politeknik kesehatan kemenkes surabaya · rencana strategis poltekkes kemenkes surabaya 2015-2019,...

72
11 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA RENCANA STRATEGIS BISNIS TAHUN 2015-2019 Direktur Drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes NIP.196204291993031002 Pembantu Direktur I Winarko, SKM.,M.Kes NIP.196302021987031004 Pembantu Direktur II Sunarto, S.Kep.,Ns.,M.Mkes NIP.196708051993031004 Pembantu Direktur III Lembunaita Alberta, SKM.,M.Kes NIP.196210051986032003

Upload: ngodiep

Post on 27-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

11

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

RENCANA STRATEGIS BISNIS TAHUN 2015-2019

Direktur

Drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes NIP.196204291993031002

Pembantu Direktur I

Winarko, SKM.,M.Kes NIP.196302021987031004

Pembantu Direktur II

Sunarto, S.Kep.,Ns.,M.Mkes NIP.196708051993031004

Pembantu Direktur III

Lembunaita Alberta, SKM.,M.Kes NIP.196210051986032003

Page 2: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

12

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim;

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya merupakan institusi pendidikan

yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan mempunyai tugas meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat melalui pendidikan kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu meliputi, kebidanan,

keperawatan, kesehatan lingkungan, teknik elektromedik, analis kesehatan, keperawatan gigi,

dan Gizi. Dalam melaksanakan tugasnya Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

telah mencoba memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan kurikulum nasional

yang output lulusannya masuk dalam Kerangka Kwalifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Keluarnya Keputusan Menteri Keuangan nomor 495/KMK.05/2010 tentang Penetapan

Politeknik Kesehatan Surabaya pada Kementerian Kesehatan Sebagai Instansi Pemerintah yang

Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, maka status pengelolaan keuangan

menjadi pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Semua jenis tarif layanan

mengacu pada PMK No.157/PMK.05/2014 sebagai pengganti PMK No.40/PMK.05/2012 tentang

jenis dan tarif penerimaan Negara bukan pajak, yang berlaku pada Politeknik Kesehatan

Kemenkes Surabaya.

Rencana strategis bisnis di susun untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan

kesempatan untuk mengembangkan usaha korporasi layanan pendidikan. Dalam dokumen

rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga)

pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan program kegiatan yaitu; penguatan tata kelola

dan akuntabilitas organsiasi sebagai pilar pertama, peningkatan mutu, relevansi dan keunggulan

sebagai pilar kedua dan peningkatan daya saing nasional sebagai pilar ketiga. Ketiga pilar utama

tersebut sebagai pondasi untuk mencapai visi yaitu menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya

sebagai pusat rujukan pendidikan tinggi vokasional bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan

integritas dengan keunggulan kompetitif.

Setelah tersusunnya dokumen rencana strategis bisnis, maka diperlukan penjabaran

operasional berupa dokumen rencana bisnis anggaran (RBA) setiap tahun, dokumen rencana

operasional tahunan (RENOP) dan dokumen indikator kinerja utama tahunan (IKU) sebagai

instrumen untuk mengukur apakah output pengelolaan perguruan tinggi sesuai dengan standar

manajemen mutu yang telah ditetapkan dalam dokumen SPMI-PT pada Politeknik Kesehatan

Kemenkes Surabaya.

Page 3: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

13

Semoga dokumen rencana strategis bisnis Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya tahun

2015-2019 ini, dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam implementasi kegiatan di Poltekkes

Kemenkes Surabaya dalam penyusunan rencana bisnis anggaran, indikator kinerja utama dan

review tentang standar manajemen mutunya.

Surabaya, 1 Agustus 2016 Direktur, drg.Bambang Hadi Sugito.,M.Kes NIP. 169204291993031002

Page 4: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

14

LEMBAR PERSETUJUAN

RENCANA STRATEGIS BISNIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

TAHUN 2015-2019

DEWAN PENGAWAS

Ketua,

Anggota

Prof. Dr. Aswadi Syuhada, MA

Anggota

Sekretaris

Dr. Khambali, ST.,MPPM

Page 5: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................

1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis .............................................................

1.3 Dasar Hukum .......................................................................................

1.4 Sistematika Laporan ...........................................................................

BAB II : GAMBARAN KINERJA SAAT INI ..........................................................................

2.1 Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan ..............................................................

2.2 Gambaran Kinerja Aspek Keuangan ..............................................................

BAB III : ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS BISNIS .................................................

3.1 Rumusan Visi, Misi dan Tata Nilai ..............................................................

3.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .................................................

3.3 Aspirasi Stakeholder Inti ...........................................................................

3.4 Benchmarking ...........................................................................

3.5 Analisis SWOT ...........................................................................

3.6 Diagram Cartesius Pilihan Prioritas Strategis .................................................

3.7 Analisis TWOS ...........................................................................

3.8 Rancangan Peta Strategi Balance Score Card (BSC) ....................................

BAB IV : INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM STRATEGIS .......................

4.1 Matrik Indikator Kinerja Utama ..............................................................

4.2 Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama ....................................

4.3 Program Kerja Strategis ..............................................................

BAB V : ANALISIS RISIKO ...........................................................................

5.1 Identifikasi Risiko ...........................................................................

5.2 Penilaian Tingkat Risiko ...........................................................................

BAB VI : PROYEKSI FINANSIAL ...........................................................................

6.1 Estimasi Pendapatan ...........................................................................

6.2 Rencana Kebutuhan Anggaran ..............................................................

6.3 Rencana Pendanaan ...........................................................................

BAB VII : PENUTUP ...........................................................................

Lampiran-Lamnpiran ...........................................................................

Page 6: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah lembaga pendidikan tinggi negeri yang

mendidik mahasiswa menjadi tenaga kesehatan tingkat ahli yang terletak di kota Surabaya, Jawa

Timur. Poltekkes Kemenkes Surabaya secara teknis administrasi dibawah pembinaan Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI,

dan secara fungsional dibawah pembinaan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Dalam perkembangannya hingga saat ini Poltekkes Kemenkes Surabaya mengelola tujuh

Jurusan yang terdiri dari 19 Program Studi DIII dan DIV. Jumlah mahasiswa Poltekkes Kemenkes

Surabaya tahun 2015-2016 secara keseluruhan sebanyak 2918 orang. Rincian dari jumlah

tersebut; mahasiswa DIII sebanyak 2267 orang (77,6%), mahasiswa DIV sebanyak 651 orang

(22,4%). Sampai dengan tahun 2013 jumlah lulusan sebanyak 13.503 orang.

Jumlah Dosen di Poltekkes Kemenkes Surabaya sampai tahun 2016 berjumlah 213 orang,

dengan kualifikasi pendidikan terakhir S1/DIV sebanyak 30 orang (14%), S2 sebanyak 172 orang

(80,7%), dan dosen yang berpendidikan S3 sebanyak 11 orang (5,3%). Dari 213 dosen yang telah

memiliki sertifikat pendidik sebanyak 201 orang (94,3%). Sesuai dengan jenjang akademik, dari

213 dosen, sebanyak 87 (40,8%) orang memiliki jabatan akademik lektor kepala, 107 (50,2%)

orang jabatan akademik lektor dan 19 (9%) orang jabatan akademik asisten ahli.

Penyusunan rencana strategis bisnis bagi institusi pendidikan yang berstatus Badan

Layanan Umum Penuh bertujuan untuk menilai posisi/keberadaan institusi saat ini ditinjau dari

aspek kemandirian organisasi, jumlah pegawai, peningkatan investasi, output lulusan,

peningkatan dan pertumbuhan pendapatan, kesejahteraan pegawai, dan daya saing. Setelah

mengetahui keberadaan institusi, rencana bisnis strategis bermanfaat untuk mencari peluang-

peluang bisnis yang mampu meningkatkan pendapatan sehingga organsiasi BLU menjadi lebih

sehat. Bagi pimpinan BLU, dokumen rencana strategis bisnis sebagai pedoman dan arah kebijakan

untuk membuat rencana bisnis anggaran (RBA), menentukan prioritas kegiatan program,

menentukan indikator kinerja utama sesuai kebutuhan stakeholder terkini sehingga arah

pencapaian visi organisasi menjadi terarah dan terukur.

Grand strategy yang kami canangkan ada tiga tahapan, yaitu periode 2008-2014

merupakan tahapan pertama setelah berstatus BLU Penuh berupa pengembangan sistem

Page 7: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

17

manajemen tata kelola berbasis SMART kampus untuk Menuju kwalitas regional. Langkah kedua

yaitu periode tahun 2015-2019 berupa periode investasi untuk pertumbuhan ekonomi dan

produktifitas berkarya menuju daya saing nasional dan global. Langkah ketiga adalah periode

2020-2025 berupa pengembangan Poltekes Kemenkes Surabaya menuju Center Of Excellence

dibidang pendidikan kesehatan vokasional.

1.1.1 Jurusan dan Program Studi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya memiliki 7 (tujuh) jurusan yaitu Jurusan

Keperawatan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Analis Kesehatan,

Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan Gizi. Jumlah program studi

Diploma III sebanyak 13 (tiga belas) dan 6 (enam) program studi Diploma IV. Program studi

Diploma III antara lain :

1) Program Studi Keperawatan Soetomo Surabaya

2) Program Studi Keperawatan Sutopo Surabaya

3) Program Studi Keperawatan Sidoarjo

4) Program Studi Keperawatan Tuban

5) Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya

6) Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun di Magetan

7) Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya

8) Program Studi Kebidanan Magetan

9) Program Studi Kebidanan Bangkalan

10) Program Studi Analis Kesehatan Surabaya

11) Program Studi Teknik Elektromedik Surabaya

12) Program Studi Keperawatan Gigi Surabaya.

13) Program Studi Gizi Surabaya

Sedangkan program studi Diploma IV antara lain :

1) Program studi DIV Kebidanan

2) Program Studi DIV Keperawatan

3) Program studi DIV Analis Kesehatan

4) Program studi DIV Keperawatan Gigi

5) Program studi DIV Teknik Elektromedik

6) Program studi DIV Kesehatan Lingkungan

Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi pemerintah

yang telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Ketetapan ini

Page 8: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

18

berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan nomor : 495/KMK.05/2010 tanggal 27

Desember 2010 dan telah mempunyai layanan tarif BLU Poltekkes Kemenkes Surabaya yang

dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Keuangan nomor: 40/PMK.05/2012 dan telah mengalami

perubahan menjadi PMK nomor : 157/PMK.05/2014. Mulai Juli 2016 harus melaksanakan

Remunerasi bagi Pejabat/Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum

berdasarkan KMK nomor 542/KMK.05/2016.

1.1.2 Unggulan

Dari semua kegiatan layanan Tridharma Perguruan Tinggi disertai unit penunjang utama

yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya telah menetapkan “ Layanan Unggulan”

yaitu :

1) Pelayanan Laboratorium Pendidikan Modern

2) Pelayanan Jurnal berbasis Open Journal System (OJS)

3) Pelayanan Perpustakaan berbasis elektornik

4) Pelayanan Pembelajaran berbasis digital/E-Learning

5) Pelayanan pengelolaan pendidikan berbasis sistim informasi manajemen

6) Pengabdian Masyarakat berbasis Komunal

Untuk mewujudkan pelayanan unggulan ini, diperlukan sumber daya manusia yang cerdas,

fasilitas yang memadai serta regulasi yang mendukung agar pelayanan betul-betul bisa unggul.

1.1.3 Pelayanan Pengembangan

Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai instutusi pendidikan tinggi vokasional negeri

terbesar di Indonesia Timur, sesuai visi dan misi yang dicanangkan, maka arah pengembangan

layanan adalah sebagai pusat rujukan pendidikan tinggi vokasional kesehatan berupa :

1) Pusat pendidikan lanjutan program vokasi kesehatan

2) Pusat bisnis dan pengembangan sumberdaya manusia dan karir

3) Pusat penelitian dan kajian ilmu terapan

4) Pusat kajian kebijakan pendidikan vokasi kesehatan

1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis

Dokumen rencana strategis bisnis di susun untuk menjadi instrumen bagi pimpinan BLU

dalam menentukan kebijakan pengelolaan PT, program dan rencana kerja operasional tahunan,

dan rencana bisnis anggaran. Untuk kepentingan penyusunan anggaran berbasis kinerja,

dokumen rencana strategis bisnis bermanfaat untuk menyelaraskan perencanaan dan program

kegiatan yang membutuhkan anggaran dari masing-masing Jurusan, Program Studi, dan Unit

Penunjang. Secara umum dokumen rencana strategis bisnis bertujuan untuk :

Page 9: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

19

1) Pedoman pimpinan BLU menentukan arah strategis prioritas program periode lima

tahunan;

2) Pedoman menyusun rencana bisnis anggaran;

3) Pedoman bisnis untuk menuju visi organisasi;

4) Rujukan membangun jalinan kerja sama internal dan eksternal

1.3 Dasar Hukum

Adapun landasan hukum penyusunan dokumen rencana strategis bisnis adalah sebagai

berikut :

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun

2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara RI

Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemabaran Negara RI Nomor 5336);

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor

4496);

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2005 No. 48, Tambahan Lembaran Negara RI No.

4502);

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI

Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan;

7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis

Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, sebagaimana

telah diubah dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I.2/08810/2013

Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:

HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan;

Page 10: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

20

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Nomor 40 tahun 2014 dan nomor 83 tahun 2013 tentang Remunerasi Bagi Pegawai di

Lingkungan Kementerian Kesehatan;

10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KMK 495/KMK.05/2010 tentang Penetapan

Politeknik Kesehatan Surabaya pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi

Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

11. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 68 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan

Sistem Remunerasi Pegawai Poltekeks di Lingkungan Kemenkes RI sebagaimana dirubah

menjadi Kepmenkes Nomor 70 tahun 2015.

12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 542/PMK.05/2016 tentang Penetapan Remunerasi

bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum

Politeknik Kesehatan Surabaya pada Kemeterian Kesehatan;

13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 35

tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Kesehatan.

1.4 Sistematika Laporan

Dokumen rencana strategis bisnis Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya tahun 2015-

2019 dibagi menjadi 7 (tujuh) bab yaitu :

Bab I, berisi pendahuluan yang didalamnya memuat uraian tentang latar belakang

disusunnya buku pedoman rencana strategis bisnis, tujuan, dasar hukum penyusunan dan

sistematika penyusunan.

Bab 2, berisi tentang gambaran kinerja organsiasi saat ini yang didalamnya memuat uraian

tentang kinerja aspek layanan pendidikan dan kinerja aspek keuangan.

Bab 3, berisi pernyataan visi, misi dan tata nilai kurun waktu lima tahun mendatang,

aspirasi stakeholder, tantangan strategis, upaya benchmarking, analisis SWOT dan TWOS-nya

serta peta strategis menurut balance score card.

Bab 4, berisi tentang indikator kinerja utama, yang didalamnya memuat uraian tentang

indikator kinerja utama disertai definisi operasionalnya dan program kerja prioritas.

Page 11: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

21

Bab 5, berisi analisis risiko untuk mewujudkan strategis bisnis yang dicanangkan disertai

kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan dihadapi dan dampak yang ditimbulkan bila tidak

ditangani secara serius.

Bab 6, berisi proyeksi finansial yang didalamnya memuat uraian sumber pendapatan,

mproyeksi pendapatan, kebutuhan anggaran untuk belanja pegawai, belanja modal, belanja

barang dan belanja investasi serta pengelolaan aset.

Bab 7, berisi penutup.

Page 12: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

22

BAB 2

GAMBARAN KINERJA SAAT INI

2.1 Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kebutuhan dari pihak

pengguna berdasarkan kontrak kerja sama. Sifat kegiatan jasa pelayanan adalah fungsi pelayanan

Tridharma Perguruan Tinggi.

Tarif layanan atas jasa layanan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat ditetapkan dalam kontrak kerja sama antara Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya

dengan pihak pengguna jasa. Untuk meningkatkan jasa layanan tersebut pihak Poltekkes

Kemenkes Surabaya bisa melaksanakan kerja sama operasional (KSO) dengan pihak lain. Tarif

layanan diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 157/KMK.05/2014 dengan kategori

tarif antara lain; 1) tarif atas kegiatan seleksi penerimaan mahasiswa baru, 2) tarif atas

sumbangan penyelenggaraan pendidikan, 3) tarif atas dana pengembangan pendidikan, 4) tarif

atas penunjang layanan pendidikan, 5) tarif atas penggunaan sarana dan prasarana, 6) tarif atas

penggunaan laboratorium dan klinik, dan 7) tarif atas produk samping. Disamping tarif di atas

pendapatan Badan Layanan Umum dapat berasal dari kerja sama operasional (KSO).

