politik & ham keanggotaan kpu berakhir … undang-undang nomor 22 tahun 2004 tentang komisi...

1
PENGUMUMAN Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi III DPR RI akan menyeleksi 14 (empat belas) Calon Anggota Komisi Yudisial dan akan melakukan Fit and Proper Test. Untuk memenuhi asas keterbukaan dan pertanggungjawaban publik, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia meminta kepada masyarakat luas untuk memberikan saran serta masukan terhadap Calon-calon Anggota Komisi Yudisial sebagai berikut : NO. NAMA CALON ANGGOTA KOMISI YUDISIAL KETERANGAN 1. PROF. JAWAHIR THONTOWI, S.H., Ph.D AKADEMISI 2. DR. SUPARMAN MARZUKI, S.H., M.Si AKADEMISI 3. DR. IBRAHIM, S.H., M.H., LL.M AKADEMISI 4. DR. MANGASA MANURUNG, S.H., M.Kn PRAKTISI 5. DR. HERMANSYAH, S.H., M.Hum AKADEMISI 6. IMAN ANSHORI SALEH., S.H., M.Hum MASYARAKAT 7. H. ABBAS SAID, S.H HAKIM 8. DR. TAUFIQURROHMAN S., S.H., M.H . AKADEMISI 9. PROF. DR. H. EMAN SUPARMAN, S.H., M.H AKADEMISI 10. DR. DRS. HASANUDDIN, BC.IP., S.H., MM AKADEMISI 11. ABDUL FICAR HADJAR, S.H., M.H MASYARAKAT 12. DR. JMT. SIMATUPANG, S.H., M.H HAKIM 13. DR. JAJA AHMAD JAYUS, S.H., M.Hum AKADEMISI 14. SUMALI, S.H., M.H AKADEMISI Kepada masyarakat luas dan dengan identitas jelas diminta memberi saran dan masukan secara tertulis mengenai calon Anggota Komisi Yudisial sebagaimana tersebut di atas kepada Komisi III DPR RI melalui Sekretariat Komisi III DPR-RI, Gedung Nusantara II Paripurna, Jalan Jend. Gatot Subroto, Jakarta – 10270. Telp. (021) 5715.566 / 5715.864; Faks. (021) 5715.566, / e-mail : [email protected] selambat-lambatnya hari Rabu, tang- gal 1 Desember 2010. Jakarta, 24 November 2010 PIMPINAN KOMISI III DPR RI KETUA, DR. BENNY K HARMAN,SH JELANG perombakan kabinet (reshufe), komunikasi antara partai pemerintah dan opo- sisi kian intens dalam beberapa waktu belakangan ini. Ke- marin, giliran Ketua Fraksi Par- tai Demokrat Jafar Hafsah yang menemui Ketua MPR sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Tauq Kiemas. Dalam pertemuan empat mata di ruang kerja Tauq itu, Jafar mengaku pertemuan ter- sebut sebagai ajang silaturahim yang baru sempat dilaksanakan setelah dirinya terpilih menjadi ketua fraksi. “Dia dan saya memang dekat. Bahkan, Pak Tauq meminta agar lebih sering lagi ketemu sik,” sahutnya kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Beberapa saat sebelumnya, ia menyatakan sinyal untuk melakukan reshufe kabinet se- makin kuat untuk memperbaiki manajemen pemerintahan. Lebih terbuka lagi jika ada dasar peluang melakukan itu, utamanya menyangkut kekom- pakan tim. Presiden, sahut dia, memiliki tim penilaian itu dan sepenuhnya menjadi kewena- ngan dari presiden. Saat dihubungi di kesem- patan terpisah, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ah- mad Mubarok berharap PDIP mau bergabung untuk duduk di dalam pemerintahan. Bagi Demokrat, kesediaan PDIP itu akan memperkukuh fondasi pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. “Kalau tidak bergabung, rugi sih tidak. Cuma kalau bisa masuk, bisa lebih mengun- tungkan. Tapi kalau rugi, tidak. Jadi kalau orang mengucapkan salam, ya kita jawab. Kalau dia tidak masuk, juga tidak apa- apa,” ujarnya. Baginya, kondisi koalisi par- tai yang tergabung di dalam sekretariat gabungan saat ini sudah tidak sehat. “Partai opo- sisi yang konstruktif itu lebih baik ketimbang koalisi yang berperilaku seperti oposisi. Jadi yang merepotkan itu justru koalisi. Koalisi yang mestinya mendukung, ini malah koalisi kayak oposisi,” ujarnya. Jika PDIP jadi merapat ke koalisi pemerintah, menurut peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi, hal itu akan merugi- kan PDIP sendiri. “Mahal har- ganya kalau mengubah format oposisi ke koalisi. Labelnya tetap oposisi, tapi jadi tidak segarang oposisi pada umum- nya. Kalau nanti ada menteri dari PDIP, itu hanya bonus,” tukasnya. (Din/Ide/P-2) P OLEMIK keanggotaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Rancangan Undang- Undang (RUU) Penyeleng- gara Pemilu akan diputuskan Komisi II DPR RI, hari ini. Anggota