keduanyadipisahkandenganjembatangaram (tanda||).

Jembatangaraminiberfungsimentransferelektrondanmenyeimbangkanmuatanpadasetiaplarutan

.

Dalammenentukanbedapotensial yang dihasilkan oleh Zndan Cu digunakan voltmeter

denganskala 2000m, danternyata padakonsentrasilarutan CuSO4dan ZnSO4 0,14 N jarumpada

voltmeter padapercobaanpertamamenunjukangka

Zn(s) | Zn2+

(aq) || Cu2+

(aq) | Cu(s)

Page 25: Potensial Sel

IV-4

Bab IV HasilPercobaandanPembahasan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI - ITS

40,4,sedangkanpadapercobaankeduamenunjukkanangka 39,7, dan pada percobaan ketiga

menunjukkan angka 39,5sehingga rata-rata yang didapatadalah39,8666.

Perhitunganhargapotensialseldariselvolta di atasadalahsebagaiberikut:

(anode) : Zn(s) → Zn2+

(aq) + 2e Eo= +0,76 Volt

(katode) : Cu2+

(aq) + 2e → Cu(s) Eo= + 0,34 Volt +

Reaksisel : Zn (s) + Cu2+

(aq) → Zn2+

(aq) + Cu(s) Eosel = +1,10 Volt

Ataudapatditulisdenganmenggunakanrumus :

Cu bertindaksebagaikatode, sedangkan Znbertindaksebagaianode, berarti :

Eosel = E

oreduksi- E

ookisdasi

Eosel= (+0,34 V) – (-0,76 V) = + 2,00 V

Denganmemperhatikantandapotensialsel,

dapatdiketahuiapakahsuatureaksidapatberlangsungspontanatautidakdapatberlangsung.

Jikahasilperhitunganpotensialselbertandapositif, reaksidapatberlangsungspontan.

Adapunjikapotensialselbertandanegatif, makareaksitidakdapatberlangsung.

Eosel = E

okatode – E

oanode

Eosel = E

oreduksi- E

ookisdasi

Page 26: Potensial Sel

IV-5

Bab IV HasilPercobaandanPembahasan

Laboratorium Kimia Fisika

Program Studi D3 Teknik Kimia

FTI - ITS

Gambar IV.2 Gambar Grafik Potensial Sel dengan CuSO4 dan ZnSO4

Grafikdiatasmenunjukkanbahwahubungankonsentrasidenganbedapotensial yang

dihasilkanyaitu tidakberbandinglurus. Hal tersebut tidak sesuaidengankenaikankonsentrasi,

makabedapotensial yang dihasilkanjugaakanmengalamikenaikan.

30

32.5

35

37.5

40

42.5

45

47.5

50

52.5

55

57.5

60

62.5

65

67.5

V

o

l

t

m

e

t

e

r

Konsentrasi CuSO4 dan ZnSO4

Grafik Potensial Sel

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

V rata-rata

0,17 N

0,14 N 0,20 N

0,23 N

0,26 N

0,29 N

0,32 N

0,35 N

0,38 N

Page 27: Potensial Sel

V-1

BAB V

KESIMPULAN

1. Dari percobaan yang telahdilakukan, dapatdisimpulkanbeberapahalsebagai berikut:2

elektroda/2 logam yang digunakandalamrangkaianselvoltayaitulogamseng(Zn)

danlogamtembaga (Cu) ternyatadapatmenghasilkanenergilistik, tetapijumlahenergilistrik

yang dihasilkansangatkecil, 2 elektroda/ 2 logam yang

digunakanhanyamenghasilkanbedapotensial sebesar 1,1 V.

2. Reaksi yang berlangsungadalahreaksi spontan, inisesuaidengan yang dikatakanoleh

Alexander Volta bahwasyaratuntukmenghasilkanenergilistrikadalahreaksinyaharusreaksi

yang berlangsungspontan.Kespontananreaksidapatdilihatdarinilai E0selnya. Jikanilai

E0selpositif, reaksiberlangsungspontan. Sebaliknya, nilai E

0selnegatif,

berartireaksitidakspontan.

3. Hubungankonsentrasidenganbedapotensial yang dihasilkanyaitutidak berbandinglurus.

4. Nilai energi listrik rata-rata maksimal bernilai 59,7666 volt dan nilai energi listrik rata-rata

minimum bernilai 34 volt.

Page 28: Potensial Sel

v

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Imam. 2008. Diperoleh dari www.imamahmadi.wordpress.com/sel-volta/.

Anonim. 2009. Diperoleh dari http://andykimia03.wordpress.com/2009/09/10/elektrokimia-ii-

sel-elektrolisis/.

Anonim. 2011. Diperoleh dari http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/sel-

elektrolisis.html.

Anonim. 2012. Diperoleh dari http://materi78.files.wordpress.com/2012/12/elek_kim2_3.pdf.

Arief, Muhammad. 2009. Diperoleh dari http://k15tiumb.blogspot.com/2009/10/potensial-

sel.html.

Deswanti, Reni. 2011. Diperoleh dari http://renideswantikimia.wordpress.com/kimia-kelas-

xii-3/semester-i/2-reaksi-redoks-dan-elektrokimia/3-potensial-sel/.

Esadevata. 2013. Diperoleh dari http://esawiadnyana2.blogspot.com/2013/07/sel-

elektrolisis_7.html.

Gembez, Ndru. 2009. Diperoleh dari http://belajar-sob.blogspot.com.

Lando, Maron. 1994. Fundamentals of Physical and Chemistry.

MarsMallow, Anisa. 2011. Diperoleh dari http://www.slideshare.net/AnisaMarsMallow/sel-

volta-atau-sel-galvani.