Gambaran kinerja yang akan disampaikan dalam dokumen ini dibagi menjadi dua bagian

yaitu; 1) evaluasi terhadap pencapaian indiaktor kinerja utama (IKU) tahun 2015 dan evaluasi

berdasarkan self assesment sesuai indikator kinerja yang ditetapkan oleh PK-BLU. Pencapaian

indiaktor kinerja utama (IKU) tahun 2015 sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2015

No Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Target Satuan Capaian IKU

2013 2014 2015

I Kinerja Pengelolaan Keuangan Efektif, Efisien dan Akuntabel

1. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional

60 % 81 56 84

2. Realisasi target PNBP (Juta Rupiah)

26.000 Juta 27.621 38.877 25.996

II Layanan Prima

1. Rasio Dosen terhadap Mahasiswa

3 Skor 3 3,05 3,05

2. Persentase jumlah lulusan dnegan IPK ≥ 3,25

50 % 57 61 63

Page 13: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

23

3. Persentase penyerapan lulusan ≤ 6 bulan

90 % 60 70 80

4. Persentase jumlah penelitian yang dipublikasikan

100 % 85 87,5 90

5. Persentase jumlah dosen S3

10 % 4 5 5

6. Indeks Kepuasan Masyarakat

3 Skor 3 3 3

Tabel 2.1 memberikan gambaran bahwa capaian indiaktor kinerja utama mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa pelayanan Tri Dharma Perguruan

Tinggi dikategorikan baik. Di sisi lain jumlah persentase dosen dengan gelar akademik doktor

belum memenuhi target karena, dosen yang sednag tugas belajar dan ijin belajar ke jenjang

strata-3 (S-3) belum banyak yang lulus.

Indeks kepuasan masyarakat terhadap proses layanan di Poltekkes Kemenkes Surabaya

dikategorikan baik dengan skor 3, hal ini menunjukkan bahwa semua komponen civitas

akademika memberikan penilaian kinerja institusi baik.

Hasil capaian self assesment terhadap pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum tahun

2015 menunjukkan trend yang cukup bagus, sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.2

Penilaian Kinerja Satker BLU Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tahun 2012-2014

No Tahun Skor

Kategori Keterangan Keuangan Pelayanan Total Skor

1. 2012 21,92 58,14 80,06 Baik Kep. Dir. PPK BLU No. 219/PB.5/2013

2. 2013 20,8 61,14 81,94 Baik Kep.Dir.PPK BLU No. 324/PB.5/2014

3. 2014 14,88 63,85 78,73 Baik Usulan

Page 14: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

24

2.2 Gambaran Kinerja Aspek Layanan Pendidikan

No Uraian 2013 2014 2015

1 Akreditasi Institusi Belum Belum Belum

2 Akreditasi Prodi Diploma III

LEMBAGA AKREDITASI MENKES

BAN-PT/ LAM PT Kes

a. Prodi Kesehatan Lingkungan Surabaya b. Prodi Kesehatan Lingkungan Magetan c. Prodi Kebidanan Magetan d. Prodi Kebidanan Bangkalan e. Prodi Kebidanan Sutomo Surabaya f. Prodi Keperawatan Soetomo Surabaya g. Prodi Keperawatan Sidoarjo h. Prodi Keperawatan Sutopo Surabaya i. Prodi Keperawatan Tuban j. Prodi Analis Kesehatan k. Prodi Keperawatan Gigi l. Prodi Teknik Elektromedik m. Prodi Gizi

A B A A A A A A B A A A C

B B B B B B B B B B B B B

3 Akreditasi Prodi Diploma IV

a. DIV Kebidanan b. DIV Keperawatan Gawat Darurat c. DIV Analis Kesehatan d. DIV Teknik Elektromedik e. DIV Kesehatan Lingkungan f. DIV Keperawatan Gigi

A A A A A A

Belum Belum Belum Belum Belum Belum

4 Rasio pendapatan PNBP terhadap biaya operasional

17,26 17,37 17,92

5 Realisasi PNBP BLU 24,834 25,834 26,171 Juta

6 Rasio Dosen terhadap Mahasiswa 1 : 13 1 : 13,4 1 : 13,7

7 Persentase jumlah lulusan dengan IPK ≥3,25

53 58 60

8 Persentase jumlah lulusan tepat waktu 94 95 97

9 Persentase jumlah penyerapan lulusan di pasar kerja 6 bulan setelah wisuda

73 74 78

10 Persentase jumlah dosen yang melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

100 100 100

11 Jumlah penelitian yang dihasilkan dosen 24 48 58 Judul

12 Persentase jumlah penelitian yang dipublikasikan

100 100 100

13 Persentase jumlah dosen dengan kualifikasi akademik doktor (S3)

4,8 5,1 5,4

14 Indeks kepuasan masyarakat 3 3 3

15 Persentase ketersediaan modul ajar 100 100 100

16 Persentase ketersediaan jaringan internet 5000 8000 15.000 kbps

17 Jumlah kunjungan mahasiswa ke perpustakaan per tahun

6210 5500 6700

Page 15: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

25

2.3 Gambaran Kinerja Aspek Keuangan

Di lihat dari kinerja aspek keuangan, capaian indikator rasio keuangan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Surabaya cukup stabil meskipun ada sedikit fluktuasi di beberapa tahun terakhir.

Kondisi kinerja keuangan sebagaimana tabel 2.4 berikut :

Tabel 2.4 : Gambaran Kinerja Keuangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Tahun 2013-2015

No Rasio Keuangan 2013 2014

1 Rasio Kas (Cash Ratio) 438% 248%

2 Rasio Lancar (Current Ratio) 457% 367%

3 Perputaran aset tetap (Fixed Asset Turnover) 5,7% 5,3%

4 Imbalan atas Aktiva Tetap ( Retunr on Asset) -4,32% 1,13%

5 Imbalan ekuitas (Return of Equity) -4,15% 1,11%

6 Rasio Pendapatan PNBP terhadap biaya operasional 27% 34%

Selama periode 2013-2015 rasio keuangan menunjukkan perubahan yang snagat fluktuatif

pada ketujuh faktor. Rasio kas dan rasio lancar menunnjukkan arah peningkatan. Rasio

pendapatan PNBP terhadap biaya operasional menunjukkan tred penurunan disebabkan

beberapa faktor antara lain; 1) trend jumlah mahasiswa mengalami penurunan, 2) layanan tarif

SPP dan DPP relatif sangat kecil, 3) upaya KSO dan pemberdayaan aset masih terkendala regulasi,

dan 4) pendapatan dari sektor hibah tidak ada.

18 Frekuensi AMI per tahun 2 2 2

19 Frekuensi Audit Akuntan Publik per tahun 1 1 1

20 Frekuensi Audit internal SPI 2 2 2

21 Persentase peningkatan MoU /Kerjasama antar lembaga

11 12 15

Page 16: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

26

BAB III

ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS BISNIS LIMA TAHUN MENDATANG

3.1 Rumusan Visi, Misi dan Tata Nilai

3.1.1 Visi

Visi merupakan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam

penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas

akademika memiliki acuan untuk mewujudkan sebuah perguruan tinggi yang Inovatif dibidang

akademik untuk menghasilkan tenaga vokasional di bidang kesehatan yang terampil, beretos kerja

baik, jujur, bermoral tinggi dan memiliki daya saing tinggi.

Makna lain yang terkandung dalam pengertian visi tersebut adanya upaya pimpinan beserta

civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju terwujudnya

output yang berkualitas dan menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung tinggi martabat

profesi dalam pengabdian dirinya ditengah-tengah masyarakat. Berdasarkan perumusan Visi

secara umum diatas, maka Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah :

“Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikan tinggi bidang

kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif “.

Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan Poltekkes Kemenkes

Surabaya menjadi pusat rujukan dalam pelaksanaan pendidikan tinggi vokasional di bidang

kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint terapan dan doktor terapan

yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia

2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika yang terlibat di

dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga terampil

memiliki moral yang baik berupa; kejujuran, amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya

untuk kemaslahatan masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat

dan etos kerja yang tinggi

3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang terlibat di dalam

penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga trampil memiliki

kesetiaan kepada sesuatu yang benar.

Page 17: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

27

4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan Poltekkes Kemenkes

Surabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat

dan mampu bersaing di era global yang penuh kompetitif berbasis keunggulan di masing-

masing Program Studi.

3.1.2 Misi

1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan

pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif.

2. Melaksanakan tata kelola organsiasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih, akuntabel,

transparan dan terukur.

3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan

pengelolaan pendidikan.

3.1.3 Tata Nilai

Tata nilai sangat diperlukan untuk membangun visi dalam penyelenggaraan pendidikan pada

Poltekkes Kemenkes Surabaya. Visi ini nantinya dijadikan patokan target pencapaian tujuan

institusi.

Tata nilai dimaksud antara lain :

1. Nilai Dasar

Landasan utama setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan

pada Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah ketaatan dalam beribadah kepada Allah SWT

sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

2. Nilai Kepribadian

Setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes

Kemenkes Surabaya diharuskan memiliki sikap; jujur, amanah, dan ikhlas untuk mampu

bekerja sama dengan orang lain dan memiliki semangat untuk mencapai cita-cita institusi.

3. Nilai Manfaat

Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian

masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh kompetitif

sesuai keuanggulan masing-masing Program Studi.

4. Nilai Pro Mahasiswa

Dalam penyelenggaraan pendidikan Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu mengutamakan

kepentingan mahasiswa, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berpengetahuan baik,

Page 18: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

28

memiliki sikap yang bagus dan memiliki kecakapan ketrampilan/kompetensi yang sesuai

dengan harapan masyarakat pengguna.

5. Nilai Pelayanan

Semua aspek pelayanan kepada seluruh civitas akademika dan stakeholder dijamin mutunya

secara berkesinambungan sehingga kepuasan mahasiswa dan kepuasan pengguna menjadi

tujuan utama pelayanan dilandasi sikap keikhlasan semata untuk mencapai keridhaan Allah

SWT.

6. Nilai Responsif

Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan kebutuhan pasar/user sehingga

diperlukan proses pembelajaran yang berbasis kompetensi sesuai persyaratan pengguna

ditunjang dengan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan penelitian terapan dan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat sesuai keunggulan program studi masing-masing dalam

bingkai penjaminan mutu layanan secara berkesinambungan

Nilai responsif perlu dimasukkan dalam salah satu aspek dasar penyusunan visi dan misi

berkaitan dengan respon Poltekkes Kemenkes Surabaya terhadap setiap regulasi yang

mengatur penyelenggaraan pendidikan tinggi dan regulasi kebutuhan tenaga kesehatan

secara nasional dan global termasuk profil lulusan yang harus memenuhi standar Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

3.1.4 Motto

“Poltekkes Kemenkes Surabaya Kebanggaan Kita Semua” atau

“Surabaya Health Polytechnic Our Pride”

3.1.5 Budaya Organsiasi

Budaya organisasi yang dikembangkan pada institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya menggunakan

istilah “ JUMATAN”, merupakan kepanjangan dan memberikan makna sebagai berikut :

Jujur

Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam membangun organisasi dilandasi budaya jujur dalam

perbuatan (kinerja) dimulai dari kejujuran para pemimpinnya.

Amanah

Budaya jujur perlu diimbangi dengan amanah, artinya semua pekerjaan yang dilakukan

semuannya dapat dipercaya dan diandalkan sehingga cita-cita organisasi dapat terwujud.

Page 19: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

29

Taat

Budaya jujur dan amanah dijalankan dengan ketaatan terhadap hukum syariat agama dan

hukum pemerintah sehingga kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu berada di jalur yang

benar dan lurus.

Semangat

Budaya jujur, amanah dan taat hanya bisa dicapai manakala semua unsur sumber daya

manusia di lingkup Poltekkes Kemenkes Surabaya semangat untuk menjalankan misi organsiasi

untuk mencapai visi berupa menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai pusat

pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan

kompetitif.

3.1.6 Janji Layanan

Budaya organisasi berupa; jujur, amanah, taat dan semangat perlu diamalkan dalam perilaku

kerja pimpinan dan semua karyawan sehari-hari dalam memberikan pelayanan dengan janji

layanan “ SERASI” yaitu; senyum, ramah, santun dan ikhlas.

1. Senyum

Senyum mengandung makna ungkapan rasa senang dan bahagia dalam melayani

2. Ramah

Ramah mengandung makna adanya kebaikan hati, manisnya tutur kata dan sikap, berbahasa

yang baik dan menyenangkan dalam pergaulan selama memberikan pelayanan.

3. Santun

Santun mengandung makna sabar, sopan dan suka menolong dalam melayani sehingga

sesuatu yang sulit dibikin mudah, dan sesuatu yang mudah tidak dibikin sulit.

4. Ikhlas

Ikhlas mengandung makna bahwa sikap melayani dengan senyum, ramah dan santun semata-

mata karena menjalankan ibadah kepada Allah SWT serta bertaqarrub (mendekatkan diri)

kepada Allah SWT untuk mendapatkan keridhaan-Nya.

Page 20: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

30

3.1.7 Matrik Keterkaitan Misi Dengan Tujuan Institusi

Tabel 3.1 Matrik Keterkaitan Misi dengan Tujuan Institusi

No MISI TUJUAN INSTITUSI

1 Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif

1. Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi

2. Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi

2 Melaksanakan tata kelola organsiasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih, akuntabel, transparan dan terukur.

3. Meningkatkan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih, akuntabel, transparan, dan terukur.

4. Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitit dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih.

3 Mengembangkan kerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengelolaan pendidikan.

5. Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma

6. Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan.

3.1.8 Matrik Keterkaitan Tujuan Institusi Dan Sasaran

Matrik keterkaitan antara tujuan institusi dan sasaran ini sangat bermanfaat untuk membantu

menyusun indikator, kebijakan dan program kerja yang akan diambil oleh institusi untuk

mencapai visi dan misi.

Tabel 3.2 Matrik Keterkaitan Tujuan Institusi dan Sasaran

No TUJUAN INSTITUSI SASARAN

1 Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru

2. Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi

3. Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu

2 Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada

4. Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi

Page 21: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

31

masyarakat yang berdaya saing tinggi 5. Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi

6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat

7. Mewujudkan hak patent atas HAKI 8. Meningkatkan pemberdayaan kelompok

kerja pengabdian kepada masyarakat

3 Meningkatkan tata kelola pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan akuntabel

9. Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan

10. Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan

11. Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian

12. Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN

13. Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum

14. Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi

15. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai

16. Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan

4 Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitit dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih.

17. Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT

18. Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi

19. Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)

20. Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik

5 Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma

21. Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan Pengabmas

22. Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU

23. Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah bersaing

6 Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan.

24. Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan.

25. Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri

Page 22: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

32

3.2 Aspirasi Stakeholder

Sebagai tahap awal penyusunan rencana strategis bisnis ini dilakukan analisis aspirasi

stakeholder. Analisis ini didahului dengan mengkompilasi antara harapan dan kekhawatiran.

Stakeholder inti dimaksud antara lain; Badan Pemberdayaan dan Pengembangan SDM Kesehatan

RI, karyawan, mahasiswa, SMA, Fakultas Kedokteran, Bidan Praktik Mandiri, Klinik Bersalin, dan

tempat praktik lainnya. Berikut disajikan harapan dan ekhawatiran stakeholder utama :

Tabel 3.3 Analisis Stakeholder Utama

No Stakeholder Utama Harapan Kekhawatiran

1 Badan PPSDM Kesehatan RI Menjadi rujukan pendidikan vokasional kesehatan wilayah timur Indonesia

Menjadi kampus pusat kajian berbagai ilmu kesehatan terapan

Menjadi Politeknik Kesehatan yang unggul di wilayah Timur Indonesia

Tidak mampu menjadi pusat rujukan pendidikan vokasional kesehatan wilayah timur Indoensaia

Tidak mampu menjadi pusat kajian ilmu kesehatan terapan

2 Fakultas Kedokteran Mampu menghasilkan lulusan diploma yang handal

Mampu menghasilkan lulusan yang jujur dan beretos kerja tinggi

Tidak mampu menghasilkan lulusan yang handal, jujur dan beretos kerja yang tinggi

3 Mahasiswa Layanan PBM memauskan

Fasilitas penunjang PBM memadai

Merasa nyaman belajar di area kampus

Cepat kerja

Layanan PBM tidak memuaskan

Sarana prasarana penunjang PBM tidak memadai

Suasana akdemik tidak menyenangkan

Banyak menghasilkan lulusan yang menganggur

4 Karyawan Kesejahteraan meningkat

Jenjang karir rapi

Lingkungan kerja aman dan nyaman

Kesempatan mengembangkan karir tinggi

Kesejahteraan menurun

Jenjang karir tidak ada

Lingkungan kerja tidak aman dan tidak nyaman

Kesempatan mengembangkan karir kecil

5 Mitra kerja Mahasiswa kreatif, Mahasiswa tidak kreatif

Page 23: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

33

beretos kerja dan jujur

Mahasiswa terampil

dan tidak beretos kerja

Mahasiswa tidak terampil

3.3 Tantangan Strategis

Setelah dilakukan analisis aspirasi stakeholder utama, Poltekkes Kemenkes Surabaya

menentukan tantangan strategis yang sedang terjadi dan yang akan terjadi sehingga sangat

menentukan ketercapaian visi dan misi yang telah dibangun. Isu-isu strategis baik internal

maupun eksternal setelah dilakukan kajian yang mendalam dapat dikategorikan sebagai berikut :

1) Budaya kerja dan tata kelola organisasi

2) Manajerial dan leadership

3) Kompetensi SDM

4) Sumber daya organsiasi

5) Persaingan dan daya tarik calon mahasiswa

6) Pemasaran organisasi

3.4 Benchmarking

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya telah melakukan benchmarking ke berbagai

Politeknik Kesehatan sejenis dan beberapa politeknik di kawasan ASEAN yang standar akreditasi

sama dan atau lebih tinggi diantaranya :

1. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

2. Politeknik Nanyang Singapura

3. Politeknik Thailand

3.5 Analisis SWOT

Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam penentuan strategi organisasi.