Komisi II dari F- PKB Ida Fauziah menyatakan hingga kini belum ada ke- putusan, apakah soal keang- gotaan partai politik (parpol) dalam KPU akan didorong ke arah voting. Pasalnya, semua fraksi sudah setuju jika KPU itu netral. “Keberadaan mereka tidak sama sekali merepresentasikan parpol, tapi kita tetap dorong karena kebutuhan kita atas penyelenggara pemilu yang kredibel,” jelasnya, di Jakarta, kemarin. Dalam polemik keanggotaan KPU ini, dua fraksi yakni PAN dan Partai Demokrat meng- inginkan syarat pengunduran diri anggota parpol paling ti- dak lima tahun sebelum yang bersangkutan menjadi anggota KPU. Akan tetapi, tujuh fraksi menolak usulan ini. Mereka menilai pengunduran diri dari partai politik dapat dilakukan pada saat terpilih sebagai ang- gota KPU. Tujuh fraksi tersebut antara lain Partai Golkar, PDIP, PKS, PPP, PKB, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. Namun, Anggota Komisi II DPR RI dari F-Hanura, Ak- bar Faisal, menyampaikan pihaknya siap untuk berkom- promi. Hanura tetap meng- inginkan anggota parpol ikut dalam keanggotaan KPU. “Kami punya catatan bu- ruk soal itu (anggota KPU profesional). Masa perjuangan politik kami, dana, dan upaya merebut hati rakyat digerus permainan di level KPU. Sam- pai hari ini, kami tidak da- pat akses ke bagian teknologi informasi KPU. Tidak pernah ada penjelasan KPU mengapa sampai terjadi,” keluhnya. Sebaliknya, anggota Komi- si II DPR dari F-PD Muslim bergeming. Ia menyatakan si- kap fraksinya yang tidak mau berkompromi soal masuknya parpol dalam KPU. Ia pun tak ingin ada voting soal ini. “Demokrat tetap di posisi awal tidak ingin anggota par- pol di KPU. Kita harap ada satu komunikasi dari pimpinan koalisi agar kita betul-betul satu suara,” pungkasnya. Ketua Komisi II DPR RI dari F-PG Chairuman Harahap me- nyampaikan, mayoritas fraksi DPR sepakat KPU harus bebas dari intervensi parpol. Wujud kesepakatan itu adalah me- minta siapa pun harus meng- undurkan diri dari lembaga, badan, maupun parpol saat dia mendaftarkan diri untuk men- jadi komisioner KPU. “Mundur itu harus saat mendaftar. Itu yang jadi per- soalan kapan sih mundurnya. Tapi kembali esensinya apa? Itu syarat formal. Kalau secara substansial pemikirannya itu baru pada saat dia di KPU,” serunya. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR dari F-PAN Hakam Naja mengutarakan, pimpinan Komisi II DPR telah sepakat untuk menuntaskan polemik penyusunan draf RUU Penyelenggara Pemilu kepada pimpinan fraksi. Hal itu dise- pakati dalam Rapat Pimpinan Komisi II DPR Senin (22/11) (Media Indonesia, 23/11). Wakil Ketua Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN) Yulianto menilai, pe- limpahan tersebut menun- jukkan kegagalan Komisi II DPR. Cara itu justru akan memperpanjang proses tanpa mengubah hasil maupun po- sisi fraksi-fraksi. Proses voting, menurutnya, akan lebih baik jika dibandingkan dengan lobi karena setidaknya dapat disak- sikan oleh publik. “Jika mengerucut pada masa- lah yang berhubungan dengan kepentingan partai, risikonya ada proses menghasilkan kepu- tusan yang gelap bagi publik,” ujar Yulianto dalam diskusi bertajuk Parpol Masuk KPU Mengacaukan Penataan Pe- milu 2014. Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bambang Eka Cahya Widodo menga- takan pihaknya akan mem- perketat proses pengawasan jika KPU sampai diisi anggota parpol. (*/P-4) [email protected] 4 | Politik & HAM RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MI/M IRFAN Sah-sah saja jika setiap fraksi di DPR bermain strategi. Tetapi, jangan membuat jeda yang terlalu lama. Dinny Mutiah Keanggotaan KPU Berakhir Kompromistis PEMILU KACAU: Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kajian Kebijakan Indra J Piliang (kiri) bersama Wakil Ketua Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN) Yulianto berbicara dalam diskusi bertajuk Parpol Masuk KPU, Mengacaukan Penataan Pemilu 2014, di Jakarta, kemarin. Komunikasi Demokrat-PDIP makin Intens Keberadaan mereka tidak sama sekali merepresentasikan parpol.” Ida Fauziah Anggota Komisi II dari F-PKB MI/M IRFAN