Pangganti, Esdi. 2011. Diperoleh dari http://esdikimia.wordpress.com/2011/09/28/sel-

elektrolisis/.

Ratna dkk. 2009. Diperoleh dari http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

smk/kelas_x/potensial-sel-reaksi-sel-dan-penentuan-potensial-reduksi/.

Seran, Emel. 2010. Diperoleh dari http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/18/sel-galvani-

dan-selaaaa%C2%A0volta/.

Sinarsih. 2009. Diperoleh dari http://chemsin.blogspot.com/2009/06/persamaan-nernst-dan-

sel-konsentrasi_16.html.

Sukardjo. 1985. Kimia Fisika.

Wikipedia. 2013. Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroda.

Page 29: Potensial Sel

vi

DAFTAR NOTASI

Notasi Satuan Keterangan

Mr gram/mol Massa molekulrelatif

m gram massa

M mol/liter larutan Molaritas

n mol mol

N gram ekuivalen/liter larutan Normalitas

v ml Volume

Eo V Volt

Page 30: Potensial Sel

vii

APPENDIKS

Perhitungan berat ZnSO4

N = M x e

0,38 = M x 2

M = 0,19 M

M = gr

Mrx

1000

V

0,19 = gr

161x

1000

500

gr= 15,295 gram

Perhitungan berat CuSO4

N = M x e

0,38 = M x 2

M = 0,19 M

M = gr

Mrx

1000

V

0,19 = gr

159,5x

1000

500

gr= 15,1525gram

Perhitungankonsentasi larutan ZnSO4

1. V1 . N1= V2 . N2

V1 . 0,38 = 150 . 0,14

V1 = 150 .0,14

0,38

V1 = 55,26 ml ZnSO4 + 99,74 ml H2O

2. V1 . N1= V3. N3

V1 . 0,38 = 150 . 0,17

V1 = 150 .0,17

0,38

V1 = 67,11 ml ZnSO4 + 82,89 ml H2O

Page 31: Potensial Sel

viii

3. V1 . N1= V4 . N4

V1 . 0,38 = 150 . 0,20

V1 = 150 .0,20

0,38

V1 = 78,95 ml ZnSO4 + 71,05 ml H2O

4. V1 . N1= V5 . N5

V1 . 0,38 = 150 . 0,23

V1 = 150 .0,23

0,38

V1 = 90,79 ml ZnSO4 + 59,21 ml H2O

5. V1 . N1= V6 . N6

V1 . 0,38 = 150 . 0,26

V1 = 150 .0,26

0,38

V1 = 102,63 ml ZnSO4 + 47,37 ml H2O

6. V1 . N1= V7 . N7

V1 . 0,38 = 150 . 0,29

V1 = 150 .0,29

0,38

V1 = 114,47 ml ZnSO4 + 45,53 ml H2O

7. V1 . N1= V8 . N8

V1 . 0,38 = 150 . 0,32

V1 = 150 .0,32

0,38

V1 = 126,37 ml ZnSO4 + 23,63 ml H2O

8. V1 . N1= V9 . N9

V1 . 0,38 = 150 . 0,35

V1 = 150 .0,35

0,38

V1 = 138,16 ml ZnSO4 + 11,84 ml H2O

Page 32: Potensial Sel

ix

Perhitungan konsentrasi larutan CuSO4

1. V1 . N1= V2 . N2

V1 . 0,38 = 150 . 0,14

V1 = 150 .0,14

0,38

V1 = 55,26 ml ZnSO4 + 99,74 ml H2O

2. V1 . N1= V3. N3

V1 . 0,38 = 150 . 0,17

V1 = 150 .0,17

0,38

V1 = 67,11 ml ZnSO4 + 82,89 ml H2O

3. V1 . N1= V4 . N4

V1 . 0,38 = 150 . 0,20

V1 = 150 .0,20

0,38

V1 = 78,95 ml ZnSO4 + 71,05 ml H2O

4. V1 . N1= V5 . N5

V1 . 0,38 = 150 . 0,23

V1 = 150 .0,23

0,38

V1 = 90,79 ml ZnSO4 + 59,21 ml H2O

5. V1 . N1= V6 . N6

V1 . 0,38 = 150 . 0,26

V1 = 150 .0,26

0,38

V1 = 102,63 ml ZnSO4 + 47,37 ml H2O

Page 33: Potensial Sel

x

6. V1 . N1= V7 . N7

V1 . 0,38 = 150 . 0,29

V1 = 150 .0,29

0,38

V1 = 114,47 ml ZnSO4 + 45,53 ml H2O

7. V1 . N1= V8 . N8

V1 . 0,38 = 150 . 0,32

V1 = 150 .0,32

0,38

V1 = 126,37 ml ZnSO4 + 23,63 ml H2O

8. V1 . N1= V9 . N9

V1 . 0,38 = 150 . 0,35

V1 = 150 .0,35

0,38

V1 = 138,16 ml ZnSO4 + 11,84 ml H2O

Untuk mencari Voltase rata-rata , maka :

Vrata-rata= VI + VII +VIII

3

1. VR= 40,4 + 39,7 + 39,5

3 = 39,8666 V

2. VR= 65,3+61,3+52,7

3 =59,7666 V

3. VR= 35,0 +35,1+35,4

3 =35,1666 V

4. VR= 33,7 +34,3+34,0

3 =34 V

5. VR= 38,9 +38,5+38,4

3 =38,6 V

6. VR= 39,6 +41,7+39,7

3 =40,3333 V

7. VR= 35,4 +35,6+35,8

3 =35,6 V

8. VR= 40,6 +41,6+41,8

3 =41,3333 V

9. VR= 37,6 +41,2+41,0

3 =39,9333 V

Page 34: Potensial Sel

xi