Pemetaan dilakukan terhadap empat bidang yang dianggap mempunyai daya ungkit yang tinggi

terhadap kinerja organisasi Politeknik Kementerian Kesehatan Surabaya yaitu bidang Pelayanan,

Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM), serta Sarana dan Prasarana.

Pada prinsipnya analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas faktor-faktor yang

dianggap sebagai kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesess), peluang (Opportunities) dan

ancaman (Threats). Proses awal analisis SWOT terhadap keberadaan Poltekkes Kemenkes

Surabaya, diawali dari hasil dokumen evaluasi diri masing-masing program studi (Dokumen ED). Di

dalam dokumen evaluasi diri masing-masing program studi telah tercantum analisis SWOT,

Page 24: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

34

strategi yang diambil untuk meningkatkan posisi tawar masing-masing Program Studi. Dari

dokumen kami berupaya memadukan, melakukan telaah akademik, diskusi ilmiah dan focus group

disccusion (FGD) yang menghasilkan peta posisi lembaga (institusi) Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Gambaran posisi organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2014 berdasarkan analisa

SWOT dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.1 Anatomi Kuadran

Pemaknaan :

1. Kuadran I (Growth / Pengembangan dan Pertumbuhan)

Dalam keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara agresif sangat dimungkinkan

karena organisasi memiliki kekuatan-kekuatan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang

ada. Pengembangan dan Pertumbuhan ini dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi

dari alternatif-alternatif berikut ini :

1) Penetrasi Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan usaha pemasaran yang lebih

agresif pada pasar yang ada.

2) Pengembangan Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan meluaskan pasar.

3) Pengembangan Produk yaitu meningkatkan volume usaha dengan mengembangkan

produk-produk baru yang berhubungan atau menyempurnakan produk untuk pasar

yang sudah ada.

IGROWTH

IISTABIL

IIIDEFENSIF

IVDIVERSIFIKASI

Kelemahan

Kekekuatan

Ancaman

Peluang

X

Y

Aggressive

MaintenanceStableGrowth

Selective

Maintenance RapidGrowth

Turn Arround

Giurella

Conglomerat

Diversification

Nice Concentric

Diversification

Page 25: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

35

2. Kuadran II (Stabilisasi / Rasionalisasi)

Organisasi / Perusahaan pada kuadran ini tetap masih dapat berkembang/tumbuh, asal

pandai/jeli dalam memilih arena untuk bersaing atas dasar kekuatan yang di milikinya.

3. Kuadran III (Defensif / Penciutan kegiatan)

Organisasi yang berada pada kuadran ini, kemungkinan untuk tumbuh / berkembang sudah

sangat kecil karena banyak kelemahannya. Dalam kondisi demikian satu-satunya pilihan

adalah bertahan sekedar hidup, menjaga agar apa yang sudah ada tidak hilang.

4. Kuadran IV (Diversifikasi)

Usaha diversifikasi (mengembangkan usaha-usaha baru) mungkin perlu dilakukan apabila

peluang-peluang pengembangan lebih lanjut dalam usaha yang sekarang kurang menarik /

terbatas.

Analisis kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dilakukan dengan

cara analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) terhadap ke empat faktor yang

dianggap berpengaruh yaitu bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana /

Prasarana.

A. Faktor Internal

Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi ke empat faktor yaitu

Bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana dan Prasarana sehingga dapat

ditemukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi.

Tabel 3.4 Analisis Faktor Internal

No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

1 Pelayanan a. Merupakan salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia karena memiliki 7 jurusan, 13 Prodi D3 dan 6 Prodi D4

b. 100% dosen telah membuat rancangan pembelajaran berbasis kompetensi

c. Proses pembelajaran di masing-masing Prodi telah terjamin mutunya

d. Tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen terhadap pelayanan administrasi sangat baik

a) Sistem tata kelola organisasi dan tata pamong masih perlu peningkatan

b) Kegiatan tracer study untuk mengetahui penyerapan lulusan belum punya data yang valid

c) Masih adanya keluhan pelanggan terhadap pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan

d) Belum semua rancangan

Page 26: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

36

e. Alumni telah memiliki jejaring yang luas sehingga meningkatkan penyerapan lulusan

f. Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar SPMI

g. Pelayanan administrasi keuangan telah mendapat opini WTP

pembelajaran dibukukan sesuai standar nasional (ISBN)

e) Meskipun sudah ada SOP, namun sering terjadi kegitan kinerja tidak sesuai dengan SOP, sehingga meskipun tingkat kepuasan terhadap pelayanan sangat baik, namun keluhan layanan belum zerro (0%)

2 Keuangan a. Pendapatan BLU dari rupiah murni atau APBN masih cukup tinggi

b. Adanya peluang meningkatkan pendapatan BLU dari partisipasi masyarakat/mahasiswa melalui PNBP

c. Potensi unit bisnis dan kerja sama sangat mantap sehingga mampu meningkatkan pendapatan BLU dari unsur bisnis, hibah dan kerjasama

a. Budaya fleksibilitas pada PK-BLU belum sepenuhnya berjalan dengan baik

b. Belum semua produk layanan sudah disetujui pola tarifnya oleh Menteri Keuangan

c. Masih banyak Jurusan yang belanja keuangannya masih lebih tinggi dari pendapatannya sehingga azas proporsional belanja belum terjadi

3 Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Komitmen pimpinan yang tinggi untuk pengembangan SDM

b. Sebagian besar dosen memiliki kualifikasi akademik Magister

c. Rasio dosen dan mahasiswa standar

d. Rasio tenaga kependidikan dan mahasiswa mendekati standar

e. Sebagian besar dosen (90%) telah memiliki pengalaman mengajar, membimbing dan melatih lebih dari 5 tahun

f. Sistem penilaian kinerja SDM standar berbasis kinerja pegawai

a. Penyediaan informasi tenaga adminsitrasi sangat terbatas (formasi PNS terbatas)

b. Jumlah dosen yang bergelar doktor baru 0,06 %

c. Jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala masih sekitar 56% dari total dosen yang dimiliki

4 Sarana dan a. Memiliki prasarana gedung a. Lokasi kampus belum

Page 27: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

37

Prasarana yang memadai dan milik sendiri seluas 55,917 m2 dan tanah seluas 5,14 Ha.

b. Memiliki sarana penunjang yang memadai berupa laboratorium terpadu, aula dan unit lain yang memiliki potensi menghasilkan pendapatan BLU

terpusat atau terpadu b. Peralatan praktikum

belum mampu sesuai standar mata kuliah

c. Jurnal internasional belum semua Prodi berlangganan

d. Masih sedikit jurnal hasil proseding yang menjadi koleksi perpustakaan

B. Faktor External

Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dua aspek yaitu peluang dan ancaman

terhadap organisasi Politeknik Kesehatan Kementerian Surabaya. Daftar peluang yang

teridentifikasi merupakan kondisi untuk meningkatkan usaha yang ada saat ini, maupun

kemungkinan membuka usaha baru. Sedangkan ancaman memuat keadaan yang dirasakan saat

ini maupun yang bersifat potensial.

Tabel 3.5 Analisis Faktor Eksternal

NO Faktor Peluang ( Opportunity ) Ancaman ( Threat )

1. Pelayanan a. Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

b. Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan.

c. Kepercayaan pengguna lulusan semakin meningkat, dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi profesional secara praktis & pragmatis berdasar kebutuhanuser.

d. Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional.

a. Munculnya pendidikan tingi kesehatan baik negeri dan swasta sehingga menambah pesaing

b. Tuntutan masyarakat pengguna lulusan semakin meningkat sehingga lulusan harus benar-benar sesuai persyaratan pengguna

c. Adanya pasar bebas (MEA) sehingga pesaing lulusan tidak hanya dalam negeri tetapi juga dari lulusan luar negeri

Page 28: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

38

2. Keuangan

a. PP. Nomor 23 Tahun 2005 tentang PPK-BLU, berpeluang untuk pengelolaan keuangan lebih mandiri dan flexibel.

b. Permenkeu. No10/PMK.02/ 2006 tentang Remunerasi, membuka peluang pemberlakuan sistem remunerasi dengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan.

a. Biaya lahan praktek cenderung meningkat sehingga biaya pendidikan mahasiswa cenderung meningkat

b. Persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan sehingga biaya pendidikan cenderung meningkat dan dapat menurunkan animo pendaftar/mahasiswa baru

3. Sumber Daya Manusia (SDM)

a. UU. Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi dan kompetensi akademik

b. Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang SNPT, yang memberikan payung bahwa Politeknik bisa menyelenggarakan pendidikan vokasional sampai doktoral terapan

c. PP. No 53/2010 tentang Disiplin PNS,berpeluang dapat meningkatkan kinerja pegawai

a. Perubahan peta jabatan menjadikan pola pikir pegawai berubah

b. Pasar bebas mendorong masuknya tenaga asing yang berdampak pada ketatnya persaingan penyerapan lulusan.

4 Sarana dan Prasarana

a. Terbentuknya unit bisnis dan kerja sama yang dimungkinkan meningkatkan pendapatan BLU

b. Sudah banyak kerja sama kemitraan antara Poltekkes dengan pihak lain termasuk lembaga donor sehingga pendapatan BLU meningkat

c. Sarana prasarana penunjang pembelajaran cukup memadai dan standar sehingga PBM berjalan dengan lancar

a. Pesatnya perkembangan teknologi kususnya alat kesehatan, berdampak pada kurangnya dalam pencapaian skill mahasiswa.

b. Alat praktikum di lahan praktek (RS) tidak bisa memenuhi tuntutan kompetensi lulusan.

Pembobotan dan Skala Rating serta Perhitungan dan Grafik

Pembobotan dari rating faktor internal dan eksternal untuk setiap bidang didasarkan pada

besarnya pengaruh bidang tersebut terhadap kinerja organisasi Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Surabaya. Perhitungan pembobotan dan skala dilakukan dengan cara

masing-masing faktor dan sub faktor diberi nilai serta ditentukan peringkatnya (dengan skala

Page 29: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

39

1~5). Sesuai dengan besarnya peranan terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Surabaya.

Pengukuran nilai rating masing-masing faktor dalam bidang-bidang tersebut di atas

dilakukan dengan skala sebagai berikut :

5 = sangat kuat

4 = kuat

3 = cukup

2 = lemah

1 = sangat lemah

Untuk kekuatan dan peluang bernilai positif, sedangkan untuk kelemahan dan ancaman

bernilai negatif.

C. Hasil Analisis Swot

1. Kekuatan Tabel 3.5

Uraian Analisis Kekuatan

URAIAN Faktor Sub

Faktor Rating (1-5)

Nilai

a b c axbxc

A. Pelayanan 0,3

a. Merupakan salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia karena memiliki 7 jurusan, 13 Prodi D3 dan 6 Prodi D4

b. 100% dosen telah membuat rancangan pembelajaran berbasis kompetensi

c. Proses pembelajaran di masing-masing Prodi telah terjamin mutunya

d. Tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen terhadap pelayanan administrasi sangat baik

e. Alumni telah memiliki jejaring yang luas sehingga meningkatkan penyerapan lulusan

f. Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar SPMI g. Pelayanan administrasi keuangan telah mendapat opini

WTP

0,2

0,2 0,1

0,1

0,1

0,1 0,1

5

5 5

4

5

4 3

0,30

0,30 0,15

0,12

0,15

0,12 0,09

Sub Jumlah 1,23

B. Keuangan 0,2

a. Pendapatan BLU dari rupiah murni atau APBN masih cukup tinggi

b. Adanya peluang meningkatkan pendapatan BLU dari partisipasi masyarakat/mahasiswa melalui PNBP

c. Potensi unit bisnis dan kerja sama sangat mantap sehingga mampu meningkatkan pendapatan BLU dari unsur bisnis, hibah dan kerjasama

0,4

0,3

0,3

5

4

5

0,40

0,24

0,30

Sub Jumlah 0,94

Page 30: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

40

D. SDM 0,3

a. Komitmen pimpinan yang tinggi untuk pengembangan SDM

b. Sebagian besar dosen memiliki kualifikasi akademik Magister

c. Rasio dosen dan mahasiswa standar d. Rasio tenaga kependidikan dan mahasiswa mendekati

standar e. Sebagian besar dosen (90%) telah memiliki pengalaman

mengajar, membimbing dan melatih lebih dari 5 tahun f. Sistem penilaian kinerja SDM standar berbasis kinerja

0,2 0,2

0,2 0,2

0,1

0,1

5 5

5 4

4

4

0,30 0,30

0,30 0,24

0,12

0,12

Sub Jumlah 1,38

E. Sarpras 0,2

a. Memiliki prasarana gedung yang memadai dan milik sendiri seluas 55,917 m2 dan tanah seluas 5,14 Ha.

b. Memiliki sarana penunjang yang memadai berupa laboratorium terpadu, aula dan unit lain yang memiliki potensi menghasilkan pendapatan BLU

c. Anggaran untuk peningkatan Sarpras cukup tinggi

0,5

0,25

0,25

5

4

3

0,50

0,20

0,15

Sub Jumlah 0,85

JUMLAH TOTAL 4,40

2. Kelemahan

Tabel 3.6 Uraian Analisis Kelemahan

URAIAN

Faktor Sub Faktor

Rating (1-5)

Nilai

a b c axbxc

A. Pelayanan 0,3

a) Sistem tata kelola organisasi dan tata pamong masih perlu peningkatan

b) Kegiatan tracer study untuk mengetahui penyerapan lulusan belum punya data yang valid

c) Masih adanya keluhan pelanggan terhadap pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan

d) Belum semua rancangan pembelajaran dibukukan sesuai standar nasional (ISBN)

0.4

0,2

0,2

0,2

5

4

5

4

0,60

0,24

0,30

0,24

Sub Jumlah 1,38

B. Keuangan 0,2

a) Budaya fleksibilitas pada PK-BLU belum sepenuhnya berjalan dengan baik

b) Belum semua produk layanan sudah disetujui pola tarifnya oleh Menteri Keuangan

c) Masih banyak Jurusan yang belanja keuangannya masih lebih tinggi dari pendapatannya sehingga azas proporsional belanja belum terjadi

0,3

0,4

0,3

4

4

4

0,24

0,32

0,24

Sub Jumlah 0,80

C. SDM 0,3

Page 31: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

41

a) Penyediaan informasi tenaga adminsitrasi sangat terbatas (formasi PNS terbatas)

b) Jumlah dosen yang bergelar doktor baru 0,06 % c) Jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala

masih sekitar 48% dari total dosen yang dimiliki

0,3

0,4 0,3

4

4 4

0,36

0,48 0,36

Sub Jumlah 1,20

D. Sarpras 0,2

a) Lokasi kampus belum terpusat atau terpadu b) Peralatan praktikum belum mampu sesuai standar mata

kuliah c) Jumlah dan jenis buku perpustakaan belum standar d) Jurnal internasional belum semua Prodi berlangganan e) Masih sedikit jurnal hasil proseding yang menjadi koleksi

perpustakaan

0,2 0,2

0,2 0,2 0,2

5 5

3 2 2

0,2 0,2

0,12 0,08 0,08

Sub Jumlah 0,68

JUMLAH TOTAL 4,06

3. Peluang

Tabel 3.7

Uraian Analisis Peluang

URAIAN

Faktor Sub Faktor

Rating (1-5)

Nilai

a b c axbxc

A. Pelayanan 0,3

a) UU. No. 20 / 2003 tentang SISDIKNAS berpeluang untuk meningkatkan status kelembagaan.

b) Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

c) Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan.

d) Kepercayaan pengguna lulusan semakin meningkat, dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi profesional secara praktis & pragmatis berdasar kebutuhan user.

e) Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional.