Upload: vuongdung

Post on 28-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Politik & HAM Keanggotaan KPU Berakhir … Undang-undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi III DPR RI akan menyeleksi 14 (empat belas) Calon Anggota Komisi Yudisial

PENGUMUMANBerdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi III DPR RI akan menyeleksi 14 (empat belas) Calon Anggota Komisi Yudisial dan akan melakukan Fit and Proper Test. Untuk memenuhi asas keterbukaan dan pertanggungjawaban publik, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia meminta kepada masyarakat luas untuk memberikan saran serta masukan terhadap Calon-calon Anggota Komisi Yudisial sebagai berikut :

NO. NAMA CALON ANGGOTA KOMISI YUDISIAL KETERANGAN

1. PROF. JAWAHIR THONTOWI, S.H., Ph.D AKADEMISI

2. DR. SUPARMAN MARZUKI, S.H., M.Si AKADEMISI

3. DR. IBRAHIM, S.H., M.H., LL.M AKADEMISI

4. DR. MANGASA MANURUNG, S.H., M.Kn PRAKTISI

5. DR. HERMANSYAH, S.H., M.Hum AKADEMISI

6. IMAN ANSHORI SALEH., S.H., M.Hum MASYARAKAT

7. H. ABBAS SAID, S.H HAKIM

8. DR. TAUFIQURROHMAN S., S.H., M.H . AKADEMISI

9. PROF. DR. H. EMAN SUPARMAN, S.H., M.H AKADEMISI

10. DR. DRS. HASANUDDIN, BC.IP., S.H., MM AKADEMISI

11. ABDUL FICAR HADJAR, S.H., M.H MASYARAKAT

12. DR. JMT. SIMATUPANG, S.H., M.H HAKIM

13. DR. JAJA AHMAD JAYUS, S.H., M.Hum AKADEMISI

14. SUMALI, S.H., M.H AKADEMISI

Kepada masyarakat luas dan dengan identitas jelas diminta memberi saran dan masukan secara tertulis mengenai calon Anggota Komisi Yudisial sebagaimana tersebut di atas kepada Komisi III DPR RI melalui Sekretariat Komisi III DPR-RI, Gedung Nusantara II Paripurna, Jalan Jend. Gatot Subroto, Jakarta – 10270. Telp. (021) 5715.566 / 5715.864; Faks. (021) 5715.566, / e-mail : [email protected] selambat-lambatnya hari Rabu, tang-gal 1 Desember 2010.

