posisi tubuh

12
Posisi Tubuh: Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri dengan mata juga memandang lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap ke depan. Telapak kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurus sempurna. Posisi anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur digambarkan dengan asumsi berada pada posisi anatomi. Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadap ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi anatomi dengan perbedaan hanya berada di bidang horisontal daripada bidang vertikal. Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas. Tubuh terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap ke bawah. Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi pada banyak prosedur kebidanan. Bidang Tubuh: Bidang frontal/koronal: bidang vertikal yang tegak lurus dengan bidang median. Bidang ini terbentuk dari garis yang menghubungkan satu telinga ke telinga yang lain dari atas kepala dan kemudian membagi seluruh tubuh di sepanjang garis itu. Bidang median/mid-sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi bagian yang sama kanan dan kiri. Bidang sagital/paramedian: bidang yang sejajar dengan bidang median, tetapi membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri yang tidak sama. Bidang transversal: bidang horisontal tubuh, tegak lurus dengan bidang frontal dan median. Bidang obliqua: bidang selain yang dijelaskan di atas.

Upload: dimas-hervian-putera

Post on 22-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dd

TRANSCRIPT

Page 1: Posisi Tubuh

Posisi Tubuh:

Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri dengan mata juga memandang lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap ke depan. Telapak kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurus sempurna. Posisi anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur digambarkan dengan asumsi berada pada posisi anatomi.

Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadap ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi anatomi dengan perbedaan hanya berada di bidang horisontal daripada bidang vertikal.

Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas. Tubuh terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap ke bawah.

Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi pada banyak prosedur kebidanan.

Bidang Tubuh:

Bidang frontal/koronal: bidang vertikal yang tegak lurus dengan bidang median. Bidang ini terbentuk dari garis yang menghubungkan satu telinga ke telinga yang lain dari atas kepala dan kemudian membagi seluruh tubuh di sepanjang garis itu.

Bidang median/mid-sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi bagian yang sama kanan dan kiri.

Bidang sagital/paramedian: bidang yang sejajar dengan bidang median, tetapi membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri yang tidak sama.

Bidang transversal: bidang horisontal tubuh, tegak lurus dengan bidang frontal dan median.

Bidang obliqua: bidang selain yang dijelaskan di atas.

Hubungan:

Anterior berarti ke arah depan.

Posterior berarti menuju belakang.

Superior berarti ke arah kepala.

Inferior berarti menuju kaki.

Medial/medialis berarti menuju bidang median (medekati bagian tengah tubuh).

Lateral/lateralis berarti menjauh dari bidang median (menjauh dari tengah tubuh).

Page 2: Posisi Tubuh

Anggota Badan:

Proksimal berarti dekat badan

Distal berarti jauh dari badan

Preaksial menunjukkan sisi radial atau tibial pada anggota badan.

Postaksial menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.

Fleksor berarti permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan posterior anggota badan bawah.

Ekstensor berarti permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan anterior anggota badan bawah.

Bagian Otot:

Origio (origin): ujung otot yang relatif tetap dari selama gerakan alami.

Insersio (insertion): ujung otot yang relatif mobil selama gerakan alami.

Belly: bagian tengah berdaging dari otot, yang bersifat insersio.

Tendon: bagian berserat dan non-kontraksi dari otot, yang bersifat origio.

Aponeurosis: tendon rata yang timbul dari jaringan ikat di sekitar otot.

Gerakan:

Fleksi: gerakan yang membentuk atau mengurangi sudut sendi.

Ekstensi: gerakan yang memperlebar sudut sendi.

Aduksi: gerakan menuju batang tubuh

Abduksi: gerakan menjauh dari batang tubuh

Rotasi: memutar pada sumbu panjang tubuh

Rotasi medial: rotasi ke sisi medial tubuh

Rotasi lateral: rotasi ke sisi lateral tubuh

Sirkumdiksi: kombinasi fleksi-abduksi-ekstensi-aduksi

Pronasi: gerakan lengan bawah di mana telapak tangan menghadap belakang.