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

5

4

5

5

4

0,30

0,24

0,30

0,30

0,24

Sub Jumlah 1,38

B. Keuangan 0,2

a. PP. Nomor 23 Tahun 2005 tentang PPK-BLU, berpeluang untuk pengelolaan keuangan lebih mandiri dan flexibel.

b. Permenkeu. No10/PMK.02/ 2006 tentang Remunerasi, membuka peluang pemberlakuan sistem remunerasi dengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan.

c. Pasar bebas berpeluang menggali & mengembangkan SBU yang potensial sehingga pendapatan BLU meningkat

0,3

0,4

0,3

4

4

4

0,24

0,32

0,24

Page 32: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

42

Sub Jumlah 0,80

C. SDM 0,3

a. UU. Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi dan kompetensi akademik

b. Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang SNPT, yang memberikan payung bahwa Politeknik bisa menyelenggarakan pendidikan vokasional sampai doktoral terapan

c. PP. No 53/2010 tentang Disiplin PNS,berpeluang dapat meningkatkan kinerja pegawai

0,3

0,4

0,3

4

4

4

0,36

0,48

0,36

Sub Jumlah 1,20

D. Sarpras 0,2

a. Terbentuknya unit bisnis dan kerja sama yang dimungkinkan meningkatkan pendapatan BLU

b. Sudah banyak kerja sama kemitraan antara Poltekkes dengan pihak lain termasuk lembaga donor sehingga pendapatan BLU meningkat

c. Sarana prasarana penunjang pembelajaran cukup memadai dan standar sehingga PBM berjalan dengan lancar

0,3

0,4

0,3

5

4

4

0,3

0,32

0,24

Sub Jumlah 0,86

JUMLAH TOTAL 4,24

4. Ancaman

Tabel 3.8 Uraian Analisis Ancaman

URAIAN

Faktor Sub Faktor

Rating (1-5)

Nilai

a b c axbxc

A. Pelayanan 0,3

a. Munculnya pendidikan tingi kesehatan baik negeri dan swasta sehingga menambah pesaing

b. Tuntutan masyarakat pengguna lulusan semakin meningkat sehingga lulusan harus benar-benar sesuai persyaratan pengguna

c. Adanya pasar bebas (MEA) sehingga pesaing lulusan tidak hanya dalam negeri tetapi juga dari lulusan luar negeri

0,3

0,4

0,3

4

4

4

0,36

0,48

0,36

Sub Jumlah 1,2

B. Keuangan 0,2

a. Biaya lahan praktek cenderung meningkat sehingga biaya pendidikan mahasiswa cenderung meningkat

b. Persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan sehingga biaya pendidikan cenderung meningkat dan dapat menurunkan animo pendaftar/mahasiswa baru

0,5

0,5

4

4

0,4

0,4

Sub Jumlah 0,8

C. SDM 0,3

a. Perubahan peta jabatan menjadikan pola pikir pegawai 0,5 4 0,6

Page 33: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

43

berubah b. Pasar bebas mendorong masuknya tenaga asing yang

berdampak pada ketatnya persaingan penyerapan lulusan.

0,5

4

0,6

Sub Jumlah 1,2

D. Sarpras 0,2

a. Pesatnya perkembangan teknologi kususnya alat kesehatan, berdampak pada kurangnya dalam pencapaian skill mahasiswa.

b. Alat praktikum di lahan praktek (RS) tidak bisa memenuhi tuntutan kompetensi lulusan.

0,5

0,5

4

4

0,4

0,4

Sub Jumlah 0,8

JUMLAH TOTAL 2,56

Tabel 3.9

Rekapitulasi Penghitungan SWOT

No Uraian Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

1 Pelayanan 1,23 1,38 1,38 1,20

2 Keuangan 0,94 0,80 0,80 0,80

3 Sumber Daya Manusia 1,38 1,20 1,20 1,20

4 Sarana & Prasarana 0,85 0,68 0,86 0,80

Total 4.40 4,06 4,24 2,56

Gambaran Posisi Kuadran Sumbu X ( S - W ) = 4.40 – 4,06 = + 0,34 Sumbu Y ( O - T ) = 4,24 – 2.56 = + 1.68

Gambar 3.1 Posisi Kuadran Hasil Penghitungan SWOT

Peluang

Kekuatan Kelemahan

Ancaman

Agresif Stabil

Bertahan Diversifikasi

Page 34: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

44

Anatomi Kuadran :

1. Kuadran I : Pengembangan dan pertumbuhan

2. Kuadran II : Stabilisasi dan Konsolidasi Intern

3. Kuadran III : Bertahan

4. Kuadran IV : Diversifikasi produk

Setelah mendapatkan suatu potret / posisi organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes

berada pada posisi pengembangan dan pertumbuhan (agresif), maka langkah selanjutnya yang

dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi di masa mendatang adalah

memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta berupaya untuk

meminimalkan kelemahan dan mengatasi / menangkal ancaman dalam meningkatkan volume

usaha dalam bentuk :

Penetrasi pasar, yaitu usaha pemasaran yang agresif pada pasar yang ada.

Pengembangan pasar, yaitu usaha untuk meluaskan pasar.

Pengembangan produk yaitu mengembangkan produk-produk baru yang berhubungan atau

menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.

Investasi untuk peningkatan volume usaha tersebut harus memperhatikan asas efisiensi.

Pengembangan dan pertumbuhan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dapat

dilakukan dengan cara mengkombinasikan ketiga strategi yaitu; 1) penetrasi pasar, 2)

pengembangan pasar, dan 3) pengembangan produk. Kombinasi ketiga strategi secara

operasional berupa peningkatan volume usaha dari ketujuh jurusan agar menghasilkan

pendapatan dan efisiensi belanja sehingga diharapkan belanja tidak melebihi pendapatan.

Langkah berikutnya adalah penguatan usaha bisnis dan kerja sama antara lembaga dan pihak

donor dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proyek-proyek lapangan

lainnya. Di sisi lain bisnis usaha dari pemakaian laboratorium terpadu dan laboratorium di masing-

masing Jurusan dan Prodi dirasa cukup mampu meningkatkan pendapatan BLU.

Peningkatan pendapatan akan lebih mudah mengatur keuangan, sehingga grand strategi

kedepan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebagai pusat rujukan pendidikan kesehatan

vokasional dari jenjang diploma sampai jenjang doktoral dapat tercapai. Di sisi lain hak paten dan

kemudahan pelayanan karena adanya peningkatan layanan sistem informasi manajemen berbasis

teknologi informasi benar-benar sebagai outcome penyelenggaraan pendidikan yang terjamin

mutunya.

Page 35: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

45

3.6 Analisis TWOS

Faktor Kekuatan

a. Merupakan salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia karena memiliki 7 jurusan, 13 Prodi D3 dan 6 Prodi D4

b. 100% dosen telah membuat rancangan pembelajaran berbasis kompetensi

c. Proses pembelajaran di masing-masing Prodi telah terjamin mutunya

d. Tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen terhadap pelayanan administrasi sangat baik

e. Alumni telah memiliki jejaring yang luas sehingga meningkatkan penyerapan lulusan

f. Pelayanan administrasi keuangan telah mendapat opini WTP g. Sebagian besar dosen memiliki kualifikasi akademik Magister h. Rasio dosen dan mahasiswa standar i. Sistem penilaian kinerja SDM standar berbasis kinerja pegawai

Faktor Kelemahan

a. Sistem tata kelola organisasi dan tata pamong masih perlu peningkatan

b. Kegiatan tracer study untuk mengetahui penyerapan lulusan belum punya data yang valid

c. Masih adanya keluhan pelanggan terhadap pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan

d. Belum semua rancangan pembelajaran dibukukan sesuai standar nasional (ISBN)

e. Budaya fleksibilitas pada PK-BLU belum sepenuhnya berjalan dengan baik

f. Belum semua produk layanan sudah disetujui pola tarifnya oleh Menteri Keuangan

Faktor Peluang

a. Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

b. Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan.

c. Kepercayaan pengguna lulusan semakin meningkat, dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi profesional secara praktis & pragmatis berdasar kebutuhanuser.

d. Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional.

1. Terwujudnya institusi PT Vokasional sebagai piliha pertama 2. Terwujudnya kualitas lulusan yang unggul dan kompetitif 3. Terwujudnya output lulusan yang sesuai harapan pengguna 4. Terwujudnya tata kelola PBM yang terjamin mutunya 5. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan

1. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM 2. Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik di setiap unit/

Prodi/Jurusan 3. Terwujudnya integrasi layanan penelitian dan pengabmas

Faktor Ancamam

a. Tuntutan masyarakat pengguna lulusan semakin meningkat sehingga lulusan harus benar-benar sesuai persyaratan pengguna

b. Adanya pasar bebas (MEA) sehingga pesaing lulusan tidak hanya dalam negeri tetapi juga dari lulusan luar negeri

c. Pesatnya perkembangan teknologi kususnya alat kesehatan, berdampak pada kurangnya dalam pencapaian skill mahasiswa.

1. Terwujudnya kepuasan stakeholder

1. Terwujudnya budaya kerja berbasis kompetensi 2. Terwujudnya sistem informasi berbasis elektronik terintegrasi 3. Terwujudnya ketersediaan sarana dan prasarana 4. Terwujudnya kemandirian dalam pembiayaan PT 5. Terwujudnya efisiensi anggaran

Page 36: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

46

3.7 Rancangan Peta Strategi Balance Score Card (BSC)

Berdasarkan upaya strategis yang sudah di identifikasi, maka perlu disusun peta strategis

Poltekkes Kemenkes Surabaya. Peta strategis ini digambarkan dalam bentuk balance score card

(BSC). Untuk memudahkan hubungan peta strategis pada BSC ini dikelompokkan dalam 4 (empat)

perspektif yaitu; finansial, pengembangan SDM, proses bisnis internal dan kepuasan stakeholder.

Gambar 3.1

Peta Strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya Berbasis BSC

Terwujudnya Kepuasan Stakeholder

Terwujudnya Output Lulusan yang

Sesuai Harapan Pengguna

Terwujudnya Ketersediaan Sarana

dan Prasarana

Terwujudnya Peningkatan

Kompetensi SDM

Terwujudnya Sistem Informasi

Berbasis Elektronik

Terwujudnya Budaya Kerja Berbasis

Kompetensi

Terwujudnya Tata Kelola Organsiasi

yang Baik

Terwujudnya Institusi PT Vokasional

Pilihan Pertama

Terwujudnya Kualitas Lulusan yang

Unggul dan Kompetitif

Terwujudnya Integrasi Penelitian dan

Pengabmas

Terwujudnya Peningkatan Pendapatan

Terwujudnya Efisiensi Anggaran

Finansial Stakeholder

Proses Bisnis Internal

Pengembangan SDM

Page 37: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

47

BAB IV

INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM STRATEGIS

4.1 Matrik Indikator Kinerja Utama

No Perspektif / Sasaran Strategis No IKU

Indiaktor Kinerja Utama Bobot

(%) PIC

Base Line

TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

A Standar Pelayanan untuk Perspektif Kepuasan Pemangku Kepentingan (Stakeholder)

1 Terwujudnya institusi pendidikan tinggi vokasional kesehatan sebagai pilihan pertama

1 Rasio pendaftar dan yang diterima 4 Adak 4 : 1 4,5:1 5,1:1 5,6:1 5,9:1 6:1

2 Terwujudnya integrasi promosi lembaga dan persepsi masyarakat

2 Jumlah calon mahasiswa yg mendaftar 4 Adak 4000 4000 4500 5000 5200 5300

3 Terwujudnya kepedulian lembaga terhadap program bidik misi

3 Persentase mahasiswa penerima beasiswa miskin

1 Adak 5 5 7 8 10 12

4 Terwujudnya kepedulian lembaga terhadap prestasi mahasiswa

4 Persentase mahasiswa penerima beasiswa prestasi

1 Adak 2 2 2 4 4 6

5 Terwujudnya kualitas lulusan yang unggul dan kompetitif

5 Presentase lulusan dengan IPK 3,00-3,50

6 Adak 50 50 55 57 60 62

6 Terwujudnya tata kelola ijazah yang baik

6 Waktu penerimaan ijazah 2 Adak 1 1 1 1 0 0

7 Terwujudnya output lulusan yang sesuai dengan harapan pengguna

7 Persentase tingkat penyerapan Lulusan di pasar kerja

7 Adak 60 64 68 76 80 84

8 Terwujudnya tata kelola proses pembelajaran yang baik dan bermutu

8 Persentase lulusan tepat waktu 6 Adak 90 95 96 97 98 99

9 Terwujudnya jalin kemitraan antar lembaga yang baik

9 Persentase kenaikan jumlah MoU 3 Bisnis 15 15 15 16 16 18

10 Terwujudnya peningkatan jumlah sarana pembelajaran

10 Penambahan jumlah buku perpustakaan.

2 Perpus 100 100 150 175 200 250

Page 38: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

48

No Perspektif / Sasaran Strategis No IKU

Indiaktor Kinerja Utama Bobot

(%) PIC

Base Line

TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

B Standar Pelayanan untuk Perspektif Manajemen Administrasi dan Keuangan

1 Terwujudnya sistem akuntansi yang baik dan handal

1 Persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan

2 Adum 100 100 100 100 100 100

2 Terwujudnya efektifitas belanja berdasarkan ouput kinerja

2 Persentase penyerapan realisasi anggaran 2 Adum 87 88 88 90 93 94

3 Terwujudnya pemberian subsidi APBN yang berimbang

3 Persentase pembiayaan sumber APBN (rupiah murni)

2 PI 67 67 67 65 57 55

4 Terwujudnya kemandirian lembaga dalam pembiayaan

4 Persentase pembiayaan sumber PNBP (pendapatan PNBP-BLU)

4 PI 33 33 33 35 43 45

5 Terwujudnya pertumbuhan pendapatan yang signifikan

5 Persentase peningkatan pendapatan 3 Bisnis 10 12 13 14 15 16

6 Terwujudnya proses pengawasan internal yang baik

6 Frekuensi audit internal oleh SPI dalam setahun

2 SPI 2 2 3 3 3 4

7 Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM

7 Persentase pegawai yang mengikuti diklat administrasi

1 Adum 2 2 2 3 4 4

No Perspektif / Sasaran Strategis No IKU

Indiaktor Kinerja Utama Bobot

(%) PIC

Base Line

TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

C Standar Pelayanan untuk Perspektif Proses Pendidikan dan Pembelajaran

1

Terwujudnya pelayanan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas berbasis kinerja

1 Frekuensi review Kurikulum secara periodik tiap tahun

2 Adak 1 1 1 1 1 1

2 2 Persentase ketersedian GBPP dan silabus. 2 Adak 100 100 100 100 100 100

3 3 Persentase ketersediaan SAP/ RPP. 2 Adak 100 100 100 100 100 100

4 4 Persentase implementasi kalender akademik.