Jakarta, 24 November 2010

PIMPINAN KOMISI III DPR RIKETUA,

DR. BENNY K HARMAN,SH

JELANG perombakan kabinet (reshuffl e), komunikasi antara partai pemerintah dan opo-sisi kian intens dalam beberapa waktu belakangan ini. Ke-marin, giliran Ketua Fraksi Par-tai Demokrat Jafar Hafsah yang menemui Ketua MPR sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufi q Kiemas.

Dalam pertemuan empat mata di ruang kerja Taufi q itu, Jafar mengaku pertemuan ter-sebut sebagai ajang silaturahim yang baru sempat dilaksanakan setelah dirinya terpilih menjadi ketua fraksi.

“Dia dan saya memang dekat. Bahkan, Pak Taufi q meminta

agar lebih sering lagi ketemu fi sik,” sahutnya kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Beberapa saat sebelumnya, ia menyatakan sinyal untuk melakukan reshuffl e kabinet se-makin kuat untuk memperbaiki manajemen pemerintahan. Lebih terbuka lagi jika ada dasar peluang melakukan itu, utamanya menyangkut kekom-pakan tim. Presiden, sahut dia, memiliki tim penilaian itu dan sepenuhnya menjadi kewena-ngan dari presiden.

Saat dihubungi di kesem-patan terpisah, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ah-mad Mubarok berharap PDIP

mau bergabung untuk duduk di dalam pemerintahan. Bagi Demokrat, kesediaan PDIP itu akan memperkukuh fondasi pemerintah dalam menjalankan pemerintahan.

“Kalau tidak bergabung, rugi sih tidak. Cuma kalau bisa masuk, bisa lebih mengun-tungkan. Tapi kalau rugi, tidak. Jadi kalau orang mengucapkan salam, ya kita jawab. Kalau dia tidak masuk, juga tidak apa-apa,” ujarnya.

Baginya, kondisi koalisi par-tai yang tergabung di dalam sekretariat gabungan saat ini sudah tidak sehat. “Partai opo-sisi yang konstruktif itu lebih

baik ketimbang koalisi yang berperilaku seperti oposisi. Jadi yang merepotkan itu justru koalisi. Koalisi yang mestinya mendukung, ini malah koalisi kayak oposisi,” ujarnya.

Jika PDIP jadi merapat ke koalisi pemerintah, menurut peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi, hal itu akan merugi-kan PDIP sendiri. “Mahal har-ganya kalau mengubah format oposisi ke koalisi. Labelnya tetap oposisi, tapi jadi tidak segarang oposisi pada umum-nya. Kalau nanti ada menteri dari PDIP, itu hanya bonus,” tukasnya. (Din/Ide/P-2)

POLEMIK keanggotaan Komisi Pemil ihan Umum (KPU) dalam Rancangan Undang-

Undang (RUU) Penyeleng-gara Pemilu akan diputuskan Komisi II DPR RI, hari ini.

Anggota Komisi II dari F-PKB Ida Fauziah menyatakan hingga kini belum ada ke-putusan, apakah soal keang-gotaan partai politik (parpol) dalam KPU akan didorong ke arah voting. Pasalnya, semua fraksi sudah setuju jika KPU itu netral.

“Keberadaan mereka tidak sama sekali merepresentasikan parpol, tapi kita tetap dorong karena kebutuhan kita atas penyelenggara pemilu yang kredibel,” jelasnya, di Jakarta, kemarin.

Dalam polemik keanggotaan KPU ini, dua fraksi yakni PAN dan Partai Demokrat meng-inginkan syarat pengunduran diri anggota parpol paling ti-dak lima tahun sebelum yang bersangkutan menjadi anggota KPU.