Supinasi: gerakan lengan bawah d imana telapak tangan menghadap depan

Page 3: Posisi Tubuh

Protaksi: gerakan menuju ke depan

Retraksi: gerakan menarik ke belakang

Radial: gerakan ke arah os radius

Ulnar: gerakan ke arah os ulna

Tibial: gerakan ke arah os tibia

Femoral: gerakan ke arah os femoris

Frontal: gerakan ke arah os frontale

Oksipital: gerakan ke arah os oksipitale, dll.

Bagian Struktur

Kaput: kepala

Korpus: badan

Kauda: ekor

Kolumna: leher

Pedunkula: tangkai

Bentuk Struktur

Fasia, fasialis: permukaan, muka

Fovea: lekukan dangkal, lesung

Fascia: lembaran

Foramen: lubang

Sulkus: lekukan

Kanalis: saluran, pipa

Kavum, kaverna:  rongga besar

Kavernosus: berongga-rongga

Kondilus: benjolan

Spina: berduri, berujung tajam

Page 4: Posisi Tubuh

Krista: berbentuk seperti sisir

Sinus: rongga kecil

Prosesus: seperti ujung pedang

Fisura: robekan, celah

Insisura: irisan

Warna Struktur

Alba: putih

Nigra: hitam, gelap

Rubra: merah

Grisea: abu-abu

Lutea, flava: kuning

Kloros: hijau

Page 5: Posisi Tubuh

Terminologi Gerak Anatomis

Pergerakan ini adalah relatif terhadap tubuh, dan bukan terhadap posisi tubuh di dalam ruang.

1. Anterior atau Ventral – bagian depan tubuh.2. Posterior atau Dorsal – bagian belakang tubuh.

3. Superior – bagian atas tubuh.

4. Inferior – bagian bawah tubuh.

5. Medial – menuju garis tengah tubuh.

6. Lateral – menjauh dari garis tengah tubuh.

7. Proksimal – mendekati batang tubuh.

8. Distal –menjauhi batang tubuh.

Page 6: Posisi Tubuh

9. Superficial – dekat dari permukaan tubuh.

10. Deep – jauh di bawah permukaan tubuh.

11. Cephalic – berkaitan arah kepala.

12. Caudal – berkaitan dengan tulang ekor.

13. Unilateral, Ipsilateral, Isolateral – mengacu pada satu sisi.

14. Bilateral – mengacu pada kedua belah sisi.

Bidang Anatomis

Gerak manusia digambarkan dalam tiga dimensi berdasarkan sistem bidang dan sumbu. Tiga bidang imajiner diposisikan ‘membelah’ tubuh pada sudut sedemikian sehingga saling berpotongan di pusat massa tubuh. Dalam posisi anatomisnya, pusat gravitasi (COG = centre of Gravity) manusia berada di promontori sakrum (sacral promontory).

1. Bidang Sagital – juga dikenal sebagai Bidang Median atau Anteroposterior – adalah bidang imajiner yang membentang dari depan ke belakang dan dari atas ke bawah. Bidang ini membelah tubuh menjadi bagian medial (kiri) dan bagian lateral (kanan).

2. Bidang Frontal – juga dikenal sebagai bidang Coronal atau Lateral – membentang dari sisi ke sisi dan dari atas ke bawah. Bidang ini membelah tubuh menjadi bagian anterior (depan) dan belakang (posterior).

3. Bidang Transversal atau bidang Horizontal, membentang dari sisi ke sisi dan dari depan ke belakang, membelah tubuh menjadi bagian superior (atas) dan inferior (bawah).

Bidang sagital tegak lurus terhadap bidang frontal yang tegak lurus terhadap bidang horizontal. Bidang-bidang ini hanyalah titik acuan. Ketiganya adalah sarana untuk menggambarkan gerak.

Sumbu Anatomis

Sumbu digunakan untuk menggambarkan gerak rotasi otot dan tulang.