2 Adak 100 100 100 100 100 100

5 5 Jumlah peserta didik per kelas. 1 Adak 40 40 40 40 40 40

6 6 Persentase pencapaian materi kuliah yang sesuai dengan RPP

2 Adak 100 100 100 100 100 100

7 Terwujudnya ketersediaan jumlah dosen yang sesuai dengan jumlah mahasiswa

7 Rasio tenaga dosen dan mahasiswa. 2 Adum 1 : 30 1:13 1:15 1:16 1:18 1:20

8 Terwujudnya kepuasan stakeholder 8 Rata-rata indeks kepuasan kinerja 2 JAMU 73 75 78 80 81 81

Page 39: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

49

internal pelayanan akademik

9 9 Rata-rata indeks kepuasan kinerja pelayanan non akademik

2 JAMU 73 76 78 80 81 81

10 Terwujudnya kemampuan mahasiswa yang unggul dan kompetitif

10 Persentase pencapaian TOEFL lulusan lebih dari 400

3 Lab 60 60 64 70 74 80

No Perspektif / Sasaran Strategis No IKU

Indiaktor Kinerja Utama Bobot

(%) PIC

Base Line

TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

D Standar Pelayanan untuk Perspektif Pengembangan Etos dan Budaya Kerja

1 Terwujudnya tingkat kepatuhan dan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran

1 Persentase tingkat kehadiran dosen dalam proses pembela jaran

2 Adak 90 100 100 100 100 100

2 2 Persentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan

2 Adak 90 100 100 100 100 100

3 Terwujudnya ketersediaan jaringan internet yang memadai

3 Rasio bandwith per user (mahasiswa, dosen dan karyawan)

4 IT 1:5 1:5 1:5 1:6 1:6 1:8

4 Terwujudnya budaya baca dan penggunaan perpustakaan sebagai sarana belajar

4 Kunjungan rata-rata mahasiswa ke perpustakaan

2 Perpus 6000 7000 7100 7250 7300 7350

5 Terwujudnya peningkatan kompetensi dosen

5 Persentase Dosen yang mengikuti pelatihan

1 Adum 8 8 10 10 12 14

6 Terwujudnya peningkatan produktivitas dan kreativitas dosen dalam penelitian

6 Persentase jumlah publikasi ilmiah dari semua penelitian per tahun skala nasional dan internasional

6 PPM 10 10 15 25 30 35

7

Terwujudnya peningkatan produktivitas dan kreativitas dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat

7 Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat per tahun

4 PPM 36 36 36 40 46 54

8 Terwujudnya sistem karir dosen

8 Persentase jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala

2 Adum 30 30 35 40 46 52

9 9 Persentase jumlah dosen dengan jabatan akdemik Profesor

2 Adum 0,05 0 0 0,004 0,003 0,002

10 Terwujudnya produk kreativitas dosen

10 Jumlah hak paten yang dihasilkan institusi 3 PPM 1 1 1 3 4 5

Page 40: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

50

4.2 Program Kerja Strategis

No Perspektif / Sasaran

Strategis No IKU

Indiaktor Kinerja Utama TAHUN

2015 2015 2017 2018 2019

A Standar Pelayanan untuk Perspektif Kepuasan Pemangku Kepentingan (Stakeholder)

1

Terwujudnya institusi pendidikan tinggi vokasional kesehatan sebagai pilihan pertama

1 Rasio pendaftar dan yang diterima

Pemantapan kegiatan promosi

Peningkatan jumlah kegiatan promosi

Peningkatan jumlah kegiatan sipenmaru

Pemantapan kegiatan sipenmaru nasional

Optimalisasi sipenmaru center

2 Terwujudnya integrasi promosi lembaga dan persepsi masyarakat

2 Jumlah calon mahasiswa yg mendaftar

Pemantapan kegiatan promosi

Peningkatan jumlah kegiatan promosi

Peningkatan jumlah kegiatan sipenmaru

Pemantapan kegiatan sipenmaru nasional

Optimalisasi sipenmaru center

3 Terwujudnya kepedulian lembaga terhadap program bidik misi

3 Persentase mahasiswa penerima beasiswa miskin

Pemilihan strategi skrening

Pemantapan strategi skrening

Pemantapan strategi skrening

Integrasi strategi skrening ke dalam sistem pendaftaran

Optimalsiasi strategi skrening ke dalam sistem pendaftaran

4 Terwujudnya kepedulian lembaga terhadap prestasi mahasiswa

4 Persentase mahasiswa penerima beasiswa prestasi

Pemilihan strategi skrening

Pemantapan strategi skrening

Pemantapan strategi skrening

Integrasi strategi skrening ke dalam sistem pendaftaran

Optimalsiasi strategi skrening ke dalam sistem pendaftaran

5 Terwujudnya kualitas lulusan yang unggul dan kompetitif

5 Persentase lulusan dengan IPK 3,00-3,50

Pembelajaran berbasis SCL

Pembelajaran berbasis SCL

Pembelajaran berbasis SCL

Pembelajaran berbasis SCL

Pembelajaran berbasis SCL

6 Terwujudnya tata kelola ijazah yang baik

6 Waktu penerimaan ijazah

Integrasi kegiatan judicium, wisuda dalam kalender akademik

Integrasi kegiatan judicium, wisuda dalam kalender akademik

Integrasi kegiatan judicium, wisuda dalam kalender akademik

Integrasi kegiatan judicium, wisuda dalam kalender akademik

Integrasi kegiatan judicium, wisuda dalam kalender akademik

7 Terwujudnya output lulusan yang sesuai dengan harapan

7 Persentase tingkat penyerapan Lulusan di

Peningkatan kegiatan tracer

Integrasi kegiatan tracer

Integrasi kegiatan tracer

Integrasi kegiatan tracer

Optimalsiasi kegiatan tracer

Page 41: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

51

pengguna pasar kerja study study dengan AMI Prodi

study dengan AMI Prodi

study dengan AMI Prodi

study dengan AMI Prodi

8 Terwujudnya tata kelola proses pembelajaran yang baik dan bermutu

8 Persentase lulusan tepat waktu

Peningkatan kegiatan pembimbingan akademik

Pemantapan kegiatan pembimbingan akademik

Integrasi kegiatan pembimbingan akademik dan kegiatan BK

Optimalsiasi integrasi kegiatan pembimbingan akademik dan BK

Optimalsiasi integrasi kegiatan pembimbingan akademik dan BK

9 Terwujudnya jalin kemitraan antar lembaga yang baik

9 Persentase kenaikan jumlah MoU

Perluasan MoU kegiatan pencapaian kompetensi

Perluasan kegiatan KSO penelitian dan Pengabmas

G to G Optimalsiasi MoU G to G

Penjajagan MoU U to U

10 Terwujudnya peningkatan jumlah sarana pembelajaran

10 Penambahan jumlah buku perpustakaan.

Penambahan dana

Penambahan dana

Penambahan dana

Penambahan dana

Penambahan dana

No Perspektif / Sasaran

Strategis No IKU

Indiaktor Kinerja Utama TAHUN

2015 2015 2017 2018 2019

B Standar Pelayanan untuk Perspektif Manajemen Administrasi dan Keuangan

1 Terwujudnya sistem akuntansi yang baik dan handal

1 Persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan

Peningkatan sinergisme PUM, bendahara, kaur keuangan dan kaur akuntansi

Pemantapan sinergisme PUM, bendahara, kaur keuangan dan kaur akuntansi

Pemantapan sinergisme PUM, bendahara, kaur keuangan dan kaur akuntansi

Pemantapan dan rekon antara PUM, bendahara, kaur keuangan dan kaur akuntansi

Pemantapan dan rekon antara PUM, bendahara, kaur keuangan dan kaur akuntansi

2 Terwujudnya efektifitas belanja berdasarkan ouput kinerja

2 Persentase penyerapan realisasi anggaran

Optimalsiasi RPD

Optimalsiasi RPD

Optimalsiasi RPD

Optimalsiasi RPD

Optimalsiasi RPD

3 Terwujudnya pemberian subsidi APBN yang berimbang

3 Persentase pembiayaan sumber APBN (rupiah murni)

Optimalisasi belanja mengikat dan belanja pemeliharaan

Optimalisasi belanja mengikat dan belanja pemeliharaan

Optimalisasi belanja mengikat dan belanja pemeliharaan

Optimalisasi belanja mengikat dan belanja pemeliharaan

Optimalisasi belanja mengikat dan belanja pemeliharaan

Page 42: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

52

4 Terwujudnya kemandirian lembaga dalam pembiayaan

4 Persentase pembiayaan sumber PNBP (pendapatan PNBP-BLU)

Optimalsiasi belanja operasional

Optimalsiasi belanja operasional

Optimalsiasi belanja operasional

Optimalsiasi belanja operasional

Optimalsiasi belanja operasional

5 Terwujudnya pertumbuhan pendapatan yang signifikan

5 Persentase peningkatan pendapatan

Optimalisasi layanan tarif untuk pendapatan

Optimalisasi layanan tarif untuk pendapatan

Optimalisasi layanan tarif untuk pendapatan

Optimalisasi layanan tarif untuk pendapatan

Optimalisasi layanan tarif untuk pendapatan

6 Terwujudnya proses pengawasan internal yang baik

6 Frekuensi audit internal oleh SPI dalam setahun

Peningkatan frekuensi audit

Peningkatan frekuensi audit

Peningkatan frekuensi audit

Peningkatan frekuensi audit

Peningkatan frekuensi audit

7 Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM

7 Persentase pegawai yang mengikuti diklat administrasi

Pemerataan sasaran peserta diklat

Pemerataan sasaran peserta diklat berbasis kinerja

Pemerataan sasaran peserta diklat berbasis kinerja dan kompetensi

Pemerataan sasaran peserta diklat berbasis kinerja dan kompetensi

Pemerataan sasaran peserta diklat berbasis kinerja dan kompetensi

No Perspektif / Sasaran

Strategis No IKU

Indiaktor Kinerja Utama TAHUN

2015 2015 2017 2018 2019

C Standar Pelayanan untuk Perspektif Proses Pendidikan dan Pembelajaran

1

Terwujudnya pelayanan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas berbasis kinerja

1 Frekuensi review Kurikulum secara periodik tiap tahun

Pemantapan kurikulum berbasis KKNI

Pemantapan kurikulum berbasis KKNI

Pemantapan kurikulum berbasis KKNI

Pemantapan kurikulum berbasis KKNI

Optimalsiasi kurikulum berbasis KKNI

2 2 Persentase ketersedian GBPP dan silabus.

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

3 3 Persentase ketersediaan SAP/ RPP.

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

4 4 Persentase implementasi kalender akademik.

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

5 5 Jumlah peserta didik per kelas.

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

Page 43: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

53

6 6 Persentase pencapaian materi kuliah yang sesuai dengan RPP

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

7 Terwujudnya ketersediaan jumlah dosen yang sesuai dengan jumlah mahasiswa

7 Rasio tenaga dosen dan mahasiswa.

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

8 Terwujudnya kepuasan stakeholder internal

8 Rata-rata indeks kepuasan kinerja pelayanan akademik

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

9 9 Rata-rata indeks kepuasan kinerja pelayanan non akademik

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

10

Terwujudnya kemampuan mahasiswa yang unggul dan kompetitif 10

Persentase pencapaian TOEFL lulusan lebih dari 400

Peningkatan kinerja laboratorium dan bengkel kerja

Peningkatan kinerja laboratorium dan bengkel kerja

Peningkatan kinerja laboratorium dan bengkel kerja

Peningkatan kinerja laboratorium dan bengkel kerja

Peningkatan kinerja laboratorium dan bengkel kerja

No Perspektif / Sasaran

Strategis No IKU

Indiaktor Kinerja Utama TAHUN

2015 2015 2017 2018 2019

D Standar Pelayanan untuk Perspektif Pengembangan Etos dan Budaya Kerja

1

Terwujudnya tingkat kepatuhan dan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran

1 Persentase tingkat kehadiran dosen dalam proses pembela jaran

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

2

2 Persentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

3 Terwujudnya ketersediaan jaringan internet yang memadai

3 Rasio bandwith per user (mahasiswa, dosen dan karyawan)

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Peningkatan kegiatan audit internal

Pemantapan kegiatan audit internal

Optimalsiasi kegiatan audit internal

4 Terwujudnya budaya baca dan penggunaan perpustakaan sebagai

4 Kunjungan rata-rata mahasiswa ke perpustakaan

Peningkatan mutu sarana perpustakaan

Peningiatan jumlah e-book, e-journal

Peningkatan jumlah e-books, e-journal, e-

Peningkatan jumlah e-books, e-journal, e-

Peningkatan jumlah e-books, e-journal, e-

Page 44: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

54

sarana belajar libarry libarry dan e-learning

libarry dan e-learning

5

Terwujudnya peningkatan kompetensi dosen

5 Persentase Dosen yang mengikuti pelatihan

Peningkatan jumlah kegiatan ilmiah dosen bertaraf nasional

Peningkatan jumlah kegiatan ilmiah bertaraf internasional

Peningkatan jumlah kegiatan ilmiah bertaraf internasional

Peningkatan jumlah kegiatan ilmiah internasional

Peningkatan jumlah kegiatan ilmiah bertaraf regional

6

Terwujudnya peningkatan produktivitas dan kreativitas dosen dalam penelitian 6

Persentase jumlah publikasi ilmiah dari semua penelitian per tahun skala nasional dan internasional

Integrasi sistem seleksi kegiatan penelitian sampai produk jurnal

Integrasi sistem seleksi kegiatan penelitian sampai produk jurnal

Integrasi sistem seleksi kegiatan penelitian sampai produk jurnal

Integrasi sistem seleksi kegiatan penelitian sampai produk jurnal

Integrasi sistem seleksi kegiatan penelitian sampai produk jurnal

7

Terwujudnya peningkatan produktivitas dan kreativitas dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat

7 Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat per tahun

Integrasi sistem seleksi kegiatan Pengabmas sampai produk jurnal

Integrasi sistem seleksi kegiatan Pengabmas sampai produk jurnal

Integrasi sistem seleksi kegiatan Pengabmas sampai produk jurnal

Integrasi sistem seleksi kegiatan Pengabmas sampai produk jurnal

Integrasi sistem seleksi kegiatan Pengabmas sampai produk jurnal

8 Terwujudnya sistem karir dosen

8 Persentase jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala

Workshop, Stimulasi dan pendampingan reviewer karya jurnal internasional

Workshop, Stimulasi dan pendampingan reviewer karya jurnal internasional

Peningkatan Stimulasi dan pendampingan reviewer karya jurnal internasional

Pemantapan pendampingan reviewer karya jurnal internasional

Stimulasi dan pendampingan reviewer karya jurnal internasional

9

9 Persentase jumlah dosen dengan jabatan akdemik Profesor

Percepatan sistem seleksi internal Jurusan

Percepatan sistem seleksi internal Jurusan

Percepatan sistem seleksi internal Jurusan

Percepatan sistem seleksi internal Jurusan

Percepatan sistem seleksi internal Jurusan

10 Terwujudnya produk kreativitas dosen 10

Jumlah hak paten yang dihasilkan institusi

Pendampingan pengurusan hak paten

Pendampingan pengurusan hak paten

Pendampingan pengurusan hak paten

Pendampingan pengurusan hak paten

Pendampingan pengurusan hak paten

Page 45: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

40

BAB V

ANALISIS RISIKO

5.1 Identifikasi Risiko

Tahapan untuk mencapai visi sangat panjang yaitu tahun 2030. Berbagai kendala dapat

muncul dari berbagai aspek, baik aspek finansial maupun non finansial ( regulasi aturan BLU,

pengguna jasa pendidikan tinggi, pesaing, pemasok (SMA dan sederajat) dan atau unsur stakholder

inti Poltekkes Kemenkes). Berbagai kemungkinan yang dapat menghalangi ketercapaian sasaran

strategis, disebut “risiko”.

Risiko yang mungkin dialami Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk mewujudkan sasaran

strategis dalam kurun waktu 2015-2019, antara lain :

Tabel 5.1; Jenis Risiko Berdasarkan Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis No Risiko

I PENGEMBANGAN SDM DAN ORGANSIASI

1. Tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai

1 Jeleknya database SIMAK BIM

2 Rendahnya PNBP sehingga pagu anggaran untuk belanja modal kecil

2. Terwujudnya peningkatan kompetensi

dosen dan tenaga kependidikan

3 Tingkat pendidikan tenaga kependidikan yang berijazah DII ke bawah cukup tinggi

4 Disparitas peningkatan kompetensi antara dosen dan non dosen cukup tinggi

3. Terwujudnya budaya kerja yang memiliki etos kerja tinggi

5 Buruknya penilaian budaya kerja

II PROSES BISNIS INTERNAL

4. Terwujudnya tata kelola organsiasi yang

baik di setiap unit kerja

6 Buruknya kepatuhan terhadap aturan

7 Buruknya ketaatan terhadap pemimpin

8 Lemahnya managerial dan leadership

5. Terwujudnya pelayanan unggulan (bisnis center, OJS, perpustakaan , laboratorium, e-learning, pengabmas berbasis komunal, pusat kajian pendidikan vokasional)

9 Keterbatasan sumber daya manusia

10 Inkonsistensi dalam pengembangan layanan unggulan

6. Terwujudnya integrasi pelayanan pendidikan, peneltiian dan pengabmas yang bermutu

11 Rendahnya jumlah jurnal internaisonal bereputasi

12 Rendahnya kegiatan Pengabmas yang berbasis action research

13 Rendahnya KSO bidang penelitian dan Pengabmas antar lembaga pendidikan, swasta dan pemerintah daerah

III STAKEHOLDER

7. Terwujudnya kepuasan stakeholder

14 Rendahnya kepuasan stakholder

15 Rendahnya serapan kerja lulusan

16 Rendahnya jumlah pendaftar

IV FINANCIAL

8. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan

17 Layanan tarif tidak up to date

18 Jumlah mahasiswa lebih kecil dibanding jumlah dosen

Page 46: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

41

5.2 Penilaian Tingkat Risiko

Setelah identifikasi faktor resiko untuk masing-masing sasaran strategis, maka perlu dilakukan

penilaian tingkat resiko dari masing-masing resiko. Parameter penilaian adalah tingkat kemunculan

resiko dan dampak resiko yang ditimbulkan bila betul-betul terjadi. Penilaian tingkat risiko

menggunakan parameter berikut :

Tabel 5.2 : Penilaian Tingkat Risiko

No Kemungkinan Risiko Terjadi NIlai

1 Sangat Besar 0,8-1,0

2 Besar 0,6-0,7

3 Sedang 0,4-0,5

4 Kecil 0,2-0,3

5 Sangat Kecil 0,0-0,1

Untuk menentukan besar dampak risiko yang terjadi pada sasaran strategis dari Poltekkes