Akan tetapi, tujuh fraksi menolak usulan ini. Mereka menilai pengunduran diri dari partai politik dapat dilakukan pada saat terpilih sebagai ang-gota KPU. Tujuh fraksi tersebut antara lain Partai Golkar, PDIP, PKS, PPP, PKB, Partai Hanura, dan Partai Gerindra.

Namun, Anggota Komisi II DPR RI dari F-Hanura, Ak-bar Faisal, menyampaikan pihaknya siap untuk berkom-promi. Hanura tetap meng-inginkan anggota parpol ikut dalam keanggotaan KPU.

“Kami punya catatan bu-ruk soal itu (anggota KPU profesional). Masa perjuangan

politik kami, dana, dan upaya merebut hati rakyat digerus permainan di level KPU. Sam-pai hari ini, kami tidak da-pat akses ke bagian teknologi informasi KPU. Tidak pernah ada penjelasan KPU mengapa sampai terjadi,” keluhnya.

Sebaliknya, anggota Komi-si II DPR dari F-PD Muslim bergeming. Ia menyatakan si-kap fraksinya yang tidak mau berkompromi soal masuknya parpol dalam KPU. Ia pun tak ingin ada voting soal ini.

“Demokrat tetap di posisi awal tidak ingin anggota par-pol di KPU. Kita harap ada satu komunikasi dari pimpinan koalisi agar kita betul-betul satu suara,” pungkasnya.

Ketua Komisi II DPR RI dari F-PG Chairuman Harahap me-nyampaikan, mayoritas fraksi DPR sepakat KPU harus bebas dari intervensi parpol. Wujud kesepakatan itu adalah me-minta siapa pun harus meng-undurkan diri dari lembaga,

badan, maupun parpol saat dia mendaftarkan diri untuk men-jadi komisioner KPU.

“Mundur itu harus saat mendaftar. Itu yang jadi per-soalan kapan sih mundurnya. Tapi kembali esensinya apa? Itu syarat formal. Kalau secara substansial pemikirannya itu baru pada saat dia di KPU,” serunya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR dari F-PAN Hakam Naja mengutarakan, pimpinan Komisi II DPR telah sepakat untuk menuntaskan polemik penyusunan draf RUU Penyelenggara Pemilu kepada pimpinan fraksi. Hal itu dise-pakati dalam Rapat Pimpinan Komisi II DPR Senin (22/11) (Media Indonesia, 23/11).

Wakil Ketua Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN) Yulianto menilai, pe-limpahan tersebut menun-jukkan kegagalan Komisi II DPR. Cara itu justru akan memperpanjang proses tanpa mengubah hasil maupun po-sisi fraksi-fraksi. Proses voting, menurutnya, akan lebih baik jika dibandingkan dengan lobi karena setidaknya dapat disak-sikan oleh publik.

“Jika mengerucut pada masa-lah yang berhubungan dengan kepentingan partai, risikonya ada proses menghasilkan kepu-tusan yang gelap bagi publik,” ujar Yulianto dalam diskusi bertajuk Parpol Masuk KPU Mengacaukan Penataan Pe-milu 2014.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bambang Eka Cahya Widodo menga-takan pihaknya akan mem-perketat proses pengawasan jika KPU sampai diisi anggota parpol. (*/P-4)

[email protected]

4 | Politik & HAM RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MI/M IRFAN

Sah-sah saja jika setiap fraksi di DPR bermain strategi. Tetapi, jangan

membuat jeda yang terlalu lama.

Dinny Mutiah

Keanggotaan KPU Berakhir Kompromistis

PEMILU KACAU: Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kajian Kebijakan Indra J Piliang (kiri) bersama Wakil Ketua Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN) Yulianto berbicara dalam diskusi bertajuk Parpol Masuk KPU, Mengacaukan Penataan Pemilu 2014, di Jakarta, kemarin.

Komunikasi Demokrat-PDIP makin Intens

Keberadaan mereka tidak sama sekali merepresentasikan parpol.”

Ida FauziahAnggota Komisi II dari F-PKB

MI/M IRFAN