Page 7: Posisi Tubuh

1. Sumbu longitudinal atau sumbu kutub merentang dari ‘utara ke selatan’ terhadap posisi anatomis.

2. Sumbu horizontal atau sumbu bilateral merentang dari ‘timur ke barat’ terhadap posisi anatomis.

3. Sumbu antero-posterior merentang dari ‘depan ke belakang’ terhadap posisi anatomis.

1. Gerak pada Bidang Sagital

1. Fleksi – tindakan membengkokkan atau keadaan di bengkokkanhal:439 suatu gerak sendi yang memperkecil sudut sendi di antara dua tulang atau lebih. Gerak ini terjadi di sekitar sumbu transversal. Gerk fleksi menggerakkan sendi dari posisi netral ke posisi apapun pada arah yang sama dengan gerak natural sendi. Atau, jika Anda telah pada posisi ekstensi, gerak fleksi mengembalikan sendi ke posisi netral.

2. Ekstensi – gerakan yang mengakibatkan dua ujung tiap bagian yang membentuk sendi saling menjauh hal :412. gerak kebalikan dari fleksi. Ekstensi adalah gerak meluruskan di sekitar sumbu transversal ketika sendi bergerak dari posisi fleksi kembali ke posisi anatomis netral pada bidang sagital.

3. Hiper-ekstensi adalah gerakan melampaui posisi netral atau lebih dari nol derajat. Hiper dalam konteks ini bukan berarti berlebihan, atau lebih besar dari normal, atau terlalu banyak tapi sekadar di lebih dari netral atau nol.

Page 8: Posisi Tubuh

4. Dorsifleksi – gerak fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah atas, membawa kaki mendekati tungkai bawah.

5. Plantar fleksi – gerak fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah bawah telapak kaki, membawa kaki menjauhi tungkai bawah.

2. Gerak pada Bidang Frontal

1. Abduksi – menjauh dari bidang median, atau (jari-jari) dari garis aksial ekstremitas. gerak ke samping, menjauhi tubuh pada posisi anatomis. Hal:19

2. Adduksi – menarik kearah bidang median atau ke arah garis aksial anggota badan kebalikan dari abduksi, mengarah kembali ke posisi anatomis.hal:19

3. Hiper-abduksi – gerak abduksi melampaui sudut optimal yang memungkinkan

4. Hiper-adduksi – gerak adduksi melebihi garis tengah tubuh.

5. Elevasi – gerak bahu kearah telinga, seperti ketika mengangkat bahu untuk mengatakan, “Saya tidak tahu.”

6. Depresi – kebalikan elevasi, kembali ke posisi anatomis.

7. Feksi Lateral – menekuk leher atau batang tubuh ke samping.

8. Inversi – gerak memutar kaki sehingga sisi medial telapak kaki terangkat ke dalam. Kombinasi supinasi dan adduksi.

9. Eversi – gerak memutar kaki sehingga sisi lateral telapak kaki terangkat ke luar. Kombinasi pronasi dan abduksi

Page 9: Posisi Tubuh

3. Gerak pada Bidang Transversal

1. Abduksi horizontal – suatu gerak unik pada bidang transversal. Misalnya, berdiri dengan lengan lurus terentang ke samping, lurus setinggi bahu dan sejajar lantai. Pindahkan lengan ke arah depan tubuh, sepanjang garis bahu dan sejajar lantai.

2. Adduksi horizontal – kebalikan abduksi horisontal. Misalnya, berdiri dengan kedua lengan terjulur ke depan tubuh, sejajar lantai. Pindahkan lengan ke samping tubuh, sepanjang garis bahu, sejajar lantai.

3. Protaksi – abduksi skapula (tulang belikat) menuju garis tengah tubuh.

4. Retraksi – adduksi skapula kembali ke posisi anatomis netral.

5. Rotasi – gerak berputar pada sendi tulang belakang.1. Rotasi lateral – gerak memutar menjauhi garis tengah tubuh.2. Rotasi medial – kebalikan rotasi lateral, gerak berputar ke arah garis tengah tubuh.

6. Pronasi – rotasi ke arah dalam untuk pergelangan tangan. Pada gerak ini, ibu jari dari posisi anatomis diputar ke arah tubuh.

Page 10: Posisi Tubuh

7. Supinasi – kebalikan dari pronasi, kembali ke posisi anatomis.

8. Sirkumduksi (Circumduction) – gerak membentuk kerucut.