Kemenkes Surabaya, digunakan patokan sebagai berikut :

a. Tidak penting

b. Minor

c. Medium

d. Mayor

e. Malapetaka

Berdasarkan pertemuan antara kemungkinan risiko yang terjadi dan dampak risiko yang

ditimbulkan dapat dinilai suatu tingkat risiko dengan kualifikasi sebagai berikut :

a. Risiko rendah (R)

b. Risiko moderat (M)

c. Risiko Tinggi (T)

d. Resiko Ekstrim (E)

Tabel 5.3 : Matrik Risiko dan Dampak Risiko yang Ditimbulkan

Kemungkinan

(Likelihood)

Dampak Risiko (Consequences)

Tidak Penting MInor Medium Mayor Malapetaka

Sangat Besar T T E E E

Besar M T T E E

Sedang R M T E E

Kecil R R M T E

Sangat Kecil R R M T T

Page 47: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

42

Tabel 5.4 : Penentuan Tingkat Risiko Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis No Risiko Kemungkinan Dampak Tingkat Warna

I PENGEMBANGAN SDM DAN ORGANSIASI

1. Tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai

1 Jeleknya database SIMAK BIM Sedang Medium Tinggi

2 Rendahnya PNBP sehingga pagu anggaran untuk belanja modal kecil

Besar Malapetaka Ekstrim

2. Terwujudnya peningkatan kompetensi dosen

dan tenaga kependidikan

3 Tingkat pendidikan tenaga kependidikan yang berijazah DII ke bawah cukup tinggi

Besar Mayor Ekstrim

4 Disparitas peningkatan kompetensi antara dosen dan non dosen cukup tinggi

Besar Mayor Ekstrim

3. Terwujudnya budaya kerja yang memiliki etos kerja tinggi

5 Buruknya penilaian budaya kerja Besar Malapetaka Ekstrim

II PROSES BISNIS INTERNAL

4. Terwujudnya tata kelola organsiasi yang baik di

setiap unit kerja

6 Buruknya kepatuhan terhadap aturan Besar Mayor Ekstrim

7 Buruknya ketaatan terhadap pemimpin Besar Mayor Ekstrim

8 Lemahnya managerial dan leadership Sedang Medium Tinggi

5. Terwujudnya pelayanan unggulan (bisnis center, OJS, perpustakaan , laboratorium, e-learning, pengabmas berbasis komunal, pusat kajian pendidikan vokasional)

9 Keterbatasan sumber daya manusia Sedang Medium Tinggi

10 Inkonsistensi dalam pengembangan layanan unggulan Besar Medium Tinggi

6. Terwujudnya integrasi pelayanan pendidikan, peneltiian dan pengabmas yang bermutu

11 Rendahnya jumlah jurnal internaisonal bereputasi Besar Malapetaka Ekstrim

12 Rendahnya kegiatan Pengabmas yang berbasis action research

Besar Malapetaka Ekstrim

13 Rendahnya KSO bidang penelitian dan Pengabmas antar lembaga pendidikan, swasta dan pemerintah daerah

Besar Malapetaka Ekstrim

III STAKEHOLDER

7. Terwujudnya kepuasan stakeholder

14 Rendahnya kepuasan stakholder Besar Mayor Ekstrim

15 Rendahnya serapan kerja lulusan Besar Mayor Ekstrim

16 Rendahnya jumlah pendaftar Besar Mayor Ekstrim

IV FINANCIAL

8. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan

17 Layanan tarif tidak up to date Besar Malapetaka Ekstrim

18 Jumlah mahasiswa lebih kecil dibanding jumlah dosen Besar Mayor Ekstrim

Page 48: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

43

Tabel 5.5 Rencana Mitigasi Risiko

No Sasaran Strategis No Risiko Kemung Dampak Tingkat Warna Rencana Mitigasi Penanggung

I PENGEMBANGAN SDM DAN ORGANSIASI

1. Tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai

1 Jeleknya database SIMAK BIM Sedang Medium Tinggi Perbaikan Data base BMN

2 Rendahnya PNBP sehingga pagu anggaran untuk belanja modal kecil

Besar Malapetaka Ekstrim

Pagu diprioritaskan Pudir II

2. Terwujudnya peningkatan kompetensi

dosen dan tenaga kependidikan

3 Tingkat pendidikan tenaga kependidikan yang berijazah DII ke bawah cukup tinggi

Besar Mayor Ekstrim

Pensiun alamiah Kepeg

4 Disparitas peningkatan kompetensi antara dosen dan non dosen cukup tinggi

Besar Mayor Ekstrim Penyusunan standar

kompetensi Pudir I

3. Terwujudnya budaya kerja yang memiliki etos kerja tinggi

5 Buruknya penilaian budaya kerja Besar Malapetaka Ekstrim Penyusunan penilaian

budaya kerja pegawai Direktur

II PROSES BISNIS INTERNAL

4. Terwujudnya tata kelola organsiasi yang baik di setiap unit kerja

6 Buruknya kepatuhan terhadap aturan Besar Mayor Ekstrim Reward and

punishment Direktur

7 Buruknya ketaatan terhadap pemimpin Besar Mayor Ekstrim Pengajian agama Direktur

8 Lemahnya managerial dan leadership Sedang Medium Tinggi Diklat Pimpinan Direktur

5. Terwujudnya pelayanan unggulan (bisnis center, OJS, perpustakaan , laboratorium, e-learning, pengabmas berbasis komunal, pusat kajian pendidikan vokasional)

9 Keterbatasan sumber daya manusia Sedang Medium Tinggi Tubel dan Ibel Pudir II

10 Inkonsistensi dalam pengembangan layanan unggulan

Besar Medium Tinggi

Konsistensi pelaksanaan prioritas kegiatan

Ka.Unit

6. Terwujudnya integrasi pelayanan pendidikan, peneltiian dan pengabmas yang bermutu

11 Rendahnya jumlah jurnal internaisonal bereputasi

Besar Malapetaka Ekstrim

Stimulasi biaya Ka.UPPM

12 Rendahnya kegiatan Pengabmas yang berbasis action research

Besar Malapetaka Ekstrim

Pendampingan Tim Ka.UPPM

13 Rendahnya KSO bidang penelitian dan Pengabmas antar lembaga pendidikan, swasta dan pemerintah daerah

Besar Malapetaka Ekstrim Peningkatan KSO dan

Hibah Penelitian dan Pengabmas

Ka.Bisnis dan Kerjasama

III STAKEHOLDER

7. Terwujudnya kepuasan stakeholder

14 Rendahnya kepuasan stakholder Besar Mayor Ekstrim Pemenuhan

kebutuhan Ka.Jamu

15 Rendahnya serapan kerja lulusan Besar Mayor Ekstrim SKPI dan Sertifikasi Pudir III

16 Rendahnya jumlah pendaftar Besar Mayor Ekstrim Promosi Pudir III

IV FINANCIAL

8. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan

17 Layanan tarif tidak up to date Besar Malapetaka Ekstrim Revisi layanan tarif Pudir II

18 Jumlah mahasiswa lebih kecil dibanding jumlah dosen

Besar Mayor Ekstrim Peningkatan jumlah

mahasiswa Pudir I dan III

Page 49: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

44

BAB VI

PROYEKSI FINANSIAL

6.1 Estimasi Pendapatan

Pendapatan Poltekkes Kemenkes Surabaya berasal dari PNBP, APBN, hibah dan hasil kerja

sama operasional (KSO). Estiamsi pendapatan kurun waktu lima tahun terakhir sebagaimana tabel

6.1 berikut :

Tabel 6.1 : Estimasi Pendapatan Poltekkes Kemenkes Surabaya 2013-2019

6.2 Rencana Kebutuhan Anggaran

Rencana kebutuhan anggaran dibedakan menjadi anggaran operasional dan anggaran

pengembangan, sebagaimana tabel 6.2 berikut :

Tabel 6.2 : Rencana Kebutuhan Anggaran Poltekkes Kemenkes Surabaya 2013-2019

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Real isas i Real isas i Real isas i Proyeks i Proyeks i Proyeks i Proyeks i

I Pendapatan 80.819.905.112 86.831.086.746 85.146.168.942 143.006.513.000 118.051.998.194 130.461.245.754 135.486.444.554

PNBP 27.621.332.315 38.877.050.994 25.852.219.254 26.558.150.000 33.328.929.254 41.244.340.754 41.269.539.554

a. Pendapatan Layanan 26.806.697.500 23.941.786.880 25.708.155.581 26.425.350.000 33.182.849.254 41.076.348.754 41.076.348.754

b. Pendapatan Non

Operas ional 14.436.534.000 - - - - -

c. Pendapatan Jasa La innya 814.634.815 498.730.114 144.063.673 132.800.000 146.080.000 167.992.000 193.190.800

APBN (Rupiah Murni ) 53.198.572.797 47.954.035.752 59.293.949.688 116.448.363.000 84.723.068.940 89.216.905.000 94.216.905.000

a. Belanja Pegawai 35.621.594.129 37.654.257.673 42.685.969.837 45.152.549.000 47.861.701.940 48.801.316.000 48.801.316.000

b. Belanja Barang 15.077.643.271 10.299.778.079 16.607.979.851 49.493.584.000 34.223.086.000 37.645.394.000 37.645.394.000

c. Belanja Modal 2.499.335.397 - - 21.802.230.000 2.638.281.000 2.770.195.000 7.770.195.000

No Uraian

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Real isas i Real isas i Real isas i Proyeks i Proyeks i Proyeks i Proyeks i

I Pendapatan 80.819.905.112 86.831.086.746 85.146.168.942 143.006.513.000 118.051.998.194 130.461.245.754 135.486.444.554

PNBP 27.621.332.315 38.877.050.994 25.852.219.254 26.558.150.000 33.328.929.254 41.244.340.754 41.269.539.554

a . Pendapatan Layanan 26.806.697.500 23.941.786.880 25.708.155.581 26.425.350.000 33.182.849.254 41.076.348.754 41.076.348.754

b. Pendapatan Non

Operas ional 14.436.534.000 - - - - -

c. Pendapatan Jasa La innya 814.634.815 498.730.114 144.063.673 132.800.000 146.080.000 167.992.000 193.190.800

APBN (Rupiah Murni ) 53.198.572.797 47.954.035.752 59.293.949.688 116.448.363.000 84.723.068.940 89.216.905.000 94.216.905.000

a . Belanja Pegawai 35.621.594.129 37.654.257.673 42.685.969.837 45.152.549.000 47.861.701.940 48.801.316.000 48.801.316.000

b. Belanja Barang 15.077.643.271 10.299.778.079 16.607.979.851 49.493.584.000 34.223.086.000 37.645.394.000 37.645.394.000

c. Belanja Modal 2.499.335.397 - - 21.802.230.000 2.638.281.000 2.770.195.000 7.770.195.000

II Belanja 81.517.821.456 81.150.522.488 84.681.866.245 143.666.459.600 105.236.083.195 109.981.220.000 114.981.220.000

PNBP 28.319.248.659 33.196.486.736 25.401.954.542 22.574.421.600 20.513.014.255 20.764.315.000 20.764.315.000

Belanja Operasional 22.043.918.204 23.556.767.556 24.176.522.602 18.897.920.000 18.996.932.788 19.096.626.000 19.096.626.000

a. Belanja Pegawai - - - - - - -

b. Belanja Barang 22.043.918.204 23.556.767.556 24.176.522.602 18.897.920.000 18.996.932.788 19.096.626.000 19.096.626.000

Belanja Investasi 6.275.330.455 9.639.719.180 1.225.431.940 3.676.501.600 1.516.081.467 1.667.689.000 1.667.689.000

Belanja Modal 6.275.330.455 9.639.719.180 1.225.431.940 3.676.501.600 1.516.081.467 1.667.689.000 1.667.689.000

APBN (Rupiah Murni) 53.198.572.797 47.954.035.752 59.279.911.703 121.092.038.000 84.723.068.940 89.216.905.000 94.216.905.000

a. Belanja Pegawai 35.621.594.129 37.654.257.673 42.671.931.852 45.152.549.000 47.861.701.940 48.801.316.000 48.801.316.000

b. Belanja Barang 15.077.643.271 10.299.778.079 16.607.979.851 51.485.574.000 34.223.086.000 37.645.394.000 37.645.394.000

c. Belanja Modal 2.499.335.397 - - 24.453.915.000 2.638.281.000 2.770.195.000 7.770.195.000

No Uraian

Page 50: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

45

6.3 Anggaran Program Pengembangan

No Program Pengembangan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Rasio pendaftar dan yang diterima 250.467.000 255.467.000 265.467.000 372.467.000 372.467.000

2 Jumlah calon mahasiswa yg mendaftar 245.876.000 255.876.000 265.876.000 585.876.000 585.876.000

3 Persentase mahasiswa penerima beasiswa miskin 45.760.000 50.760.000 55.760.000 65.760.000 65.760.000

4 Persentase mahasiswa penerima beasiswa prestasi 54.800.000 55.800.000 60.800.000 70.800.000 70.800.000

5 Persentase lulusan dengan IPK 3,00-3,50 16.607.979.501 17.802.230.000 18.338.281.000 19.544.676.403 19.644.676.403

6 Waktu penerimaan ijazah - - - - -

7 Persentase tingkat penyerapan Lulusan di pasar kerja 68.000.000 68.000.000 168.000.000 380.000.000 380.000.000

8 Persentase lulusan tepat waktu 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000

9 Persentase kenaikan jumlah MoU 125.000.000 150.000.000 165.000.000 425.000.000 425.000.000

10 Penambahan jumlah buku perpustakaan. 200.000.000 200.000.000 700.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000

11 Persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan 80.000.000 100.000.000 120.000.000 200.000.000 200.000.000

12 Persentase penyerapan realisasi anggaran - - - - -

13 Persentase pembiayaan sumber APBN (rupiah murni) - - - - -

14 Persentase pembiayaan sumber PNBP (pendapatan PNBP-BLU) - - - - -

15 Persentase peningkatan pendapatan - - - - -

16 Frekuensi audit internal oleh SPI dalam setahun 47.000.000 47.000.000 47.000.000 47.000.000 47.000.000

17 Persentase pegawai yang mengikuti diklat administrasi 68.000.000 168.000.000 200.000.000 400.000.000 400.000.000

18 Persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

22 Persentase peningkatan pendapatan 916.400.426 916.400.426 916.400.426 1.216.400.426 1.216.400.426

23 Frekuensi audit internal oleh SPI dalam setahun 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000

24 Persentase pegawai yang mengikuti diklat administrasi 120.000.000 120.000.000 120.000.000 520.000.000 520.000.000

25 Persentase tingkat kehadiran dosen dalam proses pembela jaran 100.000.000 100.000.000 300.000.000 400.000.000 400.000.000

26 Persentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000

27 Rasio bandwith per user (mahasiswa, dosen dan karyawan) 999.000.000 1.000.000.000 1.100.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000

28 Kunjungan rata-rata mahasiswa ke perpustakaan 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000

29 Persentase Dosen yang mengikuti pelatihan 678.000.000 678.000.000 678.000.000 678.000.000 678.000.000

30 Persentase jumlah publikasi i lmiah dari semua penelitian 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.500.000.000 6.500.000.000

31 Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat per tahun 1.780.000.000 2.177.585.828 4.214.934.828 6.000.000.000 6.000.000.000

32 Persentase jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala 100.000.000 150.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000

33 Persentase jumlah dosen dengan jabatan akademik Profesor 100.000.000 150.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000

34 Jumlah hak paten yang dihasilkan institusi 15.000.000 25.000.000 135.000.000 292.439.425 255.000.000

JUMLAH 25.996.282.927 28.865.119.254 33.545.519.254 41.493.419.254 41.555.979.829

Page 51: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

46

BAB VII

P E N U T U P

Dengan tersusunnya dokumen rencana strategis bisnis (RSB) Poltekkes Kemenkes Surabaya

ini, diharapkan dapat terbentuk keserasian langkah dari seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder) di Poltekkes Surabaya, sehingga visi yang dicita-citakan dapat terwujud. Rencana

strategis bisnis ini diharapkan dapat digunakan secara internal untuk penyusunan rencana bisnis

anggaran (RBA) dan penyusunan dokumen rencana kegiatan anggaran satuan kerja.

Dokumen RSB ini disusun dengan berpedoman pada dokumen rencana strategis (RENSTRA)

Poltekkes Kemenkes Surabaya, dokumen manajemen dan tatakelola organisasi, dokumen program

kerja Direktur, dokumen Statuta, dan dokumen resmi lainnya.

Masukan dan saran sangat dibutuhkan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan dokumen RSB

ini sehingga bisa dijadikan rujukan dalam penyusunan rencana bisnia anggaran dan rencana kegiatan

anggaran satuan kerja di masa-masa yang akan datang.

Lampiran-Lampiran

Page 52: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

47

LAMPIRAN : Kamus Indikator Kinerja Utama

I . Standar Pelayanan untuk Perspekti f Kepuasan Pemangku Kepentingan

(Stakeholders)

1. Ratio jumlah pendaftar dan jumlah yang diterima Indikator ini diarahkan untuk mengukur animo / minat calon mahasiswa yang

mendaftar di Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Pengukuran Realisasi Kinerja : Jumlah pendaftar periode sipensimaru tahun tertentu Jumlah pendaftar yang lulus & diterima sebagai mahasiswa

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin besar rasio jumlah pendaftar dengan jumlah yang diterima sebagai mahasiwa, menunjukkan semakin tinggi respon atau minat pemangku kepentingan yang ingin kuliah di Poltekkes Kemenkes Surabaya oleh siswa lulusan SLTA dan atau SMK. Adapun perkembangan jumlah mahasiswa baru 3 tahun terakhir terhitung sejak Tahun Akademik 2012 sampai dengan 2014 mengalami perubahan peningkatan rata-rata 4,5 : 1 sehingga pada tahun 2014-2018 diprediksi kenaikan rata-rata 6 : 1 dengan asumsi Poltekkes Kemenkes Surabaya akan menambah kuota jumlah pagu mahasiswa baru tiap program studi. Bobot IKU = 4 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Panitia Sipenmaru Periode Pelaporan = Pasca Kegiatan ( 3 bulan) Target =

2015 2016 2017 2018 2019 4,5:1 5,1:1 5,6:1 5,9:1 6:1

2. Jumlah Mahasiswa yang Mendaftar

Indikator ini diarahkan untuk mengukur animo / minat calon mahasiswa yang mendaftar di Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pengukuran Realisasi kinerjanya : “ Jumlah pendaftar Sipensimaru pada periode tahun tertentu “ Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin besar jumlah pendaftar baik peminatan I maupun peminatan II untuk setiap program studi dari jalur penelusuran minat dan bakat (jalur prestasi), jalur bidik misi, jalur sipensimaru dan jalur undangan, menunjukkan semakin tinggi respon atau minat pemangku kepentingan yang ingin kuliah di Poltekkes Kemenkes Surabaya oleh siswa lulusan SLTA dan atau SMK.

Page 53: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

48

Bobot IKU = 4 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Panitia Sipenmaru Periode Pelaporan = Pasca Kegiatan ( 3 bulan) Target =

2015 2016 2017 2018 2019 4000 4500 5000 5200 5300

3. Persentase jumlah mahasiswa penerima beasiswa GAKIN

Indikator ini diarahkan untuk mengetahui jumlah mahasiswa GAKIN yang memperoleh beasiswa di Poltekkes Kemenkes Surabaya, dimana mahasiswa GAKIN tersebut telah melewati seleksi administratif dan seleksi akademik. Pengukuran Realisasi Kinerja : Jumlah mahasiswa penerima beasiswa GAKIN X 100% Total seluruh mahasiswa pada periode tahun tertentu Indikator keberhasilan kinerjanya : Semakin besar rasio penerima beasiswa GAKIN menunjukan bahwa program bidik misi yang dicanangkan pemerintah (Kementerian Kesehatan) telah dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya. Bobot IKU = 1 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Kaur Akademik Periode Pelaporan = Semester Target =

2015 2016 2017 2018 2019 5% 7% 8% 10% 12%

4. Persentase Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa Prestasi per Tahun Indikator ini diarahkan untuk mengetahui jumlah mahasiswa penerima bantuan biaya pendidikan (Beasiswa prestasi) yang didasarkan dari nilai akademik yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut selama tahun tertentu. Pengukuran Realisasi Kinerja : Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa Berprestasi X 100% Total seluruh mahasiswa pada periode tahun tertentu Indikator keberhasilan kinerja : Semakin besar persentase mahasiswa penerima beasiswa prestasi menunjukkan bahwa mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki daya saing akademik yang tinggi dan mampu bersaing dengan Prodi lain yang sejenis.

Page 54: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

49

Bobot IKU = 1 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Kaur Akademik dan Pengolah Data Periode Pelaporan = Semester Target =

2015 2016 2017 2018 2019 2% 2% 4% 4% 6%

5. Persentase Lulusan dengan IPK 3,00-3,50 Indikator ini diarahkan untuk mengukur kualitas lulusan dari Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan nilai sesuai dengan ketentuan akademik Pengukuran Realisasi Kinerja : Jumlah lulusan dengan IPK 3,00-3,50 X 100% Jumlah semua lulusan pada tahun yang sama Indikator keberhasilan kinerja : Semakin besar persentase mahasiswa yang memperoleh IPK 3,00-3,50 menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan pendidikan dalam rangka memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi semakin baik. Semakin meningkiat jumlah mahasiswa yang lulus semakin tinggi mutu pendidikan. Bobot IKU = 1 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Kaur Akademik dan Pengolah data Periode Pelaporan = Semester Target =

2015 2016 2017 2018 2019 50% 55% 57% 60% 62%

6. Waktu Penerimaan Ijasah

Indikator ini diarahkan untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penatausahaan ijasah hingga penerimaan ijasah kepada mahasiswa setelah diwisuda. Pengukuran Realisasi Kinerja : Jumlah hari yang diperlukan untuk menyelesaikan penatausahaan ijasah hingga penyerahan kepada mahasiswa setelah mahasiswa di wisuda. Indikator Keberhasilan Kinerja : Semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penatausahaan ijasah, menunjukkan bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya telah mempunyai mutu pelayanan yang optimal terhadap mahasiswa.

Page 55: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

50

Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Kaur Akademik dan Kaur Kemahasiswaan Periode Pelaporan = Sebulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 1 Minggu 1 Minggu 1 Minggu 0 MInggu 0 MInggu

7. Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja :

Indikator ini diarahkan untuk mengukur kinerja pelayanan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam mendidik mahasiswa menjadi pribadi yang mandiri dan mampu bersaing tidak hanya memiliki kemampuan akademik saja tetapi memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja/bisnis sehingga diharapkan sebagian besar lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya dapat diserap oleh pasar tenaga kerja atau bahkan mampu menciptakan lapangan kerja. Pengukuran realisasi kinerjanya: Jumlah lulusan yang telah bekerja pada instansi / unit upaya pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta X 100 % Jumlah seluruh lulusan di periode tahun yang sama

Indikator keberhasilan kinerjanya:

Semakin besar prosentase lulusan yang dapat bekerja atau berusaha, menunjukkan semakin baiknya kinerja yang dicapai oleh perguruan tinggi. Bobot IKU = 7 % PIC = Kepala Unit Penjaminan Mutu Sumber Data = Kasub Unit Penjaminan Mutu dan Auditor Mutu Internal Periode Pelaporan = Triwulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 64% 68% 76% 80% 84%

8. Persentase jumlah publikasi peneitian

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Penelitian untuk menghasilkan penelitian terapan yang bermanfaat bagi masyarakat ilmuwan dan kesehatan masyarakat.

Pengukuran realisasi kinerjanya : Jumlah hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal terakreditasi X 100 % Jumlah hasil penelitian keseluruhan pada tahun yang sama

Page 56: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

51

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin besar persentase publikasi hasil penelitian menunjukkan semakin baik kinerja tri dharma perguruan tinggi yang dicapai oleh Poltekkes.Kemenkes Surabaya di bidang penelitian terapan. Bobot IKU = 6 % PIC = Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Data = Kasub Unit PPM Prodi Periode Pelaporan = Semesteran Target =

2015 2016 2017 2018 2019 10% 15% 25% 30% 35%

9. Persentase lulusan tepat waktu Indikator ini untuk mengukur besarnya kelulusan mahasiswa secara tepat waktu ( tiga tahun) dari Poltekkes Kemenkes Surabaya berdasarkan beban akademik sesuai jenjang pendidikan yang ditempuh. Pengukuran realisasi kinerjanya : Jumlah mahasiswa lulus tepat waktu program DIII dan DIV X 100% Jumlah seluruh mahasiswa Semester Akhir pada tahun akademik yang sama Indikator keberhasilan kinerjanya:

Semakin besar persentase mahasiswa lulus tepat waktu maka semakin baik mutu pendidikan vokasional pada Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Bobot IKU = 6 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan Jurusan/Prodi Periode Pelaporan = Semesteran Target =

2015 2016 2017 2018 2019 95% 96% 97% 98% 99%

10. Persentase kenaikan jumlah MoU

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam membangun jaringan atau networking dengan pihak ketiga.

Pengukuran realisasi kinerjanya:

Jumlah MoU pada tahun yang bersangkutan

X 100%

Jumlah MoU pada periode sebelumnya

Page 57: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

52

Indikator Keberhasilan Kinerja :

Semakin besar persentase kenaikan jumlah MoU maka dapat diindikasikan bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki hubungan yang baik dengan pihak ketiga dan jalinan kerjasama yang baik.

Bobot IKU = 3 % PIC = Kepala Unit Bisnis dan Kerjasama Sumber Data = Koordinator Akademik , Kasub Unit Bisnis dan Kerjasama Jurusan Prodi Periode Pelaporan = Semesteran Target =

2015 2016 2017 2018 2019 15% 15% 16% 16% 18%

11. Penambahan Jumlah Buku Perpustakaan

Indikator ini diarahkan untuk mengukur kinerja pelayanan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam upayanya menyediakan salah satu fasilitas bagi mahasiswa khususnya dari sisi Perpustakaan.

Pengukuran realisasi kinerjanya:

Jumlah buku perpustakaan periode berjalan – Jumlah buku perpustakaan periode yang lalu

Indikator Keberhasilan Kinerja :

Semakin banyak jumlah penambahan buku perpustakaan menunjukkan bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya ikut menunjang sarana dan fasilitas bagi mahasiswa utuk mengembangkan potensinya melalui wadah perpustakaan.

Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Perpustakaan Sumber Data = Kasub Unit Perpustakaan Jurusan / Prodi Periode Pelaporan = Semesteran Target =

2015 2016 2017 2018 2019 100 Judul 150 Judul 175 Judul 200 Judul 250 Judul

Page 58: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

53

II. Standar Pelayanan Untuk Perspektif Manajemen Administrasi dan Keuangan (Administration and Finance)

1. Persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan indikator ini dimaksudkan untuk mengukur ketersediaan sistem pelaporan keuangan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya dimana laporan keuangan merupakan gambaran dari kinerja keuangan dan merupakan sebagai bahan acuan bagi eselon I dan eselon I lainnya untuk menilai kondisi keuangan Poltekkes Kemenkes Surabaya Pengukuran realisasi kinerjanya : Jumlah sistem pelaporan keuangan pada periode tertentu Jumlah sistem pelaporan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku Indikator keberhasilan kinerja : Makin besar persentase ketersediaan sistem pelaporan keuangan menunjukkan bahwa Poltekkes Kemenkes Surabaya telah memenuhi kewajiban sebagai satker BLU dengan memenuhi sistem pelaporan yang dibutuhkan baik internal maupun eksternal Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADUM Sumber Data = Kaur Keuangan dan Kaur Akuntansi dan Pelaporan Periode Pelaporan = Triwulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 100% 100% 100% 100% 100%

2. Persentase penyerapan realisasi anggaran

Indikator ini digunakan untuk mengetahui realisasi kinerja anggaran pada periode bersangkutan dimana dapat digunakan sebagai bahan acuan perencanaan pperiode berikutnya Pengukuran realisasi kinerja: Total penyerapan pada periode bersangkutan Total anggaran pada periode bersangkutan Indikator keberhasilan kinerja : Semakin besar persentase penyerapan realisasi anggaran menunjukkan Poltekkes Kemenkes Surabaya dapat mengoptimalkan antara anggaran yang dimiliki dengan output yang dicapai tanpa menghilangkan unsur efektivitas dan efisiensi. Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADUM Sumber Data = Kaur Keuangan dan Kaur Akuntansi dan Pelaporan Periode Pelaporan = Triwulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 88% 88% 90% 93% 94%

X 100 %

X 100 %

Page 59: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

54

3. Persentase pembiayaan sumber APBN ( RM ) Indikator ini menunjukkan kemampuan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menjalin hubugan dengan instansi pemerintah dalam menghasilkan dana untuk menopang pembiayaan Poltekkes khususnya dari sisi rupiah murni Pengukuran realisasi kinerja : Jumlah dana rupiah murni yang akan diperoleh dari pemerintah dalam periode tertentu Jumlah total penerimaan rupiah murni yang diperkirakan akan diperol dari pemerintah untuk membiayai seluruh program dalam periode tertentu Indikator keberhasilan kinerja : Makin kecil persentase yang dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya menunjukkan bahwa Poltekkes surabaya menjadi satker yang mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan pemerintah dalam hal pembiayaannya. Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Perencanaan Sumber Data = Kasubbag ADUM dan Perencana Periode Pelaporan = Triwulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 67% 67% 65% 57% 55%

4. Persentase pembiayaan sumber PNBP ( akademik )

Indikator ini untuk mengukur keberhasilan poltekkes kemenkes surabaya dalam membina kerjasama dalam hal pembiayaan dari partisipasi masyarakat, hibah, kerjasama dalam menunjang kebutuhan anggaran penyelengaraan pendidikan. Pengukuran realisasi kinerja : Jumlah dana PNBP yang diperoleh pada tahun bersangkutan Target penerimaan PNBP pada tahun yang bersangkutan Indikator keberhasilan kinerja : Makin besar persentase yang dicapai maka menunjukkan bahwa poltekkes surabaya telah berhasil dalam menjalankan fungsinya sebagai perguruan tinggi dengan pola keuangan badan layanan umum (PK-BLU) Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Perencanaan Sumber Data = Kasubbag ADUM dan Perencana Periode Pelaporan = Triwulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 33% 33% 35% 43% 45%

X 100 %

X 100 %

Page 60: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

55

5. Persentase pembiayaan sumber PNBP ( Non Akademik )

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasiian Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam mengelola unit-unit usaha sehingga memperoleh profit, yang ditunjukkan dalam kemampuan menghasilkan dana untuk menopang pembiayaan Poltekkes Kemenkes Surabaya Pengukuran realisasi kinerja : Jumlah dana PNBP yang bersumber dari non akademik Jumlah total penerimaan PNBP non akademik yang diperkirakan akan diperoleh dalam periode tertentu indikator keberhasilan kinerja semakin besar persentase yang diperoleh maka menunjukkan bahwa poltekkes kemenkes surabaya berhasil dalam mengoptimalkan sumber bisnis dan dengan kerjasama dengan pihak ketiga.

6. Persentase kesesuaian pelaksanaan program dengan pedoman pengawasan yang telah ditetapkan Indikator yang diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam meningkatkan pengelolaan keuangan dengan cara mengukur pelaksanaan program dan pedoman pengawasan yang telah ditetapkan Pengukuran realisasi kinerja : Jumlah program yang terlaksana Jumlah program yang telah ditargetkan Indikator keberhasilan kinerja : Semakin tinggi prosentase pelaksanaan program dengan pedoman pengawasan yang telah ditetapkan, semakin baik kinerja yang dicapai.

7. Total pendapatan BLU tiap tahun Indikator ini menujukkan pendapatan BLU baik yang berasal dari sisi akademik dan non akademik yang diperoleh oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya pada periode tertentu Pengukuran realisasi kinerja : Jumlah pendapatan BLU pada periode tertentu ( baik dari sisi akademik dan non akademik ) Indikator keberhasilan kinerja : Semakin besar jumlah pendapatan BLU yang diperoleh dari setiap periode menunjukkan bahwa poltekkes kemenkes Surabaya telah berhasil mengoptimalkan sumber bisnis baik dari sisi akademik, non akademik, dan sisi bisnis yag bersumber dari perjanjian dengan pihak ketiga.

X 100 %

X 100 %

Page 61: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

56

Bobot IKU = 3 % PIC = Kepala Unit Bisnis dan Kerjasama Sumber Data = Kasubbag ADUM dan Perencana Periode Pelaporan = Triwulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 12% 13% 14% 15% 16%

8. Frekuensi audit internal oleh SPI dalam setahun

Indikator ini menunjukkan frekuensi pemeriksaan oleh SPI setiap tahun baik dari pemeriksaan manajemen dan keuangan pada direktorat dan jurusan Pengukuran realisasi kinerja : Jumlah kegiatan pemeriksaan oleh SPI pada periode tertentu Indikator keberhasilan kinerja : Pemeriksaan SPI yang telah terjadwal dengan baik dapat meminimalkan terjadinya kesalahan manajemen administrasi pengelolaan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala SPI Sumber Data = Auditor SPI Periode Pelaporan = Triwulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 2% 2% 3% 3% 3%

9. Persentase pegawai yang mengikuti diklat administrasi

Indikator ini dapat menunjukkan kompetensi yang dimiliki pegawai administrasi poltekkes kemenkes surabaya sehingga dapat mendukung dalam kegiatannya memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Pengukuran realisasi kinerja Jumlah pegawai yang mengikuti diklat administrasi Pada periode tertentu Seluruh jumlah pegawai administrasi pada periode tertentu Indikator keberhasilan kinerja : Semakin besar persentase maka semakin tinggi pula kompetensi yang dimiliki oleh pegawai adminstrasi Poltekkes Kemenkes Surabaya yang dapat menjadi dasar dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Bobot IKU = 1 % PIC = Kasubbag ADUM Sumber Data = Kaur Kepegawaian Periode Pelaporan = Triwulan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 2% 2% 3% 4% 4%

X 100 %

Page 62: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

57

III. Standar Pelayanan Untuk Perspektif Proses Pendidikan Dan Pembelajaran

1. Frekuensi review kurikulum secara periodik tiap tahun

Suatu indikator yang diarahkan untuk mengukur keberhasilan akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menyelengarakan proses pendidikan berkualitas dilihat dari sudut pandang kurikulum yang disempumakan sesuai perkembangan masyarakat dan kebutuhan stake holders

Pengukuran realisasi kinerja

Frekuensi review kurikulum per tahun

Indikator keberhasilan kinerja Semakin tinggi frekwensi review kurikulum yang dilakukan dalam 4 tahun sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan stakeholders maka semakin baik kinerja yang dicapai. Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Kaur Aakdemik, Koordinator Akademik Jurusan/Prodi Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

2. Persentase ketersediaan GBPP dan silabus

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas dilihat dari sudut tersedianya GBPP dan Silabus yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan akademik oleh seluruh Jurusan . Pengukuran realisasi kinerjanya adalah:

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin tinggi tersedianya GBPP dan Silabus yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan akademik, semakin baik kinerja yang dicapai oleh perguruan tinggi. Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Penjaminan Mutu Sumber Data = Auditor AMI Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 100% 100% 100% 100% 100%

Tersedianya GBPP dan silabus dalam tahun tertentu

X 100 %

Jumlah seharusnya GBPP dan silabus dalam tahun tertentu

Page 63: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

58

3. Persentase ketersediaan SAP/RPP

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas dilihat dari sudut tersedianya SAP/RPP yang sesuai dengan kurikulum masing-masing Jurusan Pengukuran realisasi kinerja adalah:

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin tinggi tersedianya SAP/RPP yang sesuai dengan kurikulum masing-masing Jurusan, semakin baik kinerja yang dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Penjaminan Mutu Sumber Data = Auditor AMI Periode Pelaporan = Semesteran Target =

2015 2016 2017 2018 2019 100% 100% 100% 100% 100%

4. Persentase implementasi kalender akademik

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan pelayanan akademik yang berkualitas kepada mahasiswa dilihat dari sudut implementasi kalender akademik.

Pengukuran realisasi kinerjanya:

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin tinggi prosentase kesesuaian kegiatan akademik dengan kalender akademik, menunjukkan semakin baik kinerja yang dicapai. Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Penjaminan Mutu Sumber Data = Auditor AMI Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 100% 100% 100% 100% 100%

Tersedianya SAP/RPP dalam tahun tertentu

X 100 %

Jumlah seharusnya SAP/RPP dalam tahun tertentu

Jumlah kegiatan yang sesuai dengan kalender

Akademik pada tahun tertersebut

X 100 %

Jumlah kegiatan pada kalender akademik

Pada tahun tersebut

Page 64: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

59

5. Jumlah peserta didik per kelas

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menyediakan lulusan yang berkualitas dengan berbagai keahlian yang dimiliki sesuai dengan perkembangan kebutuhan SDM di masyarakat, yang dapat dilakukan dengan proses pembelajaran per kelas maksimum 40 mahasiswa

Pengukuran realisasi kinerjanya :

Jumlah mahasiswa per kelas pada Poltekkes Kemenkes Surabaya

Indikator keberhasilan kinerjanya :

Semakin mendekati jumlah ideal ( 40 mahasiwa/ kelas) semakin baik kinerja yang dicapai.

Bobot IKU = 1 % PIC = Kepala Unit Penjaminan Mutu Sumber Data = Auditor AMI Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 40% 40% 40% 40% 40%

6. Persentase pencapaian materi kuliah yang sesuai dengan RPP

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dilihat dari sudut pencapaian materi kuliah yang sesuai dengan RPP dalam semester tertentu.

Pengukuran realisasi kinerjanya adalah:

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin tinggi prosentase pencapaian materi kuliah yang sesuai dengan RPP semakin baik kinerja yang dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya. Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Penjaminan Mutu Sumber Data = Auditor AMI Periode Pelaporan = Semesteran Target =

2015 2016 2017 2018 2019 100% 100% 100% 100% 100%

Materi kuliah yang sesuai dengan RPP

X 100 %

Jumlah mata kuliah pada semester tersebut

Page 65: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

60

7. Rasio dosen dan mahasiswa Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan pelayanan akademik berkualitas kepada mahasiswa dilihat dari sudut kuantitas dosen yang paling efektif dalam mengajar.

Pengukuran realisasi kinerjanya:

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin rendah rasio komposisi dosen per mahasiswa atau semakin mendekati rasio ideal, menunjukkan semakin baik kinerja yang dicapai oleh perguruan tinggi. Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADAK dan ADUM Sumber Data = Kaur Kepegawaian Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 1:13 1:15 1:16 1:18 1:20

8. Rata-rata indeks kepuasan kinerja pelayanan akademik

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan pelayanan akademik yang berkualitas kepada mahasiswa dilihat dari sudut pandang kinerja civitas akademika yang melakukan pelayanan akademik kepada mahasiswa.

Ketentuan skala kepuasan:

Pengukuran indeks kepuasan menggunakan metode likert dengan skala pengukuran 5 (lima) Kategori ukuran skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut:

1

2 3

4

5

Sangat tidak puas

Tidak Puas cukup

Puas

Sangat puas

Pengukuran reaiisasi kinerja adalah:

Indikator keberhasilan kinerjanya:

Semakin tinggi rata-rata indeks kepuasan kinerja pelayanan akademik, semakin baik kinerja yang. dicapai oleh Poletekkes Kemenkes Suarabaya

Jumlah mahasiswa yang kuliah dalam

Tahun tertentu

X 100 %

Jumlah dosen yang mengajar dalam

Tahun tertentu

Jumlah score persepsi responden

X 100 %

Jumlah responden

Page 66: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

61

Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Penjaminan Mutu Sumber Data = Auditor Mutu Internal Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 75 78 80 81 81

9. Rata-rata indeks kepuasan kinerja pelayanan non akademik

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan pelayanan non akademik yang berkualitas kepada mahasiswa dilihat dari sudut pandang kinerja civitas akademika yang melakukan pelayanan non akademik kepada mahasiswa. Ketentuan skala kepuasan: Pengukuran indeks kepuasan menggunakan metode likert dengan skala pengukuran 5 (lima) Kategori ukuran skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut:

1 2 3 4 5

Sangat tidak puas Tidak puas Cukup puas Puas Sangat puas

Pengukuran realisasi kinerjanya:

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin tinggi rata-rata indeks kepuasan kinerja pelayanan non akademik, semakin baik kinerja yang dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Penjaminan Mutu Sumber Data = Auditor Mutu Internal Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 75 78 80 81 81

10. Persentase pencapaian TOEFL lulusan lebih dari 400

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkualitas dilihat dari sudut nilai TOEFL yang berhasil dicapai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu lebih dari 400

Pengukuran realisasi kinerjanya adalah:

Jumlah score persepsi responden X 100 %

Jumlah responden

Jumlah lulusan mahasiswa dengan TOEFL ≥ 400

X 100 %

Jumlah lulusan mahasiswa pada periode tersebut

Page 67: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

62

Indikator keberhasilan kinerjanya: Semakin tinggi persentase lulusan dengan TOEFL ≥ 400 semakin baik kinerja yang dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Laboratorium dan Bengkel Kerja Sumber Data = Konsultan TOEFL Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 60% 64% 70% 74% 80%

IV. Standar Pelayanan Untuk Perspektif Pengembangan Etos dan Budaya Kerja (Ethos and

Culture)

1. Persentase tingkat kehadiran dosen dalam proses pembelajaran

Kehadiran dosen pada jam kerja perkuliahan sesuai jadwal kuliah per semester merupakan suatu indikator yang diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan kualitas pengajaran kepada mahasiswa dilihat dari kehadiran dosen . Pengukuran realisasi kinerja : Jumlah kehadiran dosen pada jadwal perkuliahan per semester X 100 % Jumlah seharusnya kehadiran dosen sesuai beban SKS -nya.

Indikator keberhasilan kinerjanya:

Semakin tinggi prosentase kehadiran dosen jadwal kuliah per semester, maka semakin baik kinerja yang dicapai.

Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Kaur Akademik dan Koordinator akademik Jurusan/Prodi Periode Pelaporan = Semesteran Target =

2015 2016 2017 2018 2019 100% 100% 100% 100% 100%

2. Persentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan

Page 68: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

63

Kehadiran mahasiswa pada jadwal perkuliahan per semester merupakan suatu indikator yang diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan kecukupan ruang dan memotivasi kepada mahasiswa dilihat dari kehadiran mahasiswa pada perkuliahan. Pengukuran realisasi kinerjanya: Jumlah kehadiran mahasiswa pada jadwal perkuliahan per semester X 100 % Jumlah seharusnya kehadiran mahasiswa sesuai beban SKS mata kuliah

Indikator keberhasilan kinerjanya:

Semakin tinggi prosentase kehadiran mahasiswa pada jadwal kuliah per semester, maka semakin baik kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya yang dicapai.

Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADAK Sumber Data = Kaur Akademik dan Koordinator akademik Jurusan/Prodi Periode Pelaporan = Semesteran Target =

2015 2016 2017 2018 2019 100% 100% 100% 100% 100%

3. Rasio bandwith per user ( mahasiswa, dosen, dan karyawan )

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan pelayanan akademik yang berkualitas kepada mahasiswa dilihat dari sudut pandang penggunaan bandwith per user dimana jaringan internet merupakan salah satu kebutuhan yang menjadi kebutuhan baik oleh mahasiswa, dosen, dan karyawan. Pengukuran realisasi kinerjanya: Kapasitas Bandwith yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya X 100 % Jumlah mahasiswa, dosen, dan karyawan pada periode tertentu

Indikator keberhasilan kinerja:

Semakin mendekati rasio ideal ( 1:8 ) maka semakin baik kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menunjang kegiatan operasional dan administrasi demi tercapainya pelayanan prima.

Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit IT Sumber Data = Staf IT dan Kasub Unit IT Jurusan/Prodi Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 1:5 1:5 1:6 1:6 1:8

Page 69: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

64

4. Kunjungan rata-rata mahasiswa ke perpustakaan

Kunjungan mahasiswa ke perpustakaan merupakan suatu indikator yang diarahkan untuk mengukur minat dan budaya mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam meningkatkan kemampuan dan wawasan keilmuan dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas kepada mahasiswa.

Pengukuran realisasi kinerja:

Jumlah rata rata-rata mahasiswa berkunjung dan atau menggunakan layanan perpustakaan untuk tiap bulan dan dihitung reratanya dalam satu semester.

Indikator keberhasilan kinerja:

Semakin besar kehadiran atau penggunaan layanan perpustakaan oleh mahasiswa, maka semakin baik kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya .

Bobot IKU = 2 % PIC = Kepala Unit Perpustakaan Sumber Data = Kasub Unit Perpustakaan Jurusan/Prodi Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 7000 7100 7250 7300 7350

5. Persentase dosen yang mengikuti pelatihan

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam mendukung peningkatan kualitas pengetahuan dan keahlian dosen.

Pengukuran realisasi kinerja:

Jumlah dosen yang mengikuti pelatihan pada periode tertentu X 100 % Jumlah dosen pada periode yang sama

Indikator keberhasilan kinerja .

Semakin tinggi prosentase dosen mengikuti pelatihan, semakin baik kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya

Bobot IKU = 1 % PIC = Kasubbag ADUM Sumber Data = Kaur Kepegawaian Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 8% 10% 10% 12% 14%

Page 70: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

65

6. Jumlah penelitian yang diusulkan dan lulus seleksi tiap tahun

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan sumbangan pemikiran keilmuan, yang ditunjukkan dalam kemampuan menyelesaikan hasil penelitian.

Pengukuran realisasi kinerja :

Jumlah seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam waktu satu tahun

Indikator keberhasilan kinerja :

Semakin besar prosentase pelaksanaan kegiatan menunjukkan semakin baik kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Bobot IKU = 6 % PIC = Kepala Unit PPM Sumber Data = Peneliti/Dosen Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 10% 15% 25% 30% 35%

7. Persentase jumlah publikasi ilmiah nasional terakreditasi dari semua penelitian per tahun

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam memberikan sumbangan pemikiran keilmuan, yang ditunjukkan dalam publikasi hasil penelitian.

Pengukuran realisasi kinerjanya:

Jumlah seluruh publikasi hasil penelitian X 100 % Jumlah seluruh hasil penelitian pada waktu yang sama

Indikator keberhasilan kinerja .

Semakin besar prosentase publikasi penelitian menunjukkan semakin baik kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Bobot IKU = 6 % PIC = Kepala Unit PPM Sumber Data = Peneliti/Dosen Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 10% 15% 25% 30% 35%

Page 71: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

66

8. Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat tiap prodi tiap semester

Indikator ini diarahkan untuk mengukur keberhasilan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam melakukan pengabdian masyarakat pada daerah tertentu yang menjadi prioritas binaan layanan kesehatan tiap proodi tiap semester.

Pengukuran realisasi kinerja:

Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat dalam waktu satu semester yang dilaksanakan oleh tiap prodi pada Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Indikator keberhasilan kinerja :

Semakin banyak pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tiap prodi tiap semester menunjukkan semakin baik kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Bobot IKU = 4 % PIC = Kepala Unit PPM Sumber Data = Dosen dan Mahasiswa Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 36% 36% 40% 46% 54%

9. Persentase jumlah dosen dengan jenjang lektor kepala

Indikator ini diarahkan untuk mengukur jumlah dosen yang telah memiliki jabatan lektor kepala pada Poltekkes Kemenkes Surabaya yang diharapkan bahwa dosen dengan jabatan lektor kepala adalah salah satu tenaga pendidik yang berkompeten dalam hal kualitas pendidikan dan pengajaran.

Pengukuran realisasi kinerja:

Jumlah dosen lektor kepala pada periode tertentu X 100 % Jumlah dosen pada periode yang sama

Indikator keberhasilan kinerja .

Semakin banyak dosen dengan jabatan lektor kepala, maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran pada Poltekkes Kemenkes Surabaya yang akan berpengaruh kepada kualitas lulusan yang dihasilkan.

Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADUM Sumber Data = Kaur Kepegawaian Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 30% 35% 40% 46% 52%

Page 72: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA · rencana strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya 2015-2019, disebutkan bahwa terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menyangga kekuatan bisnis dan

67

10. Persentase ketersediaan SOP layanan administrasi akademik dan non akademik

Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menjalankan operasional akademik dan non akademik selalu berpedoman terhadap standard operational procedure dimana hal tersebut dapat dijadikan bahan dalam memberikan pelayanan prima kepada mahasiswa dan stakehoder Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Pengukuran realisasi kinerja

Jumlah SOP layanan akademik dan non akademik Poltekkes Surabaya X 100 % Jumlah SOP layanan akademik dan non akademik yang seharusnya ada

Indikator keberhasilan kinerja

Bila jumlah SOP yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan jumlah SOP yang seharusnya ada menunjukkan bahwa kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya

Bobot IKU = 2 % PIC = Kasubbag ADUM dan ADAK Sumber Data = Semua Kepala Urusan Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 30% 35% 40% 46% 52%

11. Jumlah hak paten yang dihasilkan institusi

Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam menciptakan inovasi baik dari akademik maupun non akademik yang dapat dijadikan hak paten bagi institusi.

Pengukuran realisasi kinerja :

Jumlah seluruh kegiatan penelitian yang mendapatkan hak paten dalam waktu satu tahun

Indikator keberhasilan kinerja :

Semakin banyak penelitian yang dapat dihak patenkan menunjukkan kinerja semakin baik

Bobot IKU = 3 % PIC = Kepala Unit PPM Sumber Data = Dosen dan Mahasiswa Periode Pelaporan = Tahunan Target =

2015 2016 2017 2018 2019 1 paten 1 paten 3 paten 4 paten 5 paten